BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

LAPORAN KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 08 APRIL 2009

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

ANALISIS KONDISI ATMOSFER PADA KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN (Studi kasus banjir, 27 dan 28 Agustus 2016) Abstrak

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Kajian Curah Hujan Tinggi 9-10 Februari 2015 di DKI Jakarta

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH KOTA PONTIANAK DAN SEKITARNYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 04 DESEMBER 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN LEBAT DI KOTA BALIKPAPAN TANGGAL 29 NOVEMBER

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH RASAU JAYA, KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISIS BANJIR DI KABUPATEN SEKADAU TANGGAL 21 JANUARI 2017

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN KEJADIAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 22 APRIL 2009

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KAB. KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 11 NOVEMBER 2017

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

ANALISIS CUACA EKSTRIM TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI PULAU BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG TANGGAL 11 MARET 2018

ANALISIS CUACA EKSTREM DI KOTA JAMBI DAN KAB MUARA JAMBI TANGGAL 24 FEBRUARI 2016

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS KONDISI CUACA DI WILAYAH GALELA, HALMAHERA UTARA TANGGAL 11 FEBRUARI 2018

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SEDANG - SANGAT LEBAT YANG MENGAKIBATKAN BANJIR DI KAB. KETAPANG DAN KAB. SINTANG KALIMANTAN BARAT TANGGAL 29 AGUSTUS 2017

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA S STASIUN METEOROLOGI MARITIM KENDARI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

ANALISIS KEJADIAN ANGIN KENCANG DAN HUJAN LEBAT DI KAB. MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT TANGGAL 09 AGUSTUS 2017

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI KENDARI

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI SUMATERA BARAT MENGAKIBATKAN BANJIR DAN GENANGAN AIR DI KOTA PADANG TANGGAL 16 JUNI 2016

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KECAMATAN PALAS LAMPUNG SELATAN (Studi Kasus Tanggal 27 September 2017)

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN BIMA, DOMPU DAN KOTA BIMA, JANUARI 2015

Transkripsi:

B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Tromol Pos. 7019 / Jks KL email : staklim.pondok.betung@gmail.com TANGERANG, 26 OKTOBER 2010

ANALISIS CUACA EKSTRIM WILAYAH JAKARTA TANGGAL 25 OKTOBER 2010 Oleh : Stasiun Klimatologi Pondok Betung Tangerang 1 PENDAHULUAN Pada Tanggal 25 Oktober 2010 telah terjadi hujan lebat mulai pukul 15.00 WIB sampai denga 17.00 WIB, hujan tersebut menurut catatan penakar hujan Hillman di pondok betung berawal dari hujan ringan mulai pukul 13.00 kemudian diikuti dengan kondisi lebat pada pukul 15.00 s/d 16.00 WIB, hujan lebat tersebut disertai dengan petir dan angin kencang. Kejadian hujan ini dilaporkan menyebabkan berbagai genangan air berupa banjir disemua kawasan di wilayah Jabodetabek, hanya di wilayah bogor dan depok saja yang tidak terdapat laporan yang terlalu parah. Pada ruas-ruas jalan protokol di wilayah Jakarta genangan tersebut menimbulkan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup parah. Pantauan Kompas.com melaporkan, kesemrawutan terjadi di setiap persimpangan di Jalan Ahmad Yani dan DI Panjaitan. Di jalan arteri tol Cawang-Tanjung Priok itu, lampu lalu lintas tidak sanggup mengatur arus kendaraan dari berbagai arah. Beberapa simpang itu, antara lain Rawasari, Rawamangun, Kebon Nanas dan Kalimalang. Kemudian hujan tersebut juga mengakibatkan adanya banjir di beberapa kawasan, Banjir yang melanda Kota Tangerang Selatan, mengakibatkan enam perumahan di Pondok Aren, Bintaro, air dilaporkan setinggi 50 cm. Berikut berbagai data kejadian genangan, kemacetan dan pohon tumbang sebagai berikut : Tabel 1. Laporan berbagai kejadian akibat hujan wilayah Jakarta 25 Oktober 2010 Banjir/Genangan Air Kemacetan Pohon Tumbang 1. Jl Raya Teluk Gong 40 cm 1. Jl Ahmad Yani 1. Pakubuwono 2. Muara Baru 20 cm 2. Tol Cawang-Priuk 2. TB Simatupang 3. Pos Pol Polker 50 cm 3. Rawa mangun 3. Pal Merah 4. Jembatan Semanggi 8 cm 4. Kebon Nanas 5. Pos Pol Pancoran 15 cm 5. MT Haryono 6. RS Duren Sawit 20 cm 6. Tol Bintaro-Serpong 7. Depan Walikota Jaktim 30 cm 8. Cempaka Putih 15 cm 9. Pondok Aren, Bintaro 50 cm Sumber : www.detiknews.com, dan berbagai sumber lainnya, 26 Oktober 2010 1

Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis kejadian cuaca ekstrim di wilayah Jabodetabek yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 2010 yang terjadi antara pukul 15.00 s/d 17.00 WIB. Pada akhirnya akan diuraikan prospek cuaca untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta untuk tiga hari kedepan. 2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Satelit Cuaca Gambar 1. Analisis Satelit Cuaca Tanggal 25 Oktober 2010 Sumber : www.bmkg.go.id dan www.bom.gov.au Berdasarkan gambar satelit cuaca di atas pada tanggal 25 Oktober 2010 pada pukul 16.00 WIB terlihat bahwa sebaran awan-awan hujan hampir menutupi wilayah Jawa dan Sumatera, khususnya Jabodetabek. Awan-awan tersebut merupakan awan-awan hujan seperti Cumulus, Cumulunimbus (Cb), sehingga hujan yang terjadi berasal dari pertumbuhan awan yang cepat sehingga memiliki durasi hujan yang cukup pendek serta di sertai memiliki potensi petir dan angin kencang (±1 Jam). Hasil analisis gambar streamline terlihat terdapat Tropical Depression (TD) di wilayah perairan Filipina yang menyebabkan adanya konvergensi sepanjang Kalimantan hingga Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Hasil dari konvergensi atau wilayah yang konfluen tersebut menyebabkan berkumpulnya awanawan hujan di sepanjang wilayah tersebut. Wilayah Shear atau pembelokan angin terjadi di wilayah selat sunda dan laut Jawa, hal ini menambah konsentrasi awan-awan hujan tersebut. 2

Gambar 2. Satelit MT-SAT Tanggal 25 Oktober 2010 Mulai 13.00-21.00 WIB Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Berdasarkan gambar satelit MT-SAT dengan menggunakan fasilitas Software SATAID dengan menggunakan menu EIR-C dan memilih empat spektrum warna tertinggi yang mengindikasikan awan-awan hujan yang sifatnya konvektf seperti Cumulunimbus (Cb) berturut-turut mulai dari intensitas warna tertinggi yaitu putih, biru muda, ungu dan hijau muda memperlihatkan sebaran konsentrasi awan konvektif mulai timbul pada pukul 14.00 di wilayah bekasi dan menyebar cepat menjadi satu sel awan Cumulunimbus yang solid pada pukul 15.00 ke wilayah Jakarta Selatan, kemudian pada pukul 17.00 s/d 18.00 kumpulan awan tersebut, merata hampir di wilayah Jabodetabek dan menghilang pada pukul 20.00 WIB. B. Data Curah Hujan B.1 Intensitas Curah Hujan Intensitas curah hujan tertinggi yang diolah dari pias hujan Hillman yang dicatat Stasiun Pondok Betung tanggal 25 Oktober 2010 untuk periode waktu sangat signifikan terdapat pada periode 30 menit sebesar 44.0 mm, 45 menit 60.0 mm dan 60 menit 71.3 mm termasuk kategori sangat lebat (Tabel 2). 3

Tabel 2. Curah Hujan Periode Waktu Staklim Pondok Betung 25 Oktober 2010 Periode 5 10 15 30 45 60 120 3 6 12 Waktu Jam Jam Jam CH (mm) 15.0 20.0 30.0 44.0 60.0 71.3 92.6 94.0 98.3 100.0 Sumber : Staklim Pondok Betung, 2010 Sedangkan berdasarkan pengolahan hujan jam-jam an, hujan dimulai pada pukul 13.00-15.00 WIB dengan akumulasi jumlah intensitas 7.5 mm (kategori ringan), kemudian dilanjutkan pada jam 15.00-16.00 WIB sebesar 66.5 mm (kategori sangat lebat). Kemudian berturut-turut mulai ringan kembali, sehingga jumlah total 24 jam menurut pias hujan Hillman menjadi 100.0 mm/hari (Tabel 3) Tabel 3. Curah Hujan periode Jam-Jam an Tanggal 25 Oktober 2010 Periode 07-... 13-14 - 15-16 - 17-18 - 19 -... 06 - Jumlah Jam 08... 14 15 16 17 18 19 20... 07 24 Jam CH (mm) 0 0 3.5 4.0 66.5 17.4 2.3 3.6 2.7 0 0 100.0 Sumber : Staklim Pondok Betung, 2010 Dalam grafik intensitas jam-jam an dibawah ini terlihat intensitas jam-jam an curah hujan staklim pondok betung yang terjadi tanggal 25 Oktober 2010 mulai pukul 07.00 WIB sampai tanggal 26 Oktober 2010 pukul 07.00 WIB. (gambar 3) Gambar 3. Grafik Intensitas Curah Hujan Jam-Jam an Staklim Pondok Betung Tanggal 25 sampai 26 Oktober 2010 Intensitas Hujan Staklim Pondok Betung Tanggal 25 pukul 07.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB 26 Oktober 2010 70 66.5 60 Curah Hujan (mm) 50 40 30 20 17.4 10 3.5 4 2.3 3.6 2.7 0 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05-06 06-07 Jam (WIB) Sumber : Staklim Pondok Betung 4

B.2 Sebaran Curah Hujan Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan tipe obs yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan sebagian Tangerang baik yang ada di Stasiun BMKG wilayah Banten dan DKI dan pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 4, sebagai berikut : Tabel 4. Data Curah Hujan Stasiun BMKG dan Pos Hujan Tanggal 25 Oktober 2010 No Pos Hujan Curah Hujan (mm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Staklim Pondok Betung Stamar Tanjung Priuk Stamet Kemayoran Stamet Cengkareng BMG Balai II Ciputat Stageof tangerang Pos Pakubuwono Pos Pasar Minggu Pos Kedoya Selatan Pos Angke hulu Pos Istana Pos Karet PA Pos Lebak Bulus Pos Manggarai Pos Ragunan Pos Setibudi Timur Pos Sunter Hulu Pos Sunter Kodamar Pos Tomang Pos Waduk Melati Sumber : Stasiun Klimatologi Pondok Betung 103.6 51.0 93.0 67.0 100.0 50.0 116.0 155.5 167.0 70.0 105.0 95.0 83.2 114.0 65.5 111.0 81.0 98.0 63.5 96.0 Berdasarkan data diatas maka curah hujan tanggal 25 Okrober 2010 yang paling besar (> 100 mm/hari) yaitu yang tercatat di wilayah Pondok Betung, Balai II Ciputat, Pakubuwono, Pasar Minggu, Kedoya Selatan, Istana, Manngarai dan Setiabudi Timur. Secara keseluruhan, curah hujan yang tercatat memiliki curah hujan antara 50-100 mm/hari menandakan curah hujan yang terjadi pada intensitas yang lebat dan sangat lebat. 5

Gambar 4. Sebaran Spasial Curah Hujan Wilayah DKI Jakarta Sumber : Staklim Pondok Betung Berdasarkan sebaran spasial dari gambaran distribusi curah hujan wilayah DKI Jakarta tanggal 25 Oktober 2010 terlihat wilayah yang terjadi hujan sangat lebat (> 100 mm/hari) berada diwilayah Jakarta Selatan, sebagian Jakarta Timur, Jaakrta Pusat, dan Jakarta Barat. Sedangkan secara keseluruhan pada umumnya sebaran curah hujan memiliki curah hujan yang lebat (50 100 mm/hari), sedangkan yang ringan hanya di sebagian kecil wilayah Jakarta Utara. 3 PROSPEK CUACA BANTEN DAN DKI JAKARTA HINGGA 29 OKTOBER 2010 A. Pertimbangan Dinamika Secara Umum Posisi Matahari per tanggal 25 Oktober 2010 berada pada posisi 12 01 LS dan posisinya berada pada wilayah belahan selatan ekuator, dan posisi semunya akan terus bergerak ke arat selatan sampai posisi maksimumnya di 23,5 LS. Wilayah yang dilewatinya saat ini berada disekitar perairan Indonesia, sehingga pemanasan maksimum masih berada pada sekitar wilayah Indonesia. Konsekuensi dari hal tersebut adalah sehingga masih dimungkinkan pada terjadinya penguapan yang mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang cepat yang mengakibatkan terjadinya hujan. Berbagai bentuk vortek berupa pusat tekanan rendah mulai terbentuk di perairan Indonesia yang disebabkan akibat dari suhu muka laut yang menghangat di wilayah tersebut sehingga menyebabkan terjadinya penumpukkan massa udara basah yang menyebabkan konsentrasi awan banyak tersebar di sepanjang wilayah Indonesia. Pusat tekanan rendah pada minggu ini diprakirakan akan tumbuh di wilayah sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera seiring masih menghangatnya suhu muka laut di wilayah tersebut. 6

B. Pertimbangan Dinamika Atmosfer Global Wilayah letak terjadinya penguapan maksimum yang dilihat dari Phase MJO (Madden Julian Oscillation) diprakirakan berada pada phase 5 (Perairan Pasifik Barat). Suhu muka laut per tanggal 24 Oktober 2010 mengalami anomali yang positif secara signifikan di wilayah perairan Indonesia, khususnya di perairan sebelah barat daya lampung hingga perairan Jawa Barat bagian selatan dan dampaknya secara langsung banyaknya uap air disekitar wilayah-wilayah tersebut. Perairan Samudera Pasifik Tengah yang diindikasikan dengan nilai pada indek nino3.4 masih mengalami pendinginan suhu (Nino 3.4), dimana memiliki nilai anomali yang negatif mencapai -3.5 C, disatu si si nilai Dipole Mode juga memiliki nilai yang negatif dan cenderung bergerak konstan ke arah negatifnya. C. Prospek cuaca Melalui kedua pertimbangan dinamika atmosfer diatas maka wilayah Banten dan DKI Jakarta dalam satu minggu ke depan secara umum didominasi oleh potensi terjadinya cuaca yang yang didominasi oleh keadaan berawan serta hujan seiring mulai masuknya musim hujan yang diprakirakan pada bulan ini dan berangsur-angsur akan masuk musim hujan ke wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober-Nopember dengan sifat musim rata-rata di Atas Normal (AN), kondisi cerah berawan mendominasi mulai pagi hingga menjelang siang hari dan berubah cepat menjadi hujan ringan-sedang pada siang hari hingga sore hari, terkadang akan terjadi hujan dengan intensitas sampai lebat, tetapi masih dimungkinkan terdapat potensi pemanasan maksimum pada pagi hingga siang hari menyebabkan cuaca berubah cepat dari kondisi cerah berawan menjadi hujan. 4 KESIMPULAN DAN PENUTUP Hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 2010 terjadi secara merata dan masuk dalam kategori lebat dan sangat lebat, hal tersebut adalah akibat adanya beberapa faktor yaitu masih berkaitan dengan suhu muka laut yang saat ini di perairan Indonesia masih hangat, kemudian di wilayah samudera hindia sebelah barat Sumatera hingga Afrika (wilayah Dipole Mode) juga masih hangat, kemudian di satu sisi di wilayah pasifik (Nino 3.4) mengidikasikan adanya penurunan suhu muka laut yang sangat signifikan. Anomali iklim yang terjadi merupakan dampak dari Lanina yang diprakirakan BMKG hingga akhir tahun ini berada pada kondisi Moderate-Strong (Sedang- Kuat), sehingga menyebabkan kumpulan uap air yang menumbuhkan awan-awan hujan yang sifatnya konvektif diwilayah Indonesia pada umumnya. Kondisi Lanina ini diprakirakan akan berlangsung hingga bulan Maret 2011 serta akan mempengaruhi musim hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta hingga masuk dalam kategori Atas Normal (AN). 7

Intensitas curah hujan harian menunjukkan curah hujan terjadi sangat signifikan masih < 100 mm/hari, apabila dilihat berdasarkan intensitas jam-jam an yang di olah di Stasiun Klimatologi Pondok Betung menunjukkan curah hujan periode 30 menit mencapai sebesar 44,0 mm menunjukkan hujan yang terjadi pada 25 Oktober 2010 memiliki durasi yang cukup singkat dengan intensitas yang masuk dalam kategori Sangat Lebat, hal tersebut jika dibandingkan dengan kejadian pada 06 dan 24 Oktober 2010 memiliki intensitas hujan yang menguat dan perlu di waspadai. Pengolahan Satelit Cuaca yang optimal menggunakan software SATAID menggunakan data citra satelit MTSAT secara jam-jam an yang saat ini dikembangkan oleh BMKG bisa dijadikan suatu alat pendeteksian secara dini apabila di daerah tersebut tidak memiliki data Citra Radar. Apabila dilakukan pengamatan yang kontinue dan terus-menerus maka peringatan dini akan bisa lebih cepat diberikan kepada masyarakat. Demikianlah Analisis Keadaan Cuaca Wilayah DKI Jakarta ini kami buat berdasarkan kejadian hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 25 Oktober 2010. Tangerang, 26 Oktober 2010 Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang TTD Ir. Zubaidah Sri Handayani NIP.195710191979102001 8