HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

HUBUNGAN RIWAYAT KELUARGA, OBESITAS DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II. Siti Novianti, Nur Lina RINGKASAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman 1-8 Online di :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMERIKSAAN RUTIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

keluarga tidak berhubungan dengan kepatuhan menjalani terapi diet penderita DM tipe Vol. 3, No. 2, Mei 2015:

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan

Olahraga dengan Kadar Gula Darah

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu diteliti dan diatasi (Suyono, 2005). Namun tidak demikian

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LATIHAN JASMANI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD TUGUREJO

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN SELF-CARE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah peningkatan jumlah kasus diabetes melitus (Meetoo & Allen,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit Diabetes Melitus yang dapat disingkat dengan DM.Menurut American Diabetes

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kenaikan jumlah lansia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Berulang Pada Pasien Stroke di RSUD dr. H Chasan Bosoerie Ternate

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

DR. R.D KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh gangguan sekresi insulin, penggunaan insulin atau keduanya(ada,

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

Kedokteran Universitas Lampung

FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena

Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti. Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PASIEN DM DENGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET KHUSUS DI RS STELLA MARIS MAKASSAR

Kesehatan (Depkes, 2014) mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit. cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruh i oleh. kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DUKUNGAN KELUARGA MENINGKATKAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS (Studi Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya) Andina Dea Priatna 1) Nur Lina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi 1) Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRAK Kepatuhan pasien berkenaan dengan kemauan dan kemampuan dari individu untuk mengikuti cara sehat yang berkaitan dengan nasehat aturan pengobatan yang ditetapkan. Kepatuhan juga merupakan tingkat perilaku penderita dalam mengambil suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup sehat dan ketetapan berobat. Kepatuhan diit salah satunya dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (studi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 orang pasien diabetes mellitus. Hasil penelitian adalah dukungan keluarga sebagian besar baik sebanyak 74 responden (77.9%). Kepatuhan diit sebagian besar masuk kategori patuh sebanyak 61 responden (64.2%). Uji statistik yang digunakan Chi Square. Hasil analisis Chi Square menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (ƥ=0,001). berdasarkan hal tersebut maka disarankan keluarga memberikan dukungan kepada pasien diabetes mellitus guna meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan diit diabetes mellitus. Kata Kunci : Kepatuhan Diit, Dukungan Keluarga ABSTRACT Patient obedience related to their individual willingness and ability to follow the healthy way related to the advice of determined treatment rules. The obedience is also level of patients' behavior in taking an action to the treatment such as diet, healthy living habits and treatment constancy. Dietary obedience, one of them, influenced by factor of family support such as emotional, appreciation, instrumental and informative support. The aim of this research is to know the relation between family support with dietary obedience of diabetes mellitus patients (study in patients of internal desease polyclinic, RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya). The method used in this research is cross sectional approach. Its samples are 95 patients of diabetes mellitus. The result of this research was family support, mostly good is 74 respondents (77,9%). Dietary obedience, mostly including to obedient category was 61 respondents (64,2%). Statistical test used is chi square. The result of chi square analysis showed that there was relation between family support with diatery obedience of diabetes mellitus patients (p = 0,001). Therefore, suggested that family gives a support to the patient of diabetes mellitus to Improve their obedience in doing diatery of diabetes mellitus. Key words: family support, diatery obedience.

PENDAHULUAN Diabetes Mellitus atau dikenal sebagai penyakit kencing manis merupakan bagian penyakit tidak menular yang bersifat kronik, yang disebabkan ketidakmampuan organ pankreas memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif atau gabungan dari keduanya. Diabetes Mellitus termasuk kedalam empat jenis penyakit tidak menular utama menurut WHO (Riskesdas, 2013). Penderita Diabetes Mellitus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini terbukti dengan studi terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012, dimana DM di dunia mencapai 371 juta orang. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2011 yakni jumlah penderita diabetes mellitus mencapai 366 juta orang (Tempo, 2013). Banyak cara untuk penanganan Diabetes Mellitus dalam pencegahan komplikasi yaitu dengan diet, aktivitas fisik dan pengobatan baik injeksi maupun oral (Parkeni, 2007). Diabetes mellitus memang tidak dapat disembuhkan, tapi masih bisa dikontrol. Assosiasi Diabetes Amerika (The American Diabetes Association (ADA)) menganjurkan diet seimbang dan bernutrisi rendah lemak, kolesterol serta gula sederhana. Menurut Stein, et, al (1999) dalam Niven (2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan klien termasuk kepatuhan dalam melaksanakan diet yaitu pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi, dukungan keluarga, serta keyakinan, sikap dan kepribadian klien. Dari keempat faktor tersebut,dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena dukungan keluarga merupakan salah satu dari faktor yang memiliki kontribusi yang cukup berarti dan sebagai faktor penguat yang mempengaruhi kepatuhan klien DM menjalani diit. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pada tahun 2013 menunjukan bahwa total kasus diabetes mellitus sebesar 572 kasus. Berdasarkan data rekam medis RSUD Dokter Soekardjo juga tercatat jumlah kunjungan penderita diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam pada Tahun 2014 sebanyak 2114 kasus. Berdasarkan hasil pra penelitian pada tanggal 3-4 Juni 2015 di RSUD Dokter Soekardjo dengan melakukan wawancara pada 10 orang pasien diabetes mellitus didapatkan 7 orang (70%) pasien diabetes mellitus memiliki kepatuhan sedang, dan 3 orang (30%) pasien diabetes mellitus memliki kepatuhan tinggi. Sedangkan untuk dukungan keluarga didapatkan 2 orang (20%) pasien diabetes mellitus dengan dukungan keluarga kurang, 6 orang (60%) dengan dukungan keluarga cukup dan 2 orang (20%) dengan dukungan keluarga baik. Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (studi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya)?. Tujuan Umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (studi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya. Tujuan Khusus mendeskripsikan kepatuhan responden dalam mengikuti diit diabetes mellitus, mendeskripsikan dukungan keluarga pada pasien diabetes mellitus, menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus. BAHAN DAN METODE Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus dalam satu satuan waktu atau secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo pada tahun 2014 sebanyak 2114 pasien. Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian pasien diabetes mellitus yang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam sebanyak 95 pasien. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Consecutive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan (Sugiyono, 2001). Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner berisi daftar pertanyaan dan pernyataan tentang data responden, faktor risiko diabetes mellitus, diit diabetes, dan dukungan keluarga, dan melalui proses seperti editing, entry data, coding, skoring, dan tabulating. Data kemudian dianalisis univariat dan bivariate, analisis data untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus diuji menggunakan analisis statistik Chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (studi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Karakteristeristik Responden a. Usia Tabel 1 Distribusi Frekuensi Usia Responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Usia Frekuensi Persentase (%) Dewasa (26 45 Tahun) 8 8.4 Lansia (46 65 Tahun) 61 64.2 Manula (> 65 Tahun) 26 27.4 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa responden usia responden lansia (64,2%), usia manula (27,4%) dan usia dewasa (8,4%). b. Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-Laki 27 28.4 Perempuan 68 71.6

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, dengan besar persentase responden perempuan (71.6%) dan responden laki-laki (28.4%). c. Pekerjaan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Buruh 10 10.5 Wiraswasta 11 11.6 IRT 52 54.7 Pensiunan 15 15.8 PNS 7 7.4 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pekerjaan responden PNS sebanyak 7 responden (7.4%), buruh sebanyak 10 responden (10.5%), wiraswasta sebanyak 11 responden (11.6%), pensiunan sebanyak 15 responden (15.8%), dan IRT sebanyak 52 responden (54.7%). d. Pendidikan Terakhir Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%) SD 45 47.4 SMP 20 21.1 SMA 14 14.7 Perguruan Tinggi 16 16.8 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 45 responden (47.4%), SMP sebanyak 20 responden (21.1%), SMA sebanyak 14 responden (14.7%), dan perguruan tinggi sebanyak 16 responden (16.8%). e. Lama Menderita Tabel 5 Distribusi Frekuensi Lama Menderita Responden di Poliklinik Penyakit DalamRSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Lama Menderita Frekuensi Persentase (%) <1 tahun 17 17.9 1-5tahun 52 54.7 >5tahun 26 27.4

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa lama menderita diabetes mellitus <1 tahun sebanyak 17 responden (17.9%), 1-5 tahun sebanyak 52 responden (54.7%), dan >5 tahun sebanyak 26 responden (27.4%). Analisis Univariat a. Kepatuhan Diit Untuk kategori kepatuhan diit diabetes mellitus menggunakan skala guttman dengan kategori patuh jika >50% dari total jawaban yang benar dan kurang patuh jika 50% dari total jawaban yang benar. Maka hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6 Distribusi Frekuensi Menurut Kategori Kepatuhan Diit Diabetes Mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Kepatuhan Diit Frekuensi Persentase (%) Patuh 61 64.2 Kurang Patuh 34 35.8 Total 95 100 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa responden memiliki kepatuhan diit dengan kategori patuh sebanyak 61 responden (64.2%) dan kategori kurang patuh sebanyak 34 responden (35.8%). b. Dukungan Keluarga Untuk kategori dukungan keluarga menggunakan skala Linkert dengan kategori baik jika >50% dari total jawaban yang benar dan kurang baik jika 50% dari total jawaban yang benar. Maka hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 7 Distribusi Frekuensi Menurut Kategori Dukungan Keluarga di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase (%) Baik 74 77.9 Kurang Baik 21 22.1 Total 95 100 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 74 responden (77.9%) dan dukungan keluarga kurang baik sebanyak 21 responden (22.1%). Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain, dalam penelitian ini adalah hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya yang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

Tabel 8 Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Diabetes Mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2015 Kepatuhan Diit Dukungan Kurang Total Keluarga Patuh Patuh (%) F % F % Kurang Baik 14 66.7 7 33.3 100 Baik 20 26.5 54 47.5 100 Total 34 35.8 61 64.2 100 Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa terdapat 21 responden dengan dukungan kurang baik yang terdiri dari 14 responden memiliki kepatuhan diit kurang patuh (66.7%) dan 7 responden memiliki kepatuhan diit patuh (33.3%). Sedangkan terdapat 74 responden dengan dukungan keluarga baik yang terdiri dari 20 responden memiliki kepatuhan diit kurang patuh (26.5%) dan 54 responden memiliki kepatuhan diit patuh (47.5%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p=0.001 yang berarti nilai p<α dengan α = 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H a diterima H o ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya. Dari hasil analisis diperoleh OR 5,400 (95% CI : 1,904 15,313) yang berarti responden dengan dukungan keluarga kurang baik mempunyai risiko 5,400 kali untuk kurang patuh terhadap kepatuhan diit DM dibandingkan dengan responden dengan dukungan keluarga baik. ANALISIS HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT Dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antar keluarga dengan lingkungan sosialnya, ketiga dimensi interaksi dukungan keluarga tersebut bersifat reproksitas (timbal balik atau sifat dan frekuensi hubungan timbal balik), umpan balik (kualitas dan kualitas komunikasi) dan keterlibatan emosional (kedalaman intimasi dan kepercayaan) dalam hubungan sosial. Baik keluarga inti maupun keluarga besar berfungsi sebagai system pendukung bagi anggota keluarganya dan merupakan pelaku aktif dalam memodifikasi dan mengadaptasi komunitas hubungan personal untuk mencapai keadaan berubah (Friedman, 1998). Menurut Sackett (1976) dalam Niven (2002) kepatuhan klien adalah sejauhmana perilaku klien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan. Kepatuhan merupakan manifestasi dari suatu sikap dan perilaku berkaitan erat dengan motivasi. Niven (2002) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah dukungan sosial. Bentuk dari dukungan sosial itu seperti dukungan emosional dari anggota keluarga yang lain, teman, waktu dan uang. Berdasarkan hasil analisis bivariat memperlihatkan hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus. Responden dengan tingkat dukungan keluarga kurang baik sebanyak 21 orang, 14 orang (66.7%) diantaranya memiliki kepatuhan diit kurang patuh dan 7 orang (33.3%) terdapat pada kategori kepatuhan diit patuh. Sedangkan responden dengan tingkat dukungan keluarga baik sebanyak 74 orang, 20 orang (26.5%) diantaranya memiliki kepatuhan diit kurang patuh dan 54 orang (47.5%) termasuk kedalam kategori kepatuhan diit patuh. Berdasarkan hasil uji Chi Square yang didasarkan pada taraf signifikan atau taraf kemaknaanadalah α 0.05 dan didapatkan ϸ = 0.001 maka H a diterima dan H o ditolak artinya

ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus di Poliklinik RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Abdurrahim dkk, (2013) yang menyatakan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani diet diabetes mellitus (ϸ=0,021). Dalam penelitiannya Siti S. dan Henni Kusuma (2014) mengemukakan hal yang sama, bahwa adanya pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan penderita DM (ϸ=0.034). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian yang berjudul hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus (studi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya) adalah sebagai berikut : a). Kepatuhan diit dengan kategori patuh sebanyak 61 responden (64.2%) dan kategori kurang patuh sebanyak 34 responden (35.8%): b). Dukungan keluarga dengan kategori baik sebanyak 74 responden (77.9%) dan dukungan keluarga kurang baik sebanyak 21 responden (22.1%): c). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diit diabetes mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dokter Soekardjo (nilai ϸ = 0.001 OR 5.400) Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut : a). Diharapkan petugas kesehatan di poliklinik penyakit dalam RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya dapat terus memberikan informasi tentang penanganan penyakit diabetes mellitus baik pada pasien maupun keluarga pasien: b). Diharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini dengan menghubungkan variabel- variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap kepatuhan diit pasien diabetes mellitus. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. (2013). Data penyakit diabetes mellitus Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta; EGC. Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan. Jakarta: Penerbit EGC. Perkeni, 2007. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI Rekam Medik RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya. 2014. Data Diabetes Mellitus Riset Kesehatan Dasar, 2013 Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Tatalaksana Pasien Diabetes. Diakses dari : http://diabetesmelitus.org/ Tempo, 2013. Ancaman Diabetes di Indonesia Meningkat diakses dari : http://m.tempo.co/read/news/2013/09/05/060510562/ancaman-diabetes-di-indonesia- Meningkat