BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

Shantylana Butar-butar

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. PLN (PERSERO) PERIODE Ma ruf Nanda Wijaya

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. current rasio PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari yang di atas rata-rata industri.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

: Fajar Adiwinanto NPM : Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan. Analisis dapat dilakukan atau menggunakan rasio

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

Analisis Fundamental Terkait Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Nama : SITI AMALIYAH NPM : Kelas : 3 EB 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

Analisis Rasio Keuangan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Contoh : (200) (250) 2.550

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kinerja Keuangan Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk maka pada bab ini, penulis akan melakukan analisa laporan keuangan periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar. Berikut analisisnya : 4.1.1. Rasio Leverage Rasio Leverage terdiri dari Rasio Hutang dan Total Debt to Equity Ratio. Perhitungannya sebagai berikut : 1. Rasio Hutang yaitu perbandingan antara Total Hutang dengan Total Aktiva. Rasio Hutang = Total Hutang Total Aktiva Tabel 1. : Perhitungan Rasio Hutang Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Hutang 2007 30.273.589.442 42.112.297.023 0,72 2008 32.428.261.114 43.236.833.048 0,75 2009 33.821.068.349 43.646.505.110 0,77-34 -

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa setiap tahun perusahaan menggunakan hutangnya sebagai modal kerja perusahaan. Rasio Hutang perusahaan mengalami kenaikan terus setiap tahun. 2. Total Debt to Equity Ratio yaitu perbandingan antara Total Hutang dengan Modal Sendiri. Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang_ Modal Sendiri Tabel 2. : Perhitungan Total Debt to Equity Ratio Tahun Total Hutang Modal Sendiri Total Debt Equity Ratio 2007 30.273.589.442 11.838.707.581 2,56 2008 32.428.261.114 10.808.571.934 3,0 2009 33.821.068.349 9.825.436.762 3,44 Dari hasil perhitungan diatas, maka diketahui bahwa total hutang perusahaan lebih besar dibandingkan dengan modal yang dimilikinya. Sehingga Total Debt to Equity Rationya terus meningkat. 4.1.2. Rasio Likuiditas sebagai berikut : Rasio Likuiditas terdiri dari Current Ratio. Perhitungannya Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar

Tabel 4.1.2. : Perhitungan Current Ratio Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 2007 41.783.166.543 4.573.589.442 9,14 2008 42.982.795.150 6.428.261.114 6,69 2009 43.463.688.870 7.821.068.349 5,56 Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dapat dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya walaupun hanya sebesar 5,56 pada tahun 2009. 4.1.3. Rasio Provitabilitas Rasio ini terdiri dari Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI) dan Net Profit Margin. Perhitungannya sebagai berikut : 1. Return On Equity (ROE) yaitu perbandingan antara Laba (Rugi) Setelah Pajak dengan Total Modal Sendiri. ROE = Laba Setelah Pajak_ Total Modal Sendiri Tabel 1. : Perhitungan ROE Tahun Laba (Rugi) setelah Pajak Total Modal Sendiri ROE 2007-2.056.343.965 11.838.707.581-0,17 2008-1.030.135.647 10.808.571.934-0,09 2009-983.135.172 9.825.436.762-0,10 Dari data yang diperoleh, selama tiga tahun terakhir ini perusahaan tidak memperoleh laba atas usahanya. Oleh karena itu, ROE yang dimiliki menunjukkan pengurangan (-).

2. Return On Investment (ROI) yaitu perbandingan antara Laba (Rugi) Setelah Pajak dengan Total Aktiva. Perhitungannya sebagai berikut : ROI = Laba Setelah Pajak Total Aktiva Tabel 2. : Perhitungan ROI Tahun Laba (Rugi) setelah Pajak Total Aktiva ROI 2007-2.056.343.965 42.112.297.023-0,05 2008-1.030.135.647 43.236.833.048-0,02 2009-983.135.172 43.646.505.110-0,02 Dari hasil tersebut diatas, ROI menunjukkan pengurangan (-) yang disebabkan karena perusahaan tidak memperoleh laba. Sehingga perusahaan tidak juga memperoleh laba bersih selama tiga tahun berturut-turut, namun begitu nilai ROI tetap berada pada 0,02 pada tahun 2009. 3. Net Profit Margin yaitu Laba (Rugi) Setelah Pajak dibagi dengan Pendapatan. Perhitungannya sebagai berikut : Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak Pendapatan Tabel 3. : Perhitungan Net Profit Margin Tahun Laba (Rugi) setelah Pajak Pendapatan Net Profit Margin 2007-2.056.343.965 273.870.071-7,51 2008-1.030.135.647 676.666.548-1,52 2009-983.135.172 524.484.716-1,87

Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa perusahaan tidak memperoleh keuntungan operasional dari setiap pendapatan yang diperoleh. 4.1.4. Rasio Nilai Pasar Rasio ini terdiri dari Price Earning Ratio (PER). Perhitungannya sebagai berikut : PER = Harga Saham Laba per Lembar Saham Tabel 4.1.4. Perhitungan PER Tahun Harga Saham Laba per Lembar Saham PER 2007 500-42,84-11,67 2008 500-21,46-23,3 2009 500-20,48-24,41 Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa PER memiliki nilai 24,41 pada tahun 2009. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rasio keuangan seperti rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar, dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan karena perusahaan tidak memperoleh laba atas pendapatannya selama tiga tahun berturut-turut.

4.2. Analisa Kebangkrutan Dalam bab ini, penulis akan melakukan analisa terhadap laporan keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk untuk tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yang bertujuan untuk menganalisis kebangkrutan perusahaan. Analisis ini terbatas pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Informasi-informasi pada laporan keuangan yang digunakan meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan ekuitas perusahaan sehingga dapat dianalisa lebih lanjut menggunakan metode Z-Score. Rumus Z-score sebagai berikut : Z-Score = 1,2,X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 Tabel 4.2. : Variabel-variabel laporan keuangan pada metode Z-Score Variabel Z-Score Tahun 2007 2008 2009 Aktiva Lancar 41.783.166.543 42.982.795.150 43.463.688.870 Hutang Lancar 4.573.589.442 6.428.261.114 7.821.068.349 Total Aktiva 42.112.297.023 43.236.833.048 43.646.505.110 Laba/Rugi ditahan (15.011.292.419) (16.041.428.066) (17.024.563.238) EBIT (2.039.040.362) (1.030.135.647) (983.135.172) Pendapatan 273.870.071 676.666.548 524.484.716 Harga Pasar Saham 24.000.000.000 24.000.000.000 24.000.000.000 Nilai Buku Total Hutang 30.273.589.442 32.428.261.114 33.821.068.349 Sumber : Data laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia - 39 -

4.2.1. Variabel X1 ( Modal Kerja / Total Aktiva ) Variabel X1 terdiri dari selisih antara Total Aktiva Lancar dan Total Hutang Lancar kemudian dibagi dengan Total Aktiva yang dimiliki. Perhitungan Variabel X1 disajikan pada tabel 4.2.1. dibawah ini : Rumus : Aktiva lancar Hutang lancar Total aktiva Tabel 4.2.1. : Perhitungan Variabel X1 Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Total Aktiva Variabel X1 2007 41.783.166.543 4.573.589.442 42.112.297.023 0,88 2008 42.982.795.150 6.428.261.114 43.236.833.048 0,85 2009 43.463.688.870 7.821.068.349 43.646.505.110 0,82 Dari hasil perhitungan pada tabel 4.2.1. dapat dilihat bahwa modal kerja perusahaan mengalami penurunan secara perlahan sebesar 0,03 setiap tahunnya dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. 4.2.2. Variabel X2 ( Laba/Rugi Ditahan dibagi Total Aktiva ) Variabel X2 terdiri dari Laba/Rugi yang ditahan kemudian dibagi dengan Total Aktiva yang dimiliki. Perhitungan Variabel X1 disajikan pada tabel 4.2.2. berikut ini : Rumus : Laba (Rugi) ditahan Total aktiva

Tabel 4.2.2. : Perhitungan Variabel X2 Tahun Laba (Rugi) ditahan Total Aktiva Variabel X2 2007 (15.011.292.419) 42.112.297.023-0,36 2008 (16.041.428.066) 43.236.833.048-0,37 2009 (17.024.563.238) 43.646.505.110-0,39 Dari perhitungan pada tabel 4.2.2. diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus setiap tahun. Pada tahun 2008 kerugian perusahaan meningkat 0,01 menjadi 0,37 dari 0,36 pada tahun 2007 dan pada tahun 2009 kerugian naik 0,02 menjadi 0,39. Sehingga dapat dilihat bahwa perusahaan tidak dapat mempertahankan laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya. 4.2.3. Variabel X3 ( EBIT / Total Aktiva ) Variabel X3 diperoleh dari EBIT yang dibagi dengan Total Aktiva perusahaan. Perhitungan Variabel X3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Rumus : EBIT Total aktiva Tabel 4.2.3. : Perhitungan Variabel X3 Tahun EBIT Total Aktiva Variabel X3 2007 (2.039.040.362) 42.112.297.023-0,05 2008 (1.030.135.647) 43.236.833.048-0,02 2009 (983.135.172) 43.646.505.110-0,02 Walaupun perusahaan tidak memperoleh laba, namun dari tabel 4.2.3 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan dapat memperkecil

kerugiannya sebesar 0,03 menjadi -0,02 pada tahun 2008 dibandingkan pada tahun 2007 sebesar -0,05. Kondisi ini dapat dipertahankan oleh perusahaan pada tahun 2009. 4.2.4. Variabel X4 ( Harga Pasar Saham / Nilai Buku Total Hutang ) Variabel X4 terdiri dari Harga Pasar Saham dibagi dengan Nilai Buku Total Hutang. Perhitungan Variabel X4 tertera pada tabel dibawah Rumus ini : Harga : pasar saham NB.Total hutang Tabel 4.2.4. : Perhitungan Variabel X4 Tahun Harga Pasar Saham NB.Total Hutang Variabel X4 2007 24.000.000.000 30.273.589.442 0,79 2008 24.000.000.000 32.428.261.114 0,74 2009 24.000.000.000 33.821.068.349 0,71 Dari Tabel 4.2.4 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena pada tahun 2008 turun sebesar 0,05 dari tahun 2007 dan tahun 2009 turun kembali sebesar 0,03. Penurunan itu terjadi karena nilai buku total hutang perusahaan yang mengalami peningkatan setiap tahun. 4.2.5. Variabel X5 ( Penjualan / Total Aktiva ) Variabel X5 yaitu Total Penjualan dibagi Total Aktiva. Perhitungan Variabel X5 terdapat pada tabel dibawah ini : Rumus : _Penjualan_ Total aktiva

Tabel 4.2.5. : Perhitungan Variabel X5 Tahun Penjualan Total Aktiva Variabel X5 2007 273.870.071 42.112.297.023 0,01 2008 676.666.548 43.236.833.048 0,02 2009 524.484.716 43.646.505.110 0,01 Tabel 4.2.5. menunjukkan bahwa pada tahun 2008 terjadi kenaikan sebesar 0,01 dari tahun 2007 namun pada tahun 2009 turun kembali sebesar 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami penurunan pendapatan. 4.3. Analisa Z-Score Penelitian ini menggunakan metode Z-Score Altman untuk memprediksi kebangkrutan pada PT.Indo Citra Finance Tbk. Sehingga dari variabel-variabel yang telah dihitung sebelumnya dapat dimasukkan kedalam rumus Z-Score sebagai berikut : Z- Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 4.3.1. Tahun 2007 Z = 1,2 (0,88) + 1,4 (-0,36) + 3,3 (-0,05) + 0,6 (0,79) + 1,0 (0,01) = 0,87 4.3.2. Tahun 2008 Z = 1,2 (0,85) + 1,4 (-0,37) + 3,3 (-0,02) + 0,6 (0,74) + 1,0 (0,02) = 0,90

4.3.3. Tahun 2009 Z = 1,2 (0,82) + 1,4 (-0,39) + 3,3 (-0,02) + 0,6 (0,71) + 1,0 (0,01) = 0,81 Dari Perhitungan menggunakan analisis Z-Score dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami kebangkrutan. Karena pada tahun 2009 Z = 0,81. Dalam analisis Z-Score, jika perusahaan memiliki nilai Z < 1,8 maka perusahaan dikatakan bangkrut.