BARANG HASIL PERTANIAN YANG BERSIFAT STRATEGIS YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

dokumen-dokumen yang mirip
No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak

BARANG HASIL PERTANIAN YANG BERSIFAT STRATEGIS YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TANGGAL 8 JANUARI 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N :

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

Perkembangan Ekonomi Makro

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

SALINAN. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 155/KMK.03/2001 TENTANG

MENTERJ KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XIV/2016 Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Komoditas Pangan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KLASIFIKASI BAHAN HASIL PERTANIAN (KULIAH KE 1)

b. bahwa dalam rangka untuk lebih memberikan rasa keadilan dan

I. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

TINJAUAN MATA KULIAH...

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

PERTANIAN.

Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

KAJIAN KEBIJAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN BEA KELUAR KOMODITAS PERTANIAN

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

PERTANIAN NON PANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT KETERANGAN ASAL BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Serba Pepes dan Botok

Loyang Pembeku Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

Talang Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

Hand Mangel Karet - Peralatan Sadap Karet

Hand Mangel Elektro Motor Spesifikasi : - Panjang Roll: Cm - Diameter Roll : 4" - Permukaan Roll : Polos Dan Batik - Pengerak : E.

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Website

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Written by Uink 1 / 5

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMANFAATAN DANA KUMK SUP-005 UNTUK MEMBIAYAI SEKTOR PERTANIAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR BALI

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

TENTANG MENTERI PERTANIAN,

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

PENGKLASIFIKASIAN MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA MEDIA PEMBAWA OPTIK GOLONGAN KLASIFIKASI JENIS-JENIS

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

NERACA BAHAN MAKANAN BAB I PENDAHULUAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PP 12/2001, IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 15 TAHUN : 1997 SERI : C NOMOR : 10

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2

Transkripsi:

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TANGGAL 8 JANUARI 2007 BARANG HASIL PERTANIAN YANG BERSIFAT STRATEGIS YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI NO KOMODITI PROSES JENIS BARANG I. PERKEBUNAN 1. Kakao Dipetik, diperam, dikupas, Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi Buah fermentasi/tanpa fermentasi, Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak 2. Kopi Buah 3. Kelapa Sawit Buah Cangkang 4. Aren Nira Daun/batang 5. Jambu Mete Biji Mete Dipetik, diperam, dikupas, fermentasi/tanpa fermentasi, Dipetik, diperam, dikupas, fermentasi/tanpa fermentasi,, disangrai Biji Kopi Kering Biji Kopi Sangrai Kulit, sekam, selaput dan sisanya dan komposnya serta limbah untuk pakan ternak Dipetik, dibrondol Tandan Buah Segar (TBS) Dipetik, direbus, dirontokkan, dicacah, dipress,, Cangkang, ampas, daun dan komposnya serta limbah untuk pakan ternak dipecah, dipisahkan (cangkang dan inti sawit) Tempurung basah/kering Disadap Nira aren Dipotong, dicacah, fermentasi Daun, ampas dan komposnya Dipetik, tidak dikupas (tanpa Mete Gelondong (mete berkulit) dikacip) Dipetik,, dikemas, Kacang Mete Basah/Kering limbah untuk tidak dikemas pakan ternak 6. Lada Dipetik, dipisahkan, dicelup/ Lada hitam Buah tanpa dicelup, Dipetik, dipisahkan, direndam, Lada putih dikupas, 7. Pala Biji Dipetik, dipotong, Biji Pala Kering (berkulit dan dikupas) Buah Dipetik, dipotong, Buah Pala Kering, Fuli Bunga Dipetik, Bunga Pala Kulit ari Dipetik, dikupas, Fuli 8. Cengkeh Bunga Dipetik, Cengkeh Kering Tangkai/daun Dipetik, Tangkai dan daun cengkeh Kering 9. Karet Getah 10. Teh Daun 11. Tembakau Daun Disadap, koagulasi Slab Disadap, koagulasi, digiling, Sheet angina dianginkan Disadap, koagulasi, digiling, dianginkan, diputar, diawetkan Lateks pekat Dipetik, dihamparkan dilayukan/ Daun teh kering fermentasi/non fermentasi difermentasi,, sortasi Dipetik, dirajang, / Tembakau Rajang basah/kering diomprong, disortasi Dipetik,, disortasi Tembakau Lembaran basah/kering Ditebang Batang Tebu Ditebang, dipotong Pucuk Tebu 12. Tebu Batang 13. Kapas Buah Dipetik,, dipisahkan dari biji, digaruk, disisir 14. Kapuk Buah Dipetik, pemisahan gelondong, pemecahan gelondong 15. Rami, Rosella, Jute, Kenaf, Abaca dan lainnya Batang Dipotong, dikupas, direndam, dicuci, 16. Kayumanis Kulit Batang Dipotong, dikupas, ditumbuk, Kapas hasil garuk dan sisir Kapas tidak digaruk dan tidak disisir Biji Kapas Kapuk hasil garuk dan sisir Kapuk Gelondong Biji dan Kulit Kapuk Serat Mentah/Diolah tanpa pintal Kulit Kayu Manis dan Bunganya; Lembaran Tumbuk 17. Kina Kulit Batang Dikupas, Kulit Kina Kering lembaran/tumbuk 18. Panili Buah/Biji Dipetik,, dirajang Buah/biji Vanili Kering

19. Nilam Daun Dipetik, dirajang, dijemur Daun Nilam (Segar atau Kering) 20. Jarak Pagar Buah Dipetik, diperas Biji, ampas 21. Sereh Daun Dipetik, dirajang, dijemur Daun Sereh (Segar atau Kering) 22. Atsiri Daun,akar, bunga,buah Dipetik, dirajang, dijemur Daun Atsiri (Segar atau Kering) 23. Kelapa Buah Dipetik Kelapa segar Kulit Buah (Sabut) Dipetik, dicungkil, Kopra Tempurung Dipetik, dikupas, dicacah Sabut Kering Batang Dipetik, dikupas, Batok kelapa kering Dipotong dalam bentuk segar atau diawetkan Bahan kayu (Glugu) 24. Tanaman Perkebunan dan Sejenisnya Batang, biji, daun Distek, dicangkok, diokulasi dan sejenisnya Stek, Cangkokan, Okulasi dan Bahan Tanaman Lainnya.

II. HORTIKULTURA A. Buahbuahan 1. Pisang Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Pisang segar, dingin 2. Jeruk (Siam, keprok, pamelo) Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Jeruk segar 3. Mangga Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Mangga segar, utuh, potong 4. Salak Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dioven, Salak segar dikemas/tidak dikemas 5. Nanas Buah Dipetik, dikupas, dipotong, diiris, direndam, dikering, dikemas Nanas segar, utuh, potong, kulit, ampas 6. Belimbing Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Belimbing segar 7. Manggis Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Manggis segar 8. Rambutan Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, dikemas Rambutan segar, utuh, kupas 9. Durian Buah Dipetik, dicuci, disortasi, digrading, kupas, Durian utuh, kupas, dingin, beku didinginkan, dibekukan, dikemas 10. Melon, semangka, pepaya dan sejenisnya Buah Dipetik, dikupas, dipotong, diiris, direndam, Buah segar/dingin, utuh, potong, didinginkan, dikemas 11. Duku, bangkuang, nangka,cempedak, dan sejenisnya Buah Dipetik, dikupas, dipotong, diiris, direndam, Buah utuh, kupas, dingin, beku, didinginkan, dikemas B. Sayuran 1. Sayuran daun Dipetik, dicuci, ditiriskan, disimpan pada suhu Sayuran segar, utuh, cacah, dingin 2. Sayuran buah Dipetik, dicuci, ditiriskan, disimpan pada suhu Sayuran segar, utuh, cacah, dingin 3. Sayuran umbi Dipetik, dicuci, ditiriskan, disimpan pada suhu Sayuran segar, utuh, cacah, dingin 4. Sayuran jamur Dipetik, dicuci, ditiriskan, disimpan pada suhu Sayuran segar, utuh, cacah, dingin C. Tanaman Hias dan Obat 1. Tanaman hias Dipindah utuh, diberi media/tanpa media, dikemas/tanpa dikemas Tanaman hias bunga dan tanaman hias berdaun, dalam media 2. Tanaman potong Daun, Bunga Dipetik dipotong, direndam larutan penyegar, diikat, dibungkus/digulung, dikepak (packing) Daun dan bunga potong kemas/tidak dikemas 3. Tanaman obat Buah Daun Biji Umbi Batang, kulit, bunga dan lainlain Dipetik, diiris,, dikemas Segar, simplisia kering Segar, simplisia kering Segar, simplisia kering Segar, simplisia kering Segar, simplisia kering

III. TANAMAN PANGAN 1. Padi Dipotong, dirontokkan, dipisahkan Dipotong, dirontokkan,, dikuliti, dipisahkan Dipotong, dirontokkan,, dikuliti, dipisahkan, disosoh Dipotong, dirontok, dirajang, Merang Sekam Bekatul, dedak Jerami dan Komposnya 2. Jagung Dipetik, dicacah Dipetik, dicacah, Dipetik, dicacah, Dikeringkan Dikeringkan, dicacah Dipotong, dicacah, Tongkol utuh/cacah basah/kering Bonggol utuh/cacah Daun lembaran/cacah basah/kering Klobot lembaran/cacah basah/kering Batang utuh/cacah basah/kering 3. Kacang Tanah Polong Dipanen/dicabut, dibersihkan Dipanen/dicabut, dibersihkan,, dipecah, dikuliti. 4. Ubi Kayu Umbi Dicabut, dibersihkan, dikupas, Gaplek Dicabut, dibersihkan, dikupas, dicacah/dirajang Dicabut, dibersihkan, dikupas, diparut, diperas, dipres, Batang Daun Dipotong Dipetik, Dikeringkan. 5. Ubi Jalar Dicabut, dibersihkan Ubi Jalar 6. Kacang hijau, gude, dan kacang lainnya Polong 7. Talas, Garut, gembili dan umbi lainnya Dicabut, dibersihkan, Dikupas, dipotong,. Dipanen/dicabut, dibersihkan Dipanen/dicabut, dibersihkan,, dipecah, dikuliti. Kacang tanah gelondong segar Kacang tanah gelondong kering Kacang ose kering; berkulit ari/tidak berkulit Umbi rajang/cacah; basah/kering Onggok (limbah) Stek ubikayu, potongan/cacah/batang Daun singkong basah/kering Ubi Jalar utuh/rajang/cacah; basah/kering/dingin/beku Kacang polong segar/kering/dingin/beku Kacang ose kering; berkulit ari/tidak Dicabut, dibersihkan Ubi segar Dicabut, dibersihkan, dikupas, Ubi utuh/rajang/cacah; dipotong,. basah/kering/dingin/beku.

IV. PETERNAKAN 1. Sapi, Kerbau, Kambing/domba, babi dan ternak lainnya Ternak dewasa Tanpa diolah Disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas/ tanpa dikemas Bakalan Ternak hidup Daging; segar/dingin/beku Karkas dan non karkas; segar/dingin/beku Kulit Digarami, dikapur, diasamkan, Jangat dan kulit mentah tidak disamak atau diawetkan secara lain Buntut, lidah, kikil, tulang Digarami, direbus Buntut, lidah, kikil, segar/kering/dingin/beku Hati dan jeroan lainnya (edibel offal) Digarami, direbus Hati dan jeroan, segar/kering/dingin, beku 2. Unggas (ayam, itik, puyuh dan lainlain) Unggas Telur 3. Ternak Perah (Susu) Ternak perah (Susu) Tanpa diolah Disembelih, dibersihkan, utuh/potongan, bentuk segar maupun beku Dikumpulkan, dibersihkan, diasinkan, dikemas Diperah, didinginkan, dipanaskan tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dikemas bahan lainnya, dikemas/tidak dikemas. Unggas hidup Daging; segar/dingin/beku termasuk bulu Karkas dan non karkas; segar/dingin/beku, termasuk jeroan dan tulang Telur berkulit segar/asin. Susu segar pasteurisasi tidak dipekatkan dan tidak mengandung, tambahan gula/bahan pemanis lainnya; dingin

V. HASIL HUTAN A. Hasil Hutan Kayu 1. Kayu Bagian dari pohon yang Kayu bulat besar dipotong, dikuliti dengan tangan ataupun tidak, diberi bahan pengawet maupun tidak, dihilangkan getahnya atau tidak, menjadi batang dengan ukuran diameter 30 (tiga puluh) cm atau lebih. Bagian dari pohon yang Kayu bulat kecil dipotong, dikuliti dengan tangan ataupun tidak, diberi bahan pengawet maupun tidak, dihilangkan getahnya atau tidak, menjadi batang dengan ukuran diameter kurang dari 30 (tiga puluh) cm. 2. Kelapa Sawit Kayu Bagian dari pohon yang dipotong, diberi bahan pengawet atau tidak. Kayu bulat kelapa sawit 3. Karet Kayu Bagian dari pohon yang dipotong, diambil getahnya atau tidak, diberi bahan pengawet atau tidak. Kayu bulat karet 4. Bambu Batang Bagian dari pohon yang dipotong, diawetkan atau tidak,. Bambu bulat kering B. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 1. Rotan Batang rotan yang telah Rotan asalan mengalami pembersihan dan peruntian tetapi belum mengalami pencucian dan. Batangan rotan yang telah dibersihkan, penggosokan dan pengeringan dan pengawetan dengan asap belerang (Washed dan Sulphurized). Rotan bundar WS (Washed and Sulphurized) 2. Gaharu Dicincang, dipilah diambil bagian Gubal gaharu dan Kamedangan gaharunya,. 3. Agathis Kopal Pembersihan kulit, dikoak, Kopal ditampung getahnya sampai mengeras. 4. Shorea Damar mata Pembersihan kulit, dikoak, Damar kucing ditampung getahnya sampai mengeras. 5. Kemiri Biji Buah dikupas kulitnya, biji dipecah Biji kemiri kering, daging biji kering atau tidak, daging biji. 6. Tengkawang Biji Buah dikupas kulitnya, biji dipecah daging biji. Biji tengkawang

VI. PRODUK PERIKANAN DAN KELAUTAN 1. Udang, artemia Diangkat, dikumpulkan dengan keranjang/karung Segar, dingin dengan atau tanpa kepala Pendinginan menggunakan es, potong kepala. 2. Ikan (termasuk Dipasarkan hidup atau mati yang Ikan umpan hidup dan/atau ikan mati yang ikan hias) penanganan awalnya melalui telah dilakukan penanganan awal cara : * Didinginkan Ikan hidup * Dibekukan Ikan segar utuh pengumpulan dan pengangkutan Ikan kering ikan utuh diperairan umum atau Ikan beku di laut dalam satu kesatuan usaha maupun tidak. Penanganan Ikan hidup dengan pemberian oksigen dan/atau dipingsankan (dibius, diturunkan suhunya). Sirip ikan, kulit ikan, tulang ikan, hati ikan. Penanganan ikan mati dengan pencucian, penyiangan, pengesan/pendinginan dan pengeringan. Penanganan ikan mati dengan pembekuan dalam keadaan utuh, dikuliti, dikupas, dan/atau tanpa kepala, dan isi perut. 3. Rumput laut Dipotong/diangkat, dikumpulkan Rumput laut basah, kering Perendaman ataupun penjemuran/pengeringan. 4. Kerang, tiram, remis Diangkat, dilepas, dikumpulkan Hidup, segar, dingin, kupas Pencucian/depurasi, pengupasan,pemberian es. 5. Kepiting, Rajungan Diseser/dijaring Hidup, daging rebus, dingin Dicuci, diikat, direbus, dikupas, dies. 6. Teripang Diseser/dikumpulkan Segar, kering, asap Penambahan oksigen dan penambahan es. 7. Lobster Diangkat, dikumpulkan dengan keranjang/karung Lobster hidup, segar, dingin dan beku 8. Cumi/Sotong, Gurita, Siput Penambahan es. Penanganan ikan mati dengan pencucian, penyiangan, pengesan/pendinginan, penggaraman, perebusan, pengasapan dan pengeringan. Penanganan ikan mati dengan pembekuan dalam keadaan utuh, dikuliti, dikupas, dan/atau tanpa kepala, dan isi perut. Cumi/Sotong, Gurita, Siput: dingin dan beku. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kepala Biro Peraturan Perundangundangan Bidang Perekonomian dan Industri DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO ttd. MUHAMMAD SAPTA MURTI