2015 PENGARUH KAWASAN WISATA ALAM PANGJUGJUGAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITARNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam dan budayanya memiliki potensi pengembangan pariwistata yang luar biasa

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

cenderung akan mencari suasana baru yang lepas dari hiruk pikuk kegiatan sehari hari dengan suasana alam seperti pedesaan atau suasana alam asri yang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang dilalui garis Khatulistiwa,

BAB I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Pengembangan Ekowisata Di Bumi Perkemahan Kiara Payung Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TRIANGGULASI DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI (Penekanan Desain Arsitektur Organik Bertema Ekoturisme)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

Pengembangan Wisata Terpadu Berdasarkan Daya Tarik Kawasan Konservasi di Kecamatan Cimenyan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama di dalam pembangunan ekonomi berbagai negara.salah satu negara yang menaruh harapan terhadap pariwisata adalah Indonesia.Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara yang memiliki potensi pariwisata yang besar dengan keanekaragaman budaya,tradisi,dan keindahan alamnya.hal ini merupakan kekayaan Negara Indonesia yang sangat diakui oleh mancanegara.oleh karena itu di Negara Indonesia begitu banyak objek wisata yang menjadi tujuan para wisatawan lokal maupun mancanegara. Objek wisata yang paling banyak menarik perhatian wisatawan adalah dari segi keindahan alam yang merupakan andalan Negara Indonesia di bidang pariwisata.banyak daerah-daerah di Indonesia yang menawarkan keindahan alamnya. Salah satunya adalah Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak potensi pariwisata, diantara terdapat keanekaragaman seperti pegunungan, rimba, laut, air, pantai, dan seni budaya. Letak geografis Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Indonesia, DKI Jakarta, menjadikan Jawa Barat memiliki potensi yang strategis bagi pengembangan pariwisata.selain merupakan pintu gerbang utama Indonesia, DKI Jakarta juga merupakan sumber pasar wisatawan.disamping itu, keragaman daya tarik wisata yang dimiliki kabupaten/kota di Jawa Barat memberikan alternatif pilihan berwisata yang lebih bervariasi bagi wisatawan. Perkembangan pariwisata terus berkembang dengan pesat, terlebih kawasan wisata alam yang biasanya menyuguhkan keindahan alam, objek wisata yang

2 menawarkan lingkungan yang masih asri, segar tanpa polusi dan fasilitas-fasilitas yang mendukung lainnya. Pengelolaan terhadap kawasan pariwisata alam jika dilakukan dengan bijak dapat memberikan keindahan panorama alam yang dapat menjadi potensi obyek wisata.kegiatan-kegiatan di kawasan wisata yang dilakukan menekankan keterlibatan pada berbagai pihak seperti pemerintah setempat, pengelola, masyarakat sekitar dan pengunjung wisata. Dari kegiatan pariwisata ini tentunya membawa pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya, seperti berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, budaya dan ekologi yang akan berdampak pada kesejahteraan ekonomi dan kelestarian budaya serta lingkungan hidup. Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung. Seperti halnya kabupaten lain, kabupaten yang memiliki luas wilayah 153.124 ha dan jumlah penduduk hampir 1 juta jiwa, juga menyimpan cukup banyak potensi sumber daya alam. Terutama potensi di sektor pariwisata yang tersebar di beberawa wilayah, makanan khas, kerajinan tradisional, disamping peternakan, kehutanan dan pertanian. Salah satu wisata alam yang terdapat di Kabupaten Sumedang adalah kawasan wisata alam Pangjugjugan yang terletak di Kecamatan Pamulihan, Desa Cilembu.Kawasan wisata alam Pangjugjugan yang memiliki luas ± 12 hektar dibuka secara resmi oleh Bupati Sumedang tanggal 29 Februari 2009.Sampai sekarang, tempat wisata ini terus berkembang. Fasilitas yang terdapat di Pangjugjugan diantaranya playground, arena bermain anak, lesehan, terapi ikan, batu refleksi, curug, lapangan futsal, kolam renang, flying fox, becak mini, tunggang kuda dan perahu. Selain wisata alam terdapat ekowisata, dapat berkeliling kebun, peternakan ungas, kelinci, kambing, sapi perah dan sapi potong. Serta terdapat juga sekolah alam, outbond, pelatihan, dan pemancingan.

3 Kawasan wisata degan berbagai objek wisata yang ditawarkan mulai bermunculan dan mudah untuk dijumpai diberbagai daerah di Indonesia.Akan tetapi perlu ditekankan bahwa pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, kebudayaan dan sebagainya.kajian sosial terhadap kepariwisataan masih sangat minim, hal ini disebabkan pada awalnya pariwisata lebih dipandang sebagai kegiatan ekonomi dan tujuan pengembangan kepariwisataan adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, baik untuk pemerintah maupun masyarakat karena kepariwisataan menyangkut manusia dan masyarakat maka kepariwisataan dalam laju pembangunan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh aspek sosial. Karena makin disadari bahwa pembangunan kepariwisataan tanpa memperhatikan pertimbangan aspek sosial yang matang akan membawa dampak negatif bagi masyarakat, khususnya di daerah pariwisata. Kepariwisataan adalah sesuatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat setempat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Dampak pariwisata terhadap masyarakat seringkali dilihat dari hubungan antara masyarakat dengan wisatawan yang menyebabkan terjadinya proses komoditisasi dan komersialisasi dari keramah-tamahan masyarakat lokal. Pembangunan kawasan wisata memiliki aspek-aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah aspek sosial, akan tetapi aspek sosial ini seringkali kurang mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan pengembangan pariwisata umumnya memberikan penekanan pada aspek ekonomi.salah satu tujuan setiap program pembangunan, terutama pariwisata adalah untuk mengejar produktivitas.programprogram yang memfokuskan perhatian pada aspek ekonomi sering kali bertentangan dengan program-program dengan penekanan aspek sosial.dengan demikian, pelaksanaan pembangunan pariwisata seringkali tidak memberikan perhatian serius

4 terhadap aspek sosial ini, padahal aspek sosial ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat, terlebih masyarakat yang berada disekitar kawasan wisata tersebut. Pariwisata selalu mempertemukan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, yang mempunyai perbedaan dalam norma, nilai, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya. Pertemuan masyarakat dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda akan menghasilkan berbagai proses akulturasi, dominasi, asimilasi, adopsi, adaptasi, dan seterusnya dalam kaitan hubungan antar budaya, yang tentu saja merupakan salah satu kajian dalam sosiologi. Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan wisatawan karena mempunyai sumberdaya tarik, baik alamiah, maupun buatan manusia, seperti keindahan alam atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah, monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya (Adisasmita, 2010). Kegiatan pariwisata merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pertumbuhan pembangunan daerah, yaitu memberikan tambahan pendapatan bagi daearah untuk dapat memajukan daerah tersebut. Proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat ditunjang oleh potensi wisata yang dimiliki. Pembangunan kawasan wisata tidak jauh berbeda dengan pembangunan lainnya, dalam prosesnya pariwisata memiliki dampak atau akibat sosial dan ekonomi.selain yang telah dibahas sebelumnya yaitu dapat menambah pendapatan daerah maupun masyarakat, pembangunan kawasan wisata pun berdampak pada perubahan sosial masyarakat sekitar kawasan wisata tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ritzer (Piötr Sztompka, 1993, hlm.5) bahwa perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu.

5 Kata perubahan sering dihubungkan dengan kata sosial dan budaya. Perubahan sosial dimaksudkan adanya proses yang dialami dalam kehidupan sosial yaitu perubahan yang mengenai sistem dan struktur sosial. Perubahan sosial dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.perubahan sosial dapat terjadi karena direncanakan dan tidak direncanakan.perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan dalam masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak direncanakan terjadi seperti akibat dari perang, penjajahan, atau bencana alam (Soerjono Soekanto, 1982, hlm. 269-274). Dengan datangnya peluang usaha di lingkungan masyarakat, menyebabkan terjadinya perubahan sosial di bidang ekonomi dan perilaku sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Cilembu. Dampak adanya wisata alam Pangjugjugan ini baik langsung maupun tidak langsung, juga berpengaruh besar terhadap proses interaksi antara masyarakat lokal dengan pendatang atau wisatawan. Sebelum melakukan studi mengenai pengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap kehidupan masyarakat Desa Cilembu, maka dilakukanbeberapa identifikasi permasalahan yang ada yaitu terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cukup berarti seperti adanya interaksi antara masyarakat lokal dengan wisatawan dan pendatang yang tidak dibatasi mengakibatkan perubahan kebiasaan hidup masyarakat Desa Cilembu, pergeseran nilai dan norma yang dialami oleh masyarakat pedesaan. Pola mata pencaharian penduduk mengalami perubahan.perubahan ekonomi masyarakat Desa Cilembu. Serta adanya kesenjangan antara harapan masyarakat Desa Cilembu dan dengan apa yang dilakukan pihak pengelola wisata alam Pangjugjugan. B. Rumusan Masalah Penelitian

6 Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanapengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap kehidupan sosialbudaya masyarakat Desa Cilembu? 2. Seberapa tinggi pengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap perkembangan ekonomi masyarakat setempat? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai pengaruh kawasan wisata alam Pangjugjugan terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. 2. Tujuan Khusus Adapun secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi apa saja pengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Desa Cilembu. b. Mengidentifikasi seberapa tinggi pengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap perkembangan ekonomi masyarakat setempat. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan bagi pengembangan ilmu Sosiologi.

7 b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Sosiologi Desa dan Sosiologi Pariwisata. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti sejenis di masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan konsep keilmuan mengenai ilmu Sosiologi Pariwisata khususnya mengenai pengaruh kawasan pariwisata terhadap kehidupan masyarak sekitarnya, terutama dalam kehidupan sosial-budaya dan ekonomi masyarakat sekitarnya. b. Bagi Program Pendidikan Sosiologi, sebagai media informasi dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kajian Sosiologi Pariwisata, khususnya pengaruh kawasan wisata terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. c. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambah pengetahuan tentang pengaruh kawasan wisata terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. d. Bagi pembaca Penelitian ini dapat memberi bekal pengetahuan sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dalam kehidupan, dimana masih banyak masyarakat yang belum sadar akanpengaruh dari kawasan wisata terhadap kehidupan sosialbudaya dan ekonomi. E. Struktur Organisasi Penelitian

8 Struktur oranisasi penulisan di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan truktur organisasi. BAB II : Kajian Pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau data-data yang berkaiatan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis. BAB III : Metode Penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh kawasan wisata alam Pangjugjugan terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya. BAB IV : Temuan dan Pembahasan. Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang pengaruhkawasan wisatapangjugjuganterhadap ekonomi masyarakat dan pengaruh kawasan wisata Pangjugjugan terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Cilembu. BAB V : Simpulan dan Rekomendasi