PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

ABSTRAK. Kata kunci: kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kinerja karyawan

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

ENYKA CUMALLA SARI B100

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEGAWAI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013.

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

Bab 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Style of Leadership, employee s work performance. vii

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan Perum Pegadaian Kantor Pusat Wilayah V Manado

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ABSTRACT. Keywords: Leadership style, financial compensantion, and employee performance. viii

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

Intan Alfi Andini, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surakarta)

BAB 3 METODE PENELITIAN

JURNAL ENDANG MARGI NINGSIH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kualitas sistem informasi akademik, kepuasan mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: motivation of employee s work, effectiveness of incentive compensation. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI PADA CV. AUTO 99 MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI ( Studi Kasus Di Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pengembangan, Pengendalian Dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Lainnya, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat) Rudy Soelistio, Faroji dan Uswatun Hasanah Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Mercubuana rsoe0740@yahoo.com, faroji@tjforge.com, intan_010590@yahoo.com Abstract Employee productivity sizes commonly used in providing employee assessment consists of the quantity that results achieved in carrying out the task. A third indicator is the quality. The quality of this dimension where quality shows how a task can be completed seen from the aspect of skill, precision and cleanliness. Other sizes are punctuality which includes attendance or absenteeism of employees and timeliness in completing the work. Some qualitative measures can be used as a tool to determine how well an employee is working, especially that the government agency is in the form of an agency that should be a model, of course, the quality of service becomes essential as the initial measure of success. The better performance of a government agency it is expected to transmit to agencies in other government to miningkatkan service quality. Likewise if an agency is not good will be transmitted to other agencies to no good. Analysis is conducted quantitative analysis using linear regression to answer the problem formulation and determine the influence of the variables that have been determined. The results of this study are very influential leadership style on employee performance. Besides the work attitude of employees is also crucial to performance. Keywords: Leadership Style, Quality Work, Employee Performance 1. PENDAHULUAN Menurut Koesmono (2005) salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang akan berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya manusia masih rendah baik dilihat dari kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya. Tampubolon (2007) menjelaskan sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja tinggi, terlatih dan terampil sebuah organisasi dapat melakukan pelatihan, pendidikan dan bimbingan bagi sumberdaya manusianya. Hanya saja untuk menghasilkan kinerja dan prestasi kerja Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 158

yang tinggi seorang karyawan tidak hanya perlu memiliki keterampilan, tetapi juga harus memiliki keinginan dan kegairahan untuk berprestasi tinggi karena berkembang tidaknya suatu organisasi baik organisasi pemerintahan maupun swasta, sangat ditentukan oleh anggota personil dari organisasi itu sendiri. Tampi (2014) menuturkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi, tentunya karyawan dituntut untuk memaksimalkan kinerja yang dia miliki. Kinerja karyawan adalah hal yang penting untuk diperhatikan organisasi, karena dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan kemajuan organisasi dalam suatu persaingan global yang sering berubah. Widodo (2006) dalam Tampi (2014) mengemukakan kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang di harapkan. Kinerja yang baik dapat dilihat dari hasil yang di dapat, sesuai dengan standar organisasi. Terdapat faktor-faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan disampaikan Tampi (2014), diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Dalam hal tersebut peran seorang pemimpin menjadi juru kunci dalam membangun semangat bawahannya bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Semua itu merupakan beberapa sebab menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Menurut Nawawi (2003) dalam Tampi (2014) Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian secara optimal maka kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) harus diseimbangkan dan diselaraskan agar oganisasi dapat tetap eksis. Dalam lingkungan instansi pemerintah dikenal adanya budaya kerja aparatur negara. Sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/04/2002 tanggal 25 April 2002, maka budaya kerja aparatur negara dapat dikenali wujudnya dalam bentuk nilai-nilai yang terkandung didalamnya, institusi atau sistem kerja, serta sikap dan perilaku SDM aparatur yang melaksanakannya. Sehingga budaya kerja aparatur negara dalam keputusan tersebut diartikan sebagai sikap dan perilaku individu dan kelompok aparatur negara yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Atas dasar kondisi kepemimpinan dan kinerja yang belum optimal di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. 2. KAJIAN TEORI Kepemimpinan. Menurut Siagian (2002) dalam Brahmasari et al (2008) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Handoko (2003) dalam Lina (2014) menyatakan, dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, loyalitas kerja, keamanan, kualitas Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 159

kehidupan kerja terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Anoraga et al. (1995) dalam Tika (2006) dan Brahmasari et al (2008) mengemukakan bahwa ada sembilan peranan kepemimpinan seorang dalam organisasi yaitu pemimpin sebagai perencana, pemimpin sebagai pembuat kebijakan, pemimpin sebagai ahli, pemimpin sebagai pelaksana, pemimpin sebagai pengendali, pemimpin sebagai pemberi hadiah atau hukuman, pemimpin sebagai teladan dan lambang atau simbol, pemimpin sebagai tempat menimpakan segala kesalahan, dan pemimpin sebagai pengganti peran anggota lain. Kinerja Pegawai. Menurut Mahsun (2006) dalam Susanto et al (2010), kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja sering digunakan untuk menyebutprestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok. Kinerja seseorang/kelompok bisa diketahui apabila kriteria keberhasilan telah ditetapkan terlebih dahulu. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Antou (2013) menjelaskan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Dengan adanya informasi mengenai kinerja, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain-lain. Mangkunegara (2000) dalam Lina (2014) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: 1) Faktor motivasi, terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. 2) Faktor Kemampuan (ability), terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge+ skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Hipotesis: H: Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai 3. METODE Populasi dan Sampel. Penelitian ini merupakan penelitian kausal, menurut Umar (2004) dalam Lina (2014) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara variabel atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam hal ini ingin mengidentifikasi bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Mengingat tersebar luas karyawan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka peneliti membatasi populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Satuan Non Vertikal Tertentu Pengembangan, Pengendalian dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lainnya yang bernaung di bawah Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal yang berjumlah 56 orang. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode atau teknik simple random sampling (teknik sampel sederhana), dimana jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduan (2006) dan Brahmasari et al (2008) yaitu n = N : ((N x d²) + 1), dimana n adalah jumlah sampel, N adalah jumlah populasi, dan d² adalah tingkat presisi atau akurasi yang Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 160

ditetapkan (=5%) sehingga besarnya sampel adalah sebanyak 49 orang pegawai. Sumber Data. Sumber data dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder, data primer merupakan data dan informasi yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu kuesioner yang disebar kepada seluruh pegawai, adapun data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, misalnya dari perpustakaan serta literatur-literatur lainnya. Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini dilakukan dengan dilakukan dengan menggunakan data primer dengan metode survey yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai, yang berisikan berbagai pernyataan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri. Kuesioner penelitian diantar langsung ke Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pengembangan, Pengendalian dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lainnya yang menjadi subyek penelitian. Definisi dan Pengukuran. Diperlukan definisi dan pengukuran variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner penelitian, yaitu: 1. Kinerja (Y), diartikan sebagai kecakapan dalam melaksanakan berbagai aktivitas dalam organisasi, menilai keberhasilan seorang pegawai menjalankan pekerjaannya yang dinilai dari hasil penilaian kinerja. 2. Kepemimpinan (X), adalah kemampuan pimpinan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan. Variabel ini diukur dengan menggunakan batir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan. Kedua variabel tersebut di atas dihitung dengan skala likert (pilihan jawaban sangat setuju dengan skor 5 sampai sangat tidak setuju dengan skor 1). Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi (karena jumlah populasi <100) yakni 30 orang pegawai. Alat analisis yang digunakan terdiri atas : 1. Analisis validitas, untuk mengetahui butir kuesioner yang valid dan dapat digunakan. 2. Analisis reliabilitas, untuk mengetahui kehandalan dan konsistensi jawaban responden. Berdasarkan masalah yang akan diteliti, tempat, waktu, teknik dan alat pengumpulan datanya, maka metode penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatannya adalah studi kasus dan sifatnya adalah deskriptif analitik. Analisis permasalahan yang akan digunakan adalah menggunakan teknik uji validitas dan uji reliabillitas untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dibantu dengan perangkat lunak spss versi 17. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas. Menurut Ghozali (2006) dalam Antou (2013) untuk menguji valid dan tidaknya pertanyaan yang akan diajukan dengan membandingkan nilai r hitung dibandingkan dengan r table. Suatu kuesioner dikatakan valid jika jika r hitung lebih besar dari r-tabel dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden sebanyak 50 orang, angka kritis dari r table (table r Product moment) diperoleh sebesar 0,279 a. Item valid bila r hitung > r tabel (0,279) b. Item tidak valid bila r hitung < r tabel (0,279). Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 161

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel No. Item Pertanyaan r Tabel r Hasil Keteranngan Kinerja Pegawai 1 0,279 0,560 Valid 2 0,279 0,528 Valid 3 0,279 0,346 Valid 4 0,279 0,605 Valid 5 0,279 0,483 Valid Gaya 1 0,279 0,474 Valid Kepemimpinan 2 0,279 0,575 Valid 3 0,279 0,617 Valid 4 0,279 0,543 Valid 5 0,279 0,356 Valid Sumber : Data primer diolah, 2016 Tabel 1 dapat diketahui bahwa r hitung dari semua variabel (budaya organisasi, kepemimpinan dan kinerja karyawan) dalam semua item pertanyan adalah valid karena r hasil > dari r tabel (0,279) dan dapat digunakan sebagai indikator. Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas Variable Cronchbach Alpha Uji Reliabilitas. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasilnya relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Keterangan Kinerja Pegawai 0,735 Realibilitas Gaya Kepemimpinan 0,676 Realibilitas Sumber : Data primer diolah, 2016 Menurut Ghozali (2006) dalam Antaou (2013) apabila alpha cronchbach lebih besar dari 0,6 atau 60 %, maka item pertanyaan tersebut adalah reliabel. Berdasarkan hasil analisis, variabel Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai adalah reliable karena memiliki nilai di atas 0,60 sehingga mempunyai ketepatan yang tinggi untuk dijadikan variabel pada suatu penelitian. Tabel 3. Hasil Analisis Penelitian No. Simbol Variabel Penelitian Mean Kategori 1 Y Kinerja Perusahaan 4,54 Tinggi 2 X Gaya Kepemimpinan 4,37 Baik Sumber : Data primer diolah, 2016 Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya kepemimpinan merupakan suatu upaya untuk memengaruhi banyak orang melalui proses Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 162

komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan jika diterapkan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan kedua belah pihak sesuai dengan jabatan yang dimiliki. 5. PENUTUP Kondisi lingkungan kerja terutama hubungan/interaksi yang harmonis antar pegawai di lingkungan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pengembangan, Pengendalian dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lainnya perlu ditingkatkan sehingga memberikan dampak pada kepuasan kerja para pegawai yang nantinya dapat mempengaruhi kinerjanya. DAFTAR RUJUKAN Antou, D. O., (2013). Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kelurahan Malalayang I Manado. Jurnal EMBA 151. ISSN 2303-1174.1(4), pp 151-159. Brahmasari, I. A., & Suprayetno, A. (2009). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 10(2), pp 124-135. Dhermawan, A. A. N. B., dkk. (2012). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 6(2), pp 173-184. Koesmono, H. T. (2006). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 7(2), pp 171-188. Lina, Dewi. (2014). Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 12(1), pp 77-97. Purnama, Husna. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Bengkel Pada Cv Mitra Denso di Bandar Lampung. Jurnal Organisasi dan Manajemen, 2(1), pp 35-45. Susanto, H., & Aisiyah, N. (2010). Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen. Magistra ISSN 0215-9511, pp 15-38. Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terrhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales Manado). Journal Acta Diurna, III(4). Tampubolon, B. D. (2007). Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi, 9(3), pp 106-115. Pengaruh Kepemimpinan (Rudi S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 164