KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015


KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

Transkripsi:

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi Barat bulan sekitar 877,4 ribu orang dan yang aktif dalam kegiatan ekonomi sebagai angkatan kerja sebanyak 616,5 ribu orang. Dengan kata lain TPAK di Sulawesi Barat pada sebesar 70,27 persen, artinya dari 100 penduduk usia kerja, 70 orang diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi baik sebagai pekerja atau pencari kerja. Pada bulan, penduduk yang bekerja sebanyak 595,9 ribu orang dan yang menganggur sebanyak 20,6 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bulan sebesar 3,35 persen, artinya dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, 3 orang diantaranya adalah pengangguran. Angka ini meningkat dibandingkan dengan TPT bulan sebesar 2,08 persen. Jumlah penduduk yang bekerja dengan kriteria pekerja tidak penuh mendominasi di Sulawesi Barat yaitu sebanyak 310,5 ribu orang atau sekitar 52,10 persen sedangkan sisanya sebanyak 285,4 ribu orang (47,90 persen) merupakan pekerja penuh. Lapangan usaha pertanian merupakan penyerap terbesar tenaga kerja di Sulawesi Barat. Pada bulan, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor ini sebanyak 348,8 ribu orang atau sebesar 58,53 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Pada bulan, besaran persentase pekerja informal di Sulawesi Barat mencapai 73,63 persen dari total pekerja yang ada atau sebanyak 439,1 ribu orang. Sementara itu sisanya sebanyak 156,8 ribu orang (sekitar 26,32 persen) merupakan pekerja formal. Jika dibandingkan dengan keadaan bulan, terjadi peningkatan pekerja informal di Sulawesi Barat sebanyak 3,1 ribu atau naik sebesar 0,70 persen Pekerja di Sulawesi Barat masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SLTP ke bawah), yaitu sebanyak 416,7 ribu atau sekitar 69,93 persen. Selanjutnya pekerja yang berpendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 117,9 ribu atau 19,79 persen dan yang memiliki pendidikan tinggi (Diploma dan PT) sebanyak 61,2 ribu orang atau10,27 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Pada bulan, jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi Barat sebanyak 877,4 ribu orang dan 616,5 ribu orang diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi sebagai angkatan kerja dan selebihnya sebanyak 260,9 ribu berstatus bukan angkatan kerja. Jika dibandingkan dengan bulan terjadi penurunan angkatan kerja sebanyak 31,2 ribu orang atau turun sebesar 4,81 persen. Penurunan angkatan kerja pada periode ini banyak terjadi di daerah pedesaan terutama pada jenis kelamin perempuan. Pola penurunan angkatan kerja dari bulan ke sering tampak setiap tahun, tentunya hal ini terjadi karena struktur ekonomi di Sulawesi Barat masih didominasi oleh sektor pertanian yang aktifitas pekerjaannya lebih sering dilakukan pada saat bulan dibanding bulan. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Sulawesi Barat pada bulan sebesar 70,27. Angka ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) sekitar 70 orang diantaranya adalah penduduk yang aktif dalam kegiatan ekonomi di Sulawesi Barat. Angka tersebut turun 4,47 poin jika dibandingkan dengan kondisi bulan. Tabel 1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama KEGIATAN UTAMA (1) (2) (3) (4) 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 856.255 866.634 877.444 2. Angkatan Kerja 608.446 647.709 616.549 a. Bekerja 595.797 636.010 595.905 b. Tidak Bekerja (Pengangguran) 12.649 11.699 20.644 3. Bukan Angkatan Kerja 247.809 218.925 260.895 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK%) 71,06 74,74 70,27 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT%) 2,08 1,81 3,35 Penduduk yang bekerja pada bulan sebanyak 595,9 ribu orang, atau sebesar 96,65 persen dari angkatan kerja di Sulawesi Barat. Jika dibandingkan dengan bulan, penduduk yang bekerja di Sulawesi Barat berkurang sebanyak 40,1 ribu orang atau turun 6,31 persen dan jika dibandingkan dengan bulan. Penurunan jumlah pekerja terbanyak dialami oleh jeni kelamin perempuan yang mencapai lebih dari 36 ribu orang. Pola penurunan tersebut mengikuti pola penurunan angkatan kerja di Sulawesi Barat. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan sebesar 3,35 persen, artinya dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, 3 orang diantaranya adalah pengangguran. Angka ini naik dibandingkan dengan kondisi bulan dimana pada saat itu TPT-nya sebesar 2,08 persen. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November

Tabel 2 Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Kategori Pekerja Kategori Pekerja (1) (2) (3) (4) (4) 1. Pekerja Penuh 283.246 297.369 285.442 47,90 2. Pekerja Tidak Penuh 312.551 338.641 310.463 52,10 a. Setengah Penganggur 67.368 62.517 76.306 12,81 b. Pekerja Paruh Waktu 245.183 276.124 234.157 39,29 Jumlah 595.797 636.010 595.905 100,00 Dari sekitar 595,9 ribu orang yang bekerja, hanya sekitar 285,4 ribu (47,90 persen) diantaranya yang merupakan pekerja penuh dan sebanyak 310,5 ribu (52,10 persen) merupakan pekerja tidak penuh. Konsep yang digunakan untuk pekerja penuh adalah pekerja yang memiliki jam kerja minimal 35 jam selama seminggu yang lalu, sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja dengan jam kerja 34 jam ke bawah selama seminggu yang lalu. Jika dibandingkan dengan kondisi bulan, jumlah pekerja penuh bertambah sebanyak 2,2 ribu orang atau meningkat 0,78 persen. Sementara itu jumlah pekerja tidak penuh mengalami penurunan sebanyak 2,1 ribu dari kondisi atau turun 0,67 persen. Untuk melihat fenomena pencari kerja di Sulawesi Barat, tidak cukup hanya melihat angka pengangguran terbuka saja, masih ada indikator lain yang seharusnya diperhitungkan, yaitu setengah penganggur. Dalam hal ini, setengah penganggur didefinisikan sebagai mereka yang bekerja kurang dari jam kerja normal (35 jam seminggu) tetapi masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan tambahan. Jumlah setengah penganggur di Sulawesi Barat pada bulan tahun mencapai 76,3 ribu orang. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan yang mencapai 62,5 ribu orang atau naik 22,06 persen. Jika angka setengah penganggur bulan dibandingkan dengan angka yang sama bulan tahun lalu, maka juga terjadi peningkatan sekitar 8,9 ribu orang atau naik sebesar 13,27 persen dari angka bulan tahun lalu. 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Komposisi penduduk yang bekerja berdasarkan lapangan usaha pada keadaan masih menempatkan sektor pertanian sebagai sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Sulawesi Barat. Hal ini tercermin dari banyaknya pekerja di sektor ini, yaitu sebanyak 348,8 ribu orang atau 58,53 persen dari total jumlah penduduk yang bekerja. Adapun urutan berikutnya adalah sektor Jasa kemasyarakatan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 86,3 ribu orang atau sekitar 14,48 persen, kemudian diikuti sektor perdagangan yang menyerap tenaga kerja sebanyak 62,5 ribu orang atau sekitar 10,49 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November 3

Jika kondisi dibandingkan dengan bulan, beberapa sektor lapangan usaha mengalami mengalami peningkatan jumlah pekerja. Sektor-sektor tersebut adalah sektor konstruksi yang bertambah sebanyak 3,0 ribu orang dan sektor jasa kemasyarakatan bertambah sebanyak 1,9 ribu orang. Disisi lain, penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian, industri dan perdagangan mengalami penurunan yaitu masing-masing turun sebanyak 8,5 ribu, 6,5 dan 25,9 ribu. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Sulawesi Barat, Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 338.649 357.307 348.779 58,53 Industri 34.285 44.575 38.107 6,39 Konstruksi 24.541 25.758 28.794 4,83 Perdagangan 82.867 88.425 62.485 10,49 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 90.465 84.365 86.274 14,48 Lainnya *) 24.990 35.580 31.466 5,28 *) Transportasi, Pertambangan, Listrik Gas dan Air, dan Keuangan 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari 595,9 ribu orang yang bekerja pada bulan, sebanyak 270,4 ribu (43,0 persen) diantaranya adalah pekerja dengan status berusaha yang terdiri dari berusaha sendiri (114,8 ribu), berusaha dibantu buruh tidak tetap (138,5 ribu) dan berusaha dibantu buruh tetap (17,1 ribu). Jika dibandingkan dengan bulan tahun lalu, pekerja dengan status berusaha mengalami peningkatan sekitar 14,2 ribu atau naik sekitar 5,56 persen. Sementara itu, pekerja dengan status buruh/karyawan pada kondisi sebanyak 139,7 ribu orang atau 23,45 persen dari total pekerja di Sulawesi Barat. Jika dibandingkan dengan kondisi, jumlah pekerja dengan status ini mengalami penurunan sebanyak 8,1 ribu atau turun 5,47 persen. Status pekerjaan yang juga cukup banyak di Sulawesi Barat adalah pekerja tidak dibayar. Pekerja dengan status ini biasanya adalah pekerja keluarga yang dalam kesehariannya membantu kepala rumah tangga dalam memperoleh penghasilan tetapi tidak memperoleh upah. Pada bulan, jumlah pekerja tidak dibayar di Sulawesi Barat sebanyak 149,0 ribu orang atau 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November

sekitar 25,00 persen dari total pekerja. Jika dibandingkan dengan kondisi bulan, jumlah pekerja tidak dibayar mengalami penurunan sebanyak 3,5 ribu atau turun sekitar 2,29 persen. Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Status Pekerjaan Utama Berusaha Sendiri 95.694 131.045 114.787 19,26 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 148.518 155.179 138.544 23,25 Berusaha dibantu buruh tetap 11.989 14.751 17.120 2,87 Buruh/ karyawan 147.814 140.594 139.728 23,45 Pekerja bebas 39.290 45.474 36.728 6,16 Pekerja tak dibayar 152.492 148.967 148.998 25,00 Penyederhanaan interpretasi kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi dari status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada terdapat sebanyak 156,8 ribu orang (26,32 persen) bekerja pada kegiatan formal. Angka ini turun sebanyak 3,0 ribu orang dibanding bulan atau turun 1,85 persen. Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pekerja Formal dan Informal Kategori Pekerja Pekerja Formal 159.803 155.345 156.848 26,32 Pekerja Informal 435.994 480.665 439.057 73,68 Sementara itu, pekerja informal di Sulawesi Barat sebanyak 439,1 ribu orang (73,68 persen). Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi yaitu meningkat sebanyak 3,1 ribu orang atau naik 0,70 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November 5

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja selama seminggu dengan jumlah jam kerja 35 jam keatas. Pada kondisi jumlah pekerja penuh waktu sebanyak 285,4 ribu orang atau sekitar 47,90 persen. Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan pekerja yang memiliki jam kerja 1-34 jam perminggu yang mencapai 310,5 ribu orang atau sekitar 52,10 persen. Tabel 6 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja selama Seminggu Yang Lalu Jumlah Jam Kerja Perminggu 1-7 29.359 40.333 28.732 4,82 8-14 62.708 62.604 66.184 11,11 15-24 118.624 110.240 115.638 19,41 25-34 101.860 125.464 99.909 16,77 1-34 312.551 338.641 310.463 52,10 35+ 283.246 297.369 285.442 47,90 Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja di Sulawesi Barat bulan memiliki jam kerja kurang dari 35 jam seminggu. Bahkan, jika jam kerja tersebut kita kelompokkan lagi menjadi kurang dari 25 jam, jumlah nya sekitar 35,33 persen. Apabila diasumsikan bahwa jam kerja berbanding lurus dengan produktivitasnya, maka tentunya hal ini bukan sesuatu yang menggembirakan. Tingginya persentase pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 turut disumbang oleh banyaknya perempuan yang juga bekerja kurang dari 35 jam, dimana kemungkinannya mereka memiliki minimal 2 aktivitas sehari-hari, yaitu bekerja dan mengurus rumah tangga. Jika kita amati menurut daerah, persentase pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam di daerah pedesaan lebing tinggi dari daerah perkotaan. Di desa, dari 100 orang yang bekerja terdapat 57 orang yang bekerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam, sedangkan di kota sebanyak 46 dari 100 orang. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Pada bulan, pekerja di Sulawesi Barat masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan rendah (SLTP ke bawah) yaitu sekitar 416,7 ribu orang (69,93 persen), yang terdiri dari pekerja berpendidikan SD ke bawah sebanyak 326,7 ribu orang (54,83 persen) dan pekerja berpendidikan SLTP sebanyak 90,0 ribu orang (15,11 persen). Jumlah pekerja yang berpendidikan menengah pada bulan sebanyak 117,9 ribu (19,79 persen) yang terdiri dari 84,6 ribu orang (14,20 persen) berpendidikan SMA dan 33,3 ribu orang (5,59 persen) yang berpendidikan SMK. Sedangkan pekerja yang berpendidikan tinggi sebanyak 61,2 ribu orang (10,27 persen), terdiri dari 15,8 ribu (2,65 persen) yang berpendidikan Diploma dan 45,4 ribu (7,62 persen) yang berpendidikan S1 ke atas. Tabel 7 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke Bawah 333.457 390.404 326.720 54,83 Sekolah Menengah Pertama 92.134 89.766 90.023 15,11 Sekolah Menengah Atas 76.964 63.996 84.647 14,20 Sekolah Menengah Kejuruan 31.186 38.073 33.290 5,59 Diploma I/II/III 15.982 15.007 15.819 2,65 Universitas 46.074 38.764 45.406 7,62 Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kondisi bulan, pekerja yang berpendidikan tinggi mengalami peningkatan yang cukup significant. Peningkatan pekerja yang berpendidikan menengah meningkat sebanyak 9,8 ribu atau naik sebesar 9,05 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November 7

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Informasi lebih lanjut hubungi: Soman Wisnu Darma Kepala Bidang Statistik Sosial Tlp. : (0426) 2703340; (0426) 21265; Fax: (0426) 22103 Homepage: http://www.sulbar.bps.go.id; e-mail: sulbar@bps.go.id 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 71/11/76/Th IX, 5 November