BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling penting keberadaannya. Hal ini disebabkan pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar dari semua pendidikan. Keberhasilan seorang anak didik mengikuti pendidikan di sekolah dasar dapat menentukan keberhasilan dalam jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, keberadaan sekolah dasar di Indonesia harus bermutu. Menurut Sudrajat (2005) pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam bidang akademik maupun kejuruan, yang dilandasi oleh kemampuan personal dan sosial. Sehingga sekolah diharapkan menghasilkan lulusan yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi sesuai dengan tujuan sekolah tersebut. SD Negeri Margolelo merupakan sekolah dasar yang berada di Dusun Bleder, Desa Margolelo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Sekolah ini adalah satu-satunya sekolah dasar yang ada di Desa Margolelo, sehingga sebagian besar penduduk desa ini menyekolahkan anaknya di SD Negeri Margolelo. Menurut ketua komite sekolah SD Negeri 1
Margolelo, penduduk di desa ini sangat berharap anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang bermutu. Dengan memberikan pendidikan yang bermutu diharapkan nantinya output yang dihasilkan oleh SD Negeri Margolelo juga bermutu. Namun berdasarkan hasil Ujian Sekolah (US) selama empat tahun berturut-turut, yaitu mulai tahun ajaran 2010/2011 sampai 2013/2014 SD Negeri Margolelo mengalami penurunan yaitu dari nilai rata-rata 7,64 menjadi 5,99. Rata rata hasil Ujian Sekolah terendah terjadi pada tahun Ajaran 2013/2014, yaitu 5,99 dan merupakan peringkat terendah di antara SD di lingkungan Kecamatan Kandangan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 Hasil Ujian Sekolah SD Negeri Margolelo di bawah ini: Tabel 1.1 Hasil Ujian Sekolah SD Negeri Margolelo Tahun Ajaran Jumlah Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Matematika IPA Jumlah Rata- rata Peringkat Sekolah Dasar di Tingkat Kecamatan 2010/2011 19 7,69 7,54 7,70 22,93 7,64 14 2011/2012 28 6,96 6,96 7,01 20,93 6,98 21 2012/2013 27 7,44 6,23 5,76 19,43 6,48 21 2013/2014 20 7,37 5,20 5,40 17,97 5,99 23 Sumber : Data primer SD Negeri Margolelo Tahun 2011-2014 (diolah) Tabel di atas menunjukkan bahwa ini rata-rata nilai hasil Ujian Sekolah dan peringkat sekolah dasar di tingkat Kecamatan juga mengalami penurunan. Hal ini merupakan salah satu 2
indikator bahwa mutu sekolah SD Negeri Margolelo masih rendah dibandingkan sekolah-sekolah lain di Kecamatan Kandangan. Studi pendahuluan yang dilakukan dalam kunjungan rapat wali murid kelas VI (enam) SD Negeri Margolelo pada tanggal 17 April 2014, memperlihatkan bahwa wali murid SD Negeri Margolelo berharap supaya anak mereka mendapatkan nilai US yang baik. Menurut peraturan Panitia Peserta Didik Baru (PPDB), hasil nilai US ini digunakan untuk mendaftarkan di jenjang sekolah selanjutnya. Wali murid mengeluh ketika mendaftar di jenjang SMP yang favorit ditolak karena hasil nilai Ujian Sekolah-nya rendah. Oleh karena itu, wali murid SD Negeri Margolelo menjadikan hasil ujian sekolah ini sebagai tolok ukur keberhasilan prestasi belajar anak-anaknya. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan hasil Ujian Sekolah di SD Negeri Margolelo. SD Negeri Margolelo sebagai sebuah lembaga pendidikan perlu memuaskan apa yang menjadi harapan pelanggan yaitu wali murid. Dalam melayani pelanggan, sekolah ini didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu guru guru yang sebagian besar sudah berpendidikan S1, sarana dan prasarana/tool, material/sumber belajar dan metode pembelajaran. Dengan tersedianya pendukung tersebut, hasil ujian sekolah SD Negeri Margolelo tidak sesuai yang diharapkan dan bisa dikatakan mutu SD Negeri 3
Margolelo mengalami penurunan. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu SD Negeri Margolelo perlu mengetahui akar permasalahan yang mengakibatkan menurunnya hasil Ujian Sekolah. Menurut Haslindah (2013) diagram Fishbone berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat masalah. Yamit (2004:48) berpendapat bahwa diagram Fishbone sangat tepat digunakan digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan mengidentifikasi tindakan atau strategi untuk menciptakan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diagram tersebut digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menentukan mutu sekolah di SD Negeri Margolelo. Sehingga dapat diketahui faktor yang menjadi penyebab utama terkait mutu sekolah. Setelah mengetahui faktor utama tersebut, diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan untuk mengatasi menurunnya mutu sekolah di SD Negeri Margolelo berupa strategi. Dalam proses penyusunan strategi ini melibatkan kepala sekolah, guru dan komite. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang bisa diangkat dalam penelitian ini yaitu: 1. Faktor internal dan eksternal apakah sajakah yang menyebabkan menurunnya mutu sekolah 4
di SD Negeri Margolelo berdasarkan analisis Fishbone? 2. Strategi apakah yang digunakan untuk meningkatkan mutu sekolah di SD Negeri Margolelo berdasarkan analisis Fishbone? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui faktor internal dan eksternal yang menyebabkan menurunnya mutu sekolah di SD Negeri Margolelo berdasarkan analisis Fishbone. 2. Mengetahui strategi yang disarankan untuk meningkatkan mutu sekolah di SD Negeri Margolelo berdasarkan analisis Fishbone. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Memberi alternatif wawasan tentang strategi untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan analisis Fishbone. Menurut Purwanto (2006: 107) terdapat faktor internal dan eksternal dalam pembelajaran yang dapat menentukan keberhasilan hasil prestasi siswa. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a. SD Negeri Margolelo 1. Kepala Sekolah 5
Sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk memutuskan kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan mutu sekolah. 2. Guru Sebagai acuan bagi guru sehingga memeperoleh keberhasilan dalam melaksanakan strategi untuk peningkatan mutu sekolah. b. Pengawas Dapat memberikan informasi kepada sekolahsekolahan lain yang masih menjadi sekolah binaan pengawas untuk menerapkan strategi dalam meningkatkan mutu sekolah. c. Dinas Pendidikan Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut tentang kebijakan berkaitan dengan sekolah dasar. 6