KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

Transkripsi:

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja 2011 yaitu 5,14 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada bulan mencapai 4,84 juta orang, bertambah 250,18 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan bulan 2011 sebesar 4,59 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada bulan mencapai 9,87 persen, mengalami penurunan sebesar 0,93 poin dibandingkan keadaan 2011 yaitu 10,80 persen. Pada periode 2011 -, ada penambahan penduduk yang bekerja di sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan yaitu 243,61 ribu orang, sektor Lainnya bertambah sekitar 41,88 ribu orang, dan sektor Industri Pengolahan bertambah 16,05 ribu orang. Sementara sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi dan sektor Pertanian mengalami penurunan masing-masing 46,46 ribu orang dan 4,90 ribu orang. Pada keadaan di Provinsi DKI Jakarta sektor formal mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja (72,16 persen), sedangkan sektor informal sebesar 27,84 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada, sebanyak 4.388,19 ribu orang (90,69 persen) bekerja diatas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sebesar 25,61 ribu orang (0,53 persen). Pada, pekerja yang berpendidikan SLTP Ke Bawah merupakan yang terbanyak, yaitu 1.825,86 ribu orang (37,74 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebanyak 1.204,34 ribu orang (24,89 persen), selanjutnya pendidikan Diploma dan Universitas sebanyak 911,18 ribu orang (18,83 persen). Tingkat Pengangguran Terbuka menurut kabupaten/kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta pada keadaan, angkanya berkisar antara 8,96 persen dan 13,97 persen. TPT terendah terdapat di Kota Jakarta Selatan yaitu 8,96 persen, sedangkan TPT tertinggi terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu 13,97 persen. Pada tingkat pendidikan SLTP Ke bawah, SMA Umum dan SMA Kejuruan, tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sementara untuk tingkat pendidikan Diploma/Universitas mengalami kenaikan. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan SMA Kejuruan sebesar 2,92 poin. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Struktur angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada bulan secara keseluruhan mengalami perubahan dibandingkan keadaan 2011. Pada bulan, jumlah angkatan kerja tercatat 5,37 juta orang, bertambah sebanyak 230 ribu orang bila dibandingkan dengan keadaan 2011 sebanyak 5,14 juta orang. Seiring dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami peningkatan. Penduduk yang bekerja bertambah dari 4,59 juta orang pada 2011 menjadi 4,84 juta orang pada atau terjadi peningkatan 250,18 ribu orang. Penambahan penduduk yang bekerja terutama pada sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan dan Jasa Akomodasi, dan beberapa sektor lainnya seperti sektor industri pengolahan. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama, Tahun 2011- (Dalam Ribu Orang) Kegiatan Utama 2011 (Selisih kol 3 dan kol 2) (1) (2) (3) (4) 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 7.415,69 7502,19 86,50 2. Angkatan Kerja 5.143,83 5.368,57 224,74 a. Bekerja 4.588,42 4.838,60 250,18 b. Penganggur 555,41 529,97-25,44 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK ) 69,36 71,56 2,20 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT ) 10,80 9,87-0,93 Sumber : Sakernas 2011 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang menggambarkan persentase angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha, atau mereka yang tergolong angkatan kerja namun tidak terserap dalam pasar kerja. Selama periode 2011 -, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 10,80 persen menjadi 9,87 persen atau terjadi penurunan sebesar 0,93 poin. Secara absolut, jumlah penganggur mengalami penurunan sebanyak 25,44 ribu orang yaitu dari 555,41 ribu orang pada 2011 menjadi 529,97 ribu orang pada. Selama 2011- terjadi kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan indikator yang menggambarkan penduduk usia kerja yang terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi. Pada bulan, TPAK Provinsi DKI Jakarta mencapai 71,56 persen. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 2,20 poin bila dibandingkan dengan keadaan 2011 (sebesar 69,36 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 2

2. Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dibedakan menurut lima sektor. Sektor tersebut antara lain sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi, Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan serta sektor Lainnya. Sektor Lainnya merupakan agregat dari sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Konstruksi, sektor Listrik Gas dan Air, sektor Angkutan dan Telekomunikasi Perusahaan. serta sektor Lembaga Keuangan dan Jasa Jika dibandingkan dengan keadaan 2011, secara umum jumlah penduduk yang bekerja pada mengalami peningkatan. Pada, jumlah penduduk yang bekerja di sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi tercatat 1.642,12 ribu orang, dan pada 2011 tercatat 1.595,66 ribu orang, atau terjadi penurunan sebanyak 46,46 ribu orang. Penurunan ini berkaitan dengan kondisi bulan survei ( 2011) yang merupakan bulan puasa, sehingga aktivitas jasa rumah makan dan jasa akomodasi mengalami penurunan. Sektor ini merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sektor yang menempati urutan kedua dalam penyerapan tenaga kerja adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.440,37 ribu orang. Sektor yang ketiga adalah sektor lainnya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.070,20 ribu orang. Sementara untuk sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan, serta sektor Lainnya mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja (Tabel 2). Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Usaha - (Dalam Ribu Orang) Lapangan Usaha 2011 (Selisih kol 4 dan kol 2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 30,40 0,66 25,50 0,53-4,90 2. Industri 690,82 15,06 706,87 14,61 16,05 3. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 4. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 1.642,12 35,79 1.595,66 32,98-46,46 1.196,76 26,08 1.440,37 29,77 243,61 5. Lainnya 1.028,32 22,41 1.070,20 22,12 41,88 Jumlah 4.588,42 100,00 4.838,60 100,00 250,18 Sumber : Sakernas 2011 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 3

3. Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana, kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat didefinisikan berdasarkan pendekatan status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, yang diklasifikasikan bekerja di sektor formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan. Empat status pekerjaan lainnya diklasifikasikan bekerja di sektor informal. Berdasarkan klasifikasi ini, persentase penduduk yang bekerja di sektor formal baik bulan 2011 maupun selalu lebih besar dibandingkan sektor informal. Pada bulan, sekitar 72,16 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal, dan sisanya sebesar 27,84 persen bekerja pada kegiatan informal. Dari 4,84 juta penduduk yang bekerja pada, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 3,30 juta orang (68,29 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 748,70 ribu orang (15,47 persen). Status Pekerjaan Utama Tabel 3 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, 2011 - (Dalam Ribu Orang ) 2011 (Selisih kol 4 dan kol 2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Berusaha Sendiri 798,09 17,39 748,70 15,47-49,39 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar 3. Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar 280,98 6,12 245,12 5,07-35,86 192,98 4,21 187,15 3,87-5,83 4. Buruh/karyawan 2.978,14 64,91 3.304,30 68,29 326,16 5. Pekerja Bebas 116,71 2,54 102,71 2,12-14,00 6. Pekerja tidak Dibayar 221,53 4,83 250,61 5,18 29,08 Jumlah 4.588,42 100,00 4.838,60 100,00 250,18 Sumber : Sakernas 2011 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti. Pada, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu proporsinya relatif kecil yaitu hanya 25,61 ribu orang (0,53 persen) dari total penduduk yang bekerja. Bila dibandingkan dengan 2011 persentase pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu mengalami penurunan. Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas per minggu jumlahnya mencapai 4.388,19 ribu orang (90,69 persen). Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan keadaan 2011, yakni 88,89 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 4

Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2011 (Dalam Ribu Orang) Jumlah Jam Kerja (Selisih 2011 seminggu kol 4 dan kol 2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 7 36,23 0,79 25,61 0,53-10,62 8 14 73,38 1,60 59,16 1,22-14,22 15 24 171,69 3,74 163,22 3,37-8,47 25 34 228,53 4,98 202,42 4,18-26,11 35+ *) 4.078,60 88,89 4.388,19 90,69 309,59 Jumlah 4.588,42 100,00 4.838,60 100,00 250,18 *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada, jumlah penduduk yang bekerja menurut jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami perubahan jika dibandingkan keadaan 2011. Secara umum jumlah penduduk bekerja menurut jenjang pendidikan mengalami kenaikan. Pada, jumlah penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SLTP ke Bawah mendominasi, angkanya mencapai 1.825,86 ribu orang (37,74 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebanyak 1.204,34 ribu orang (24,89 persen). Selanjutnya jenjang pendidikan Diploma dan Universitas menempati peringkat ketiga dengan jumlah penduduk bekerja sebanyak 911,18 ribu orang (18,83 persen). Sementara untuk jenjang pendidikan SMA Kejuruan jumlah penduduk bekerja angkanya sebesar 870,89 ribu orang (18,54 persen). Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011 (Dalam Ribu Orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 (Selisih kol 4 dan kol 2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) SLTP Ke Bawah 1.816,52 39,59 1.825,86 37,74 9,34 SMA UMUM 1.100,47 23,98 1.204,34 24,89 103,87 SMA KEJURUAN 871,77 19,00 897,22 18,54 25,45 DIPLOMA DAN UNIVERSITAS 799,66 17,43 911,18 18,83 111,52 Jumlah 4.588,42 100,00 4.838,60 100,00 250,18 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 5

6. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran menurut Kabupaten/Kota Gambaran struktur ketenagakerjaan keadaan di Provinsi DKI Jakarta di seluruh kabupaten/kota administrasi cukup bervariasi. Struktur ketenagakerjaan yang dimaksud adalah penduduk usia kerja, angkatan kerja, penduduk bekerja, pengangguran, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada bulan, angkatan kerja terbanyak terdapat di Kota Jakarta Timur yaitu 1.339,11 ribu orang, disusul Kota Jakarta Barat sebanyak 1.264,24 ribu orang, dan Kota Jakarta Selatan yaitu 1.120,81 ribu orang. Urutan terbanyak keempat adalah Kota Jakarta Utara sebanyak 1.029,12 ribu orang. Sedangkan untuk Kabupaten Kepulauan Seribu dan Kota Jakarta Pusat angkatan kerjanya di bawah 650 ribu orang. Penduduk bekerja terbanyak terdapat di Jakarta Timur yaitu 1.199,92 ribu orang, dan di Kota Jakarta Barat yaitu sebanyak 1.146,57 ribu orang. Selanjutnya Kota Jakarta Selatan sebesar 1.020,34 ribu orang. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Pusat dan Kota Jakarta Utara, jumlah penduduk bekerjanya di bawah satu juta orang. Sementara TPAK tertinggi terdapat di Kota Jakarta Pusat yaitu 84,18 persen, selanjutnya adalah Kota Jakarta Utara 79,97 persen, dan Kepulauan Seribu 74,19 persen. Sementara itu Kotakota lainnya TPAK-nya berkisar 64,57 persen sampai dengan 70,56 persen (Tabel 4). Tingkat Pengangguran tertinggi juga terdapat di Kepulauan Seribu, angkanya mencapai 13,97 persen. Urutan kedua terdapat di Kota Jakarta Timur yaitu 10,39 persen. Sementara TPT terendah terdapat di Kota Jakarta Selatan sebesar 8,96 persen. Tabel 6 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kabupaten/Kota dan Kegiatan Utama di Provinsi DKI Jakarta, Tahun (Dalam Ribu Orang) Kabupaten/ Kota Penduduk Usia Kerja (15 th +) (ribu) Angkatan Kerja (ribu) Bekerja (ribu) Pengangguran (ribu) TPAK () (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kepulauan Seribu 14,70 10,91 9,38 1,52 74,19 13,97 Jakarta Selatan 1.616,98 1.120,81 1.020,34 100,46 69,31 8,96 Jakarta Timur 2.073,88 1.339,11 1.199,92 139,20 64,57 10,39 Jakarta Pusat 717,98 604,39 539,60 64,79 84,18 10,72 Jakarta Barat 1.791,84 1.264,24 1.146,57 117,66 70,56 9,31 Jakarta Utara 1.286,81 1.029,12 922,78 106,34 79,97 10,33 DKI Jakarta 7.502,19 5.368,57 4.838,60 529,98 71,56 9,87 Sumber : Sakernas Catatan: 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+). 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. TPT () 7. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 6

Tingkat pengangguran terbuka menurut tingkat pendidikan selama periode 2011- telah mengalami perubahan. Pada tingkat pendidikan SLTP Ke bawah, SMA Umum dan SMA Kejuruan, tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sementara untuk tingkat pendidikan Diploma/Universitas mengalami kenaikan. Tingkat pengangguran terbuka pada tingkat pendidikan SLTP Ke bawah mengalami penurunan sebesar 0,57 poin, yaitu dari 9,74 persen pada 2011 menjadi 9,17 persen pada. Pada tingkat pendidikan SMA Umum, tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 1,21 poin, yaitu dari 12,29 persen pada 2011 menjadi 11,08 persen pada. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan SMA Kejuruan sebesar 2,92 poin yaitu dari 12,22 persen pada 2011 menjadi 9,30 persen pada. Sementara itu untuk jenjang pendidikan Diploma dan Universitas sedikit mengalami kenaikan sebesar 0,74 poin, yaitu dari 9,47 persen pada 2011 menjadi 10,21 persen pada. Tabel 7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011 (Persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 (selisih kolom 3 dan 2) (1) (2) (3) (4) SLTP Ke Bawah 9,74 9,17-0,57 SMA UMUM 12,29 11,08-1,21 SMA KEJURUAN 12,22 9,3-2,92 DIPLOMA DAN UNIVERSITAS 9,47 10,21 0,74 Jumlah 10,8 9,87-0,93 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 7

BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon : 021-42877301 Fax : 021-42877350 e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage: http:/jakarta.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.51/11/31/Th. XIV, 5 November 8