Menimba Untung dari Investor Area

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kini Beroperasi. Setelah semua pihak dianggap siap mengakomodasi fasilitas Investor Area, pertengahan Juni lalu layanan anyar ini mulai beroperasi.

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

JASA KUSTODIAN SENTRAL

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua. Bagian V : Back Office 08 Desember 2016

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

SURAT PERNYATAAN & KUASA REKENING INVESTOR

5 Bank Pembayaran Siap Dukung Transaksi Pasar Modal

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

Makin Mudah Memiliki Kartu AKSes


Laporan Direktur Utama

Perbankan Komersial dan UKM

Mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur. Pasar Modal Indonesia. Target KSEI 2010

Sub Rekening Collateral dari SRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

-2- persyaratan agar divestasi yang dilakukan atas inisiatif sendiri tidak dimanfaatkan Bank untuk melakukan kegiatan investment banking. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

EASTSPRING SYARIAH EQUITY ISLAMIC ASIA PACIFIC USD

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

Babak Baru, Era Implementasi SID

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran

Bagaimana Menjadi Investor Saham

No.10/29/DPM Jakarta, 2 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

AKSes Mobile untuk BlackBerry

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

PERJANJIAN KEANGGOTAAN DANA SYARIAH

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

SEKILAS TENTANG PERAN LEMBAGA PEMERINGKAT EFEK DALAM INDUSTRI PASAR MODAL

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Grafik Kinerja Investasi

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/2/PBI/2008 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA. Oleh : Ali Husein Mubarok. Abstract

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

Transkripsi:

Dari Redaksi Implementasi fasilitas Investor Area telah memasuki bulan kedua. Beragam pendapat kami kumpulkan dari para pelaku pasar dan regulator. Intinya, semua pihak memberikan dukungan serta mempunyai tujuan sama, yaitu menjadikan pasar modal Indonesia lebih transparan, aman dan terpercaya. Pada Fokuss kali ini, kami hadirkan pula komentar dari para Bank Pembayaran, yang telah ditunjuk sebagai Payment Bank KSEI untuk periode tahun 2009-2011. Apa persiapan mereka, dan bagaimana mereka menyikapi perkembangan pasar modal Indonesia dimana mereka menjadi bagian di dalamnya. Sebagai bagian dari upaya KSEI dalam meningkatkan kerjasama dan pertukaran informasi antar Central Securities Depository, KSEI mengirimkan wakilnya ke pertemuan internasional The 11 th ACG Cross Training Seminar di Bangladesh. Acara yang ulasannya dapat disimak dalam lembaran Fokuss ini mengangkat tema Issuer Services. Memasuki bulan Ramadhan 1430 H, segenap tim Fokuss, Direksi, Manajemen serta Staf KSEI mengucapkan maaf yang sebesarbesarnya atas segala kekhilafan yang tanpa sengaja kami lakukan, dan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan. daftar isi 1 4 Selamat membaca! Redaksi Menimba Untung dari Investor Area Para Bank Pembayaran Siap Bertugas Menimba Untung dari Investor Area Fasilitas Investor Area telah resmi diberlakukan dalam rangka mendukung keamanan investor dan transparansi pasar. Bagaimana reaksi dan tanggapan pelaku pasar terhadap peluncuran fasilitas ini? K epemilikan aset para investor kian terjamin keamanannya setelah fasilitas Investor Area diterapkan tanggal 18 Juni 2009 lalu. Sebab, melalui fasilitas ini, para investor dapat mengecek posisi kepemilikan Efeknya setiap saat sehingga apabila terdapat kejanggalan dapat dideteksi lebih dini untuk mengatasi dampak negatif lebih lanjut. Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Ananta Wiyogo, mengatakan bahwa untuk mendapatkan akses data yang tersedia di website KSEI tersebut, investor harus mengajukan permohonan melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola portofolio investasi mereka. Fasilitas Investor Area tidak hanya mem 04 Edisi 6 8 The 11 th ACG Cross Training Seminar Serve Our Investor aktivitas & Statistik Tahun 2009

Nurhaida Hoesen Wan Wei Yiong beri kemudahan mengecek posisi rekening. Dengan fasilitas ini, para investor pun berkesempatan mengecek data historis perpindahan Efek yang tercatat pada Sub Rekening Efek di sistem penyimpanan data KSEI bernama The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-Best) hingga 30 hari terakhir. Seluruh data milik investor yang tersedia dalam Investor Area pun dapat dikonsolidasikan. Hanya dengan satu ID saja, investor dapat mengakses semua rekeningnya di beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sekaligus Tentu saja partisipasi aktif Pemegang Rekening (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) bersifat wajib sehingga investor berkesempatan mendapatkan Investor ID dan Pin Code. Dengan Investor ID tersebut, investor dapat mengecek seluruh posisi rekening yang tersebar pada beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui website KSEI https://investor.ksei.co.id. Dengan demikian investor tidak harus mengkonsentrasikan seluruh Rekening Efeknya hanya pada satu Perusahaan Efek atau Bank Kustodian saja. Hanya dengan satu ID saja, investor dapat mengakses semua rekeningnya di beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sekaligus, jelas Ananta. Pemberlakuan fasilitas Investor Area tidak hanya bermanfaat bagi investor. Perusahaan Efek maupun Bank Kustodian tentu lebih dimudahkan karena mempunyai sumber data yang valid untuk memberikan informasi yang tepat dan transparan kepada nasabah yang membutuhkan. Sejalan dengan itu, komitmen untuk mendukung transparansi dan fairness pada pengelolaan industri pasar modal pun terpenuhi. Meski menjanjikan banyak keuntungan, Ananta mengakui, respons investor belum optimal. Per 25 Agustus 2009, jumlah investor yang sudah tercatat baru mencapai 4.185 orang. Angka ini masih jauh dari data Sub Rekening Efek yang mencapai 355.358 rekening. Minimnya partisipasi ini karena masih banyak investor belum mengetahui keberadaan maupun manfaat fasilitas Investor Area, papar Ananta. Menanggapi implementasi fasilitas Investor Area, Emmy Andriani, Head Operation PT Sinarmas Securities (Sinarmas) mengatakan, seiring dengan perkembangan pasar modal, masalah keterbukaan informasi makin menjadi tuntutan utama dalam berinvestasi. Mengenai tanggapan para nasabah Sinarmas, menurut Emmy, cukup beragam. Sebagian kecil nasabah mengaku belum memahami, namun secara umum dapat dikatakan sangat setuju dengan penerapan sistem ini. Bahkan beberapa nasabah, langsung menghubungi kami dan menanyakan cara pendaftaran setelah mengetahui peluncuran fasilitas Investor Area melalui pemberitaan media massa, ujarnya. Direktur PT Indo Premier Securities (Indo Premier), Fredy Sumendap mengatakan, sebagai broker atau Pemegang Rekening KSEI, pihaknya wajib mengurus pendaftaran fasilitas Investor Area bagi semua nasabah pemegang Sub Rekening Efek di Indo Premier. Sejak fasilitas Investor Area diberlakukan, Indo Premier menyampaikan pesan elektronik tersebut kepada semua pengguna Indo Premier On-line Trading atau IPOT. Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Regina Natalia, Annisa Indri Hapsari Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI

Fredy menambahkan, sebelum fasilitas Investor Area ini diberlakukan, Indo Premier telah menyiapkan sistem khusus bagi para nasabah untuk dapat memantau posisi aset mereka. Keberadaan fasilitas Investor Area membuat nasabah semakin merasa aman dan yakin karena dapat membandingkan data Efek atau mutasi Efek yang disediakan broker dengan data yang tersimpan di KSEI. Beberapa kejadian penyalahgunaan Efek dan dana milik nasabah sempat membuat investor meragukan keamanan menyimpan Efek pada broker, aku Fredy. Transparansi Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Bapepam - LK, Nurhaida mengatakan bahwa penerapan Investor Area merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal kita. Fasilitas Investor Area, menurutnya, perlu diperluas untuk menjamin keamanan dana nasabah. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Wan Wei Yiong, bahwa fasilitas Investor Area merupakan wujud komitmen transparansi di lingkungan pasar modal Indonesia. Bagi BEI, keyakinan dan kepercayaan investor dan calon investor bahwa bertransaksi di pasar modal itu cukup aman merupakan faktor mutlak dalam keberhasilan perkembangan pasar modal Indonesia, ujarnya. Berkaitan dengan komitmen transparansi tersebut, Nurhaida menandaskan, pada tanggal 8 Juni 2009 Bapepam-LK telah mengeluarkan surat tertulis (surat Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009) kepada semua Pemegang Rekening KSEI untuk melaksanakan permintaan fasilitas Investor Area kepada nasabah yang membutuhkan. Dengan peraturan tersebut KSEI selaku Self Regulatory Organization (SRO) dapat melakukan pengenaan sanksi kepada setiap pemegang rekening yang tidak memenuhi peraturan tersebut, tandas Nurhaida. Dalam rangka perkembangan pasar, menurut Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Hoesen, penggunaan Investor ID dalam fasilitas Investor Area merupakan langkah awal perkembangan menuju terciptanya Identitas Tunggal (Single ID) bagi investor dalam kegiatan pasar modal, mulai dari kegiatan transaksi sampai penyelesaian transaksi. Apabila Single ID sudah diberlakukan di semua lembaga terkait, KPEI pun akan mengembangkan sistem kliring yang mengacu pada modelling mengenai ID tersebut, tandas Hoesen. ND Murdani Fredy Sumendap Saat ini, menurut Nurhaida, Bapepam-LK dan SRO tengah melakukan finalisasi konsep Single ID. Single ID tersebut diharapkan akan dipergunakan dalam seluruh aktivitas di pasar modal, mulai dari order sampai dengan pelaksanaan book entry settlement pada Rekening Efek. Kelak, kata Hoesen, ID tersebut akan sangat bermanfaat untuk kepentingan transaksi lebih luas. Misalnya untuk mempermudah Corporate Action seperti pembagian dividen, distribusi Initial Public Offering dan Rights Issue. Dengan Investor ID itu pula, investor dapat memantau semua alur pergerakan asetnya, tidak hanya Efek tetapi juga pergerakan dana, tutur Hoesen. ND Murdani, Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Seluruh Indonesia mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik pemberlakuan fasilitas Investor Area. Selain mendukung transparansi informasi, kebijakan ini juga meminimalisasi risiko penyalahgunaan aset nasabah. Meski demikian, menurutnya, perlu sosialisasi lebih lanjut menyangkut proses maupun pemanfaatan identitas Emmy tunggal Andriani tersebut. Sebagian investor masih merasa enggan untuk berhubungan dengan pajak. Tapi kalau dijelaskan secara transparan, saya kira semua dapat menerima, tutur Murdani. Hoesen mengatakan, persoalan pajak seharusnya tidak menjadi kendala bagi investor dalam menggunakan fasilitas Investor Area ini. Kedepannya transparansi pajak menjadi mutlak. Sikap berkelit dari pajak justru akan menutup kesempatan investor menikmati peluang keuntungan jika Single ID sudah dipergunakan untuk berbagai bentuk transaksi di pasar modal. Himbauan Bapepam-LK Pada kesempatan yang sama, Nurhaida juga menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan fasilitas ini. Apabila ada perbedaan atau kejanggalan antara catatan nasabah dengan informasi pada Investor Area, diharapkan investor aktif melakukan klarifikasi lebih lanjut kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, yang selanjutnya harus dijawab dengan jelas dan reasonable kepada nasabah. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pasar modal, KSEI juga diharapkan terus melakukan review terhadap sistemnya guna mendukung pengembangan fasilitas ini, khususnya tujuan yang lebih besar yaitu penerapan Single Investor ID di pasar modal Indonesia.l Penggunaan Investor ID dalam fasilitas Investor Area merupakan langkah awal perkembangan menuju terciptanya Identitas Tunggal (Single ID) bagi investor.

Para Bank Pembayaran Siap Bertugas KSEI kembali menunjuk Bank Pembayaran sebagai tempat aliran dana penyelesaian transaksi Efek di pasar modal Indonesia. Mereka adalah BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, dan Bank Permata. 4 Setelah berakhirnya kontrak kerja sama KSEI dan Bank Pembayaran (Payment Bank) periode 2005-2009, KSEI kembali menjalin kerja sama dengan Payment Bank untuk periode 2009-2011. Melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pada tanggal 13 Juli 2009, KSEI resmi menunjuk 4 (empat) bank yang akan bertindak sebagai Payment Bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dan PT Bank Permata Tbk (Bank Permata). Jalinan kerja sama antara KSEI dan Payment Bank ini dilakukan mengingat KSEI sebagai lembaga non perbankan tidak dapat menjalankan fungsi pemindahbukuan dana, terutama pembayaran dana kepada pemakai jasa. Hal ini terkait juga persyaratan penempatan posisi dana pada rekening khusus di bank, sesuai Peraturan Bapepam No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Terpilihnya Payment Bank ini dilakukan melalui proses tender yang dimulai sejak bulan April 2009 oleh Tim KSEI. Perumusan Request for Proposal untuk disampaikan kepada kandidat bank disusun berdasarkan hasil evaluasi kinerja Payment Bank periode sebelumnya serta rencana ke depan. Proposal kandidat bank selanjutnya dievaluasi oleh Tim KSEI, sekaligus dilakukannya kunjungan untuk memastikan sistem operasional seluruh kandidat bank. Evaluasi akhir dilakukan melalui penilaian atas 4 (empat) kriteria, yaitu: company profile, Information Technology, additional functionality dan service price and credit facility. Rusdianti Salim Erwina Wigneswara Menurut Erwina Wigneswara, Vice President Funding Relationship Manager I Corporate Banking Group CIMB Niaga, CIMB Niaga yang merupakan hasil penggabungan Bank Lippo dan Bank Niaga kembali dipercaya KSEI menjadi salah satu Payment Bank untuk periode 2009-2011. Sebelumnya, Bank Lippo sudah menjadi Payment Bank sejak tahun 2000-2005 dan 2005-2009, serta sejak tahun 2005-2009 melalui CIMB Niaga. Sehingga kami sudah memiliki infrastruktur, organisasi, pengalaman, pengetahuan, pemahaman, produk dan layanan kepada pelaku pasar modal, ungkap Erwina. Persiapan menjadi Payment Bank KSEI tidak mudah. Selain harus mempunyai kesiapan sistem dan infrastruktur TI, pihak KSEI melakukan seleksi ketat secara endto-end dan menentukan Service Level Agreement rinci yang mencakup cut off time, response time, Disaster Recovery Center, dan sebagainya. Proses seleksi tahun 2009 ini bersamaan dengan merger CIMB Niaga, dimana perlu dilakukan proses integrasi Payment Bank ex Bank Lippo dan ex Bank Niaga, penyatuan kantor cabang di Gedung Bursa Efek Indonesia, integrasi banking system ke core banking CIMB Niaga serta allignment layanan dan prosedur, papar Erwina. Layanan bagi nasabah pelaku pasar modal yang disediakan CIMB Niaga antara lain berupa pinjaman modal kerja, layanan intraday, bank garansi, virtual account, e-banking, e-tax maupun transaksi valas (forex) dan kustodi. Menurut Erwina, Payment Bank dapat diibaratkan entry ticket untuk memasuki bisnis layanan pasar modal yang komprehensif. Kami melakukan pengembangan sistem, produk dan layanan secara berkesinambungan sesuai dinamika kebutuhan pelaku pasar modal. Saat ini kami telah menyediakan layanan intraday bagi Anggota Bursa untuk settlement transaksi Saham, government bonds dan corporate bonds, layanan IPO Emiten, e-banking, tax payment, lending, mass fund transfer, virtual account, corporate payroll, corporate card dan penempatan dana, papar Erwina. Menurut Erwina, per Juni 2009, nilai transaksi melalui KSEI yang dilayani oleh CIMB Niaga mencapai 52% dengan total nilai Rp 161,4 triliun dengan frekuensi transaksi C-BEST yang dilayani mencapai 44%. Jumlah nasabah Payment Bank sebesar 32% dari total perusahaan sekuritas yang ada dan 83% Bank Kustodian. Adapun total perusahaan sekuritas yang selama ini

telah membina hubungan kerja sama dengan CIMB Niaga mencapai 78%. Bagi Bank Mandiri, penunjukan sebagai Payment Bank KSEI juga bukan yang pertama kali. Bank Mandiri telah ditunjuk sebagai Payment Bank sejak tahun 1994, dan penunjukan kali ini adalah untuk yang keempat kalinya, sehingga tentunya dari segi pengalaman hubungan yang telah terjalin Bank Mandiri akan lebih siap. Wisnu Broto, Senior Manager FI Overseas Network Group Bank Mandiri, mengutip pernyataan Direktur Bank Mandiri mengatakan, nilai transaksi KSEI yang dilayani Bank Mandiri per Juni 2009 telah melampaui Rp 100 triliun. Menurutnya, kelebihan Bank Mandiri adalah merupakan Bank BUMN pertama di Indonesia yang ditunjuk sebagai Payment Bank KSEI selama lebih dari 14 tahun dan terus dipercaya sampai saat ini. Bagi BCA, saat ini adalah untuk yang kedua kalinya ditunjuk sebagai Payment Bank KSEI, yaitu sejak periode tahun 2005-2009 dan kini periode tahun 2009-2011. Persiapan yang dilakukan BCA kali ini tidak serumit persiapan yang dilakukan Payment Bank baru yang harus membangun jaringan host-to-host dengan KSEI. Saat ini lebih ke arah pengembangan layanan yang disesuaikan dengan kepuasan nasabah, ungkap Rusdianti Salim, Chief Manager Satuan Kerja Cash Management BCA. Sebagai Payment Bank, BCA diharapkan dapat mengembangkan pasar modal di Indonesia dengan memberikan kemudahan layanan bagi investor maupun Anggota Bursa untuk melakukan transaksi pasar modal dengan didukung kecanggihan teknologi informasi, sehingga transaksi pasar modal yang dilakukan melalui BCA menjadi mudah, cepat dan aman, lanjutnya. Perkembangan nilai transaksi yang dibukukan BCA dari Anggota Bursa yang memiliki rekening BCA sebesar Rp 135,47 triliun per bulan. Dengan lebih dari 850 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, nasabah dapat menggunakan berbagai sarana dalam melakukan transaksi, antara lain: Internet Banking, Mobile Banking, Debit BCA, ATM, layanan BCA Prioritas, BCA Bizz, dan BCA by Phone. BCA telah mengelola lebih dari tujuh juta rekening yang tersebar di seluruh Indonesia, yang merupakan modal dasar BCA sebagai Payment Bank dimana mayoritas dari komunitas pasar modal, yaitu investor dan Anggota Bursa telah menggunakan BCA untuk melakukan transaksi perbankan yang terkait dengan pasar modal. Sementara itu, periode ini adalah untuk yang pertama kalinya Bank Permata ditunjuk sebagai Payment Bank KSEI. Penunjukan Bank Permata sebagai Payment Bank KSEI sungguh merupakan satu tonggak pencapaian (milestone) yang membuktikan komitmen dan kemampuan Bank Permata dalam menyediakan layanan perbankan sesuai standar yang telah ditetapkan KSEI dalam mendukung aktivitas pasar modal Indonesia, papar Ardi Sedaka, Head - Financial Institutions Bank Permata. Ardi Sedaka Wisnu Broto Aktivitas Bank Permata meliputi antara lain: investasi IT, pembuatan aplikasi sistem dan prosedur, persiapan produk/layanan pendukung sampai dengan tatakerja dan pelatihan personil di titik-titik penting keseluruhan aktivitas Payment Bank. Menurutnya, Bank Permata telah memenuhi persyaratan Payment Bank yang ditetapkan KSEI. Bank Permata memiliki 268 cabang konvensional dan 10 cabang syariah di 55 kota, dengan 563 jaringan ATM yang luas serta dapat diakses pada lebih dari 17.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, ALTO, Plus dan Prima. Layanan Bank Permata dapat diakses melalui internet banking (Permatae_Business), yang dapat digunakan oleh perusahaan maupun individu untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional bisnis. Bank Permata juga memiliki layanan Virtual Account yang beroperasi secara Real Time On-line, sehingga mempermudah Anggota Bursa dalam menerima pembayaran dari nasabah tanpa perlu lagi melakukan proses rekonsiliasi secara manual. Untuk para investor yang merupakan nasabah Anggota Bursa, Bank Permata memiliki produk Sub Account yang dapat diakses secara real time on-line guna memantau transaksi pembayaran Efek. Produk ini akan meningkatkan transparansi pengelolaan dana nasabah oleh Anggota Bursa, dan memudahkan pelaporannya kepada pihak regulator, yang akhirnya akan mendukung kemampuan perusahaan sekuritas dalam melayani transaksi nasabah yang frekuensi dan volumenya senantiasa bertumbuh terutama dengan semakin maraknya online trading. Menurut Rusdianti, kerja sama BCA dengan KSEI yang telah terjalin selama ini telah cukup baik dan kami berharap agar kestabilan dan kontinuitas sistem dapat dipertahankan untuk mendukung transaksi pasar modal. Sinergi yang telah terjalin antara perbankan dengan industri pasar modal, lanjutnya, harus terus ditingkatkan dengan saling memberikan informasi terkini mengenai industri pasar modal sehingga Payment Bank dapat memberikan pelayanan terbaik. Menurut Erwina, selama ini kerja sama dengan pihak KSEI sudah berjalan sangat baik. Pemantauan harian dan evaluasi seluruh payment bank secara transparan dilakukan bersama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan. Kerja sama ini akan lebih baik lagi apabila KSEI ataupun SRO lainnya mengikutsertakan Payment Bank sebagai bagian dari tim pengembangan pasar modal dalam pembahasan dengan otoritas lain seperti Bank Indonesia atau Departemen Keuangan dan lainlain, sehingga layanan kepada pelaku pasar modal dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan bersama untuk memberikan manfaat yang sebaik-baiknya dalam berbagai dimensinya. l Sinergi antara perbankan dengan industri pasar, harus terus ditingkatkan dengan saling memberikan informasi terkini mengenai industri pasar modal.

The 11 th ACG Cross Training Seminar Serve Our Investor Pertemuan rutin Asia Pacific Central Depository Group (ACG) Cross Training Seminar kembali diselenggarakan untuk yang kesebelas kalinya. Dengan mengambil Issuer Services sebagai topik pembahasan utama, negara-negara peserta ACG sepakat untuk senantiasa fokus terhadap kebutuhan investor, sekaligus memberikan layanan terbaik kepada mereka. P enyelenggaraan The 11 th ACG Cross Training Seminar bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan kerja sama antar anggota ACG. Berlangsung pada tanggal 2-4 Juli 2009 dengan tuan rumah The Central Depository Bangladesh Limited (CDBL), Dhaka, Bangladesh, kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Pan Pacific Sonargaon. Acara ini dihadiri 15 institusi dari 11 negara di Asia Pasifik, antara lain, India, Pakistan, China, Jepang, Korea, Indonesia, The 11 th ACG Cross Training Seminar bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan kerja sama antar anggota ACG. Malaysia, Mongolia, Hong Kong, Singapura dan Thailand dengan topik utama Issuer Services. Pada acara tahunan ini, perwakilan delegasi KSEI berasal dari Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha (Dian Kurniasarie), Divisi Jasa Kustodian Sentral (Hartati Handayani), Divisi Pengembangan Sistem Informasi (Erna Mudji Ambarsari) dan Bagian Hukum (Roshida Widyawati). Delegasi KSEI membawakan presentasi bertema Depository Model and Issuer Services Provided By KSEI, yaitu mengenai layanan Corporate Action yang disediakan KSEI bagi pemakai jasa. Topik pembahasan utama dibagi dalam 4 (empat) topik, yaitu Comparison of Depository Models, CSD s Legal Protection in case of Participant Insolvency, Legal Issues and Implications raised by Unification of Private Law (UNIDROIT) Convention, Collateral Management serta Impact of the World Financial Crisis on the Market and Actions Taken by CSDs. Hari pertama diawali dengan acara Welcome Reception yang dihadiri hampir seluruh peserta. Acara ini dimaksudkan untuk saling mengenal satu sama lain diselingi pertukaran informasi seputar masing-masing institusi. Hari kedua, seminar dibuka dengan sambutan dari tuan rumah Chairman of CDBL, Samson H Chowdhury dan Chairman of The Securities and Exchange Commission (SEC) Ziaul Haque Khondker, kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh Samad dari CDBL mengenai perkembangan CDBL sejak tahun 1999 dan layanan jasa CDBL, antara lain pembagian dividen kepada investor, penyediaan akses internet dan Short Messaging Service (SMS) untuk melihat saldo Efek yang dimiliki investor secara langsung ke website CDBL. Acara tahunan ini kemudian dilanjutkan dengan pembahasan topik pertama, Comparison of Depository Model, yang merupakan topik yang dipilih dalam pertukaran informasi antar Task Force. Ada tujuh negara yaitu China, India, Singapura, Hong Kong, Malaysia, Indonesia dan Jepang yang saling bertukar informasi mengenai layanan jasa penyimpanan Efek kepada pemakai jasa. Pembahasan dititikberatkan pada struktur Rekening Efek dan Sub Rekening Efek yang berlaku di masing-masing negara. Kegiatan Corporate Action dan pemberian akses kepada investor untuk melihat saldo Efek dalam Sub Rekening Efeknya. Seperti halnya Indonesia yang telah memiliki fasilitas Investor Area, negara-negara lain juga telah memberikan fasilitas yang sama kepada investor. Investor dapat mengakses Sub Rekening Efeknya melalui

website atau SMS. Pada hari yang sama diadakan pula diskusi antar kelompok dengan issue utama Issuer Services yang terbagi dalam tujuh kelompok kecil. Pada hari ketiga, acara dilanjutkan dengan pembahasan topik kedua yaitu CSD s Legal Protection in case of Participant Insolvency yang dipresentasikan oleh Pakistan dan Malaysia. Dalam presentasinya, kedua negara ini memaparkan bahwa Efek nasabah harus disimpan dalam Sub Rekening Efek untuk melindungi aset nasabah dari kebangkrutan Pemegang Rekening serta adanya larangan bagi Pemegang Rekening untuk melakukan perpindahan Efek, penarikan maupun agunan atas Efek tanpa instruksi dari nasabah. Pada pembahasan topik ketiga mengenai Legal Issues and Implication of UNIDROIT Convention, delegasi dari Korea Selatan, Jepang dan Thailand mempresentasikan mengenai perbandingan antara ketentuan-ketentuan UNIDROIT Convention dengan ketentuan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek yang berlaku di masing-masing negara tersebut. Latar belakang UNIDROIT Convention adalah adanya transaksi cross border, dimana diperlukan adanya modernisasi dan harmonisasi ketentuan terkait pe nyelesaian transaksi antara negara-negara yang terlibat cross border. Saat ini ketiga negara tersebut masih dalam proses pengkajian ketentuan UNIDROIT, dimana implementasi dari ketentuan UNIDROIT tersebut akan disesuaikan setelah memperoleh persetujuan dari Capital Market Supervisory masing-masing negara. Selanjutnya pada topik ketiga mengenai Collateral Management, delegasi Indonesia yang diwakili oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta Thailand dan Korea Selatan menjelaskan mengenai struktur jaminan atas penyelesaian transaksi Efek. Pertemuan selama dua hari ini diakhiri dengan pemaparan dari Dr Hasan Imam, Managing Director & CEO Race Capital Management, Mendjargal Orosoo, Mongolian Securities Clearing House and Central Depository, Naoko Watanabe, Japan Securities Depository Center, Inc. dan A.C. Gautam, Managing Director Bank of India Shareholding, mengenai dampak krisis keuangan dan tindakan yang dilakukan oleh kustodian sentral dalam menghadapi krisis keuangan yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 sampai saat ini. Acara ditutup dengan santap malam bersama untuk seluruh peserta yang juga dihadiri oleh keluarga besar CDBL. Acara ini dimeriahkan oleh kesenian tradisional Bangladesh, dan diakhiri foto bersama. Di akhir acara, CDBL memberikan slogan Serve Your Investor yang berarti bahwa saat ini semua Central Securities Depository fokus terhadap kebutuhan investor dan meningkatkan layanan yang lebih baik. Sampai jumpa dalam ACG Cross Training tahun depan. l [Delegasi KSEI] Dengan slogan Serve Your Investor, saat ini semua Central Securities Depository fokus terhadap kebutuhan investor dan meningkatkan layanan yang lebih baik.

aktivitas Kunjungan Delegasi Iran Pada tanggal 22 Juli 2009, KSEI bersamasama dengan BEI dan KPEI mendapatkan kunjungan kehormatan dari delegasi Stock Exchange Organization (SEO) Iran yang terdiri dari berbagai unsur di pasar modal Iran, seperti: Perusahaan Efek, Emiten, hakim dan regulator. Tujuan kunjungan tersebut adalah pertukaran informasi terkait dengan perkembangan industri pasar modal di masing-masing negara. Acara diawali dengan kunjungan ke trading floor, yang kemudian dilanjutkan presentasi dari masing-masing institusi dan diakhir dengan diskusi. l DRC Live Test ke-12 Dalam rangka menjamin kelancaran, kenyamanan dan keamanan investor dalam bertransaksi, KSEI kembali melakukan Disaster Recovery Center (DRC) Live Test ke-12 pada tanggal 31 Juli 2009. Pengujian sistem DRC tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa sistem DRC mampu mengamankan dan menggantikan sistem C-BEST utama pada saat terjadi gangguan pada mesin utama dan Business Contingency Plan dapat berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan. l Team Building Pemakai Jasa KSEI KSEI kembali menyelenggarakan kegiatan Team Building Pemakai Jasa KSEI di Bandung pada tanggal 3-5 Juli 2009. Acara bertema Jungle Adventure ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan kerja sama di antara KSEI dan pemakai jasa, sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas segala hasil yang telah dicapai selama ini. Kegiatan team building ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI. Rangkaian kegiatan sejak keberangkatan, kegiatan team building di Green Forest hingga Gala Dinner di Nu Art Sculpture diikuti peserta dengan antusias dan membawa kesan mendalam serta menambah terjalinnya keakraban antara KSEI dan pemakai jasanya. Acara juga dimeriahkan dengan pemutaran film hasil kegiatan team building, penampilan live band dan dancer serta adanya pembagian doorprize. l Total Distribusi Corporate Action (Periode Januari - Juli 2009) Dana Januari - Juli 2009 Rp (miliar) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 20.420,44 20,08 Debt (Bunga dan Pokok) 30.077,06 4,73 Total Dana 50.497,50 24,81 statistik Efek (Jumlah/Unit Efek) Saham 7.403.887.511 Waran 15.026.329 HMETD 8.440.366.499 Total 15.859.280.339