Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

dokumen-dokumen yang mirip
Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

VITAMIN DAN MINERAL. Oleh: Isnaini

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

VITAMIN. Vitamin ada 2 gol :

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

Kompartemen cairan di dalam tubuh

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

VITAMIN & MINERAL. Makanan atau Nutrisi. Makanan: zat yang biasa dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (gizi)

VITAMIN. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

VITAMIN K (MENADION) Dr. Inge Permadhi MS

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

MINERAL. Rizqie Auliana, M.Kes

Sistem Pencernaan Manusia

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

VITAMIN & MINERAL. Makanan atau Nutrisi. Makanan: zat yang biasa dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (gizi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

MAKALAH GIZI ZAT BESI

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB I PENDAHULUAN. interaksi konstan dari gen, hormon, nutrisi, dan beberapa faktor lain seperti

Mineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

sekresi Progesteron ACTH Estrogen KORTISOL menghambat peningkatan sintesis progesteron produksi prostaglandin

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian. (The Tree of Life) atau pohon yang amat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke

MODUL NUTRITION FOR SKIN

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

Nutrition in Elderly

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

mengontrol biosintesis mediator inflamasi (prostaglandin,leukotriene) dengan meng inhibisi asam arakidonat.

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

juga mendapat terapi salisilat. Pasien harus diberi pengertian bahwa selama terapi bismuth subsalisilat ini dapat mengakibatkan tinja berwarna hitam

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang masing-masing

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

PENGANTAR FARMAKOLOGI

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

Transkripsi:

Oleh: Isnaini

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Pemberian vitamin hanya dibutuhkan bila: Pasokan vitamin yang tidak mencukupi Peningkatan kebutuhan vitamin (misalnya selama hamil dan menyusui) Kurangnya absorbsi vitamin

Defisiensi penyakit beri-beri yang gejalanya terutama tampak pada sistem saraf dan kardiovaskuler. Pada sistem saraf :neuritis Pada kardiovaskuler :insufisiensi jantung. Pada saluran cerna :konstipasi dan nafsu makan berkurang. Kebutuhan sehari Kebutuhan minimum 0,3 mg/1000 kcal, sedangkan AKG di Indonesia 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi; 1,0 mg/hari untuk orang dewasa dan 1,2 mg/hari untuk wanita hamil. Farmakokinetik Pemberian parenteral, absorbsinya cepat dan sempurna. Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg/hr dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan tubuh.

Efek samping Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid terjadi setelah pemberian IV dosis besar. Sediaan Tiamin HCl (vit B1, aneurin HCl) tersedia dalam bentuk tablet 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg (parenteral) dan eliksir 2-25 mg/ml. dosis 2-5 mg/hari (pencegahan) dan 5-10 mg tiga kali sehari (pengobatan) Indikasi Neuritis alkoholik Wanita hamil yang kurang gizi Penderita emesis gravidarum

Defisiensi Gejala sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut (stomatitis angularis), keilosis, glositis, lidah berwarna merah dan licin. Kebutuhan sehari Minimum 0,3 mg/1000 kcal. Farmakokinetik Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi dengan baik dan distribusi merata di seluruh jaringan. Indikasi Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering menyertai pellagra atau defisiensi vitamin B-kompleks lainnya, sehingga riboflavin diberikan bersama vitamin lainnya. Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.

Defisiensi Terjadi pellagra (kelainan pada kulit, saluran cerna, dan SSP) Kebutuhan sehari Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk mencegah pellagra rata-rata 4,4 mg/1000 kcal, pada dewasa asupan minimal 13 mg. Farmakokinetik Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melalui urin, sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk berbagai metabolitnya. Sediaan dan posologi Tablet niasin mengandung 25-750 mg. Sediaan untuk injeksi mengandung 50 atau 100 mg niasin/ml. Tablet niasinamid 50-1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100 mg/ml. Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkan dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 kali sehari, atau 25 mg niasin 2-3 kali sehari secara intravena.

Defisiensi Kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan peradangan pada selaput lendir, mulut dan lidah Kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya kejang Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik Kebutuhan sehari Kira-kira 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal. Efek samping Dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sindrom neuropati dalam dosis antara 50 mg-2 g per hari untuk jangka panjang. Sediaan dan indikasi Tablet piridoksin HCl 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/ml piridoksin HCl untuk injeksi. Untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6 diberikan bersama vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B-kompleks. Indikasi lain untuk mencegah atau mengobati neuritis perifer oleh obat, misalnya setelah pemberian obat isoniazid.

Kebutuhan sehari Kebutuhan sehari 5-10 mg. Farmakokinetik Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45 mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui tinja. Sediaan Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar 50 mg/ml.

Gejala defisiensi biotin :dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia, anemia ringan. Berfungsi sebagai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Jumlah biotin yang diperlukan sehari berkisar antara 150-300 µg.

Fungsinya: Sebagai prekursor asetilkolin. Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat lipotropik (dapat menurunkan kadar lemak dalam hati) dalam pengobatan penyakit hati seperti sirosis hepatis, hepatitis. Dalam metabolisme intermedier, sebagai donor metil dalam pembentukan berbagai asam amino esensial. Kebutuhan Kebutuhan tubuh sehari-hari belum dapat ditentukan, tetapi dalam makanan sehari-hari rata-rata terdapat 500-900 mg. Penggunaan per oral cukup aman dengan LD50 200-400 g.

Penderita diabetes mengekskresi inositol dalam urine dengan kadar tinggi. Inositol merupakan isomer glukosa dan dalam badan mudah berubah menjadi inositol. Gejala defisiensi inositol pada hewan coba adalah gangguan pertumbuhan, alopesia dan gangguan laktasi.

Defisiensi Defisiensi dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau buah-buahan segar. Bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Gejala awal malaise, mudah tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hiperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung dan petekie. Skorbut terlihat bila kadar vitamin C pada leukosit dan trombosit < 2 mg/dl dan terjadi setelah mendapat diet tanpa vitamin C selama 3-5 bulan. Orang tua, alkoholisme, penderita penyakit menahun sangat peka terhadap timbulnya skorbut. Farmakokinetik Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4 mg%. Kebutuhan sehari AKG vitamin C ialah 35 mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada dewasa. Kebutuhan akan vitamin C meningkat 300-500% pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak peptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, pada hipertiroid, kehamilan dan laktasi. Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25 mg/hari. Efek samping Dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan diare dan dapat meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal, karena sebagian vit C dimetabolisme dan diekskresi sebagai oksalat. Sediaan dan indikasi Dalam bentuk tablet & larutan mengandung 50-1500 mg. Untuk sediaan suntik mengandung vitamin C 100-500 mg. Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut.

Sumber berasal dari karoten (provitamin A) terdapat pada mentega, telur, hati dan daging terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3- dehidroretinol (vitamin A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil oksidasi group alkohol dari retinol. Farmakodinamik untuk regenerasi pigmen retina mata dalam proses adaptasi gelap. Retinol (vitamin A1) memegang peranan penting pada kesempurnaan fungsi dan struktur sel epitel, karena retinol berperan dalam diferensiasi sel dan proliferasi epitel. Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan perkembangan embrio. Defisiensi Terjadi bila : 1. kesanggupan tubuh untuk menyimpan vitamin A terganggu (sirosis hati) 2. terdapat defisiensi protein (transport) 3. absorpsi di usus terganggu 4. asupan vitamin A yang kurang. Gejala yang paling dini berupa buta senja.. Defisiensi lebih berat menyebabkan gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot, keratomalasia, dan akhirnya kebutaan.

terjadi akibat penggunaan vitamin A lebih dari 700-3000 IU/kg/hari untuk beberapa bulan sampai beberapa tahun. kerusakan hati pada anak dapat timbul karena penggunaan vitamin A dengan dosis yang sesuai AKG untuk orang dewasa selama beberapa tahun dan dengan dosis 5 kali AKG selama 7-10 tahun pada orang dewasa.

Kebutuhan manusia wanita 500 RE dan pria 600 RE. Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis vitamin A. Farmakokinetik diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadar puncak dalam plasma setelah 4 jam Absorpsi berkurang bila diet kurang mengandung protein, atau pada penyakit infeksi tertentu, dan pada penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hati atau obstruksi biliaris. disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina.

Indikasi untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. tetapi retinol sejumlah 20.000 IU/hari selama 1 atau 2 bulan pada bayi atau anak sehat dengan makanan yang baik dapat menimbulkan gejala keracunan. Gejala defisiensi vitamin A pada anak diberikan secara suntikan sebanyak 100.000 unit untuk satu kali pemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral. Tambahan suntikan 20.000 unit tiap minggu dapat dianjurkan. Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A dapat meningkatkan efektivitas vitamin A dan mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hipervitaminosis A. Vitamin A juga digunakan untuk pengobatan penyakit kulit tertentu seperti akne, psoriasis, dan iktiosis.

Posologi tersedia secara oral, suntikan dan topikal. Vitamin A kapsul mengandung 3-15 mg retinol (10.000-50.000 IU) per kapsul. Pada defisiensi berat, dosis pemberian IM pada orang dewasa dan anak berusia lebih dari 8 tahun: 50.000-100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000 IU/hari untuk 2 minggu. Pada anak 1-8 tahun diberikan dosis 5.000-15.000 IU/hari untuk 10 hari dan bayi 5.000-10.000 IU/hari untuk 10 hari. Dosis oral pada orang dewasa dan anak lebih dari 8 tahun ialah 100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000 IU/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan 10.000-20.000 IU/hari untuk 2 bulan.

Berguna untuk mencegah dan mengobati rakitis (dicegah ataupun diobati dengan minyak ikan atau dengan sinar matahari yang cukup). Farmakodinamik Pengatur homeostatik kalsium plasma. Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat melalui usus halus. Pengaturan kadar kalsium plasma dipengaruhi juga oleh hormon paratiroid (HPT) dan kalsitonin.

Defisiensi Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya merangsang sekresi HPT yang berakibat meningkatnya reabsorpsi tulang. Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan pertumbuhan tulang (penyakit rakitis). Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas tulang seperti kifosis, skoliosis, tulang tasbeh pada dada, kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun dan genu varus atau genu valgus pada anak yang sudah dapat berjalan.

Hipervitaminosis D Gejalanya berupa hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak (ginjal, pembuluh darah, jantung dan paru), anoreksia, mual, diare, sakit kepala, hipertensi dan hiperkolesterolemia. Kebutuhan sehari 400 unit/hari.

Farmakokinetik Absorpsi melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D 3 diabsorpsi lebih cepat dan sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu absorpsi vitamin D. Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh, untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksilasi di ginjal dan hati. Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

Sediaan dan indikasi Tersedia dalam beberapa macam bentuk sediaan Selain untuk pencegahan dan pengobatan rakitis, vitamin D antara lain digunakan untuk osteomalasia, hipoparatiroidisme dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain dengan alasan penggunaan yang belum atau tidak diketahui misalnya pada psoriasis, artritis, dan hay fever.

Pada rakitis, dosis 1.000 unit/hari akan mengembalikan kadar kalsium dan fosfat plasma menjadi normal setelah ±10 hari, sedangkan hasil pemeriksaan radiologik akan menunjukkan penyembuhan dalam waktu 3 minggu. Hipoparatiroidisme diperlukan 50.000-250.000 unit (dosis penunjang). Tambahan vitamin D diperlukan pada masa hamil, laktasi dan pada orang tua agar asupan vitamin D per hari 400 IU. Pada bayi prematur atau bayi yang mendapat ASI dalam jumlah yang tidak cukup diperlukan dosis pencegahan 400 IU/hari. Bayi yang kemungkinan besar mengalami rakitis (sindrom malabsorpsi, lahir dari ibu yang mengalami defisiensi vitamin D) memerlukan sampai 30.000 IU/hari.

Terdapat pada telur, susu, daging, buah-buahan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran, misalnya selada dan bayam. Farmakodinamik Sebagai antioksidan, mencegah oksidasi bagian sel yang penting atau mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang toksik (hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh). Defisiensi biasanya lebih sering disebabkan oleh gangguan absorpsi, misalnya steatore, obstruksi biliaris dan penyakit pankreas. Bayi prematur dengan makanan yang kaya asam lemak tidak jenuh ganda dan kurang vitamin E akan mengalami lesi kulit, anemia hemolitik dan udem.

Kebutuhan sehari Asupan 10-30 mg cukup untuk mempertahankan kadar normal di dalam darah. Farmakokinetik Diabsorpsi baik melalui saluran cerna. Dalam darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein dan didistribusi ke semua jaringan. Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam empedu, sedangkan sisanya diekskresi melalui urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat atau metabolit lain.

Sediaan dan indikasi Terdapat dalam bentuk d atau campuran d dan I isomer dari tokoferol, α-tokoferol asetat, α- tokoferol suksinat. Sediaan oral (tablet dan kapsul) mengandung 30-1.000 IU. Suntikan (larutan) mengandung 100 atau 200 IU/ml. Indikasi pada keadaan defisiensi yang dapat terlihat dari kadar serum yang rendah dan atau peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hidrogen peroksida (pada bayi prematur dengan berat badan yang rendah, pada penderita-penderita dengan sindrom malabsorpsi dan steatore, dan penyakit dengan gangguan absorpsi lemak).

Vitamin K alam: 1. vitamin K 1 (filokuinon=fitonadion) Digunakan untuk pengobatan Terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. 2. vitamin K 2 (senyawa menakuinon) Disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri gram-positif. Vitamin K sintesis. Vitamin K 2

Farmakodinamik Berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII (prokonvertin), farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X (faktor Stuart) yang berlangsung di hati. Kebutuhan manusia Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar 50% dari kebutuhan vitamin K per hari.

Defisiensi Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor pembekuan darah Defisiensi vitamin K terjadi karena: 1. Gangguan absorbsi vitamin K 2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis 3. Pemakaian antikoagulan Farmakokinetik Absorpsi melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya. Absorpsi filokuinon dan menakuinon berlangsung baik bila ada garam-garam empedu, sedangkan menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun tidak ada empedu.

Sediaan dan indikasi Tablet fitonadion 5 mg. Emulsi fitonadion mengandung 2 atau 10 mg/ml(parenteral) Tablet menadion 2,5 dan 10 mg. Larutan menadion dalam minyak yang mengandung 2, 10, dan 25 mg/ml (IM) Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg. Larutan menadion natrium bisulfit mengandung 5 dan 10 mg/ml (parenteral) Tablet menadiol natrium difosfat 5 mg. Larutan menadiol natrium difosfat yang mengandung 5 dan 10 mg/ml (parenteral)

Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Pada bayi baru lahir hiprotrombinemia terjadi karena belum adanya bakteri yang mensintesis vitamin K dan tidak adanya depot vitamin K. Filokuinon merupakan obat terpilih untuk tindakan pencegahan tersebut dan diberikan sejumlah 0,5-1 mg IM atau IV segera setelah bayi dilahirkan. Dilakukan juga pada bayi prematur atau bayi aterm yang dilahirkan dengan bantuan forseps atau ekstraksi vakum, dan diberikan dengan dosis 2,5 mg untuk 3 hari berturut-turut. Untuk pengobatan perdarahan pada bayi dapat diberikan 1 mg IM atau IV dan bila perlu dapat diulangi setelah 8 jam.

Elektrolit ialah molekul yang pecah menjadi partikel bermuatan listrik yang terdiri dari kation dan anion. Kadar (konsentrasi) setiap elektrolit dalam larutan dari garam terlarut dapat diukur dan biasanya dihitung dalam satuan miliekuivalen dalam setiap volume larutan (meq/l).

Mengionkan konduktor dari arus listrik yg diperlukan oleh tubuh (sistem saraf ) bekerja secara sinergistik dengan zat-zat bergizi lain ( sbg penggerak & katalisator) unt menjaga proses pencernaan dan proses asimilasi lainnya Membangun kelompok enzim,hormon,dan bahan-bahan kimiawi tubuh lainnya Menjaga keseimbangan cairan tubuh, tekanan cairan tubuh dan ph

Elektrolit terlarut dalam tiga bagian utama dari cairan tubuh: - Cairan dalam sel - Cairan dalam ruang di sekeliling sel - Darah (elektrolit terlarut dalam serum, yang merupakan bagian cair dari darah).

Ion positif (kation) - Natrium - Kalium - Kalsium - Magnesium Ion negatif (Anion) - Klorida - Fosfat - Bikarbonat

Untuk absorpsi diperlukan vitamin D Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan, selama laktasi dan pada wanita pascamenopause. Bayi yang mendapat susu buatan memerlukan tambahan kalsium.

Pemeliharaan konsentrasi kalsium yang normal dalam darah tergantung kepada: - Asupan lewat mulut sedikitnya 500-1.000 mgr/hari - Penyerapan dalam jumlah yang memadai dari saluran pencernaan - Pengeluaran kelebihan kalsium dalam air kemih. Pemindahan kalsium dari tulang dalam jumlah yang terlalu banyak, pada akhirnya dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan terjadi osteoporosis.

Gejala hiperkalsemia: 1. Awal : lemas, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, mulut kering, konstipasi, nyeri otot, sakit tulang dan metalic taste 2. Lanjut : poliuria, polidipsi, anorexia, penurunan berat badan, nokturia, konjuntivitis (klasifikasi), pankreatitis, fotofobia, rinore, pruritus, hipertermia, libido berkurang, kenaikan BUN, albuminuria, hiperkolesterolemia, kenaikan SGOT dan SGPT, kalsifikasi ektopik, nefrokalsinosis, hipertensi, aritmia jantung.

Hipokalsemia : otot tidak dapat rileks setelah kontraksi, sehingga tubuh memperlihatkan gejala kejang-kejang (titani) (Nieves 2005) & kematian.

Terdapat pada semua jaringan tubuh dan di dalam tulang dan gigi dalam jumlah yang hampir sama dengan kalsium. Fosfor penting sebagai buffer cairan tubuh. Perbandingan kandungan kalsium dan fosfor dalam makanan dianjurkan 1 : 1.

Magnesium mengaktivasi banyak sistem enzim (misalnya alkali fosfatase, leusin aminopeptidase) dan merupakan kofaktor yang penting pada fosforilasi oksidatif, pengaturan suhu tubuh, kontraktilitas otot dan kepekaan saraf. Hipomagnesemia meningkatkan kepekaan saraf dan transmisi neuromuskuler. Pada keadaan defisiensi berat mengakibatkan tetani dan konvulsi.

Perbedaan kadar kalium (kation utama dalam cairan intrasel) dan natrium (kation utama dalam cairan ekstrasel) mengatur kepekaan sel, konduksi impuls saraf dan keseimbangan dan volume cairan tubuh. Hipokalemia dapat terjadi pada anak-anak yang makanannya tidak mengandung protein. Penyebab hipokalemia yang paling sering adalah terapi diuretik terutama tiazid. Penyebab hipokalemia lain adalah diare yang berkepanjangan terutama pada anak, hiperaldosteronisme, terapi cairan parenteral yang tidak tepat atau tidak mencukupi, penggunaan kortikosteroid atau laksan jangka lama.

Hiperkalemia disebabkan gangguan ekskresi kalium oleh ginjal yang dapat terjadi pada pasien dengan insufisiensi korteks adrenal, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik terminal, suplementasi vitamin K yang tidak sesuai dosis atau indikasinya, atau penggunaan antagonis aldosteron Gejala hipokalemia: lemah otot, aritmia, ileus paralitik. Gejala hiperkalemia umumnya tidak jelas, tetapi pasien biasanya akan mengeluh palpitasi jantung atau jantung berdebar-debar.

Konsentrasi kalium yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti irama jantung yang abnormal atau henti jantung. Sumber kalium: Tambahan kalium, garam potasium, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, kacang-kacangan, bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya

Natrium penting untuk membantu mempertahankan volume dan keseimbangan cairan tubuh. Kadarnya dalam cairan tubuh diatur oleh mekanisme homeostatik. Pembatasan natrium seringkali dianjurkan pada pasien gagal jantung kongestif, sirosis hati dan hipertensi.

Kehilangan natrium tubuh tdk menyebabkan hiponatremia tetapi volume darah menurun. Jika volume darah menurun, tekanan darah akan turun, denyut jantung akan meningkat, pusing dan kadang-kadang terjadi syok. Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium (hipernatremia). Cairan yang berlebihan akan terkumpul dalam ruang di sekeliling sel dan menyebabkan edema. Salah satu tandanya yaitu pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan tungkai bawah.

Tubuh secara teratur akan mengontrol kadar natrium dalam darah dengan bantuan kelenjar: 1. Adrenal mengeluarkan hormon aldosteron sehingga ginjal menahan natrium. 2. Hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik sehingga ginjal menahan air.

Klorida merupakan anion yang paling penting dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit. Alkalosis metabolik hipokloremik dapat terjadi setelah muntah yang lama atau penggunaan diuretik berlebihan. Kehilangan klorida berlebihan dapat menyertai kehilangan berlebihan natrium.

Kalium klorida digunakan pada pasien yang mengalami hipokalemia yang berhubungan dengan hipokloriaemik alkalosis. Diberikan melalui oral dengan menggunakan larutan encer, tablet salut enterik atau tablet lepas lambat. Pada pasien yang kekurangan kalium akut, larutan dari kalium klorida dapat diberikan secara intravena. Pemberiannya secara perlahan dan dibawah kontrol ECG.

Bila kalium klorida pekat dicampurkan dengan cairan infus maka harus hati-hati dalam mencampurkannya. Efek sampingnya luka pada saluran cerna, haemorrhage serta dilaporkan terjadi hiperkalaemia pada 179 dari 4921 pasien yang diberi tambahan kalium klorida.

Pada pasien yang mengalami kelebihan atau kekurangan nutrisi dan elektrolit diharapkan membantu pasien mengatasi masalahnya dengan membantu mengawasi pemasukan dan pengeluaran nutrisi dan elektrolit yang diberikan serta mengawasi infus intravena yang diberikan, serta membantu pasien dalam mengatasi efek samping yang mungkin timbul.