TRANSFORMASI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN 4R

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSFORMASI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN 4R

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Analisis Faktor-Faktor Yang Terkait Dengan Persiapan Transformasi Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Sinergi dan Organisasi Kuantum

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun

Mengevaluasi luas dan kedalaman struktur organisasi. 1.0 Develop Vision and Strategy (10002)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan sosial, politik, regulasi, dan peta persaingan telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

KATA PENGANTAR Mengamati dinamika perkembangan bisnis pada saat ini, baik di tingkat local maupun nasional, nampaknya masih menyimpan harapan yang cer

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB III Landasan Teori

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #3 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan menjelaskan kesimpulan akhir dari hasil analisis data dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

Kolaborasi (Collaboration)

Manajemen Strategik. M Anang Firmansyah

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN. setiap anggotanya dalam melaksanakan aktivitasnya. Nilai tersebut mengarahkan

E-Government Capacity Check

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto @riza_ary. PPM School of Management

Isi: Pelajaran dari RS yang melakukan Perubahan Perubahan Budaya di RS Tabanan Dimana peran Perencanaan Strategis pada perubahan?

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

PERTEMUAN 5 PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB III SOLUSI BISNIS

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk merupakan perusahaan jasa. perbankan yang besar di Indonesia. Dalam era globalisasi ini PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera diberlakukan pada tahun 2015.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

Transkripsi:

TRANSFORMASI ORGANISASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN 4R Achieve mobilization Create vision Build a measurement system Construct an economic model Align the physical infrastructure Redesign the work architecture REFRAMING RESTRUCTURE REVITALIZATION RENEWAL Achieve market focus Invent new business Change the rules through information technology Create a reward structure Build individual learning Develop the organization Suatu kehidupan organisasi tidak terlepas dari pengaruh lingkungan eksternal, karena organisasi sebagai suatu sistem selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi yang tidak responsif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan yang kompleks dan penuh ketidakpastian sudah tentu tidak menguntungkan organisasi di dalam menghadapi dunia persaingan yang makin ketat. Nampaknya usaha melakukan perubahan dalam organisasi telah menjadi kebutuhan nyata dari setiap organisasi. Organisasi harus mengembangkan kapasitasnya untuk mempelajari pola, tata nilai dan strategi kerja baru sehingga unsur-unsur tersebut dapat ditransformasikan kedalam kehidupan organisasi yang lebih mampu menjawab setiap tantangan organisasi. Kebutuhan untuk mentransformasikan organisasi merupakan pergeseran yang fundamental antara hubungan organisasi, individu dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu transformasi organisasi merupakan tantangan utama bagi para pimpinan organisasi. Tulisan ini mencoba menyajikan konsep transformasi organisasi yang dikemukakan oleh Gouillert and Kelly (1995). Pendekatan yang ditulisnya tersebut telah didasarkan pada

eksperimen dan hasil nyata di beberapa organisasi industri seperti industri kimia, elektronik, farmasi, otomotif, telekomunikasi, perusahaan penerbangan dan kereta api. Berdasarkan pendekatan tersebut, mereka dapat melihat bagaimana strategi dan visi organisasi dapat ditransformasikan kedalam program-program yang ada di setiap tingkatan organisasi dan bagaimana peran kepemimpinan dalam proses transformasi organisasi tersebut. Model transformasi organisasi yang dieksplorasi dalam pendekatan tersebut mencakup 4 kategori yang disebutnya "4R" yaitu Reframing, Restructure, Revitaliztion dan Renewal. Reframing Pendekatan "Reframing" merupakan pergeseran konsepsi organisasi tentang bagaimana suatu organisasi bisa mencapai tujuannya. Suatu organisasi kadang-kadang terhalang dengan suatu pola pikir tertentu sehingga organisasi kehilangan kemampuan untuk mengembangkan model mental yang sesuai dengan tuntutan organisasi. Melalui pendekatan "Reframing" akan membuka pola pikir baru dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dimensi "Reframing" terdiri atas 3 unsur seperti: (1) mencapai mobilisasi (achieve mobilization), (2) menciptakan visi (create vision) dan (3) membangun sistem pengukuran (build a measurement system). 1. Mencapai mobilisasi (achieve mobilization) merupakan proses yang mendorong tumbuhnya energy mental yang dibutuhkan untuk memfasilitasi proses transformasi. Mobilisasi mencakup usaha-usaha menumbuhkan motivasi dan komitmen mulai dari tingkat individu, tim dan organisasi secara keseluruhan. Di dalam istilah biologis manusia, mobilisasi berarti mengumpulkan dan menyalurkan energi mental yang dibutuhkan untuk mempercepat proses transformasi. 2. Menciptakan visi (create vision) organisasi akan mempersiapkan arah organisasi kemasa depan, sedangkan melalui mobilisasi berusaha menciptakan segala potensi untuk pencapaian visi organisasi. Visi organisasi harus memberikan tantangan dan inspirasi bagi segenap individu dalam organisasi sehingga mereka mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Visi yang baik harus dapat memberikan energi baru bagi individu, menciptakan makna dalam kehidupan individu, menetapkan "Standard of excellence" dan menciptakan jembatan antara keadaan saat ini dan masa depan (Espejo, et.21, 1996; Gouillart,1995; Ulrich,1996). Selanjutnya Espejo et.21 (1996) memberikan beberapa karakteristik pertanyaan yang harus dijawab untuk menguji apakah suatu visi dikatakan baik. 3. Membangun Sistem Pengukuran (build a measurement system) merupakan langkah yang perlu dilakukan lebih lanjut dalam organisasi. Pemimpin harus menerjemahkan visi ke dalam seperangkat ukuran-ukuran dan target serta mendefnisikan tindakantindakan yang dibutuhkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Sistem pengukuran ini merupakan usaha menciptakan "a sense of commitment". Restructure

Pendekatan Restructure berkaitan dengan bentuk organisasi dan tingkat kompetisi yang dapat dicapai organisasi. Bentuk organisasi yang ramping, datar dan sesuai dengan kebutuhan organisasi merupakan pertimbangan yang utama dalam melakukan Restructure. Di dalam pendekatan Restructure terkandung 3 unsur yang meliputi: (1) Membangun model ekonomi (construct an economic model) (2) Teknik mengintegrasikan infrastruktur fisik (align the physical infrastructure) dan (3) Mendesain kembali arsitektur pekerjaan (redesign the work architecture). 1. Membangun model ekonomi (construct an economic model) dapat memberikan pandangan bagi organisasi secara rinci tentang dimana dan bagaimana suatu nilai diciptakan atau dihilangkan dalam organisasi. Model ini ibarat sistem pernapasan didalam badan manusia. Seperti pada sistem pernapasan manusia dimana oksigen disuplai sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia, sehingga model ekonomi mampu mendistribusikan sumber daya ke unit-unit yang paling dibutuhkan dalam organisasi. 2. Teknik mengintegrasikan infrastruktur pisik (align the physical infrastructure) merupakan salah satu ukuran yang sangat penting terhadap arah dan strategi suatu organisasi. Didalam sistem tubuh manusia, teknik tersebut merupakan sistem tulang yang memperkuat jaringan fasilitas dan aset lainnya dalam organisasi seperti misalnya pabrik, gudang, truk, mesin dan sebagainya yang merupakan hasil penting dalam rantai proses kerja organisasi. Ibarat tulang manusia, aset-aset pisik organisasi relatip tetap, kaku dan tidak bisa dengan mudah dirubah diluar desain yang ada. Salah satu contoh perusahaan Hewlett-Packard yang secara berkesinambungan melakukan rekonfigurasi fasilitas pisik sebagai fokus strategi perusahaannya. Sebagai seorang pimpinan organisasi perlu merumuskan strategi operasional yang merupakan terjemahan dari sasaran, strategi, tujuan dan kebija kan yang digunakan untuk menyelaraskan infrastruktur fisik. 3. Mendesain kembali arsitektur pekerjaan (redesign the work architecture). Didalam organisasi, suatu pekerjaan diselesaikan melaluiproses jaringan yang kompleks yang dalam hal ini disebut "work architecture". Revitalization Sistem Revitalitation merupakan usaha mendorong pertumbuhan dengan mengkaitkan keseluruhan organisasi dengan lingkungannya. Setiap orang dalam organisasi ingin berkembang tetapi sumber pertumbuhan dan perkembangan itu sering sulit dipahami. Dengan demikian membuat proses pencapaian pertumbuhan makin menantang dan berlarut-larut ketimbang Restructure. Dari ke 4 R yang ada, Revitalitation merupakan salah satu faktor penting yang secara jelas membedakan makna transformasi dari pada semata mata melakukan "down-sizing".

Sistem revitalisasi organisasi terdiri dari 3 komponen seperti: (a) Strategi memfokuskan kepada pasar (achieve market focus) (b) Strategi menemukan busines baru (invent new business) dan (c) Pendekatan merubah aturan melalui teknologi informasi (change the rules through information technology). 1. Strategi memfokuskan kepada pasar (achicve market focus) merupakan usaha menghubungkan pola pikir organisasi secara keseluruhan kepada lingkungannya. Sistem revitalisasi berarti pertumbuhan dan memusatkan kepada kepentingan pelanggan sehingga diharapkan dapat membawa pertumbuhan bagi organisasi. 2. Strategi menemukan busines baru (invent new business) merupakan strategi untuk membangun kemampuan perusahaan melalui berbagai pendekat an seperti kemitraan (partnership), merger dan akusisi. Melalui strategi ini diharapkan dapat membawa kehidupan baru bagi organisasi. 3. Pendekatan merubah aturan melalui teknologi informasi (change the rules through information technology) merupakan usaha memanfaatkan teknologi sebagai dasar untuk mencari jalan baru menghadapi kompetisi. Teknologi informasi dapat mendefinisikan kembali aturan main didalam organisasi. Teknologi dapat diibaratkan sistem saraf manusia yang menghubungkan seluruh bagian-bagian yang ada pada badan manusia sehingga dapat memberikan isarat bagi gejala yang dihadapi oleh masing-masing bagian organ tubuh manusia. Renewal Strategi Renewal berkaitan dengan unsur SDM yang mempercepat proses transformasi dan spirit organisasi. Renewal menyangkut investasi SDM sehingga SDM organisasi mempunyai keahlian dan kemampuan baru untuk tercapainya tujuan organisasi. Melalui Renewal dapat tercipta metabolisme baru dan mempercepat diseminasi pengetahuan di lingkungan organisasi. Dengan demikian organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah. Strategi Renewal merupakan kekuatan yang penting dalam dimensi tranformasi organisasi. Didalam strategi Renewal terdapat tiga unsur meliputi : (1) Menciptakan struktur reward (Create a reward structure), (2) Membangun individu belajar (build individual learning) dan (3) Pengembangan organisasi (develop the organization). 1. Strategi menciptakan "reward system" tidak selalu merupakan unsur memotivasi manusia, tetapi system "reward" sangat penting bagi usaha mendorong terciptanya semangat kerja, produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Artinya, apabila sistem reward tidak sejalan dengan sasaran organisasi, maka sistem tersebut dapat tidak produktif terhadap usaha meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi.sistem kompensasi hendaknya dapat menghargai orang -orang yang berani mengambil resiko dan mendorong

orang-orang untuk mengkaitkan dengan masadepan mereka dan tranformasi orgnisasi. Sistem reward akan meningkatkan "a sense of gratification" di antara individu dalam organinsasi. Oleh sebab itu sistem reward harus juga dikaitkan dengan dengan manajemen kinerja suatu organisasi sehingga penerapan kompensasi harus dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemen SDM lainnya. 2. Membangun individu yang belajar (build individual learning) nampaknya agak sulit melakukan transformasi organisasi tanpa adanya transformasi pada individu yang belajar menuju perubahan. Suatu organisasi harus mempunyai komitmen untuk mengembangkan individu dengan meningkatkan keahlian, kemampuan dan ketrampitan melalui berbagai proses belajar. Individu yang belajar tentunya akan menunjukan "Self-actualization" sehingga pada gilirannya akan menciptakan inovasi bagi organisasi. 3. Pengembangan organisasi (develop the organization) sangat dibutuhkan. Perusahaan perlu mengorganisasikan dirinya untuk belajar sehingga mampu beradaptasi secara cepat dengan perubahan lingkungan yang terjadi diluar organisasi. Mengembangkan organisasi berarti menciptakan "a sense of community" diantara individu dalam organisasi, sehingga interaksi sesama individu sangat tergantung kepada struktur suatu organisasi. Organisasi dapat kita analogika sebagai organ manusia yang hidup. Organ tubuh tersebut memerlukan pemeriksaan secara menyeluruh apabila timbul gejala sakit. Dengan demikian proses pemeriksaan tersebut harus dikaji secara menyeluruh bukan hanya pada masing-masing organ yang terpisah satu sama lain. Konsep yang dikembangkan oleh Gouillart dan Kelly (1995) tersebut melihat tranformasi organisasi secara holistik. Menurut mereka pendekatan 4 R (Reframing, Restructure, Revitalize, Renewal) merupakan model yang unik dan handal untuk mengumpulkan dan membangun energi sehingga dapat mentransformasikan energi tersebut ke dalam organisasi. Pendekatan tersebut dikembangkan berdasarkan pengamatan dan penerapan dibeberapa perusahaan besar, sehingga pendekatan tersebut digunakan sebagai wawasan untuk melakukan transformasi organisasi. Soetjitro Pandu (2011). Organzational Tools Jurnal : Transformasi Organisasi Menggunakan Pendekatan 4R. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AKA, Semarang Diakses dari link : jurnal.unimus.ac.id/index.php/vadded/article/view/724. Tanggal 9 Oktober 2014 pukul 19.15 WIB