BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

dokumen-dokumen yang mirip
PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN UMUM. tersebut tidak juga datang dan uang yang telah disetorkan tidak dikembalikan. Oleh karena itu

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan hubungan tersebut tentunya berbagai macam cara dan kondisi dapat saja

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

HAK GUNA PAKAI PRODUKTIF

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan memiliki rumah yang terjangkau bagi banyak orang.

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di

SYARAT DAN KETENTUAN

PENGAKUAN HUTANG. Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal (duapuluh lima Juni duaribu Pukul

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

Contoh Perjanjian Leasing

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING)

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POTENSI KEJAHATAN KORPORASI OLEH LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM JUAL BELI KENDARAAN SECARA KREDIT Oleh I Nyoman Gede Remaja 1

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: adapun alasan penyebab wanprestasi tersebut antara lain:

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

KONTRAK KERJASAMA BUATWEBSITES.COM DENGAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KASUS POSISI. Ngampilan,Yogyakarta usia 45 tahun membutuhkan uang untuk usaha

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan terssebut diperoleh melalui pinjaman-pinjaman atau

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 14 TAHUN : 1999 SERI : B NO : 8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

SURAT KRONOLOGIS. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : Kristiana. No KTP :

SURAT PERJANJIAN FRANCHISE

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA ACARA PENGAJUAN KLAIM ASURANSI DAN BENTUK JAMINAN

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I. Angka 1 Pasal 1. Cukup jelas. Angka 2 Pasal 2

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

KONTRAK PERJANJIAN PT IKHLAS BERKAH MANDIRI DENGAN AGEN PROPERTI INDEPENDENCE. Bismillahhirrahmannirrohim

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

CONTOH SURAT PERJANJIANKERJA SAMA DALAM BIDANG BISNIS

2014, No c. bahwa guna memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan Pencegahan dalam rangka pengurusan Piutang Negara dan tidak dilaksanakannya

- Para penghadap saya, Notaris kenal

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

PERJANJIAN CLASSIC MOBILE STOCKIST (CMS) SURAT KERJASAMA CLASSIC MOBILE STOCKIST

APROINTERIOR DESIGN PROPOSAL PENAWARAN #KONTRAKTOR INTERIOR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) { }

Transkripsi:

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya seringkali menimbulkan perbedaan kepentingan. Salah satu cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah melakukan perjanjian. Kasus dibawah ini bermula pada adanya pemesanan barang yaitu mobil oleh Tuan B kepada PT.X. Permasalahan yang muncul dalam kasus ini adalah terjadinya pembatalan perjanjian sales order secara sepihak oleh pihak pembeli. Pengkajian hukum ini bertujuan untuk mengetahui peraturan hukum serta undang-undang yang mengatur mengenai hukum perjanjian yang berkaitan dengan sales order dan tanggung jawab antar para pihak mengenai pembatalan perjanjian sales order. Adapun kasus posisi mengenai pembatalan secara sepihak oleh Tuan B Dan PT.X adalah sebagai berikut : 1

2 A. Kasus Posisi Pada tanggal 06 Agustus 2014 PT.X menyelenggarakan sebuah program promo DP mobil murah. Bertepatan dengan adanya promo tersebut, maka PT.X mewajibkan para sales untuk mengejar target dalam setiap bulan, para sales diwajibkan mengikuti pameran yang sudah dijadwalkan oleh PT.X. Kemudian di hari yang sama sales menerima telepon dari pembeli yang bernama Tuan B untuk berkonsultasi mengenai produk-produk mobil dari PT.X dan program paket down payment (DP) murah yang sedang diadakan oleh PT.X, Tuan B memutuskan untuk membeli dan memilih salah satu unit mobil yaitu Xenia Type X Deluxe warna hitam dengan DP Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dan angsuran sebesar Rp. 3.365.000,- (tiga juta tiga ratus enam puluh lima ribu rupiah) melalui pembayaran kredit selama 5 (lima) tahun. Setelah menerima semua persyaratan dan penjelasan akhirnya Tuan B memutuskan akan mendatangi kantor PT.X pada tanggal 07 Agustus 2014, perihal memberikan sebuah tanda jadi pemesanan mobil Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk memesan satu unit mobil Xenia Type X deluxe warna hitam. Dalam ketentuan sebuah pemesanan mobil baru yang dibuat oleh PT.X ialah sebagai berikut: Ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagian tercantum dalam Sales Order, yaitu:

3 1. Pesanan baru diterima setelah pelunasan uang muka atau unit. 2. Harga kendaraan tidak mengikat, tergantung pada saat penyerahan kendaraan. 3. Bila pemesanan dibatalkan, maka uang muka yang telah dibayarkan menjadi hak PT.X 4. Sales Order dan tanda terima sementara bukan merupakan bukti pembayaran dan Tuan B diminta untuk mengambil kwitansi resmi dari PT.X 5. Minimal tanda jadi untuk mobil penumpang Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan sedangkan mobil komersil Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah). 6. Setiap pembayaran wajib dikonfirmasikan kepada pihak perusahaan. Saat itu pada tanggal 07 Agustus 2014, Tuan B menandatangani surat tanda jadi pemesanan mobil baru, sebelum menandatangani surat pemesanan tersebut, Tuan B diwajibkan membaca seluruh ketentuan dari PT.X. Setelah menandatangani pemesanan tersebut maka Tuan B diberikan waktu dan jatuh tempo serta pelunasan DP yang kurang lebih 2 (dua) minggu semenjak tanda jadi berlangsung, peraturan ini sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh PT.X, dalam pelunasan DP harus segera dilunasi sebelum jatuh tempo yang telah diberikan PT.X. Namun, hingga saat

4 jatuh tempo yang diberikan oleh PT.X Tuan B tidak memberikan informasi apapun, perihal pernyataan yang akan menghubungi sales untuk melunasi pembayaran DP secara penuh terhadap mobil type Xenia Type X Deluxe. Oleh karena, jatuh tempo yang sudah melebihi dari batas waktu yang ditentukan oleh PT.X, maka dari itu pihak PT.X memerintahkan agar sales (selaku sales dari Marketing Tuan B) untuk segera menghubungi Tuan B perihal membicarakan kepastian tentang pelunasan pembayaran DP secara penuh. Tuan B menyatakan ia akan menunda pelunasan dari pembelian mobil tersebut karena ada beberapa hal yang masih perlu diselesaikan sehingga keuangannya tidak mencukupi untuk melunaskan pembayaran DP secara penuh. Pihak PT.X mengatakan apabila Tuan B (pembeli) menunda pelunasan pada bulan Agustus, maka paket promo DP murah ini tidak mengikat dengan paket DP di bulan depan. Oleh sebab itu, Tuan B tidak menyetujui ketentuan yang dibuat oleh PT.X sehingga Tuan B mengatakan ia hanya menunda pelunasan pada bulan ini disebabkan oleh sesuatu hal tetapi Tuan B tetap menginginkan DP yang sama pada bulan depan agar Tuan B tetap dapat melanjutkan pemesanan mobil tersebut.

5 Tetapi, Tuan B (pembeli) tidak menyanggupi permintaan dari PT.X. Sehingga Sales memberitahukan kepada Tuan B bahwa semua yang ada dalam ketentuan surat tanda jadi pemesanan kendaraan mobil sudah menjadi aturan PT.X dan sales sudah menjelaskan ketentuan-ketentuan sebelum Tuan B menandatangani surat tanda jadi pemesanan kendaraan mobil tersebut. Oleh karena itu, tanda jadi yang Tuan B berikan pada tanggal 07 Agustus 2014 tidak dapat mengikat DP yang ada pada bulan September, dikarenakan setiap bulan mendapat kenaikan DP dan kenaikan bunga yang berbeda setiap bulan. Tetapi, Tuan B (pembeli) tidak menerima semua ketentuan dari PT.X sehingga pada tanggal 22 agustus 2014 Tuan B memutuskan untuk membatalkan pemesanan mobil dan tanda jadi sebuah 1 (satu) unit Mobil Xenia bewarna hitam secara sepihak tanpa melihat ketentuan yang sudah disepakati bersama dari awal tanda jadi yang diberikan oleh PT.X (penjual). Dalam ketentuan surat tanda jadi pemesanan mobil apabila terjadi pembatalan secara sepihak maka uang muka yang telah dibayarkan menjadi hak PT.X dan tidak dapat dikembalikan. Tetapi, oleh adanya kebijakan dari pihak perusahaan, maka uang tanda jadi yang Tuan B berikan sebagai tanda jadi awal pemesanan kendaraan mobil PT.X bersedia untuk dikembalikan setengah dari tanda jadi

6 Tuan B yakni ½ x Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)= Rp. 2.500.000,- (dua setengah juta rupiah). Bahwa Tuan B selaku pembeli merasa berhak meminta kembali seluruh uang tanda jadi. Maka PT.X menjelaskan kembali apabila Tuan B sudah menandatangani surat ketentuan dan semua hal yang ada dalam ketentuan PT.X harus ditaati sepenuhnya. Bahwa dari semua perihal penjelasan dan ketentuan tersebut Tuan B tetap menyatakan bahwa PT.X telah mengambil setengah uang tanda jadi. Hingga PT.X menghimbau agar Tuan B (pembeli) mendatangani kantor PT.X (penjual) perihal menyelesaikan kesalahpahaman dengan baik sesuai ketentuan yang sudah disepakati bersama sejak awal pemesanan kendaraan mobil oleh Tuan B dan PT.X. Namun, Tuan B tetap tidak dapat menerima semua ketentuan yang ada dan tidak ingin mendatangani kantor PT.X dengan alasan tetap menginginkan uang tanda jadi yang diberikan kepada PT.X dikembalikan sepenuhnya tanpa melihat dari ketentuan tersebut. Tuan B mengatakan ingin melaporkan semua permasalahan kasus kepada pihak yang berwajib apabila uang tanda jadi tidak dikembalikan secara penuh. Bahwa PT.X mempersilahkan kepada Tuan B agar melaporkan kepada pihak yang berwajib. Karena PT.X sudah mempunyai ketentuan dan perlindungan hukum perusahaan serta sudah menjadi

7 resiko dan tanggungjawab setiap konsumen yang membatalkan pemesanan mobil secara sepihak. Bahwa pada akhirnya Tuan B menyatakan pada pihak PT.X menyetujui segala ketentuan yang telah disepakati bersama dari awal tanda jadi pemesanan kendaraan mobil tersebut dan menerima sebagian uang tanda jadi yang telah Tuan B berikan kepada PT.X dikembalikan setengah dari tanda jadi awal. Oleh karena itu PT.X memberitahukan agar Tuan B mendatangi kantor PT.X untuk mengambil sisa pembatalan uang tanda jadi tersebut secara tunai. Tetapi, walaupun Tuan B sudah menyetujui segala peraturan dan ketentuan dari PT.X, diluar dari pernyataan Tuan B tetap tidak bisa menerima segala aturan yang ada pada PT.X yang masih memegang sebagian uang dari tanda jadi pemesanan kendaraan mobil. Setelah Tuan B mendapatkan setengah uang tanda jadi, Tuan B tetap masih menghubungi sales agar bisa membantu Tuan B dalam mendapatkan sisa dari uang tanda jadi tersebut dikarenakan selaku sales berkewajiban untuk membantu konsumen dalam mendapatkan sebagian uangnya kembali. Bahwa hal ini membuat sales merasa tertekan dengan atas semua kejadian tersebut, sehingga sales menjelaskan kembali kepada Tuan B itu semua sudah menjadi resiko bapak (Tuan B) karena sudah membatalkan secara sepihak. Jadi sales hanya menjalakan tugas dari

8 perusahaan sesuai dari ketentuan perjanjian tersebut dan sales tidak menangani pengembalian uang karena dari pihak perusahaan sudah memberikan kebijakan diluar dari ketentuan. Dalam kasus ini, Tuan B (pembeli) menuntut tanggung jawab kepada sales agar mengembalikan setengah dari tanda jadi yang sudah Tuan B terima dari PT.X. tetapi setelah mendapat penjelasan dari PT.X akhirnya, Tuan B tidak bisa menuntut hak atas uang tanda jadi tersebut, karena sudah terdapat dalam perjanjian baku, dapat dikatakan sales hanya menjalankan tugas dan aturan serta mematuhi segala aturan dan ketentuan yang diberikan oleh PT.X. Berdasarkan uraian kasus diatas, penulis melakukan sebuah penelitian dalam bentuk Legal Memorandum yang berjudul (Tinjauan Yuridis Terhadap Pembatalan Sepihak Oleh Pembeli Terkait Dokumen Sales Order Berdasarkan Peraturan Perundang- Undangan di Indonesia). B. Permasalahan Hukum 1. Apakah peraturan perundang-undangan di Indonesia mengakomodir pengaturan mengenai sales order? 2. Bagaimana tanggung jawab masing-masing pihak atas pembatalan perjanjian sales order secara sepihak oleh pembeli? 3. Bagaimana perlindungan hukum bagi penjual atas pembatalan sepihak oleh pihak pembeli?