Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Introduction. Nursyamsuddin

PANDUAN LAYANAN KELAS INTERNASIONAL

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Model Penyelenggaraan SKS

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Model Penyelenggaraan SKS

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN AKADEMIK KTSP G-78. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 78 Jakarta dengan Menerapkan Sistem Paket dan Rintisan SKS

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 144 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS PENDIDIKAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

PERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


II. TINJAUAN PUSTAKA

SMP NEGERI 1 SEMARAPURA Jalan Teratai, Semarapura Kelod, Klungkung Website:

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

Susunan Acara 1. Pembukaan 2. Sambutan Pengurus Komite 3. Presentasi Profil dan Program Sekolah tahun 2012/ Sosialisasi wajib belajar 12 tahun

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

Departemen Pendidikan Nasional. Sosialisasi KTSP

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

RINTISAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI (SMA) Oleh : H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

Transkripsi:

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 11; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; 10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Konselor; 12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional; Dolumen 2010 1

13.Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP; 14.Panduan Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) dari BSNP; 15.Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar dari Dit. PSMA. B. Pengertian 1. Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. 2. Beban belajar merupakan ukuran yang menunjukkan kuantitas yang harus dilakukan oleh siswa mengikuti tugas-tugas pembelajaran dalam bentuk kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata pelajaran. Beban belajar menuntut konsekuensi siswa meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan yang telah didesain dalam silabus mata pelajaran yang waktunya telah ditentukan. Beban belajar dengan kredit lebih besar menuntut pengorbanan lebih banyak untuk melakukan tugas pembelajaran. Beban belajar mata pelajaran dihitung untuk kegiatan tiap semester dan dinyatakan dalam satuan kredit semeter 3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh siswa pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu Dolumen 2010 2

4. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. 5. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran. 6. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. 7. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. C. Tujuan Tujuan pelaksanaan SKS di SMA adalah: 1. Sekolah dapat melayani kebutuhan dan potensi siswa yang beragam dalam hal: a. Potensi dan kebutuhannya sesuai dengan pilihan karier b. Minatnya terhadap mata pelajaran c. Kecepatan belajarnya 2. Sekolah dapat memaksimalkan hasil belajar secara utuh (kognitif, psikomotorik, dan afektif) siswa, karena mereka belajar sesuai dengan potensi, kebutuhan dan minatnya. Sekolah juga dapat mengembangkan kemandirian siswa dalam menentukan pilihan karier dan mata pelajaran yang dibutuhkan. 3. Sekolah dapat melayani siswa yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata secara alamiah dan beragam. Dolumen 2010 3

4. Beban mata pelajaran siswa yang selama ini terlalu banyak dapat berkurang. Sehingga siswa dapat mencapai kompetensi mata pelajaran lebih luas dan mendalam. 5. Dengan pelaksanaan SKS siswa belajar dengan motivasi lebih tinggi, memiliki kemandirian, dan sesuai dengan potensinya. Dengan demikian dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. D. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum dan beban belajar memuat mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Beban belajar seluruh mata pelajaran dan muatan lokal dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks), yaitu minimal 116 sks. Penetapan beban belajar seluruh mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran dilakukan oleh sekolah dengan mengacu pada panduan penyelenggaraan SKS dari BSNP dan petunjuk teknis penyelenggaraan SKS dari Direktorat Pembinaan SMA (Dit. PSMA); Dasar penetapan beban belajar berpedoman pada perhitungan kesetaraan pada sitem paket dan SKS, yaitu 1 sks setara dengan 1.88 2 jam pelajaran dan analisis konteks potensi dan kebutuhan sekolah. Struktur kurikulum untuk program IPA dan IPS tersaji dalam tabel berikut ini. No Tabel 1. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Beban Belajar (sks) IPA IPS 1. Pendidikan Agama 6 6 2. Pendidikan Kewarganegaraan 6 6 3. Bahasa Indonesia 12 12 4. Bahasa Inggris 12 12 5. Matematika 14 12 6. Pendidikan Jasmani Olagraga dan Kesehatan 4 4 7. Sejarah 2 6 Dolumen 2010 4

No Mata Pelajaran 8. Teknologi Informasi dan Komunikasi Beban Belajar (sks) IPA IPS 4 4 9 Seni Budaya (Seni Rupa, Musik) 4 4 10. Bahasa Asing (Arab, Mandarin) 4 6 11. Fisika 14 2 12. Kimia 14 2 13. Biologi 14 2 14. Ekonomi 2 14 15. Sosiologi 2 12 16. Geografi 2 10 17. Muatan Lokal (Lingkungan Hidup, Sinematografi, Robotika) 2 2 E. Pembelajaran 1. Pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. 2. Pembelajaran dilakukan di kelas dan di luar kelas. Kelas didesain sesuai dengan subjek mata pelajaran dengan multistrategi dan multimedia. 3. Proses pembelajaran menggunakan sistem pindah kelas (moving classroom) atau kelas bersubjek mata pelajaran. Kelas didesain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 4. Kegiatan pembelajaran didesain dalam bentuk kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. 5. Beban belajar satu sks terdiri dari satu jam tatap muka dan satu jam kegiatan tugas terstruktur terjadwal, serta satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur yang dilaksanakan di luar Dolumen 2010 5

jadwal pelajaran di sekolah. Waktu yang diperlukan untuk satu kredit dinyatakan dengan satuan waktu tertentu. 6. Jumlah kegiatan pembelajaran dalam satu semester normal adalah antara 16 sampai dengan 18 minggu efektif. 7. Sekolah dapat mendesain kegiatan pembelajaran secara khusus bagi siswa dengan kecerdasan istimewa. 8. Perencanaan pembelajaran dikembangkan dalam bentuk pemetaan SK-KD, silabus, dan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). 9. Remedial pembelajaran dilaksanakan segera setelah dideteksi adanya siswa yang belum mencapai ketuntasan. Mekanisme pelaksanaan remedial pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan dan sumberdaya di sekolah. F. Penilaian 1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik; 2. Penilaian pada penyelenggaraan SKS adalah penilaian kompetensi sesuai standar nasional penilaian pendidikan dengan menyertakan indeks prestasi (IP) pada laporan hasil belajar. Teknik penilaian dilakukan dengan tes dan non tes melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester; Perhitungan indeks prestasi dapat menggunakan rumus: ( N i xbi ) IP B i IP = Indeks Prestasi N = Nilai tiap mata pelajaran B = Beban belajar tiap mata pelajaran (sks) 3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses Dolumen 2010 6

pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik; 4. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih; 5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut; 6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut; 7. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan; 8. Sekolah memfasilitasi mutasi peserta didik antar sekolah penyelenggara SKS dan dengan sekolah lain yang masih menggunakan sistem paket. Mutasi dilaksanakan pada awal semester melalui mekanisme dan prosedur: a. Sekolah memfasilitasi penyetaraan langsung terhadap beban belajar (sks) yang telah ditempuh pada sekolah asal; b. Penyetaraan dari sekolah sistem paket dapat dilakukan melalui matrikulasi dan mempertimbangkan SK-KD mata pelajaran yang sudah ditempuh; c. Sekolah memfasiltasi mutasi ke sekolah sistem paket sesuai dengan bentuk LHB sekolah tujuan; 9. Ujian sekolah dilaksanakan sebelum ujian nasional dan dijadwalkan tiap akhir semester. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengikuti ujian sekolah mata pelajaran tertentu setelah menempuh sampai seri terakhir mata pelajaran; Dolumen 2010 7

G. Pengelolaan 1. Untuk melaksanakan layanan pendidikan yang mengakomodasi keragaman kecepatan belajar peserta didik dan variasi pilihan beban belajar dan mata pelajaran, sekolah menetapkan serial mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara fleksibel dengan pola on/off bagi peserta didik; 2. Untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik dengan bakat dan kecerdasan istimewa yang berhak menyelesaikan masa studi paling cepat dua tahun (empat semester), mata pelajaran disusun maksimal dalam empat seri; 3. Penyusunan serial mata pelajaran mempertimbangkan potensi dan kebutuhan sekolah, serta mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan. Setiap seri mata pelajaran memuat standar isi (SK-KD) dan standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006. Tabel 2. Contoh Serial Mata Pelajaran No Mata Pelajaran Jumlah Seri Mata Pelajaran 1 2 3 4 1. Pendidikan 6 sks 2 sks 2 sks 2 sks Agama 2. Matematika 12 sks 2 sks 4 sks 4 sks 2 sks 3. Penjas Orkes 4 sks 1 sks 1 sks 1 sks 1 sks 4. Fisika 14 sks 2 sks 3 sks 3 sks 4 sks 5. Ekonomi 14 sks 2 sks 3 sks 3 sks 4 sks 6. Bahasa Asing 4 sks 2 sks 2 sks 4. Mata pelajaran yang kontennya seperti tercantum pada semester 1 dan 2 sesuai standar isi pada sistem paket berhak dan wajib diikuti oleh semua peserta didik pada semua program jurusan. Sekolah memfasilitasi penjadwalan fleksibel dengan pola on/off. Dolumen 2010 8

5. Penetapan beban belajar dan struktur kurikulum melibatkan unsur guru, konselor, tim pengembang kurikulum, dan kepala sekolah dalam rapat kerja sekolah. 6. Peraturam akademik menjelaskan ketentuan tentang mekanisme pilihan beban belajar dan mata pelajaran, mekanisme penilaian, penjurusan, dan kelulusan: 7. Mekanisme pilihan beban belajar dan mata pelajaran dilakukan pada awal semester dengan cara mengisi KRS yang disetujui pembimbing akademik (PA) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pilihan beban belajar dan mata pelajaran pada semester satu dilakukan dalam bentuk paket dengan jumlah tertentu. Peserta didik dengan bakat dan kecerdasan istimewa berhak memilih beban belajar dan mata pelajaran melebihi peserta didik lainnya. b. Beban belajar dan mata pelajaran pada semester dua dan seterusnya mempertimbangkan hasil indeks prestasi (IP) semester sebelumnya, yaitu: (1) IP < 5,0 dapat mengambil maksimal 8 sks (2) IP 5,0 s.d 5.9 dapat mengambil maksimal 10 sks (3) IP 6.0 s.d 6.9 dapat mengambil maksimal 16 sks (4) IP 7,0 s.d 7,4 dapat mengambil maksimal 20 sks (5) IP 7.5 s.d 7,9 dapat mengambil maksimal 24 sks (6) IP 8,0 s.d 8,5 dapat mengambil maksimal 28 sks (7) IP > 8.5 dapat mengambil maksimal 32 sks 8. Mekanisme penilaian menjelaskan kriteria ketuntasan, teknik penilaian dan pengolahan hasil penilaian, dan mekanisme perbaikan nilai melalui remedial dan/atau semester pendek; 9. Mekanisme penjurusan menjelaskan kriteria penjurusan, waktu pelaksanaan penjurusan, dan tahap penetapan penjurusan; 10.Penjurusan dapat dilakukan mulai semester satu berdasarkan potensi, minat, kebutuhan, dan prestasi akademik. Data potensi Dolumen 2010 9

diperoleh melalui psikotes, minat dan kebutuhan diperoleh melalui wawancara atau isian kuisioner, dan prestasi akademik diperoleh melalui tes seleksi penerimaan peserta didik baru atau hasil belajar semester satu. 11.Persyaratan prestasi akademik untuk penjurusan ditentukan oleh sekolah melalui rapat kerja sekolah dengan mengacu pada panduan penyusunan laporan hasil belajar dari Dit. PSMA: a. Persyaratan program IPA adalah lulus mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi; b. Persyaratan program IPS lulus mata pelajaran ekonomi, sosiologi, dan geografi; c. Persyaratan program Bahasa lulus mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa asing; 12.Sekolah memberikan layanan bagi siswa cerdas istimewa (SCI) dan berbakat istimewa dengan pembelajaran khusus sesuai dengan kemampuan dan daya dukung. Pembelajaran khusus bagi siswa cerdas istimewa dapat dilakukan dengan mendesain tatap muka dan tugas terstruktur. Sekolah dapat menyusun kriteria beban belajar secara khusus bagi siswa cerdas istimewa seperti pada contoh kampiran 3g; 13.Kriteria penentuan siswa cerdas istimewa dilakukan oleh sekolah dengan mengacu pada karakteristik SCI, yaitu: a. Memiliki tingkat kecerdasan intelegensi tinggi di atas rata-rata secara konsisten; b. Memiliki riwayat belajar istimewa secara konsisten; c. Memiliki karakter mandiri, cepat memahami, gemar membaca, dan motivasi tinggi dalam belajar; dan d. Memiliki keingintahuan tinggi serta komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas 14.Kriteria kelulusan menjelaskan kriteria dan mekanisme penentuan kelulusan, yaitu lulus penilaian mata pelajaran dan lulus dari satuan Dolumen 2010 10

pendidikan. Penentuan kriteria kelulusan ditentukan oleh sekolah dalam rapat kerja sekolah; 15.Kalender akademik memuat informasi hari dan jam belajar, hari libur, kegiatan ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, jadwal pengisian kartu rencana studi (KRS), kegiatan semester pendek atau klinik belajar, serta jadwal ujian sekolah; 16.Pedoman pendukung pelaksanaan menjelaskan informasi yang diperlukan untuk memperjelas dan memudahkan pelaksanaan penyelengaraan SKS. Pedoman pendukung terdiri dari pedoman pengembangan diri, pedoman PA, pedoman BK, dan pedoman lain yang diperlukan. Pedoman tersebut disusun oleh sekolah dengan melibatkan unsur guru, konselor, tim pengembang kurikulum, dan kepala sekolah; 17.Jadwal mata pelajaran mengakomodasi kebutuhan dan potensi peserta didik, guru, dan daya dukung sekolah sesuai dengan pilihan beban belajar dan mata pelajaran, distribusi tugas mengajar, dan kapasitas ruang dan jam belajar di sekolah. Sekolah didorong untuk memfasiltasi jam belajar sampai sore hari sesuai dengan kemampuannya untuk mengakomodasi fleksibilitas jadwal mata pelajaran; 18.Jadwal mata pelajaran digunakan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka dan penugasan terstruktur, dan ditetapkan pada tiap awal semester; 19.Untuk mengakomodasi kebutuhan distribusi tugas mengajar guru, sekolah merancang desain pilihan beban belajar dan mata pelajaran sampai semester enam untuk peserta didik yang diperkirakan mampu menyelesaikan studi dalam enam semester. Bagi peserta didik yang mampu lebih cepat dapat memilih beban belajar tambahan sesuai dengan desain tersebut. 20.Kegiatan semester pendek dan atau klinik belajar dilaksanakan hanya untuk memperbaiki nilai karena belum mencapai kelulusan mata pelajaran sampai akhir semester. Dolumen 2010 11

a. Jadwal semester pendek ditentukan oleh sekolah dengan waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung. b. Kegiatan semester pendek dapat dilakukan pada hari belajar sore hari atau pada jeda antar semester dengan mengacu pada hasil ketuntasan kompetensi mata pelajaran; c. Kegiatan semester pendek dilakukan dalam 8 pertemuan yang diakhiri dengan penilaian (UAS); 21.Jadwal konsultasi PA digunakan untuk memfasilitasi kegiatan bimbingan dan konsultasi peserta didik berkaitan dengan prestasi akademiknya di sekolah; a. Pembimbing akademik memantau, membimbing, melakukan analisis terhadap data potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama mengikuti pendidikan di sekolah agar peserta didik berkembang potensi akademiknya secara maksimal; b. Pembimbing akademik membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pemilihan jurusan, pembagian laporan hasil belajar (LHB), dan/ atau melaksanakan konsultasi akademik; c. Pembimbing akademik melakukan penilaian akhlak mulia dan kepribadian berdasarkan hasil pengamatan dan masukan dari guru mata pelajaran pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan; d. Jumlah maksimal peserta didik tiap pembimbing akademik adalah 20 orang dengan massa tugas selama massa studi peserta didik; 22.Jadwal konsultasi BK digunakan untuk bimbingan dan konsultasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dan madiri dalam mengambil keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum; Dolumen 2010 12

a. Konselor/BK memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta melakukan analisis potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik; b. Konselor/BK memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peseta didik mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di sekolah termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus; c. Konselor/BK memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik; d. Konselor/BK melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester; e. Jumlah maksimal peserta didik tiap Konselor/BK adalah 150 orang dengan massa tugas selama massa studi peserta didik; H. Lampiran 1. Mekanisme Penjurusan 2. Mekanisme layanan Siswa Cerdas Istimewa (SCI) 3. Desain Pembelajaran dengan pola On/Off bagi Murid 4. Kartu Rencana Studi (KRS) Dolumen 2010 13

Lampiran 1 Mekanisme Penjurusan Penerimaan Peserta Didik Baru Seleksi Data (potensi, minat, kebutuhan, prestasi) Data Lengkap? YA Analisis kesesuaian potensi, minat, kebutuhan dan prestasi akademik TIDAK Rombongan belajar paket (netral) Sesuai? TIDAK YA Masuk Jurusan IPA/IPS/Bahasa Smt 1 KBM semester 1 Observasi, Psikotes, Himpun Data Rombongan belajar paket (netral) smt 1 Analisis kesesuaian potensi, minat, kebutuhan dan prestasi akademik Sesuai? TIDAK YA Masuk Jurusan IPA/IPS/Bahasa Smt 2 Rombongan belajar netral smt 2 Kegiatan Semester Pendek atau Klinik Lulus? TIDAK Rapat Dewan Pendidik penentuan Jurusan Masuk Jurusan IPA/IPS/Bahasa Smt 3 Dolumen 2010 14 YA

Lampiran 2: Mekanisme Layanan Siswa Cerdas Istimewa Penerimaan peserta didik ` Seleksi Data potensi dan riwayat belajar Tes seleksi Sesuai kriteria SCI TIDAK YA KBM biasa dengan beban maksimum 24 sks di semester 1 KBM biasa dengan beban maksimum 20 sks di semester 1 Cek data potensi, minat, dan prestasi semester 1 Sesuai kriteria SCI TIDAK YA KBM dengan desain khusus SCI mulai semester 2 dan seterusnya KBM biasa dengan beban maksimum 24 sks di semester 2 dan seterusnya Non SCI, dapat menyelesaikan studi paling cepat 5 semester SCI, dapat menyelesaikan studi paling cepat 4 semester Dolumen 2010 15

Lampiran 3 Contoh Penjadwalan Fleksibel dengan Pola On/Off bagi Peserta Didik PROGRAM IPA PROGRAM IPS NO MATA PELAJARAN sks Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 SCI Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 Pendidikan Agama 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 PKN 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 12 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 Bahasa Inggris 12 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 5 Matematika 13 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 6 Seni Budaya 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 7 Penjas Orkes 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 TIK 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 Sejarah Umum 3 3 3 3 3 13 Fisika 11 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 14 Kimia 11 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 15 Biologi 11 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 16 Sosiologi 11 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 17 Ekonomi 11 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 18 Geografi 10 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 19 Sejarah 4 2 2 2 2 2 2 20 Bahasa Asing 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 Muatan lokal 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 JUMLAH PER SMT 21 19 21 21 20 13 21 21 21 20 20 12 21 21 20 20 19 14 23 30 32 30 21 21 21 21 17 14 21 21 21 20 19 13 21 21 20 20 20 13 JML S.D SELESAI 115 115 115 115 115 115 115 Dolumen 2010 16