Paket fníerree' Pekeriaar tj.-'



dokumen-dokumen yang mirip
K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)

BAB I PENDAHULUAN

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

Situasi Global dan Nasional

BAB II. Organisasi Buruh Internasional. publik. Dimana masih sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

BAB III INKONSISTENSI KETENTUAN HUKUM PEKERJA ANAK Kontradiksi Pengaturan Tentang Pekerja Anak

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

Pekerja Rumah Tangga di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

B A B 1 P E N D A H U L U A N. Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Tujuan UUK adalah kesejahteraan tenaga kerja: Memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja.

Kalender Doa Proyek Hanna Mei 2013 Berdoa Untuk Pengantin Anak

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Institute for Criminal Justice Reform

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK:

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

LATAR BELAKANG. Click to edit Master subtitle style

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini dalam pembaharuan hukum, indonesia telah melahirkan

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK BAGI ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Perempuan. Lembar Fakta tentang Pekerja Anak. Anak perempuan, seperti halnya anak laki-laki, sering kali. Perempuan. Kesempatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

Oleh : Amin Budiamin

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR... TAHUN... T E N T A N G

FEBRUARI Berdoa untuk Mengakhiri Pernikahan Anak-anak

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

Kode Etik Pemasok. Pendahuluan

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

Kalender Doa Proyek Hana Agustus 2014 Berdoa Bagi Korban Sunat Pada Bayi Wanita Atau Fistula

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset masa depan dalam kehidupan berbangsa. Anak

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

Ringkasan Proyek TUJUAN MITRA UTAMA JANGKA WAKTU. 3 tahun (2014 September 2017) Regional International Domestic Workers Federation (IDWF) DONOR

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

K176. Tahun 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan di Tambang

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

WALI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ZONA BEBAS PEKERJA ANAK

Perdagangan anak yang dipahami disini adalah perdagangan orang. Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peta Jalan untuk Mencapai Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA) pada tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

Transkripsi:

Paket fníerree' Kampanye Penghspueen Pekeriaar tj.-' ' BENTUK-BENTUK m^uaantb&jruk IUNTUK ANAK 101B09/264 indo cp. 1

:ipta Organisas! Perburuhan Internasional 2001 na terbit tahun 2001 ipta publikasi Kantor Perburuhan Internasional dilindungi oleh Protokol 2 dari Konvensi Hak Cipta Dunia srsal Copyright Convention). Walaupun begitu, kutipan singkat yang diambil dari publikasi tersebut dapat lanyak tanpa otorisasi dengan syarat agar menyebutkan sumbernya. Untuk mendapatkan hak perbanyakan snerjemahan, surat lamaran harus dialamatkan kepada Publication Bureau (Rights and Permission). International ir Office, CH-1211 Geneva 22, Swithzerland. Kantor Perburuhan Internasional akan menyambut baik lamaran )Ut. stakaan, lembaga dan pengguna lainnya yang terdaftar dalam Kantor Lisensi Hak Cipta (Copyright Licensing :y) di Inggris dengan alamat 90 Tottenham Court Road, London WIT 4LP (Fax: +44 0 20 7631 5500; : cla@cla.co.uk) di Amerika Serikat dengan alamat 222 Rosewood Drive, Dancers, MA, 01923 f1 978 750 4470; email: info@copyright.com) atau Organisas! Hak Perbanyakan (Reproduction Rights lization) terkait di negara lain, dapat membuat fotokopi sesuai dengan ijin lisensi yang dikeluarkan bagi mereka keperluan tersebut. IPEC Informas! Kampanye Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak 92-2-812776-7 ji dengan tata cara Perserikatan Bangsa-Bangsa, pencantuman informas! dalam publikasi-publikasi ILO beserta bah^n tulisan yang terdapat didalamnya sama sekali tidak mencerminkan opini apapun dari Kantor Perburuhan asional (International Labour Office) mengenai informas! yang berkenaan dengan status hukum suatu negara, h atau wilayah atau kekuasaan negara tersebut, atau status hukum pihak-pihak yang berwenang dari negara 5ut, atau yang berkenaan dengan penentuan batas-batas negara tersebut. 1 publikasi-publikasi ILO tersebut, setiap opini yang berupa artikel. kajian dan bentuk kontribusi tertulis lainnya. telah diakui dan ditandatangani oleh masing-masing penulisnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab masingig penulis tersebut. îbutan ñama perusahaan, produk dan proses yang bersifat komersil juga tidak berarti bahwa Kantor Perburuhan lasional mengiklankan atau mendukung perusahaan-perusahaan. produk atau proses tersebut. Sebaliknya, disebutnya nama suatu perusahaan tertentu, produk atau proses tertentu yang bersifat komersil juga tidak dianggap sebagai tanda tidak adanya dukungan atau persetujuan dari Kantor Perburuhan Internasional i,asi-publikasi ILO dapat diperoleh melalui penyalur-penyalur buku utama atau melalui kantor-kantor perwakilan iberbagai negara atau langsung melalui Kantor Pusat ILO dengan alamat ILO Publications, International Labour! CH-1211 Geneva 22, Switzerland atau melaui Kantor Organisas! Perburuhan Internasional di Jakarta dengan it Gedung PBR. Lantai 5, JI M H. Thamrin No. 14, Jakarta 10240. Katalog atau daftar publikasi terbaru dapat ifa secara cuma cuma pada alamat tersebut atau melalui email: pubvente@ilo.org ingi website kami www ilo org^publns ak di Jakarta, Indonesia. 2001

BUKU 1 BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK BUKU 2 PEKERJA ANAK: APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN BUKU 3 BEKERJASAMA UNTUK MEMERANGI PERMASALAHAN PEKERJA ANAK BUKU 4 PERATURAN DAN PERUNDANGAN MENGENAI PEKERJA ANAK 9 w' m ^/PEC

BENTUK-BENTUK ffikerman TERBURUK UNTUKANAK

D A F T A R I S I 1. Bentuk-bentuk pekerjaaa terburuk untuk anak 2. Perdagangan anak 3. Anak yang tertibat pada konflik bersenjata 4. Eksploitasi anak dalam pelacuran dan pornografi 5. Pembantu rumah tangga anak sertngkali diperlakukan tidak layak 6. Pekerja anak di sektor pertanian ^/P C

Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak Kita semua menyadari bahwa upaya penghapusan pekerja anak secara menyeluruh memakan waktu yang sangat lama. Dibutuhkan suatu kesepakatan internasional yang menekankan pentingnya tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk yang dilakukan oleh anak. Apakah bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak? Segala bentuk perbudakan atau praktek sejenis perbudakan : Perdagangan anak-anak. Kerja ijon dan perhambaan. Kerja paksa atau wajib kerja, pengerahan anak secara paksa atau wajib untuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk : Pelacuran. Produksi pornografi atau untuk pertunjukkan porno. Kegiatan terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan terlarang. Pekerjaan yang sifatnya atau dari lingkungan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak-anak, seperti : Pekerjaan yang mengekspos anak terhadap penyalahgunaan fisik, psikologis atau seksual. Pekerjaan di bawah tanah, bawah permukaan laut, di tempat tinggi yang berbahaya atau dalam ruang tertutup. Pekerjaan dengan mesin, peralatan dan perangkat yang berbahaya, atau yang mencakup pekerjaan dengan pengerjaan tangan atau angkutan beban yang berat. Pekerjaan di lingkungan yang tidak sehat, misalnya dapat mengekspos anak terhadap zat berbahaya, bahan atau proses, suhu, terhadap tingkat kebisingan atau getaran yang merusak kesehatan mereka. Pekerjaan dalam kondisi yang sulit seperti pekerjaan dengan jam kerja yang panjang atau pada malam hari atau pekerjaan dimana anak tanpa alasan dikurung di tempat kerja oleh pengusaha. (Konvensi ILO 182 dan Rekomendasi 190) Anak-anak yang berada dalam situasi seperti di atas tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk bisa dibebaskan dari kondisi kerja yang tidak dapat ditoleransi. 'eewtük-bentuk PBŒRMAN TBeURUK UNTUK ANAK

-V LINGKUNGAN KERJA YANG BURUK BISA MERUSAK ANAK ANAK Kondisi dan situasi psikologis anak berbeda dengan orang dewasa, mereka akan lebih beresiko dan terpengaruh oleh buruknya lingkungan kerja dibandingkan orang dewasa. Anak-anak belumlah dewasa secara mental, karena itu mereka tidak menyadari resiko bahaya yang mengintai dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan di tempat-tempat kerja seperti di atas. Akibat mengangkat beban berat atau posisi tubuh yang saiah ketika bekerja menyebabkan penyimpangan pertumbuhan badan atau bahkan menghentikan pertumbuhan fisik anak. Anak-anak lebih mudah terkontaminasi senyawa kimia dan radiasi dibandingkan orang dewasa. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan terhadap kekerasan fisik, seksual dan emosional dan secara psikologis menderita kerusakan yang lebih parah sebagai dampak dari lingkungan kerja yang keras atau penuh tekanan. \ "Kerja berat bukanlah jenis pekerjaan yang pantas untuk anak. Pekerjaan tersebut selain tidak memberikan pengalaman berharga juga bukan merupakan praktek kerja sambil sekolah yang berguna untuk meningkatkan kehidupan anak-anak saat ini dan dimasa yang akan datang. Pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak dalam bentuk terburuknya adalah kesewenang - wenangan, pengeksploitasian generasi muda yang naif, lugu, lemah, rapuh, dan li keuntungan pribadi orang dewasa." juan Somavia, Direktor jenderal, ILO

CONTOH Bentuk - Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di Indonesia Pekerjaan Pelacuran anak Daerah Tugas Utama Resiko Potensi Dampak Terutama di kota-kota besar Menyediakan jasa seks kepada klien. Mengalami kekerasan fisik dan mental, beresiko tinggi terkena penyakit menular seksual. Kekerasan fisik, terinfeksi virus HIV atau penyakit lain, aborsi, depresi, rasa percaya diri rendah. Anak yang bekerja di pertambangan antara llain emas, batu bara, pasir, batu apung, dll. Kalimantan, Sulawesi Memisahkan endapan emas dari dan Jawa. kotoran dan materi lain yang terbawa menggunakan zat merkuri, menggali tanah, memecahkan batu granit. Langsung terkena sengatan panas matahari, tidak ada peralatan keselamatan kerja, penggunaan merkuri dan air raksa dengan tangan telanjang bisa menyebabkan kerusakan kulit dan otak. Cenderung menderita kram dan kejang, terancam menderita pembengkakan kulit dan kerusakan pada otak karena penggonaan merkuri dan air raksa dengan tangan telanjang. Anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Di semua daerah di gidenjaga bayi, memasak, Indonesia terutama membersihkan rumah dan mencud. kota-kota besar. Jam kerja yang panjang; resiko mengalami kekerasan fisik dan seksual di tangan majikan; jenis pekerjaan yang berat dan tidak manusiawi; terisolasi dari keluarga dan lingkungan. Kondisi kesehatan fisik dan emosional buruk karena trauma psikologis karena pelecehan dan kekerasan yang dialami; tekanan emosional karena kemiskinan dan buruknya lingkungan kerja, tidak adanya perawatan dari majikan ketika sakit dan terisolasi dari keluarga. Anak yang bekerja di lermal. Sumatra Utara Mengangkat jala ikan secara manual setiap 2 jam sekali, menyeleksi ikan yang terjaring, merebusnya dan menjatuhkan kembali jala, mengasinkan dan mengeringkan ikan kemudian menempatkannya ke dalam keranjang. Jam kerja yang panjang, resiko terjatuh ke laut dan tenggelam (kebanyakan pekerja anak tersebut tidak bisa berenang), digigit ular laut atau ikan liar yang tidak sengaja terperangkap dalam jaring, dan terluka oleh alat pengangkat jaring. Terisolasi selama 3 atau 4 bulan di tengah laut tanpa istirahat, pelecehan secara seksual dan verbal. Berperilaku hidup négatif, pecandu alkohol dan obat - obatan kerusakan psikologis yang tidak dapat diperbaiki, batuk, pusing dan sakit perut karena bekerja sepanjang malam, perubahan cuaca dan angin kencang. Anak yang bekerja di pabrik sepatu. Tempat-tempat yang dikenal adalah: Bandung dan Bogor di Jawa Barat. Tugas rutin seperti memotong kulit atau plastik dengan benda tajam atau mesin, merekatkan sol sepatu. Melubangi kulit sepatu, memilah sepatu, mengepak sepatu ke dalam kotak, memotong benang dan menjahit sepatu. Jam kerja yang panjang, bahan kimia yang mudah terbakar seperti lem ventilasi dan lingkungan kerja yang buruk. Menghirup bahan kimia dari lem, resiko terluka dan infeksi karena penggunaan benda tajam. Bekerja dengan lem mengakibatkan pusing dan gangguan pernapasan. Penyakit seperti asma, alergi, pusing bahkan TBC, rasa lelah yang sangat, kelelahan mata, nyeri otot terutama di leher, bahu dan punggung bagian atas dan bawah atau luka-luka lainnya.

CoNTOH Bentuk - Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di Indonesia Pekerjaan Anak yang bekerja di lepas pantai, terutama penyelam mutiara. Daerah Tugas Utama Resiko Potensi Dampak Terutama ditemui di kepulauan Maluku, Sulawesi Selatan dan Tenggara dan pulaupulau kecil lainnya di bagian Timur Indonesia. Menyelam dan menjaring ikan di tengah laut yang dalam. Peralatan penyelaman di laut dalam yang dimiliki hanya terdiri dari sepasang kacamata selam terbuat kayu dan celana pendek, terlempar ke laut. Anak-anak seringkali diserang uburubur beracun, hiu dan ular laut. Beberapa anak bahkan meninggal karena kecelakaan tersebut. Anak yang menjadi pemulung dan tukang sampah. Terutama di kota-kota besar. Mengumpulkan dan menjual bahan yang bisa didaur ulang dari tumpukan sampah. Resiko luka bakar terkena percikan sampah yang terbakar; teriris pecaban kaca dan logam; terkena racun dari barang-barang yang mengandung racun dalam sampah rumah tangga dan rumah sakit; menghisap asap pembakaran sampah; bahaya tertabrak truk dan buldoser. Kematian karena tetanus; keracunan bahan kimia dari sampah kimia; resiko terkena infeksi dari sampah yang membusuk; keracunan makanan. Beresiko tinggi mengalami kecelakaan fatal terkena percikan pembakaran sampah, tertabrak buldoser, truk, dll. Bekerja dan hidup di jaianan. Di semua kota besar. Menjual barang-barang; menawarkan jasa pengaturan lalu lintas; mengemis; mencuri, dll. Terdorong untuk terlibat dalam penyalahgunaan obat, tindak kekerasan, tindak kejahatan; beresiko terkena asap kendaraan; terancam menjadi korban pelecehan aparat kepolisian, kekerasan dan eksploitasi oleh preman. Menjadi korban penyalahgunaan obat; beresiko mengalami kekerasan emosi yang terganggu, rendahnya rasa percaya diri dan perasaan ditolak dan putus asa; dicap asosial; dituduh melakukan tindak kriminal. Perdagangan anak untuk eksploitasi ekonomi. Di seiuruh negeri terutama Batam, Bali, Sumatera Utara dan Jakarta. Memberikan jasa seks, pembantu rumah tangga; pengemis; buruh; perdagangan obat bius, dll. Tindak kekerasan mental dan fisik; mendorong munculnya tindak kriminal; semua jenis resiko kesehatan karena tereksploitasi secara ekonomi. Trauma fisik dan mental; depresi; kematian; terisolasi dari keluarga bisa menyebabkan munculnya sikap hidup negtif; dikucilkan secara sosial karena dianggap penjahat.

Anak yang diperjualbelikan di dalam dan antar negara oleh suatu jaringan penjualan yang rapi di luar negeri semakin meningkat jumlahnya. Tingkat kerentanan anak terhadap eksploitasi oleh pihak lain khususnya di luar negeri akan semakin besar, ketika mereka menyadari bahwa mereka berada di bawah kekuasaan dan belas kasihan majikan dan pemerintah setempat. Seringkali terputusnya hubungan dengan keluarga merupakan pukulan bagi mereka. Walaupun informasi mengenai situasi ini sangat sedikit, tapi terdapat cukup bukti babwa eksploitasi anak yang di luar batas ini terjadi di negara ini. Jaringan perdagangan anak berskala nasional & internasional memindahkan anak-anak {di bawah 18 tahun) dari satu tempat ke tempat lain dengan cara kekerasan, ancaman, penipuan atau tekanan hutang piutang. Pada jenis pekerjaan apa perdagangan anak di Indonesia Anak-anak diperdagangkan untuk : Pelacuran dan pornografi. Pengemis dan peminta-minta. Pembantu rumah tangga. Pekerjaan kasar lainnya seperti di perikanan dan ajungan lepas pantai (jermal), perkebunan, konstruksi, toko kecil, pabrik. Anak - anak yang mana yang paling beresiko untuk diperdagangkan? Anak yang datang dari wilayah yang terkena gangguan politik. Mereka yang tinggal di lingkungan yang sulit perekonomiannya. Anak jalanan. Pengemis. Anak yatim. Anak yang tinggal di daerah kumuh. Anak yang secara sosial/ekonomi berasal dari kelompok marginal. Anak perempuan yang menghadapi situasi khusus seperti eksploitasi seks komersial. Anak dari keluarga miskin yang anggota keluarganya besar. Faktor penarik dan pemicu perdagangan anak di Indonesia Perkawinan dan perceraian dini. Usia kerja dini dan putus sekolah. Tidak adanya akte kelahiran dan identitas diri. Konflik sosial dan peperangan. Kurangnya perlindungan hukum dan tindakan hukum yang memadai. Kemiskinan.

SASARAN ilo/ipec UNTUK PENANGGULANGAN PERDAGANGAN ANAK ILO/IPEC sedang mengembangkan suatu program aksi pencegahan yang efektif serta menanggulangi masalah tersebut pada skala regional. Misainya, dikembangkan strategi regional Asia, dengan sub-regional program di Mekong dan Asia Selatan. Perdagangan anak dibahas secara khusus dalam Konvensi ILO 182 mengenai bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. Dengan meratifikasi konvensi tersebut, maka pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk segera bertindak mengakbiri praktek perdagangan anak. IPEC Indonesia mengembangkan program penanggulangan perdagangan anak di Indonesia. Program ini akan mengacu kepada pengalaman pelaksanaan program yang sama di negara lain, khususnya di sub regional Mekong. intervensi YANG MUNGKIN DiLAKUKAN : Penelitian yang lebih mendalam untuk menentukan skala permasalahan. Membantu membuat suatu kebijakan nasional dan wilayah untuk menghapuskan perdagangan anak. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan menggugah para pembuat kebijakan. Bertindak langsung dengan melakukan penyelamatan terhadap anak-anak yang diperdagangkan. Membantu memperkokoh penegakan hukum. r CEDE si Pengemis Teman-teman memanggil saya Cede. Saya lahirdi Bunut, Tmnyan-BangH, Bali. Saat ni saya bemsia 14 tahun. Tabun lalu saya ditawari bekerja di Denpasar oleh seorang pria. Sebelumnya saya tidak kenal dengan orang itu. Dia berjanji membiayai sekolah saya di sekolah malam setingkat SMP di Denpasar. Walaupun saya meragukan kebaikannya, saya menerima juga tawaran tersebut. Saya sangat bahagia, demikian yuga kedua orang tua saya. Bersama pria itu saya berangkat ke Denpasar. Tetapi sesampainya di Denpasar, kenyataan tidakiah seperti yang saya impikan. Bersama dengan anak-anak lain dari dusun Madya dan Karangasem, kami dikumpulkan dalam satu mangan. Menumt seorang anak, pria itu bernama Pak De. Keesokan harinya Pak De menyumh kami mengemis. Saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menumti perintahnya. Pak De amat kasar dan sering menakut-nakuti kami. Setiap pagi kami dikirim ke suatu lokasi menggunakan mobil. Kami hams men^mis dari mmah ke mmah. Malam harinya dia akan menjemput kami di tempat yang sudah ditentukan. Setiap hari kami lakukan ini untuk Pak De dan kami hams menyerahkan semua uang basil mengemis kepadanya Sementara dia banya memberi kami sedikit uang. Setiap hari saya hams ngagendong (mengemis untuk mertdapatkan belas kasihan bempa beras, bukan uang) dan mendapatkan sekitar 5-10 kg beras. Pastilah Pak De mertdapatkan banyak uang jika menjual beras tersebut. Sumber: Nusa Tenggara, )uli 1998 í

Anak yang Terlibat pada Konflik Bersenjata Konvensi terbaru ILO No. 182 mengenai pelarangan dan tindakan segera untuk penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terbumk untuk anak, diadopsi. Oleh Konferensi Ketenagakerjaan International pada bulan Juni 1999, termasuk di dalamnya pemaksaan atau pengerahan secara paksa atau wajib anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun dalam konfiik bersenjata. Terobosan ini memberikan momentum baru bagi perjuangan mengatasi masalah pekerja anak dengan cara memperluas rekan kerjan sehingga mencakup tidak hanya pemerintah, organisasi internasional dan LSM, tetapi juga organisasi pekerja dan pengusaha serta IPEC sendiri. Konvensi ini muncul setelah adanya resolusi Organisasi Afrika pada bulan Juli 1998, yang menyuarakan kesepakatan untuk mendukung perjanjian internasional mengenai penetapan usia minimum perekrutan militer yaitu 18 tahun. KENYATAAN yang ADA Saat ini diperkirakan terdapat 300.000 anak berusia di bawah 18 tahun sedang berjuang dalam 36 lokasi konflik yang terjadi di seluruh dunia. Anak-anak, laki-laki dan perempuan dilatih menjadi prajurit di garis depan dan juga dimanfaatkan untuk menjalankan tugas sebagai prajurit pendukung. Banyak diantara orang muda ini direkrut secara paksa. Situasi konflik dan perang saat ini terjadi di seluruh dunia, di Afrika, Asia, Timur Tengah, Pasifik, Eropa dan Amerika Latin. Pencegahan, Keterlibatan anak-anak dalam militer adalah akibat direkrut paksa atau berada dalam tekanan kelompok dan dalam wilayah yang hampir tidak ada hukum. jika demikian halnya maka tindakan pencegahan terhadap eksploitasi bentuk ini sulit dilakukan. Karena itu konvensi yang baru merupakan sarana baru yang utama untuk memperjuangkan pencegahan terhadap perekrutan anak-anak dalam bidang militer. Pemulihan Kondisi mental dan fisik anak yang kembali dari kemiliteran seringkali sulit dipulihkan. Mereka telah sangat terpengaruhi dan mengalami trauma karena diperlakukan tidak manusiawi. Sikap mereka menjadi kasar dan sulit diduga. Seringkali tidak bisa disatukan kembali dengan keluarganya karena di dalam kemiliteran mereka telah dilatih untuk melawan siapa saja termasuk komunitasnya sendiri. Mereka telah didoktrin untuk mendapatkan uang dan makanan menggunakan senjata. Bagi anak-anak yang berusia lebih tua dari usia sekolah seharusnya dimasukkan ke sekolah umum karena kondisi dan sikap mereka itu. Untuk mengatasi kondisi seperti ini dibutuhkan program pelatihan kerja jangka panjang. ILO berperan aktif dalam usaha mengembalikan para veteran perang dewasa ke tengah masyarakat melalui suatu program khusus yang dijalankan di negara-negara yang terkena dampak konflik diantaranya melakukan penelitian, konsultasi, proyek dan seminar tenaga kerja di negara-negara yang sedang berjuang membenahi diri setelah mengalami peperangan dan memasuki tahap pembangunan kembali. ILO juga menerbitkan panduan pelatihan dan menciptakan pilihan pekerjaan bagi para veteran perang. Saat ini advokasi untuk mempercepat demobilisasi dan integrasi sosia! dapat berperan dengan adanya konvensi yang baru ini.

Karena konvensi yang baru ini mewajibkan negara yang meratifikasinya untuk menetapkan mekanisme yang sesuai untuk memantau peiaksanaan ketentuan konvensi, maka IPEC akan dapat dapat memegang peranan penting. Pengalaman IPEC dalam merehabilitasi anak yang telah dibebaskan dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan juga dalam melakukan pencegahan pekerja anak merupakan bekal yang amat berguna. Anak-anak di daerah konfük bersenjata di Indonesia Walaupun tidak ada angka yang pasti saat ini, ILO mendapatkan informasi dari LSM di Aceh bahwa anak-anak di daerah tersebut dipaksa untuk bekerja di markas tentara Indonesia. Sementara itu, laporan di media massa juga menunjukkan bahwa Gerakan Aceh Merdeka (CAM) merekrut menggunakan anak-anak sebagai prajurit mereka. Anak-anak itu dilaporkan terlibat dalam melakukan penyiksaan terhadap tawanan, melayani para prajurit dewasa dan memata-matai masyarakat kampungnya. Anak-anak juga dilaporkan terlibat dalam konflik di Ambon. Di sana mereka terlihat terlibat langsung dalam pertempuran. Tidak jelas apakah mereka dipaksa untuk itu atau tidak. Tampaknya mereka berperang bersama keluarganya. Definisi Prajurit Anak Prajurit anak berarti mereka yang berusia di bawah 18 tahun, yang terlibat secara rutin maupun tidak, dalam jajaran kemiliteran atau kelompok militer dalam posisi apapun, termasuk dan tidak terbatas pada posisi juru masak, pesuruh, pembawa pesan, dan mereka yang mendampingi prajurit dewasa yang bukan anggota keluarganya. Dalam hal ini termasuk anak perempuan yang direkrut untuk tujuan pemanfaatan secara seksual dan perkawinan paksa. Istilah prajurit anak ini tidak berlaku untuk seorang anak yang membawa atau memanggul senjata.

Eksploitasi Anak dalam Pelacuran dan Pornografi Eksploitasi seksuai komersial terhadap anak merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap anak yang paling brutal. Kondisinya bahkan semakin memprihatinkan karena ada kecenderungan frekuensi kegiatan ini semakin meningkat, tidak hanya terjadi di negara-negara lain tetapi juga di Indonesia. AKIBATNYA BAGI anak - ANAK Anak-anak yang menjadi korban sangat menderita secara fisik, sosial psikologis dan emosional. Mereka mudah tertular penyakit menular seksuai (PMS) seperti HIV/AIDS. Seringkali mereka diperkenalkan dengan obat-obatan terlarang yang berfungsi untuk mengendalikan mereka, yang penggunaannya dalam waktu yang lebih lama akan sangat membahayakan hidup mereka dan semakin sulit disembuhkan. Saat ini semakin banyak anak berusia di bawah umur dicari untuk dimanfaatkan dalam bisnis seksuai komersial tersebut dengan anggapan anak kecil past! belum terjangkit PMS, padahal merekalah yang paling mudah terinfeksi karena secara biologis, anak kecil iebih rentan terbadap PMS. Dari beberapa studi kasus dan kesaksian para korban, diketahui bahwa mereka menderita trauma yang amat mendalam sehingga seringkali sulit bisa kembali hidup normal. Prostitusi dan pornografi di Indonesia Tidak ada penelitian lengkap yang pernah dilakukan mengenai masalah ini. Sumber resmi pemerintah (Buku Putih Binrehabsos 2000) mencatat jumlah pekerja seks di Indonesia berjumlah 73.990 orang. Tetapi sumber lainnya mencatat bahwa di Indonesia sedikitnya ada 650.000 pekerja seks dan 30%-nya berusia di bawah 18 tahun. Pelacuran anak juga berkait erat dengan eksploitasi anak dalam bidang pornografi. Pemaksaan anak untuk masuk ke dalam dunia pornografi seringkali merupakan faktor pencetus eksploitasi anak ke dalam dunia pelacuran. Di Bali, diketahui bahwa anak-anak dieksploitasi ke dalam dunia pornografi untuk konsumsi para pedofil. Daerah rawan pelacuran tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Tindakan IPEC Sampai saat ini dengan bekerja sama dengan Universitas, LSM, IPEC baru melaksanakan kegiatan penelitian mengenai pelacuran anak di Jawa. Sebagai tindak lanjutnya, bekerja sama dengan Pusat Studi Pengembangan Pariwisata UGM, ILO/IPEC menyelenggarakan lokakarya nasional mengenai pelacuran anak di Indonesia di Yogyakarta. Dalam waktu dekat ini ILO/IPEC juga akan menerbitkan buku mengenai pelacuran anak di Indonesia. IPEC belum memiliki program aksi terhadap pelacuran anak di Indonesia. Tetapi telah direncanakan Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapat prioritas utama melaksanakan Program Aksi tersebut. Di negara lain, IPEC sudah melaksanakan program aksi seperti:

Program Aksi IPEC di Thailand ipec mendukung "Pusat Pengembangan dan Program Pendidikan bagi Anak Perempuan dan Masyarakat" untuk mencegah anak-anak dari praktek pelacuran dengan cara memberikan pendidikan bagi anak perempuan yang beresiko tinggi mengalami eksploitasi. Program Aksi IPEC di Brazil Melalui "Confederacao Nacional dan Industria" suatu organisasi industri terbesar di Brazil, IPEC meluncurkan 2 proyek percontohan yang saat ini sedang dijalankan. Proyek ini bertujuan mencegah anak-anak jatuh ke dunia pelacuran dengan memberikan pendidikan formal, pelatihan kerja dan berbagai kegiatan santal atau kegiatan kreatif lainnya. Juga diadakan program peningkatan pendapatan keluarga bagi anggota keluarga dewasa. Perjalanan Hidup Nama saya Astri. Umur 14 tahun. Saya berasal dari desa Bunga Sari japatan di daerah indramayu. Orang tua saya petani yang tidak punya sawah, jadi bekerjanya menjadi buruh disawah orang. Saya anak sulung dari dua bersaudara. Adik saya Anto baru berusia 6 tahun sudah sekolah kelas I, sedangkan saya putus sekolah di kelas IV SO karena orang tua tidak mampu membiayai dan juga kesulitan untuk makan sehari-hari. Saya memutuskan bekerja menjadi pelacur, karena satu-satunya jalan untuk mendapatkan biaya sekolah atau membantu pengeluaran saya dan keluarga saya. Orang tua saya tidak keberatan, karena dikampung saya sudah biasa anak perempuan bekerja jadi pelacur. Saya baru 7 bulan berada dilokasi di Jakarta ini. Tetapi saya sudah tabu dan telah melakukan pekerjaan itu sejak berusia 14 tahun kurang. Sebelum ke Jakarta ini, pertama saya bekerja sebagai gituan saya lakukan di Tanjung Pinang selama 6 bulan. Disana ada sekitar 200 orang pelacur dari berbagai daerah. Usia mereka beragam dari mulai 14 tahun seperti saya sampai yang berusia diatas 30 tahun. Lokalisasi ini biasanya melayani tamutamu yang bekerja sebagai pelaut, selain pelaut lokal ada juga pelaut asing seperti dari Malaysia atau Thailand. Saya belum pernah kena penyakit, paling gatal-gatal, pusing dan masuk angin tapi kawan-kawan saya banyak yang sudah mengalami penyakit kotor, katanya namanya Raja Singa, rasanya sakit sekali. Saya juga mendengar bekerja seperti ini bisa terkena penyakit eit. (AIDS). Saya tidak mau bekerja begini terus-menerus. Kalau saya sudah bisa beli sawah dan membangun rumah, saya mau berhénti dan mau tinggal dirumah menggarap sawah. Kalau ada yang mau mengawini saya, saya juga mau menikah. Sumber: Laporan Peneiitian ILO/IPEC-YKB-Univ. Atma Jaya - Univ, Airlangga; Anak yang dilacurkan

Pembantu Rümah Tangga Anak Sbringkau Diperlakukan TIdak Layak Anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga adalah salah satu di antara pekerjaan yang paiing rentan dan terkesploitasi, serta paling sulit untuk dijangkau untuk diberi perlindungan. Mereka adalah pekerja yang "tidak terlihaf", yaitu tersembunyi dan terabaikan berasal dari keluarga yang sangat miskin; dengan orang tua tunggal atau ditelantarkan orang tuanya atau anak yatim piatu. BERAPA JÜMLÄH anak yang MENJADÍ PEMBANTU RUMAH TANGGA? Jumlah persisnya sukar dipastikan, karena: Pekerjaannya tersembunyi di rumah tangga. Ditempatkan terpisah dari rumah tangga majikan. Pengaturan kerja tidak resmi (tidak ada kontrak atau pendataan). Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pemanfaatan anak sebagai pembantu rumah tangga ini banyak sekali terjadi di dunia. Sementara itu di Indonesia sendiri tidak pernah dilakukan survei Statistik yang menyeluruh mengenai masalah ini. Data resmi yang didapatkan dari Survei Nasional mengenai Ketenagakerjaan 1999 menunjukkan bahwa 199.860 anak-anak berusia antara 10-18 tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tetapi diperkirakan sesungguhnya terdapat sekitar 1 juta lebih anak di bawah usia 18 tahun yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Angka ini bahkan mungkin bertambah sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oieh Universitas Atmajaya pada tahun 1994 ditemukan bahwa 30% pembantu rumah tangga berusia di bawah 15 tahun, dan sekitar 50% dari mereka berusia di bawah 18 tahun. KONDiSi KERJA Kondisi kerja anak-anak yang menjadi pembantu rumah tangga tersebut amat memprihatinkan. Di Indonesia, banyak diantara mereka yang terisolasi 15 jam sehari, tidak dibayar teratur karena tempat tinggal dan makan dianggap bagian dari kompensasi yang didapatkan. Mereka diberi pekerjaan seperti mengangkut beban berat, yang di luar kemampuan mereka, dan bertanggung jawab menjaga anak majikannya, padahal mereka sendiri masih anak-anak. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pembantu rumah tangga berpotensi mengalami kekerasan secara fisik, emosional dan seksual. Dalam beberapa kasus, anak-anak sebagai pembantu rumah tangga seringkali diserahkan sendiri oleh riehorau tuanya kepada sang majikan (terkadang masih keluarga jauh) untuk dibesarkan. Mereka menjadi tergantung penuh kepada majikannya dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal sehingga kehilangan kebebasan. Kadangkala jika majikannya tidak lagi memerlukan tenaga mereka atau tidak puas dengan pekerjaan mereka, si anak dikeluarkan begitu saja. i Jika mereka mendapat upah, jumlahnya jauh di bawah upah pembantu rumah tangga dewasa; 3; yaitu sekitar 100.000 dan 150.000 per bulan. ^

Faktor penawaran (supply) dan permintaan (demand) Penawaran (orang tua) Permintaan (majikan) Amat membutuhkan uang Pekerjaan yang diberikan tampaknya ringan dan tidak terlaiu sulit dibandingkan bila bekerja di bangunan atau pertanian Upah rendah Lebih patuh dan mudah di "didik" untuk menerima aturanaturan yang diberikan Ada jaminan pendapatan yang Orang tua memandang pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga sebagai peluang bagi anak perempuan untuk mendapatkan ketrampilan dan peluang yang lebih baik Akses untuk mendapatkan lebih banyak peluang Satu cara untuk membantu keluarga miskin dan terlihat mu rah hati Pembantu rumah tangga anak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak cocok dilakukan oleh orang-orang dewasa Pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga tidak memerlukan pendidikan formal yang tinggi BAGAIMANA MENJANGKAU dan membantu anak - ANAK YANG MENJADI PEMBANTU RUMAH TANGGA? Di Indonesia belum ada program yang ditujukan untuk pembantu rumah tangga di bawah umur. Saat ini IPEC menjadikan mereka sebagai prioritas utama. Diharapkan tahun depan dapat dimulai program yang besar untuk menjangkau mereka. Berdasarkan pengalaman di negara-negara lain, intervensi yang mungkin dilakukan adalah: Pendidikan: karena anak putus sekolah adalah calón utama untuk menjadi pembantu rumah tangga, harus diupayakan untuk mendorong mereka tetap sekolah. Dalam program bimbingan karir di sekolah dapat digugah kesadaran mereka akan hak-hak mereka dan bagaimana mereka bisa mencari bantuan untuk melepaskaq diri dari situasi tersebut. Kampanye t^^i: melakukan pembicaraan untuk gerakan perlindungan nasional atau regional.

Meningkatkan kesadaran: melakukan kampanye publikasi untuk: o Meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah ini dan menentang pandangan tradisional bahwa pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga merupakan pekerjaan terbaik bagi anak-anak perempuan o Memberikan informasi yang memadai kepada anak-anak itu sendiri. o Meningkatkan kesadaran pemerintah dan pemuka masyarakat. Program Aksi langsung seperti menyediakan bantuan hukum, panduan tentang bagaimana berunding dengan majikan agar memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, menyediakan jasa konsultasi, menyediakan tempat mengisi waktu luang, atau perlindungan dari kekerasan. Tindakan pencegahan melalui peningkatan kesadaran, aktivitas-aktivitas alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Nama saya Purwanti, 14 tahun, saya bekerja dari jam 05:30 pagi sampai jam 10:00 malam. Sewaktu mulai masuk kerja di katakan bahwa tugas saya hanya mengasuh anak majikan (berumur 18 bulan) dan mencuci pakaian. Setelah bekerja selama seminggu saya diberikan pekerjaan tambaban memasak 3 kali sehari. Sekarang saya juga harus membuat es untuk dijual diwarung majikan dan harus membantu di warung. Ketika semua tugas saya telah selesai sebenarnya saya dapat istirahat sebentar, tetapi majikan selalu memberikan tugas-tugas lain. Saya tidak berani mengatakan pada majikan bahwa saya sudah capai. Saya tidak mendapat hari libur, dan diperbolehkan pulang ke kampung hanya pada hari Lebaran, itupun tidak boleh lebih dari 4 hari. Saya diberi makan 3 kali sehari, tetapi tidak diperbolehkan mengambil sendiri, dan makanan yang diberikan kadang-kadang sudah basi. Jika saya tidak makan makanan tersebut dimarahi oleh majikan. Untuk menghindarinya, saya secara sembunyi-sembunyi membuang makanan tersebut. Anak-anak majikan juga tidak memperlakukan saya dengan baik, seringkali ketika majikan memarahi mereka karena mengotori rumah dan mencoret-coret tembok, mereka mengatakan saya yang melakukannya, dan majikan memarahi saya. Anak perempuan majikan marah-marah kalau saya memakai baju baru. Saya tidak betah tinggal disini. Sumber : Behind Closed Doors - Child Domestic Workers CWA (1998)

Pekerja Anak di Sektor Pertanian Banyak orang hanya tahu pekerja anak di kota-kota misainya di sektor formal (di pabrik atau di industri); sektor informal (di jalan, di rumah tinggal dll). Tetapi ternyata pekerja anak lebih banyak ditemukan di pedesaan. jumlah mereka di seluruh dunia, termasuk Indonesia sekitar 70% dari total pekerja anak yang ada. Sebagian besar dari mereka bekerja pada pertanian milik keluarga. SALAH SATü JENIS PEKERJAAN YANG BERBAHAYA Para ahli kesehatan dan keselamatan kerja berpendapat bahwa bidang pertanian merupakan salah satu diantara pekerjaan yang paling berbahaya. Bahaya yang mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja anak tersebut termasuk: Cuaca yang ekstrim: terik matahari, hujan atau dingin Pekerjaan yang terlalu berat untuk badan anak kecil. Kecelakaan kerja seperti terpotong benda tajam. Penggunaan bahan kimia beracun Penggunaan peralatan modern yang biasanya tidak dilengkapi dengan alat pengaman. Kontak langsung dengan debu organik. Jam kerja yang sangat panjang. BURUKNYA AKSES UNTUK MENDAPATKAN FASILITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Di banyak negara, gangguan dan resiko buruknya kesehatan semakin menumpuk karena buruknya akses untuk mendapatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan, buruknya sarana perumahan dan sanitasi, serta asupan makanan yang tidak memadai bagi pekerja di pedesaan. Angka pendaftaran sekolah dasar untuk pekerja anak seringkali lebih rendah. Bahkan kalaupun mereka bersekolah, jam kerja yang panjang terlalu melelahkan mereka sehingga studi mereka menjadi terbengkalai. Perlindungan hukum Pekerja tani, misainya di perkebunan sama sekali tidak mendapatkan hak-hak sebagai pekerja. Mereka bekerja 7 jam sehari tanpa cuti. Biasanya mereka dibayar berdasarkan banyaknya daun yang berhasil dipetik atau getah yang disadap. Biasanya anak-anak tersebut dipekerjakan untuk membantu orang tuanya memenuhi target harian, dan tidak terdaftar sebagai pekerja. jarang dilakukan pemeriksaan terhadap pekerja anak di perkebunan karena : Anak-anak di tempat kerja tersebut seringkali bersama keluarganya. Daerah perkebunan secara geografis cukup tersembunyi.