03. MEMBUAT PETA BATIMETRI DENGAN SURFER dan GLOBAL MAPPER

dokumen-dokumen yang mirip
01. BATIMETRI. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai BATIMETRI. Oleh. Nama : NIM :

02. MODUL PROGRAM SURFER UNTUK PETA SEBARAN SUHU, SALINITAS DAN ARUS

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM :

PEMBUATAN FILE INPUT DATA BATIMETRI DAN TOPOGRAFI DALAM PEMODELAN NUMERIK RUN UP TSUNAMI ( UNTUK PRAKTEK )

PEMANFAATAN APLIKASI ANDROZIC PADA SMARTPHONE/HANDPHONE ANDROID UNTUK BERNAVIGASI

Registrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS

2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER

MENCARI KONTUR TAPAK/SITE DENGAN GOOGLE EARTH PRO & GLOBAL MAPPER

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Tahanan Jenis (Ohm meter)

16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih <None>. Klik tombol OK.

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

Membuat File Database & Tabel

Ocean Data View. Membuka program ODV, klik icon ODV pada desktop, setelah itu akan muncul tampilan berikut.

REGISTRASI PETA TUTORIAL I. Subjek Matter: 1.1 GEOFERENSING 1.2 COORDINAT GEOMETRIK (COGO)

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

LAPORAN PRAKTIKUM III Model Terrain Digital (MTD)

Membuat Long dan Cross Section

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN

Registrasi Image dengan ARC VIEW

1. Buka ArcCatalog dengan mengklik button pada main menu, maka akan tampil tayangan sebagai berikut:

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

Membuat File Database & Tabel

CARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME

Ringkasan Materi Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

LAMPIRAN Menggabungkan Citra dari Wikimapia dengan metode Panavue; Metode Panavue. 2. Kemudian pilih File, lalu New Project

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM I. Model Terrain Digital (MTD) Membuat Kontur dan Layouting Peta. Menggunakan Software Surfer

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

MODUL PELATIHAN PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERETANAN PANTAI

Latihan Membuat Peta Tematik Sistem Koordinat Data Frame, TOC, Layer Pada Software Arc GIS 10.1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

BAB IV. Ringkasan Modul:

DIGITASI on screen Using Autodeskmap software.

MODUL 4 MENGHUBUNGKAN DATABASE DENGAN PETA

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun

PANDUAN UPDATING DATA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN GPS BAP S 852 H

BAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA

04. PENGGUNAAN SOFTWARE OCEAN DATA VIEW (ODV)

Bab 9 Membuat Data Spasial

LAPORAN PENGGUNAAN PROGRAM CAMTASIA

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON

3.1 Mengenal Audacity Portable

Langkah-langkah membuat kontur Batimetri menggunakan Geosoft

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Mengenal Microsoft Excel

Mukhamad Murdiono FISE-UNY

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

LATIHAN : DIJITASI PETA

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

1.1 Memulai PowerPoint 2007

8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100%

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

MODUL TUTORIAL CARA MEMBUAT KONTUR DENGAN SOFTWARE MINCOM MINESCAPE

SIGAPTARU USER MANUAL. v1.0.1

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%) dst

Bab 8 Georeference Data Raster

Membuat Model SEM dengan AMOS

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

PERINGATAN. Ebook ini boleh dibagikan secara gratis kepada siapa saja tanpa merubah sedikitpun materi dalam ebook.

SIFAT DAN FORMAT DATA TITIK GEOARKINDO 2016

PANDUAN KHUSUS DIKTAT SURVEY PT. MADHANI TALATAH NUSANTARA ABH COAL PROJECT KALSEL. Cara Membuat Peta Dari Surpac ke Autocad

MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

BAB II. Ringkasan Modul:

TUTORIAL SINGKAT PENGOLAHAN DATA MAGNETIK

Pengenalan SPSS 15.0

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA II TRANSFORMASI PROYEKSI DAN DIGITASI ON SCREEN

MAP VISION citrasatelit.wordpress.com MEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

03. MEMBUAT PETA BATIMETRI DENGAN SURFER dan GLOBAL MAPPER TUJUAN - Mahasiswa dapat membuat peta batimeti dari peta analog - Mahasiswa dapat membandingkan tingkat akurasi antara hasil pengukuran langsung di lapangan dan hasil satelit. PENDAHULUAN Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut (Pipkin et.al., 1977). Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut dimana peta batimetri memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991). Pemanfaatan peta batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, pembangunan jaringan pipa bawah laut dsb. Pengukuran kedalaman perairan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan metode batu duga, namun metode ini memiliki kelemahan terutama hasil yang kurang akurat. Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat metode ini sudah muali ditinggalkan dan beralih ke metode pengukuran kedalaman yang mnenggunaka prinsip perambatan gelombang bunyi. Alat yang biasa digunakan adalah Echosounder dimana alat ini merekam waktu bolak balik yang ditempuh oleh pulsa suara dari permukaan hingga dasar perairan. Dengan mengetahui cepat rambat gelombang bunyi di dalam air (V) dan waktu tempuh untuk menangkap kembali gelombang bunyi yang dilepaskan (t), maka diperoleh kedalaman perairan (s). Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah : Ridge dan Rise merupakan suatu proses peningggian yang terdapat di atas lautan (sea floor), hampir serupa dengan gunung-gunung di daratan. Ridge lerengnya lebih terjal daripada rise. Trench adalah bagian laut yang terdalam. Disebut juga palung yang sempit dengan sisi yang curam. Basin yaitu depresi atau cekungan yang berbentuk bulat dan lonjong. 21

Island Arc merupakan kumpulan pulau-pulau seperti Kepulauan Indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi memiliki asal yang berbeda. Mid Oceanic Vulcanic Island merupakan pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan. Atol merupakan pulau-pulau yang sebagian atau keseluruhannya tenggelam di bawah permukaan air. Batuan yang terdapat di daerah ini umunya didominasi oleh terumbu karang mati maupun hidup yang berbentuk seperti cincin mengelilingi dan sebuah lagoon. Seamount dan Guyot merupakan gunung-gunung berapi yang muncul dari dasar lautan, tetapi tidak mencapai ke permukaan. Batas-batas pantai yang merupakan daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya suatu perubahan kedalaman yang berangsur-angsur. Bagian-bagian tersebut adalah : Continental Shelf merupakan daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan langsung dengan daratan. Continental Slope memiliki lereng yang lebih terjal daripada Continental Shelf. Continental Rise merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada dasar lautan. Morfologi dasar laut cukup kompleks seperti halnya daratan, berikut beberapa bentuk relief dasar laut (Stewart, 2002) : Gambar 1. Bentuk-bentuk relief dasar laut. 22

METODE Peta Batimetri Dengan Surfer Untuk membuat peta batimetri, maka kita terlebih dahulu harus melakukan proses pendigitan peta batimetri yang umumnya dikeluarkan oleh DISHIDROS Indonesia. Pendigitan peta bisa kita lakukan pada berbagai software misalnya pada arview, arcgis, surfer, dll. Untuk tutorial ini pedigitan akan dilakukan pada program surfer. Sebelum memulai proses pendigitan peta, terlebih dahulu kita melakukan proses regsistrasi peta yang bertujuan agar koordinat peta bisa terbaca di softwer-softwer yang ada. Proses registrasi peta akan dilakukan dengan menggunakan program Global mapper. 1. Buka program global mapper, pada menu All Programs lalu akan tampil 2. Pilih menu Open Your Own data File, lalu klik peta batimetri yang akan di digit. 23

Lalu pilih Yes OK Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini 3. Untuk Meng-zoom peta, klik kiri pada entire image dan seret mouse pada lokasi yang diinginkan. Mulai masukkan keempat koordinat pada ujung peta dengan mengklik kiri pada daerah zoom view (click for pixel coordinates) Masukkan koordinat dalam bentuk decimal degree pada bok X/East/long untuk bujur dan Y/North/Lat untuk lintang. Untung lintang maka jangan lupa memberikan tanda minus (-) jika berada di lintang selatan 24

Kemudian klik Add GCP to list dan pilih OK seperti gambar di bawah 4. Lakukan selanjutnya sampai point 4 (atau nama yang diinginkan) 5. Lalu klik apply dan ok 25

6. Selanjunya kita mengeluarkan peta yang sudah terkoordinat untuk menjadi inputan surfer dengan memilih menu file Export Raster and elevation data Export GeoTIFF OK OK dan save dengan nama file yang kita inginkan. Untuk menyamakan kita pilih save data kita dengan nama Pelabuhan Lembar, lalu tekan Save 7. Tunggu sebentar karena data sedang mengalampi proses export 8. Close global Mapper setalah proses export data selesai. 9. Sekarang kita membuka program surfer pada menu All Programs atau 10. Sekarang kita masukkan peta yang sudah kita registrasi ke dalam surfer dengan mengambil menu file Import dan pilih datapeta yang sudah diregistrasi. Lalu tekan open 26

Dan akan muncul 11. Selanjutnya kita membuat bingkai pada peta dengan cara membuat worksheet baru. Klik pada gambar. pada toolbar dan akan muncul sheet baru seperti 27

12. Selanjutnya balik lagi ke peta dengan mengklik plot 1 dan Klik kanan pada peta lalu ambil properties (lihat gambar kiri) sehingga akan muncul koordinat peta hasil registrasi peta (lihat gambar kanan) 13. Data di image properties kemudian di copy ke worksheet dengan format 5 (menujukkan jumlah baris/data) dan 1 (menunjukan data string/angka). Copy data pada baris kedua ke baris keenam sehingga nantinya bingkai kita terbentuk dengan pola polygon. 28

Format 5 1 Data sama Save data worksheet dalam format.bln dengan nama bingkai 14. Kembali lagi ke plot 1. Sekarang kita masukkan bingkai yang sudah kita buat ke dalam peta dengan cara mengklik seperti di bawah ini pada toolbar atau dengan cara Kemudian klik file bingkai dan lalu open 29

Peta kita akan memiliki aksis x dan y dalam format decimal degree seperti di bawah 15. Untuk memulai mendigit peta, klik map terlebih dahulu (lihat persegi panjang pada gambar di atas), kemudian pada menu toolbar ambil Map Digitized (lihat gambar di bawah). Jangan lupa meng-zoom daerah yang ingin di digitasi terlebih dahulu dengan tool 30

16. Klik kiri pada titik yang ada kedalamannya (contoh di atas pada kotak), lalu masukkan nilai kedalaman pada books digitized Coordinate digit.bln seperti contoh di bawah. Jangan lupa memisahkan nilai dengan tanda, Lakukan berulang-ulaang sampai seluruh kedalaman terdigitasi. Lalu simpan data dalam format.bln dengan nama laut. 17. Lakukan hal yang sama untuk darat, namun jangan lupa terlebih dahulu menutup digitized Coordinate untuk laut agar digitasi darat dengan laut terpisah. Nilai digitasi darat diberikan angka 0. 31

Agar darat membentuk polygon maka, copy file digitasi yang pertama, dan paste pada baris terakhir. Lakukan hal yang sama untuk data pulau dan simpan hasil digitan dengan nama pulau.bln. Perlu diingat file pulau harus dipisah dengan file darat dan laut. Dan file setiap pulau harus dipisah jika terdapat lebih dari satu pulau. 18. Setelah itu buka file hasil digitan pada worksheet.. untuk data laut.bln semua hasil digitian dikasi minus - yang menunjukkan kedalaman perairan. Untuk lebih memudahkan, kita bisa menggunakan program excel. Lalu save file laut.bln yang sudah dikasi minus (lihat contoh di bawah) 19. Untuk menplot hasil pendigitan, maka data laut dan darat harus digabung terlebih dahulu dalam format.bln dengan nama file Laut,Pulau&darat 32

Jumlah Baris 20. Untuk membuat file Breaklines, susun data pulau dan darat dalam satu buah file.bln dengan nama pulau&darat dengan format seperti dilihat dibawah 21. Selanjutnya buat plot baru dengan mengklik untuk membuat peta digital hasil pendigitan 33

Sekarang kita akan mengrid data dengan cara klik menu grid lalu pilih Data (seperti pada gambar : Klik data Laut,Pulau&darat.bln, kemudian klik open Lalu muncul 34

Klik advanced Options kemudian klik Breaklines sehingga muncul seperti gambar di bawah Open data pulau&darat.bln dengan cara mengklik gambar folder (lihat gambar di atas). Lalu klik Ok Ok. Surfer kemudian akan meng-grid data kita dan menghasilkan griding report seperti gambar : 35

File akan tersimpan dengan nama Laut,Pulau&Darat.grd. 22. Setelah itu untuk memberikan efek kosong pada peta daratan kita melakukan proses Blank dengan mengklik seperti gambar di bawah Cari dara Laut,Pulau&Darat.grd lalu klik Open (lihat gambar bawah kiri) Kemudian ambil data Pulau&darat.bln sebagi data boundary files (lihat gambar bawah kanan) Lalu save data dengan nama Lombok Barat Final Grid.grd lalu klik Ok. 36

23. Sekarang kita membuat peta kontur kedalaman yang sudah kita digit tadi. Klik atau cari pada toolbar (lihat gambar bawah kiri). Kemudian Open file Lombok Barat Final Grid.grd (lihat gambar bawah kanan) Kita kemudian akan mendapatkan tampilan seperti berikut 24. Untuk menampilkan pulau Lombok, maka masukkan file pulau&darat.bln ke dalam base map dengan mengklik icon. Atur letak base map sehingga kalian akan mendapatkan tampilan seperti di bawah 37

25. Untuk mengedit tampilan kontur, klik 2x pada counturs seperti tahap pada pembuatan peta salinitas dan suhu. Untuk menganti warna daratan maka pada tulisan base di klik 2x (lihat gambar diatas), lalu di edit sesuai dengan keinginan. Peta kontur kita sudah jadi.. 26. Untuk menampilkan peta dalam bentuk 3 dimensi klik icon dan masukkan data Lombok Barat Final Grid.grd. Peta Batimetri Dengan Global Mapper Pembuatan peta batimetri dengan global mapper umunya kita lakukan dengan memndownload data SRTM dalam format.gmp. data ini bisa kalian download pada website http://srtm.csi.cgiar.org/selection/inputcoord.asp atau klik data online pada program global mapper 1. Buka program Global Mapper 2. Setelah itu klik Open Your Own Data Files. Buka data Indonesia.gmp 38

tampilan seperti di bawah ini kita akan mendapatkan 3. Untuk memperbesar dan memperkecil peta kita bisa menggunakan icon atau untuk mengukur jarak atau menghitung luas areal kita bisa menggunakan icon bisa menggunaka icon. Untuk melihat kemiringan lereng dan 2 dimensi kita. Sekarang kita coba untuk melihat kemiringan lereng di selatan Lombok, klik icon terlebih dahulu kemudian klik kiri titik awal yang kita inginkan dan klik kanan pada titik terahir yang kita inginkan. Kita akan mendapatkan tampilan seperi dibawah ini 39

4. Untuk melihat data dalam format tiga dimensi kita bisa mengunakan icon kita akan mendapatkan tampilan peta Indonesia seperti dibawah ini: Menggunakan Data Batimetri dari SRTM ke Surfer 1. Sekarang kita akan mencoba menggambar peta batimetri dari dara SRTM. Buka file Indonesia.gmp. Klik File Generate Contours. Pada Box Contour Generation Option kita bisa mengatur interval kontur yang kita inginkan, misalkan disini kita atur intervalnya menjaidi 5 m. Pada Contour Bounds klik Lat/Lon (Degrees), masukkan nilai koordinat peta dalam derajat decimal misalkan untuk peta batimetri Lombok barat seperti yang terlihat dalam box 40

lalu klik OK Anda akan mendapatkan gambar dibawah ini setelah daerah Lombok kita zoom 2. Selanjutnya kita exsport data di atas ke dalam format.bln dengan cara seperti gambar kanan atas. Kemudian klik seperti gambar di bawah OK Pilih lokasi penyimpanan data. Data kita sudah tersimpan dalam format.bln. kemudian olah data tersebut sehingga kita bisa bedakan dengan data hasil dari peta deshidros 41

Berikut ini adalah hasil tampilan surfer yang datanya berasal dari data SRTM TUGAS 1. Mendigit peta dan tampilkan dengan menggunakan Surfer. Jelaskan struktur batimetri daerah yang di digit 2. Membandingkan hasil digitan dengan data SRTM yang menggunakan global Mapper. 42