DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Prototype Pendeteksi Jumlah Orang Dalam Ruangan

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM ABSTRAK ABSTRACT

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

AUTOMATIC HEAD ROTATING SYSTEM PADA DIGITAL PET MEMANFAATKAN FACE DETECTION

PENGENALAN ABJAD AKSARA LATIN PADA KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SKELETONING

PERANCANGAN dan REALISASI FACETRACKER WEBCAM MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE BERBASIS RASPBERRY PI 2

SISTEM IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN GENDER DAN USIA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap & Hasil Langkah Penelitian Literatur & Referensi. Memahami konsep deteksi wajah

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE PADA BRAIN-CONTROLLED WHEELCHAIR

Sistem Deteksi Wajah Dengan Modifikasi Metode Viola Jones

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD

Aplikasi Rekursifitas pada Algoritma Viola Jones

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. banyak dipelajari dan dikembangkan saat ini, baik oleh para pelajar, maupun para ahli.

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

APLIKASI MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA JONES PROPOSAL SKRIPSI

Korelasi Jarak Wajah Terhadap Nilai Akurasi Pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Stereo Vision Camera

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MEMBANDINGKAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KETERHUBUNGANNYA

IMPLEMENTASI FACE IDENTIFICATION DAN FACE RECOGNITION PADA KAMERA PENGAWAS SEBAGAI PENDETEKSI BAHAYA

SISTEM PENDETEKSI JUMLAH MOBIL DALAM INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM (ITS) MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

Deteksi Wajah dengan Berbagai Posisi Sudut pada Sekumpulan Orang dengan Membandingkan Metode Viola-Jones dan Kanade-Lucas-Tomasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

REALISASI SISTEM PENJEJAKAN WAJAH DENGAN ALGORITMA FISHERFACE BERBASIS RASPBERRY PI ABSTRAK

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

PENERAPAN ALGORITMA EFFICIENT RANDOMIZED UNTUK MENGHITUNG JUMLAH KOIN DAN BOLA ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN VIRTUAL MIRROR EYEGLASSES MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES PADA INTELLIGENT HOME SECURITY SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI DETEKSI WAJAH DENGAN METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA

Sistem Pengenalan Wajah Secara Real-Time dengan Adaboost, Eigenface PCA & MySQL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PEMANFAATAN REAL-TIME FACE TRACKING DALAM APLIKASI AUGMENTED REALITY FRAME KACAMATA ABSTRAK

ORIENTASI CITRA SECARA OTOMATIS BERDASARKAN KEBERADAAN WAJAH MENGGUNAKAN FITUR HAAR-LIKE

Teknik face-detection yang akan digunakan adalah teknik yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE FISHERFACE BERBASIS OUTDOORVIDEO.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

TUGAS AKHIR FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE VIOLA & JONES

EKSTRAKSI CIRI GEOMETRIS UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI WAJAH. Oleh: Kholistianingsih

DETEKSI JERAWAT PADA WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES

EKSTRAKSI FITUR AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

Deteksi Citra Objek Lingkaran Dengan Menggunkan Metode Ekstraksi Bentuk Circularity

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Deteksi Jenis Kendaraan di Jalan Menggunakan OpenCV

Rancang Bangun Prototipe Aplikasi Pengenalan Wajah untuk Sistem Absensi Alternatif dengan Metode Haar Like Feature dan Eigenface

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai deteksi wajah dengan Differential Evolution Based Neural Network

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN WAJAH BAYI DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVE SHAPE MODEL UNTUK PENDETEKSI KOMPONEN WAJAH

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

HUMAN COUNTER DENGAN METODE FACE DETECTION MENGGUNAKAN OPENCV PADA PLATFORM ANDROID TUGAS AKHIR

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

APLIKASI ANDROID DETEKSI MATA MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS. Skripsi

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek

PERBAIKAN ORIENTASI CITRA BERDASARKAN KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN FITUR GRADIEN DAN HAAR-LIKE

PEMBUATAN APLIKASI PEMINDAI UANG KERTAS DENGAN ALGORITMA VIOLA-JONES

KLASIFIKASI OBJEK KENDARAAN MENGGUNAKAN HAAR CASCADE CLASSIFIER TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGENAL WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN OPENCV AHMAD BASUKI

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH DALAM RUANGAN PADA VIDEO MENGGUNAKAN METODE LNMF DAN NMFsc

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Penjejak Pose Wajah Otomatis pada Sistem Pengenalan Wajah

Transkripsi:

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE Riandika Lumaris dan Endang Setyati Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya riandika.lumaris@gmail.com dan endang@stts.edu ABSTRAK Penelitian ini berisi mengenai sistem yang dapat mendeteksi wajah dan fiturfiturnya dari sebuah citra input yang kemudian menghasilkan chain code yang merupakan hasil deteksi kontur dari citra input. Penelitian ini menggunakan algoritma Viola-Jones untuk mendeteksi lokasi wajah dan fitur-fiturnya, dan Freeman Chain Code untuk mendapatkan representasi dari citra hasil deteksi fitur. Metode Viola-Jones adalah metode yang cukup banyak digunakan dalam hal deteksi wajah dan fitur-fiturnya. Metode ini menggunakan Haar-like features untuk mendeteksi fitur pada sebuah citra, integral image untuk menunjang perhitungan fitur, AdaBoost untuk memisahkan fitur yang dicari dengan fitur-fitur yang tidak digunakan, serta klasifikasi bertahap agar dapat menghasilkan pendeteksian fitur dengan tingkat keakuratan yang cukup tinggi. Freeman Chain Code adalah algoritma popular untuk merepresentasikan sebuah objek dalam sebuah citra. Penelitian ini menggunakan metode 8-connectivity untuk mendeteksi kontur dari objek yang dideteksi. Paper ini juga akan membahas mengenai langkah-langkah penelitian yang dimulai dari pendeteksian fitur mata kiri dari sebuah citra, yang kemudian dilakukan thresholding, pendeteksian kontur, serta pembuatan chain code berdasarkan kontur yang dideteksi. Paper ini juga akan menampilkan hasil dari penelitian yang dilakukan. Kata kunci: HAAR-like Features, Viola-Jones, Chain Code ABSTRACT This paper will discuss about a system that detects the position of face in an input image, extracts the features, then generates the representing chain code based on detected countour of the feature. This research makes use of Viola-Jones algorithm for face detection and feature extraction and Freeman Chain Code to represent the detected feature. Viola-Jones method has been used by many researcher in order to detect the position of face of an image as well as extract the features from the image. This method uses Haar-like feature to detect the features, integral image to enhance calculation of features, AdaBoost to separate the intended feature from the unused features, and multilevel classification so that the method returns a highly-accurate detection. 298

Freeman Chain Code is a popular algorithm for object representation from an image. This research uses 8-connectivity method to detects the contour of the detected feature. This paper will also explain the steps involved in this research, starting with left eye detection, thresholding process, contour detection, and chain code generation. This paper will also display the result of the research. Keywords: HAAR-like Features, Viola-Jones, Chain Code I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan masalah deteksi wajah pada sebuah citra, fitur-fiturnya, dan representasinya telah menjadi sebuah permasalahan yang terus diteliti hingga saat ini. Banyak peneliti yang sudah mengembangkan algoritma untuk memecahkan masalahmasalah tersebut. Beberapa dari algoritma yang diciptakan oleh para peneliti ternyata masih terus digunakan hingga saat ini. Paper ini akan membahas mengenai salah satu algoritma popular yang digunakan untuk mendeteksi wajah pada sebuah citra/gambar, mengekstraksi fitur-fitur wajah pada citra tersebut, serta mendapatkan representasi dari fitur tersebut sehingga dapat diproses lebih lanjut. Algoritma yang digunakan pada penelitian ini adalah algoritma Viola-Jones untuk melakukan deteksi wajah serta mendapatkan fitur-fitur dari wajah tersebut, serta Freeman Chain Code untuk mendapatkan representasi citra dari fitur yang dideteksi tersebut. II. PENELITIAN SEBELUMNYA Pada tahun 2013, Nazmeen B. Boodoo-Jahangeer dan Sunilduth Baichoo melakukan penelitian mengenai deteksi wajah yang juga menggunakan chain code. Hasil penelitian mereka dipublikasikan pada Journal of Signal and Information Processing tahun 2013. Penelitian tersebut hanya berfokus pada deteksi wajah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu Principal Component Analysis (PCA) untuk melakukan deteksi wajah, Canny Edge Detection untuk mendapatkan kontur wajah yang dideteksi, serta Chain Code untuk hasil representasinya. Gambar 1. Hasil Penelitian Nazmeen B. Boodoo-Jahangeer dan Sunilduth Baichoo 299

Sebagai perbandingan dengan penelitian tersebut, penelitian ini lebih berfokus kepada deteksi mata manusia, yang kemudian akan dideteksi konturnya, yang kemudian dibuat representasinya dalam bentuk chain code. Deteksi mata pada penelitian ini menggunakan metode Viola-Jones. III. DETEKSI WAJAH DENGAN METODE VIOLA-JONES Deteksi wajah menggunakan metode Viola-Jones adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam hal deteksi wajah serta ekstraksi fitur dari wajah yang dideteksi. Hal ini tak lepas dari kemampuan metode ini yang dapat mendeteksi sebuah objek dengan tingkat keakuratan yang cukup tinggi secara real-time. Metode ini diciptakan oleh Paul Viola dan Michael J. Jones pada 2001. Metode ini memiliki batasan dalam mendeteksi wajah dari sebuah gambar, yaitu wajah harus lurus menghadap kamera dan tidak dimiringkan ke kiri atau ke kanan. Hal ini untuk membatasi permasalahan yang dapat diselesaikan oleh metode ini agar menjadi tidak terlalu luas. Algoritma ini membagi gambar berdasarkan nilai fitur-fitur yang dideteksi. Hal ini dipilih karena waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data untuk tiap fitur lebih cepat dibandingkan waktu untuk mengolah data untuk setiap piksel. Algoritma ini menggunakan empat jenis fitur yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Terlihat pada gambar bahwa algoritma ini memiliki dua fitur yang terdiri dari dua persegi panjang (A dan B), satu fitur dengan tiga persegi panjang (C), dan satu fitur dengan empat persegi panjang (D). Fitur-fitur ini diciptakan oleh Viola dan Jones dengan memodifikasi metode Haar wavelets, sehingga fitur-fitur tersebut dinamakan Haar-like features. Perhitungan fitur dilakukan dengan cara mengurangkan nilai piksel pada daerah berwarna putih dengan nilai piksel yang berada pada daerah hitam. Kemudian, selisih nilai piksel tersebut akan dicek. Jika selisihnya tidak melebihi threshold (batas) yang telah ditentukan, maka selisih tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan tahap akhir setelah seluruh perhitungan fitur selesai. Pada perhitungan tahap akhir, jumlah fitur yang dideteksi akan dicek. Jika jumlahnya melebihi sebuah threshold yang lain, maka dianggap objek tersebut dideteksi. Gambar 2. Jenis-jenis Fitur 300

Perhitungan fitur-fitur dapat dilakukan dengan cepat karena algoritma ini menggunakan integral image dalam menghitung nilai piksel dalam sebuah daerah tertentu. Gambar 3. Ilustrasi Integral Image Integral Image pada posisi (x,y) didapatka dengan menjumlahkan nilai-nilai piksel yang berada di selah kiri dan atas titik (x,y). Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:... (1) dimana ii(x,y) menunjukkan integral image pada posisi (x,y) dan i(x,y) merupakan nilai piksel pada posisi (x,y). Dengan menggunakan integral image, nilai piksel pada sebuah area dapat dihitung dengan mendapatkan titik-titik dari area yang akan dihitung. Pada Gambar 4 terlihat ilustrasi cara perhitungan nilai piksel di sebuah area tertentu. Jumlah piksel pada posisi 1 dapat dihitung dengan mendapatkan jumlah piksel pada area A. Jumlah piksel pada posisi 2 didapatkan dari jumlah piksel di area A+B. Jumlah piksel pada posisi 3 didapatkan dari jumlah piksel di area A+C. Jumlah piksel pada posisi 4 didapatkan dari jumlah piksel di area A+B+C+D. Sehingga jumlah piksel pada area D didapatkan dari 4 2 3 + 1. Gambar 4. Ilustrasi Perhitungan Nilai Piksel Untuk memilih memisahkan antar fitur-fitur yang dipakai dengan fitur-fitur yang tidak dipakai, algoritma Viola-Jones menggunakan AdaBoost. AdaBoost berfungsi untuk menggabungkan beberapa classifier yang lemah menjadi sebuah classifier yang 301

lebih kuat. Pemilihan classifier lemah dilakukan oleh AdaBoost, yang selanjutnya akan ditambahkan bobotnya sehingga menjadi classifier yang lebih kuat. Gambar 5. Gambaran Klasifikasi Bertahap Algoritma Viola-Jones juga memanfaatkan beberapa klasifikasi yang dilakukan secara bertahap. Klasifikasi tersebut bertugas untuk memisahkan subcitra yang diyakini bukan wajah dengan subcitra yang diyakini sebagai wajah. Hasil klasifikasi tersebut itulah yang akan diproses lebih lanjut. IV. FREEMAN CHAIN CODE Salah satu bentuk representasi terhadap objek yang terdapat dalam sebuah citra adalah dengan menggunakan metode Chain Code. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendapat chain code dari sebuah objek. Namun, penelitian ini secara spesifik menggunakan metode yang diciptakan oleh Herbert Freeman. Gambar 6. Ilustrasi Freeman Chain Code Terdapat dua jenis chain code yang banyak digunakan, yaitu 4-connectivity dan 8-connectivity. Gambaran Freeman Chain Code menggunakan metode 8-connectivity dapat dilihat pada gambar Gambar 6. Metode 8-connectivity mendapatkan angka chain code berdasarkan delapan arah. Penentuan arah untuk tiap angka dapat berbeda-beda. Pada gambar, terlihat bahwa angka 0 menunjukkan arah ke atas, angka 1 menunjukkan arah ke kiri atas, dan seterusnya searah jarum jam. Kemudian, kontur dari sebuah objek dapat menghasilkan chain code berdasarkan angka-angka yang telah ditentukan sebelumnya. 302

V. METODE PENELITIAN Berikut ini akan disajikan mengenai metode dari penelitian ini. Metode dalam penelitian ini merupakan implementasi dari metode-metode yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Gambar 7. Langkah-langkah Penelitian Skema langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7. Citra Input mula-mula akan dideteksi dulu fiturnya. Setelah fitur terdeteksi, gambar input akan dipotong sehingga hanya memunculkan fitur tersebut. Gambar tersebut kemudian akan dilakukan thresholding sehingga menjadi gambar hitam dan putih. Selanjutnya, kontur akan dideteksi dari gambar tersebut. Kontur yang terdeteksi kemudian akan dibuatkan chain codenya. Gambar 8. Chain Code Penelitian Skema chain code yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8. Pada penelitian ini, chain code nomor 0 melambangkan arah ke kanan. Kemudian untuk nomor 1 dan seterusnya mengikuti arah berlawanan arah jarum jam. VI. HASIL PENELITIAN Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil dari pemrosesan citra yang dilakukan dalam penelitian ini. Gambar 9. Citra Input 303

Gambar 9 menunjukkan citra yang akan digunakan sebagai input dari penelitian ini. Fitur wajah yang akan dideteksi adalah fitur mata sebelah kiri. Ekstraksi tersebut akan menggunakan algoritma Viola-Jones. Hasil dari ekstraksi fitur mata kiri dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Hasil Ekstraksi Fitur Mata Kiri Hasil ekstraksi tersebut kemudian dijadikan gambar hitam putih dengan terlebih dahulu mengubahnya menjadi gambar grayscale yang kemudian diubah menjadi gambar hitam putih dengan menggunakan threshold sebesar 0,2. Hasil dari proses thresholding tersebut dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Hasil Thresholding Gambar Fitur Gambar hasil thresholding tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan kontur dari fitur mata tersebut, yang kemudian akan diubah menjadi bentuk chain code 8- connectivity. Gambar 12. Hasil Deteksi Kontur Gambar 12 menunjukkan kontur yang dideteksi dari gambar fitur mata yang didapat dari proses sebelumnya. Kontur yang terdeteksi digambarkan dengan garis berwarna hijau. Kontur tersebut kemudian akan dibuat chain codenya. Dikarenakan chain code gambar tersebut cukup panjang, chain code tersebut tidak dituliskan pada paper ini. VII. PENUTUP Penelitian ini diharapkan dapat menjadi patokan yang dapat digunakan sebagai cara untuk merepresentasikan sebuah fitur dapam sebuah citra wajah yang kemudian dapat digunakan untuk pemrosesan selanjutnya. Penelitian ini masih butuh pengembangan lebih lanjut dikarenakan keterbatasan dari algoritma Viola-Jones itu sendiri, proses Thresholding, maupun saat pembentukan chain code dari citra yang ada. 304

VIII. DAFTAR PUSTAKA [1] Boodoo-Jahangeer, Nazmeen B. dan Baichoo, Sunilduth, Face Recognition Using Chain Codes, Face Recognition Using Chain Codes. 2013. [2] Anderson, David L. dan Saphiro, Lionel, Introduction to Chain Codes, 2006. http://www.mind.ilstu.edu/curriculum/chain_codes_intro/chain_codes_intro.php [3] Borenstein, Greg. Adam Harvey Explains Viola-Jones Face Detection. 2012. http://makematics.com/research/viola-jones/ [4] Putro, Dwisnanto, Adji, Teguh Bharata, dan Winduratna, Bondhan. Sistem Deteksi Wajah Dengan Menggunakan Metode Viola-Jones. Seminar Nasional Science, Engineering and Technology. 2012. [5] Vaddi, R.S., Contour Detection using Freeman Chain Code, 2013. [6] Viola, Paul dan Jones, Michael J., Robust Real-Time Face Detection, International Journal of Computer Vision. 2004. 305