PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SURAT IJIN MENGEMUDI ONLINE

dokumen-dokumen yang mirip
Surat Ijin Mengemudi (SIM)

Sistem Informasi Pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) Pada Instansi Kepolisian

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI

SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN APLIKASI LAYANAN PERTANAHAN BERBASIS WEB PADA KANTOR BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL) KABUPATEN BADUNG

SISTEM INFORMASI PEMESANAN JASA PERIZINAN MENDIRIKAN USAHA DAN BANGUNAN

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

PEMBANGUNAN WEBSITE INFORMASI PELAYANAN RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk

JTI, Vol 6 No.1, Juni 2014 SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN PADA KECAMATAN TIANG PUMPUNG KEPUNGUT KABUPATEN MUSI RAWAS BERBASIS WEBSITE

APLIKASI PENGELOLAAN PROPOSAL KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS TELKOM

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

Bab 3. Metode Perancangan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KECAMATAN BALARAJA DAN KELURAHAN TALAGASARI FAJAR AZHARI.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan metode konvensional yaitu memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bandung telah terkomputerisasi, namun belum tersedia aplikasi online yang

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN PADA KECAMATAN TIANG PUMPUNG KEPUNGUT KABUPATEN MUSI RAWAS BERBASIS WEBSITE

Analisis (Konvensional)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Alat dan Bahan Alat

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

lunak untuk Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam dan memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Sistem Informasi KKN, Web Service, Model RAD, Data Flow Diagram (DFD)

3.1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI RENCANA KEBUTUHAN BARANG UNIT (RKBU) DI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

Aplikasi Dashboard Administrator Server Nginx Pada acommerce

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PERANCANGAN SISTEM INFOMASI RESELLER PADA TOKO GUDANG BUKU ACEH MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PEMESANAN TIKET PADA JOGLOSEMAR EXECUTIVE SHUTTLE BUS SEMARANG

Analisa Pengembangan Penjadwalan Convention Center STIKOM Bali berbasis web

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU ONLINE PADA SMA BINA WARGA 2 PALEMBANG

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

LAPORAN SKRIPSI APLIKASI WEB PENDAFTARAN SISWA BARU PADA SMK PGRI 2 KUDUS. Oleh : Tri Ayu Widian Ningrum

APLIKASI REGISTRASI PEMAKAIAN KIOS PASAR DI PATI BERBASIS WEB PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN PATI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE DI PT PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pembuatan sistem informasi yang akan diusulkan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

MEKANISME PENERBITAN SIM SIM PERSEORANGAN SIM UMUM SIM BAGI WNA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

ARTIKEL TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERSEWAAN KENDARAAN PADA CV. PESONA RENT CAR SEMARANG.

SISTEM INFORMASI NILAI RAPOR SISWA BERBASIS WEB. Triyanna Widiyaningtyas

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

APLIKASI PENDAFTARAN SISWA BERBASIS WEB PADA PUSAT BIMBINGAN BELAJAR GAJAHMADA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. secara kolektif maupun secara mandiri dengan mendatangi Tempat Uji Kompetensi

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)

Aplikasi Service Order Laboratorium Berbasis Smartphone Android (Studi Kasus IIB Darmajaya)

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretariat Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN). Waktu penelitian

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. (Studi kasus Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sub Kepegawaian dan Umum) ada

Analisis Kebutuhan. Teknik Informatika Universitas Telkom 2015

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAYAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan masyarakat untuk mengetahui informasi letak geografis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

LAPORAN ANALISIS SISTEM PENDEKATAN PERANCANGAN SISTEM BERBASIS OBJECT E LAUNDRY

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN)

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KURSUS MUSIK BERBASIS WEB (STUDI KASUS MASTER MUSIC COURSE DI PURWAKARTA)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Laporan Keuangan Software House Lampung Yoki Satria 1, Tri Sandhika Jaya 2, Eko Subiyantoro 3 1 mahasiswa, 2 pembimbing 1, 3 pembimbing 2

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan


BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SURAT IJIN MENGEMUDI ONLINE Teguh Setya Wiyono, Ragil Saputra, Eko Adi Sarwoko Program Studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedharto, Kampus UNDIP Tembalang Semarang Email : damonz07@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan peraturan perundang-undangan lalu lintas dan angkutan jalan disebutkan bahwa untuk mengemudikan kendaraan bermotor di jalan pengendara wajib memiliki surat ijin mengemudi (SIM). Oleh sebab itu dalam rangka pengelolaannya perlu dibuat sistem informasi yang berfungsi untuk memudahkan mekanisme pendaftaran SIM. Sistem pendaftaran dikembangkan dengan PHP berbasis web dan MySQL. Sistem ini meggunakan metode sekuensial linier yang didasarkan pada pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik. Pendaftaran SIM online akan mendapatkan nomor registrasi yang nantinya akan digunakan untuk verifikasi pendaftaran di kantor Sat Lantas guna mendapatkan print out formulir pendaftaran setelah data yang diisikan saat pendaftaran online dianggap benar dan telah memenuhi syarat. Kata kunci : surat ijin mengemudi (SIM), metode sekuensial linier, sistem informasi pendaftaran SIM online. 1. PENDAHULUAN Direktorat Lalu Lintas (Dir Lantas) melalui Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) adalah institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang memberikan Surat Ijin Mengemudi (SIM) kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan trampil mengemudikan kendaraan bermotor [2]. Mekanisme penerbitan SIM masih terbatas pada pendaftaran yang harus dilakukan di kantor Sat Lantas, yaitu menggunakan formulir registrasi yang diambil di bagian pendaftaran Sat Lantas. Formulir registrasi kemudian diisi secara manual dan berkas formulir registrasi dikembalikan ke ruang pendaftaran. Masalah yang dihadapi oleh Sat Lantas adalah pemohon SIM yang terdistribusi di luar kota karena penerbitan SIM harus sesuai dengan domisili alamat di KTP asli, pengurusan SIM yang lama karena administrasi pendaftaran dilakukan secara manual, berkas formulir pendaftaran rawan hilang dan rusak karena di simpan terlalu lama di gudang arsip. Sistem informasi pendaftaran SIM secara online belum diimplementasikan di Sat Lantas. Berdasarkan uraian sebelumnya, pada Tugas Akhir ini akan dikembangkan sistem informasi Pendaftaran Surat Ijin Mengemudi Online (PSO) yang memenuhi software requirement specifications (SRS) dari mekanisme penerbitan SIM itu sendiri sehingga penyelenggaraannya menjadi lebih efektif, efisien, dan user friendly. 52

2. TINJAUAN PUSTAKA Surat Ijin Mengemudi adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor [3]. Secara garis besar mekanisme penerbitan surat ijin mengemudi (SIM) seperti pada gambar 1 [2]. Gambar 1 Diagram Mekanisme Penerbitan SIM Mekanisme penerbitan SIM dimulai dari tes kesehatan, setelah tes kesehatan selesai dilanjutkan registrasi di loket pendaftaran dengan melengkapi persyaratan foto kopi KTP dan sertifikat/ijasah sekolah mengemudi. Tahap berikutnya adalah ujian teori, ujian praktek I, ujian praktek II, dilanjutkan identifikasi. Tahap terakhir yaitu produksi SIM dilanjutkan dengan penyerahan SIM dan penyimpanan arsip dokumen registrasi. Persyaratan pemohon SIM diatur dalam pasal 217 (1) PP 44 / 93, yang terdiri atas [3] : 1. Persyaratan permohonan SIM perseorangan : a. Permohonan tertulis. b. Bisa baca tulis. c. Memiliki pengetahuan peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor. d. Batas usia : 1. 17 tahun untuk SIM golongan C. 2. 17 tahun untuk SIM golongan A. 3. 20 tahun untuk SIM golongan BI/BII. e. Trampil mengemudikan kendaraan bermotor. f. Sehat jasmani dan rohani. g. Lulus uji teori dan uji praktek. 2. Persyaratan permohonan SIM umum : a. Persyaratan usia : 1. SIM A umum 20 tahun. 2. SIM BI umum 22 tahun. 3. SIM BII umum 23 tahun. b. Persyaratan khusus : 1. Lulus ujian teori. 2. Lulus ujian praktek. 53

c. Syarat tambahan : 1. Permohonan SIM A umum harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya 12 bulan. 2. Permohonan SIM BI umum harus memiliki SIM BI atau SIM A sekurangkurangnya 12 bulan. 3. Permohonan SIM BII umum harus memiliki SIM BII atau SIM BI umum sekurang-kurangnya 12 bulan. Penggunaan golongan SIM diatur dalam pasal 211 (2) PP 44/93, yang digolongan menjadi [3] : 1. Golongan SIM perseorangan : a. Golongan SIM A Untuk kendaraan bermotor dengan berat yang diperbolehkan tidak lebih dari 3500 kg. b. Golongan SIM BI Untuk kendaraan bermotor dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 3500 kg. c. Golongan SIM BII Untuk kendaraan bermotor yang menggunakan kereta tempelan dengan berat yang diperbolehkan lebih dari 1000 kg. d. Golongan SIM A khusus Untuk kendaraan bermotor roda 3 dengan karoseri mobil ( kajen IV ) yang digunakan untuk angkutan orang / barang ( bukan sepeda motor dengan kereta samping ). e. Golongan SIM C Untuk kendaraan bermotor roda 2 yang dirancang dengan kecepatan lebih dari 40 Km/jam. f. Golongan SIM D Untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat. 2. Golongan SIM umum : a. SIM A umum Untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3500 kg. b. SIM BI umum Untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3500 kg. c. SIM BII umum Untuk mengemudikan kendaraan penarik atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1000 kg. Dasar hukum dan fungsi sim : 1. Dasar hukum surat ijin mengemudi [2] : a. UU No. 2 Th 2002 pasal 14 (1b) dan pasal 15 (2c). b. Peraturan Pemerintah No. 44 / 1993 pasal 216 54

2. Fungsi dan peranan surat ijin mengemudi [3] : a. Sebagai sarana identifikasi / jatidiri seseorang. b. Sebagai alat bukti. c. Sebagai sarana upaya paksa. d. Sebagai sarana pelayanan masyarakat. Metode pengembangan perangkat lunak menyediakan langkah-langkah teknis bagaimana membangun perangkat lunak. Metode ini berdasarkan pada sekumpulan prinsip utama yang menentukan setiap area teknologi, aktivitas pemodelan, dan teknik lainnya. Gambar 2 Sekuensial Linear Sejumlah aktivitas yang dilakukan pada model sekuensial adalah sebagai berikut[6] : 1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi (System/information engineering and modeling) Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi juga mencakup pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis. 2. Analisis kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement analysis) Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat lunak, yang nantinya akan dijadikan sebagai SRS (Software Requirements Spesification). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi lengkap mengenai apa kemampuan software (what) tanpa menjelaskan bagaimana (how) software akan melaksanakan kemampuan tersebut. SRS diperlukan karena banyak kesalahan yang timbul pada fase requirement dan tidak terdeteksi sejak dini, serta untuk menghemat biaya perbaikan. 3. Desain Tahap desain merupakan penjabaran dari fungsi perangkat lunak serta spesifikasi perangkat lunak agar dapat diimplementasikan, yang meliputi perancangan data dan interface. 4. Generasi kode (Code generation) Tahap ini merupakan hasil rancangan detail yang ditranslasikan ke dalam suatu bahasa pemrograman, proses translasi dilanjutkan bila suatu kompiler menerima source code sebagai masukan dan mengkasilkan object code yang akan diterjemahkan menjadi machine code. Bahasa pemrograman adalah alat yang digunakan untuk komunikasi anatara manusia dan komputer. 5. Tahap Pengujian (Testing) Tahap pengujian adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi 55

persyaratan atau belum dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya. 6. Pemeliharaan (Support) Perangkat lunak yang telah dibuat harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahanperubahan dalam lingkungan eksternalnya maupun perkembangan fungsional baru yang diminta oleh pelanggan. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. 3. Analisis dan Perancangan 3.1. Analisis Selama ini mekanisme pendaftaran surat ijin mengemudi (SIM) dilakukan secara langsung di loket pendaftaran di kantor Sat Lantas. Pendataan formulir pendaftaran yang terdapat pada loket pendaftaran di kantor Sat Lantas masih secara manual. Pendataan berkas formulir pendaftaran pemohon SIM belum terkomputerisasi, karena petugas harus mencatat semua data pendaftaran SIM secara manual. Mekanisme penerbitan SIM baru, peningkatan golongan, mutasi, dan SIM hilang/rusak di Sat Lantas ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3 Mekanisme Penerbitan SIM di Sat Lantas Dalam pengembangan suatu perangkat lunak salah satu bagian yang paling penting dan mendasar adalah kebutuhan data, karena dengan terdefinisikannya kebutuhan data dengan baik maka proses pengembangan akan lebih efisien. Data yang terdapat pada sistem pendaftaran SIM online meliputi data pemohon SIM, jenis pemohon SIM, golongan SIM. Data pemohon SIM meliputi NIK (nomor induk kependudukan), nama depan, nama belakang, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, pekerjaan, alamat, pendidikan, warga negara, negara asal. Data jenis pemohon SIM meliputi SIM baru, perpanjangan SIM, peningkatan golongan SIM, SIM rusak, dan SIM hilang. Data golongan SIM meliputi SIM C, SIM D, SIM A, SIM A Umum, SIM BI, SIM BI Umum, SIM BII, dan SIM BII Umum. 56

Berdasarkan proses analisis dapat didefinisikan beberapa kebutuhan perangkat lunak sebagai Software Requirements Spesification (SRS) yang nantinya akan menjadi fungsional aplikasi Sistem Informasi pendaftaran SIM Online (PSO) yang akan dikembangkan, setiap SRS harus dapat diuji secara benar pada tahapan testing seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 Tabel 3.1 Software Requirements Spesification (SRS) SRS id No Fungsi Keterangan SRS PSO F01 Melakukan otorisasi pengguna SRS id No Fungsi Keterangan SRS PSO F02 Menampilkan petunjuk pengisian pendaftaran SRS PSO F03 Menampilkan validasi inputan pada form pendaftaran SRS PSO F04 Pencarian informasi pendaftar berdasarkan kata kunci tertentu bagi admin SRS PSO F05 Menampilkan notifikasi pin untuk registrasi ulang pendaftaran SRS PSO F06 Memberikan output berformat pdf kepada pengguna SRS PSO F07 Menampilkan halaman input pendaftaran kepada pengguna SRS PSO F08 Menampilkan halaman edit/hapus bagi admin 3.1.1. Entity Relationship Diagram Gambar ERD sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 4. 3.1.2. Data Context Diagram Gambar 4 Entity Relathionship Diagram Data Context Diagram (DCD) atau Data Flow Diagram (DFD) level 0 dari sistem dapat dilihat pada Gambar 5. 57

Gambar 5 Data Context Diagram (DCD) 3.1.3. Data Flow Diagram Level 1 DFD level 1 dari sistem dapat dilihat pada gambar 6. 58

3.1.3. Data Flow Diagram Level 2 Gambar 6 DFD Level 1 DFD level 2 dari sistem dapat dilihat pada gambar 7. 59

Gambar 7 DFD Level 2 Proses Add_ keterangan_diri 3.2. Perancangan 3.2.1. Perancangan Basis Data Dalam ERD diketahui hubungan kardinalitas antar entitas. Relasi antar entitas tersebut ditransformasi ke dalam bentuk tabel sebagai berikut. 1. Transformasi setiap entitas menjadi tabel dengan atribut pada entitas menjadi kolom dalam tabel. 1) Data cacat (id_cacat, nama_cacat). 2) Data golongan_sim (id_golongan, nama_golongan). 3) Data jenis_permohonan (id_permohonan, nama_permohonan). 4) Data kabupaten_kota (kd_kab, nm_kab). 5) Data pekerjaan (id_pekerjaan, nama_pekerjaan). 6) Data pendidikan (id_pendidikan, nama_pendidikan). 7) Data user (id_user, name, username, password, last_login, login, id_kategori, pangkat). 8) Data keterangan_diri (NIK, jenis, golongan_sim_lalu, nomor_sim_lalu, golongan_sim, kode_bank, nomor_resi, tanggal_resi, nama_depan, nama_belakang, jenis_kelamin, warga_negara, asal_negara, nomor_paspor, tanggal_paspor, nomor_kims, tanggal_kims, tinggi, tempat_lahir, tanggal_lahir, pekerjaan, alamat, Rt_Rw, kabupaten_kota, kodepos, telepon, nama_ayah, nama_ibu, nomor_ktp, dikeluarkan, pendidikan, kacamata, cacat, sertifikat, alamat_darurat, Rt_Rw_darurat, kodepos_darurat, telepon_darurat, tanggal_daftar). 4. Implementasi dan Pengujian Sistem Informasi pendaftaran SIM Online (PSO) diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS MySQL versi 5.0 Pengujian perangkat lunak Sistem Informasi pendaftaran SIM Online (PSO) dilakukan dengan metode black box, yaitu menguji fungsionalitas dari perangkat lunak, tanpa harus mengetahui struktur internal program. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 8, 9, 10 60

. Gambar 8 Tampilan Form Halaman Utama Gambar 9 Tampilan Form Untuk Pendaftaran SIM Online 61

Gambar 10 Tampilan File PDF Nomor Registrasi 5. Kesimpulan Tugas Akhir ini menghasilkan Sistem Pendaftaran SIM Online yang dapat membantu permohonan pendaftaran SIM secara online. Setelah dilakukan pendaftaran SIM secara online, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut: 1. Pendaftaran permohonan SIM secara online akan mendapatkan nomor registrasi yang nantinya akan digunakan untuk registrasi ulang di kantor Sat Lantas. 2. Registrasi ulang di kantor Sat Lantas untuk cek kebenaran data dan jika data yang diisikan pada saat pendaftaran online sudah benar maka formulir pendaftaran SIM bisa dicetak. 6. Daftar Pustaka [1] Ayuliana,2009.Testing dan implementasi. http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id Tanggal akses 20 juni 2012. [2] http://www.lantas-polri.go.id [3] http://id.wikipedia.org/wiki/surat_izin_mengemudi. [4] Ladjamudin, Al-Bahra, 2006, Rekayasa Perangkat Lunak, Graha Ilmu, Tangerang. [5] Leman, 1998, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, Elex Media Komputindo, Jakarta. [6] Pressman, Roger S, 1997. Software Engineering (a practitioner s approach). New York : Mc Graw-Hill. Diterjemahkan oleh LN Harnaningrum dengan judul Rekayasa Perangkat Lunak, Jogjakarta : Andi. [7] Widodo, A.P, 2004, Buku 62