KARAKTERISTIK ANJAL. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI LPA JABAR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI MODEL ALTERNATIF PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK JALANAN MENUNTASKAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN LEMLIT UPI 2005

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

MEMPERSIAPKAN KEMATANGAN BELAJAR ANAK UNTUK MEMASUKI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL YUSI RIKSA YUSTIANA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

MASA KANAK-KANAK AKHIR

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

Perkembangan Individu

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

By : Isti Yuni Purwanti

MASA KANAK-KANAK AKHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB V PEMBAHASAN. program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membantu peserta didik agar mampu

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

MASA DEWASA Dewasa Awal ( tahun ) Dewasa Madya ( tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Coakley (dalam Lerner dkk, 1998) kadang menimbulkan terjadinya benturan antara

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

PEMETAAN TUGAS PERKEMBANGAN, RUMUSAN KOMPETENSI, MATERI PERKEMBANGAN DAN INDIKATOR BIMBINGAN DAN KONSELING

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

POLA PENGASUHAN ANAK BERWAWASAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Deteksi Potensi Kesulitan. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI

Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel. reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi masyarakat kecil yang hidup di perkotaan. Fenomena di atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

Pemetaan Materi Bimbingan Konseling

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. mengenal awal kehidupannya. Tidak hanya diawal saja atau sejak lahir, tetapi keluarga

manusia dimulai dari keluarga. Menurut Helmawati (2014:1) bahwa Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan dan pendidikan anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. positif pula. Menurut Ginnis (1995) orang yang optimis adalah orang yang merasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

BAB II LANDASAN TEORI. Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri baik secara

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo Mesir tahun 1994 menekankan bahwa kondisi kesehatan tidak sekedar terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Sosial. Manusia adalah makhluk sosial.di dalam kehidupan sehari-hari manusia

Transkripsi:

KARAKTERISTIK ANJAL Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI LPA JABAR

Terminologi anak jalanan dapat dipahami melalui beberapa cara (1) anak jalanan hidup dengan menhabiskan sebagain waktunya di jalan, (2) jalanan jalan raya merupakan sumber kehidupan anak anak yang tidak beruntung, (3) anak jalanan tidak memperoleh perhatian yang cukup, perlindungan atau pengelolaan yang baik dari orang tua atau orang dewasa bahkan negara secara wajar

Anak Jalanan Pengkatagorian anak jalanan dibagi menjadi 3 kelompok atas dasar pertimbangan : (1) relasi anak dengan keluarga, (2) relasi anak dengan jalanan, (3) fungsi jalan sebagai tempat bekerja, dan (4) fungsi jalan sebagai tempat mengembangkan gaya hidup

Katagori anak jalanan anak yang hidup di jalan, yaitu anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalan untuk mempertahankan hidup dan sudah tidak memiliki atau hanya sesekali kontak dengan keluarga anak yang bekerja di jalan, yaitu anak bekerja di jalan dan masih memiliki kontak dengan keluarga dan atau pulang setiap hari ke rumah keluarga. Anak bekerja atas kemauan sendiri atau karena paksaan anggota keluarga turun ke jalan untuk mencari uang. anak keluarga jalanan, yaitu anak yang bersama keluarganya hidup di jalanan.

profil anak jalanan terdapat beberapa kecenderungan, (a) sebagian besar anak jalanan melakukan aktifitas berjualan di jalan, (b) tempat tinggal mereka di rumah, (c) memperoleh makanan dengan cara membeli sendiri, (d) lama tinggal di jalan dalam satu hari di atas 12 jam, (e) memperoleh uang dari hasil berjualan dan mengamen, (f) uang yang diperoleh digunakan untuk membantu keluarga, (g) jarang bertemu orang tua, (h) sering mendapat kesulitan di rumah, (i) kurang betah tinggal di rumah, (y) meminta tolong pada saudaranya ketika mengalami kesulitan sebagai pihak yang dianggap paling dekat.

profil keluarga anak jalanan, terdapat beberapa kecenderungan (a) sebagian besar keluarga anak jalanan orang tuanya menikah, (b) jumlah anaknya 3-4 orang, (c) bersikap mendukung anaknya bekerja di jalan, (d) bersikap mendukung bila anaknya sekolah, (e) pernah mendapat penyuluhan tentang usaha bersama tetapi tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut karena berpandangan bahwa kegiatan tersebut tidak membantu perekonomian keluarga, (f) bekerja di sektor non-formal dengan pendapatan tidak tetap, dan (g) menempati rumah dengan status sewa atau tanah Negara.

ALASAN MENJADIANAK JALANAN (1) anak jalanan turun ke jalan karena adanya desakan ekonomi keluarga sehingga justru orang tua menyuruh anaknya untuk turun ke jalan guna mencari tambahan ekonomi keluarga, (2) rumah tinggal yang kumuh membuat ketidakbetahan anak berada di rumah sehingga perumahan kumuh menjadi salah satu faktor pendorong untuk anak turun ke jalan, (3) rendahnya pendidikan orang tua menyebabkan mereka tidak mengetahui fungsi dan peran sebagai orang tua dan juga tidak mengetahui hak-hak anak, (4) belum adanya payung kebijakan mengenai anak yang turun ke jalan baik dari kepolisian, Pemda maupun Departemen Sosial menyebabkan penanganan anak jalanan tidak terkoordinasi dengan baik, (5) peran masyarakat dalam memberikan kontrol sosial masih sangat rendah, dan (6) lembaga-lembaga organisasi sosial belum berperan dalam mendorong partisipasi masyarakat menangani masalah anak jalanan.

KARAKTERISTIK UMUM TIDAK BERPENDIDIKAN ATAU BERPENDIDIKAN RENDAH HOPLES MOTIVASI BELAJAR MAUPUN HARAPAN KEHIDUPAN MENGALAMI TINDAK KEKERASAN LIAR KASAR TIDAK MEMPERHATIKAN KESEHATAN- KEBERSIHAN PEMAHAMAN NORMA RENDAH KEMAMPUAN ADAPTASI TINGGI DAYA KONSENTRASI REDAH

Perkembangan Usia sekolah (Usia Sekolah Dasar) Usia 6 12 tahun Masa intektual- keserasian bersekolah Masa kelas rendah 6 9: hubungan positif kedaan jasmani dgn prestasi, sikap tunduk thd aturan permainan, cenderung memuni diri sendiri, membandingkan diri dgn org lain, jika tdk dpt menyelesaikan persoalan dianggap tdk penting, menghandaki nilai baik tanpa alasan Masa kelas tinggi 9 13 tahun : minat thd kehidupan praktis, realistik, ingin mengetahui, ingin belajar, minat thd mata pelajaran khusus, membutuhkan org lain unk menyelesaikan tgs, memandang nuilai sbg ukuran yg tepat, gemar emmbentuk klp bermain sebaya, ingin berkuasa, ekstraversi Tugas perkembangan : belajar memperoleh keterampilan fisik utk melakukan permainan, membentuk sikap sehat thd diri sendiri sbg mahluk biologis, bergaul dgn teman sebaya, memainkan peranan sesuai jenis kelamin, ketarampilan dasar calistung, mengembangkan konsep sehari-hari, mengembangkan kata hatisikap dan perasaan dgn norma agama, memperoleh kebebasan yangbersifat pribadi-mandiri, sikap positif thd kelompok sosial/ lembaga sikap sosial demokratis dan menghargai hak org lain

Karakteristik : Perkembangan intektual : meraksi ransangan intelektual-tgs belajar yg menuntut kemampuan kognitif, kecapakan mengklasifikasi, menyusun dan mengasosiakan Perkembangan bahasa: pembendaharaan kata2500-50000, trampil membaca dan berkomunikasi, membaca dan mendengar cerita yg bersifat kritis Perkembangan sosial : proses belajar menyesuaikan diri dgn norma kelompok, perluasan hubungan, ikatan baru dengan teman sebaya, menyesuaikan diri sendiri, sikap kooperatif-sosiosentris Perkembangan emosi : menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tdk diterima masyarakat, belajar mengendalikan dan mengontrol emosi Perkembangan moral : mengenal konsep moral, mengikuti peraturan atau tuntutan orang tua dan lingkungan sosial, memahami alsan yg mendasari aturan, belajar disipilin Perkembangan penghayatan keagamaan : reseptif dgn pengertian, padangan dan paham ketuhanan rasional berdasarkan kaidah logika, penghayatan rohaniah mendalam masa pembentukan nilai agama, pengembangan sikap positf thd agama dan pembentukan pribadi-akhlak Perkembangan motorik :terkoordinasi dgn baik, belajar keterampilan motorik

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA SMP berada pada rentang usia pubertas/ preadolescence dan remaja awal fase negative Tugas perkembangan : (1) mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang berima dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa; (2) mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat; (3) mencapai pola hubungan yangbaik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria dan wanita; (4) memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas; (5) mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderugan karir dan apresiai seni; (6) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan bermasyarakat; (7) mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupa mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi; (8) mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia (Sunaryo Kartadinata, dkk, 2000).

Karakteristik perkembangan pada setiap aspek perkembangan, adalah : Perkembangan fisik dan psikomotorik : perubahan hormonal karena kematangan organ reproduksi serta perubaha struktur dan bentuk tubuh menuju tubuh ideal orang dewasa. Ditandai oleh cirri seks primer dan sekunder. Peserta didik SMP mengekplorasi kepetarampilan motorik dengan dukungan potensi fisik dalam melakukan berbagai bentuk permainan, pekerjaan dan kativitas. Perkembangan sosial, moral dan emosional : perasaan sangat peka, mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Relasi sosial sangat tinggi, sangat mudah memperoleh teman dan menjalin relasi sosial. Kematangan organ seks membuat cenderung mendekati lawan seks serta merasakan dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan tersebut. Berada pada tahapan konvenional yang bersifat resprokal, yaitu mengartikan kebaikan/ kebenaran secara timbale balik. Konflik dengan orang tua meningkat karena berbagai faktor. Berkembangnya otonomi dan tanggung jawab. Relasi sosial teman sebaya mengembangkan kelompok dan klik.

PERPEKTIF HAK ANAK TUMBUH KEMBANG, NON DISKRIMINATIF, YANG TERBAIK BUAT ANAK DAN PARTISIPASI PERLINDUNGAN DARI EKPLOITASI, TINDAK KEKERASAN, MENJADI ANAK KONFLIK HUKUM PELUANG UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN, AKSES KESEHATAN, AKSES HAK SIPIL, AKSES PENGASUHAN YANG LAYAK, AKSES WAKTU LUANG DAN REKREASI

TERIMA KASIH SELAMAT BEKERJA BERSAMA ANAK JALANAN