KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

dokumen-dokumen yang mirip
KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

ANALISA PREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

PENERAPAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN STRUKTUR BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI STOK OBAT DI APOTEK (STUDI KASUS : APOTEK ABC)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK. Cynthia G.Y.P

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT IKAN BAWAL BINTANG (Studi Kasus : BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM)

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NAIVE BAYES UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT GAGAL GINJAL DI RSUD Dr. ADHYATMA TUGUREJO SEMARANG

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

APLIKASI PENGENALAN POLA DAUN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF LEARNING VECTOR QUANTIFICATION UNTUK PENENTUAN TANAMAN OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbaikan Metode Backpropagation untuk Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

KLASIFIKASI POLA MENGGUNAKAN JARINGAN PROBABILISTIK

METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

Penerapan Learning Vector Quantization Penentuan Bidang Konsentrasi Tugas Akhir (Studi Kasus: Mahasiswa Teknik Informatika UIN Suska Riau)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Learning Vector Quantization (LVQ) untuk Klasifikasi Status Gizi Anak

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

134 Sutikno, Indriyati, Sukmawati N.E, Priyo S.S., Helmie A.W., Indra W., Nurdin B., Tri Wardati K., Raditya L.R. dan Diah Putu D.

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Presentasi Tugas Akhir

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Agus Nurkhozin 1, Mohammad Isa Irawan 2, Imam Mukhlas 2 1 Mahasiswa Pascasarana Matematika FMIPA ITS Surabaya 2 Dosen Pascasarana Jurusan FMIPA ITS Surabaya Email: akhozin73@gmail.com Abstrak Diabetes Milletus merupakan penyakit yang ditandai dengan kenaikan kadar gula dalam darah. Penyebab penyakit ini biasanya disebabkan destruksi sel beta, kebiasaan pola makan, dan olah raga yang kurang teratur. Menurut asuhan keperawatan diabetes mellitus dibedakan dalam empat klasifikasi, tetapi dalam penelitian ini data penyakit diabetes mellitus diklasifikasikan menurut dr. Eko Yulianto diklasifikasikan dalam dua kelas. Jaringan syaraf tiruan merupakan sistem pemroses informasi seperti pemroses pada otak manusia. Jaringan syaraf tiruan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi, salah satunya untuk klasifikasi. Dalam penelitian ini menampilkan dua metode klasifikasi yaitu metode Backpropagation dan Learning Vector Quantization untuk permasalahan klasifikasi penyakit diabetes mellitus. Kesimpulan yang didapat bahwa dalam klasifikasi penyakit diabetes mellitus metode Backprogation memberikan kinera lebih baik dibandingkan LVQ Kata kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Backropagation, Learning Vector Quantization, Diabetes Mellitus PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan sua-tu keadaan hiperglikemik kronis dan perlahan namun pasti akan merusak aring-an dalam tubuh ika tidak ditangani secara tepat dan serius. Penyakit ini akan mengakibatkan berbagai macam komplika-si kronis teradi pada mata, ginal, saraf, dan pembuluh darah. Indonesia menempati urutan ke-4 dengan umlah penderita dia-betes mellitus terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Dalam menyelesaikan Masalah yang komplek memerlukan metode cepat, tepat dan akurat. Salah satunya adalah Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan ini telah menadi obyek penelitian yang menarik dan banyak digunakan untuk menyele-saikan permasalahan pada beberapa bidang kehidupan, contohnya klasifikasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode aringan syaraf tiruan backpropagation dan Learning Vector Quantization (LVQ) dalam kaitanya kasifikasi penyakit diabe-tes, karena metode ini terkenal bagus, cepat, dan akurat yang mampu melakukan pengelompokan data berdasarkan sifat atribut yang dimiliki oleh sekelompok besar data. Penelitian ini bertuuan untuk mengkomparasi hasil klasifikasi menggunakan Jaringan syaraf tiruan Backpropagation dan LVQ dalam meng-klasifikasikan penyakit diabetes mellitus? METODE PENELITIAN Prosedur kera pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan penelitian. Tahap 1 adalah mengidentifikasi permasalahan dengan disertai pencarian topik yang akan diui, mencari literature yang sesuai dengan permasalahan penelitian, dan proses pembuatan proposal penelitian tesis. Tahap 2 adalah Mengambi data di mana data yang diambil adalah data pasien pengidap penyakit diabetes mellitus. Data diambil dari RSUD Lamongan Jalan Kusuma Bangsa No. 7 Lamongan. Data yang didapat adalah data pasien dari Bulan Januari sampai Desember 2010 yang tercatat sebanyak 1.386 pasien, dan diambil sampel sebanyak 431 pasien. Selanutnya data yang M-33

Agus Nurkhozin / Komparasi Hasil Klasifikasi diperoleh didiskusikan dengan dokter spesialis penyakit dalam yaitu dr. Eko Yulianto, Spa. Di mana data tersebut dikasifikasikan dalam dua kelas. Tahap 3 mengimplementasikan pada metode klasifikasi yang didahului oleh pengolahan data sesuai kebutuhan aringan, yang diadikan inputan pada saat ditraining dan ditesting. Metode klasifikasi yang penulis gunakan adalah metode Backpropagation dan Learning Vector Quantization (LVQ) dengan algoritma yang berbeda. Setelah data ditraining dan ditesting dengan menggunakan metode Backpropa-gation dan LVQ hasilnya dianalisis keakurasiannya. Selanutnya ditarik kesimpulan metode mana dari kedua metode tersebut yang lebih baik. Diagram Proses Penelitian Mulai Mencari Data Mengolah Data Implementasi pada LVQ Implementasi pada Backpropagation Analisa Analisa Membandingkan Kinera Kedua Metode Selesai Gambar 1 : Denah alur penelitian PEMBAHASAN Data yang diperoleh kemudian peneliti bagi menadi enam variable input dan target sebanyak dua kelas. Variabel input dinormalisasikan dan diubah menadi bentuk biner sesuai kebutuhan aringan. Menurut dr. Eko Yulianto, Spa data diabarkan sebagai berikut : 1. Kelas 1. Usia muda termasuk anak-anak (<40 tahun), badan kurus, teradi destruksi sel beta, rata-rata tidak ada riwayat 2. Kelas 2. Usia Dewasa dan Usia Lanut (>40 tahun), badan kurus, gemuk dan obesitas, ada riwayat dan teradi diabetagonik Sebagai Variabel input : = Usia = Berat badan = Tinggi badan = Riwayat keluarga = Terdapat gangguan destruksi sel beta = Pengaruh pola makan Sedangkan sebagai unit output atau target adalah : = Kelas 1 = Kelas 2 M-34

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 Untuk sampai data sudah berbentuk biner, sedangkan untuk sampai data dinormalisasi dengan rumus : kemudian data diubah menadi bentuk biner [0,1] dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk data output atau target : = 1 dan = 2, Implementasi pada Jaringan a. Jaringan LVQ LVQ adalah aringan single layer yang terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan input dan output. Lapisan input terdiri dari enam unit input dan unit output terdiri dari dua unit output yakni diambil dari banyaknya kelas klasifikasi. Arsitektur aringan LVQ : Input Layer W11 Output Layer W61 Gambar 2 : Arsitektur Jaringan LVQ Permasalahan Diabetes Mellitus Deskripsi dari gambar di atas adalah sebagai berikut : adalah vektor training sebanyak (x 1, x 2,..., x 6 ) adalah target untuk vektor training sebanyak 2 target yaitu yang ditentukan dalam dua kelas. adalah vektor bobot untuk unit output ke- yaitu (w 1, w 2,..., w 6 ) adalah kelas hasil komputasi oleh unit output ke-, terdiri dari dua kelas yaitu adalah arak Euclidean antara vektor input dengan vektor bobot untuk unit output ke-. Algoritma LVQ : M-35

Agus Nurkhozin / Komparasi Hasil Klasifikasi Langkah 0 inisialisasi vektor referensi, inisialisasi learning rate (0) Langkah 1 Bila kondisi STOP belum terpenuhi, kerakan langkah 2 6 Langkah 2 Untuk setiap vector input training x, kerakan langkah 3-4 Langkah 3 Dapatkan nilai J sedemikian hingga minimum Langkah 4 Update sebagai berikut : Jika Jika maka maka Langkah 5 Reduksi learning rate Langkah 6 Tes kondisi STOP ; ; b. Jaringan Backpropagatioan Backpropagation adalah aringan multilayer, yang terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan input, hidden dan output. Lapisan input terdiri dari enam unit. Lapisan hidden terdiri dari 6 yang dipilih dari 10 node yang dipilih berdasarkan dari training dengan error terkecil. Sedangkan unit output terdiri dari dua kelas. Arsitektur aringan Backpropagation : Input layer X1 V11 Hidden layer Z1 X2 Z2 w11 Output X3 Z3 Y1 X4 Z4 Y2 X5 Z5 X6 Z6 Gambar 3 : Arsitektur backpropagation permasalahan Diabetes Mellitus Algoritma backpropagation Dengan menggunakan satu hidden layer, algoritma backpropagation sebagai berikut : Step 0 : Inisialisasi nilai bobot dengan nilai acak yang kecil. Step 1 : Selama kondisi berhenti masih tidak terpenuhi, laksanakan step 2-9. Step 2 : Untuk tiap pasangan pelatihan, kerakan step 3-8. Feedforward : M-36

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 Step 3 : Untuk tiap unit input (X i, i=1,,n) menerima sinyal input x i dan menyebarkan sinyal itu ke seluruh unit pada layer berikutnya ( hidden layer ) Step 4: Untuk tiap unit dalam ( Z, =1,,p ) dihitung nilai input dengan menggunakan nilai bobotnya z_ in = υ + x υ 0 i i i= 1 n Kemudian dihitung nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi yang dipilih z = f ( z_in ) Hasil fungsi tersebut dikirim ke semua unit pada layer berikutnya (unit output ). Step 5: Untuk tiap unit output ( Y k, k=1,..,m ) dihitung nilai input dengan menggunakan nilai bobot-nya y_ in = w + z w k 0k k = 1 p Kemudian dihitung nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi y = f ( y_ in ) k k Backpropagation Of Error Step 6 : Untuk tiap unit output ( Y k, k=1,..,m ) menerima pola target yang bersesuaian dengan pola input dan kemudian dihitung informasi kesalahan ' δ k = ( t k y k ) f ( y_ in k ) Kemudian dihitung koreksi nilai bobot yang akan digunakan untuk memperbaharui nilai bobot w k. : w = αδ z k k Hitung koreksi nilai bias yang kemudian akan digunakan untuk memperbaharui nilai w 0k : w 0 k = αδ k dan kemudian nilai δ k dikirim ke unit pada layer sebelumnya. Step 7: Untuk tiap unit dalam ( Z, =1,,p ) dihitung delta input yang berasal dari unit pada layer di atasnya : δ _ in = m δ w k k k = 1 Kemudian nilai tersebut dikalikan dengan nilai turunan dari fungsi aktivasi untuk menghitung ' informasi kesalahan : δ = δ _ in f ( z_ in ) Hitung koreksi nilai bobot yang kemudian digunakan untuk memperbaharui nilaiυ i : υ = αδ x υ i i o dan hitung nilai koreksi bias yang kemudian digunakan untuk memperbaharui υ o : = αδ Update nilai bobot dan bias : Step 8 : Setiap unit output ( Y k, k=1,,m ) mengupdate bias dan bobotnya (=0,,p ) w ( new) = w ( old) + w k k k Tiap unit hidden ( Z, =1,,p ) mengupdate bias dan bobotnya ( i=0,,n) υ ( new) = υ ( old) + υ i i i M-37

Agus Nurkhozin / Komparasi Hasil Klasifikasi Step 9 : Mengui apakah kondisi berhenti sudah terpenuhi. Algoritma Testing Setelah training, aringan syaraf backpropagation diaplikasikan dengan menggunakan fase yang diberikan sebelumnya dari algoritma training. Prosedur aplikasinya adalah sebagai berikut : Step 0 : Inisialisasi bobot (dari algoritma training) Step 1 : Untuk setiap vektor input, kerakan step 2-4 Step 2 : Untuk i = 1,...,n: set aktifasi dari unit input x i; Step 3 : Untuk = 1,...p: z _ in = v + x v ; 0 z = f ( z _ in ) Step 4 : n i= 1 i Untuk k = 1,...m: y _ in = w + z w ; y k = f ( y _ ink ) i k p 0k = 1 k Penelitian ini mencari perbandingan keakurasian hasil dari dua metode aringan yang digunakan. Data ditraining dengan menggunakan kedua metode klasifikasi yaitu aringan LVQ dan Backpropagatioan dengan masing-masing algoritma berbeda. Setelah data ditraining dan ditesting dengan kedua metode tersebut, selanutnya hasil training keduanya dibandingkan. Di bawah ini akan diberikan hasil klasifikasi dari kedua metode klasifikasi. Hasil klasifikasi yang diperoleh setelah proses training dan testing dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Hasil klasifikasi dengan menggu-nakan α= 0.5 dengan umlah epoch = 100, Jumlah training 345 dan umlah data testing 86 pasien Metode Error Persentasi keakurasian Waktu (detik) LVQ 27.441861 82.558139 1.00 Backpropagation 26.744187 73.255813 1.53 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulakan bahwa untuk proses training, metode LVQ lebih akurat dibaningkan metode Backpropagation. Hal ini terlihat dari besarnya error klasifikasi dan waktu yang digunakan klasifikasinya. Sehingga klasifikasi data diabetes menggunakan LVQ memberikan tingkat akurasi lebih tinggi atau akurat dalam membaca pola ika dibandingkan klasifikasi data menggunakan aringan Backpropa-gation. M-38

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 SARAN Dalam rangka pengembangan penelitian perlu dilakukan pada klasifikasi kasus yang lain karena aringan LVQ dan Backpropagation masih dapat memung-kinkan untuk dikai dan dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Arief, M. (2001). Diabetes Mellitus dan Komplikasinya. Puslitbang Kesehatan. Jakarta Fausett, L. (1994). Fundamentals of Neural Networks: Architecture, Algorithms, and Aplications, Prentice Hall Jorgens, V. dkk. (1994). Bagaimana Mengobati Diabetes secara Mandiri untuk Pasien yang tidak Menyuntikkan Insulin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence. Graha Ilmu, Yogyakarta. Kuzuya, T. Dkk. (2002). Report of Committee on the Classification and Diagnostic Criteria of Diabetes Mellitus. Diabetes Research and Clinical Practice. 55. Hal 65-85. Laksana, Teddy. (1996). Perancangan Alat Pradiagnosis untuk Diabetes. Surabaya Rafflesia, U. (2010). Perbandingan Performansi Jaringan LVQ dan RBF untuk Permasalahan Klasifikasi pada Penyakit Karies Gigi. Tesis Magister. ITS. Surabaya. Siang JJ. (2005). Jaringan Syaraf Tiruan & Pemrogamannya Menggunakan Matlab, Andi Yogyakarta Subianto, T. (2009). Diabates Mellitus. Asuhan keperawatan. http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-diabetesmellitus.html. Diakses pada Tanggal 7 Januari 2011. M-39

Agus Nurkhozin / Komparasi Hasil Klasifikasi M-40