PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Survey Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya) AJI ILYAS SAPUTRA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, sistem penganggaran berbasis kinerja, kualitas laporan keuangan dan pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey, alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi secara parsial serta f-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa standar akuntansi pemerintah berbasis akrual berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Dinas Kabupaten Tasikmalaya. Sistem penganggaran berbasis kinerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Dinas Kabupaten Tasikmalaya, penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Dinas Kabupaten Tasikmalaya. Kata Kunci: SAP Berbasis Akrual, Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja, Kualitas Laporan Keuangan.

2 ABSTRACT This study aims to identify and analyze the implementation of accrual-based government accounting standards, performance-based budgeting system, quality of financial statements and the effect of applying accrual based government accounting standards and performance based budgeting system on the quality of financial statements in the Office located in Tasikmalaya District Government. The research method used is descriptive analysis method with survey approach, an analysis tool used is multiple regression and hypothesis testing using t-statistic to test the partial regression coefficient and f-statistic to examine the influences together. The results showed that the applying accrual-based government accounting standards are not significant effect on the quality of the financial statements of the Regency of Tasikmalaya. Performance based budgeting system is not significant effect on the quality of financial statements of District Tasikmalaya, applying accrual based government accounting standards and performance based budgeting system simultaneously no significant effect on the quality of the financial statements of the District Tasikmalaya. Keywords: Accrual-Based Accounting Standards, Performance- Based Budgeting System, Quality Of Financial Statements. PENDAHULUAN Perkembangan akuntansi pada pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sebagai upaya mewujudkan akuntabilitas, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas setiap pejabat yang membuat dan menyajikan laporan keuangan harus bertanggung jawab atas setiap laporan keuangan yang dibuatnya, juga harus menyatakan bahwa semua informasi yang termuat dalam laporan keuangan dan sistem penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang diterapkan pemerintah. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan reformasi pengelolaan keuangan Negara telah menerapkan sistem pencatatan single entry, pada sistem ini pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali transaksi, yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran (Halim,

3 2004: 35). Hasil dari sistem pencatatan ini pemerintah tidak memiliki catatan tentang utang, piutang, catatan aset tetap dan ekuitas, sehingga selama itu pemerintah tidak pernah menampilkan neraca sebagai salah satu bentuk laporan keuangan guna menggambarkan posisi keuangan pemerintah, hal ini disebabkan juga karena basis akuntansi yang digunakan adalah basis kas. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual membawa perubahan besar dalam sistem pelaporan keuangan di Indonesia, yaitu perubahan dari basis kas menuju akrual menjadi basis akrual penuh dalam pengakuan transaksi keuangan pemerintah. Perubahan basis ini juga, selain telah diamanatkan oleh paket Undang-undang keuangan Negara juga diharapkan mampu memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan, menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban serta bermanfaat dalam mengevaluasi penerapan akuntansi suatu Negara. Hal ini berkaitan dengan institusi Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang pada awal tahun 2015 lalu harus mulai menyajikan laporan keuangan dan mengungkapkan informasi penting terkait organisasi dengan menggunakan standar yang baru yakni standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang tersebut kepala daerah selaku pimpinan daerah bertanggungjawab atas pengalokasian dana yang dikeluarkan harus seefektif mungkin, khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Cara yang efisien dan efektif bagi daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat dapat dipenuhi dengan menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA-SKPD), dengan membangun suatu sistem penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja dengan anggaran tahunan akan terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. Sistem penganggaran seperti ini disebut juga dengan anggaran berbasis kinerja (Yunita, et al. 2010: 96).

4 Bersadarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pelaporan keuangan yang didasarkan pada standar akuntansi berbasis akrual dan anggaran berbasis kinerja sekaligus menuangkannya dalam skripsi dengan judul: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1. Penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, sistem penganggaran berbasis kinerja dan kualitas laporan keuangan pada Dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya 2. Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah dan sistem penganggaran berbasis kinerja secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya 3. Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah dan sistem penganggaran berbasis kinerja secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, dimana data dikumpulkan, diolah dan dianalisa kemudian dibuat kesimpulan. Analisis deskriptif ini merupakan analisis yang mengemukakan tentang data diri responden, yang diperoleh dari jawaban responden melalui kuisioner. Kemudian data yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan, selanjutnya dihitung persentasenya (Nugroho, 2011: 22). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis data: 1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan kuesioner kepada Kepala Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 2. Data Sekunder

5 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku referensi, searching di internet, jurnal dan hasil penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi sasaran yang penulis teliti adalah subjek yang berhubungan dengan penerapan standar akuntansi pemerintah dan sistem penganggaran berbasis kinerja dalam kaitannya dengan kualitas laporan keuangan yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah sebanyak 27 SKPD. Sedangkan penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling digunakan karena responden yang dipilih berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 14 Dinas yang berada di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah empat belas responden yang diwakili oleh Kepala Dinas masing-masing. Model penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 1 sebagai berikut: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Gambar 1 Model / Paradigma Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2015: 39). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti maka yang menjadi variabel bebas adalah: a. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (X 1 ) Dengan indikator: Pengakuan Pengukuran Pengujian Pengungkapan Kualitas Laporan Keuangan

6 b. Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja (X 2 ) Dengan indikator: Transparansi dan akuntabilitas anggaran Disiplin anggaran Keadilan anggaran Efisiensi dan efektifitas anggaran Disusun dengan pendekatan kinerja 2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable) Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015: 39). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan (Y), dengan indikator: Relevan Andal Dapat dibandingkan Dapat dipahami Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (X 1 ) Sistem Penganggaran Berbasis Standar akuntansi pemerintahan yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD (PP No 71 Th 2010). Sebuah sistem penganggaran yang berorientasi pada 1. Pengakuan 2. Pengukuran 3. Penyajian 4. Pengungkapan 1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran 2. Disiplin anggaran No Kuisioner Interval Interval

7 Kinerja (X 2 ) Kualitas Laporan Keuangan (Y) output organisasi dan berkaitan erat dengan visi, misi, dan rencana strategis organisasi (Bastian, 2006: 171). Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya (Tanjung, 2014: 13). 3. Keadilan anggaran 4. Efisiensi dan efektifitas anggaran 5. Disusun dengan pendekatan kinerja 1. Relevan 2. Andal 3. Dapat dibandingkan 4. Dapat dipahami Interval Berdasarkan operasionalisasi variabel diatas maka pengukuran dan skala ukuran skala yang digunakan untuk pembuatan item kuesioner adalah menggunakan skala likert dimana berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukan sikap seseorang terhadap pernyataan itu. Adapun yang dipakai sebagai kuesioner data angket dengan menggunakan 5 (lima) pilihan yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) setiap pilihan akan diberikan skor nilai yang berbeda seperti pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 2 Skala Likert No Pilihan Skor Keterangan 1 SS 5 Setuju 2 S 4 Tidak Setuju 3 N 3 Netral 4 TS 2 Tidak Setuju 5 STS 1 Tidak Setuju Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berhubungan dengan indikator penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual, sistem penganggaran berbasis kinerja dan kualitas laporan keuangan. Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel maka diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi valid dan reliabel. Uji validitas digunakan dengan dikorelasikan masing-masing pernyataan dengan skor untuk masing-masing variabel. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007.

8 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2010: 97). Uji reliabilitas digunakan untuk menilai apakah data hasil angket/kuesioner dapat dipercaya/reliabel atau tidak. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja terhadap kualitas laporan keuangan. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikasi, uji signifikasi, criteria dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis Operasional Secara Simultan Ho : 0 berarti tidak ada pengaruh antara Penerapan Standar Akuntansi Ha : 0 Pemerintah Berbasis Akrual dan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan berarti ada pengaruh antara Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan Secara Parsial H 01 : ρ = 0 berarti tidak ada pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan H a : ρ 0 berarti ada pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan H 02 : ρ = 0 berarti tidak ada pengaruh Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan H a : ρ 0 berarti ada pengaruh Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Kualitas Laporan Keuangan. 2. Penetapan tingkat signifikansi

9 Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) yang merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukkan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata. 3. Uji Signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F Daerah Kritis dapat dicari dengan melihat tabel. Nilai tabel dapat dicari pada tabel t yakni nilai t dari a = 0,05 dengan derajat kebebasan df : n-2 b. Secara parsial menggunakan uji t ( ) ( ) [ ] Keterangan: r : Korelasi antara dua sampel n : Varian sampel : Rata-rata sampel 1 : Rata-rata sampel 2 S 1 : Simpangan baku sampel 1 S 2 : Simpangan baku sampel 2 2 S 1 : Varians sampel 1 2 S 2 : Varians sampel 2 4 Kaidah keputusan Secara parsial Tolak Ho : jika t ½ a hitung t ½ a Terima Ho : jika t ½ a > t hitung atau ½ a < t hitung Secara simultan Tolak Ho jika Fhitung F tabel dan terima Ho jika Fhitung Ftabel 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.

10 No Pernyataan PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian penulis memperoleh data mengenai Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual, Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja dan Kualitas Laporan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut: Tabel 3 Analisis Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual di Dinas Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Jumlah Skor SS S N TS STS Jumlah Skor Ideal ,4% 21,4% 42,9% 14,3% 0% 100% % ,3% 42,9% 42,9% 0% 0% 100% 74,3% ,3% 50% 35,7% 0% 0% 100% 75,7% ,6% 57,1% 14,3% 0% 0% 100% 82,9% ,7% 64,3% % 0% 0% 100% 87,1% ,7% 57,1% 7,1% 0% 0% 100% 85,7% ,9% 50% 7,1% 0% 0% 100% 87,1% ,9% 42,9% 14,3% 0% 0% 100% 85,7% Total Skor 454 Presentase Total Skor 81,1% Rata-rata: 56,7 Persentase: 81,1% Kriteria 560 Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai persentase total skor sebesar 454 dari skor ideal sebesar 560 dan dengan melakukan perhitungan 454 : 560 x 100 diperoleh nilai persentase sebesar 81,1% yang artinya bahwa penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan pernyataan

11 responden memperoleh persentase total skor sebesar 81,1% dan untuk mengintepretasikan nilai tersebut dapat dilihat dari gambar 2 81,1% 20% 36% 52% 68% 84% 100% Tidak Tidak Cukup Gambar 2 Garis Kontinum Kriteria Interpretasi Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual Gambar 2 menunjukan berdasarkan pernyataan responden mengenai penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual berada pada rentang 68% - 84% dengan kriteria baik, hal itu menunjukan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya termasuk kategori baik yang mengindikasikan standar yang diterapkan sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Tabel 4 Analisis Tanggapan Responden Mengenai Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja di Dinas Pemerintah Kabupaten Tasikmlaya No Jumlah Skor SS S N TS STS Jumlah Kriteria Pernyataan Skor Ideal % 42,9% 7,1% 0% 0% 100% 88,6% % 35,7% 14,3% 0% 0% 100% 87,1% ,1% 78,6% 14,3% 0% 0% 100% 78,6% % 50% 0% 0% 0% 100% 90% ,3% 35,7% 0% 0% 0% 100% 92,9%

12 35,7% 35,7% 28,6% 0% 0% 100% 81,4% ,1% 35,7% 7,1% 0% 0% 100% 90% % 50% 0% 0% 0% 100% 90% ,3% 64,3% 14,3% 7,1% % 100% 77,1% ,3% 35,7% 0% 0% 0% 100% 92,9% Total Skor Presentase Total Skor 86,9% Rata-rata: 60,8 Persentase: 86,9% Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai persentase total skor sebesar 608 dari skor ideal sebesar 0 dan dengan melakukan perhitungan 608 : 0 x 100 diperoleh nilai persentase sebesar 86,9% yang artinya bahwa sistem penganggaran berbasis kinerja di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan pernyataan responden memperoleh persentase total skor sebesar 86,9% dan untuk mengintepretasikan nilai tersebut dapat dilihat dari gambar 2. 86,9% 20% 36% 52% 68% 84% 100% Tidak Tidak Cukup Gambar 3 Garis Kontinum Kriteria Interpretasi Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Gambar 3 menunjukan bahwa berdasarkan pernyataan responden mengenai sistem penganggaran berbasis kinerja berada pada rentang 84% - 100% dengan kriteria sangat baik, hal itu menunjukan bahwa sistem penganggaran berbasis kinerja di dinas pemerintahan kabupaten Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik.

13 Tabel 5 Analisis Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Laporan Keuangan di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya No Jumlah Skor SS S N TS STS Jumlah Kriteria Pernyataan Skor Ideal ,1% 42,9% 0% 0% 0% 100% 91,4% % 42,9% 7,1% 0% 0% 100% 88,6% ,1% 42,9% 0% 0% 0% 100% 91,4% ,3% 35,7% 0% 0% 0% 100% 92,9% ,9% 57,1% 0% 0% 0% 100% 88,6% ,4% 28,6% % 0% 0% 100% 94,3% % 42,9% 7,1% 0% 0% 100% 88,6% ,1% 42,9% 0% 0% 0% 100% 91,4% Total Skor 509 Presentase Total Skor 90,9% Rata-rata: 63,6 Persentase: 90,9 560 Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai persentase total skor sebesar 509 dari skor ideal sebesar 560 dan dengan melakukan perhitungan 509 : 560 x 100 diperoleh nilai persentase sebesar 90,9% yang artinya bahwa kualitas laporan keuangan di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan pernyataan responden memperoleh persentase total skor sebesar 90,9% dan untuk mengintepretasikan nilai tersebut dapat dilihat dari gambar 4.

14 90,9% 20% 36% 52% 68% 84% 100% Tidak Tidak Cukup Gambar 4 Garis Kontinum Kriteria Interpretasi Kualitas Laporan Keuangan Gambar 4 menunjukan bahwa berdasarkan pernyataan responden, kualitas laporan berada pada rentang 84% - 100% dengan kriteria sangat baik, hal itu menunjukan bahwa kualitas laporan keuangan di Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya termasuk kategori sangat baik. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Secara Parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji coefficients atau uji t pada perhitungan hasil SPSS versi untuk variabel penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual diperoleh nilai t hitung = 0,448 dengan nilai signifikansi sebesar 0,663 dan df = (n-k-1) = 11 maka nilai t tabel = ± 2,201 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai t hitung > t tabel dan dan berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0,663 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,663 > 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Pengaruh Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Secara Parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji coefficients atau uji t pada perhitungan hasil SPSS versi untuk variabel sistem penganggaran berbasis kinerj diperoleh nilai t hitung = 0,135 dengan nilai signifikansi sebesar 0,895 dan df = (n-k-1) = 11 maka nilai t tabel = ± 2,201 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai t hitung <

15 t tabel dan dan berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0,895 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,895 > 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja Secara Simultan terhadap Laporan Keuangan Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji ANOVA atau uji F pada perhitungan hasil SPSS versi yang tersaji pada tabel untuk nilai F hitung = 0,110 dengan nilai signifikansi sebesar 0,897 dan df = (n-k-1) = 11 maka nilai F tabel = 3,98 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai t hitung < t tabel dan dan berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0,897 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,897 > 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. PENUTUP Simpulan Adapun kesimpulan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja terhadap kualitas laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual pada Dinas Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam kategori baik, sedangkan sistem penganggaran berbasis kinerja dan kualitas laporan keuangan pada Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya termasuk kedalam kategori sangat baik. 2. Penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. 3. Penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual dan sistem penganggaran berbasis kinerja secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Dinas Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

16 Saran Dari simpulan yang telah dijabarkan maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan hasil penelitian ini. 1. Bagi Dinas Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Dalam penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sebaiknya lebih meningkatkan lagi ketersediaan sumber daya manusia yang cakap untuk melaksanakan sistem informasi akuntansi yang berdasarkan double entry system, dengan cara mengadakan pelatihan bagi para pegawai, lebih meningkatkan lagi penyediaan peralatan/fasilitas yang memadai untuk mendukung berjalannya sistem informasi akuntansi yang cepat dan akurat, karena keterbatasan teknologi yang terintegrasi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan referensi yang lebih banyak lagi dan lebih memperluas objek penelitian. Selain itu juga disarankan untuk menambah variabel lain di luar variabel yang telah diteliti. Serta menambahkan responden baru agar hasil penelitian bisa lebih mewakili dan hasil dari analisis atau penelitian yang dilakukan dapat digeneralisir. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Essa Pemkab Tasikmalaya Komitmen Pertahankan Opini WTP Dari BPK. diakses 20 April 2016 Kusumah, Arif Ardi Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Dipublikasikan Halim, Abdul Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Akuntansi Sektor Publik; Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

17 Halim, Abdul dan Kusufi Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat. Mahmudi Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Mardiasmo Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik: Suatu Saran Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Volume 2 Nomor 1. diakses 16 April 2016 Martowardojo, Agus Pada acara Penyelesaian Permasalahan Aset Tetap, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). diakses 15 april 2016 Misnawati Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Dipublikasikan Mulyana, Budi Penggunaan Akuntansi Akrual di Negara-negara Lain; Tren di Negara-negara Anggota OECD. Diakses tanggal 13 April Mursyidi, Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Nugroho, Yohanes Anton Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative. Nordiawan, Deddi Akuntansi sektor publik. Jakarta: Salemba Empat. Priyatno, D Jam Belajar Olah Data Dengan Data SPSS 17, Cetakan Kedua. Yogyakarta: ANDI Purwaniati Nugraheni dan Imam Subaweh Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol Renyowijoyo, Muindro Akuntansi Sektor Publik; Organisasi Non Laba. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

18 Robbins, et al Perilaku Organisasi. Buku 1. Dialih bahasa Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat. Roviyantie, Devi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Dipublikasikan Satyaningsih, Komang Ayu, et al Pengaruh Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. diakses 17 April 2016 Sihombing, Binsar Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan. Siregar, Baldric Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Akrual. Edisi Pertama. Yogyakarta: STIM YKPN. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tanjung, Abdul Hafiz Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual. Bandung: Alfabeta. Widjajarso, Bambang Penerapan Basis Akrual Pada Akuntansi Pemerintahan. Diakses tanggal 13 April 2016 Widoyoko, Eko Putro Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yunita dan Hendra Puranta Anggaran Berbasis Kinerja. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun 2004 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2005 tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintah Kemendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Panduan Membuat Anggaran Kinerja

19 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Perubahan atas Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Negara

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya) Oleh: NOVITASARI SUSANTY 123403097 (novitasari.susanty@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK) Volume 9, No 1, April 2017, Hal. 7-11 ISSN 2088-5091 (print) TEKONOLOGI INFORMASI, SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KESIAPAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH A. Dahri Adi Patra 1, Lanteng Bustami 2, Hasriani 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan pengaruh penggunaan akuntansi basis kas menuju akrual yang dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl Merdeka Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir dan penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

Jurnal Administrasi Negara

Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR (Survey pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pasal 9 menyatakan bahwa dengan diberlakukannya peraturan ini

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

RIANI NURHAYATI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

RIANI NURHAYATI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei pada Dinas dan Kecamatan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya) RIANI NURHAYATI 093403144 riani.nurhayati@yahoo.com

Lebih terperinci

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN (Studi kasus pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO OLEH LUSIANA LAMUSU NIM 921409123 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI Oleh : Nuwun Priyono Dosen Fakultas Ekonomi Program Diploma III Akuntansi UTM ABSTRACT Governmental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL Sumarno dan Mulyanto Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Purwaniati Nugraheni 1 Imam Subaweh 2 Pendidikan Nasional 1 Pasca Sarjana Universitas Gunadarma 2 1 pe2we@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

Intan Permatasari Kp. Nagrog Situgede RT 01 RW 04 kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Intan Permatasari Kp. Nagrog Situgede RT 01 RW 04 kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung. 3.2. Jenis Penelitian Menurut Oei (2010:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

3. Keterangan : 4. r = koefisien korelasi X= skor pertanyaan 5. N= jumlah observasi/responden Y= skor total b). Uji Reliabilitas

3. Keterangan : 4. r = koefisien korelasi X= skor pertanyaan 5. N= jumlah observasi/responden Y= skor total b). Uji Reliabilitas Pembangunan dalam sektor pertanian merupakan manifestasi akuntabilitas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana Margono (2003:14) mengemukakan bahwa pertanian memiliki posisi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory. Penelitian explanatory bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan BAB 1 Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan paradigma atas seluruh komponen dalam pemerintahan. Berjalan seiring waktu paradigma itu pun berkembang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG, AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG, SE.,M.Si.,Ak. (Dosen Universitas Nasional Pasim) PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia telah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. menjelaskan gambaran karakteristik responden sebagai subyek penelitian.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. menjelaskan gambaran karakteristik responden sebagai subyek penelitian. 59 BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Uraian ini memberikan gambaran subyek penelitian, dimana penelitian ini menjelaskan gambaran karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Risdhayanti Nur Sholikah 1) Dewi Saptantinah Puji Astuti 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Kantor DPPKAD Kabupaten Boyolali) Risdhayanti Nur Sholikah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen Data Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Auditor, Time Budget Pressure, Audit Complexity, Quality Audit. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Auditor, Time Budget Pressure, Audit Complexity, Quality Audit. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the factors which affect the quality of audit s result in Public Accounting Firm. This research is important to be done because the increase of financial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data 49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan adalah dengan metode survai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari bulan 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitia ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dari

Lebih terperinci