PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS

dokumen-dokumen yang mirip
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (DARI RPJPD SAMPAI KE RKPD)

PENYUSUNAN VISI PERANGKAT DAERAH (PRAKTEK & PEMBELAJARAN)

LEMBAGA KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH/ LKMPD (INSTITUTE for LOCAL GOVERNMENT MANAGEMENT STUDIES)

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

POKOK-POKOK PIKIRAN UNTUK BAHAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2011

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 I. 1

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PANDUAN PENGINTEGRASIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

-1- PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

TELAAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH: UPAYA MEMPERKUAT PERAN DPRD DALAM PEMBANGUNAN TEGUH KURNIAWAN, M.SC FISIP UI.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

AMRI CAHYADI, ST WAKIL KETUA DPRD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERAN DPRD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Tahun 2010 Nomor: 8

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

HAND OUT PENGANTAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : Benfrizs C Reynolds Malau,SE. Bappeda Kab. Mamberamo Raya

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004 Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS

A. PENDAHULUAN UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan antara Top Down Planning dengan Bottom Up Planning dengan dominasi perencanaan yang datang dari atas karena : Kewenangan Pembiayaan dikendalikan dari Pusat Personil UU No. 22/1999 bersifat Desentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan antara Top Down Planning dengan Bottom Up Planning dengan dominasi perencanaan Yang datang dari Daerah karena : Kewenangan Personil dikendalikan oleh Daerah Pembiayaan masih dipegang Pusat dengan pola Block grant

Pada Masa UU Nomor 32 Tahun 2004, perencanaan pembangunannya menggunakan pendekatan eklektik dengan memadukan pendekatan dari atas (top down planning) dengan pendekatan dari bawah (bottom up planning), dengan peran yang seimbang. Kebijakan perencanaan makro berasal dari pemerintah pusat, yang digunakan sebagai rujukan bagi perencanaan pembangunan di tingkat regional dan lokal. Sedangkan perencanaan pembangunan skala lokal dan regional diakomodasi dalam perencanaan pembangunan makro pada skala nasional. Pertemuan antara perencanaan dari atas dan dari bawah dilakukan secara periodik melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

B. PROBLEMATIKA Kelemahan perencanaan dari Pusat; Kelemahan pengendalian dari Pusat; Munculnya egoisme kedaerahan yang berlebihan; Adanya salah tafsir terhadap UU 22/1999; Penggunaan kewenangan Daerah yang luas, belum diimbangi dengan kualitas SDM yang memadai; Dominasi pertimbangan politik dalam pengambilan keputusan publik; Terjadi : Tumpang tindih perencanaan antara Pemerintah Pusat, Prop. & Kabupaten/Kota Ketidakkonsistenan antara perencanaan Pusat, Propinsi & Kabupaten/Kota Konflik perencanaan terutama antara Pemerintah Propinsi dengan Kabupaten/Kota Psl 4 (2) UU 22/1999

Abstrak Visi Daerah Visi Pemerintah Daerah Visi Perangkat Daerah Kongkret & Terukur Hierarkhi Visi Daerah

Ciri Visi yang Baik : Spesifik (specific) Sederhana (simple) Terikat Waktu (time-bound) Mungkin untuk dicapai (achieveable) Terukur (measurable)

Visi Misi Strategi Tujuan Program Kegiatan

Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Visi Daerah Kontributor PDRB Terbesar 1) 2) 3) Mata Pencarian Penduduk Terbanyak 1) 2) 3) Keunggulan yang di- Rencanakan di masa Mendatang : 1) 2) Penetapan Bisnis Inti (Core Business) Susun Visi 10 kata

ALUR PENYUSUNAN RENSTRA DAERAH POLA I VISI DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH [VISI KEPALA DAERAH + VISI PERANGKAT DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH

Keterangan : 1. a. Visi Daerah bersifat jangka panjang (long term vision) 20 25 tahun b. Visi Daerah disusun oleh para pemegang saham Masyarakat, DPRD dan Pemerintah Daerah 2. a. Visi Kepala Daerah bersifat jangka menengah (Mid term vision) 5 tahun, sesuai masa jabatan Kepala Daerah b. Visi Kepala Daerah disusun oleh Bakal Calon KDH kemudian dipaparkan dalam Rapat Paripurna DPRD Pasal 37 ayat (1) dan (2) 3. a. Visi Pemerintah Daerah bersifat jangka menengah (Mid term vision) 5 tahun b. Visi Pemerintah Daerah disusun dengan memadukan antara visi Kepala Daerah dengan visi masing-masing Perangkat Daerah, menunjukkan pada visi Daerah

POLA II [ VISI KDH + VISI PERANGKAT DAERAH VISI PEMERINTAH DAERAH Dibahas Bersama Para Pemegang Saham (DPRD, Masyarakat, PT dan Pemda) VISI DAERAH

MEKANISME KOORDINASI DAN KESEPAKATAN PERENCANAAN MENURUT PARADIGMA UU 22/1999 GBHN PROPENAS DEPARTEMEN REPETANAS Pusat POLA DASAR PROPEDA RENSTRA RENSTRA DINAS REPETADA Propinsi POLA DASAR PROPEDA RENSTRA RENSTRA DINAS REPETADA Kab./Kota D S P (Daftar Skala Prioritas) FKK (Forum Koordinasi & Kesepakatan) = Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi = Garis Hubungan Kesepakatan KESEPAKATAN BUPATI/WALIKOTA DENGAN GUBERNUR

Perbandingan Beberapa Pengertian Mengenai Dokumen Perencanaan NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 1. Pola Dasar Perencanaan Induk 2. Propeda Perencanaan Manajerial 3. Renstrada Perencanaan Operasional/ Taktis 1. Visi & Misi 2. Arah Kebijakan & Strategi 1. Prioritas Daerah 2. Program/Agenda Pembangunan Daerah 1. Tujuan/Sasaran Setiap Bidang, Kewenangan dan Sektor 2. Program & Kegiatan Tiap Bidang, Kewenangan & Sektor Komitmen politis Daerah Untuk Mewujudkan Cita - Cita Masyarakat Pedoman bagi Semua pelaku pembangunan di Daerah (Pemerintahan, Swasta, & Masyarakat dengan pembiayaan dari berbagai sumber) Pedoman bagi Pemerin tah Daerah dalam melaksanakan fungsifungsi berdasarkan kewenangan Daerah yang ada dengan pembiayaan dari APBD

NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 4. APBD Perencanaan Yang bersifat Alokasi Pembiayaan Program/Proyek Yang mendapatkan Pembiayaan Dari Pemda Refleksi dari Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Menjalankan Fungsi Berdasarkan Kewenangan Yang Ada

KERANGKA PEMIKIRAN DISAIN PERENCANAAN APBD DI DAERAH Aspirasi Masyarakat Propeda Renstra & Dokumen lain Stakeholders/ Masyarakat DPRD PEMDA Tuntutan, Aspirasi, Kebutuhan Masalah di Masyarakat P DPRD E Arah Strategi M & & D PEMDA Kebijakan Prioritas A Visi, Misi & Strategi Daerah Hal. 1

Unit unit Kerja 1. Visi, Misi & Tupoksi Unit Kerja; 2. Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan/ Aktivitas; 3. Tolok Ukur Kinerja & Target Kinerja; 4. Rincian Anggaran peraktivitas & SAB PEMDA RAPBD DPRD PEMDA APBD Hal. 2

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Menurut UU 25/2004 dan UU 32/2004 Perencanaan dan pengendalian pembangunan; dan Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang merupakan urusan wajib bagi pemerintahan daerah propinsi dan kabupaten/kota. * Karena urusannya bersifat konkuren, maka dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah mutlak diperlukan kerjasama dan saling pengertian antarsusunan pemerintahan. Obyek dan subyek perencanaan pembangunan antarsusunan pemerintahan bersifat tumpang tindih. Terdapat hubungan dalam bidang keuangan, pelayanan umum serta pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya sehingga mutlak diperlukan perencanaan bersama.

ESENSI UU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian?Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan pembangunan Nasional dalam bentuk : a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); 20 tahun b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); 5 tahunan c. Rencana Pembangunan Tahunan (RPT).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. RPJM Daerah memuat : - arah kebijakan keuangan Daerah - strategi pembangunan Daerah; - Kebijakan Umum; - Program Satuan Kerja Perangkat Daerah; - Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah; - Program kewilayahan serta rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu RKP, memuat : - rancangan kerangka ekonomi daerah; - prioritas pembangunan Daerah; - rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. * Renstra- SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Pemerintah Daerah) memuat : - visi - misi, - tujuan - strategi - kebijakan - program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu RKP, memuat : - rancangan kerangka ekonomi daerah; - prioritas pembangunan Daerah; - rencana kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. * Renstra- SKPD (Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah) memuat : - visi - misi, - tujuan - strategi - kebijakan - program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

Rencana Kerja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP, memuat : - kebijakan - program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. * Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan ) Jangka Menengah daerah dilaksanakan paling lambat 2(dua) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. * RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD. * RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. * Masa transisi ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak UU ini diundangkan.

Dokumen Perencanaan Pembangunan Menurut UU 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Perencanaan Induk untuk jangka waktu 20 tahun. 1. Visi & Misi 2. Arah Kebijakan & Strategi pemb. daerah mengacu RPJP Nasional Komitmen politis Daerah Untuk Mewujudkan Cita - Cita Masyarakat 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Perencanaan Manajerial Untuk masa 5 tahun 1. Prioritas Daerah 2. Program/Agenda Pembangunan Daerah sbg penjabaran dari Visi, Misi dan program Kepala Daerah Berisi : -Arah kebijakan keuangan daerah -Strategi pembangunan daerah -Kebijakan umum, - Program satuan kerja Perangkat Daerah - Lintas satuan kerja perangkat daerah - Program kewilayahan disertai rencana kerja regulatif & pendanaan indikatif

NO NAMA DOKUMEN SIFAT DOKUMEN I S I POKOK FUNGSI 3. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perencanaan Penjabaran dari RPJM utk jangka waktu 1 tahun. Berisi : -Rancangan kerangka ekonomi daerah -Prioritas pemb. daerah -Rencana kerja dan pendanaannya Refleksi dari Kemampuan Pemerintah Daerah Dalam Menjalankan Fungsi Berdasarkan Kewenangan Yang Ada Maupun berdasarkan partisipasi masyarakat. Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang disebut Renstra SKPD yang memuat : visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Renstra SKPD dirumuskan dalam bentuk rencana kerja satuan kerja perangkat daerah yg memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yg dilaksanakan oleh pemda maupun melalui partisipasi masyarakat.

Perencanaan pembangunan daerah disusun berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, mencakup : a. penyelenggaraan pemerintahan daerah; b. organisasi dan tata laksana pemerintahan daerah; c. kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS daerah; d. keuangan daerah; e. potensi sumber daya daerah; f. produk hukum daerah; g. kependudukan; h. informasi dasar kewilayahan; dan i. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. (Pasal 152).

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ditetapkan dengan Peraturan Daerah (pasal 13 ayat 2 UU 25/2004). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah (pasal 26 ayat 2 UU 25/2004). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) menjadi pedoman penyusunan RAPBD (pasal 25 ayat 2 UU 25/2004).

UUD 1945 MEKANISME KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN MENURUT UU 25/2004 & UU 32/2004 RPJP NAS RPJM NAS RKP RENSTRA KL RENJA KL Pusat RPJP PROP RPJM PROP RKPD Prop RENSTRA SKPD PROP RENJA SKPD PROP Propinsi RPJP KAB/KOTA RPJM KAB/KOTA RKPD KAB/KOTA RENSTRA SKPD KAB/KOTA RENJA SKPD KAB/ KOTA Kab./Kota = Garis Hubungan Langsung = Garis Hubungan Koordinasi

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah (2) B. Alur Perencanaan & Penganggaran PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH RPJP Nasional RPJP Daerah Renstra KL RPJM Nasional RAPBN APBN RPJM RKPD KUA RAPBD APBD Daerah PPAS Renstra SKPD Pedoman Renja KL RKP DISERASIKAN MELALUI MUSRENBANGDA Renja SKPD RKA - KL RKA SKPD Rincian APBN Penjabaran APBD PERENCANAAN PENGANGGARAN

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah (3) C. Fungsi Perencanaan RPJP-D berfungsi : Pedoman penyusunan Visi, Misi, dan Program Prioritas para Calon Kepala Daerah Pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah RPJP-D Provinsi menjadi acuan penyusunan RPJP-D Kabupaten/Kota RPJM-D berfungsi : Pedoman bagi Kepala SKPD untuk menyempurnakan Rancangan Renstra SKPD menjadi Renstra SKPD Bahan utama penyusunan RKP Daerah Dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kerja KDH RPJM-D Provinsi merupakan pedoman dalam RPJM-D Kabupaten/Kota penyusunan

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah (4) RKPD- digunakan sebagai: Pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD Pedoman dalam penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka penyusunan APBD tahun berjalan

Pengintegrasian SPM dalam RPJMD Urusan Pemerintahan Urusan Bersama Urusan Pilihan Urusan Wajib Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) Analisis Keuangan dan Kondisi Umum Daerah Urusan Mutlak Renja-SKPD RKA-SKPD Renstra-SKPD Visi, Misi dan Tujuan Strategi dan Kebijakan Program, Indikasi Kegiatan, Prestasi Kerja Berbasis SPM RKPD Penetapan Perda tentang RPJMD Menjadi salah satu faktor dalam menggambarkan Menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan RPJMD Strategi Pembangunan Daerah Arah Kebijakan Umum Arah Kebijakan Keuangan Daerah Program Prioritas Daerah Kondisi Umum Daerah Urusan Pemerintahan yg menjadi Kewenangan Daerah Faktor Geografis Perekonomian Daerah Kondisi Sosial Budaya Prasarana dan Sarana Pemerintahan Umum Prestasi Kerja Pelayanan Publik Berbasis SPM

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD) disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP, memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

III. Perencanaan & Penganggaran Daerah (2) B. Alur Perencanaan & Penganggaran PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH RPJP Nasional RPJP Daerah Renstra KL RPJM Nasional RAPBN APBN RPJM RKPD KUA RAPBD APBD Daerah PPAS Renstra SKPD Pedoman Renja KL RKP DISERASIKAN MELALUI MUSRENBANGDA Renja SKPD RKA - KL RKA SKPD Rincian APBN Penjabaran APBD PERENCANAAN PENGANGGARAN

IV. Penyusunan KUA dan PPAS (2) RPJM RPJM RPJM 5 th 5 th 5 th 1 th 1 th Renja SKPD RKPD RKP 1 th 1 th KUA PPAS Dibahas bersama DPRD Nota kesepakatan DPRD dan Kepda RKA-SKPD Pedoman Peny RKA-SKPD TAPD Raperda APBD 1 th

IV. Penyusunan KUA dan PPAS (3) Kebijakan Pemb. Nas dan Keu Da Kerangka Ekonomi Makro dan Prioritas Pembangunan Jaring Asmara Musrenbang Rensta SKPD Renja SKPD RKA - SKPD RPJMD RKPD KUA & PPAS PEMDA Per. KDH Pedoman Penyusunan RKA - SKPD TAPD Evaluasi Kinerja Masa Lalu Depdagri Provinsi DPRD PAN ANGGR Klarifikasi RAPBD Konsultasi Publik Tahap Penyusunan dan Penetapan Perda APBD RAPBD PERDA APBD Pengajuan RAPBD Evaluasi Raperda APBD Persetujuan Raperda APBD

MODEL PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH PEMERINTAH PUSAT Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) KEPALA DAERAH DPRD Informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (IPPD) MASYARAKAT Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ)