Tony Kristiantoro* dan Novrita Idayanti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Magnet keras ferit merupakan salah satu material magnet permanen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI

Analisis Sifat Magnet Dan Mekanik Pada Permanent Bonded Magnet Pr-Fe-B Dengan Matriks Bakelit

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGARUH WAKTU DRY MILLING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MAGNET PERMANEN ND-FE-B

PENGARUH WAKTU DRY MILLING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MAGNET PERMANEN ND-FE-B

KARAKTERISASI SIFAT MAGNETIK DAN SERAPAN GELOMBANG MIKRO BARIUM M-HEKSAFERIT BaFe 12 O 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

4.2 Hasil Karakterisasi SEM

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET PERMANEN BAO.(6-X)FE2O3 DARI BAHAN BAKU LIMBAH FE2O3

Tony Kristiantoro *, Novrita Idayanti, Nanang Sudrajat, Ardita Septiani, Dadang Mulyadi dan Dedi

PEMBUATAN RIGID BONDED MAGNET BERBASIS Pr-Fe-B UNTUK KOMPONEN GENERATOR LISTRIK MINI

PENGARUH TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT FISIS, MAGNET DAN MIKROSTRUKTUR DARI BaFe 12 O 19 DENGAN ADITIF Al 2 O 3 SKRIPSI

Journal of Mechanical Engineering: Piston 2 (2018) Pembuatan Hybrid Magnet Berbasis NdFeB / BaFe 12 O 19 dan Karakterisasinya

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU SECARA STOIKIOMETRI DAN NON STOIKIOMETRI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MAGNET PADA PEMBUATAN MAGNET PERMANEN BaO.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Erfan Handoko 1, Iwan Sugihartono 1, Zulkarnain Jalil 2, Bambang Soegijono 3

Asyer Paulus Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri ITS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SIFAT MEKANIK DAN MAGNET TERHADAP VARIASI MATRIKS POLIESTER DAN SILICONE RUBBER PADA MAGNET PERMANEN BONDED Pr-Fe-B

Aplikasi Magnet Permanen di Indonesia: Data Pasar dan Pengembangan Material Magnet

Unnes Physics Journal

Pembuatan dan karakterisasi magnet komposit berbahan dasar barium ferit dengan pengikat karet alam

EFEK WAKTU WET MILLING DAN SUHU ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS, MIKROSTRUKTUR, DAN MAGNET DARI FLAKES NdFeB SKRIPSI WAHYU SOLAFIDE SIPAHUTAR

LAMPIRAN 1. Peralatan dan Bahan Penelitian

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DASAR PERANCANGAN COUPLER. Gambar 2.1 Skema rangkaian directional coupler S S S S. ij ji

I. PENDAHULUAN. karakteristik dari pasir besi sudah diketahui, namun penelitian ini masih terus

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN MAGNET PERMANENT Ba-Hexa Ferrite (BaO.6Fe 2 O 3 ) DENGAN METODE KOOPRESIPITASI DAN KARAKTERISASINYA SKRIPSI

PENGARUH VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TERHADAP SIFAT MAGNETIK PADA PEMBUATAN SOFT-MAGNETIC DARI SERBUK BESI SKRIPSI

Karakterisasi Suseptibilitas Magnet Barium Ferit yang Disintesis dari Pasir Besi dan Barium Karbonat Menggunakan Metode Metalurgi Serbuk

Pengaruh Ukuran Butir (garin size) pada pembuatan Bonded Magnet NdFeB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Efek Aditiv Al 2 O 3 Terhadap Struktur dan Sifat Fisis Magnet Permanen BaO.6(Fe 2 O 3 )

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

BAB IV DATA DAN ANALISA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor

BAB IV. Perancangan Dan Realisasi Antena Horn

INOVASI TEKNOLOGI PEMBUATAN MAGNET PERMANEN UNTUK MEMBANGUN INDUSTRI MAGNET NASIONAL

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

PEMBUATAN MAGNET BONDED PERMANEN PrFeB DENGAN BINDER POLYESTER DAN SILICONE RUBBER SKRIPSI HILDA AYU MARLINA

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

Analisis Sifat Mekanis Komposit Barium Hexaferrit dengan Penguat Silika

PENGARUH SUHU SINTERING PADA MAGNET NdFeB (Neodymium Iron Boron) TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNETIK DAN STRUKTUR KRISTALIN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Teori Dasar 2.1 Konsep Dasar

PEMBUATAN MAGNETIK BARIUM M-HEKSAFERIT YANG DIDOPING ION Cu

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

ANALISIS PENGUJIAN S-PARAMETER PADA PERANGKAT DUPLEXER DAN KABEL COAXIAL DENGAN FREKUENSI MHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

TEKANAN UDARA DALAM PROSES CURING PADA PEMBUATAN MAGNET PERMANEN BONDED NdFeB

PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.

Pengaruh Variasi Front Time dan Arus Puncak Impuls Arus terhadap Kuat Medan Magnet Beberapa Bahan Logam

BAB III DUAL BAND WILKINSON POWER DIVIDERS

BAB 3METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

Pengaruh temperatur sintering terhadap struktur dan sifat magnetik La 3+ - barium nanoferit sebagai penyerap gelombang mikro

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

[Type the document title]

PENGARUH BAHAN DIELEKTRIK DALAM UNJUK KERJA WAVEGUIDE

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

BAHAN Ba-Sr FERIT SEBAGAI KOMPONEN MAGNET SUBSTITUSI IMPOR UNTUK INSTRUMEN SEDERHANA

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Konfigurasi Sirkuit Directional Coupler

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

PERUBAHAN BUTIR DAN PENENTUAN TEMPERATUR PEMBENTUKAN BARIUM HEXAFERRITE TERSUBSTITUSI ION Mn +2 Dan Ti +4 MELALUI MEKANISME MEKANIKA MILLING

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET BONDED BaO.6 Fe 2 DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL

Gambar 2.1 Pola garis-garis gaya magnet

BAB 2 STUDI PUSTAKA Magnet

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

PENGUKURAN EFEK TRANSFORMER PADA WAVEGUIDE

Sintesis dan Karakterisasi Komposit Isotropik Resin Epoksi- PANi / Barium M-Heksaferit BaFe12-2xCoxZnxO19 sebagai Material Antiradar

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

SIDANG TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Pengaruh Variasi Waktu Milling dan Penambahan Silicon Carbide Terhadap Ukuran Kristal, Remanen, Koersivitas, dan Saturasi Pada Material Iron

Transkripsi:

Aplikasi Magnet Berpengikat (Bonded) NdFeB untuk S-band pada Rentang Frekuensi 2,00-4,00 GHz Application of NdFeB Bonded Magnet for S-band at Frequency Range of 2.00-4.00 GHz Tony Kristiantoro* dan Novrita Idayanti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Komp LIPI Gd 20, Jl Sangkuriang 21/54D, Bandung 40135, Indonesia Abstrak merupakan perangkat elektronik yang memiliki fungsi penting pada suatu sistem pemancar dan penerima gelombang frekuensi radio (RF), di mana magnet permanen dapat berfungsi sebagai pengarah gelombang (waveguide). Penelitian ini bertujuan untuk menggantikan magnet permanen barium ferit (BaFe 12 O 19 ) yang umumnya digunakan pada circulator dengan magnet permanen berpengikat (bonded) neodymium besi boron (NdFeB). Bahan baku yang digunakan adalah serbuk NdFeB crashed ribbon dengan menggunakan metode pengepresan green-compact yang divariasikan pada tekanan 25, 50, 75, dan 100 kg.cm -2 dan dilanjutkan proses pemanasan pada temperatur 200 C selama 60 menit. Karakterisasi sifat magnet dilakukan dengan Permagraph, diperoleh nilai intrinsik optimum dari sampel 100 kg.cm -2, induksi remanen (B r ) = 5,37 kg, koersifitas (H cj ) = 4,74 koe, produk energi maksimum (BH max ) = 2,39 MGOe, dan densitas (ρ) = 4,89 gr.cm -3. Hasil pengukuran kuat medan permukaan (B) dengan Gauss-meter menunjukkan nilai 800 G. Magnet dengan karakteristik optimum diterapkan pada circulator kemudian dikarakterisasi dengan Vector Network Analyzer dan menghasilkan voltage standing wave ratio (VSWR) = 1,354, isolasi = -17,165 db dan kerugian penyisipan = -0,200 db pada titik kerja 3,00 GHz, sehingga magnet berpengikat (bonded) NdFeB ini dapat diterapkan pada S-band circulator yang bekerja pada rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz. Kata kunci: magnet berpengikat (bonded), NdFeB, circulator, magnet barium ferit. Abstract Research to apply the NdFeB-bonded magnets as a permanent magnet at S-band circulator has been done. is an electronic device that has an important function in a RF transmitter - receiver (transceiver) system, in which a permanent magnet can serve as waveguide. This study aims to substitute the barium ferrite (BaFe 12 O 19 ) permanent magnets on the circulator with neodymium iron boron (NdFeB)-bonded permanent magnets. The raw material used was NdFeB powder crashed ribbon by using the pressed green compact method with pressure varied at 25, 50, 75, and 100 kg.cm -2. The next process was heating at temperature 200 o C for 60 minutes. Characterization of magnetic properties was carried out by using Permagraph. The best magnetic characteristics were obtained with a value of remanent induction (B r ) = 5.37 kg, coercivity (H cj ) = 4.74 koe, the Maximum field strength (BH max ) = 2.39 MGOe, and density (ρ) = 4.89 gr.cm -3. Measurement of the surface field strength was carried out by using Gauss-meter = 800 G. The optimum value of magnet characteristics in this research applied to the circulator then characterized by Vector Network Analyzer, the obtained value of voltage standing wave ratio (VSWR) = 1.354, Isolation = -17.165 db and insertion loss = -0.200 db at working point of 3.00 GHz. The obtained NdFeB-bonded permanent magnet in this research is good enough to be applied in S-band circulator at frequency range of 2.00-4.00 GHz. Keywords: bonded magnet, NdFeB, circulator, barium ferrite magnet. I. PENDAHULUAN Magnet sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi magnet pada skala pemakaian rumah tangga banyak diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti motor listrik, loud speaker, CD player, oven gelombang mikro, dan lain-lain. Aplikasi lain dari komponen magnet juga banyak * Corresponding Author. Email: tony001@lipi.go.id Received: October 5, 2014; Revised: October 20, 2014 Accepted: November 14, 2014 Published: December 30, 2014 2014 PPET - LIPI All rights reserved dijumpai pada peralatan instrumentasi, peralatan produksi, dan pada laboratorium penelitian. Akan tetapi kontribusi magnet sering diabaikan karena komponen ini sudah tertanam di dalam suatu perangkat dan tidak terlihat. Pada kenyataannya kebutuhan akan komponen ini menjadi sangat beragam bergantung pada kegunaan dan fungsi suatu perangkat. Secara umum, kebutuhan akan komponen magnet dibedakan berdasarkan bentuk, dimensi dan kuat medannya [1]. Kebutuhan komponen magnet permanen untuk bidang telekomunikasi cukup tinggi, salah satunya adalah sebagai komponen circulator frekuensi radio (RF). merupakan sebuah komponen pasif gelombang mikro yang berguna untuk meredam koefisien pantul yang tidak diinginkan

52 Tony Kristiantoro dan Novrita Idayanti pada media transmisi [2]. terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada Gambar 1, yaitu: penutup (circulator body), magnet permanen, ground plane, magnet lunak (ferrite disk) dan stripline (transmission line). Letak atau posisi magnet permanen yaitu di antara bagian ground plane dan penutup (circulator body). Gambar 1. Susunan Komponen pada. Magnet permanen pada circulator berfungsi untuk meredam agar sinyal elektromagnetik tidak keluar dan tetap merambat pada media transmisi (stripline) circulator. Sampai saat ini kebutuhan komponen circulator RF selalu dipenuhi produk dari manca negara. Material magnet barium heksaferit (BaFe 12 O 19 ) seperti yang digunakan pada circulator telah banyak digunakan sebagai magnet permanen karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, di antaranya adalah koersifitas dan magnetisasi yang tinggi serta stabilitas kimia yang baik [3], [4]. Sifat magnetik BaFe 12 O 19 ditentukan oleh sifat intrinsik magnet tersebut. Sifat intrinsik BaFe 12 O 19 menjadi lebih baik secara signifikan dengan doping pada sisi Ba atau Fe atau keduanya. Perbaikan sifat intrinsik magnetik tersebut terkait dengan perbaikan koersifitas dan anisotropi kristal magnet (magneto-crystalline anisotropy) [5]. Berbagai sintesa BaFe 12 O 19 dilakukan untuk mendapatkan nilai intrinsik dan sifat fisis yang lebih baik, hal ini dilakukan karena kebutuhan aplikasi magnet permanen yang semakin beragam. Untuk keperluan dalam hal aplikasi, selain nilai intrinsik, ada sifat lain yang menjadi perhatian yaitu kuat medan permukaan yang ditentukan oleh besaran rapat fluks magnetik (B). Rapat fluks magnetik sangat berhubungan dengan desain dan metode pabrikasi. Walaupun menggunakan bahan baku hasil proses kalsinasi yang sama, apabila dilakukan proses pabrikasi yang berbeda maka akan dihasilkan magnet permanen yang memiliki rapat fluk magnetik atau kuat medan permukaan yang berbeda [6]. Magnet permanen BaFe 12 O 19 dengan kuat medan permukaan yang tinggi memiliki densitas yang tinggi dapat diperoleh dengan memberikan tekanan yang tinggi pada tahap pengepresan. Untuk aplikasi tertentu magnet permanen BaFe 12 O 19 dapat disubstitusi menggunakan magnet permanen berpengikat (bonded) neodymium besi boron (NdFeB), di mana proses pabrikasi lebih efisien, tidak mengalami perubahan dimensi karena magnet berpengikat (bonded) diproduksi menggunakan teknologi compacting yaitu hot press maupun green compact, berbeda dengan BaFe 12 O 19 yang menggunakan proses sintering dalam pabrikasinya [7], [8]. NdFeB dikenal sebagai magnet tanah jarang karena komposisi materialnya tersusun dari unsur-unsur tanah jarang (rare earth magnets). Magnet NdFeB berstruktur kristal tetragonal dan dapat memiliki energi produk maksimum yang besar (BH max ~ 512 kj/m 3 atau 64 MGOe), walaupun sedikit lebih mudah terkorosi pada pemakaian yang terbuka. Apabila diperlukan dapat dilapis logam Ni atau Cr untuk meningkatkan ketahanan korosinya. Telah dilakukan penelitian pembuatan magnet permanen berpengikat (bonded) dengan jenis NdFeB crashed ribbon, bertujuan untuk meningkatkan karakteristik magnet yang dihasilkan, sehingga dapat diaplikasikan pada S-band circulator pada rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz. II. METODOLOGI Bahan baku magnet permanen berpengikat (bonded) NdFeB adalah serbuk magnet produksi Magnequench dengan kode produksi MQEP 16-7. Serbuk magnet ini berupa magnet crashed-ribbon yang sudah dicampur dengan bahan pengikat (binder) polimer, sehingga pada penelitian ini tidak perlu ditambahkan material binder lainnya. Serbuk magnet di cetak menggunakan die dengan diameter 25,45 mm dan dikompaksi menggunakan metode green-compact untuk mendapatkan magnet berpengikat (bonded) NdFeB dengan sifat magnet terbaik. Langkah pertama pada eksperimen ini adalah melakukan penimbangan serbuk magnet seberat 6,50 gr sebanyak delapan kali penimbangan. Sampel dibuat berjumlah delapan, agar diperoleh empat pasang magnet berpengikat (bonded) NdFeB yang masing-masing akan diaplikasikan pada circulator. Selanjutnya, sampel dikompaksi dengan variasi tekanan yang berbeda untuk mendapatkan sampel dengan densitas (ρ) terbaik. Pada eksperimen ini tekanan/kompaksi yang diberikan adalah 25, 50, 75 dan 100 kg.cm -2. Sampel hasil kompaksi dipanaskan pada temperatur 200 C dan ditahan selama 60 menit. Perlakuan ini diberikan untuk memastikan bahwa pengikatan serbuk magnet oleh polimer sebagai binder terjadi secara optimal. Perlakuan panas pada temperatur 200 C tidak akan merubah material serbuk magnet MQEP 16-7 karena perlakuan panasnya masih di bawah temperatur Curienya (T c = 291 C) [9]. Sampel hasil kompaksi diukur dimensi fisik dan massanya untuk menghitung nilai ρ-nya dengan menggunakan metode Archimedes, nilai ρ dan tingkat porositas suatu material memiliki hubungan berbanding terbalik. Sampel kemudian dimagnetisasi dengan memberikan energi maksimal sampai sampel mencapai titik jenuh dan dikarakterisasi menggunakan Permagraph Magnet- Physik E2 untuk mendapatkan kurva histerisis magnet berpengikat (bonded) NdFeB dan didapatkan nilai-nilai intrinsiknya, seperti, induksi remanen (B r ), koersifitas (H cj ), dan produk energi maksimum (BH max ). Pengukuran yang lain adalah pengukuran kuat medan magnet permukaan B (rapat fluks magnetik) menggunakan Gauss-meter. Magnet permanen berpengikat (bonded) yang telah dipabrikasi kemudian diterapkan pada sebuah circulator ISSN 1411-8289

J (kg) Aplikasi Magnet Berpengikat (Bonded) NdFeB untuk S-band pada Rentang Frekuensi 2,00-4,00 GHz 53 dan dikarakterisasi menggunakan Vector Network Analyzer (VNA) R3770 untuk mengetahui unjuk kerja circulator. Spesifikasi kerja yang dikarakterisasi adalah besaran voltage standing wave ratio (VSWR) yang menunjukkan matching dari circulator (S 11 ); VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing wave) maksimum ( V max ) dengan nilai minimumnya ( V min ) [10], besaran kerugian penyisipan [insertion loss (db)] yang menunjukkan keadaan daya pada sisi input (S 12 ), dan besaran isolasi (isolation (db)) yang menunjukkan keadaan daya pada sisi output (S 21 ). Aplikasi sepasang magnet berpengikat (bonded) NdFeB dalam circulator dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak ada kebocoran medan elektromagnetik. Pemasangan magnet permanen pada circulator diperihatkan pada Gambar 2. Magnet berpengikat Stripline 25.45 mm Gambar 2. Pemasangan Magnet Permanen pada. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 memperlihatkan nilai intrinsik magnet berpengikat (bonded) NdFeB yang diperoleh dari penerapan variasi tekanan, menunjukkan hasil eksperimen magnet berpengikat (bonded) dengan ρ sebesar 4,89 gr.cm -3 akibat dari tekanan kompaksi 100 kg.cm -2 adalah lebih baik daripada hasil penelitian pembuatan magnet berpengikat (bonded) NdFeB sebelumnya sebesar 4,47 gr.cm -3 akibat dari pemberian tekanan kompaksi 45 kg.cm -2 dan temperatur pemanasan 150 C dengan holding time 30 menit [8]. Nilai densitas magnet permanen ini akan berpengaruh terhadap spesifikasi kerja dari sebuah circulator. Gambar 3 menunjukkan contoh kurva histerisis magnet berpengikat (bonded) NdFeB dari hasil kompaksi 50 kg.cm -2 yang menghasilkan induksi remanen (B r ) ~ 4,94 kg, koersifitas (H cj ) ~ 6,37 koe, dan produk energi maksimum (BH max ) ~ 4,41 MGOe. U S U S Dari Tabel 1 terlihat nilai intrinsik magnet berpengikat (bonded) untuk B r cenderung mengalami kenaikan mengikuti kenaikan perlakuan tekanan saat green-compaction, demikian juga nilai ρ-nya. Proses berpengikat (bonded) dimulai dari pemberian tekanan green-compact. Material yang terdiri dari serbuk NdFeB dan binder akan semakin padat seiring dengan kenaikan tekanan. Sampel kemudian dipanaskan pada temperatur 200 C selama 60 menit, menyebabkan sampel akan semakin padat ketika material binder terbakar karena perlakuan panas, jarak butiran NdFeB akan semakin rapat dan porositas semakin mengecil. Dari proses ini, maka nilai intrinsik magnet berpengikat (bonded) mengalami kenaikan berbanding lurus dengan kenaikan tekanan. Kenaikan nilai ρ juga mengakibatkan kenaikan pada rapat B-nya. Pada penelitian ini diperoleh nilai B (rapat fluks magnetik) terbesar 800 G pada pemberian tekanan 100 kg.cm -2. Magnet berpengikat (bonded) selanjutnya diterapkan pada sebuah circulator yang dapat dioperasikan pada frekuensi kerja S band (2,00-4,00 GHz). Gambar 4 memperlihatkan diagram pengukuran spesifikasi kerja circulator. Pengukuran dilakukan dengan memasang circulator pada VNA, memberikan sinyal input 1 ma pada port 1 dan mengukur sinyal output pada port 2. Pada port 3 dipasang terminator 50 ohm untuk pembebanan. Pengukuran VSWR circulator dilakukan dalam rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz. TABEL 1 NILAI INTRINSIK DAN KUAT MEDAN PERMUKAAN DARI MAGNET BERPENGIKAT (BONDED) NdFeB No. Sampel Tekanan Kompaksi (kg.cm -2 ) Br (kg) H cj (koe) Sifat Magnet BH max (MGOe) (g.cm -3 ) B (Gauss) 1 25 4,84 4,43 3,65 4,43 620 2 50 4,94 6,37 4,41 4,51 680 3 75 5,11 4,64 3,64 4,76 700 4 100 5,37 4,74 2,39 4,89 800 Vector Network Analyzer 8 6 Press (50 kg.cm -2 ) NbFeB Bonded 4 2 0-2 -4-6 -8-15 -10-5 0 5 10 15 H(kOe) Gambar 3. Kurva Histerisis dari Magnet Berpengikat (Bonded) NdFeB Hasil Kompaksi 50 Kg.Cm -3. Gambar 4. Diagram Pengukuran. Tabel 2 memperlihatkan data pengukuran VSWR, isolation dan insertion loss dari circulator dengan penerapan magnet permanen berpengikat (bonded) NdFeB dan dibandingkan hasil pengukuran circulator komersil. Pada saluran transmisi ada dua komponen JURNAL ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI, Vol. 14, No. 2, Desember 2014

54 Tony Kristiantoro dan Novrita Idayanti gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V 0 +) dan tegangan yang direfleksikan (V 0 -). Nilai VSWR yang diperbolehkan adalah 2 [11], [12]. TABEL 2 PERBANDINGAN KINERJA CIRCULATOR DENGAN MAGNET BERPENGIKAT (BONDED) NdFeB DAN CIRCULATOR KOMERSIL Vector Network Analyzer Komersil (Ferit) (NdFeB-bonded magnet) VSWR 1,266 1,354 Insertion Loss (db) -0,343-0.200 Isolation (db) -21,054-17,165 Nilai VSWR pada titik kerja 3,00 GHz terukur sebesar 1,354, untuk frekuensi di atas dan di bawah nilai VSWR terukur sekitar 1,2, ini memperlihatkan bahwa setelah magnet permanen berpengikat (bonded) diterapkan pada circulator, sinyal yang direfleksikan masih memenuhi spesifikasi yaitu 2 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 6. Hasil Pengukuran Isolation pada. Gambar 5. Hasil Pengukuran VSWR. Pengukuran isolasi circulator dilakukan pada rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz, pada titik kerja 3,00 GHz diperoleh nilai -17,165 db, ini menunjukkan bahwa circulator masih bisa menangani level daya yang cukup tinggi. Apabila dibandingkan dengan nilai isolasi circulator komersil maka nilai ini masih lebih kecil. Akan tetapi untuk frekuensi di atas dan di bawah diperoleh nilai sekitar -19 db. Pengukuran isolasi circulator ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 7 menunjukan pengukuran insertion loss dari aplikasi magnet berpengikat (bonded) pada circulator pada rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz, untuk titik kerja 3,00 GHz diperoleh nilai -0,200 db, insertion loss pada circulator yang sudah teraplikasi magnet berpengikat (bonded) NdFeB memiliki nilai yang masih sesuai dengan spesifikasi circulator komersil, ini berarti sinyal yang dikirimkan mengalami pengurangan daya yang kecil. Dari karakterisasi unjuk kerja circulator dengan magnet berpengikat (bonded) NdFeB, maka semua spesifikasi yang dimiliki oleh circulator komersil S- band dengan magnet permanen BaFe 12 O 19 dapat terpenuhi [12]. Gambar 7. Hasil Pengukuran Insertion Loss pada. Penggunaan magnet berpengikat (bonded) NdFeB sebagai magnet permanen circulator memiliki kelebihan dibandingkan dengan penggunaan BaFe 12 O 19, yaitu dalam proses pabrikasinya; magnet BaFe 12 O 19 memiliki temperatur sintering yang tinggi 1250 C, sedangkan ketersediaan high temperatur furnace merupakan kendala tersendiri. Pada pembuatan magnet berpengikat (bonded) NdFeB, serbuk NdFeB crash-ribbon cukup mendapat perlakuan pemanasan pada temperatur 200 C. Kelebihan yang lain adalah kepresisian ukuran produk akhir magnet berpengikat (bonded) NdFeB lebih tinggi dari BaFe 12 O 19, karena hasil proses sintering mengalami penyusutan 13-15%. Hal Ini menjadi kendala tersendiri apabila kita mendesain dimensi produk akhir magnet BaFe 12 O 19 yang presisi. Magnet permanen berpengikat (bonded) NdFeB tidak mengalami penyusutan yang berarti pada saat mendapat perlakuan burn-compact, sehingga memiliki dimensi fisik yang sesuai dengan perancangannya. KESIMPULAN Penelitian telah berhasil membuat dan menerapkan magnet berpengikat (bonded) NdFeB pada S-band circulator pada titik kerja 3,00 GHz diperoleh nilai VSWR sebesar 1,354, nilai isolasi sebesar -17,165 db dan nilai kerugian penyisipan sebesar -0,200 db dari magnet berpengikat (bonded) NdFeB berdensitas sebesar 4,89 gr.cm -3 yang memiliki nilai intrinsik; induksi remanen (B r ) ~ 5,37 kg, koersifitas (H cj ) ~ 4,74 koe, produk energi maksimum (BH max ) ~ 2,39 MGOe ISSN 1411-8289

Aplikasi Magnet Berpengikat (Bonded) NdFeB untuk S-band pada Rentang Frekuensi 2,00-4,00 GHz 55 dan kuat medan permukaan 800 G. oleh karena itu magnet berpengikat (bonded) NdFeB dapat digunakan sebagai magnet alternatif pengganti magnet ferit dalam circulator. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dilakukan dalam Program Tematik Tahun 2014, sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI yang telah memfasilitasi penelitian ini dapat terlaksana. DAFTAR PUSTAKA [1] K.J. Strnat, Modern permanent magnets for applications in electro-technology, Proceedings of the IEEE vol. 78, issue 6, 1990, pp. 923-946. [2] R. Munarkhi, Soetamso, dan Suwandi, Rancang bangun sirkulator variabel 1500 MHz - 2500 MHz menggunakan pasir feromagnetik, Jurnal PA, hal. 13-20, 2008. [3] H. Sözeri, Simple recipe to synthesize single-domain BaFe 12O 19 with high saturation magnetization, Journal of Magnetism and Magnetic Materials, vol. 321, pp. 2717-2722, 2009. [4] J. Lee, M. Fuger, J. Fidler, D. Suess, T. Schrefl, and O. Shimizu, Modeling of the write and read back performances of hexagonal Ba-ferrite particulate media for high density tape recording, Journal of Magnetism and Magnetic Materials, vol. 322, pp. 3869-3875, 2010. [5] H. Mocuta, L. Lechevallier, J. M. Le Breton, J. F. Wang, and I. R. Harris, Structural and magnetic properties of hydrothermally synthesised Sr 1 xnd xfe 12O 19 hexagonal ferrites, Journal of Alloys and Compounds, vol. 364, pp. 48-52, 2004. [6] S. R. Trouth, Magnetic testing of bonded magnets, For the NATO/ARW Conference on Bonded Magnets, Newark, DE, USA, August 22 and 23, 2002, pp. 1-8. [7] N. Idayanti, P. Irasari, L. Muliani, N. Sudrajat, T. Kristiantoro, Pembuatan magnet bonded hybrid untuk aplikasi generator kecepatan rendah, Jurnal Sains Materi Indonesia, Edisi Desember 2009. [8] T. Kristiantoro, N. Sudrajat, W. Budiawan, Pembuatan dan karakterisasi magnet bonded NdFeB dengan teknologi green compact, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol. 9 no.1, hal. 9-11, 2013. [9] (2010). The magnequench website. [Online]. Available: http://www. Mqitechnology.com. [10] T. Kristiantoro dan N. Sudrajat, Magnet permanen bonded untuk komponen circulator pada frekuensi kerja L band, Prosiding Seminar Nasional Fisika, 2013, pp. 724-727. [11] T. Kristiantoro dan N. Sudrajat, Karakterisasi magnet permanen untuk komponen circulator pada frekuensi kerja L band, Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) Material Maju, Magnet dan Aplikasinya, 2013, hal. 143-147. [12] T. Kristiantoro, N. Sudrajat, N. Idayanti, A. Y. Hercuadi, Characterization of barrium ferrite permanent magnet for circulator components working at S band (2.45 GHz 4.00 GHz), Procceding The 3 rd International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET), 2014, p. 94-97. JURNAL ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI, Vol. 14, No. 2, Desember 2014