BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rifki, 2014 Manajemen Edutainment Bandung Drums Day Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Puja Purnama Putra, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia, musik yang ada di masyarakat seperti musik Pop, Rock, Jazz bahkan

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kota

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada terkadang membawa hal yang positif dan negatif, tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

2014 PROSEDUR TEKNIS PENGGUNAAN DAW UNTUK LAGU CINTA ITU BUTA OLEH GRUP MAHADEWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, maka

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa indonesia di tahun lalu. saat ini mayoritas penikmat musik

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya program siaran musik yang diudarakan melalui media radio, membuat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN LONGSER DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas. oleh pendengarnya dan kebanyakan bersifat komersial.

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Sumatera Utara khususnya dikota medan dapat kita lihat dari pentas seni

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya sebagai media hiburan saja melainkan sebagai media komunikasi


2015 PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah satu hal yang tidak bisa dihindari dari kehidupan kita sehari-hari, sedari lahir hingga kini, secara sengaja atau tidak sengaja, alunan musik datang ke telinga kita melalui hantaran udara yang berasal dari speaker (pengeras suara) televisi, audio player, telepon genggam, dan alat musik yang dimainkan secara langsung. Sesuai perkembangannya, musik menjadi beberapa jenis menurut bentuk dan gayanya masing masing. Di dunia terdapat ratusan lebih jenis-jenis musik, mulai dari pembagian zamannya, seperti musik orkestra Barok, Klasik, Romantik yang walaupun menggunakan alat musik yang sama, tetapi pada struktur komposisi musiknya terdapat perbedaan yang sangat jelas berbeda. Pada musik populer juga terdapat banyak aliran musik seperti rock, metal, pop, ska, punk, blues, jazz dan sejumlah aliran musik lainnya. Perbedaan jenis pada masing-masing musik ini sangat beragam, mulai dari jenis alat musik yang dimainkan sehingga menghasilkan suara khas dari alat musiknya yang dibutuhkan oleh aliran musik tertentu, teknik memainkan alat musiknya, cara berpakaian pemain musiknya, isi syair-syair yang terdapat pada lagunya, cara bernyanyi dari penyanyinya sampai setting alat musiknya, terutama setting pada alat musik drum. Kita dapat dengan mudah mengetahui band apa yang akan tampil dengan melihat setting drum yang ada pada suatu panggung pertunjukan, pada umumnya pemain drum selalu menyertakan nama kelompok musiknya pada permukaan depan bass drum, sehingga kita akan dengan mudah mengetahui kelompok musik apa yang akan tampil di atas panggung. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa, musik dapat kita dengar baik secara sengaja atau tidak sengaja. Dalam hal ini, musik yang kita dengar secara sengaja dan tidak sengaja merupakan sebuah rangkaian proses yang panjang, hingga pada akhirnya getaran yang dihasilkan oleh banyak hal seperti speaker televisi audio player, alat musik, dll sampai ke telinga kita melalui 1

2 perantara udara, lalu melalui syaraf ditelinga kita, getaran tersebut diantarkan sampai ke otak kita hingga akhirnya kita bisa menikmati musik tersebut. Musik bisa dinikmati secara individu dan secara massal, musik yang dinikmati secara massal biasanya dikemas dalam sebuah acara pertunjukan drama musikal, festival, atau konser musik. Hampir semua manusia di bumi pernah menyaksikan pertunjukan musik, baik itu skala pagelaran seni sekolah, festival musik nasional sampai konser kelompok musik berskala internasional yang harga tiketnya dapat dipastikan sangat mahal. Perkembangan pertunjukan musik semakin pesat seiring bisnis industri musik yang kian maju dan berkembang. Kemajuan teknologi saat ini membuat proses produksi dan pendistribusian produk musik memiliki kelebihan dan kekurangan, contoh kelebihannya yaitu dengan era digital saat ini, semua orang tidak perlu pergi ke studio rekaman untuk membuat sebuah karya musik, para musisi mampu memproduksi karya musik yang direkam menggunakan komputer yang ada di rumah, namun tentu saja hasil yang diperoleh tergantung daripada spesifikasi alat penunjang komputernya dan kemampuan sumber daya manusianya, selanjutnya dengan era internet yang merajalela seperti saat ini, toko musik yang khusus menjual kaset rekaman dan CD musik semakin menghilang, hal ini dikarenakan sepinya pembeli, para penikmat musik saat ini lebih memilih untuk mendapatkan lagu yang ingin didengar dengan cara mengunduhnya secara langsung dari fasilitas internet yang ada di komputer atau bahkan handphone. Semakin sepinya toko yang menjual album rekaman musik ternyata tidak membuat surut pertunjukan musik yang diselenggarakan, karena untuk menikmati musik secara langsung hanya bisa kita dapatkan dengan datang ke pertunjukan musik, baik itu konser, festival ataupun drama musikal, Terselenggaranya sebuah pertunjukan musik yang sukses takkan pernah terlepas dari kerja keras dan kerjasama yang baik antara sumber daya manusia yang tergabung dalam sebuah manajemen event penyelenggara professional yang sering disebut EO (event organizer). EO adalah sebuah bisnis profesional yang bergerak di bidang jasa penyelenggaraan acara. Beberapa acara yang biasa di tangani oleh EO yaitu: acara seminar sebuah lembaga, acara launching produk perusahaan tertentu, acara

3 peringatan ulang tahun, acara pernikahan, hingga acara pertunjukan musik. Melalui bantuan EO, acara yang diselenggarakan bisa berjalan dengan lancar karena seperti sebagai sebuah bisnis yang professional, EO memiliki tahapan kerja dalam struktur manajemennya, Sudjana (2004, hlm. 15) mengatakan bahwa: Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam suatu manajemen sangat diperlukan kerjasama yang terdiri dari banyak orang yang tersebar ke berbagai divisi kerja dalam sebuah sistem manajemen, oleh karena itu sistem manajemen dalam sebuah organisasi EO tidak dapat berjalan jika hanya dilakukan oleh satu orang saja. Di Indonesia, pertunjukan musik dari suatu kelompok musik atau band, sudah banyak sekali jumlahnya, bahkan sudah tidak terhitung lagi berapa banyak pertunjukan musik yang diadakan di Indonesia setiap tahunnya. Namun dari sekian banyak pertunjukan musik yang diselenggarakan, kebanyakan hanya mengedepankan aspek hiburan saja dan hanya sedikit yang memasukan aspek pendidikan kedalam materi pertunjukannya, sedangkan seperti yang kita tahu bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam proses perkembangan kemajuan suatu bangsa, tingkat kemajuan suatu bangsa merupakan cerminan dari hasil proses pendidikan yang telah dilakukan. Pendidikan yang berkualitas menghasilkan anak bangsa yang bukan hanya cerdas otaknya, tetapi halus pula perasaannya, peka terhadap situasi sosial dan lingkungannya, sehingga dari anak bangsa yang berkualitas inilah lahir pemimpin bangsa yang hebat. Pada dasarnya pendidikan sudah menjadi bagian dari hidup kita yang tidak bisa dihindari, sejak lahir kita banyak belajar dan mendapatkan pendidikan dari orang tua bagaimana cara berkomunikasi, cara bergerak, dan cara bertingkah laku. Pada saat itu indera utama yang paling berperan adalah indera pendengaran, dengan mendengar kita diberitahu semua nama, istilah dan sebutan untuk segala sesuatu yang kita saksikan melalui indera penglihatan.

4 Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga jenis, pendidikan formal, non-formal dan informal. Pendidikan formal dilakukan oleh pemerintah melalui sekolah dasar sampai perguruan tinggi, dan sebagai lembaga formal tentu saja sekolah memiliki standar sistem dalam pelaksanaannya. Salah satu standar sistem dalam pelaksanaannya, sekolah wajib memiliki dan mengikuti kurikulum yang sudah di tentukan oleh pemerintah pusat sebagai acuan proses pembelajaran disekolah. Seiring perkembangannya, sampai saat ini kurikulum yang dilakukan di sekolah sudah mengalami banyak perubahan dan perkembangan dari tahun ketahun. Musik menjadi satu hal penting dalam dunia pendidikan, karena dengan mempelajari musik, siswa dapat memperhalus perasaan dan melatih syaraf motoriknya disamping dia juga meningkatkan kemampuan kognitifnya. Pendidikan musik yang dilakukan di sekolah saat ini, seringkali hanya bersumber dari buku-buku teori, sedikit sekali sekolah yang memfasilitasi murid-muridnya untuk bereksplorasi dan berapreasiasi dalam proses pembelajarannya. Selain karena fasilitas sekolah yang tidak memadai untuk memutar video ataupun audio dengan kualitas yang baik, sarana dan fasilitas untuk siswa melakukan apresiasi dengan melakukan kunjungan ke pertunjukan seni musikpun menjadi terbentur karena jarangnya sebuah acara musik yang mengemas acaranya secara khusus dan menyeluruh dengan memasukan aspek pendidikan kedalam materi pertunjukannya. Pada umumnya acara pertunjukan seni musik yang dilakukan di Bandung hanya bersifat untuk hiburan yang pada pelaksanaan pertunjukan seni musiknya hanya menampilkan grup musik untuk disaksikan oleh para penontonnya. Jarang sekali ada sebuah acara pertunjukan seni musik yang fokus kepada satu alat musik, dimana dalam pertunjukan itu kita sebagai penonton diarahkan untuk mempelajari lebih dalam satu jenis alat musik, mulai dari menyaksikan penampilan dari seniman professional yang sudah tentu ahli dan berpengalaman memainkan alat musik tersebut, lalu mendapatkan pemahaman serta pembelajaran bagaimana cara memainkannya, bagaimana cara untuk melatih teknik permainannya, melihat pameran alat musiknya, mengunjungi tempat penjualan alat musiknya dengan potongan harga khusus serta berkumpul dengan ribuan

5 penggemar alat musik tersebut untuk berdiskusi tentang segala sesuatu tentang alat musik tersebut. Berbeda dengan sajian pertunjukan musik yang hanya mengedepankan aspek hiburan dalam materi pertunjukkannya, Bandung memiliki sebuah acara yang diadakan setiap tahun dan memuat berbagai materi pendidikan dalam penyelenggaraanya, acara tersebut bertajuk Bandung Drums Day (BDD). Lain halnya seperti pertunjukan musik yang biasanya dipergelarkan dengan posisi pemain drum paling belakang. Pertunjukan musik BDD ini menjadi ajang unjuk kebolehan para pemain drum, dalam acara ini pemain drum menjadi sorotan utama diatas panggung. Dalam acara ini tentu saja materi utama pertunjukannya ialah segala sesuatu tentang drum, mulai dari drum masterclass, drum performance, drum photo contest, on the spot drum competition sampai pameran alat musik drum dari beberapa distributor drum terbaik di Indonesia. Dari sejumlah suguhan dalam acara tersebut, penonton akan mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan tentang drum, contohnya dengan mengikuti drum masterclass pengunjung akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara memainkan drum dan bagaimana cara latihan drum yang baik secara langsung dari pemain drum professional tingkat Internasional. Selain itu dengan mengunjungi drum exhibition, pengunjung juga dapat melihat dengan jelas bagaimana cara setting drum yang di pergunakan oleh para pemain drum professional di Indonesia. BDD merupakan acara tahunan sejak tahun 2010, berdasarkan data yang diperoleh dari Rani sebagai divisi ticketing BDD, dalam perjalanannya acara ini dihadiri oleh tidak kurang dari 15.000 penonton yang datang dari penjuru nusantara bahkan mancanegara. Menyajikan penampilan dari ratusan pemain drum, menyuguhkan ratusan drum set dalam gallery, menghadirkan puluhan perusahaan distributor alat musik drum terbaik di Indonesia, dan diliput oleh puluhan media cetak, elektronik dan online mampu membuat BDD menjadi acara drum terbesar di Indonesia seperti yang ditulis dalam Pikiran Rakyat On Line pada tahun 2012:

6 BANDUNG, (PRLM).- Bandung Drums Day (BDD) 2012 selain menyuguhkan perfomance 37 orang drummer dari dalam maupun luar negeri, tetapi juga menjadikan penonton sebagai bagian dari perhelatan terbesar di Asia maupun dunia yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya. Pengunjung juga dapat menyerap ilmu langsung tentang teknik dan cara bermain drum dengan baik melalui Master Class bersama Doktor Musik Grant Collins dan Zak Bond, serta workshop dengan Michael Kristianto. Suksesnya sebuah pertunjukan musik tidak pernah terlepas dari ide dan konsep pemikiran sebuah manajemen organisasi pertunjukan yang sudah professional dan bekerja secara ahli dibidangnnya. Seperti yang dikatakan oleh Hubeis (2007, hlm. 95) bahwa Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam kegiatan produksi maupun daya saing, karena berperan sebagai pilar penyangga dan penggerak roda kegiatan organisasi apapun untuk berkembang dan maju. Sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk sebuah acara menjadi sukses jika dikemas dan dikelola oleh sumber daya manusia yang tidak professional, namun yang unik dari suksesnya acara adalah, keseluruhan anggota organisasi kepanitiaan acaranya merupakan pemain drum. Berbeda dengan acara pertunjukan musik yang pada umumnya selalu dikelola oleh manajemen organisasi. Acara ini merupakan hasil dari buah pikiran sebuah komunitas para pemain drum yang sering berkumpul, latihan bersama, berdiskusi sehingga lahirlah acara drum yang patut menjadi kebanggaan Indonesia. Untuk lebih memfokuskan masalah penelitian, peneliti akan membahas manajemen pertunjukan BDD yang dilaksanakan pada tahun 2013, hal tesebut berdasarkan pada pertimbangan bahwa pada tahun 2013 ini merupakan event yang paling terbaru dilaksanakan dari serangkaian event BDD yang sudah di gelar sejak tahun 2010 dan masih hangat di perbincangkan oleh banyak orang baik secara lisan juga melalui media sosial internet, selain itu pada tahun 2013 juga BDD diselenggarakan untuk pertama kalinya dalam dua hari dan mendatangkan drummer international lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. B. Identifikasi Masalah Penelitian Bersumber dari paparan permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya dalam latar belakang masalah, peneliti membuat beberapa indikasi yang

7 dikembangkan dari pemaparan tersebut guna menjadi acuan peneliti dalam merumuskan masalah, indikasi yang dibuat untuk mempertajam rumusan masalah tersebut diantaranya adalah: 1. Banyak sekali pertunjukan musik yang diselenggarakan di Indonesia, khususnya di Bandung. Namun hanya sedikit yang memasukan unsur pendidikan kedalam materi pertunjukannya. 2. BDD (Bandung Drums Day) menjadi salah satu acara di Bandung yang memasukan unsur pendidikan kedalam materi pertunjukannya dan diselenggarakan secara konsisten setiap tahun sejak tahun 2010. 3. Suksesnya sebuah pertunjukan musik harus ditangani oleh sebuah manajemen pertunjukan atau EO yang profesional. 4. BDD merupakan pertunjukan musik berskala internasional yang sukses diselenggarakan oleh komunitas pecinta drum Kota Bandung yang notabenenya bukan EO profesional. 5. Dalam setiap penyelenggarannya BDD memiliki sejumlah manfaat dan bernilai edukasi bagi para pengunjung dan pihak penyelenggara. C. Rumusan Masalah Penelitian Suksesnya suatu pertunjukan musik harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang manajemen organisasi yang professional, sedangkan BDD telah berhasil mendapatkan predikat sebagai acara drum terbesar di Indonesia dengan keseluruhan panitianya merupakan anggota dari komunitas para pemain drum dan bukan EO professional dalam bidang manajemen pertunjukan musik. Hal tersebut menegaskan bahwa sebuah komunitas ternyata mampu membuat sebuah ajang festival musik berskala internasional yang memiliki sejumlah manfaat dan mempunyai nilai edukasi bagi masyarakat luas dalam penyelenggaraannya. Berdasarkan beberapa indikasi tentang manajemen edutainment Bandung Drums Day, maka secara operasional permasalahan tersebut dirumuskan kedalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

8 1. Bagaimana pembentukan organisasi penyelenggara edutainment Bandung Drums Day? 2. Bagaimana proses perencanaan pertunjukan Bandung Drums Day tahun 2013? 3. Bagaimana proses penyelenggaraan pertunjukan Bandung Drums Day tahun 2013? 4. Bagaimana proses pengendalian pertunjukan Bandung Drums Day tahun 2013? Sejumlah pertanyaan tersebut dipilih oleh peneliti berdasarkan paparan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah dan identifikasi masalah, bahwa suksesnya sebuah pertunjukan musik harus dikelola oleh EO yang profesional, namun BDD berhasil diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2010 dibawah kerjasama anggota komunitas pecinta drum kota Bandung yang bukan merupakan EO profesional. Tentu saja hal tersebut menarik minat dan membangkitkan rasa penasaran peneliti, bagaimana sebuah komunitas mampu menyelenggarakan sebuah pertunjukan musik berskala internasional dengan sukses. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini berjudul Manajemen Edutainment Bandung Drums Day Tahun 2013. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini terbagi menjadi dua sub tujuan, secara umum penelitian ini bertujuan untuk memahami, mengidentifikasi dan mendeskripsikan tentang: 1. Kondisi objektif tentang sebuah komunitas pecinta drum di Kota Bandung yang mampu menyelenggarakan sebuah pertunjukan musik berskala internasional secara konsisten setiap tahunnya. 2. Proses penyelenggaran edutaintment BDD tahun 2013. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasikan, mendeskripsikan dan memaparkan serta menjawab pertanyaan penelitian tentang: 1. Pembentukan organisasi penyelenggara edutaintment Bandung Drums Day. 2. Proses perencanaan pertunjukan Bandung Drums Day Tahun 2013.

9 3. Proses penyelenggaraan prtunjukan Bandung Drums Day Tahun 2013. 4. Proses Pengendalian Pertunjukan Bandung Drums Day Tahun 2013. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang baik menimbulkan manfaat bagi banyak pihak, oleh karena itu, setelah memperoleh hasil yang diupayakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengharapkan hasil tersebut dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait. Pihak tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Program Pendidikan Seni Pasca Sarjana UPI, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan untuk khasanah perpustakaan di Program Pendidikan Seni Pasca Sarjana UPI. 2. Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengembangan kurikulum dan bahan ajar mata kuliah manajemen pertunjukan. 3. Peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana Manajemen organisasi yang baik untuk sebuah pertunjukan musik. 4. Peneliti lanjutan, hasil ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk penelitian selanjutnya tentang manajemen pertunjukan musik yang dibangun dari kekuatan sumber daya manusia (komunitas) yang bukan secara profesional dalam bidang Event Organizer. 5. Semua komunitas yang ada di masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bekal komunitas lainnya untuk mengembangkan komunitasnya menjadi lebih besar lagi dengan membuat suatu acara yang baik dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada didalam komunitasnya. 6. Apresiator pertunjukan musik, hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan penghargaan terhadap suatu pertunjukan musik dan mampu menambah wawasan pengetahuannya tentang apa yang biasa dilihat dan didengar dari sebuah panggung pertunjukan musik ternyata memiliki dunia yang cukup luas dibelakangnya, yaitu proses sebelum sampai sesudah pertunjukan musiknya digelar.

10 7. Organisasi BDD, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi cerminan dari kekuatan, kelebihan, kelemahan dan ancaman yang ada dalam organisasi BDD untuk tetap secara konsisten menyelenggarakan pertunjukan musiknya menjadi lebih baik di tahun selanjutnya. F. Asumsi Penelitian Bandung merupakan Kota yang dijejali berbagai komunitas, mulai dari komunitas pecinta olahraga, pecinta binatang, fotografi sampai komunitas pecinta musik, salah satu penyebabnya yaitu karena di Kota Bandung terdapat sejumlah sekolah, kampus dan universitas yang berisikan anak muda yang berasal dari berbagai daerah di nusantara yang memiliki beragam hobi dan haus akan aktivitas sosial. Kegiatan berkomunitas tersebut merupakan kegiatan yang positif jika dalam aktivitasnya bisa memberikan sejumlah manfaat bahkan nilai ekonomi baik untuk para anggotanya juga untuk masyarakat luas. Kegiatan positif yang dilakukan setiap komunitas tentunya beragam, tergantung dari bidang komunitas yang digelutinya. Anggota komunitas yang tergabung dalam komunitas bidang musik di Bandung tidak terhitung lagi jumlahnya, mulai dari komunitas pecinta jenis aliran musik tertentu sampai dengan komunitas pecinta alat musik tertentu. Sangat disayangkan dari sekian banyak komunitas yang ada, tidak banyak komunitas yang mampu membuat dan menyelenggarakan sebuah acara berskala internasional yang memiliki nilai edukasi dan sejumlah manfaat bagi masyarakat luas. Bandung Drums Day merupakan sebuah acara pertunjukan musik yang digagas oleh komunitas pecinta drum di Kota Bandung. Pertunjukannya secara konsisten diadakan sekali setiap tahunnya sejak tahun 2010. Sampai tahun 2013 Bandung Drums Day telah sukses diselenggarakan oleh organisasi penyelenggara yang bukan profesional dibidangnya. Peneliti berasumsi bahwa komunitas pecinta drum Kota Bandung yang mengadakan pertunjukan musik berskala internasional memiliki strategi khusus yang secara tidak langsung sudah menggunakan berbagai konsep manajemen seperti yang di ungkapkan oleh Stoner (dalam Sakam, 2006,

11 hlm. 2) tentang perencanaan, proses, dan pengendalian secara khusus yang menunjang suksesnya pertunjukan musik Bandung Drums Day setiap tahunnya sejak Tahun 2010. G. Struktur Organisasi Tesis Tesis ini terdiri dari lima bab yang tersusun dalam rancangan sistematika penulisan (struktur organisasi tesis), masing-masing bab terdiri dari bab I (pendahuluan), bab II (kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran), bab III (metodologi penelitian), bab IV (hasil penelitian dan pembahasan), dan bab V (kesimpulan dan rekomendasi). Penulisan sistematika tersebut secara terperinci tertuang dalam bab-bab yang saya tulis sebagai berikut: Judul: manajemen edutainment Bandung Drums Day Tahun 2013 Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi/sistematika penulisan. Dalam latar belakang masalah dibahas tentang pengetahuan musik secara umum yang dikembangkan ke materi manajemen secara umum, pendidikan, pertunjukan seni musik, Bandung Drums Day dan urgensi mengapa hanya penyelenggaraan BDD tahun 2013 yang diangkat sebagai materi khusus untuk diangkat kedalam penelitian dari penyelenggaraan BDD sejak tahun 2010. Paparan permasalahan yang tertulis selanjutnya diidentifikasikan kedalam indikasi permasalahan guna mempermudah dan mempertajam rumusan masalah yang secara operasional tertuang kedalam empat bentuk pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian yang tertulis pada Bab ini berhubungan dengan pertanyaan penelitian dan diharapkan memiliki manfaat untuk pihak-pihak terkait setelah selesainya tesis ini. Bab II (kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran), pada Bab ini diulas mengenai teori-teori, konsep yang terkait dengan penelitian sebagai dasar atau landasan dalam penelitian yang dilaksanakan. Teori dan konsep yang

12 tertulis dalam Bab ini merupakan teori tentang manajemen secara umum, manajemen pertunjukan seni, event organizer, hakikat organisasi, pertunjukan musik sebagai salah satu bagian dari pendidikan non-formal dan drum sebagai media apresiasi guna meningkatkan kualitas musikal. Konsep dan teori tentang manajemen secara umum meliputi pengertian manajemen, manajemen sebagai ilmu, manajemen sebagai seni, manajemen sebagai profesi, dan sumber daya manusia. Teori dan konsep tersebut digunakan peneliti sebagai pengetahuan dasar dari prinsip-prinsip yang dilakukan dalam manajemen secara umum. Teori dan konsep manajemen pertunjukan seni, event organizer serta hakikat organisasi digunakan peneliti secara khusus untuk menjadi pisau bedah dalam menganalisis tahapan yang terjadi dalam proses penyelenggaran edutainment Bandung Drums Day. Konsep dan teori tentang pertunjukan musik sebagai salah satu bagian dari pendidikan non-formal berisi tentang Undang-undang dan teori yang berfungsi sebagai justifikasi tentang pertunjukan musik pula mampu dijadikan sebagai salah satu bagian dari pendidikan non-formal. Dalam Bab II pula terancang diagram kerangka pemikiran yang selanjutnya diuraikan kedalam tulisan guna mempermudah tahapan penelitian. Bab III metodologi penelitian, dalam Bab ini di kemukakan secara rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya yaitu: lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instumen penelitian, teknik pengumpulan data, sistem analisis data dan tahapan analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, dalam Bab ini tertulis dua pokok penting, Pokok yang pertama yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Materi yang dibahas dalam bab ini yaitu tentang proses pengorganisasian dalam penyelenggaraan BDD, perencanaan penyelenggaraan BDD 2013, pelaksanaan BDD 2013, dan pengendalian BDD 2013. Pokok kedua yang selanjutnya ditulis dalam Bab ini merupakan pembahasan atau analisis dari hasil temuan yang didapatkan dari lapangan melalui

13 instrument pengumpulan data yang kemudian dikomparasi dengan teori dan konsep-konsep manajemen seni pertunjukan yang ada. Bab V (kesimpulan dan saran), Bab ini membahas tentang penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan saran kepada pembaca dan peneliti lanjutan.