1 Semua Berawal dari Candaan

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Mama : kamu udah pulang rif? kalau mau makan bilang sama bibi aja ya.. Arif : mau kemana lagi ma?

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru

Rizki Rahmadania Putri. The Reason is You 36 CHAPTERS/BLOG VERSION. Karena hati selalu punya alasan..

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

LDR (Long Distance relationship)

This is the beginning of everything

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

DIAN NANDA MUSTIKAWATI

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Keindahan Seni Pendatang Baru

23 April 2013 Introduction

Bab 1 Sindrom Mahasiswa

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

CINTA SEMU (PUTIH ABU-ABU)

MAS VIAN SAPUTRA $COMIG BEGO$ CURHATAN SEORANG COMIC YANG LUMAYAN TIDAK TERKENAL. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

ANDI KRISHNA KELAS MASA DEPAN

KAWASAN TERTIB LALU LINTAS

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

pagi hari. yang cerah.. dua pria remaja berangkat ke sekolah berjalan menyusuri trotoar. Dua sahabat yang mempunyai karakter dan kebiasaan yang

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

DIMAS PRAMATA DEWI NURKHIKMAH

AKU AKAN MATI HARI INI

Lo suka Shilla? Rio menoleh, menatap Ify yang ada di sampingnya dengan tatapan tidak percaya. Aah nggak-nggak. Ada-ada aja lo, elak Rio. Gu-gue haus.

It s a long story Part I

Karya Nurul Alma Febriyanti

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

MALAM MINGGU MIKO - HARI PENEMBAKAN SASHA. Written by Raditya Dika. Draft 3

- Dwi Jomlo. Gue adalah seorang yang menjomblo. Apa yang membuat gue menjomblo? Mungkinkah karena gue jelek? Ah, mana mungkin. Wajah gue adalah wajah

Love has its own Story

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Gue itu Oedipus Kompleks!

PART 3. [Texting] Faza Mau eskrim! Dimas Oke. Jam 6.30 di tempat biasa. Faza Horrey! Traktir, your turn!!! Dimas Iye. Sana kerja lagi.

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

Di Pantai Pasir Putih

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

NEGERI PRAYOGI. Sudah dua hari aku libur semester ganjil. Tidak sampai enam bulan lagi aku akan menempuh

Mahkota Cinta. ketakutanmu pada tiap-tiap daun yang gugur takkan memberi apapun karena lusa ketika matahari datang, ia akan tumbuh tanpa kita suruh

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

2 Cinta 1 Hati. Secangkir Cokelat Panas. Muhammad Hafiz A.T. Penerbit

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Dillatiffa. Unfortunate

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

So setiap kali saya memiliki masalah atau bingung dengan sikap cewek, saya bertanya pada mereka dan demikian juga sebaliknya.

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE

ANDI KRISHNA KELAS MASA DEPAN

Wah, nggak nyangka deh ternyata kalian semua pada suka dengan dandanan ku. Kalo mau nanti aku ajarin ya.

Belajar Memahami Drama

Sang Pangeran. Kinanti 1

PERSAHABATAN CINTA. #Sofyan Eka Sandi

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

DOBABI. mereka. Dan keesokan harinya.. ******* Ji Tak: Ya Tuhan hari ini ulang tahun aku aku berdoa semoga aku bisa cepet dapet

Namun Landung tidak membalas lambaian itu dan pura-pura melanjutkan pekerjaannya.

From : Endut Ren, lo gi ngapa nich? Stand by d dpan yach. Tar lgi gue nympe rmh lo. RENATA 3

I. EKO ARMANDO. Hei Za. Sapa Eko sambil memarkirkan sepeda warisan almarhum kakeknya.

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

anak membaca? nak-anak

The Door If You Dare and Discover the secret

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Chapter 01: What will you do to protect me?

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malam kulalui dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya begitu galau, rasanya

"Tumben, biasanya jam segini Ibu sudah bangun dan sedang membaca Al-qur'an di sofa ruang tamu".

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Kau Tetap Indonesiaku

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Terus kalian diskors berapa hari? tanya

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Prolog Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

I Don t Love You, Anymore

Transkripsi:

November 2012

1 Semua Berawal dari Candaan G ue duduk sambil ngangguk-ngangguk di kursi gue. Sesekali mata gue melirik ke papan tulis di depan, sambil mendengar dan memperhatikan guru biologi yang sedang menjelaskan di depan. Mata gue berasa banget ada airnya, seakan gue anak alay yang nangis akibat diputusin pacarnya. Dari kejauhan, gue keliatan seperti boneka pegas yang terlalu banyak dilumuri oli. Kenyataannya adalah gue sangat ngantuk siang ini. Suasana ruangan bimbel yang tidak terlalu luas dengan dua pendingin ruangan enambelas-derajat-celsius cukup untuk menjadikan ruangan ini menjadi neraka versi dingin. Berkali-kali gue menguap dan ingin tertidur, tapi suara guru biologi yang keras dan membahana seantero ruangan menyadarkan gue, meskipun suara itu lebih terdengar seperti bahasa asing dari planet Mars. Alasan gue ngantuk tingkat dewa adalah akibat gue tidur kemalaman. Alasan gue tidur kemalaman karena gue harus telponan. Alasan gue telponan karena pacar lebih tepatnya, mantan pacar gue minta putus. Dan saat ini, kayaknya gue terkena sindrom galau. Kayaknya, sih. Aduh! Gue menggaruk kepala gue yang sakit. Arman baru saja menoyor kepala gue pake pulpen yang ia pegang. Kenapa sih, lo? tanya gue kesal. Lo yang kenapa? Mata lo banjir gitu. Nangis lo?

Enak aja. Gue ngantuk tingkat dewa. Ngantuk tingkat dewa? Baru tau gue dewa bisa ngantuk. Alay lo! Dewa kan bebas mau ngapain aja. Terserah dia mau ngantuk atau enggak! Lo merusak tatanan kehidupan para dewa. Awas lo, entar ditangkap Lucifer. Biarin. Toh Lucifer udah jinak. Sekarang aja udah jadi judul lagu buat Boyband. Kan keliatan Lucifer itu alay juga. Tumben lo jenius? Gue diem. Arman diem. Hanya suara guru di depan yang sekarang malah kedengaran seperti Lucifer menuntut balas ke gue. Gue tiduran di spring bed bercorak tim bola kesayangan gue. Kaki kiri gue menggantung ke lantai, tangan kanan di atas kepala dan gue memakai topi caping. Tunggu, itu masa lalu gue saat masih menggunakan nama samaran Sarimin. Malam minggu kali ini gue kesepian. Gak seperti malam minggu sebelumnya, dan malam minggu sebelumnya lagi, dan malam minggu sebelumnya lagi, dan malam minggu sebelumnya lagi, dan malam minggu sebelumnya lagi, dan Tidak untuk malam minggu sebelumnya lagi, karena saat itu gue sama keadaannya seperti saat ini, dalam posisi yang sama, menghadap langit-langit kamar sambil menikmati (baca: meratapi) nasib gue yang jomblo. Terkadang hidup berasa aneh, saat keadaan taken berubah menjad jomblo. Keadaan menjadi sepi, saat sms dan telepon

tak lagi menemani. Keadaan jadi suram, karena gue bingung, ini novel komedi atau novel menggalau. HENTIKAN KEGILAAN INI! Pintu kamar gue dibuka dengan keras, diiringi dengan lampu kamar yang padam. Sebuah siluet hitam terlihat berdiri sambil berkacak pinggang di pintu. Kepalanya terlihat menggeleng-geleng, kemudian dia berjalan sambil tetap merepet. KENAPA! APA YANG TERJADI! KENAPA DENGAN LO, ADAM! KENAPA KAMAR LO GELAP? Gue bangkit dan duduk di tempat tidur. Kenapa lo banting pintu, Bego? Lo kayak baru dua kali datang ke kamar gue. Saklar lampu gue kena pintu kalo pintunya dibanting. Oh iya. Gue khilaf. Arman membalik pintu dan menyalakan lampu lagi. Kemudian dia menghampiri gue. Kenapa lagi, lo? Kayaknya dari sekolah lo ga ada nafsu gitu? Iya, gue sepertinya mesti ke klinik itu klinik apa namanya? Kampret, gue serius! Hening sejenak. Jawab, woy! Gue putus, Man. Hening lagi. Arman menatap gue dengan pandangan gak jelas. Ada rasa paranoid hadir memenuhi otak gue saat melihat tatapan Arman. Jangan-jangan efek jomblo tujuhbelas tahun malah merubah sistem kerja otaknya. LO PUTUS LAGI? APA HARUS SETIAP GUE DATENG KE RUMAH LO, BERITA YANG GUE DAPET DARI LO ADALAH LO PUTUS DARI PACAR LO?

Gue menepuk dahi. Arman berteriak kayak orang kesetanan lagi. Pintu kamar digebrak lagi, membuat lampu kamar padam lagi. AYO MASUK DAN SERANG MUSUH YANG SEDANG MENYUSUN STRATEGI! KEJAR! Dalam gelap, gue menepuk dahi (lagi). Dua makhluk planet merkurius (baca: adik gue) berlarian mengelilingi kamar, di dalam kegelapan. Kebiasaan lo teriak-teriak di kamar gue. Jadi masuk sepasang binatang buas ini, gumam gue kesal. Gini-gini kan adek lo juga. Gue semakin mendengus. Gini-gini yang buat mereka masuk itu lo. Usir sono! perintah gue. Lah? Kok gue yang ngusir? Karena gara-gara elo kan, Kampret! Gue menyandarkan badan gue ke sandaran kasur. Arman menyerah dan dia bangkit dari duduknya. Kedua adik gue masih berkeliaran di kamar gue yang harusnya rapi (sekarang sepertinya enggak lagi, deh!). Ayo, anak-anak. Kita harus segera membasmi kejahatan yang berkeliaran di muka bumi. Tapi sebelumnya, siapa yang mau ikut Abang untuk mengambil sepiring spageti di dapur? Gue masih diem sambil melihat bayangan Raka dan Riko yang sepertinya sedang tertarik dengan suatu benda di meja belajar gue. Ada ekspresi kelicikan terpancar dari mereka dan menimbulkan sinar-sinar radiasi yang mengancam tubuh gue. Spageti? suara Raka yang agak beratan dibanding adiknya kedengaran.

MAU! MAU! MAU! seru dua makhluk itu. Heran, mudah banget Arman nyuruh adek-adek gue untuk ikut dengan dia. Lah, kalo gue? Bahkan dengan sogokan duapuluh ribu untuk mereka gak bakal berhasil. Lebih suka yang biru atau yang merah kayaknya. Kalo begitu, berjalanlah kalian di depan sebagai pemimpin yang pantas untuk dihargai oleh pengikutnya! Jadikan Ksatria Raka dan Ksatria Riko pemimpin yang kuat dan bijaksana! Arman menambahkan. Raka dan Riko terlihat senyum-senyum penuh nafsu, dan mereka siap berdiri di depan Arman. Baik! Ayo jalan! seru Arman, dan mereka bertiga jalan seperti tiga ekor bebek salah gaul. Sesampainya di luar pintu, Arman buru-buru balik, menutup pintu dan menguncinya. Kemudian dia menyalakan lampu kamar gue kembali. Cocok juga lo sama adek-adek gue. Bungkus sana, bawa pulang. Sekalian si Raka dikaretin dua. Dia kan rada pedes, gue berkata sambil tertawa renyah. Bego, lo! Adek sendiri lo gituin. Bersyukur kek kalo punya adek. Yaelah. Mulai curhat nih anak bungsu bangkotan. Gue mengambil guling dan menabok Arman. Dia cengengesan dan ngejatuhin badannya ke kasur. Jadi, kenapa lo bisa putus lagi? Arman akhirnya membuka pokok permasalahan utama yang sebelumnya sempat tertunda. Ah, gak tau deh gue. Pusing! gue mengambil hape gue dan mulai ngutak-atik gak jelas. Elo jadian dengan dia udah berapa lama? tanya Arman lagi. Gue berpikir sejenak. Faktanya, gue tidak bisa berpikir terlalu keras karena akan menimbulkan asap dan bau tak sedap dari kepala gue. Harusnya besok itu anniversary yang kelima.

Hah? Lima bulan? Bukan jawab gue dengan tegas. Lima minggu. Buset! Lima minggu? tanya Arman kaget seakan baru mendengar ada bom meledak di salah satu WC Umum. Emangnya kenapa? Itu mesti banget setiap minggu diperingati? Ya, kayaknya gitu, sih. Setidaknya tiap pukul 00.00 gue akan sms atau telpon dia dan ucapin happy anniversary seminggu sayang, dua minggu sayang, tiga minggu enam hari sayang. Buset! Itu cewek atau kalender sih? Gue diem, enggak ngejawab pertanyaan retoris dari Arman (ya iyalah, ngapain juga jawab pertanyaan retoris). Lo bakalan nyari cewek lagi atau enggak, nih? tanya Arman usai keheningan yang mengundang setansetan. Enggak tau, deh. Gue bosen kali, ya? Itu yang baru putus, mantan lo yang keberapa? Yang ketigabelas. Tigabelas? Bukannya duabelas? Lo masukin keabsurd-an lo ke dalam itungan jumlah mantan lo? Kenapa enggak? Itung-itung biar cepat memenuhi target teori bokap gue. A Apa? Lo percaya dengan kalimat bokap lo? tanya Arman yang hampir berteriak lagi. Kayaknya gue percaya, deh. Siapa tau itu emang manjur. Lo liat aja deh, bokap gue dengan teorinya berhasil mendapatkan istri secantik nyokap gue. Arman menatap gue dengan mata mendelik, muka blo on dan ingus yang meleleh (oke ini terlalu lebay). Tatapannya berubah seperti Opie Kumis yang saat bangun pagi kehilangan kumisnya dan digantikan oleh jenggot

sehingga dia berubah menjadi Opie Jenggot. Intinya, Arman kaget setengah hidup. Itu kan enggak realistis, Dam. Elo harusnya bisa percaya dengan kalimat dari Om lo, yang membuat teori berdasarkan fakta dan realita. Emangnya iya? Toh bokap gue juga punya fakta dan realita. Dia sendiri. Semua yang gue bicarakan dengan Arman, yang keliatannya sebagai percakapan paling absurd seantero bumi ini, berawal dari ulangtahun gue yang ketujuhbelas, awal tahun 2012 yang lalu.