BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB III DESKRIPSI TENTANG PERKAWINAN DI MASA IDDAH DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pedoman wawancara. 4. Siapa saja yang mencari nafkah untuk keluarga anda saat ini? 5. Berapa pendapatan yang di hasilkan anda setiap hari/bulan?

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB III PRAKTEK JUAL BELI LAHAN PEMAKAMAN BERSTATUS WAKAF DI DESA LAMPER TENGAH KECAMATAN SEMARANG SELATAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DATA HASIL PENELITIAN DI DESA ARJOWILANGUN KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat

DAFTAR TERJEMAH. No Halaman BAB Terjemah

BAB III PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR (DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK)

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. A. Gambaran Umum Lokasi Desa Tatah Pemangkih kec. Kertak Hanyar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

Daftar Terjemah Bahasa Asing. No Bab Kutipan Hal Terjemaah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Desa Pematang Panjang adalah salah satu desa yang berada wilayah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN PADA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI SAMPIT

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1. No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1 I Q.S. Al- Alaq ayat 1-5

BAB III KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT KUH PERDATA 1. A. Hak Waris Anak dalam Kandungan menurut KUH Perdata

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB VII SEJARAH DAN PENGALAMAN MOBILITAS PENDUDUK PEREMPUAN DESA KARACAK

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

BAB III METODE PENELITIAN

Pedoman Wawancara Guru

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB II BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Seseorang harus memiliki kualitas

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, sedangkan penting maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu besar

Lampiran I DATA INFORMAN. : Drs. H. Murjani Sani, M.Ag. : PNS, Ketua MUI Kota Banjarmasin. Alamat : Jln. Pekapuran Gg. Seroja Rt.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tujuan yang ingin dicapai oleh anak dapat terwujud. Motivasi anak dalam meraih

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB II MENGENAL DESA MAKMUR JAYA. dari lahan darat. Letaknya kurang lebih 20 Km dari Kota Bagansiapi-api, yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dan merupakan salah satu kampung tua selain kampung Kuin sebagai salah satu pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PALUNG RAYA. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Palung Raya

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DESA LEBAKWANGI. kuantitas maupun kualitas masyarakat itu. Banyak sedikit jumlah penduduk di suatu tempat

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Petani

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. wilayah yang dimiliki adalah Ha. Jarak Desa Lupak Dalam 50 Km ke

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. untuk selamanya. Tetapi adakalanya karena sebab-sebab tertentu bisa

AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1437 H

BAB III MOTIVASI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN BANDENGAN DAN FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Daha Selatan merupakan Salah Satu bagian dari wilayah kabupaten Hulu Sungai Selatan, kecamatan ini pada umumnya adalah dataran rendah sampai berawa juga merupakan daerah pertemuan dua buah anak Sungai Barito yaitu Amandit yang hulunya diwilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Sungai Alai yang hulu di wilayah kabupaten lain yaitu kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Daha Utara 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kandangan dan Kalumpang 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapin Kecamatan Daha Selatan memiliki enam belas desa yang keseluruhannya memiliki wilayah seluas 322,82 m 2. Kecamatan ini mempunyai jumlah penduduk sebanyak 39.977 jiwa yang terdir dari 20.451 orang berjenis kelamin laki-laki dan 19.526 berjenis kelamin perempuan dan terhimpun dalam 10.096 kepala keluarga. Mayoritas penduduk di kecamatan ini beragama islam dan bersuku banjar. Adapun desa-desa di Kecamatan Daha Selatan beserta jumlah penduduknya dapat di lihat pada tabel berikut : 47

48 Tabel 4.1. Nama Desa dan jumlah Penduduk 1 No. Nama Desa Jumlah Penduduk 1. Muning Dalam 448 Jiwa 2. Muning Baru 1.213 Jiwa 3. Muning Tengah 1.495 Jiwa 4. Samuda 3.001 Jiwa 5. Banua Hanyar 3.598 Jiwa 6. Parigi 2.261 Jiwa 7. Baruh Jaya 5.786 Jiwa 8. Tambangan 4.804 Jiwa 9. Habirau Tengah 2.294 Jiwa 10. Habirau 2.043 Jiwa 11. Sungai Pinang 1.966 Jiwa 12. Tumbukan Banyu 2.769 Jiwa 13. Banjar Baru 2.140 Jiwa 14. Bayanan 1.842 Jiwa 15. Pandan Sari 1.675 Jiwa 16. Pihanin Raya 2.642 Jiwa Jumlah 39.977 Jiwa Secara geografis Kecamatan Daha Selatan merupakan daerah daratan rendah sampai berawa dimana mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berdagang Dari segi sarana dan prasarana, Kecamatan Daha Selatan memiliki 17 sekolah Taman kanak-kanak (TK) yang masih berstatus swasta, selain itu kecamatan daha selatan memiliki 29 sekolah dasar (SD), empat sekolah Lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan 1 sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan 1 SMK, 2 MAN. Masyarakat Kecamatan Daha Selatan memiliki kekerabatan dan kebersamaan yang sangat erat. Hal ini dapat terlihat dari antusias warga masyarakat dalam melaksanakan semangat yang gigih dalam menuntut ilmu hal 1 Wawancara dengan Camat Daha Selatan

49 ini bisa di lihat dari jumlah siswa yang bersekolah sebanyak 4.341 siswa ( SD, SLTP, SLTA). Dalam penelitian ini akan diambil beberapa warga desa dari Kecamatan Daha Selatan untuk dilakukan penelitian yaitu Desa Samuda, Desa Parigi, Desa Baruh Jaya Dan Desa Tambangan. Warga desa yang diteliti sebanyak 5 keluarga yakni satu keluarga di Desa Samuda,dua keluarga di Desa Baruh Jaya, satu keluarga di Desa Tambangan dan satu keluarga di Desa Parigi. B. Penyajian Data Setelah penulis kemukakan gambaran umum lokasi penelitian, selanjutnya penulis akan menyajikan data tentang problematika pendidikan. Data yang akan disajikan ini diperoleh dari teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam menguraikan data yang diperoleh tersebut, penulis menguraikan (perkeluarga) dari keluarga Tenaga Kerja Wanita di Kecamatan Daha Selatan yang dalam penelitian ini dipilih 5 (lima) orang keluarga tersebut adalah data tentang problematika yang putus sekolah dan melanjutkan sekolah. 1. Keluarga YF (Desa Samuda) YF adalah salah satu dari anak Tenaga Kerja Wanita, dia biasanya dipanggil Y, umurnya 14 tahun. YF adalah anak dari pasangan bapak Sahdan dan ibu Hj. Salamah. Dia adalah anak kelima dari lima bersaudara yaitu dua orang saudara laki-laki dan dua orang saudaranya lagi perempuan. Semua saudaranya sudah menikah.

50 Dari hasil wawancara penulis dengan responden adapun pekerjaan Ibu Y (Hj. Salamah) menjadi Tenaga Kerja di luar negeri di karenakan ajakan dari saudara kandung beliau dan kebetulan saudara Ibu Hj. Salamah adalah bekerja sebagai agent penyalur tenaga kerja, sedangkan pekerjaan ayah Y adalah bertani, tapi kadang-kadang untuk menambah penghasilannya ayahnya juga berkebun seperti menanam singkong dan timun. Sedangkan Ibu Y pekerjaannya menjadi tenaga kerja wanita di Pakistan. Ayah Y asli orang Baruh Jaya. Sekarang Y kini hanya tinggal berdua bersama ayahnya tinggal di di desa Samuda karena kakak-kakaknya sudah punya rumah sendiri atau ikut suami/isteri mereka masing-masing. Y sekolah TK dan SD di Desa Baruh Jaya. Setelah lulus SD Y ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Karena di desanya hanya terdapat dua sekolah TK dan satu sekolah SD. Untuk sekolah SMP/MTs terdapat di desa Baruh Jaya dan Habirau Tengah dan SMU/MA sederajat terdapat di Habirau Tengah dan di kecamatan Daha Utara yaitu di desa Tambak Bitin. Y masuk sekolah yang letaknya jauh dari rumahnya yaitu Madrasah Tsnawiyah Izharussalam yang ada di desa Baruh Jaya. Jarak sekolah dari rumahnya kurang lebih 4 kilometer. Latar belakang pendidikan orang tua Y adalah hanya Sekolah Dasar. Menurut ayah Y (Sahdan) selama satu setengah tahun ini, istrinya bekerja di Pakistan sebagai Tenaga kerja wanita (TKW) hal ini mengakibatkan kurangnya bimbingan pendidikan yang diberikan terhadap anaknya ( Y ) Itu dan dirinya juga tidak memiliki banyak waktu yang luang untuk memberikan bimbingan

51 pendidikan kepada Y, di sebabkan pekerjaan nya sebagai petani yang menuntutnya bekerja dari pagi sampai sore. Ekonomi di keluarga Y tergolong rendah, walaupun ibunya bekerja di luar negeri sebagai TKW namun penghasilan yang diperoleh ibunya tidak bisa membiayai kehidupan ayah dan anak-anaknya dikarenakan sistem gaji yang di lakukan oleh majikan diberikan setelah kontrak selesai. Oleh karena itu Y tidak memiliki biaya-biaya untuk pendidikan. Dari hasil wawancara penulis kepada Y dan ayahnya, melihat dari latar belakang pendidikan orang tua yang rendah atau tidak terlalu mementingkan pendidikan, maka bimbingan yang diberikan orang tua yaitu ayah Y pun kurang atau hampir tidak ada motivasi dari orang tua, juga semenjak ibunya bekerja diluar negeri maka peran ibu yang biasanya pemberi kasih sayang, penyemangat dan memotivasi sudah tidak ada lagi. Padahal Y termasuk siswi yang berprestasi dalam sekolahnya dan dia orang yang sehat dalam artian tidak mengalami gangguan-gangguan kesehatan pada dirinya. Menurut ayah Y, dia tidak bisa membantu biaya pendidikan anaknya karena biaya ekonomi mereka lemah, tapi semuanya dia serahkan kepada Y saja mau masih tetap bersekolah atau tidak dan Y memutuskan untuk berhenti karena kesulitan untuk biaya sekolahnya dan berhenti di kelas VII MTs. 2. Keluarga MU ( Desa Tambangan) MU juga salah satu anak dari Tenaga Kerja Wanita, umurnya 13 tahun. MU adalah anak dari pasangan bapak Hamli dan ibu Kartini. Sama seperti YF, dia adalah anak kelima dari lima bersaudara. MU tinggal bersama ayahnya dan saudara-saudaranya yang sudah menikah.

52 Dari hasil wawancara penulis, Ibu MU bekerja menjadi tenaga kerja diluar negeri di karenakan keinginannya untuk merubah nasib dan karena terpikat dengan gaji yang tinggi di luar negeri. Pekerjaan ayah MU adalah merantau ke daerah atau ke kota-kota lain. Ayah dan Ibu MU berasal dari desa Tambangan. Dan pekerjaan Ibunya menjadi Tenaga Kerja Wanita di Kuwait, MU sekolah TK dan SD di Desa Tambangan. Setelah lulus SD, MU tidak ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak ada minat dan katanya sekolah Dasar (SD) atau sekolah lanjutan tinggi lainnya sama saja, yang penting sekarang dia sudah bisa berhitung dan membaca dan menurutnya itu sudah cukup. Selama 2 tahun ini, ibu MU bekerja di luar negeri yaitu di Quwait, ayahnya MU juga disibukkan dengan aktivitas yang sering merantau ke daerah atau ke kota-kota lain. Disini yang masih menjaga dan merawat MU adalah kakak-kakaknya jikalau ayahnya pergi merantau. Ekonomi di keluarga MU tergolong ekonomi menengah, dalam ekonomi sebenarnya, di keluarga ini tidak ada masalah karena keluarga ini tergolong keluarga mampu. Meskipun MU jauh dari ibunya, namun ibunya selalu memberikan motivasi melalui telpon atau sms untuk anaknya agar tetap bersekolah, ibunya tidak mau anaknya seperti dirinya yang hanya mengeyam pendidikan Sekolah Dasar, begitu juga ayah dan kakak-kakaknya, MU tetapi di keluarga ini hanya memberikan saran-saran yang baik untuk anak-anaknya, selanjutnya terserah kepada si anak mau memilih yang terbaik untuk dirinya. Dari segi kesehatan MU mempunyai kondisi fisik yang sehat dan tidak mempunyai gangguan

53 kesehatan lainnya, hanya saja tidak ada minat dan motivasi untuk melanjutkan sekolah setamatnya dia di Sekolah Dasar (SD) 3. Keluarga AR (Desa Parigi) AR juga merupakan salah satu dari anak Tenaga Kerja Wanita, biasa di panggil A, umurnya 16 tahun. A adalah anak dari pasangan bapak Baderi dan ibu Hj Norjannah. Dia adalah anak ke enam dari enam bersaudara. Semua saudara-saudaranya sudah menikah. Dari hasil wawancara penulis, Ibu A bekerja menjadi tenaga kerja diluar negeri alasannya sama dengan keluarga MU yakni ingin merubah nasib.pekerjaan ayah A adalah bertani, sedangkan ibunya pekerjaannya menjadi Tenaga Kerja Wanita di Mekkah. Ayah A asli orang Parigi. Sekarang A dan ayahnya tinggal di Parigi bersama satu orang kakak perempuannya yang masih belum pisah rumah. A sekolah TK dan SD di Desa Parigi. Setelah lulus SD A ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Karena di desanya hanya terdapat satu sekolah TK, dan satu sekolah SD.Untuk sekolah SMP/ MTs terdapat di desa Baruh Jaya dan Habirau Tengah, dan SMU/MA/SMK sederajat terdapat di di Habirau Tengah, Tumbukan Banyu, dan di kecamatan Daha Utara yaitu di desa Tambak Bitin. A masuk sekolah yang letaknya jauh dari rumahnya yaitu madrasah tsnawiyah Habirau Tengan yang ada di desa Habirau Tengan. Jarak sekolah dari rumahnya kurang lebih 2 kilometer. Begitu juga setelah A lulus sekolah. A melanjutkan sekolahnya SMK yang berada di desa Tumbukan

54 Banyu kecamatan daha selatan dengan jarak tempuh ke sekolah sekitar 6 Kilo meter. Selama bersekolah A sering mengalami gangguan kesehatan, yakni sering sakit kepala apalagi kalau pelajarannya terhitung sulit, saran dan nasehat untuk tetap bertahan dari keluarga sampai dia melanjutkan ke SMK, tetapi tepat A duduk di bangku kelas VIII SMK, A sudah tidak tahan lagi dengan penyakit kepala dan pusing yang di deritanya. Ayah A memang sudah dan selalu membeikan motivasi dan semangat namun keputusan A tetap untuk berhenti akibat sering sakit kepala. melihat dari latar belakang pendidikan orang tua yang hanya mengeyam pendidikan sampai sekolah Dasar namun dukungan untuk anaknya agar tetap bersekolah selalu di berikan terutama kakak perempuan yang menjaganya. Kurang lebih dua tahun A di tinggal bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita di Mekkah oleh ibunya, dan ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaannya menjadi petani. Meskipun kesibukan kedua orang tua dengan pekerjaannya masing-masing namun kedua-duanya sadar akan pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka, karena keluarga ini menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Dalam masalah ekonomi keluarga ini tergolong keluarga yang mampu, dari hasil gaji ibunya menjadi TKW bisa membiayai biaya hidup sekeluarga. Akan tetapi keluarga tidak bisa memaksakan kehendak mereka karena A selalu sering sakit kepala, maka keluarga khususnya ayah mengizinkan A untuk berhenti sekolah di kelas VIII SMK Daha Selatan. 4. Keluarga RK (Desa Baruh Jaya)

55 RK adalah salah satu dari anak Tenaga Kerja Wanita, biasa dipanggil R, umurnya 9 tahun. R adalah anak dari pasangan bapak Hamli (Alm) dan ibu Khairunnisa. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saudaranya lagi perempuan namun masih kecil belum masuk sekolah. Menurut hasil wawancara dengan tantenya (Hamsinah), setelah ditinggal wafat oleh ayahnya,khairunnisa memutuskan untuk bekerja keluarga negeri yaitu sebagai tenaga kerja wanita di Oman demi untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil.sekarang R tinggal bersama tantenya yaitu kakak kandung dari ibu R. Pekerjaan Tantenya R adalah hanya seorang Ibu Rumah Tangga, tapi kadang-kadang untuk menambah penghasilan suami, tantenya R juga menjadi buruh tani harian. Tante R (Hamsinah) berlatar belakang pendidikan MTs, namun tidak tamat, sedangkan ibunya hanya mengeyam SD. R sekolah TK dan SD di Desa Baruh Jaya. Namun R sering mengalami gangguan sakit kepala. Waktu yang tersedia yang diberikan tantenya kadang tidak punya waktu karena kesibukan tantenya bekerja menjadi buruh tani dari pagi sampai sore, namun kalau masalah makanan selalu tersedia di meja makan. Untuk masalah ekonomi, keluarga ini bisa menghidupi dan membiayai sekolah R melalui gaji yang selalu di kirim ibunya ke kakak perempuannya atau Tante R. Sama halnya dengan pada Keluarga AR yang sering mengalami sakit kepala terlebih jika menerima pelajaran yang tergolong sulit dipahami. Maka R juga memutuskan untuk berhenti sekolah pada kelas 2 SD.

56 5. Keluarga MR (Desa Baruh Jaya) MR adalah salah satu dari anak Tenaga Kerja Wanita lainnya, umurnya 19 tahun. MR adalah anak dari pasangan bapak Jumberi dan ibu Hj. Nor Asiyah. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Berbeda dengan keluarga RK, MR mempunyai ayah namun ayahnya bercerai dengan Ibunya semenjak Kelas VI SD sudah mengalami dan melihat perceraian kedua orang tua. Menurut hasil wawancara dengan MR, ibunya adalah seorang isteri yang meski ditinggal cerai oleh suaminya namun beliau masih semangat dan gigih dalam menghadapi semuanya,alasan beliau pergi keluar negeri yakni ke Mekkah untuk menjadi tenaga kerja wanita di sana demi menghidupi anak-anaknya. Ibu MR pekerjaannya menjadi tenaga kerja wanita di Mekkah. MR tinggal di Baruh Jaya bersama adik dan neneknya. MR sekolah TK dan SD dan MTs di Desa Baruh Jaya. Setelah lulus MTs, MR ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Karena di desanya hanya terdapat dua sekolah TK dan satu sekolah SD. Untuk sekolah SMP/MTs terdapat di desa Baruh Jaya dan Habirau Tengah dan SMU/MA sederajat terdapat di di Habirau Tengah dan di kecamatan Daha Utara yaitu di desa Tambak Bitin. MR masuk sekolah yang letaknya jauh dari rumahnya yaitu Madrasah Aliyah Negeri Tambak Bitin yang ada di desa Tambak Bitin Kecamatan Daha Selatan. Jarak sekolah dari rumahnya kurang lebih 8 kilometer. Berbeda dengan keluarga-keluarga dari tenaga kerja wanita lainnya, meski ditinggal ibunya MR masih tetap melanjutkan sekolah dan MR ini tergolong

57 anak yang berprestasi dan sampai sekarang berada di Perguruan Tinggi IAIN Antasari Banjarmasin jurusan PGMI, ini berkat usaha sang nenek yang penuh kasih menyayangi MR dan membimbing cucunya seperti anak sendiri.latar belakang pendidikan orang tua ibunya sempat mengeyam pendidikannya MTsN dan tidak melanjutkannya lagi. Kalau neneknya (Tarawiyah) tidak tamat SD. Waktu yang tersedia yang diberikan, meski ibunya jauh dari MR, namun ibunya tidak lupa selalu memberikan bimbingan pendidikan kepada anaknya melalui sms atau telpon dan selalu mengontrol keadaan kesehatan anak-anaknya dan MR tergolong anak yang sehat dan berprestasi di kelas, di samping itu ( MR ) yang kini diasuh oleh neneknya (Tarawiyah) juga selalu memberikan dukungan dan semangat untuk menuntut ilmu. Kalau dalam ekonomi tidak ada karena keluarga ini dengan ibunya menjadi TKW di Mekkah sudah bisa terpenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya C. Analisis data Berdasarkan hasil penelitian penulis, pada ke lima keluarga Tenaga Kerja Wanita di Kecamatan Daha selatan yang dijadikan subjek penelitian, nampak terlihat bahwa problematika yang terjadi ada beberapa macam. Pada keluarga AR (Desa Parigi) dan keluarga RK (Desa Baruh Jaya) problemnya adalah sama-sama karena mereka berdua sering mengalami gangguan kesehatan yakni sering menderita sakit kepala terlebih dengan pelajaran-pelajaran yang terhitung sulit. Bedanya AR punya ayah yang masih membimbingnya sedangkan RK ayahnya sudah meninggal.

58 Pada keluarga YF (Desa Samuda) dan Kasus MU (Desa Tambangan) problemnya adalah arahan dan bimbingan orang tua (ayah) kurang, apalagi tidak adanya kehadiran ibu sehingga mengakibatkan anak mereka putus sekolah. Berbeda dengan satu keluarga ini yakni keluarga dari MR (Desa Baruh Jaya) meski hanya dirawat seorang nenek namun anak tersebut selalu mendapat prestasi setidaknya mendapat peringkat selalu tidak pernah keluar dari 3 besar di kelas sampai saat ini anak tersebut melanjutkan sekolahnya ke Perguruan Tinggi. Untuk lebih jelasnya problematika apa saja yang terjadi di lima keluarga ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2. Problematika yang Terjadi di Lima Keluarga No. Keluarga Usia Problematika yang di hadapi 1. YF 14 Masalah ekonomi, tidak adanya biaya pendidikan dan Sudah tidak punya minat lagi untuk tetap bersekolah 2. MU 13 Sudah tidak punya minat lagi untuk tetap bersekolah 3. AR 16 Sering mengalami sakit kepala 4. MR 19 Selain Ibu menjadi TKW Juga Keluarga Bercerai. Bimbingan Kurang atau hampir Tidak ada karena dari Ayah terserah pada si anak saja. Kurang atau hampir tidak ada karena dari Ayah terserah pada si Anak saja. Sudah di kasih saran dan motivasi dari ayah dan juga keluarga lainnya Selalu dikasih bimbingan dan motivasi terutama bimbingan dari ibu dan nenek Keputusan akhir Berhenti sekolah di kelas VII MTsN Setamat SD Tidak Melanjutkan Sekolah Berhenti sekolah pada kelas VII SMK Tetap Melanjutkan Sekolah

59 5. RK 9 Selain Ibu Menjadi TKW ayahnya telah Meninggal dan sering sakit kepala Sudah di kasih saran dan motivasi dari keluarga dan lainnya Berhenti Sekolah pada Kelas II SD