Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Dikompilasi dari Presentasi public hearing dan direvisi oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE.,M.Acc.,CPMA

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

ED PSAK 4. exposure draft

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

ED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Accounting Standards Update

BAB III METODE PENELITIAN

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Pedoman Tugas Akhir AKL2

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani

BAB II PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PSAK NO. 101 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

dan Laporan Keuangan Tersendiri

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

ED PSAK 46. exposure draft

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Tanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

PSAK No Oktober 2009 (revisi 2009) EXPOSURE DRAFT. Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PSAK 15 (revisi 2009) IAS 28: Investment in Associates. Dwi Martani

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

ED PSAK 66. exposure draft

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

Bab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

ED PSAK 67. exposure draft

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

BAB II LANDASAN TEORI

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA


REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PUBLIC HEARING DSAK IAI

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

Buletin Teknis ini bukan bagian dari Standar Akuntansi Keuangan.

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

PSAK NO. 4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PSAK 5 : SEGMEN OPERASI IFRS 8 : Operating Segments. Presented by: Dwi Martani

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

PSAK No. 66 (Rev 2013) Taufik Hidayat.,SE.,Ak.,MM University of Indonesia

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

PENURUNAN NILAI ASET PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 48 (revisi 2009) 22 Desember 2009

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.

Transkripsi:

Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010 Page 1

Waktu Acara 08.30 08.50 : Registrasi 08.50 09.00 : Pembukaan 09.00 10.30 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. 10.30 10.45 : Rehat Kopi 10.45 12.00 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. 12.00 13.00 : Rehat Makan Siang 13.00 14.30 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait. 14.30 14.45 : Tinjauan Sekilas Interpretasi PSAK yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 14.45 15.00 : Tinjauan Sekilas Pencabutan PSAK selama tahun 2009 15.00 15.15 : Rehat Kopi 15.15 17.15 : Overview PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) 17.15 17.45 : Tanya - Jawab 17.45 18.00 : Penutup Page 2

PSAK 1 (R 2009): Penyajian atas Laporan Keuangan Page 3

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Ruang lingkup Definisi istilah Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Terdapat kalimat: Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Syariah. Terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Liabilitas; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas; Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Tidak ada pengecualian ruang lingkup. Tidak terdapat definisi istilah yang digunakan. Aset; Kewajiban; Ekuitas; Pendapatan dan Beban; Arus kas. Page 4

Tiga Pilar Standar Akuntansi di Indonesia SAK SAK Lengkap SAK Syariah SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) SAK komersial dan konvensional; Berbasis transaksi atau prinsip (transactional/ principle based) SAK industri khusus dicabut; Harmonisasi dengan IFRS/ IAS; Orientasi pada nilai wajar (fair value); Mengatur segala bentuk transaksi Syariah baik dalam satu entitas atau dengan entitas lain; dan Dulu hanya diatur pada PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah ; Dulu (pada saat exposure draft) disebut sebagai SAK UMKM (usaha menengah kecil dan mikro); Diadopsi dari IFRS/ IAS for SMEs (Small-Medium Enterprises); Didominasi oleh prinsip biaya historis (historical cost principles); Lebih longgar dibandingkan PSAK Lengkap; dan Tidak dianjurkan untuk digunakan bagi entitas yang sebelumnya telah menggunakan SAK Lengkap). Page 5

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Komponen laporan keuangan yang lengkap Penyimpangan dari suatu SAK Laporan posisi keuangan Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Laporan posisi keuangan awal (retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi) Diatur. Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas L/K Tidak diatur. Page 6

Penyimpangan dari PSAK Jika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK, maka entitas dapat mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan: a. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan dan alasan mengapa manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK; dan b. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian dilakukan terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar. Page 7

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Kepatuhan terhadap PSAK Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam PSAK Entitas membuat pernyataan kepatuhan atas SAK secara eksplisit dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Tidak diatur, tetapi pada paragraf pembuka disebutkan bahwa PSAK 25 (R 2009) memberikan dasar untuk memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Tidak diatur mengenai keharusan entitas untuk membuat pernyataan kepatuhan atas SAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan Terdapat pengaturan bagaimana memilih dan menetapkan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam suatu PSAK. Ketepatan waktu Tidak diatur. Sebaiknya paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca. Page 8

Kepatuhan atas SAK secara Eksplisit Significant Accounting Policies Basis of Preparation 1.These financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia established by the Indonesian Institute of Accountants (formerly); 2.These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (see slide 10) established by the Indonesian Institute of Accountants (future); Page 9

Definisi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya; Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional dilakukan. Page 10

Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum Tingkat 3 Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 2 SAK Internasional / Negara Lain Buletin Teknis Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri Tingkat 1 PSAK ISAK Landasan Konseptual Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Page 11

Rerangka Prinsip Akuntansi Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1 Landasan Konseptual Landasan Syariah Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat, sesuai dengan Syariah SAK Internasional / Negara Lain yang sesuai Syariah Syariah yang Berlaku Umum Buletin Teknis PSAK dan ISAK Syariah Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi Syariah PSAK dan ISAK Umum yang Sesuai dengan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Fatwa Syariah yang Berlaku Umum Alhadits Al Qur an Page 12

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) Properti investasi; Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual ; Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Liabilitas dan aset pajak tangguhan; Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Tidak termasuk pos-pos sebagaimana disebutkan di PSAK 1 (R 2009). Page 13

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pengklasifikasian liabilitas yang terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Terdapat pengaturan khusus untuk liabilitas dengan kondisi tersebut (lihat slide 15). Terdapat perbedaan untuk pos-pos yang minimal disajikan, antara lain: Suatu jumlah tunggal yang mencakup hasil setelah pajak dari operasi yang dihentikan; Komponen pendapatan komprehensif lain. Tidak diatur. Tidak termasuk pos-pos tersebut. Page 14

Pengklasifikasian liabilitas terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang a. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran setelah periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek; b. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurangkurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan pada akhir periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka panjang. Page 15

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pos luar biasa Kepentingan Non-Pengendali (Hak minoritas) Penggunaan Pos Luar Biasa tidak diperkenankan. a.kepentingan Non-Pengendali disajikan dalam ekuitas; b. Terdapat alokasi laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif antara kepentingan non-pengendali dan pemilik entitas induk. Diperkenankan. a. Hak Minoritas disajikan terpisah antara kewajiban dan ekuitas. b. Hak minoritas disajikan tersendiri pada laporan laba rugi. Page 16

PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998) Perihal PSAK 1 (R 2009) PSAK 1 (R 1998) Pengungkapan Pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Permodalan Tidak diatur Page 17

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 1 (Revisi 1998) Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 6 Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam Tahap Pengembangan Page 18

Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan Dalam ED PSAK 1, tidak tersedia paragraf yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas laporan keuangan. PSAK 1 (1998) yang menyatakan manajemen adalah pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan. PSAK 1 (2009) yang disahkan, memasukkan kembali paragraf bahwa manajemen adalah pihak yang bertanggungjawab atas laporan keuangan (paragraf 15) Page 19

Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan Penyajian paragraf 135 ada tambahan butir D di dalam PSAK 1 (R 2009) (di dalam ED terkait, tidak ada) Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan: (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor); (b) (c) (d) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama; nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha; dan bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang lama umur entitas. Page 20

Tanggal Efektif Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada/ atau setelah tanggal 1 Januari 2011; Tanggal Efektif yang sama juga diberlakukan untuk: 1. PSAK 2 (R 2009) Laporan Arus Kas; 2. PSAK 4 (R 2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 3. PSAK 5 (R 2009) Segmen Operasi 4. PSAK 12 (R 2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama 5. PSAK 15 (R 2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi 6. PSAK 25 (R 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 7. PSAK 48 (R 2009) Penurunan Nilai Aset 8. PSAK 57 (R 2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi 9. PSAK 58 (R2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Page 21

Definisi istilah PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan definisi untuk istilah sebagai berikut: a. Catatan atas laporan keuangan; b. Laba rugi; c. Laporan keuangan bertujuan umum; d. Material; e. Pemilik; f. Pendapatan komprehensif lain; g. Penyesuaian reklasifikasi; h. Standar Akuntansi Keuangan; i. Tidak praktis; j. Total laba rugi komprehensif; Page 22

Materialitas Kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item (omissions or misstatements of item) adalah material, apabila kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item tersebut, secara individual atau kolektif, mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan. Materialitas tergantung pada ukuran dan sifat kelalaianpencantuman atau kesalahan-pencatatan dengan mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.; Ukuran atau sifat item, atau kombinasi keduanya, dapat merupakan faktor yang menentukan materialitas. Page 23 23

Komponen laporan keuangan yang lengkap a. Perubahan dari Laporan Laba Rugi (PSAK 1 Revisi 1998) menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif (PSAK 1 Revisi 2009): Laporan laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen Laba rugi (sama seperti Laporan laba rugi berdasarkan PSAK 1 Revisi 1998) dan komponen Pendapatan komprehensif lain. Page 24

Komponen laporan keuangan yang lengkap Penyajian pos-pos penghasilan dan beban dapat dilakukan dengan cara berikut: - Dalam bentuk satu Laporan Laba Rugi Komprehensif; atau - Dalam bentuk dua laporan, yaitu: (i) laporan yang menunjukkan laba rugi (laporan laba rugi terpisah) dan (ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif). Page 25

Komponen laporan keuangan yang lengkap (lanjutan) b. Laporan posisi keuangan awal: adalah laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Dasar ketentuan di atas di dalam PSAK 1 (R 2009) ini, bisa dilihat di IAS 1 Revisi 2009, BC 31 32. Page 26

Kepatuhan terhadap SAK Pernyataan eksplisit bahwa entitas mematuhi SAK (PSAK dan ISAK) tanpa kecuali; Perbaikan kebijakan akuntansi yang salah tidak dapat dilakukan hanya dengan pengungkapan namun harus mengacu ke PSAK 25 (2009). Page 27

Pengungkapan Pertimbangan yang digunakan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak paling signifikan Sumber estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan untuk berpotensi akan mengakibatkan penyesuaian material pada periode berikutnya Informasi tujuan, kebijakan dan pengelolaan modal Page 28

PSAK 2 (2009) Laporan Arus Kas Page 29

PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994) Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994) Arus kas yang berasal dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi. Arus kas dari pos luar biasa Arus kas dari beberapa transaksi, misalnya penjualan peralatan pabrik diakui sebagai arus investasi; Arus kas dari keuntungan atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi. Dihilangkan. Dihilangkan. Tidak diatur secara eksplisit. Diatur Terdapat pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa. Page 30

PSAK 2 (R 2009) vs PSAK 2 (R 1994) Perihal PSAK 2 (2009) PSAK 2 (Revisi 1994) Arus kas dari pelepasan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Arus kas dari transaksi tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan. Tidak ada pengaturan Page 31

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 2 (1994) : Laporan Arus Kas Page 32

PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1994) Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan karena perubahan dari PSAK 1 yakni: Pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa dihilangkan Page 33

Kepemilikan dan pelepasan Entitas Anak serta Unit Bisnis Lainnya Diungkapkan terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Harus diungkapkan: 1. jumlah harga yang dibayar atau diterima; 2. bagian harga yang merupakan kas dan setara kas; 3. jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan 4. jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya. Page 34

Perolehan dan Pelepasan Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya Transaksi Bukan Kas: investasi dan pendanaan bukan kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Komponen Kas dan Setara Kas: mengungkapkan komponen-komponennya rekonsiliasi antara jumlah yang terdapat dalam laporan arus kas dengan yang disajikan di neraca. Pengungkapan Lainnya: mengungkapkan kas dan setara kas yang tak dapat digunakan secara bebas. Page 35

Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit Bisnis Lainnya (lanjutan) Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak namun tidak kehilangan pengendalian harus diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan; Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Page 36

PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Page 37

Perihal PSAK 4 (1994) PSAK 4 (Revisi 2009) Ruang lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi; Laporan keuangan tersendiri. Definisi Entitas anak yang tidak dikonsolidasikan Tidak ada definisi mengenai laporan keuangan tersendiri. Entitas yang dimiliki untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; Entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang. Terdapat definisi mengenai laporan keuangan tersendiri. Entitas anak yang menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator, dan regulator. Page 38

Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Penyajian laporan keuangan konsolidasian Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada pengendalian. Keberadaan hak suara potensial diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Terdapat kejelasan bahwa konsolidasi harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksadana, unit perwalian atau entitas sejenis. Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara Tidak ada pengaturan mengenai keberadaan hak suara potensial. Tidak ada penegasan mengenai hal tersebut. Page 39

Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Prosedur konsolidasi Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Entitas anak harus menyusun laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan entitas induk, kecuali tidak praktis; Dilakukan penyesuaian untuk transaksi atau peristiwa material antar perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut (tidak lebih dari 3 (tiga) bulan). Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: Laporan keuangan entitas anak dapat digunakan jika perbedaan tidak lebih dari 3 bulan; Diungkapkan peristiwa atau tranksaksi material antar tanggal tersebut. Bila lebih dari 3 bulan, perlu ada penyesuaian Page 40

Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Kepentingan non-pengendali (hak minoritas) Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas. Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali. Saldo kepentingan non pengendali dapat negatif (defisit). Hak minoritas disajikan tersendiri di antara kewajiban dan ekuitas. Hak minoritas disajikan tersendiri dalam laporan laba-rugi. Saldo hak minoritas minimal sama dengan nol, kecuali ada kewajiban mengikat dan kemampuan Page 41

Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Laporan keuangan tersendiri Sama seperti PSAK 4 (1994); Note: Pada ED PSAK 4 (2009), disebutkan bahwa laporan keuangan tersendiri diperlakukan laporan keuangan entitas. Investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama di catat dengan metode biaya (at cost) atau nilai wajar. Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan laporan keuangan konsolidasi Investasi pada entitas anak dicatat dengan metode ekuitas. Page 42

Perihal PSAK 4 (Revisi 2009) PSAK 4 (1994) Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Hilangnya pengendalian Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas; Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepemilikan diakui dalam ekuitas. Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai transaksi tunggal. Tidak ada pengaturan mengenai hal tersebut. Tidak ada pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal. Page 43

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 4 (1994) : Laporan Keuangan Konsolidasi Page 44

Ketentuan Transisi PSAK 4 diterapkan secara retrospektif; Berlaku prospektif untuk: Saldo kepentingan non-pengendalian bersaldo negatif; Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; Rencana pelepasan kepemilikan dan asset held for sale; Hak suara potensial; dan Entitas anak yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan. Page 45

Ketentuan Transisi Prospektif murni Prospektif catch-up Retrospektif : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi setelah tanggal efektif; Sementara transaksi dan peristiwa lain sebelum tanggal efektif masih menerapkan SAK yang berlaku sebelumnya : Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif, tetapi laporan keuangan periode sebelumnya tidak perlu disesuaikan (disajikan kembali); Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi lama dan baru, diakui sebagai penyesuaian dari saldo laba awal periode sajian atau periode sajian paling awal. : Kebijakan akuntansi baru seolah-olah sudah diterapkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif. Page 46

Ketentuan Transisi 31-12-09 1-1-10 1-1-11 31-12-11 Dan seterusnya Retrospektif PSAK Baru Prospektif catch-up PSAK Lama PSAK Baru Prospektif Murni PSAK Lama PSAK Baru Page 47

PENGENDALIAN Bila entitas yang memiliki entitas anak secara langsung atau tidak langsung melalui lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas; kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Page 48

INDIKASI PENGENDALIAN Entitas dikatakan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas lain jika memiliki: KEKUASAAN 1. yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; 2. untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; 4. untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Page 49

HAK SUARA POTENSIAL Hak suara potensial dipertimbangkan dalam menilai keberadaan pengendalian; Semua fakta dan keadaan hak suara potensial dipertimbangkan, kecuali maksud manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan konversi hak tersebut. Page 50

TANGGAL LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS INDUK BERBEDA Entitas anak menyusun laporan keuangan tambahan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas induk untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak praktis; Jika tidak praktis, penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan entitas anak dengan tanggal laporan keuangan entitas induk. Page 51

TRANSAKSI EKUITAS Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas; Keuntungan/kerugian perubahan kepemilikan diakui dalam ekuitas dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk (kepentingan non-pengendali tidak perlu diatribusikan). Page 52

KEHILANGAN PENGENDALIAN Kehilangan pengendalian dapat terjadi akibat perubahan kepemilikan atau tanpa perubahan kepemilikan (subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, dan sebagainya atau perjanjian kontraktual) Beberapa perjanjian sebagai transaksi tunggal: Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain; Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai suatu dampak komersial secara keseluruhan; Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian lain; dan Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara ekonomi, tetapi perjanjian tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan perjanjian lain. Page 53

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Laporan keuangan tersendiri merupakan informasi tambahan dari laporan keuangan konsolidasian; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum; Entitas induk tidak bisa menyajikan laporan keuangan kondolidasian dan laporan keuangan tersendiri sebagai dua laporan keuangan terpisah; Laporan keuangan tersendiri hanya disusun oleh entitas induk (pemilik entitas anak, serta bisa pemilik entitas asosiasi atau ventura bersama); dan Laporan keuangan tersendiri tidak dapat disusun oleh venturer (pemilik ventura bersama) atau investor (pemilik entitas asosiasi). Page 54

PENCATATAN INVESTASI Investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas (ventura bersama), dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan (at cost) atau nilai wajar (at fair value) sesuai PSAK 55 (R 2006); Investasi yang dicatat pada biaya perolehan, kemudian memenuhi definisi aset dimiliki untuk dijual, akan dicatat sesuai PSAK 58 (R 2009); dan Investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas (ventura bersama) yang dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan konsolidasian, akan dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam laporan keuangan tersendiri. Page 55

PSAK 5 (2009) Segmen Operasi Page 56

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Ruang lingkup Laporan Keuangan Tersendiri Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan yang lengkap. Definisi Hanya ada definisi segmen operasi Ada beberapa istilah: segmen usaha; segmen geografis dan segmen dilaporkan; pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan segmen; organ perusahaan yang berwewenang. Page 57

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Segmen operasi/ usaha Suatu komponen entitas: terlibat dalam aktivitas usaha dan memperoleh pendapatan dan terjadi beban; hasilnya dikaji ulang secara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja; tersedia informasi keuangan yang terpisah. Suatu komponen entitas: dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa; risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lain. Page 58

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Syarat kualitatif (pengertian segmen usaha) Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi Page 59

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Syarat kuantitatif (salah satu) i. Pendapatan (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen operasi; ii. Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen operasi yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; iii.aset 10% dari seluruh segmen operasi Syarat kuantitatif: i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu: Pendapatannya (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha; Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; Aset 10% dari seluruh segmen operasi Page 60

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Identifikasi segmen dilaporkan Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan. Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat); Suatu segmen dapat dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif); Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah) Page 61

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Penggabungan segmen Kebijakan akuntansi segmen Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan, distribusi produk, dan regulasi yang sama, dan Informasi evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi. Tidak dijelaskan. Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan, distribusi produk, dan regulasi yang sama, dan Kinerja keuangan jangka panjang sama. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi segmen; Aset yang digunakan bersama dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan beban dialokasikan. Page 62

Perihal PSAK 5 (Revisi 2009) PSAK 5 (Revisi 2000) Pengungkapan segmen dilaporkan Pengungkapan pada level entitas Umum; Laba atau rugi segmen, aset dan liabilitas segmen; Rekonsiliasi total pendapatan, laba atau rugi, aset, liabilitas, dan unsur material lain antara segmen dengan entitas. Jika belum ada di dalam laporan segmen, maka diungkapkan: produk dan jasa; area geografis. Bentuk primer pelaporan; Bentuk sekunder pelaporan: Informasi geografis; Informasi penduduk. Tidak diatur. Page 63

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 5 (Revisi 2000) : Pelaporan Segmen Page 64

KETENTUAN TRANSISI Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan sebagai informasi komparatif untuk awal tahun penerapan, disajikan kembali sesuai dengan persyaratan ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dan biaya pengembangannya relatif sangat besar; Page 65

Perspective Changes Preparation of financial statements based on external purposes information perspective Preparation of financial statements based on internal purposes information perspective Page 66

PENGUNGKAPAN PENDAPATAN BUNGA & BEBAN BUNGA PSAK 5 (2009) secara spesifik mengatur bahwa entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan kecuali mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan pengambil keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut Page 67

PSAK 12 (revisi 2009): BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA Page 68

Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Ruang lingkup Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset; Pengendalian bersama entitas, Ada pengecualian untuk bagian pastisipasi dalam pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh entitas tertentu untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55. Pengendalian bersama operasi; Pengendalian bersama aset. Tidak diatur Page 69

Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Perjanjian kontraktual Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama. Pengendalian bersama operasi Jika operator memiliki pengendalian atas ventura, maka ventura adalah entitas anak dari operator. Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi yang terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama Tidak diatur Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka panjang. Page 70

Perihal PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994) Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi terpisah; Dapat disediakan pertanggungjawaban manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama. Metode akuntansi: Konsolidasi proporsional; atau Metode ekuitas Pengecualian untuk tidak menggunakan konsolidasi proporsional dan metode ekuitas Laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4 Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka waktu lama. Tidak diatur Page 71

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 12 (1994) : Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset Page 72

SAK - Kerja Sama Bisnis Kerja Sama Bisnis Entitas Hukum Terpisah Tanpa Pembentukan Entitas Hukum Terpisah Pengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama Pengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama Instrumen PBE Keuangan Asosiasi Entitas Anak PBO PBA BSK BKS PSAK 12 PSAK 55 PSAK 15 PSAK 4 PSAK 12 PSAK 39 Page 73 73

Jenis Ventura Bersama Ventura Bersama Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas Page 74

Perubahan di masa Depan... IAS 31 ED IAS 31 31 Joint Venture Joint Arrangement Joint Controlled Operation Joint Controlled Asset Joint Controlled Entity Joint Operation Joint Asset Joint Venture Proportionate consolidated (preferred) Equity method (not recommended) Equity method Page 75

PSAK 15 (revisi 2009): INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Page 76

Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Ruang lingkup Definisi Tidak diterapkan pada investasi pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura dan reksadana, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006) Terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Tidak ada definisi metode biaya. Tidak ada pengecualian tersebut Tidak terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. Terdapat definisi metode biaya. Page 77

Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Pengaruh signifikan Penentuan pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentasi kepemilikan yang ada, tetapi termasuk hak suara potensial dari instrumen keuangan yang dimiliki investor. Penentuan pengaruh signifikan hanya berdasarkan persentasi kepemilikan Terdapat penjelasan mengenai bukti-bukti keberadaan pengaruh signifikan yang bersifat kualitatif. Terdapat penjelasan hilangnya pengaruh signifikan tanpa berubahnya kepemilikan absolut dan relatif. Tidak ada penjelasan tersebut Tidak ada penjelasan tersebut. Page 78

Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Metode akuntansi Penerapan metode ekuitas Metode ekuitas. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang diklasifikasikan aset dimiliki untuk dijual (Investasi tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar yang dikurangi biaya untuk menjual); Investasi oleh entitas induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian; Investasi oleh entitas yang memenuhi persyaratan tertentu; (Kedua investasi tersebut diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006)) Metode ekuitas; Metode biaya jika ada pembatasan atas investasi pada perusahaan asosiasi. Tidak diterapkan untuk: Investasi yang mengalami pembatasan; Investasi yang ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek; Investasi tersebut dicatat dengan metode biaya. Page 79

Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Penerapan metode ekuitas (lanjutan) Tidak ada amortisasi goodwill. Ketika pengaruh signifikan hilang, maka sisa nilai investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal, dan kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban legal atau konstruktif, atau melakukan pembayaran atas nama investee. Goodwill diamortisasi sesuai dengan PSAK 22 Tidak ada penjelasan tersebut metode biaya Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban, atau melakukan pembayaran atas nama investee. Page 80

Perihal PSAK 15 (Revisi 2009) PSAK 15 (1994) Penurunan nilai Laporan keuangan tersendiri Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006), dan penentuan besaran penurunan nilai mengacu ke PSAK 48 Investasi pada entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri mengacu ke PSAK 4. Tidak ada penjelasan tersebut. Tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut. Page 81

Pengaruh Signifikan Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor, umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini: a. Keterwakilan di dalam dewan direksi atau dewan komisaris atau organ setara di investee; b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; c. Adanya transaksi material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau e. Penyediaan informasi teknis pokok Page 82

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 15 (1994) Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; PSAK 40 (1994) Akuntansi Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi Page 83

Investasi dan Kemampuan Investor No significance influence Significance influence Joint control Control Page 84 84

Indikasi Pengaruh Signifikan Kriteria kuantitatif Kepemilikan 20% atau lebih (kecuali dapat dibuktikan tidak ada pengaruh signifikan); dan Kepemilikan kurang 20% dapat dibuktikan punya pengaruh signifikan. Kriteria kualitatif Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ yang setara di investee; Partisipasi di dalam proses pengambilan keputusan; Transaksi material antara investor dan investee; Pertukaran personel manajerial; dan Penyediaan informasi teknis pokok. Page 85

Penentuan Pengaruh Signifikan Pengaruh hak suara potential dalam mempertimbangkan pengaruh signifikan Hilangnya Pengaruh Signifikan Dengan perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif; dan Tanpa perubahan tingkat kepemilikan absolut atau relatif, misalnya entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, atau regulator Page 86

Metode Ekuitas Pengaruh signifikan menggunakan metode ekuitas; Bagian atas laba rugi investee tidak memperhitungkan hak suara potensial Goodwill tidak diamortisasi; Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006) dan penentuan besar penurunan nilai mengacu ke PSAK 48: Penurunan Nilai Aset Ketika pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Page 87

Pengecualian Metode Ekuitas Investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (sesuai PSAK 58) Page 88

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Page 89

Perihal PSAK 25 (Revisi 2009) PSAK 25 (1994) Pemilihan kebijakan akuntansi Definisi Mengatur persyaratan pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; Memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak terdapat PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. Mendefinisikan kelalaian pencantuman atau kesalahan penyajian yang material (material ommision dan misstament) Mendefinisikan ketidakpraktisan. Mengeliminasi konsep fundamental errors dan memberikan batasan antara fundamental errors dengan other material errors. Tidak diatur. Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 (1998). Tidak ada penjelasan yang cukup mengenai material ommision dan misstatement, bahkan di PSAK lain. Tidak diatur, bahkan di PSAK lain. Mengidentifikasikan dan mengatur perlakuan akuntansi terhadap kesalahan mendasar. Page 90

Perihal PSAK 25 (Revisi 2009) PSAK 25 (1994) Pengungkapan Pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi yang akan datang ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku; Pengungkapan yang rinci atas jumlah penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi atau kesalahan awal. Tidak diatur. Penyajian laba atau rugi neto periode berjalan Tidak diatur. Hal ini akan diatur dalam PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan. Diatur mengenai hal tersebut. Page 91

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 25 (1994) : Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi. Page 92

Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Hirarki PSAK 25 ditempatkan dalam konteks PABU, adalah sebagai berikut: PSAK yang mengatur hal yang sejenis (paragraf 11(a)) merupakan bagian dari landasan operasional tingkat 1; KDPPLK (paragraf 11(b)) merupakan landasan konseptual; Pengaturan yang dikeluarkan badan penyusun lain (paragraf 12) merupakan landasan operasional tingkat 2. Page 93

Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam konteks Indonesia, pemilihan kebijakan akuntansi tersebut akan menghadapi keadaan yang berbeda, karena Indonesia saat ini mempunyai PABU yang dirumuskan sebagai berikut: Landasan konseptual: KDPPLK Landasan operasional: - Tingkat 1: PSAK dan ISAK - Tingkat 2: SAK internasional/negara lain, buletin teknis, regulasi, dan pedoman/praktik akuntansi industri. - Tingkat 3: praktik, konvensi dan pelaporan keuangan yang sehat; dan buku teks/ ajar, simpulan riset, artikel, dan pendapat ahli. Page 94

Perubahan Estimasi Akuntansi Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya. sepanjang perubahan tersebut mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas. Page 95

Kesalahan Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: (a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau (b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal. Page 96

KETIDAKPRAKTISAN PENERAPAN RETROSPEKTIF DAN PENYAJIAN KEMBALI RETROSPEKTIF Dalam beberapa keadaan adalah tidak praktis untuk menyesuaikan informasi komparatif untuk satu atau lebih periode lalu untuk mencapai daya banding dengan periode berjalan. Page 97

PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset Page 98

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Ruang lingkup Definisi Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; 5. Aset keuangan; 6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar; dan 7. Aset dimiliki untuk dijual. Recoverable amount = nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas (UPK). Semua aset kecuali: 1. Persediaan; 2. Aset timbul dari kontrak konstruksi; 3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; Recoverable amount = nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai; (Harga jual neto = nilai wajar -/- biaya yang terkait) Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya. Page 99

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount; Pengecualian untuk aset tidak berwujud yang tak terbatas umur manfaatnya, aset tak berwujud yang belum digunakan dan goodwill. Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur recoverable amount. Uji nilai penurunan nilai UPK dengan goodwill Terdapat penjelasan mengenai penurunan nilai UPK di mana goodwill belum dialokasikan dan bila goodwill sudah dialokasikan. Pengujian dilakukan secara bottom up atau top down. Page 100

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Indikasi penurunan nilai Informasi eksternal: Nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar Informasi eksternal: Tidak ada Informasi internal: Dividen dari investasi Nilai investasi > aset neto (termasuk goodwill) Dividen > pendapatan komprehensif. Informasi internal: Aset yang sebelumnya disajikan sebesar nilai pakai: Arus kas riil < arus kas taksiran Indikasi penurunan nilai untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap). Page 101

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Pengukuran recoverable amount Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai. Komposisi taksiran arus kas, tidak termasuk restrukturisasi masa depan yang belum ada komitmen peningkatan kinerja aset. Arus kas valuta asing Tidak ada. Harga jual neto.. Nilai pakai. Tidak ada penjelasan. Tidak diatur. Page 102

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai Unit Penghasil Kas (UPK) Kerugian penurunan nilai aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap) dapat tidak diakui segera dalam laporan laba rugi. Identifikasi UPK: Penjelasan kapan recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan (jika recoverable amount aset individual tidak dapat ditentukan, maka digunakan nilai pakai UPK) Jika terdapat pasar aktif, maka aset dan kelompok aset digunakan sebagai UPK (walaupun sebagaian output digunakan secara intern); UPK diindentikasi secara konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi. Tidak diatur karena belum ada aturan model revaluasi dalam PSAK 16. Tidak ada penjelasan. Page 103

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Goodwill Goodwill dari business combination dialokasikan ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal management and operating segment); Jika alokasi awal tidak dapat diselesaikan sebelum akhir periode tahunan business combination berdampak, maka alokasi awal harus selesai sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi; Jika UPK dilepas, maka goodwill diperhitungkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian dari pelepasan; Jika ada perubahan struktur pelaporan, maka goodwill harus direalokasi. Tidak ada penjelasan. Page 104

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Waktu uji penurunan nilai UPK Kerugian penurunan nilai UPK Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapan saja sepanjang periode asalkan konsisten. Pengujian aset yang membentuk UPK dan UPK yang membentuk kelompok UPK, dilakukan sebelum UPK dan kelompok UPK Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Aset lainnya secara pro rata. Tidak ada penjelasan Alokasi kerugian penurunan nilai: Goodwill; Aset tidak berwujud yang tidak punya harga pasar; Aset lainnya secara pro rata. Page 105

PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998) Perihal PSAK 48 (R 2009) PSAK 48 (R 1998) Kerugian penurunan nilai UPK Pembalikan nilai Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara fair value less cost to sell, value in use, atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset lainnya secara pro rata. Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap); UPK: dialokasikan ke setiap aset, kecuali goodwill, secara pro rata Goodwill: tidak ada pembalikan. Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara harga jual neto atau nol; Kelebihan atau kerugian penurunan nilai dialokasikan ke aset yang harga jual neto-nya > nilai tercatat, dan aset lainnya secara pro rata. Tidak diatur untuk aset individual, UPK, dan goodwill secara khusus, tetapi secara umum saja; Goodwill dan aset tidak berwujud yang ada pasarnya dapat dibalik bila kejadian spesifik penyebab penurunan nilai telah pulih. Page 106

Pernyataan ini menggantikan: PSAK 48 (Revisi 1998) : Penurunan Nilai Aset. Page 107

PSAK 57 (2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Page 108

Perihal PSAK 57 (Revisi 2009) PSAK 57 (Revisi 2000) Ruang lingkup Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000) Tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi) yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 55. Dihilangkan hal tersebut yang sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000) Kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar, dan kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. Instrumen keuangan (termasuk garansi) yang tidak dicatat dengan nilai wajar. Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi yang timbul dari kontrak pemegang polis. Ketentuan transisi Penjelasan tersebut dihilangkan. Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke PSAK 25. Page 109

Pernyataan ini merevisi: PSAK 57 (2000) : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Page 110

Ketentuan Transisi Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode pernyataan ini pertama kali diterapkan; Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan untuk menyesuaikan saldo laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif; Bila informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka fakta tersebut harus diungkapkan. Page 111

Umum Secara umum PSAK 57 (2009) relatif sama dengan PSAK 57 (2000) dengan beberapa penyempurnaan antara lain: 1. Menghilangkan pengecualian pengaturan mengenai kewajiban diestimasi dan kewajiban kontinjensi yang timbul dari: Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar; dan Kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi. 2. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 berlaku untuk Instrumen Keuangan yang tidak dicatat dengan nilai wajar; 3. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 mengatur Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari kontrak dengan pemegang polis. Page 112 112

PSAK 58 (2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Page 113

Perihal PSAK 58 (Revisi 2009) PSAK 58 (2003) Ruang lingkup Definisi Mencakup perlakuan akuntansi aset tersedia untuk dijual (asset held for sale) dan penyajian serta pengungkapan untuk operasi yang dihentikan (discontinued operation) Operasi dihentikan (discontinued operation) adalah komponen perusahaan yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan a.mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah; b.sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau c. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali Mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan operasi dalam penghentian (discontinuing operation). Operasi dalam penghentian (discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan: a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu: i. Dilepas secara keseluruhan, misalnya dengan menjual komponen perusahaan tersebut dalam suatu transaksi tunggal, dengan pemisahan usaha (demerger) atau pengalihan kepemilikan komponen perusahaan ke pihak lain; ii. Dilepas sebagian demi sebagian, misalnya dengan menjual komponen aset perusahaan tersebut dan menyelesaikan kewajibannya satu per satu; Page 114