E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
B. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM)

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017

Kebijakan Standar Biaya

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007

PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI

I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No b. bahwa untuk menindaklanjuti dan mengakomodir beberapa usulan penyesuaian Standar Biaya Masukan dari beberapa Kementerian Negara/Lem

Direktorat Jenderal Anggaran

SELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT

Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD. Pejabat Eselon III dan dibawahnya. Pejabat Eselon II

SBM TA 2014 (PMK NOMOR 72/PMK.02/2013)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN AKUN BELANJA PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2008

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN AGAMA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR BIAYA BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA BOGOR TAHUN ANGGARAN 2010

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Peng

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

2015, No c. bahwa perubahan standar honorarium dan transport sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

CATATAN SPI Subtitle

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

ANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2016

SOSIALISASI Balitbang Kelautan dan Perikanan PEDOMAN STANDAR BIAYA, STANDAR STRUKTUR BIAYA, DAN INDEKSASI DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

1 of 10 21/12/ :40

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Anggaran J A K A R TA, 10 J A N UA R I 2017

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI BUPATI, WAKIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

MODUL 5 : PENGADAAN TANAH DIBAWAH 5 HA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG

BAHAN PANJA RUU Aparatur Sipil Negara, 29 FEBRUARI 2012 (Berdasarkan hasil rapat antar Instansi Tanggal 24 Februari 2012)

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Standar Biaya Umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 BAB I PENDAHULUAN 1-1. Pendahuluan SBU 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

BUPATI MUS! RAWAS UTARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Satuan Kerja. Direktorat Jenderal Anggaran

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH BERUPA KENDARAAN PERORANGAN DINAS

PERJALANAN DINAS. A. Pendahuluan

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2010

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2018

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR BIAYA KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2009

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015

LAPORAN MANUAL PENYERAPAN REALISASI ANGGARAN DIPA BULAN : APRIL 2012

LAPORAN MANUAL PENYERAPAN REALISASI ANGGARAN DIPA BULAN : MEI 2012

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERHITUNGAN UANG PERSEDIAAN

, No dan/atau Wilayah Perbatasan, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

Transkripsi:

E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM 1

1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum b. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum c. PMK Nomor 10/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari APBN 2

2. PERUBAHAN PENGATURAN Ketentuan PMK 13/2013 PMK 10/2016 Penggunaan SB diluar PMK SBM mengenakan SPTJM ada Dihapus Tarif Layanan Satgas B Tidak ada Mengacu pada Panitia A Besaran Biaya Operasional Maksimum Rp.1,6 Milyar Tidak ada batasan Maksimum 3

3. PERUBAHAN PENGATURAN Besaran Biaya: s.d Rp10 miliar = (4 % X Rp10 miliar ) Di atas Rp10 miliar s.d Rp15 miliar = (Rp400.000.000) + ( 3% X Rp5 miliar) Di atas Rp15 miliar s.d Rp30 miliar = (Rp550.000.000) + ( 2% X Rp15 miliar) Di atas Rp30 miliar s.d Rp50 miliar = (Rp850.000.000) + ( 1% X Rp20 miliar) Di atas Rp50 miliar s.d Rp100 miliar = (Rp1.050.000.000) + ( 0,50% X Rp50 miliar) Di atas Rp100 miliar s.d Rp250 miliar = (Rp1.300.000.000) + ( 0,25% X Rp150 miliar) Di atas Rp250 miliar s.d Rp500 miliar = (Rp1.675.000.000) + ( 0,20% X Rp250 miliar) Di atas Rp500 miliar (Rp2.175.000.000) + ( 0,15% X (Nilai ganti = kerugian tanah-rp500 miliar)) Contoh: Pengadaan tanah bagi pembangunan kepentingan umum dengan nilai ganti kerugian tanah sebesar Rp1 triliun, besaran biaya operasional dan biaya pendukung (BOBP) adalah sebagai berikut: BOBP = (Rp2.175.000.000) + ( 0,15% X (Nilai ganti kerugian tanah-rp500 miliar)) = (Rp2.175.000.000) + ( 0,15% X (Rp1 triliun - Rp500 miliar)) = (Rp2.175.000.000) + ( 0,15% X Rp500 miliar) = Rp2.175.000.000 + Rp750.000.000 = Rp2.925.000.000 4

LAMPIRAN 1. Penambahan Satuan Biaya Baru 2. Penyesuaian Besaran Standar Biaya 3. Penyempurnaan Pengaturan SBM pada Penjelasan LampI dan Lampiran II 5

PENAMBAHAN SATUAN BIAYA BARU (1) No. Uraian Satuan Biaya Keterangan Lampiran I 1. Honorarium Pemberi Keterangan Ahli/Saksi Ahli dan Beracara 2. Honorarium Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan pada Lingkup Pendidikan Tinggi 3. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti a. Honorarium Pemberi Keterangan Ahli/Saksi Ahli Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang diberi tugas menghadiri dan memberikan informasi/keterangan sesuai dengan keahlian di bidang tugasnya yang diperlukan dalam tingkat pengadilan. b. Honorarium Beracara Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/TNI yang diberi tugas untuk beracara mewakili instansi pemerintah dalam persidangan pengadilan sepanjang merupakan tugas tambahan dan tidak duplikasi dengan pemberian gaji dan tunjangan kinerja. Honorarium yang diberikan untuk pelaksanaan tugas tambahan/tugas khusus tertentu, penyelenggara kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta penugasan lain dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada lingkup pendidikan tinggi. a. Uang Lembur Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang. b. Uang Makan Lembur Uang makan lembur diperuntukkan bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari. 6

PENAMBAHAN SATUAN BIAYA BARU (2) Lampiran II 1. Satuan Biaya Transportasi Darat dari Ibukota Provinsi ke Kabupaten/ Kota dalam Provinsi yang Sama Satuan Biaya Transportasi Darat dari Ibukota Provinsi ke Kota/Kabupaten dalam Provinsi yang Sama atau Sebaliknya merupakan satuan biaya untuk perencanaan kebutuhan biaya transportasi darat bagi Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/ TNI/ pihak lain dari tempat kedudukan di Ibukota Provinsi ke tempat tujuan di Kota/Kabupaten tujuan dalam satu Provinsi yang sama dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri. 2. Satuan Biaya Transportasi dari DKI Jakarta ke Kota/Kabupaten Sekitar Satuan Biaya Transportasi dari DKI Jakarta ke Kota/ Kabupaten Sekitar atau Sebaliknya merupakan satuan biaya untuk perencanaan kebutuhan biaya transportasi darat bagi Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota Polri/ TNI/ pihak lain dari tempat kedudukan di DKI Jakarta ke tempat tujuan di Kota/Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota/ Kabupaten Bekasi, Kota/ Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kepulauan Seribu dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri. 7

PENYESUAIAN BESARAN STANDAR BIAYA A. Penyesuaian Besaran Standar Biaya 1. Kenaikan besaran satuan biaya 2. Satuan Biaya Uang Saku Pemeriksa Dalam Lokasi Perkantoran Yang Sama Secara umum, satuan biaya yang terkait harga pasar mengalami kenaikan rata-rata 5,51% sesuai dengan hasil survei yang dilaksanakan pada September sampai dengan November 2015 dengan mempertimbangkan proyeksi tingkat inflasi tahun 2017 Besaran dinaikan sesuai dengan Uang harian dalam kota lebih 8 jam di DKI Jakarta yaitu sebesar Rp 210.000 benchmarking dengan kegiatan pemeriksaan di dalam kota 8

PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (1) Lampiran I 1. Honorarium Narasumber/ Pembahas/ Moderator/ Pembawa Acara/ Panitia 2. Honorarium Penyuluh Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) a. Honor Narasumber/Pembahas/Moderator 1) Penambahan penjelasan, kegiatan seminar/workshop/...kegiatan sejenis yang dilaksanakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri 2) Penegasan yg dimaksud 1 jam adalah 60 (enam puluh) menit baik dilakukan secara panel maupun individual b. Honorarium Panitia Pengaturan jumlah panitia disempurnakan dengan tambahan ketentuan: Dalam hal jumlah peserta kurang dari 40 (empat puluh) orang, jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat) orang c. Penyempurnaan definisi narasumber Pakar/ Praktisi/ Profesional pada kegiatan di luar negeri yaitu narasumber/ pembahas Pakar/ Praktisi/ Profesional (warga negara Indonesia) yang mempunyai keahlian/profesionalisme dalam ilmu/ bidang tertentu. a. Nomenklatur PPPK diubah menjadi Non Pegawai Negeri Sipil b. Ketentuan kewajiban pemerintah sebagai pemberi kerja untuk membayar premi asuransi dihilangkan karena ada ketentuan yang menyatakan alokasi premi asuransi kesehatan untuk non PNS dipusatkan pada DJPB sehingga K/L tidak boleh mengalokasikan iuran premi asuransi dimaksud. 9

Lampiran I PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (2) 3. Honorarium Tim Pelaksana a. Penyempurnaan pengaturan, bahwa yang dibatasi bukan pembentukan tim-nya, tapi pemberian Kegiatan dan Sekretariat honorarium-nya Tim Pelaksana Kegiatan b. Koordinasi mengikutsertakan pihak lain ditambah Instansi Pemerintah sehingga lebih luas cakupannya. Misalnya : Pemda c. Jenis Tim Pelaksana Kegiatan disempurnakan : 1) Tim yang keangotaannya lintas eselon I dalam 1 K/L Pemberian honorariumnya dibatasi 2) Tim yang keangotaannya lintas Kementerian Negara/ Lembaga : a) yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I atau KPA Pemberian honorariumnya dibatasi sebagaimana Tim lintas eselon I dalam 1 K/L b) yang ditetapkan oleh Presiden dan/atau Menteri/Pimpinan Lembaga dikecualikan dari pembatasan sbgmn Tim lintas eselon I dalam 1 K/L. 4. Honorarium a. Honorarium Penceramah Penyelenggaraan Kegiatan Praktisi pada honor penceramah dihilangkan karena dalam prakteknya variasi praktisi sangat banyak. Pendidikan dan Pelatihan b. Honorarium Tim Penyusunan Modul Diklat (SB baru) menyusun dan menerbitkan Modul untuk (Diklat) pelaksanaan Diklat berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang c. Besaran Honorarium Panitia Diklat dikelompokkan menjadi : 1) Lama Diklat s.d 5 hari satuan OK 2) Lama Diklat 6 s.d 30 hari 3) Lama Diklat lebih dari 30 hari Penyelenggaraan Kegiatan Diklat d. Honorarium Penyusunan Modul Diklat satuan biaya baru (satuan : per modul). Pemberian honorarium dimaksud berpedoman pada ketentuan sebagai berikut : 1) Bagi widyaiswara, honorarium dimaksud diberikan atas kelebihan beban wajib penyusunan modul sesuai ketentuan yang berlaku. 2) Satuan biaya ini diperuntukan bagi penyusunan modul diklat baru atau penyempurnaan modul diklat lama dengan persentase penyempurnaan isi modul diklat paling sedikit 20% (dua puluh persen). e. Pengaturan jumlah panitia disempurnakan dengan tambahan ketentuan : Dalam hal jumlah peserta kurang dari 40 (empat puluh) orang, jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat) orang. 10

PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (3) Lampiran I 5. Satuan Biaya Uang Saku Rapat Di Dalam Kantor (RDK) 6. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara a. Besaran Uang Saku RDK dikelompokkan menjadi 3 : 1) Gol IV : Rp400.000,- 2) Gol III : Rp350.000,- 3) Gol II ke bawah : Rp300.000,- b. Definisi uang saku RDK disempurnakan dg menambah kata di luar jam kerja pada hari kerja c. Syarat pemberian uang saku RDK ditambah keikutsertaan Instansi Pemerintah sehingga lebih luas cakupannya. Misalnya : Pemda. Penghapusan ketentuan : Satuan biaya ini dapat digunakan bagi Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti yang melakukan perikatan langsung dengan satker karena akan ditetapkan sebagai satuan biaya tersendiri. 7. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti Penyempurnaan pengaturan mengenai pengadaan Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti melalui jasa pihak ketiga/ diborongkan dengan menambah ketentuan : dalam rangka pelaksanaan kewajiban pemberi kerja untuk membayar iuran/ premi jaminan sosial, maka alokasi honorarium dimaksud dapat ditambahkan iuran/premi jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku. 11

PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (4) Lampiran I 8. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor 9. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas Penghapusan ketentuan mengenai kegiatan rapat koordinasi internal eselon I yang harus dilaksanakan di luar kantor dan tidak memungkinkan untuk mengikutsertakan eselon I lain, maka kegiatan tersebut menggunakan ketentuan satuan biaya ini sepanjang telah mendapat persetujuan dari Pejabat Eselon I pemegang portofolio program dan dilakukan secara selektif serta harus dipertanggungjawabkan urgensi pelaksanaannya agar selaras dengan pengaturan Peraturan Menpan Nomor 6 Tahun 2015. Penyempurnaan definisi pakaian dinas dengan menghilangkan kata termasuk atribut karena atribut pakaian dinas K/L sangat bervariasi. 12

PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (5) Lampiran II 1. Satuan Biaya Uang Transpor Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang 2. Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi 3. Honorarium Narasumber/ Pembahas Pakar/ Praktisi/ Profesional a. Nomenklatur disempurnakan menjadi Satuan Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang untuk mengaskan bahwa satuan biaya ini bukan sebagai tambahan penghasilan. b. Penyempurnaan ketentuan mengenai pembiayaan Transpor Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota yaitu dalam hal instansi/unit penyelenggara tidak memberikan satuan biaya transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, instansi/unit pengirim dapat memberikan satuan biaya transpor kegiatan dalam kabupaten/kota. Penyempurnaan pengaturan bahwa satuan biaya ini sudah termasuk toner dan biaya perawatan untuk pencetakan sampai dengan 6.000 (enam ribu) lembar/bulan (sebelumnya 10.000) data di pasar rata-rata 6.000 lembar/bulan). a. Penyempurnaan pengaturan Pakar/ Praktisi/ Profesional dengan menghilangkan nomenklatur non ASN fokus pada profesionalisme/keahlian di bidang tertentu. b. Pengaturan tidak termasuk untuk kegiatan kediklatan dihapus mengingat dalam prakteknya banyak diklat yang membutuhkan pengajar/narasumber yang berasal dari profesional yang sangat bervariasi. 13

PENYEMPURNAAN PENGATURAN SBM PADA PENJELASAN LAMPIRAN I DAN LAMPIRAN II (6) Lampiran II 4. Satuan Biaya Konsumsi Tahanan/Deteni 5. Satuan Biaya Penyelenggara an Perwakilan RI di Luar Negeri Cakupan diperluas dapat digunakan untuk konsumsi deteni pada Kementerian Hukum dan HAM. 20.2 Pemeliharaan, Pengadaan Inventaris Kantor, Pakaian Sopir/ Satpam, Sewa Kendaraan, dan Konsumsi Rapat. Penyempurnaan pada poin d, dengan menghapus kata minimal untuk 1 (satu) pegawai. Catatan Umum Penyempurnaan pada catatan umum : a. Menghapus pengaturan Satuan biaya yang terdapat dalam Peraturan Menteri ini sudah termasuk pajak b. Menghapus pengaturan Satuan biaya diklat pimpinan struktural dan diklat prajabatan SB-nya sdh dihapus. 14