FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN KREDIT PADA PT. BANK BRI SYARIAH PEKANBARU. Eriyati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

Studi Kasus : PT Bank BNI Syariah Malang. Oleh : Maulida Luthfiyah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan dana. Bank

KAJIAN EVALUASI PENDAPATAN BUNGA NASABAH DI BANK KONVENSIONALDAN NISBAH BAGI HASIL DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB IV PENUTUP. maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta. garansi dan kontra bank garansi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah di Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan, yaitu: (i) murabahah, (ii) salam dan salam paralel (iii) istishna

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Perbankan. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat guna menunjang jalannya proses pembangunan.

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

PENGANTAR BISNIS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

Bank Syariah PIEw14 1

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis Lembaga Keuangan untuk menjalankan bisnis mereka secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara, yakni sebagai lembaga. perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Lely 2008:309)

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. berdiri bank-bank baru dan kondisi dunia perbankan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB V PENUTUP. modal sendiri, nisbah bagi hasil, LAR (Loan to Assets Ratio) dan CAR (Capital

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional. Kegiatan utama dari perbankan syariah adalah

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

Transkripsi:

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN KREDIT PADA PT. BANK BRI SYARIAH PEKANBARU Eriyati Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru-Pekanbaru ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit dan faktor mana yang paling dominan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, sebanyak 41responden nasabah berdasarkan rumus Slovin (e = 0,15) dengan analisis yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pelayanan memiliki dua sub faktor yaitu kecepatan proses dan pelayanan pegawai,faktor selera konsumen mencakup kenyamaan kantor dan persyaratan kredit. Faktor biaya dan faktor menjalankan syariat Islam, merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan nasabah terhadap pembiayaan (kredit) pada PT Bank BRI Syariah Pekanbaru. Dari keempat faktor di atas,yang paling dominan mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. Bank BRI Syariah adalah faktor menjalankan syariat Islam sebanyak 23 orang responden. Kata kunci : Permintaan, Pembiayaan Kredit PENDAHULUAN Pada perekonomian yang semakin kompleks, keberadaan Lembaga Keuangan berfungsi sebagai Intermediasi antara pihak-pihak yang membutuhkan uang-modal (pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana). Terutama untuk kegiatan pengembangan dan memperluas usaha bisnis. Salah satu bentuk lembaga keuangan adalah perbankan yang menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya.adanya paket deregulasi yang berkaitan dengan lahirnya undang-undang perbankan nomor 7 tahun 1992 di revisi melalui undang-undang nomor 10 tahun 1998,dengan tegas mengakui keberadaan dan berfungsinya bank bagi hasil atau bank islam.bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil adalah prinsip muamalah berdasarkan syariah dalam melakukan kegiatan usaha bank, Bank Syariah menurut PP No. 72 Tahun 1992 adalah bank yang sistem operasinya berdasarkan prinsip-prinsip Syariah dengan imbalan jasa berupa pembagian hasil keuntungan sebagai sistem alternatif pengganti sistem bunga pada perbankan konvensional. Bank syariah didirikan bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan prinsip-prinsip Islam Syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan perbankan dan bisnis-bisnis lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Prinsip-prinsip utama yang dianut oleh bank-bank Islam meliputi larangan riba, menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada perolehan keuntungan yang sah menurut syariah dan memberi zakat. (Arifin, 2002) Tabel 1 : Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil BUNGA BAGI HASIL a. Penentuan bunga dibuat pada a. Penentuan besarnya rasio/hisab

waktu akad dengan asumsi harus selalu untuk b. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan c. Pembayaran bunga tetap seperti dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming e. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agam termasuk Islam) Sumber : Antonio dalam sudarsono,2005 bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untuk rugi. b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh c. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru yang secara resmi berdiri pada tanggal 18 April 2005, telah mengalami perkembangan yang cukup pesat baik dari segi tabungan maupun pembiayaan. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah), penyertaan (musyarakah), jual beli (albai ) dan sewa (ijarah dan ijarah wa iqtina). Terjadinya peningkatan permintaan pembiayaan oleh nasabah pada PT. Bank BRI Unit Syariah Pekanbaru, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2 : Perkembangan Permintaan Pembiayaan (Kredit) pada PT. BRI Unit Syariah Pekanbaru (dalam ribuan rupiah) 2006 2007 2008 Produk Jumlah Jumlah Jumlah Nasabah Nasabah Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Nasabah Murabahah 25.020.139 347 28.300.395 423 39.214.319 497 Istishna 3.208.512 2 760.128 2 969.695 2 Ijarah 62.500 1 - - - - Musyarakah 500.000 1 1.400.000 4 1.214.332 4 Total 28.791.151 351 30.460.523 429 40.184.014 503 Sumber : BRI SYariah Pekanbaru 2008 Dari tabel di atas terlihat perkembangan jumlah nasabah maupun jumlah pembiayaan yang diminta

terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 total pembiayaan Rp. 28.791.151.000 dengan nasabah 351 orang. Tahun 2007 429 orang, hingga Oktober 2008 total pembiayaan yang telah dikucurkan sebesar Rp. 40.184.014.000 dengan jumlah nasabah 503 orang. Penelitian Antari (2003) analisa perilaku nasabah dalam mengambil pembiayaan pada Bank Syariah menemukan faktor sistem dan prosedur (35%), kenyamanan pelayanan (16%), lokasi bank (18%) dan besarnya angsuran (25%). Jangka waktu pembayaran bukan menjadi faktor yang mempengaruhi pertimbangan nasabah dalam mengambil pembiayaan. Khoiruddin (2005) dalam penelitiannya tentang preferensi nasabah dalam memanfaatkan pembiayaan pada Lembaga Perbankkan Syariah. Berdasarkan karakteristiknya (jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan) tidak mempunyai perbedaan sikap dalam memanfaatkan produk pembiayaan Bank Syariah, dimana lebih dari 50 persen responden dari masing-masing kategori menyatakan bahwa faktor kesesuaian dengan keyakinan dan faktor manfaat ekonomi menjadi pertimbangan bagi mereka dalam memanfaatkan jasa perbankan syariah. Penelitian Hasma (2005), faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam mengambil pembiayaan pada Bank BNI Syariah. Responden sebanyak 100 yang diteliti, 35 persen menyatakan alasan mereka mengambil pembiayaan pada bank Syariah dipengaruhi oleh faktor pelayanan pegawai, kepuasan terhadap sarana dan prasarana yang memadai serta manajemen dan nama baik bank yang sudah dikenal dikalangan masyarakat. Faktor lokasi bank tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. TUJUAN PENELITIAN INI ADALAH : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru 2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru. METODE PENELITIAN Berdasarkan jumlah nasabah yang mengambil pembiayaan pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru tahun 2008 sebanyak 503 nasabah. Besarnya sampel sebanyak 41 nasabah dengan penggunaan rumus Slovin (e = 0,15). Prosedur pengambilan sampel adalah purposive random sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama menjadi responden karena populasi relatif homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru yaitu : 1. Faktor pelayanan terdiri dari a. Kecepatan proses Pelayanan yang diberikan oleh setiap Bank dalam proses pembiayaan (kredit) meliputi kecepatan proses pengolahan, pemeriksaan sampai pemberian kredit kepada debitor berdasarkan waktu rata-rata satu minggu dan besarnya jumlah pembiayaan. Jika pembiayaan yang diberikan jumlahnya dibawa satu

milyar rupiah memakan waktu rata-rata satu minggu. Jika pembiayaan di atas satu milyar rupiah maka waktu yang dibutuhkan agak lama, yaitu berkisar antara tiga sampai empat minggu. Namun istilah cepat bagi pihak bank belum tentu cepat bagi nasabah. Tabel 3 : Pendapat Responden Mengenai Kecepatan Proses Pembiayaan (Kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru. Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%) Cepat (1 minggu) 28 68,29 Sedang (2 minggu) 11 26,83 Lambat (3-4 minggu) 2 4,88 Jumlah 4 100 b. Pelayanan Pegawai Perkembangan dan kemajuan suatu bank dipengaruhi oleh jasa pelayanan yang optimal dari account officer, yang langsung bertatap muka/berhubungan langsung dengan calon debitur. Account officer harus mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan penjelasan-penjelasan mengenai jenis pembiayaan yang diminta oleh calon debitur serta memberi bimbingan dalam setiap prosedur pembiayaan (kredit). Melalui pelayanan yang diberikan, debitur akan mendapat tingkat kepuasan yang akan berdampak terhadap perkembangan perusahaan pada waktu yang akan datang. Tabel 4 : Pendapat Responden tentang Pelayanan yang diberikan Pegawai PT. BRI Syariah Pekanbaru Klasifikasi jawaban Jumlah Persentase Memuaskan 30 73,17 Cukup memuaskan 7 17,07 Kurang memuaskan 4 9,76 2. Faktor Selera Konsumen a. Persyaratan permohonan Pentingnya persyaratan-persyaratan bagi pihak bank kepada calon debitur agar permohonan pembiayaan (kredit) dapat diseleksi lebih lanjut, mana yang memenuhi kriteria dan mana yang tidak. Hal ini dilandasi dengan prinsip kehati-hatian (prudent banking system) agar tidak terjadi kredit yang bermasalah. Tabel 5 : Pendapat Responden tentang Persyaratan Permohonan Pembiayaan pada PT. BRI Syariah Pekanbaru Kriteria Jumlah (orang) Persentase (%) Mudah 13 31,71 Sedang 22 53,66 Sulit 6 14,63

b. Kenyamanan Bagi nasabah kenyamanan yang mereka rasakan sewaktu melakukan transaksi-transaksi pembiayaan (kredit) bekaitan dengan ukuran gedung kantor yang termasuk sempit 10 x 18 meter dengan jumlah rata-rata nasabah yang datang perharinya (10-20 orang), sehingga tidak memberikan kenyamanan yang maksimal untuk nasabah. Tabel 6 : Pendapat Responden Mengenai Pemenuhan Tingkat Kenyamanan Sewaktu Bertransaksi pada PT. BRI Syariah Pekanbaru Klasifikasi jawaban Jumlah Persentase Sudah 17 41,46 Belum 24 58,54 Tingkat kenyamanan dilihat dari ukuran kantor maupun suasana pada saat transaksi bukanlah hal mutlak yang dapat mempengaruhi selera konsumen. Kepekaan nasabah sebagai pelaku ekonomi yang menginginkan keuntungan maksimal merupakan faktor penentu dari segala-galanya. Semua responden merasa betah dan nyaman menjadi nasabah karena telah membantu dalam pengadaan dana, mendatangkan manfaat dan membuat usaha responden lebih berkembang. 3. Biaya-biaya Setiap nasabah yang meminta pinjaman (kredit) dikenakan biaya administrasi dan biaya propisi. Biaya ini dikarenakan sekali saja dalam pengurusan pembiayaan (kredit) sampai pembiayaan (kredit) tersebut lunas sebesar satu persen dari besarnya plafon pembiayaan (kredit). Kegunaan biaya oleh pihak bank untuk biaya operasional seperti biaya penggantian percetakan, biaya survei lapangan, biaya pengecekan usaha dan agunan biaya pembinaan serta biaya-biaya lain yang sifatnya untuk memperlancar pelayanan terhadap pembiayaan (kredit) kepada nasabah. Secara umum nasabah tidak menginginkan adanya biaya administrasi dan biaya-biaya lain dalam pengurusan pembiayaan kredit. Tabel 7 : Pendapat Responden Mengenai Biaya Administrasi Pembiayaan (Kredit) pada PT BRI Syariah Pekanbaru Klasifikasi jawaban Jumlah Persentase Tidak memberatkan 5 12,19 Memberatkan 27 66,85 Sangat memberatkan 9 21,96

4. Menjalankan Syariat Islam Hadirnya perbankan syariah yang berkiblat pada ajaran Islam di Indonesia, harusnya memberi peluang dan pangsa pasar yang lebih besar untuk berkembang. Pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa sistem bagi hasil pada bank syariah tidak berbeda dengan sistem bunga yang dijalankan perbankan konvensional. Kebanyakan dari mereka memanfaatkan bank syariah hanya karena faktor keamanan agar terhindar dari ketidakpastian tingkat suku bunga yang selalu berfluktuasi akibat gejolak ekonomi yang tidak menentu. Keputusan mereka memanfaatkan jasa perbankan syariah semata-mata karena faktor menjalankan syariat Islam. Tabel 8 : Pendapat Responden Mengenai Faktor Keyakinan dalam Memanfaatkan PT BRI Syariah Pekanbaru Klasifikasi jawaban Jumlah Persentase Ya 25 60,98 Tidak 16 39,02 Sumber : Data Olahan FAKTOR YANG PALING DOMINAN MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN (KREDIT) PADA PT. BRI SYARIAH PEKANBARU Tabel 9 : Alasan responden yang paling mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru. No Alasan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Proses dan prosedur yang singkat 3 7,23 2 Pelayanan pegawai yang memuaskan 8 19,51 3 Persyaratan pembiayaan mudah 7 17,07 4 Menjalankan syariat Islam 23 56,10 Alasan utama responden memilih pembiayaan (kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru karena keyakinan yaitu ingin menjalankan syariat Islam sebanyak 23 orang (56,10 persen), kedua pelayanan pegawai yang memuaskan sebanyak 8 orang (19,51 persen), ketiga karena persyaratan pembiayaan yang mudah sebanyak 7 orang (17,07 persen) dan keempat karena proses dan prosedur yang singkat dalam meminta pembiayaan (kredit). Keempat alasan yang diberikan, maka alasan yang paling dominan yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru adalah faktor keyakinan menjalankan Syariat Islam. Besarnya pengaruh faktor menjalankan syariat Islam bagi responden dalam melakukan permintaan pembiayaan pada bank Syariah telah membuktikan bahwa masyarakat tidak lagi memiliki perspektif yang sempit dalam memandang kinerja perbankan syariah. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden mengenai faktor-faktor pembiayaan yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. BRI Syariah Pekanbaru diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT. Bank BRI Syariah Pekanbaru adalah faktor pelayanan yang mencakup aspek kecepatan proses (7,32 persen) dan pelayanan pegawai (19,51 persen) selera konsumen berupa persyaratan yang mudah (17,07 persen) serta faktor keyakinan/menjalankan syariat Islam (56,10 persen) 2. Faktor yang paling dominan mempengaruhi permintaan pembiayaan (kredit) pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru adalah faktor keyakinan/menjalankan Syariat Islam (50,10 persen) diantara empat faktor yang diteliti. SARAN 1. PT. BRI Syariah Pekanbaru diharapkan mampu menjadi mitra bagi nasabah dan dapat menggiringnya agar tidak cenderung mempertimbangkan besarnya bunga pada bank konvensional pada saat mereka memanfaatkan jasa perbankan syariah, terutama untuk produk yang berprinsip jual beli (albai ). Hal ini akan mengarahkan nasabah pada profit oriented daripada memahamkan aspek-aspek syariah dengan cara membandingkan keuntungan bagi hasil antara PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru dengan bunga di bank dari lembaga keuangan konvensional lainnya. 2. Untuk meningkatkan kualitas layanan PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru, diperlukan pengetahuan strategik dalam bisnis (business strategy). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang pelayanan. DAFTAR PUSTAKA Antari, Helti Budi. 2003. Analisis Perilaku Nasabah dalam Mengambil Pembiayaan di Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang. Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek. Jakarta : Gema Insani Press. Arifin Zainul. 2000. Memahami Bank Syariah, Lingkup Peluang, Tantangan dan Prospek. Jakarta : Alvabet. Arifin Zainul. 2000. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Alvabet. Buchori, Ahmad. 2003. Kebijakan Moneter dalam Perspektif Syariah Mewujudkan Stabilitas Ekonomi. Makalah disampaikan pada acara Studium General Fakultas Ekonomi Univesitas Riau. Pekanbaru. Djumhana, Muhammad. 1996. Hukum Perbankan Indonesia. Bandung : Citra Aditya Bakti. Fuady, Munir. 1996. Hukum Perkreditan Kontemporer. Bandung : Citra Aditya Bakti. Harahap, Sofyan. 1997. Akuntansi Islam. Jakarta : Bumi Aksara. Hasma. 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah Mengambil Pembiayaan pada Bank BRI Syariah Bandung. Khasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta. Raja grafindo Persada. Khasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Khasmir. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta. Kencana Khasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Khoiruddin, Muhammad. 2005. Preferensi Nasabah terhadap Produk Pembiayaan (Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah) Bank Syariah Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Martono. 2004. Ekonomi Moneter. Yogyakarta. BPFE. Muhammad. 2002. Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islami. Yogyakarta. Salemba Empat.

Nasution, Mulia. 1998. Ekonomi Moneter Uang dan Bank. Jakarta : Djambatan Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. 2001. Teori Ekonomi Makro suatu Pengantar Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sudarsono, Heri. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekonisia. Sudiri Aud A Norafifah. 2000. Perception of Islamic Banking Product and Service Journal of Islamic Financial Service Volume 3 (4) PP 13 29. Sumitro W. 2002. Azas-azas Perbankan dan Lembaga-lembaga Terkait dan Takaful di Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Suyatno, Thomas. 2003. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta : Raja Grafindo Persada. Yudanto, Noor dan satioso M. Setiawan. 1998. Dampak Krisis Moneter terhadap Sektor Riil, Buletin Ekonomi Moneter dan perbankan volume I (2) PP 131 158.