BAB III PENUTUP. tentu masuk dalam kategori usia dini. pencegahan perkawinan, karena dapat dilihat dari data yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan. mencapai umur 16 (enam belas) tahun. izin orang tua untuk mrlakukan perkawinan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut belum mempunyai kemampuan untuk melengkapi serta. kepentingan pribadi mereka masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA. Sastroatmojo, Arso, 2008, Hukum Perkawinan, Bulan Bintang, Jakarta. Abdurrahman, 2003, Masalah-Masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia,

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

BAB III PENUTUP. anak akibat perceraian orang tua mengacu pada Undang-Undang Nomor 1

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. jawab orang tua terhadap kesejahteraan anak-anak ditinjau dari Undang-

BAB III PENUTUP. pengadilan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa. tentang Perkawinan. Dari keempat putusan tersebut, Undang-Undang

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah :

SKRIPSI GUGATAN PERCERAIAN YANG BERAKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN ANTARA ANDRIANI DENGAN OENTORO. (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 441.

TESIS. (Kajian Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan)

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK DI KOTA DENPASAR

BAB III PENUTUP. kesimpulan sebagai jawaban permasalahan sebagai berikut : a. Aspek Yuridis, dengan memberikan fasilitas dengan lawyer baik dalam

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR BACAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian perkawinan telah diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang undang No.

BAB III PENUTUP. hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (i) Bagaimana tangung jawaban Pemerintah terhadap hak anak jalanan atas

Lex Crimen Vol. V/No. 5/Jul/2016

TUJUAN DAN MANFAAT PERJANJIAN PERKAWINAN

BAB III PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : dapat dilaksanakan secara maksimal.

JURNAL DAMPAK PENAHANAN PADA TINGKAT PENYIDIKAN TERHADAP KEJIWAAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Realitas keadaan anak di muka peta dunia ini masih belum

II. TINJAUAN PUSTAKA. UU Perkawinan dalam Pasal 1 berbunyi Perkawinan adalah ikatan lahir batin

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

PENJUALAN HARTA BERSAMA BERUPA HAK ATAS TANAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1960), hal Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Cet. 5, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1986), hal. 48.

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

BAB III TINJAUAN TENTANG PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DAN PELAKSANAANNYA DI KECAMATAN KALINYAMATAN

DAFTAR PUSTAKA. Al Barry, Zakariya Ahmad. Hukum Anak-anak Dalam Islam. Penerjemah. Chadijah Nasution. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB V. Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung terhadap anak jalanan di Jalan

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penulisan hukum ini sebagai berikut: menggunakan telepon seluler pada saat berkendara adalah langsung

PERJANJIAN KAWIN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN TERHADAP PIHAK KETIGA (PASCA PUTUSAN MAHKMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015) Oleh

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Kuzari, 1995, Nikah adalah Perikatan. Penerbit Raja Grafindo. Persada, Jakarta;

BAB I PENDAHULUAN. 1 Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1988, hlm. 104

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung.

BAB III PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: dilakukan oleh anak-anak, antara lain : bentuk penanggulangan secara preventif yaitu :

DAFTAR PUSTAKA. Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum, Granit, Jakarta, 2004

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

SKRIPSI PERKAWINAN ADAT SUMBAWA DAN PERMASALAHAN HAK WARIS BILA DITINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 OLEH: TRI EKA YULIANTI NIM.

SKRIPSI TANGGUNG GUGAT BANK CENTURY ATAS DANA INVESTOR PERSEROAN TERBATAS ANTABOGA DELTA SEKURITAS OLEH : HADI WIBOWO NIM

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perspektif jender hak pekerja wanita untuk menyusui anaknya saat

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera.

I. PENDAHULUAN. sangat strategis sebagai penerus suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, anak

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

TESIS PENYELESAIAN PERCERAIAN PERKAWINAN SIRRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 AGUS WAHYUDI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. martabat serta hak-hak asasi yang harus dijunjung tinggi. 1 Hak-hak asasi yang

PENETAPAN HAKIM TERHADAP PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG-UNDANG NO.4 TAHUN 1979 (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Asmawi, Mohammad. Nikah (dalam Perbincangan dan Perbedaan). Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. mengikat maka Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kedudukan

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB III PENUTUP. karena adanya hambatan-hambatan sebagai berikut: informasi bahwa akan adanya penertiban.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, untuk

BAB III PERILAKU SEKSUAL SEJENIS (GAY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

PERLINDUNGAN HUKUM ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI PERKAWINAN CAMPURAN 1 Oleh : Juanda Wiranata 2

BAB III PENUTUP. perjanjian konsinyasi dalam penjualan anjing ras di Pet Gallery Sagan

BAB III PENUTUP. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memperoleh data dan. tentang anak sebagai pelaku dan korban tindak pidana, maka

BAB I PENDAHULUAN. berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan sangat penting di dalam pergaulan masyarakat, bahkan hidup bersama ini

BAB II LANDASAN TEORI. Adapun yang menjadi tujuan upaya diversi adalah : 6. a. untuk menghindari anak dari penahanan;

BAB III PENUTUP. 1. Faktor-faktor penyebab timbulnya bullying terhadap anak di sekolah adalah : d. Budaya feodalisme yang masih kental di masyarakat

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Apeldoorn, L.J Van Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan ke-28. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia yang terlihat dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian

BAB III IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR

BAB III PENUTUP. Swalayan 24 Jam tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, pelaksanaan

BAB IV AKIBAT HUKUM PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM HAK PEWARISAN ANAK YANG DILAHIRKAN DALAM PERKAWINAN

BAB V PENUTUP. oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur terdiri dari duduk

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

KUISIONER HASIL SURVEI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

DAFTAR PUSTAKA. A, Kohar, 1984, Notarial Berkomunikasi,Alumni, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. seorang perempuan untuk waktu yang lama 1. Perkawinan merupakan salah satu

BAB III PENUTUP. 1. Akibat yang ditimbulkan oleh tindak pidana terorisme antara lain:

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

TESIS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

PERJANJIAN KAWIN SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN DALAM PERKAWINAN

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak jaman dahulu hingga saat ini. Karena perkawinan merupakan suatu

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan penegakan hukum penataan ruang di kawasan jalan Bantul-

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

DAFTAR PUSTAKA. Amirin, M. Tatang, 2000, Menyusun Rencana Penelitian, Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam setiap perjalanan hidupnya, sudah pasti memiliki

SKRIPSI. PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Kasus di Polres Pasaman Barat)

HAK ASUH ANAK DALAM PERCERAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menegakkan rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan berdasarkan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB V PENUTUP. kewajiban memberikan nafkah pemeliharaan anak tersebut. nafkah anak sebesar Rp setiap bulan.

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Transkripsi:

55 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut: 1. Konsep hukum tentang perkawinan anak pada usia dini tidak dikenal dalam istilah hukum, namun hanya dikenal dalam masyarakat dan juga dalam teori psikologi. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diatur sebagai pendidikan usia dini adalah suatu pembinaan anak sejak lahir hingga berusia 6 (enam) tahun yang diberikan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mendapatkan pendidikan selanjutnya. Konsep hukum tentang perkawinan anak pada usia dini itu sendiri dapat disimpulkan sebagai suatu perkawinan yang dilakukan saat kedua atau salah satu calon pasangan yang umurnya masih di antara 6-15 (enam sampai dengan lima belas) tahun. Usia dini termasuk dalam usia anak namun usia anak belum tentu masuk dalam kategori usia dini. 2. Akibat hukum terhadap perkawinan pada usia dini akan terjadi perceraian karena belum adanya kesiapan fisik dan mental dari tiap-tiap pasangan. Akibat yang dimaksud adalah, akan ada pembatalan perkawinan atau pencegahan perkawinan, karena dapat dilihat dari data yang telah diperoleh, bahwa walaupun kedua atau salah satu calon pasangan belum 55

56 mencukupi umur untuk menikah, namun karena adanya kehamilan yang terjadi terlebih dahulu menyebabkan perkawinan tersebut tetap dapat dilaksanakan. B. Saran Adapun saran yang penulis rumuskan adalah diharapkan agar di waktu yang akan datang, kepada para orang tua untuk bisa memberikan pengetahuan kepada anak-anak mereka tentang dampak negatif dari perkawinan pada usia dini, pendidikan seks yang cukup sehingga angka perkawinan pada usia dini dapat ditekan atau bahkan tidak ada lagi perkawinan pada usia dini. Untuk instansi-instansi pemerintah agar dapat memberikan keadilan seadil-adilnya dalam pemberian dispensasi perkawinan kepada tiap-tiap calon pasangan yang akan menikah, memberikan penyuluhan tentang dampak negatif dari perkawinan pada usia dini, sehingga masyarakat bisa mengerti dan penyuluhan tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan adanya perkawinan pada usia dini. Untuk para pembentuk Undang-Undang dalam membuat suatu undang-undang haruslah benar-benar secara tegas mengatur sanksi agar dapat memberikan efek jera bagi para pelanggarnya. Bagi para penegak hukum, bisa lebih memahami unsur-unsur apa saja yang terkandung di dalam undang-undang sehingga dapat menerapkan hukumnya dengan baik dan tegas, memahami aturan-aturan hukum positif di Indonesia sehingga bisa memberikan informasi secara lengkap dan jelas bagi masyarakat.

57 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdurrahman H., 1995, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta, hlm. 114,118. Dellyana Shanty, 1988, Wanita dan Anak di Mata Hukum, Liberty, Yogyakarta, hlm. 9-10. Djamali R. Abdoel, 2000, Pengantar Hukum Indonesia, PT Raja Grafindo, Jakarta, hlm.2 Ghazali Imam dalam Nadimah Tanjung, Islam dan perkawinan, Bulan Bintang, tt, Jakarta, hlm. 28. Kartini Kartono, 1999, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Mandar Maju, Bandung, hlm. 43. Mansur, 2008, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Liberty, Yogyakarta, hlm.88. Mertokusumo Sudikno, 1999, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta, hlm.20 Prints Darwan, 1997, Hukum Anak Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 103,113-114. Prawirohamidjojo R. Soetojo, 1986, Pluralisme Dalam Perundang-undangan Perkawinan di Indonesia, Airlangga University Press, Surabaya, hlm. 38-43. Saleh K. Wantjik, 1980, Hukum perkawinan Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 13. Usman Adji Sution, 1989, Kawin lari dan Kawin Antar Agama, Liberty, Yogyakarta, hlm. 20. B. Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen.

58 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3143. Keppres Nomor 36 Tahun 1990 tentang pengesahan Konvensi Hak-Hak Anak Tahun 1989. Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Undang Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3668. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301. C. Website Ramothu SD, Perkawinan Wanita Usia Dini di Sumut, http://www.antarasumut.com, 17/12/2008 16:18 WIB Anak di bawah umur dipaksa jadi istri ketiga, www.google.com, Selasa, 3 Februari, 2009, pukul 10:07. Al Ahmadi Syham, Pengertian Hukum menurut beberapa ahli/pakar, www.google.com, Senin, 5 April 2010, 7.07 pm. Prof. Dr. Dadang Hawari, http://m.cybermq.com Muhammad Fauzil Adhim, http://m.cybermq.com Khalilah Luthfiyah, www.google.com D. Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia