PENGARUH PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DENGAN KEWENANGAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Anthony Govindarajan. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Adam, Shendy Jangan Pilih Artis Di Pemilu? Jadilah Pemilih Cerdas.

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mengatur kepentingan Bangsa dan Negara. Lembaga pemerintah dibentuk

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA)

SKRIPSI. Disusun Oleh: RIYA B

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP BELANJA MODAL (Sensus pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun

Faisal, Yusri Hazmi, Ali Imran, & Aryati. Politeknik Negeri Lhokseumawe Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, Dewan Perwakilan. rakyat Daerah (DPRD), dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder

Accounting Analysis Journal

ANALISIS PENGETAHUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

Abstrak. Kata Kunci: Pengetahuan anggaran, akuntabilitas, pengawasan keuangan daerah. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD) DENGAN KOMITMEN

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. pembaruan dan perubahan untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan.

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH. (Studi Empiris Kota Salatiga Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. memburuk, yang berdampak pada krisis ekonomi dan krisis kepercayaan serta

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

LOCAL GOVERNMENT ACCOUNTING SYSTEM (SAPD) ON LOCAL GOVERNMENT ACCOUNTABILITY PERFORMANCE (AKIPD) AT THE REGIONAL SECRETARIAT OF BUTON

BAB I PENDAHULUAN. daya daerah, dan (3) Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi. keuangan daerah secara ekonomis, efesien, efektif, transparan, dan

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN PADA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN POHUWATO

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengedepankan akuntanbilitas dan transparansi Jufri (2012). Akan tetapi dalam

1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

ABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability

Jurnal Ekonomi Pembangunan

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Dwi Cahyadi NIM : C4C006387

BAB I PENDAHULUAN. dewan melainkan juga dipengaruhi latar belakang pendidikan dewan,

reformasi yang didasarkan pada Ketetapan MPR Nomor/XV/MPR/1998 berarti pada ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 menjadi dasar pelaksanaan

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DAN KINERJA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN APBD: PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

ABSTRACT. Keyword : Budget Cost, Operational Cost Effectiveness

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO

Keywords: operational audit, internal control, effectivity of Selling.

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan. akuntabel (Pramita dan Andriyani, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi. akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten Purworejo.

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

PENGARUH AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Survei Pada Dinas Daerah Kabupaten Ciamis)

PENGARUH JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2004 dan UU No. 33 tahun 2004 merupakan tonggak awal. pelaksanaan otonomi daerah dan proses awal terjadinya reformasi

BAB III METODE PENELITIAN

Candra Winata Dewi Amalia ABSTRACT

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Kata-kata kunci: total quality management, kinerja operasional, kinerja keuangan, dan keunggulan bersaing. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukabumi, objek penelitiannya

Jurnal Akuntansi Indonesia Vol. 12, No. 2, Agustus 2016, Hal

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TERHADAP PENGAWASAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. berpolitik di Indonesia baik secara nasional maupun regional. Salah satu agenda

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN )

PENGARUH DANA PERIMBANGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN. (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya) ANJAR BADIAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SKPA DI PEMERINTAH ACEH

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit. Hal tersebut berbeda

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 ISSN :

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah yang berkaitan dengan kedudukan, fungsi dan hak-hak DPRD, menangkap aspirasi yang berkembang di masyarakat, yang kemudian

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: audit internal dan good corprate governance

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT INTERN

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini

Oleh : ARI TRISNAWANDI NPM

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI VARIABEL MODERATING

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah menuntut adanya partisipasi masyarakat dan. transparansi anggaran sehingga akan memperkuat pengawasan dalam proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektifitas pelaksanaan prosedur audit investigatif, yaitu di Badan Pemeriksa

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA PADA PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada CV Mendong Jaya )

PENGARUH PELAYANAN PRIMA KERAKYATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PUBLIC WELFARE

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PD. BPR BKK BOYOLALI Oleh : Wisnu Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN. (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya) Oleh :

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

Transkripsi:

PENGARUH PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DENGAN KEWENANGAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Anggota DPRD Kota Tasikmalaya) PETI PATIMAH HARYATI Email: pettypph@yahoo.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 ABSTRACT The research objective to know (1) the influence financial regional supervision to financial accountability (2) the authority of members DPRD about budget strengthen / weaken the influence financial regional supervision to financial accountability. The method used in this research is descriptive method of analysis with a survey approach. Data was collected through field research and library research. Fieldwork was conducted by questionnaire while the research literature is the literature of that has to do with the problems examined. The result showed that: (1) financial regional supervision has significant positive effect to financial accountability (2) the authority of members DPRD about budget effect financial supervision influence the financial accountability. Keyword: Financial Regional Supervision, Financial Accountability, and The Authorityof members DPRD about budget.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan (2) kewenangan anggota dewan tentang anggaran memperkuat/memperlemah dalam pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan kuesioner sedangkan penelitian kepustakaan yaitu dari berbagai literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menujukan bahwa (1) pengawasan keuangan daerah mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas keuangan (2) kewenangan anggota dewan tentang anggaran meperkuat dalam pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan. Kata kunci: Akuntabilitas Keuangan, Kewenangan Anggota Dewan Tentang Anggaran, dan Pengawasan Keuangan Daerah, PENDAHULUAN Secara umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah pernyataan tentang rencana pendapatan dan belanja daerah dalam periode tertentu (1 tahun). Pada awalnya fungsi APBD adalah sebagai pedoman pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah untuk satu periode. Sebelum anggaran dijalankan harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai wakil rakyat, maka fungsi anggaran juga sebagai alat pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap kebijakan publik. Pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Sasaran pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah.

Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD tersebut harus sudah dilakukan sejak tahap perencanaan, tidak hanya pada tahap pelaksanaan dan pelaporan saja sebagaimana yang terjadi selama ini. Hal ini penting karena dalam era otonomi, DPRD memiliki kewenangan untuk menentukan Arah dan Kebijakan Umum APBD. Apabila DPRD lemah dalam tahap perencanaan (penentuan Arah dan Kebijakan Umum APBD), maka dikhawatirkan pada tahap pelaksanaan akan mengalami banyak penyimpangan. Permasalahan yang diidentifikasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengawasan keuangan daerah, akuntabilitas keuangan, kewenangan anggota dewan tentang anggaran sebagai variabel moderating. 2. Bagaimana pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan. 3. Bagaimana kewenangan anggota dewan tentang anggaran memperkuat pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan. Adapun tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1. Pengawasan keuangan daerah, akuntabilitas keuangan, kewenangan anggota dewan tentang anggaran sebagai variabel moderating. 2. Pengawasan keuangan daerah mempengaruhi terhadap akuntabilitas keuangan. 3. Kewenangan anggota dewan tentang anggaran mempengaruhi hubungan antara pengawasan keuangan daerah dengan akuntabilitas keuangan. METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai pengawasan keuangan daera, akuntabilitas keuangan dan kewenangan anggota dewan tentang anggaran pada anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung guna memperoleh data primer yang diperlukan dalam kaitannya dengan penelitian. Sedangkan teknik pengumpulan data primer adalah sebagai berikut: Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui pemberian pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Skala pengukuran respon yang digunakan adalah 5 (lima) poin skala likert. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca literatur, serta penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. a. Metode Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan/memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel/populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiono, 2006: 21). b. Metode Survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh faktafakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang instuisi sosial ekonomi atau politisi dari suatu kelompok atau daerah (M. Nazir, 2005: 56). Teknik penelitian yang digunakan adalah regresi sederhana. Penulis meneliti variabel X (Pengawasan Keuangan Daerah), variabel Y (Akuntabilitas Keuangan), variabel Z (Kewenangan Anggota Dewan tentang Anggaran).

PEMBAHASAN Menurut Peraturan Pemerintah 58/2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: 1) Pengawasan atas anggaran dilakukan oleh dewan, 2) Dewan berwenang memerintahkan pemeriksa eksternal di daerah untuk melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan anggaran. Pramono (2002) bahwa akuntabilitas ini merupakan faktor eksternal yang merupakan pengaruh dari pihak luar terhadap pengawasan keuangan daerah. Sesuai dalam Undang-undang nomor 32 tahun 2004 posisi anggaran DPRD dibuat sejajar dan menjadi mitra pemerintahan daerah. Salah satu kewenangan DPRD adalah melaksanakan pengawasan terhadap APBD. HASIL PENGUJIAN DATA PENELITIAN Hasil pengujian dan penelitian diperoleh dari hasil uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan product moment pearson dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16.00, variabel X (Pengawasan Keuangan Daerah), variabel Y (Akuntabilitas Keuangan), variabel Z (Kewenangan Anggota Dewan tentang Anggaran). Semua pertanyaan dinyatakan valid karena r hitng > r tabel yaitu lebih dari 0,413. Sedangkan untuk uji reliabiltas semua dikatakan valid. Pengaruh Variabel Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Untuk mengetahui pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah pada Anggota Dewan di DPRD Kota Tasikmalaya, maka dilakukan uji hipotesis. Dimana uji hipotesis pertama adalah Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan. Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS 16.0), diperoleh data mengenai R (Koefisien Korelasi) dan R Square/R 2 (Koefisien Determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,525. Ini berati antara Pengawasan Keuangan Daerah dengan Akuntabilitas Keuangan mempunyai hubungan 52,5% dengan kategori sedang (Sugiyono 2012: 242). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukan

besarnya pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan sebesar 0,276 atau 27,6%. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap Akuntabilitas selain Pengawasan Keuangan Daerah sebesar 72,4%. Dengan kriteria tolak Ho jika T hitung > T tabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai T hitung sebesar 2,827. Dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%. Dikarenakan T tabel sebesar 2,080 sehingga T hitung > T tabel (2,827 > 2,080) dengan tingkat signifikasi 0,010 < 0,05. Dikarenakan T hitung < T tabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kriteria kaidah keputusannya adalah Ho ditolak dan diterima Ha, artinya Pengawasan Keuangan Daerah berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Keuangan. Kewenangan Anggota Dewan Tentang Anggaran memperkuat Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pembahasan sebelumnya menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengawasan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap akuntabilitas keuangan. Untuk membuktikan hipotesis kedua dalam penelitian ini maka dilakukan analisis regresi dengan uji interaksi atau Moderated Regression Analysis dengan menggunakan SPSS 16.0, kemudian di dapat bahwa persamaan b 2 dengan taraf signifikansi adalah 0,040. (0,040< 0,05), sedangkan b 3 dengan taraf signifikan adalah 0,932 (0,932> 0,05) maka Z pada hipotesis ini merupakan variabel pure moderating (moderasi murni). Berdasarkan pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Kewenangan Anggota Dewan tentang anggaran memperkuat dalam pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas keuangan pada penelitian ini. Dalam hipotesis kedua ini koefisien determinasi, R Square (R 2 ) sebesar 0,416 atau sebesar 41,6%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh sebesar 41,6% antara Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas dengan Kewenangan Anggota Dewan tentang Anggaran sebagai Variabel Moderating, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 58,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap akuntabilitas keuangan dengan kewenangan anggota dewan tentang anggaran sebagai variabel moderating, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengawasan Keuangan Daerah untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dapat berjalan secara efesien, efektif dan ekonomis, Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban lembaga-lembaga publik untuk menggunakan dana publik, Kewenangan Anggota Dewan tentang Anggaran yaitu menetapkan anggaran agar tersusun dan terlaksana dengan tepat sasaran dan tepat waktu. 2. Terdapat Pengaruh signifikan antara Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan. 3. Kewenangan Anggota Dewan Tentang Anggaran memperkuat Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Anggota Dewan Diharapkan dapat pertanggung jawaban laporan keuangan pemerintah Kota Tasikmalaya pada akhir tahun yang bersifat terbuka untuk masyarakat umum. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan dengan Kewenangan Anggota Dewan tentang Anggaran sebagai Variabel Moderating, untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi akuntabilitas keuangan selain pengawasan keuangan daerah sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis.

DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah. Yogyakarta: GrahaIlmu. Alfian. 2009. Strategi Manajemen Skretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Tesis Pasca Sarjana. Jakarta : Universitas Terbuka. Arif, Bachriar. Muchlis dan Iskandar. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat. Basri, Yesi Mutia. 2008. Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Pada Pengawasan Keuangan Daerah. Riau Fatchurrochman, Agam. 2002. Manajemen Keuangan Publik. Jakarta. Materi Pelatihan Anti Korupsi, Indonesia Corruption Watch.23-25 Januari 2002. Govindarajan, A. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta: SalembaEmpat. KEPMENDAGRI Nomor 29 Tahun 2002 yang selanjutnya diganti dengan PERMENDAGRI Nomor 13 Tahun 2006. Keputusan Presiden Nomor 17 tahun 2000 Tentang Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara. Anggaran Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. LAN, BPKP. 2001. Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah. Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Mahesa, J Desmond. 2013. DPR Offside. Rakyat Merdeka Group. Mardiasmo. 2001. Pengawasan, Pengendalian, dan Pemeriksaan Kinerja Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Andi. Jogjakarta. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Mayasari, Rosalina Pebrica. 2012. Pengaruh Kualitas Anggota Dewan Terhadap Pengawasan APBD dengan Tata Pemerintahan yang Baik Sebagai Variabel

Moderating. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS).Vol. 2 No 1. Januari. Mulyasari Santi Sri. 2011. Pengaruh Pengetahuan Anggota Dewan Tentang Penganggaran Terhadap Pengawasan APBD dengan Variabel Moderating Transparansi Kebijakan Publik dan Akuntabilitas. Skripsi Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat. Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Pramono, Agus. 2002. Pengawasan Legislatif Terhadap Eksekutif dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Tesis S2 Program Pasca Sarjana Ilmu Administrasi Negara. Universitas Brawijaya Malang. Purnomo, Budi S. 2009. Obligasi Daerah. Bandung: Alfabeta. Rosseptalia Rima. 2006. Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah dengan Variabel Moderator Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik. Skripsi Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Sopanah. 2003. Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan antara Pengetahuan Dewan Tentang Angggaran dengan Pengawasan Keuangan Daerah. Simposium nasional Akuntansi (SNA) V1. 1160-1173. Stanbury, W.T., 2003, Accountability to Citizens in the Westminster Model of Government: More Myth Than Reality, Fraser Institute Digital Publication, Canada. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: ALFABETA. Sulistoni, G. 2003. Figh Korupsi: Amanah Vs Kekuasaan. Nusa Tenggara Barat: SOMASI.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya ------------------------------ 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Umar, Hussein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama dan Jakarta Bussines Research Center. Wasistiono, Sadu. 2009. Meningkatkan Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Bandung: FOKUSMEDIA www.bangda.kemendagri.go.id (diakses tanggal 25 Maret 2014) www.depkeu.go.id (diakses 29 Maret 2014) www.esdm.go.id (diakses tanggal 29 Maret 2014) www.pikiran-rakyat.com (diakses tanggal 30 Maret 2014) www.koran-sindo.com (diakses tanggal 30 Maret 2014)