MENGELAS POSISI DATAR DAN FILLET

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK

MENGELAS PELAT TIPIS DENGAN GAS OAW

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN

MENGUASAI KERJA BANGKU MENANDAI BENDA KERJA B Penggores. Profil yg dipotong. Mistar penyiku baja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. Kompetensi Dasar : Sambungan las yang memenuhi standar nasional ISO

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

MENGELAS TINGKAT LANJUT

BAB III TEKNIK PENGELASAN

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

LAB LAS. Pengelasan SMAW

MENGGUNAKAN ALAT POTONG DAN PERLENGKAPANNYA

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LATIHAN LAS LISTRIK (MEMBUAT RIGI-RIGI LAS) NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 9

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL

ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP PENGELASAN ELEKTRODA RB-26 AWS E 6013 DENGAN PENGUJIAN BENDING

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

PENGELASAN SMAW POSISI 1G

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

Melakukan Pekerjaan Las Busur Manual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

PENGUJIAN BAHAN LOGAM

NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016 PENGELASAN (WELDING)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG PORTABLE

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OAW

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

DASAR-DASAR PENGELASAN

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018

BAB V. ELEKTRODA (filler atau bahan isi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

A. Kompetensi. Hal 1. Diperiksa Oleh: Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis Fakultas Teknik UNY.

MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003).

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YAYASAN PERGURUAN GAJAH MADA PALEMBANG Status : TERAKREDITASI A

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

MENGUASAI KERJA BANGKU MENGEBOR BENDA KERJA B.20.08

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah

MAKALAH TENTANG WELDING REPAIR / PERBAIKAN LAS UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH APLIKASI LAS

PANDUAN TEKNIS WELDING COMPETITION UGM 2016

TEKNOLOGI PENGELASAN LOGAM

MACAM MACAM SAMBUNGAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILEN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS TUNGSTEN

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

Teknologi Dan Rekayasa. Melakukan rutinitas pengelasan dengan menggunakan proses las busur manual

Transkripsi:

DASAR-DASAR PENGELASAN MENGELAS POSISI DATAR DAN FILLET E.20.02 10 0-15 0 90 0 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIIDIIKAN NASIIONAL 2003

DASAR-DASAR PENGELASAN MENGELAS POSISI DATAR DAN FILLET E.20.02 10 0-15 0 90 0 Penyusun Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI JUDUL Pengelasan posisi datar dan fillet merupakan modul pratikum berisi tentang cara melakukan las busur listrik dan cara pengelasan pada posisi datar, posisi fillet. Modul ini termasuk dalam lingkup keahlian teknologi las kapal. Sedangkan kegiatan belajar yang harus dilakukan adalah cara penyalaan busur las listrik SMAW, cara mengelas posisi datar dan cara mengelas posisi fillet disertai langkah kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada masing-masing kegiatan belajar. Dengan menguasai modul ini, diharapkan peserta diklat mampu memahami cara mengelas posisi datar dan filler secara benar. B. PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini diperlukan kemampuan awal sebagai berikut: 1. Peserta diklat memahami teori dasar pengelasan. 2. Peserta diklat memahami teori dasar ilmu logam. 3. Peserta diklat memahami teori dasar tentang las. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul: 1. Baca tujuan akhir dan tujuan antara dengan saksama. 2. Baca uraian materi pada setiap kegiatan belajar dengan saksama. 3. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan belajar. 4. Lakukan pengamatan pada setiap kegiatan belajar dengan teliti. 5. Jawablah pertanyaan pada tes formatif, cocokkan dengan kunci jawaban yang ada, pada jawaban tes formatif 6. Jawablah pertanyaan yang ada pada lembar evaluasi, cocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia pada lembar kunci jawaban evaluasi. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 1

7. Kembalikan peralatan praktik yang digunakan. 8. Bersihkan tempat kerja dari limbah pekerjaan anda. 1. Penjelasan bagi peserta diklat. 1. Uraian materi pada modul ini terdiri dari 3 (dua ) kegiatan belajar yang meliputi: kegiatan belajar 1, 2 dan 3 masing maing kegiatan belajar dilengkapi dengan tes formatif dan kunci jawaban tes formatif. 2. Bacalah lembar kerja, keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan pembelajaran 1, 2 dan 3 pada modul ini. 3. Kerjakan soal-soal tes formatif dan cocokkan dengan jawaban tes formatif yang ada pada modul ini. 4. Kerjakan soal-soal pada evaluasi cocokkan dengan jawaban evaluasi. 5. Tanyakan kepada tutor/guru anda hal-hal yang dianggap sukar. 6. Peserta diklat yang dapat nilai kurang dari 7,0 dinyatakan tidak lulus. 1. Peran Tutor/ Guru. 1. Menjelaskan materi yang terdapat pada modul ini, terutama yang agak sukar difahami oleh perta diklat. 2. Memberikan pertanyaan pertanyaan secara acak dan singkat mengenai teori yang berkaitan kegiatan belajar 1, 2 dan 3 yang terdapat pada modul ini. D. TUJUAN BELAJAR 1. Tujuan Antara. a. Mampu menjelaskan dan melakukan penyalaan gas busur listrik secara benar. b. Menjelaskan dan melakukan proses pengelasan dengan posisi datar secara benar. c. Menjelaskan dan melakukan proses pengelasan dengan posisi fillet secara benar. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 2

2. Tujuan Akhir. Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengetahuan tentang proses pengelasan. b. Mampu melaksanakan pekerjaan pengelasan dasar dan fillet dengan benar. E. KOMPETENSI Dengan selesainya pembelajaran pada kegiatan belajar 1,2 dan 3 yang terdiri dari pemahaman teori dan praktek penyaan busur las listrik SMAW,Mengelas dengan posisi datardan mengelas dengan posisi fillet maka peserta diklat mampu melaksanakan pekerjaan mengelas datar dan fillet secara benar. F. CEK KEMAMPUAN 1. Jelaskan cara menjepit elektroda yang benar? 2. Apa akibatnya bila arus yang digunakan pengelasan terlalu besar? 3. Apa yang dimaksud dengan sambungan fillet? SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 3

BAB II PEMBELAJARAN A. RENCANA BELAJAR SISWA / PESERTA DIKLAT Jenis Kegiatan 1. Penyalaan busur las listrik SMAW Tanggal Waktu Jam Tempat Belajar 4 Bengkel las. Tes Formatif 1 2 Bengkel 2. Mengelas dengan posisi datar las 8 Bengkel las Tes Formatif 2 2 Bengkel 3. Mengelas dengan posisi fillet las 8 Bengkel las Tes Formatif 3 2 Bengkel Evaluasi Teori & Pratik las 4 Bengkel las Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 4

B. KEGIATAN BELAJAR 1. KEGIATAN BELAJAR 1: PENYALAAN BUSUR LAS LISTRIK SMAW a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1: Peserta diklat setelah mengikuti kegiatan belajar 1 diharapkan: 1. Mampu memahami teori cara penyalaan busur las listrik SMAW secara benar. 2. Mampu menyalakan busur las listrik secara benar. b. Uraian Materi 1: Trafo las SMAW ( Shield Metal Are Welding ) adalah proses pengelasan dengan menggunakan elektroda terbungkus sebagai bahan isi yang mana elektoda tersebut akan mencair mengisi logam las-lasan. Proses pencairan logam tersebut terjadi akibat dua metal yang konduktif jika dialiri listrik yang cukup padat dengan tegangan yang relative rendah akan menhasilkan loncatan electron yang menimbulkan panas yang sangat tinggi yang dapat mencapai suhu 5.000 drajat celcius sehingga dengan mudah dan cepat mencairkan kedua metal tersebut, maka gejala ini dimanfaatkan penyambungan yang disebut las. Arus listrik yang dpakai sekitar 10 sampai 500 ampere AC/DC tergantng pada keperluannya, Sedang kan tegangan yang dipakai sekitar 17 sampai 45 volt. Pada proses penyambungan / pengelasan harus diperhatikan elektroda yang digunakan harus sesuai dengan base metal yaitu keduanya harus mempunyai sifat yang sama, apabila jenis logam tersebut berbeda maka tidak dapat dilakukan proses pengelasan. Selain jenis logam dan elektroda maka harus diperhatikan juga besar arus yang digunakan. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 5

Tabel besar ampere dalam pengelasan. Ampere Elektroda 75 2,6 mm 125 3,2 mm 200 4,0 mm Gambar : Rangkaian mesin las SMAW. c. Rangkuman 1: Las SMAW adalah proses pengelasan dengan menggunakan elektroda terbungkus sebagai bahan isi dalam proses pengelasan. Arus listrik yang dipakai pada proses pengelasan SMAW berkisar antara 10 sampai dengan 500 Ampere AC/DC. Tegangan yang digunakan sekitar 17 sampai dengan 45 volt. Proses penyambungan dimana karakteristik elektroda harus sesuai dengan karakteristik logam yang akan disambung (dilas), sebab bila kedua karakteristik tidak sama tidak bisa dilakukan pengelasan (penyambungan). Selain logam dan elektroda maka besar ampere juga harus diperhatikan. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 6

d. Tugas 1: Sebelum peserta diklat melekukan pekerjaan penyalaan busur las listrik SMAW maka harus: 1. Memahami uaraian teori yang ada pada kegiatan belajar 1 pada modul ini. 2. Memahami langkah kerja, keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 1 pada modul ini. 3. Mengenal peralatan busur las listrik SMAW dan pemanfaatannya? e. Tes Formatif 1: 1. Bagaimana cara menjepit elektroda yang benar? 2. Apa yang terjadi bila ujung elektroda fluk-nya terkelupas? 3. Bagaimana cara pengaturan arus ( besar Ampere )? 4. Bagaimana cara mengatasi bila ujung elektroda lengket pada base metal. f Kunci Jawaban Tes Formatif 1: 1. Menjepit elektroda yang benar bagian yang dijepit adalah ujung pangkal atas yang tida berselaput sehinnga terjadikontak antara kawat elektroda dengan metal holder mesin las. 2. Apabila fluk bagian ujung elektroda terkelupas maka bila digunakan akan sulit untuk menyala stabil bahkan akan lengket pada base metal. 3. Bila ujung elektroda lengket cara mengatasi matikan mesin las, holder harus lepas dari elktroda, kemudian lepas dengan bantuan tang penjepit. 4. Putarlah engkol pada bagian mesin las kearah kanan maka arus akan naik lebih beasr dan jika ingin turun putarlah sebaliknya. g. Lembar Kerja 1: Alat dan Bahan. 1. Mistar ukur 2. Penggaris. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 7

3. Palu las. 4. Palu pena. 5. Pahat 6. Tang penjepit 7. Trafo las 8. Palu pejal 9. Peniti 10.Sikat baja 11. Material 300 x 6300 x 10 12. Elektroda E 6013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian kerja dan alat -alat keselamatan kerja. 2. Bacalah petunjuk pratikum. 3. Perguanakan kaos tangan dari kulit. 4. Gunakan pelindung muka / kacamata las. 5. Gunakan jaket las. 6. Gunakan sepatu las. 7. Jangan meletakan peralatan yang tidak perlu di meja las. 8. Hati-hati dalam melakukan praktek. Langkah Kerja. 1. Pegang elektroda tengah lurus terhadap pelat kerja. 2. Ketukan beberapa kali ke permukaan plat kerja. 3. Setelah timbul listrik, tarik elektroda searah garis tengah elektroda untuk mencegah agar elektroda tidak lengket ke plat kerja. Gambar SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 8

Petunjuk? Pegang elektroda sehingga membentuk sudut terhadap plat kerja sebesar 60 0.? Gerakan elektroda kearah pinggir plat sehingga menyinggungnya.? Tarik elektroda searah garis tengah elektroda segera setelah timbul busur nyala listrik untuk mencegah agar elektoda tidak lengket ke pelat kerja. Gambar Cara memulai Pengelasan: Sudut pengelasan sekitar 5 0 hingga 10 0 posisi elektroda tegak lurus pelat kerja sementara memanaskan plat kerja. Gambar SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 9

Petunjuk : 1. Jika busur nyala telah terjadi, tahan elektroda satu garis tengah elektroda dan geser posisi plat. 2. Perbesar jarak elektroda 9 perpanjang nyala busur menjadi dua kali garis tengah elektroda untuk memanaskan pelat kerja. 3. Kalau pelat telah panas kembali posisi elektroda pada jarak satu garis tengah elektroda dan miringkan elektroda tersebut sehingga membentuk 5 0 hingga 10 0 seperti pada gambar diatas. 4. Biarkan lelehan las membentuk gundukan panjang hingga 1 ½ sampai diameter elektroda kemudian bergerak kearah jalur las dengan mempertahankan lebar jalur, sehingga mencapai jarak tiga inci kemudian pengelasan dihentikan. 5. Buang lapisa fluks pada ujung jalur. 6. Mulai pengelasan dengan elektroda baru ½ mundur dari ujung jalur sehingga pengelasan bertumpu ( Over lap ) diatas ujung jalur las yang berbentuk kawah sehingga bentuk keseluruhan jalur las sempurna. 7. Kesalahan sering terjadi pada penggantian elektroda. 8. Gerakan yang tidak stabil sangat berpengaruh pada hasil las. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 10

2. KEGIATAN BELAJAR 2: MENGELAS DENGAN POSISI DATAR (1G) a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2: Peserta diklat setelah mengikuti Kegiatan belajar 2 diharapkan: 1. Mampu menjelaskan teori mengelas dengan posisi datar (1G). 2. Mampu mengenal alat dan mampu menggunakan alat tersebut untuk pekerjaan mengelas datar (1G) secara benar. 4. Mampu melaksanakan pekerjaan mengelas datar (1 G). b. Uraian Materi 2: Posisi pengelasan ini adalah posisi yang paling banyak dilakukan seorang operator las pada dunia kerja. Untuk melakukan pekerjaan las datar perlu diperhatikan kedudukan/posisi elektroda terhadap base material. Yang dimaksud posisi datar adalah dimana material/pelat kerja berada dibawah tangan operator, edangkan elektroda lurus kebawah pad alas-lasan. Posisi ini adalah posisi yang paling ideal dari pekerjaan pengelasan shingga faktor kesulitan lebih kecil dibandingkan dengan posisi yang lain. Berikut ini diberikan gambar pengelasan posisi datar. 10 0-15 0 90 0 SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 11

c. Rangkuman 2:. Mengelas dengan posisi datar ( 1G) banyak digunakan pada operator las pada industri, baik industri konstruksi maupun industri perkapalan. Posisi datar adalah benda yang dilas ada dibawah tangan operator atau benda kerja diletakkan dalam posisi datar. Sementara itu elektroda berada diatas benda kerja lurus kearah bawah kepada material yang dilas. Pengelasan seperti inifaktor kesulitannya relative lebih kecil jika dibandingkan dengan cara las yang lain. d. Tugas 2: Sebelum peserta diklat melekukan pekerjaan mengelas dengan posisi datar maka harus: 1. Memahami uaraian teori yang ada pada kegiatan belajar 2 pada modul ini. 2. Memahami langkah kerja, keselamatan karma dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 2 pada modul ini. 3. Mengenal peralatan untuk mengelas dengan posisi datar dan pemanfaatannya? e. Tes Formatif 2: 1. Apa akibatnya bila arus yang digunakan pada pengelasa terlalu besar? 2. Apa yang terjadi apabila pengelasan tidak dibersihkan dari kampuh yang dibawahnya? 3. Bagaimana untuk menjaga kestabilan elektroda? f Kunci Jawaban Tes Formatif 2: 1. Bila arus pengelasan terlalu besar maka akan terjadi penyalaan yang kuat sehingga cairan las-lasan sukar untuk dibentuk bahkan base metal akan menjadi rusak. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 12

2. Apabila pengelasan kedua dilakukan tanpa membersihkan pengelasan pertama, akan terjadi lubang lubang didalam cairan las-lasan pertama. 3. Gerakan elektrada stabil bila operator sering melakukan pengelasan pada kondisi /posii tubuh dalam keadaan baik serta berpijak pada tumpuan yang kuat pada saat pengelasan. g. Lembar Kerja 2: Alat dan Bahan. 1. Mistar ukur 2. Tang penjepit 3. Palu las. 4. Palu pejar.. 5. Pahat 6. Meja cuting 7. Trafo las /Mesin las 8. Skator potong / brander potong 9. Sikat baja 10. Material 300 x 6300 x 10 11. Elektroda E 6013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian kerja dan alat alat keselamatan kerja. 2. Bacalah petunjuk pratikum 3. Perguanakan kaos tangan dari kulit. 4. Gunakan pelindung muka / kacamata las. 5. Gunakan jaket las. 6. Gunakan sepatu las. 7. Jangan meletakan peralatan yang tidak perlu di meja las. 8. Hati-hati dalam melakukan praktek. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 13

Mengelas Posisi Datar dan Fillet Langkah Kerja. 1. Siapkan material yang akan dilas dengan ukuran yang dikehendaki. 2. Siapkan dan periksa mesin las yang akan digunakan. 3. Tentuka polaritas arus yang akan digunakan. 4. Hubungkan kabel power mesin las dengan aliran listrik. 5. Hidupkan mesin las dan periksa keadaannya padas saat mesin hidup. 6. Rasakan getaran pada mesin las apabila trafo las sedikit bergetar maka arus listrik sudah masuk. 7. Tentuka besar arus yang masuk. 8. Hubungkan katup are pada base metal. 9. Pasang elektroda pada holder las. 10. Sentuh pada landasan base metal untuk melihat kapasitas arus. Petunjuk Pengelasan: 1. Lakukan pratikan dahulu pada material yang akan dilas dengan mengubah las titik pada ujung-ujung material. 2. Pastikan posisi material/sambungan sudah sesuai yang dikehendaki. Gambar SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 14

3. Sebelum dilakukan proses pengelasan lakukan taping yaitu menggoreskan elektroda pada arde agar ujung elektroda memanas. 4. Pada gerakan taping lakukan dengan cepat agar elektroda tidak lengket pada base material. 5. Setelah ujung elektroda merah, lakukan pengelasan dengan pengisian alur yang paling dalam. 6. Pertankan jarak elektoda dengan plat kira kira sebesar diameter elektoda. 7. Sudut elktroda pada saat pengisian las-lasan antara 5 0 hingga 10 0. tinggi nyala = 2 x Ø elektrode Jarak nyala = 1 x Ø elektrode SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 15

Mengelas Posisi Datar dan Fillet 8. Setelah proses pengelasan selasai jangan langsung diadakan finishing diatas tempat pengelasan, tapi bersihkan dahulu kerak yang ada diatas tempat pengelasan, agar tidak terjadi cacat las. 9. Lakukan pengelasan berikutnya yaitu menumpangi las pada bagian pertama setelah dibersihka dari kerak, hali ini disebut akhir pengelasan / las finishing. 10. Pada pengelasan finishing ini dilakukan ayunan untuk mendapatkan rigi-rigi yang baik. 11. Berikut berbagai ayunan /gerakan elektroda. a. Bentuk ayunan silang lengkung. b. Bentuk ayunan angka delapan. c. Bentuk ayunan melingkar SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 16

3. KEGIATAN BELAJAR 3: MENGELAS PADA POSISI FILLET a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3: Peserta diklat setelah mengikuti Kegiatan belajar 3 diharapkan: 1. Mampu menjelaskan teori mengelas dengan posisi Fillet 2. Mampu mengenal alat dan mampu menggunakan alat tersebut untuk pekerjaan mengelas dengan posisi fillet secara benar. 3. Mampu melaksanakan pekerjaan mengelas dengan posisi fillet. b. Uraian Materi 3: Pengelasan fillet juga disebut sambungan T.joint pada posisi cairan las-lasan diberikan pada posisi menyudut. Pada sambungan ini terdapat diantara material pada posisi mendatar dan posisi tegak atau pada konstruksi kapal pada wrang dan certer glirder, pelat alas dengan sekat vertikal dan lain sebagainya. Posisi sambungan ini termasuk posisi sambungan yan g relative mudah, namun hal yang perlu diperhatikan pada sambunga ini adalah kemi-ringan elektroda, gerakan ayunan tergantung pada kondisi atau kebiasan operator las. c. Rangkuman 3: Mengelas dengan posisi fillet banyak dijumpai pada industri konstruksi, galangan kapal dan tempat tempat industri lainnya. Mengelas dengan posisi fillet adalah juga disebut mengelas bentuk T joint yaitu mengelas pada material datar dan material tegak dimana elektroda diarahkan pada posisi menyudut. d. Tugas 3: Sebelum peserta diklat melakukan pekerjaan mengelas dengan posisi fillet maka harus: 1. Memahami uraian materi yang ada pada kegiatan belajar 3 pada modul ini. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 17

2. Memahami langkah kerja, keselamatan karma dan kesehatan kerja yang terdapat pada kegiatan belajar 3 pada modul ini. 3. Mengenal peralatan mengelas dengan posisi fillet dan pemanfaatannya? e. Tes Formatif 3: 1. Apa yang disebut dengan sambunga fillet? 2. Sambungan fillet pada kapal terdapat konstruksi yang mana? 3. Bagaimana posisi elektroda pada sambungan fillet? f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3: 1. Sambungan fillet adalah sambungan las yang terdiri dari material datar dan material tegak atau dengan kata lain membentuk sambunga T. 2. Sambunga fillet pada konstruksi kapal pada wrang dengan center girder, pelat alas dengan sekat vertikal, plat deck dengan sekat kedap air danlai-lain. 3. Posisi yang benar untuk pengelasan fillet pada alur pertama posisi elektroda pada 45 0 selanjutny pada pengisian kedua posisi elektroda 40 0, dan 50 00 pada pengisian ketiga posis elektroda 50 0 dan 40 0 sedangkan posisi arah pengelasan stabil 70 0. g. Lembar Kerja 3: Alat dan Bahan. 1. Mistar ukur 2. Tang penjepit 3. Palu las. 4. Palu pejar.. 5. Pahat 6. Meja cuting 7. Trafo las /Mesin las 8. Skator potong / brander potong SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 18

9. Sikat baja 10. Material 300 x 6300 x 10 11. Elektroda E 6013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 1. Gunakan pakaian kerja dan alat -alat keselamatan kerja. 2. Bacalah petunjuk pratikum. 3. Pergunakan kaos tangan dari kulit. 4. Gunakan pelindung muka / kacamata las. 5. Gunakan jaket las. 6. Gunakan sepatu las. 7. Jangan meletakan peralatan yang tidak perlu di meja las. 8. Hati-hati dalam melakukan praktek. Langkah Kerja. 1. Siapkan material yang akan dilas dengan ukuran yang dikehendaki. 2. Siapkan dan periksa mesin las yang akan digunakan. 3. Tentukan polaritas arus yang akan digunakan. 4. Hubungkan kabel power mesin las dengan aliran listrik. 5. Hidupkan mesin las & periksa keadaannya pada saat mesin hidup. 6. Rasakan getaran pada mesin las apabila trafo las sedikit bergetar maka arus listrik sudah masuk. 7. Tentukan besar arus yang masuk. 8. Hubungkan katup are pada base metal 9. Pasang elektroda pada holder las. 10. Sentuh pada landasan base metal untuk melihat kapasitas arus. Petunjuk Pengelasan Posisi Fillet : 1. Pastikan mesin las dalam keadan siap, dalam menentukan ujung elektroda dan base material. 2. Periksa sekali lagi apakah keadaan mesin las aman tidak ada kebocoran arus. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 19

3. Lakukan perakitan pada material yan akan dilas dengan mengelas bagian ujung ujungnya. 4. Lakukan pengelasan seperti pada gambar dibawah. 5. Setelah selesai pengelasan prtama bersihkan dulu kerak-kerak pada las-lasan yang melekat. 6. Lanjutkan pada pengelasan tumpang kedua setelah kerak-kerak dibersihkan, posisi elektroda seperti pada gambar berikut: 7. Bila pengelasn kedua ini dianggap proses pengelasan finishing, lakukan gerakan /ayunan elektroda sesuai dengan kebiasan operator apakah ayunan: silang lengung, angka delapan atau ayunan lingkaran agar permukaan rigi-rigi terbentuk pad alas-lasan. 8. Setelah akhir pengelasan bersihkan kerak pada permukaan las-lasan dengan sikat baja. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 20

BAB III EVALUASI Untuk menjajaki kemampuan siswa didik dalam menerima pembelajaran modul ini, perlulah kiranya kita melakukan evaluasi hasil belajar siswa didik. 1. Soal-soal Evaluasi : a. Menjepit elektroda yang benar bagian yang dijepit adalah ujung pangkal atas yang tidak berselaput sehinnga terjadi kontak antara kawat elektroda dengan metal holder mesin las. b. Bagaimana untuk menjaga kestabilan elektroda? c. Sambungan fillet pada kapal terdapat konstruksi yang mana? d. Bagaimana posisi elektroda pada sambungan fillet? 2. Kunci Jawaban Soal Evaluasi : a. Menjepit elektroda yang benar bagian yang dijepit adalah ujung pangkal atas yang tida berselaput sehinnga terjadikontak antara kawat elektroda dengan metal holder mesin las. b. Gerakan elektrada stabil bila operator sering melakukan pengelasan pada kondisi / posisi tubuh dalam keadaan baik erta berpijak pada tumpuan yang kuat pada saat pengelasan. c. Sambunga fillet pada konstruksi kapal pada wrang dengan center girder, pelat alas dengan sekat vertikal, plat deck dengan sekat kedap air dan lain-lain. d. Posisi yang benar untuk pengelasan fillet pada alur pertama posisi elektroda pada 45 0 selanjutnya pada pengisian kedua posisi elektroda 40 0 dan 50 0 pada pengisian ketiga posis elektroda 50 0 dan 40 0 sedangkan posisi arah pengelasan stabil 70 0. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 21

3. KRETERIA KELULUSAN : Soal Evaluasi Skor ( 1-10 ) Bobot Nilai Keterangan Nomor 1. 1 Nomor 2. 1 Nomor 3. 1 Nomor 4. 2 Nilai rata-rata Siswa didik atau perserta diklat dapat dinyatakan lulus apabila nilai rata-rata dari hasil evaluasi tidak kurang dari 7,0. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 22

BAB IV P E N U T U P Modul ini disusun untuk menghasilkan satu tahap kompetensi kerja yang dikukuhkan dengan suatu sertifikat. Sertifikat yang merupakan bukti hasil pembelajaran modul ini dapat diperoleh dari asosiasi melalui lembaga pendidikan resmi dan sah menurut hukum seperti Sekolah Menengah Kejuruan dan yang sejenisnya. Selanjutnya apabila peserta didik atau peserta diklat berkehendak atau berminat untuk mempelajari jenjang atau modul berikutnya, sebaiknya sesuai bidang dan nomor kode modul lanjutannya sesuai dengan urutan modul yang tercantum dalam peta kedudukan modul. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 23

DAFTAR PUSTAKA 1. Boentoro, Bengkel Teknik Las Listrik. Cetakan ketiga. Solo: Aneka, 1997. 2. Maman Suratman. Teknik Mengelas Asetilen. Brazing dan Las Busur Listrik. PUSTAKA Grafika. 3. Soetarjo, Petunjuk Praktek Las Asetilen dan Las Listrik. Cetakan pertama surabaya: SIC, 1997. 4. Sriwidharto. Petunjuk Kerja Las. Edisi Revisi. Cetakan ketiga Jakarta: Pradya Paramita, 1996. 5. SUHARTO. Teknologi Pengelasan logam. Jakarta: Rineha Cipta, 1991. SMK Bidang Tehnik Perkapalan Program Keahlian Las Kapal 24