BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. (UU No. 5 Th. 004 Pasal Ayat (6), PP No. 8 Th. 008 Pasal Ayat ()). Kegiatan adalah Bagian dari program yang dilaksakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindangan pengerahan sumber daya berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi daripada atau kesemua jenis sumber daya tersebut (Permenpan No. PER/09/M.PAN/5/007 Pasal Ayat (8)). Oleh karena itu setiap program dan kegiatan harus terkait dengan suatu sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan tersebut harus konsisten dengan RPJMD. Dalam RPJMD telah ditetapkan program Prioritas dan Program Penunjang serta arahan kegiatan pokok pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi sebagai berikut : Program Prioritas a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dalam upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaran, baik di darat, perairan tawar, dan laut, maupun udara, sehingga masyarakat memperoleh kualitas yang bersih dan sehat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dititik beratkan, antara lain pada:. Pengawasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Industri Hasil Tembakau. Penerapan AMDAL bagi Usaha dan Kegiatan Industri Rokok dan Perkebunan Tembakau. Penyusunan regulasi pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup, pedoman teknis, baku mutu (standar kualitas), dan penyelesaian kasus pencemaran dan perusakan lingkungan secara hukum 4. Pengembangan dan penerapan berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan 5. Pemantauan Kualitas Udara dan Air Tanah di Perkotaan, Kualitas Air Permukaan, serta Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir 6. Pengawasan Penaatan Baku Mutu Air Limbah, Emisi atau Gas Buang dan Pengelolaan Limbah B (Bahan Berbahaya dan Beracun) 7. Peningkatan Kelembagaan Laboratorium Lingkungan, serta Fasilitas Pemantauan Udara (Ambient) di Kota-kota Besar 8. Pengembangan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan, termasuk Teknologi Tradisional dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pengelolaan Limbah, dan Teknologi Industri yang Ramah Lingkungan 9. Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Budidaya Tanaman Tembakau 0. Sosialisasi tentang Bahaya Pencemaran Udara akibat Merokok pada Masyarakat sejak Dini dan Publikasi Pengelolaan Lingkungan Industri Rokok dan Pendukungnya a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program ini bertujuan melindungi sumber daya alam dari kerusakan, dan mengelola kawasan yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya senagai penyangga sistem kehidupan dapat terjaga dengan baik. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dititik beratkan, antara lain pada:. Pengembangan koordinasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu.. Pengembangan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati dari ancaman kepunahan. 4. Pengembangan kemitraan dalam rangka perlindungan dan pelestarian sumber daya alam. b. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Program ini bertujuan Merehabilitasi alam yang telah rusak, dan mempercepat pemulihan cadangan sumber daya alam, sehingga selain berfungsi sebagai
penyangga sistem kehidupan, juga memiliki potensi dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dititik beratkan, antara lain pada:. Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin pasokan air irigasi pertanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir. Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, pesisir (terumbu karang dan mangrove) serta pengembangan sistem manajemen pengelolaannya Program Penunjang a. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi melalui tata kelola yang baik (good environmental governance) berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dititik beratkan, antara lain pada:. Penegakan hukum terpadu dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan.. Peningkatan pendidikan formal dan non formal.. Pengembangan program Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu 4. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 5. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengawas Lingkungan b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan dalam rangka mendukung perencanaan pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dititik beratkan, antara lain pada:. Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam bidang informasi dan pemantauan kualitas. Penyebaran dan Peningkatan Akses Informasi kepada Masyarakat, termasuk Informasi Mitigasi Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Setelah penetapan program organisasi, maka yang dilalkukan adalah perumusan dan penetapan Kegiatan guna pengukuran masing-masing program sebagai standar keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai. Pencapaian kinerja akan dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan pengukuran secara jelas, yang dirumuskan dalam program aksi dan dijabarkan kedalam aktifitas atau kegiatan Instansi Pemerintah yang disusun dengan dimensi waktu tahunan. 5.. Kelompok Sasaran Kelompok sasaran Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:. Dinas/Instansi Pengelola Lingkungan Hidup se Jawa Timur.. Dinas/Instansi terkait pengelola ditingkat Provinsi maupun Kab./Kota.. Masyarakat diwilayah Hulu DAS Brantas 4. Masyarakat disempadan kali Brantas 5. Masyarakat Pondok Pesantren 6. Masyarakat dilingkungan sekolah 7. Industri/Usaha/Industri yang berpotensi sumber pencemar
5.. Indikator Kinerja Badan Lingkungan Hidup telah menyusun indikator kinerja utama untuk Tahun 00 04 adalah sebagai berikut: Memelihara kualitas dan fungsi serta meningkatkan perbaikan pengelolaan SDA Indikator kinerja Utama Badan Lingkungan Hidup untuk Tahun 00 04 Tujuan Sasaran Rencana Tingkat RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN Uraian Indikator Capaian 00 0 0 0 04 Pengendalian Beban % penurunan beban % 8 5 8 Pencemaran Air Limbah pencemaran parameter Industri kunci BOD, COD Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Tidak Bergerak Pengendalian Limbah B % pemenuhan jumlah industri terhadap baku mutu % ketaatan terhadap per-uu Pengelolaan Limbah B 5 % 5 0 5 0 5 5 % 5 0 5 0 5 Untuk penjelasan Indikator Utama Badan Lingkungan Hidup Tahun 00 04 dapat diuraikan berikut:. Pengendalian Beban Pencemaran Air Limbah Industri Penghitungan prosentase penurunan BOD dan COD diperoleh dengan menghitung jumlah penurunan beban pencemaran BOD dan COD dari industri prioritas di Jawa Timur, dimana: - Data tahun 009 dijadikan data awal (X ton BOD/Tahun) dan (A ton COD/Tahun) - Data tahun tahun berikutnya (Y ton BOD/tahun) dan (B ton COD/tahun) digunakan untuk menghitung penurunan beban pencemaran - Penurunan beban pencemaran BOD = [(X-Y)/X]*00% - Penurunan beban pencemaran BOD = [(A-B)/A]*00% Melalui penghitungan ini, diharapkan progres kinerja pengelolaan limbah cair oleh industri prioritas di Jawa Timur dapat diketahui secara kuantitatif berdasarkan jumlah penurunan beban pencemaran (Khususnya BOD dan COD) yang dilepaskan oleh industri industri dimaksud ke lingkungan.. Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Tidak Bergerak Penghitungan prosentase pemenuhan jumlah industri terhadap baku mutu diperoleh dengan menghitung jumlah industri yang emisi gas buangnya sudah memenuhi baku mutu, dimana: - Pada tahun 009 ditetapkan jumlah industri prioritas yang akan dihitung pemenuhan baku mutunya (X).
- Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah industri yang memenuhi baku mutu (Y) (dari X industri) - Prosentase pemenuhan baku mutu = Y/X*00% Melalui perhitungan ini, progress peningkatan kinerja pengelolaan udara emisi sumber tidak bergerak dari industri prioritas di Jawa Timur dapat diketahui.. Pengendalian Limbah B Penghitungan prosentase ketaatan industri terhadap peraturan perundangundangan dibidang pengelolaan limbah B diperoleh dengan menghitung jumlah industri yang sudah taat, khususnya terkait perijinan, dimana: - Pada tahun 009 ditetapkan jumlah industri prioritas yang akan dihitung ketaatannya (X). - Pada tahun tahun berikutnya, dihitung jumlah industri yang sudah taat/lengkap perijinannya (Y) (dari X industri) - Prosentase ketaatan = Y/X*00% Melalui perhitungan ini, progress ketaatan industri prioritas di Jawa Timur terhadap peraturan perundangan dibidang pengelolaan limbah B dapat diketahu kuantitasnya. Untuk rincian indikator kinerja perkegiatan secara keseluruhan sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:
RENCANA STRATEGIS 00 04 (Rencana Kegiatan Tahunan) INSTANSI : BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR VISI : Terwujudnya Lingkungan Hidup Jawa Timur Yang Baik dan Sehat MISI : Bersama mewujudkan peningkatan kualitas dan pelestarian sumber daya alam di Jawa Timur TUJUAN Memelihara kualitas dan fungsi serta meningkatkan perbaikan pengelolaan SDA Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaran, baik di darat, perairan tawar, dan laut, maupun udara, sehingga masyarakat memperoleh kualitas yang bersih dan sehat. URAIAN Pengendalian Beban Pencemaran Air Limbah Industri Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Tidak Bergerak Pengendalian Limbah B Mengidentifikasi kinerja kegiatan hasil tembakau dalam pengelolaan Monitoring pelaksanaan pengelolaan lingkungan industri rokok dan perkebunan mengacu AMDAL dokumen UKL/UPL Memperkuat instrumen peraturan perundang undangan serta meningkatkan upaya pentaatan dan penegakan hukum lingkungan secara konsisten SASARAN INDIKATOR % penurunan beban pencemaran parameter kunci BOD, COD % pemenuhan jumlah industri terhadap baku mutu % ketaatan terhadap per-uu Pengelolaan Limbah B Meningkatnya kinerja kegiatan hasil tembakau dalam pengelolaan Pembangunan IPAL Rumah Sakit Paru ( IPAL RS) Pendampingan ISO 400 bagi industri rokok dan perkebunan tembakau ( Industri) Pengadaan peralatan laboratorium uji kualitas udara untuk pemantauan udara ambient industri rokok dan pendukungnya ( paket) Jumlah peraturan Daerah pengelolaan lingkungan hidup yang di susun RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN RENCANA TINGKAT 00 0 0 0 04 PROGRAM KEGIATAN CAPAIAN % 8 5 8 5 % 5 0 5 0 5 5 % 5 0 5 0 5 5 Kegiatan/ Usaha 5 0 0 5 5 PROGRAM UTAMA. Program pengendalian pencemaran dan perusakan a. Pengawasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Industri Hasil Tembakau (cukai) 5 IPAL b. Penerapan AMDAL bagi Usaha dan Kegiatan 5 industri 4 5 6 7 Industri Rokok dan Perkebunan Tembakau 5 Paket Perda 0 0 c. Penyusunan regulasi pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pedoman teknis, baku mutu (standar kualitas), dan penyelesaian kasus pencemaran dan perusakan lingkungan secara hukum
TUJUAN URAIAN Peningkatan kualitas penilai Amdal Kab./Kota Menurunkan Beban Pencemaran lingkungan melalui pemantauan kualitas lingkungan air badan air (PROKASIH) Menurunkan Beban Pencemaran lingkungan melalui pengawasan/ Inspeksi pengelolaan kualitas lingkungan pada sumber pencemar dan kerusakan lingkungan. Pendampingan akreditasi Laboratorium Kualitas lingkungan Kab./Kota Pembangunan Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan BLH SASARAN INDIKATOR Bertambahnya Jumlah Kab./Kota yang dapat melaksanakan penilaian AMDAL Prosentase penurunan beban pencemaran parameter kunci BOD, COD Prosentase penurunan beban pencemaran parameter kunci BOD, COD Jumlah Laboratorium Kab./Kota yang terakreditasi Gedung Laboratorium uji kualitas lingkungan RENCANA TINGKAT CAPAIAN Kab./Kota RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN 00 0 0 0 04 PROGRAM KEGIATAN 5 d. Pengembangan dan penerapan berbagai instrumen pengelolaan, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan % 8 5 8 e. Pemantauan Kualitas Udara dan Air Tanah di Perkotaan, Kualitas Air Permukaan, serta Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir % 8 5 8 f. Pengawasan Penaatan Baku Mutu Air Limbah, Emisi atau Gas Buang dan Pengelolaan Limbah B (Bahan Berbahaya dan Beracun) 5 Lab 00 % 75 00 - - - g. Peningkatan Kelembagaan Laboratorium Lingkungan, serta Fasilitas Pemantauan Udara (Ambient) di Kotakota Besar Pengembangan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan Memfasilitasi kelompok tani tembakau untuk melaksanakan budidaya tanaman tembakau yang ramah lingkungan Meningkatkan pengolahan limbah dan teknologi industri yang ramah lingkungan di sempadan kali Surabaya dengan sarana IPAL Pondok Pesantren yang ramah lingkungan dengan sarana IPAL Meningkatnya kesadaran Petani tembakau terhadap budidaya tanaman tembakau yang ramah lingkungan IPAL 9 IPAL h. Pengembangan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan, termasuk Teknologi Tradisional dalam Pengelolaan SDA, Pengelolaan Limbah, dan Teknologi Industri yang Ramah Lingkungan 48 orang 8 0 0 0 0 i. Upaya Konservasi Tanah dan air pada budidaya tanaman tembakau
TUJUAN Melindungi sumber daya alam dari kerusakan, dan mengelola kawasan yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem agar fungsinya senagai penyangga sistem kehidupan dapat terjaga dengan baik URAIAN Sosialisasi dan tentang bahaya pencemaran udara akibat merokok dan Publikasi pengelolaannya Penyusunan Strategi pengelolaan Daerah Alran Sungai (DAS) terpadu Membangun kesadaran dan meningkatkan peran aktif masyarakat masyarakat atas hak dan kewajibannya dalam pengelolaan Fasilitasi pelaksanaan kewenangan ijin pembuangan air limbah di Kab./Kota Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati dari Ancaman Kepunahan SASARAN INDIKATOR Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya pencemaran udara akibat merokok Publikasi tentang pencemaran udara akibat merokok Strategi pengelolaan Daerah Alran Sungai (DAS) terpadu Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Rekomendasi teknis dalam IPLC Tersusunnya Strategi dan Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur RENCANA TINGKAT CAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN 00 0 0 0 04 PROGRAM KEGIATAN 800 orang 60 60 60 60 60 j. Sosialisasi tentang Bahaya Pencemaran Udara akibat Merokok pada Masyarakat publikasi 4 laporan 0. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam sejak Dini dan Publikasi Pengelolaan Lingkungan Industri Rokok dan Pendukungnya a. Pengembangan koordinasi kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu 0 lokasi 4 4 6 6 0 b. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam perlindungan sumber daya alam 8 Kab./Kota laporan (Update) 6 c. Pengembangan daya dukung dan daya tampung lingkungan d. Pengelolaan dan Perlindungan Keanekaragaman Hayati dari Ancaman Kepunahan, baik yang Ada di Daratan, maupun di Pesisir dan Laut Mengembangkan kemitraan dalam Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam melalui Dewan Lingkungan Hidup Pendampingan dan pelatihan masyarakat dalam PLH Penataan lingkungan Ponpes yang ramah lingkungan 50 lokasi 9 Ponpes 8 8 0 e. Pengembangan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Masyarakat Setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Dunia Usaha dalam Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
TUJUAN Merehabilitasi alam yang telah rusak, dan mempercepat pemulihan cadangan sumber daya alam, sehingga selain berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan, juga memiliki potensi dimanfaatkan secara berkelanjutan Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan dalam rangka mendukung perencanaan pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi URAIAN Pelaksanaan Program Menuju Indonesia Hijau (Sosialisasi dan Pemetaan) dan Penilaian lomba GSP Upaya rehabilitasi dan konservasi daerah hulu Brantas Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan dan perumusan kebijakan oleh DLH SASARAN INDIKATOR Terlaksananya Program Menuju Indonesia Hijau (Sosialisasi dan Pemetaan) dan Penilaian lomba GSP Penghijauan pada sumber mata air Pembuatan demplot pertanian ramah lingkungan Meningkatnya peran serta masyarakat dalam PLH melalui Peringatan Hari Lingkungan, Pameran Lingkungan dan optimalisasi pelayanan pengaduan masyarakat serta Peningkatan Peran DLH dalam penyediaan informasi dan kebijakan lingkungan RENCANA TINGKAT CAPAIAN 0 laporan (update) 6 Demplot 6 Demplot RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN 00 0 0 0 04 PROGRAM KEGIATAN. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam a. Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, pesisir (terumbu karang dan mangrove) serta pengembangan sistem manajemen pengelolaannya 4 4 4 b. Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin pasokan air irigasi pertanian, dan 4 4 4 mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir 5 laporan PROGRAM PENUNJANG. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam bidang informasi dan pemantauan kualitas Menyediakan informasi yang berkualitas Tersusunnya SLHD (Update) 5 laporan b. Penyebaran dan Penerbitan Bulletin 5 edisi Publikasi Lingkungan 8 publikasi Meningkatnya pengunjung website BLH 50.000 visitor 0.000 0.000 0.000 40.000 50.000 Peningkatan Akses Informasi kepada Masyarakat, termasuk Informasi Mitigasi Bencana dan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
TUJUAN Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan fungsi melalui tata kelola yang baik (good environmental governance) berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas URAIAN Sosialisasi pada masyarakat sejak dini tentang bahaya pencemaran udara akibat merokok dan publikasinya Pengawasan terhadap industri dan kegiatan usaha lain dengan Patroli lingkungan Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya dikomunitas sekolah tentang LH dan PLH Meningkatnya kualitas kota sehat Adipura Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan membangun koordinasi harmonis antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan. Pelibatan masyarakat dalam pengawasan lingkungan SASARAN INDIKATOR Meningkatnya Jumlah masyarakat yang tersosialisasikan Meningkatnya Jumlah industry yang taat terhadap peraturan perundangundangan melalui Patroli terpadu Meningkatnya Jumlah Sekolah Berbudaya Lingkungan (ADIWIYATA) Meningkatnya motivasi pengelolaan lingkungan perkotaan menuju kota bersih dan teduh Jumlah laporan pelaksanaan pembangunan dibidang Fasilitasi Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup di Kab./Kota Jumlah masyarakat yang terlibat dalam pengawasan lingkungan RENCANA TINGKAT CAPAIAN SASARAN TAHUNAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN RENCANA TINGKAT 00 0 0 0 04 PROGRAM KEGIATAN CAPAIAN 500 orang 00 00 00 00 00 c. Sosialisasi tentang bahaya pencemaran udara akibat merokok pada masyarakat sejak dini dan publikasi pengelolaan lingkungan industri rokok dan pendukungnya (cukai) 60 kali patroli 00 sekolah 0 Kab./Kota 5 laporan (update) 5 Kab./Kota 0 0 0 5 5. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. Penegakan hukum terpadu dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan 50 50 50 75 75 b. Peningkatan pendidikan formal dan non formal 5 Kab./ Kota 6 Kab./ Kota 7 Kab./ Kota 8 Kab./ Kota 0 Kab./ Kota c. Pengembangan program Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu dengan program good governance lainnya d. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 50 orang 50 50 50 50 50 e. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengawas Lingkungan