SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Sistem Forensik Digital pada Sepeda Motor. Oleh. Jonathan Tanzil Rahardjo NIM :

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM TELEMETRI DATA PADA MOBIL RC (RADIO CONTROLLED)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari:

LOCAL POSITIONING SYSTEM MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Panel instrumen pada kendaraan bermotor (dashboard) merupakan

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

DATA LOGGER PARAMETER PANEL SURYA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

KOTAK HITAM SEBAGAI PENCATAT PENGEREMAN, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MEDIA SECURE DIGITAL CARD

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan

SISTEM TAMPILAN INFORMASI PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

PENYEREMPAK PENUNJUK WAKTU BERDASARKAN GMT SECARA NIRKABEL

Integrasi Sensor Multifungsi Accelerometer untuk Mendeteksi Kekuatan Benturan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko.

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

PENGGUNAAN RASPBERRY PI SEBAGAI WEB SERVER PADA RUMAH UNTUK SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN PEMANTAUAN SUHU

PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM TRACKER DAN KAMERA SEBAGAI ALAT BANTU PEMANTAU BUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

PERANCANGAN ALAT BANTU MOBILITAS BERSUARA DALAM RUANGAN BAGI TUNANETRA BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification)

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENDEKATAN RANCANGAN. Kriteria Perancangan

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

Peta Digital untuk Menunjukkan Posisi Kendaraan dan Kereta Api Menuju Perlintasan Secara Realtime

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

DT-51 Application Note

Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR 3HV

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Deskripsi ALAT DETEKSI LEBAR REL KERETA API SECARA REAL TIME DAN OTOMATIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

GPS Starter Kit Application Note AN GPS - GPS Navigator. Oleh: Tim IE

SISTEM PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK SERTA PEMANTAUAN SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JALA-JALA

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM HARDWARE DAN SOFTWARE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Perancangan dan Realisasi Grup SMS dengan Sistem Tertanam

IMPLEMENTASI BLUETOOTH HC-05 UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECELAKAAN PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Mikro-Kontroller AT89C51 Pada Pengukur Kecepatan Kendaraan

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

Palang Pintu Kereta Api Otomatis Berbasis Data Global Positioning System (GPS)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

Transkripsi:

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso 1, F. Dalu Setiaji 2, Jonathan Tanzil R. 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen SatyaWacana 1 danvicz@yahoo.com, 2 fdsetiaji@yahoo.com, INTISARI Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor mendominasi statistik angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Tidak jarang kecelakaan tersebut berakibat fatal dan mengakibatkan pengendara meninggal sehingga sulit dilakukan investigasi mengenai penyebab maupun kronologi kejadian. Pada makalah ini dirancang suatu alat berbasis mikrokontroler yang terpasang pada sepeda motor untuk mengukur parameter parameter dinamika pergerakan dan merekamnya dalam sebuah kartu memori. Parameter yang dimaksud meliputi waktu, jarak tempuh, kecepatan, percepatan, orientasi, dan sudut kemiringan. Data yang tersimpan dapat diputar ulang secara grafis pada PC menggunakan program aplikasi. Alat telah berhasil dirancang dan diimplementasikan pada sepeda motor. Pengujian telah dilakukan lebih dari 1000 km dengan berbagai skenario dan hasilnya parameter parameter dinamika pergerakan dapat diukur dengan akurat dan disimpan dengan baik pada kartu memori. Pemutaranulang pada PC cukup memberikan gambaran skenario yang berkaitan. Kata kunci: sepeda motor, dinamika pergerakan, mikrokontroler, PC 1. PENDAHULUAN Di Indonesia, terutama kota kota besar yang lalu lintasnya sering macet, sepeda motor menjadi alat transportasi pilihan akhir akhir ini. Pada tahun 2012, jumlah sepeda motor yang beredar di jalanan mencapai 77,755 juta unit, meningkat 12% dari tahun sebelumnya [1]. Tingkat mobilitas tinggi, harga unit murah, biaya perawatan 53

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 rendah, dan konsumsi bahan bakar irit merupakan alasan penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi di perkotaan. Karena populasi sepeda motor yang meningkat tiap tahunnya, angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pun ikut meningkat. Sepanjang tahun 2012, terjadi 117.949 kecelakaan di seluruh Indonesia, 111.015 di antaranya melibatkan sepeda motor [2]. Disini terlihat bahwa mayoritas kecelakaan lalu lintas di Indonesia melibatkan sepeda motor. Faktor manusia menjadi penyebab utama kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Berkendara di bawah pengaruh minuman keras, mengebut, membelok atau berhenti secara tiba tiba, mengendarai sepeda motor tanpa dasar keterampilan cukup merupakan penyebab utama kecelakaan sepeda motor karena faktor manusia [3], [4], [5]. Apabila karakter pengendaraan selama berkendara dapat direkam dan diputar ulang, maka kronologi suatu insiden yang melibatkan sebuah sepeda motor dapat terpaparkan dengan jelas dan terukur. Pada penelitian ini dirancang suatu alat berbasis mikrokontroler untuk mengukur dan merekam parameter parameter pengendaraan yang nantinya diperlukan untuk investigasi suatu insiden secara kronologis. Rekaman disimpan dalam kartu memori dan dapat diputar ulang menggunakan program aplikasi pada PC. 2. PERANCANGAN SISTEM Prinsip kerja sistem forensik yang dirancang serupa dengan kotak hitam pada pesawat terbang. Kartu memori digunakan untuk penyimpan data pengendaraan sepeda motor berupa posisi, waktu, kecepatan, percepatan, jarak tempuh, dan orientasi. Dengan menggunakan program aplikasi pada PC, data ini nantinya dapat diambil dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Pembahasan perancangan sistem dibagi dua yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. 2.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras dirancang berbasis mikrokontroler. Beberapa periferal pendukung seperti kompas digital, akselerometer, sensor efek Hall, GPS transceiver, dan antarmuka 54

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. kartu memori turut diintegrasikan untuk melakukan fungsi pengukuran parameter dan penyimpanan data. Gambar 1 menunjukkan diagram blok sistem secara keseluruhan. Gambar 1. Diagram blok sistem forensik digital berbasis mikrokontroler Modul CMPS10 merupakan modul terintegrasi yang berisi magnetometer 3- sumbu, akselerometer 3-sumbu, dan prosesor 16-bit. Keluaran modul ini sudah dalam bentuk digital sehingga dapat langsung dihubungkan ke mikrokontroler melalui saluran I2C. Ada tiga parameter dinamika pergerakan yang diambil dari modul ini yaitu orientasi bidang datar (0 o 359.9 o ), sudut pitch dan roll (±85 o ), serta percepatan pada sumbu x, y, dan z. Lokasi sepeda motor berupa koordinat lintang dan bujur didapat dari modul GPS PMB688 yang menggunakan IC SiRFIII sebagai prosesornya. Selain lokasi, data berupa waktu dan ketinggian juga dapat diperoleh dari modul ini. Modul ini terhubung ke mikrokontroler melalui saluran serial. Protokol komunikasi yang digunakan adalah NMEA0813, diambil pesan GGA-nya. 55

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 Untuk mengukur kecepatan sepeda motor digunakan sensor efek Hall yang dipasang pada batang suspensi depan. Pada bagian roda depan dekat sensor berada diberi kepingan dari bahan magnetik. Tiap kali kepingan ini melintas dekat sensor, akan ditanggapi sebagai interupsi eksternal pada mikrokontroler. Kecepatan rotasi kepingan ini akan proporsional kecepatan rotasi roda depan, yang juga berarti kecepatan sepeda motor. Data yang diambil selama berkendara disimpan dalam kartu memori berukuran 2 GB. Dengan menggunakan program aplikasi pada PC data ini nantinya dapat dibaca dan ditampilkan secara grafik. 2.2. Perancangan Perangkat Lunak Ada dua perangkat lunak yang dirancang dan direalisasikan, yaitu perangkat lunak pada mikrokontroler dan perangkat lunak pada PC. Pada mikrokontroler digunakan bahasa pemrograman rakitan yang kompatibel dengan MCS-51 sedangkan aplikasi visual pada PC dikembangkan menggunakan Delphi 7. Fungsi utama perangkat lunak pada mikrokontroler adalah untuk berkomunikasi dan mengambil data yang relevan dari masing masing sensor, mengolah, dan menyimpannya dalam kartu memori. Gambar 2 menunjukkan diagram alir perangkat lunak pada mikrokontroler. 56

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. Gambar 2. Diagram alir perangkat lunak pada mikrokontroler Program aplikasi pada PC dapat digunakan untuk menyalin data dari kartu memori, menampilkan bacaan sensor sensor secara real-time, dan memutar ulang data yang tersimpan secara teks maupun grafik. Gambar 3 menunjukkan diagram alir perangkat lunak pada PC. 57

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 Gambar 3. Diagram alir perangkat lunak pada PC 3. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dilakukan secara bertahap dengan memastikan tiap modul bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Setelah itu barulah dilakukan pengujian secara keseluruhan untuk melihat kinerja sistem. Sistem tidak dirancang memiliki antarmuka penampil, untuk itu dalam beberapa pengujian digunakan bantuan LCD karakter untuk melakukan verifikasi pembacaan. 58

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. 3.1. Pengujian Modul GPS PMB688 Pengujian modul ini bertujuan untuk memastikan bahwa GPS dapat menerima transmisi dari satelit dan mikrokontroler dapat menerjemahkan data yang dikirim oleh modul GPS. Tabel 1 menunjukkan contoh data yang diterima dari modul GPS serta data yang telah diterjemahkan oleh mikrokontroler. Tabel 1. Hasil penerjemahan data yang diterima dari modul GPS Data yang diterima Terjemahan $GPGGA, 123519, 0719.1170,S, UTC Time=12:35:19 11029.5522,E,1,07,1.0,626.7,M,,*47 Latitude=7 19 11.70 S Longitude=110 29 55.22 E Altitude=626.7meter Waktu UTC yang diterima harus ditambahkan 7 jam supaya menjadi waktu WIB. Pada contoh di atas, berarti data diterima pukul 19.35.19 WIB. Mode penerimaan data diatur pada mode push data sehingga pembaruan data dilakukan berkala secara otomatis. Dari tabel tersebut terlihat bahwa modul ini dapat menunjukkan lokasi secara cukup akurat, yaitu dalam kisaran 5 meter. Contoh data yang diterima dapat dilihat pada tampilan LCD Gambar 4. Gambar 4. Tampilan hasil terjemahan data modul PMB688 59

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 3.2. Pengujian Modul Magnetometer dan Akselerometer CMPS10 Pengujian modul ini bertujuan untuk memastikan bahwa modul magnetometer dan akselerometer dapat menentukan arah mata angin, mengukur sudut pitch dan roll, serta mengukur percepatan pada sumbu x, y, dan z. Hasil pengukuran dibandingkan dengan hasil pengukuran oleh aplikasi Nice Compass dan Inclinometer pada sebuah telepon selular berbasis Android. Arah mata angin diambil dari register 2 dan 3 dengan panjang data 16-bit dengan jangkah pengukuran 0-399.9. Untuk data pitch diambil dari register 4, sementara untuk data roll diambil dari register 5, masing masing dengan jangkah pengukuran 0+/-85. Untuk data pengukuran percepatan 3-sumbu diambil dari register 16-17 (sumbu-x), register 18-19 (sumbuy) dan register 20-21 (sumbu-z). Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4 secara berturut - turut menunjukkan hasil pembacaan arah mata angin, sudut pitch, dan sudut roll. Tabel 2. Pengujian pembacaan arah mata angin Posisi Pembacaan Sensor Pembanding(Android app: Ralat(%) Nice Compass ) Utara 0 0 0 Timur 91 90 1.11 Selatan 180 180 0 Barat 271 270 0.4 Ralat Maksimal: 0.4 Tabel 3. Pengujian pembacaan sudut pitch Kemiringan Pembacaan Sensor Pembanding(Android Ralat(%) app: Inclinometer ) 80 79 79 1.25 45 45 45 0 0 0 0 0-45 -45-45 0-80 -79-79 1.25 Ralat Maksimal: 0.625 60

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. Tabel 4.5 Pengujian pembacaan sudut roll Kemiringan Pembacaan sensor Pembanding(Android Ralat(%) app: Inclinometer ) 80 79 79 1.25 45 45 45 0 0 0 0 0-45 -45-45 0-80 -79-79 1.25 Ralat Maksimal: 0.625 Dari tabel tabel di atas, hasil terlihat bahwa modul dapat bekerja dengan baik untuk mengukur parameter parameter yang relevan dengan ralat di bawah 1%. Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh pembacaan dari modul ini pada LCD. Gambar 5. Tampilan hasil terjemahan data modul CMPS10 3.3. Pengujian Sensor Efek Hall A3210 Pengujian ini bertujuan untuk mengamati keluaran sensor ketika didekatkan bahan magnetik. Pada pengujian ini digunakan kepingan magnet permanen berukuran 100x80x20 mm yang ditempelkan pada sisi miniatur roda, sedangkan sensor diletakkan pada dekat kepingan magnet tersebut, seperti terlihat pada Gambar 6. 61

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 Gambar 6. Posisi kepingan magnet dan sensor Efek-Hall Dari hasil pengujian didapatkan ketika sensor berada pada jarak 2 5 cm dari kepingan magnet, keluaran akan berada pada logika 1 dan sebaliknya. Roda yang sebenarnya berdiameter 45 cm sehingga sekali putaran dapat menempuh jarak 1,5 m. 3.4. Pengujian Modul Antarmuka Memori Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dapat ditulis dan dibaca kembali pada suatu alamat memori dengan benar. Pengujian dilakukan dengan menulis alamat 0h-3h dengan karakter ASCII YOYO, kemudian dilakukan proses pembacaan. Hasil pembacaan menunjukkan karakter ASCII yang sama persis, yang berarti antarmuka memori dan mikrokontroler berjalan lancar. Pembaruan data sensor sensor dilakukan tiap 0,5 detik sedangkan tiap penyimpanan data tersebut ke kartu memori dilakukan tiap sepeda motor menempuh 1 m. Tiap paket data berukuran 59 byte, termasuk header dan footer masing masing 2 byte, sehingga kartu memori sebesar 2 GB dapat menampung data perjalanan sepanjang kira kira 35.000 km. 62

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. 3.5. Pengujian Alat secara Keseluruhan Setelah masing masing modul dipastikan dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, dilakukan integrasi dan instalasi pada sepeda motor. Sistem dikemas dalam suatu kotak berukuran 14,5x9,5x5 cm dengan berat 290 gram, sehingga telah berwujud alat yang siap dipasang di sepeda motor, seperti yang terlihat pada Gambar 7. Gambar 7. Pemasangan catu daya berupa baterai motor ke alat Catu daya didapat dari baterai sepeda motor dengan tegangan 12 V yang diubah menjadi 5 V oleh regulator yang ada di dalam alat. Pengujian telah dilakukan sebanyak empat kali dengan skenario sebagai berikut: 1. Sekali perjalanan singkat 2. Sembilan kali perjalanan luar kota 3. Sekali simulasi tabrakan menggunakan sepeda 4. Sekali simulasi jatuh sendiri menggunakan sepeda Perjalanan dengan skenario pertama ditempuh dari depan Apotik Wahid Jl. Jendral Sudirman ke Klenteng Ho Tek Bio Jl. Sukowati, Salatiga. Perjalanan menempuh jarak sejauh 200 m dengan hanya satu tikungan. Dinamika pergerakan sepanjang perjalanan dapat direkam dengan baik dan dapat ditampilkan secara grafik pada program aplikasi di PC. Perjalanan dengan skenario ke dua ditempuh dari Salatiga ke Semarang sejauh 120,6 km sehingga total perjalanan sejauh 1085,4 km. Dinamika pergerakan dapat 63

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 direkam dengan baik dan dapat ditampilkan pada program aplikasi seperti pada Gambar 8, Gambar 9. Data yang ditampilkan hanya berupa sampel data kecepatan dan percepatan yang diambil pada kilometer ke 483. Gambar 8. Grafik kecepatan sebagai fungsi jarak skenario ke 2 Gambar 9. Grafik percepatan sebagai fungsi jarak skenario ke 2 64

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. Kedua contoh grafik di atas menunjukkan dinamika kecepatan dan percepatan sepeda motor sepanjang kurang lebih 500 m. Terlihat konsistensi antara kecepatan dan percepatan, yaitu ketika terjadi perubahan kecepatan yang drastis, akan terlihat lonjakan pada grafik percepatan. Untuk menyimulasikan kejadian tabrakan, alat dipasang pada sepeda yang ditabrakkan ke dinding. Dinamika pergerakan direkam dan ditampilkan ulang pada program aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Gambar 10. Grafik pitch sebagai fungsi jarak skenario ke 3 65

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 Gambar 11. Grafik roll sebagai fungsi jarak skenario ke 3 Kondisi simulasi tabrakan juga cukup tergambar pada Gambar 10 dan Gambar 11, terutama dari grafik roll, yang menunjukkan adanya perubahan drastis kemiringan kendaraan yaitu dari sudut -10 o menjadi 45 o dalam jarak yang sangat pendek. Hal ini menunjukkan laju kendaraan yang tak terkendali. 4. KESIMPULAN DAN SARAN PENGEMBANGAN Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa masing masing modul sensor dapat mengukur parameter parameter yang relevan dengan akurat. Dengan menggunakan protokol komunikasi yang sesuai untuk masing masing modul, data tersebut dapat dibaca oleh mikrokontroler untuk selanjutnya disimpan dalam kartu memori. Pembacaan dan penampilan data dari kartu memori juga dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan program aplikasi pada PC. Dari beberapa contoh skenario yang diuji-coba, dapat dilakukan analisa sederhana untuk mengetahui kronologi kejadian berdasarkan parameter parameter pergerakan yang diputar ulang. Pengembangan dapat dilakukan di sisi program aplikasi PC dengan menambahkan suatu fungsi yang dapat memutar ulang parameter parameter pergerakan dalam 66

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. bentuk animasi. Pemutaran ulang dalam bentuk animasi diharapkan dapat lebih memberikan gambaran mengenai kronologi kejadian. DAFTAR PUSTAKA [1] http://otomotif.kompas.com/read/2013/02/26/6819/94.2.juta.mobil.dan.sepeda. Motor.Berseliweran.di.Jalanan.Indonesia, diakses 1 Februari 2014. [2] http://otomotif.kompas.com/read/2013/02/25/6810/sepeda.motor.penyebab.kece lakaan.terbanyak, diakses 1 Februari 2014. [3] Motorcycles Traffic Safety Fact Sheet, NHTSA DOT-HS-810-990. [4] Traffic Safety Facts 2008 data, NHTSA DOT-HS-811-159. [5] Motorcycle Safety, NHTSA DOT-HS-807-709. 67

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 53 67 68