KONSEP KESEHATAN MENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

dokumen-dokumen yang mirip
kesehatan fisik-jiwa-ruhani dan secara lebih rinci, normal dan abnormal dibahas dalam psikologi kesehatan Islami. Di dalam psikologi kesehatan

PENYESUAIAN DIRI Oleh : Weny Hastuti,S.Kep. Abstrak :

Jahoda (Ihrom, 2008), batasan lebih luas Kesehatan mental mencakup : 1) sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri, kemampuan mengenali diri

Penyesuaian Diri LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Kesehatan Mental. Pengantar Kesehatan Mental. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

KESEHATAN MENTAL. Oleh : Isti Yuni Purwanti

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu lama dan bersifat residif (hilang-timbul). Sampai saat ini

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

Pengantar Psikologi Abnormal

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh semua orang. Menurut Yosep (2007), kesehatan jiwa adalah. dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PASIEN UNTUK SEMBUH. (Kasus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

1. Bab II Landasan Teori

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

Prilaku Kesehatan Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki hak untuk dapat hidup sehat. Karena kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Kesehatan Mental Penderita HIV

BAB I PENDAHULUAN. karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. keliru dan juga afek datar yang tidak sesuai serta gangguan aktivitas motorik

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan

Kesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. perspektif besar mengenai psychological well being yang diturunkan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

SILABUS JUDUL MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL NOMOR KODE/SKS : / 2 SKS SEMESTER : 5 DOSEN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun anak yang abnormal (anak peyandang cacat). Tidak semua anak

KESEHATAN MENTAL PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

Apa yang akan dikaji?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

Konsep Sehat-Sakit Dalam Sosial Budaya. 3/23/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disebut dengan Anak laur biasa yaitu anak yang memiliki

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius. Kesehatan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

Koping LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB I PENDAHULUAN. mental dalam beberapa hal disebut perilaku abnormal (abnormal behavior). Hal

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konsep Sehat. Oleh : Suyatno, Ir. MKes. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari, hampir 1 % penduduk dunia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsep kesejahteraan subjektif yang mencakup aspek afektif dan kognitif

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

KENAKALAN REMAJA : PENYEBAB & SOLUSINYA. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lina Nurlaelasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dalam pekerjaan. Perubahan gaya hidup tersebut diantaranya adalah

Transkripsi:

KONSEP KESEHATAN MENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu menjelaskan konsep sehat-sakit Memahami model-model kesehatan yang hidup di masyarakat sekarang ini Mampu menunjukkan kaitan model kesehatan dengan cara menangani atau perilaku kesehatan

DEFINISI ILMU KESEHATAN MENTAL Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri (Schneiders, 1965). Ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi-fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri atau kegiatan-kegiatan mental yang kalut (Samson, Sin, & Hofilena, 1963). Ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan meningkatkan kesehatan mental (Klein, 1955). Ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental (Thorpe, 1960).

SEGI-SEGI ILMU KESEHATAN MENTAL (3 PENDEKATAN) Pendekatan preventif Pendekatan yang berusaha mencegah gangguan-gangguan mental yang ringan dan yang dapat menimbulkan psikosis-psikosis yang sebenarnya. Pendekatan dilakukan dengan mengadakan pembinaan hubungan orang tuaanak yang sehat, pengadaan lingkungan sekolah yang sehat dll. Pendekatan terapeutik Perbaikan ketidakmampuan menyesuaikan diri yang ringan dalam tingkah laku sehingga tidak berkembang menjadi hambatan yang berat. Pendekatan kuratif Praktek-praktek yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Pelayanan dari para ahli ilmu kesehatan mental yang terlatih, seperti psikiater dan psikolog klinis diperlukan pada tahap penyimpangan kepribadian yang berat ini.

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KONSEP SEHAT DAN SAKIT SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU

1.1 PENGERTIAN KESEHATAN Health Kesehatan (Echols & Shadily, 1981) Freund (1991) mendefinisikan kesehatan sebagai suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit, juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri jika organisme disebut sehat. Dalam kamus lainnya mengartikan kesehatan (health) mirip dengan pengertian kesehatan seperti yang diungkapkan oleh Freund : 1. Condition of a person s body or mind ; 2. State of being well and free from illness (Hornby, 1989). Pengertian mengenai kesehatan umumnya dimengerti sebagai hal yang bersifat fisik dan kurang memperhatikan hal-hal yang bersifat mental bisa dipahami karena hal-hal fisik lebih mudah diamati karena tampak realita sehingga lebih mudah disadari oleh individu dibanding hal yang bersifat psikis.

1.1 PENGERTIAN KESEHATAN Pengertian kesehatan menurut WHO : keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (Smet, 1994). Dahulu segala upaya dilakukan dengan tujuan untuk menyembuhkan atau mengobati penyakit. Namun saat ini usaha-usaha tersebut mengalami pergeseran. Upaya kesehatan saat ini mengarah kepada usaha pencegahan terhadap kemungkinan menurunnya kualitas hidup individu sehingga kondisi sehat bisa dijaga sedemikian rupa dan penyakit tidak sampai dialami oleh individu.

1.2 PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT Istilah penyakit memiliki makna berbeda karena berasal dari kata yang berbeda, yaitu illness dan disease. Kata illness digunakan untuk menyatakan apa yang dirasakan oleh pasien ketika dia datang ke dokter dan disease untuk gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologic dan psikofisiologik pada individu.. Disease sesuatu yang dimiliki organ mengacu pada kondisi biofisikmasalah. Illness sesuatu yang dimiliki manusia, yaitu respons subjective pasien dan segala sesuatu yang meliputinya mengacu pada bagaimana orang yang sakit dan anggota keluarganya atau jaringan sosial yang lebih luas merasakannya, hidup dengan dan beraksi terhadap symptom-symptom dan ketidakmampuannya.

1.2 PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT Bisa terjadi disease tanpa adanya illness. Teknologi kedokteran yang maju memungkinkan untuk mendeteksi adanya penyakit tanpa orang yang bersangkutan menyadari penyakitnya. Hal ini bisa memengaruhi perilaku orang tersebut, misalnya dalam hal kepatuhan. Bagaimana orang bisa patuh untuk melakukan nasehat dokter bila dia masih belum merasa ada yang aneh dengan dirinya? Bisa terjadi illness tanpa adanya disease. Pasien merasa adanya sesuatu yang salah dalam kehidupan mereka secara fisik, emosional maupun sosial, tapi setelah diperiksa secara fisik tidak ada sesuatu yang salah. Meskipun begitu mereka masih tetap merasa tidak bahagia. Biasanya penyakit seperti itu disebabkan oleh stress kehidupan dan dikategorikan sebagai penyakit psikosomatis.

BERBAGAI PEMAHAMAN MENGENAI KESEHATAN MENTAL

2.1 CIRI-CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui Mampu mengelola emosi Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang Mampu belajar dari pengalaman Biasanya gembira (Warga, 1983)

2.1 CIRI-CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL Sikap terhadap diri sendiri mampu menerima diri sendiri apa adanya, memiliki identitas diri yang jelas, mampu menilai kelebihan dan kekurangan diri sendiri secara realistis. Persepsi terhadap realita pandangan yang realistis terhadap diri sendiri dan dunia sekitar yang meliputi orang lain maupun segala sesuatunya. Integrasi kepribadian yang menyatu dan harmonis, bebs dari konflikkonflik batik yang mengakibatkan ketidakmampuan dan memiliki toleransi yang baik terhadap stress. Kompetensi mengembangkan keterampilan mendasar berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, emosional dan sosial untuk dapat melakukan koping terhadap masalah-masalah kehidupan. (Harber & Runyon, 1984)

2.1 CIRI-CIRI TINGKAH LAKU SEHAT ATAU NORMAL Otonomi memiliki ketetapan diri yang kuat, bertanggung jawab, dan penentuan diri dan memiliki kebebasan yang cukup terhadap pengaruh sosial. Pertumbuhan dan aktualisasi diri mengambangkan kecenderungan ke arah peningkatan kematangan, pengembangan potensi dan pemenuhan diri sebagai seorang pribadi. Relasi interpersonal kemampuan untuk membentuk dan memelihara relasi interpersonal yang intim. Tujuan hidup tidak terlalu kaku untuk mencapai kesempurnaan, tetapi membuat tujuan yang realistic dan masih didalam kemampuan individu. (Harber & Runyon, 1984)

2.2 PENDEKATAN BERKAITAN DENGAN NORMAL-ABNORMAL Pendekatan statistic Orang sehat secara mental/normal adalah orang yang melakukan tingkah laku yang umumnya dilakukan oleh banyak orang lainnya. Pendekatan normative Orang sehat secara mental dilihat dari apakah tingkah laku orang tersebut menyimpang dari norma sosial yang berlaku di masyarakat ataukah tidak. Tolok ukur yang digunakan dalam pendekatan ini adalah norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pendekatan distress subjektif Orang dianggap normal atau sehat bila ia merasa sehat atau tidak ada persoalan dan tekanan yang mengganggunya.

2.2 PENDEKATAN BERKAITAN DENGAN NORMAL-ABNORMAL Pendekatan fungsi atau peranan sosial Normal atau sehatnya seseorang dilihat berdasarkan mampu atau tidaknya orang tersebut menjalankan kegiatan hariannya. Orang dianggap sehat atau normal bila ia mampu menjalankan fungsi dan peranannya dalam masyarakat dan tidak mengalami gangguan dalam menjalankan tugas0tugas hariannya. Pendekatan Interpersonal Normal atau sehatnya seseorang dilihat dari kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang interpersonal dengan orang lain. Orang dikatakan sehat dan mampu menyesuaikan diri dengan baik bila dia mampu menjalin relasi dengan orang lain dan tidak menarik diri dari orang lain.