BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni

ditawarkan, dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang batasan bisa mengakses internet. Kemunculan internet juga membawa kita mengenal me

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 Sumber: pada 1

BAB I PENDAHULUAN. internet membuat alur komunikasi tidak terbatas ruang dan waktu. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

Dalam Kebijakan Privasi ini kami menguraikan data pribadi apa saja yang kami proses dan untuk tujuan apa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah fenomena tentang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Menurut World Health Organization (WHO) sehat itu

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan isu gay di Indonesia meskipun tidak dikatakan pesat, kini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Indonesia, tidak boleh mengabaikan bidang teknologi komunikasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. efisien dibandingkan jenis komunikasi lainnya. mulai mewabah di Indonesia seperti Facebook, twitter, myscape, friendster,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

Materi 8 E-Commerce: Pasar Digital, Barang Digital

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen. Kebutuhan akan gadget yang bisa mengerjakan segala hal menggantikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tiap tahunnya. Tak menutup kemungkinan para produsen

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Melacak GPS Sebuah Ponsel

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama ( dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. maka sistem operasi yang digunakan semakin berkembang pula. Android

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

DAMPAK NEGATIF dan POSITIF SOCIAL NETWORKING

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. dimana ponsel dapat terhubung dengan internet sehingga kita dapat mengakses

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. dapat dirasakan hampir di setiap bidang kehidupan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. networking facebook yang fungsinya kira-kira hampir sama dengan friendster.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni komunitas homoseksual. Homoseksual menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin yang berarti sama. Kaum homoseksual adalah istilah yang digunakan untuk hubungan dengan satu jenis yang sama (Himawan, 2007:68). Pada awalnya mereka merupakan kaum yang menutup diri karena minoritas dan dianggap menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang dengan bangga menyatakan bahwa dirinya adalah seorang homoseksual. Lain halnya dengan Indonesia, meskipun sudah ada beberapa golongan masyarakat yang dapat menerima perbedaan tersebut, namun masyarakat Indonesia mayoritas masih bersikap heterosexism. Heterosexism merupakan suatu sikap yang menganggap bahwa segala perbuatan, tingkah laku, bahasa dan tindakan kaum homoseksual dan lesbian merupakan hal yang tidak sepantasnya dilakukan dan harus dikucilkan (Devito, 2009:113). Individu yang melakukan hal ini juga menganggap bahwa kaum homoseksual memiliki ketidaksehatan jiwa dan bisa berisiko melakukan aksi kriminal dibandingkan dengan kaum heteroseksual (Koppelman, dalam Devito, 2009: 114). Homoseksual atau yang lebih sering disebut gay masih bersifat suatu hal yang tabu untuk dianggap wajar di Indonesia. Mereka masih mengalami 1

diskriminasi dan penolakan di Indonesia. Fenomena homoseksual masih dianggap kontroversial di Indonesia. Karena adanya situasi ini, kaum homoseksual di Indonesia masih sangat menutup diri dari lingkungan dan melakukan penyangkalan diri semampu mereka agar tidak dikucilkan oleh masyarakat. Teknologi merupakan saluran aspirasi kaum homoseksual yang sangat membantu mereka dalam berinteraksi dengan sesama homoseksual. Perkembangan media sosial yang begitu pesat di dunia termasuk di Indonesia membuat mereka dapat membentuk suatu komunitas gay virtual tanpa diketahui orang banyak yang menentang hal tersebut. Penggunaan media sosial oleh kaum homoseksual ini dikarenakan adanya kebebasan mengatur diri dan mengembangkan kepribadian, tanpa melalui proses tatap muka, serta kecepatannya dalam menyampaikan informasi, interaksi menjadi lebih mudah dilakukan dimana saja tanpa perlu dihadiri langsung oleh komunikator dan komunikan (Escobar, dalam Devito, 2009: 95). Begitu juga dengan pasangan gay yang dahulu menutup dirinya, dengan media sosial saat ini mereka bisa membuka dirinya kepada sesama mereka. Media sosial kini digunakan untuk komunikasi tidak intim sampai kepada komunikasi yang intim. Pemanfaatan web 2.0 sebagai sarana mereka untuk dapat saling berinteraksi antara sesama kaum homoseksual ini sudah ada sejak situs Friendster muncul. 2

Situs media sosial ini yang menjadi wadah mereka beraspirasi adalah Facebook. Terbukti dengan adanya halaman di facebook khusus untuk kaum gay di Indonesia seperti halaman Gay Indonesia yang disukai oleh 10.000 anggotanya. Facebook digunakan mereka untuk saling berkenalan lewat fiturfitur yang disediakan. Setelah berkenalan mereka dapat mengungkapkan secara jujur jati diri mereka, saling berdiskusi, dan mencari pasangan sebab media sosial ini dapat menjaga privasi mereka. Selain Facebook, situs jejaring sosial Twitter pun kerap digunakan kaum gay untuk saling berinteraksi, berkenalan, dan berbagi informasi. Terdapat beberapa akun Twitter yang dibuat untuk memfasilitasi mereka untuk saling bertukar identitas diri, dari bertukar nomor handphone, alamat email, informasi preferensi seksual mereka, dan kontak lainnya. Namun Twitter juga disalahgunakan oleh beberapa penggunanya dengan menyebarkan gambargambar yang vulgar dan tidak senonoh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Twitter dan Facebook merupakan situs media sosial yang tidak dikhususkan untuk kaum homoseksual, namun tetap dapat digunakan oleh mereka untuk memfasilitasi mereka dalam berinteraksi. Ada beberapa situs dan forum, salah satu dari perkembangan dan teknologi web 2.0, yang dikhususkan untuk kaum homoseksual dalam menyampaikan aspirasi mereka dan saling berinteraksi. Beberapa forum yang masih aktif digunakan adalah seperti 3

www.boyzforum.com, dan www.gayindoforum.com. Tidak seperti facebook dan twitter, forum ini tidak menggunakan foto dan data diri yang lengkap untuk menjadi anggota, dan bentuk dari forum ini adalah diskusi dan berbagi informasi mengenai homoseksual. Media sosial lainnya yang diciptakan khusus untuk kaum homoseksual ternyata tidaklah sedikit. Perkembangan web 2.0 ini sangat digunakan oleh mereka untuk dapat saling berkenalan karena selama ini mereka hanya dapat menutup diri dari masyarakat. Salah satu situs besar homoseksual adalah www.manjam.com. Media sosial Manjam ini dikhususkan untuk para kaum homoseksual di dunia. Konsep pada situs ini sama seperti facebook dengan tampilan data diri serta foto. Namun mereka dapat menyamarkan nama mereka jika tidak ingin terlalu terbuka. Perkembangan teknologi media sosial masih terus berjalan. Geo Socialnetworking, merupakan salah satu teknologi yang memfasilitasi penggunanya untuk mengakses informasi suatu wilayah geografis. Teknologi ini membuat kita dapat mengetahui dimana keberadaan orang dan juga sebaliknya. Pada awal tahun 2000, teknologi ini pertama kali digunakan oleh Google, untuk aplikasi petanya, lalu Amazon.com yang merupakan situs jual beli online dunia. Kini Geo Socialnetworking sudah merambah ke dunia media sosial. Facebook dan Twitter kini pun sudah menggunakan program tersebut untuk memperlengkap kecanggihannya. 4

Media sosial juga diciptakan untuk pengguna smartphone, atau ponsel pintar. Perangkat ponsel pintar yang berkembang di dunia saat ini dikuasai oleh perusahaan Apple, Android atau Google dan Blackberry. Perkembangan pengguna smartphone di Indonesia begitu pesat. Terbukti dari penjualan smartphone Blackberry, hingga Agustus 2012 pengguna terbanyak masih disandang Indonesia. Dikutip dari situs web teknologi TechRepublic, pemakaian ponsel pintar di Indonesia lebih banyak digunakan untuk layanan pesan teks (92%), panggilan telepon (71%) dan jejaring sosial 57%. Dikutip dari Republika.com, penggunaan ponsel pintar Android sejak tahun 2011 bertumbuh pesat hingga 1500%. Sekitar 2,5 juta penduduk Indonesia kini sudah menggunakan ponsel pintar Android. Dengan adanya perkembangan ponsel pintar, media sosial yang kerap digunakan oleh banyak orang di terapkan pada ponsel pintar, termasuk dengan teknologi terbarunya yaitu geosocial networking. Perangkat lunak untuk kaum homoseksual pun diciptakan pada ponsel pintar segingga mereka semakin mudah berinteraksi satu sama lain. Aplikasi yang diciptakan antara lain seperti Grindr, dan Jack d. Grindr merupakan aplikasi geo socialnetworking promotor untuk para gay yang memfasilitasi mereka untuk berinteraksi secara mobile. 5

Program Grindr ini hanya dapat digunakan pada ponsel pintar Blackberry, Apple dan Android, dan tidak tersedia pada situs komputer. Sama halnya dengan perangkat lunak Jack d, yang merupakan aplikasi sejenis Grindr, namun aplikasi ini hanya dapat diakses melalui perangkat Apple atau Android. Jack d merupakan aplikasi yang banyak digunakan para kaum homoseksual di dunia termasuk Indonesia. Dengan aplikasi ini mereka para sesama kaum homoseksual dapat saling berinteraksi dengan mudah, dan melihat berapa jarak mereka secara geografis dengan program geo socialnetworking. Sesama pengguna aplikasi dapat melihat mereka yang menggunakan aplikasi ini juga. Pada aplikasi Jack d dilarang untuk menggunakan foto yang tidak senonoh, atau foto yang menunjukan bagian aurat. Pengguna akan diblokir dari penggunaan aplikasi tersebut jika hal tersebut dilakukan. Jack d juga dinobatkan sebagai aplikasi gay terbaik pada majalah online Gay Live, dan menurut informasi pada saat pengunduhan aplikasi tersebut, pengguna Jack d kini sudah mencapai 2,5 juta diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak kaum homoseksual yang menggunakan aplikasi ini sebagai sarana mereka untuk dapat dengan mudah berinteraksi, dan mengetahui seberapa jauh jarak mereka sehingga mereka dapat bertemu juga dengan mudah. Dari foto yang diunduh pada data diri, mereka dapat saling tertarik satu sama lain. Ketertarikan fisik merupakan hal utama yang dilihat seseorang dan lebih 6

mudah mengingat orang yang mempunyai keadaan fisik yang menarik diabndingan dengan orang yang secara fisik dianggap biasa (Monin, dalam (Devito, 2009:130). Fenomena interaksi kaum homoseksual menggunakan media sosial geonetworking ini ternyata juga terjadi di Indonesia. Penggunaannya pun berbeda pada setiap individu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, rumusan masalah peneliti adalah: Bagaimanakah elemen CMC pada penggunaan media geosocial networking oleh kaum homoseksual pada aplikasi Jack'd? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui elemen CMC pada penggunaan media geosocial networking oleh kaum homoseksual dalam aplikasi Jack d. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah 1. Secara teoritis dapat menambah kajian ilmu komunikasi dilihat dari bagaimana cara kaum homoseksual berinteraksi, tujuan mereka berinteraksi, dan bagaimana mereka membuka diri melalui media sosial. 7

2. Secara praktis dapat menambah wawasan mengenai penggunaan dan perkembangan teknologi komunikasi kaum homoseksual di Indonesia, serta mengungkap interaksi yang mereka lakukan menggunakan media sosial. 1.5 Batasan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada cara kaum homoseksual berinteraksi melalui aplikasi ponsel pintar Jack d, keterbukaan narasumber dalam cara dan tujuan penggunaan aplikasi sampai peneliti menemukan jawaban atas persoalan yang peneliti angkat. Peneliti akan meneliti semua hal yang berkaitan dengan interaksi dan keterbukaan diri narasumber homoseksual pada media sosial melalui pesan pribadi, data diri pribadi, serta pengunduhan gambar narasumber dengan izin nara sumber. 8