EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI SKALA LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BATU JAWA TIMUR

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN SISTIM SANITASI SKALA LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BATU JAWA TIMUR

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

Tugas Akhir RE

LAPORAN IPLT KEPUTIH KOTA SURABAYA PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Seminar Tugas Akhir. Mahasiswa: Monica Dewi Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN (JTL)

DESKRIPSI PROGRAM UTAMA

Bab VI RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PROFIL KABUPATEN / KOTA

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

KAJIAN PENINGKATAN LAYANAN SISTEM PERPIPAAN AIR MINUM PERKOTAAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 2 STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PROPINSI DKI JAKRTA

W ALIKOTA M AKASSAR PROVINSI SULAW ESI SELATAN

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK.

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI,

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Oleh: Desi Farida Nrp

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA

BAB I PENDAHULUAN I-1

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 16/PRT/M/2008

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAAN DI KOTA PADANG, STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

: Petunjuk Praktis Pemilihan Teknologi dan Estimasi Biaya : Nusa Tenggara Timur

Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah

PROGRAM PRIORITAS TA.2006

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

Oleh: Hylda Fatnasari ( ) Pembimbing: Prof. Joni Hermana, M.Sc.ES, Ph.D

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

BAB I PENDAHULUAN. Sewon untuk diolah agar memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelum

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Profil Sanitasi Wilayah

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROPINSI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sabua Vol.7, No.2: Oktober 2015 ISSN HASIL PENELITIAN ANALISIS PENGELOLAAN LUMPUR TINJA DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

MAKSUD & TUJUAN ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN AIR LIMBAH. Tujuan umum : KONDISI EKSISTING

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN KOTA

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

Transkripsi:

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO NEIKLEN RIFEN KASONGKAHE 3311202811 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. JONI HERMANA, MscES., PhD Magister Teknik Sanitasi Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

LATAR BELAKANG Pembangunan IPAL sistem terpusat di Kota Manado pada tahun 2010 dan jaringan perpipaan dimulai tahun 2012. sistem ini akan melayani 3% penduduk Kota Manado. Pembangunan SR dimulai pada tahun 2013 sebanyak 200 unit. Target pelayanan di Kelurahan Wenang Utara, Wenang Selatan, Titiwungen Utara dan Titiwungen Selatan. Masyarakat bertanggung jawab dalam biaya Sambungan Rumah (SR). Masyarakat harus mampu membiayai pelaksanaan dari ssitem pengelolaan, operasional dan pemeliharaan (Massoud et al., 2009) Bagaimana mengintegrasikan pengolahan air limbah setempat di masyarakat dengan sistem terpusat.

RUMUSAN MASALAH Mengevaluasi perencanaan sambungan rumah pada sistem pelayanan air limbah di Kelurahan Wenang Utara, Wenang Selatan, Titiwungen Utara dan Titiwungen Selatan dan upaya upaya peningkatannya. RUANG LINGKUP Lokasi studi adalah Kelurahan Wenang Utara, Wenang Selatan, Titiwungen Utara, dan Titiwungen Selatan Aspek yang ditinjau yaitu: Aspek Teknis, Aspek Peran Serta MAsyarakat, Aspek Ekonomi

TUJUAN Mengevaluasi perencanaan sambungan rumah (SR) IPAL terpusat dan upaya peningkatannya MANFAAT PENELITIAN Rekomendasi kepada instansi pemerintah daerah Kota Manado dalam rangka meningkatkan pengelolaan jaringan air limbah terpusat.

GAMBARAN UMUM KOTA MANADO Kota Manado: 9 kecamatan, 87 kelurahan Luas: 15.726 Ha Jumlah penduduk Tahun 2012: 417.483 Jiwa

GAMBARAN UMUM KOTA MANADO Profil kesehatan Presentasi rumah sehat: 81,4% Kec. Sario: 82,7% Kec. Wenang: 73,8% Jumlah penderita penyakit DBD, Malaria, Diare Kecamatan Jenis jenis Kasus Penyakit DBD Malaria Diare Sario 34 125 982 Wenang 24 102 1.395 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Manado, 2012

IPAL Kawasan Boulevard Kota Manado Pembangunan dimulai tahun 2010 Kapasitas pengolahan IPAL: 2000 m 3 /hari Jumlah SR: 3000 unit Tahun 2013: 200 unit SR Daerah pelayanan: Kel. Wenang Utara, Wenang Selatan, Titiwungen Utara, Titiwungen Selatan Kelurahan Jumlah penduduk (jiwa) Luas Wilayah (ha) Kepadatan Penduduk (jiwa/ha) Wenang Utara 1.971 30,50 64,62 Wenang Selatan 1.753 23,00 76,22 Titiwungen Utara 3.411 25,23 135,20 Titiwungen Selatan 4.151 19,23 215,86

TINJAUAN PUSTAKA Permen PU No.16 Tahun 2008 tentang KSNP SPAL: Kebijakan 1 : Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat Strategi : meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem terpusat (off site) di kawasan perkotaan metropolitan dan besar Kebijakan 2 : Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman Strategi : merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman

Sistem Pengolahan Air Limbah Pengolahan Setempat Terpusat Individual Komunal IPLT Jaringan perpipaan IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpusat

Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (off-site) Kelebihan Menyediakan pelayanan yang terbaik Sesuai untuk daerah dengan kepadatan tinggi Pencemaran terhadap air tanah dan badan air dapat dihindari Memiliki masa guna lebih lama Dapat menampung semua air limbah Kekurangan Memerlukan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan yang tinggi Menggunakan teknologi yang tinggi Tidak dapat dilakukan oleh perseorangan Manfaat secara penuh diperolah setelah selesai jangka panjang Waktu yang lama dalam perencanaan dan pelaksanaan

Sistem Penyaluran Air Limbah Sistem perpipaan pada pengaliran air limbah berfungsi untuk membawa air limbah dari satu tempat ketempat lain agar tidak terjadi pencemaran pada lingkungan sekitarnya. Prinsip pengaliran air limbah pada umumnya adalah gravitasi tanpa tekanan. Jaringan pipa air buangan terdiri dari: Pipa kolektor (lateral) sebagai pipa penerima air buangan dari rumah rumah dialirkan ke pipa utama Pipa utama (main pipe) sebagai pipa penerima aliran dari pipa kolektor untuk disalurkan ke IPAL atau ke trunk sewer. Trunk sewer digunakan pada jaringan pelayanan air limbah yang luas (> 1.000 ha) untuk menerima aliran dari pipa utama dan untuk dialirkan ke IPAL

Pembagian Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Perpipaan IPAL (Direktorat PPLP, 2013)

Ide studi: Pembangunan IPAL Kws. Boulevard Persiapan: Studi pustaka, perijinan, survey awal eksisting METODE PENELITIAN Pengumpulan data: Lokasi: Kel. Wenang utara, selatan, titiwungen utara, selatan Data primer Survei, kuesioner, wawancara: Kondisi eksisting pengelolaan AL masyarakat Kemauan dan kemampuan masyarakat untuk penyambungan SR Data sekunder: Data kependudukan Peta jaringan perpipaan Profil kesehatan Master plan AL Kota Manado Pengujian kualitas air tanah Analisa dan pembahasan: Aspek teknis Aspek peran serta masyarakat Aspek ekonomi Kesimpulan dan saran

Analisis Teknis Sumber air untuk kegiatan seharihari METODE PENELITIAN Analisis Peran serta masyarakat Pengelolaan AL masyarakat Bangunan Pengolahan AL masyarakat: Kelayakan teknis (OM & kualitas air tanah) Jarak TS dan sumur Jenis/Tipe SR Kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan air limbah Kesediaan masyarakat untuk membayar retribusi air limbah Kesedian masyarakat untuk membayar biaya SR Perencanaan SR Upaya peningkatan peran serta masyarakat

METODE PENELITIAN Analisis Aspek Ekonomi Kelayakan pembangunan air limbah sambungan rumah sistem terpusat secara ekonomi. Net Present Value (NPV) > 0 Economic Internal Rate of Return (EIRR) > suku bunga Benefit Cost Ratio (B/C) > 1

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan Air Limbah Kelurahan Sumber Air Memasak dan Minum Perpipaan Sumur Air (Air Tanah) Kemasan Mandi, Cuci, Kakus Perpipaan Sumur (Air Tanah) Wenang Utara 20% 80% 4% 96% Wenang Selatan 100% 100% Titiwungen Utara 14,3% 85,7% 100% Titiwungen Selatan 12,1% 33,3% 54,5% 30,3% 69,7% Rata rata 15,5% 74,8% 13,6% 17,2% 91,4% Kelurahan Jarak TS dan Sumur < 10 m > 10 m Wenang Utara 60,0% 40,0% Wenang Selatan 60,0% 40,0% Titiwungen Utara 42,9% 57,1% Titiwungen Selatan 34,8% 50,6% Rata rata 49,4% 50,6%

Hasil Pengujian Kualitas Air Tanah (Sumur) Penduduk di Lokasi Studi No. Kode Sampel Lokasi MPN/100 ml Total Coliform 1. Sampel A Kel. Wenang Selatan 14 2. Sampel B Kel. Wenang Selatan 11 3. Sampel C Kel. Titiwungen Selatan 11 4. Sampel D Kel. Titiwungen Selatan 13 5. Sampel E Kel. Titiwungen Utara 11 6. Sampel F Kel. Titiwungen Utara 11 7. Sampel G Kel. Wenang Utara 7,8 8. Sampel H Kel. Wenang Utara 13 Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 20 agustus 2013 Catatan: Baku mutu mengacu pada Permenkes RI No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Batas syarat total coliform untuk air minum: 0/100 ml Batas syarat total coliform untuk air bersih: 50/100 ml (non perpipaan) ; 10/100ml (perpipaan)

Kondisi Prasarana AL di Kelurahan Wenang Utara

Kondisi Prasarana AL di Kelurahan Wenang Selatan

Kondisi Prasarana AL di Kelurahan Titiwungen Utara

Kondisi Prasarana AL di Kelurahan Titiwungen Selatan Prasarana ALD Permukiman Kel. Titiwungen Selatan

SAMBUNGAN RUMAH (SR) IPAL SR direncanakan langsung melayani jamban, kamar mandi, dapur Kemungkinan terjadi pembongkaran bangunan/lantai Biaya pembongkaran lantai dan perbaikan kembali mencapai 20% dari total biaya konstruksi SR 200 Pelanggan SR tahun 2013 berada di kelurahan: Wenang Utara, Wenang Selatan dan Titiwungen Utara Direncanakan penambahan 500 unit SR per tahun.

Rincian Pelanggan SR No. Uraian Jumlah SR 1 Permukiman 2 Komersial 3 Permukiman & Komersial Wenang Selatan 52 Wenang Utara 32 Titiwungen Utara 55 Jumlah 139 Wenang Selatan 34 Wenang Utara 22 Titiwungen Utara 5 Jumlah 61 Wenang Selatan 86 Wenang Utara 54 Titiwungen Utara 60 Total 200 Yang Belum Terlayani SR Kelurahan Jumlah RT Jumlah SR yang terlayani (RT) Jumlah yang belum terlayani RT Jiwa Wenang Utara 632 32 600 3.000 Wenang Selatan 482 52 430 2.150 Titiwungen Utara 757 55 702 3.510 Titiwungen Selatan 915 0 915 4.575 Total 2.786 139 2.647 13.235

Pemilihan Tipe Sambungan Rumah IPAL 19% masyarakat yang memiliki tangki septik yang layak (pengurasan < 3 tahun) Mayoritas masyarakat membangun TS di belakang rumah Biaya pembongkaran lantai bangunan dan perbaikan kembali mencapai 20% dari total biaya konstruksi SR

Pemilihan Tipe Sambungan Rumah IPAL Kelurahan Wenang Utara Wenang Selatan Titiwungen Utara Titiwungen Selatan Rata rata Jenis SR Effluen TS Langsung 16% 84% 26,7% 73,3% 100% 33,3% 66,7% 19% 81%

Peningkatan jumlah SR diutamakan pada Kelurahan Titiwungen Selatan. Kepadatan penduduk tertinggi: 215,86 jiwa/ha 33,3% penduduk memiliki TS yang layak Masih terdapat 3% masyarakat yang membuang air limbah di drainase

PERAN SERTA MASYARKAT Pengetahuan masyarakat akan sanitasi rata rata sebesar 77,5% 98% responden telah memiliki jamban pribadi. 79,1% responden mengolah AL di tangki septik. 96,5% responden bersedia memanfaatkan SR. 200 unit mendapat subsidi pembangunan SR oleh pemerintah. Hanya 2,2% responden yang bersedia membayar biaya SR secara sukarela.

Peran Serta Masyarkat Kelurahan Kesediaan Memanfaatkan IPAL Bersedia Tidak bersedia Kesediaan membayar Iuran SR Bersedia Tidak Bersedia Kesediaan Membayar Biaya SR Bersedia Tidak bersedia Wenang Utara Wenang Selatan Titiwungen Utara Titiwungen Selatan 100% 100% 100% 100% 86,7% 13,3% 100% 95,2% 4,8% 90,5% 9,5% 4,8% 95,2 90,9% 9,1% 90,4% 9,6% 4% 96% Rata rata 96,5% 3,5% 91,9% 8,1% 2,2% 97,8%

Peran Serta Masyarkat Upaya peningkatan: Masyarakat memiliki kemampuan untuk turut berperan serta dalam membayar SR. Perlu disosialisasi mengenai pentingnya pengolahan air limbah, dan manfaat pengolahan AL terpusat. Adanya bantuan/subsidi dari pemerintah.

Aspek Ekonomi Kenaikan biaya retribusi : 10% setiap 3 tahun. Bunga : 7,86% Biaya operasi dan pemeliharaan (OP) rotary biological contactor (RBC) : 26 x kurs rupiah terhadap dollar Amerika (Kementerian PU, 2013) Biaya OP jaringan perpipaan : 137 x kurs rupiah terhadap dollar amerika (Kementerian PU, 2013) Biaya pembangunan bangunan pengolahan IPAL, pipa lateral dan pipa utama berasal dari hibah APBN. RAB Pembangunan SR : Rp. 7.150.900,00 per unit

Komponen manfaat 1. Menurunnya angka kesakitan Konsultasi/periksa dokter : Rp. 50.000,00 Tebus obat (Kepmenkes No. 092) : Rp. 51.300,00 Jumlah : Rp. 101.300,00 Jadi, Besarnya biaya sakit pertahun = Rp. 101.300,00 x (32,5% x 11.286 jiwa) = Rp. 371.291.127,43 per tahun. Asumsi penurunan angka sakit: 6% per tahun

2. Meningkatkan produktifitas kerja Penghasilan keluarga di lokasi studi rata rata sebesar Rp. 3.000.000,00 Lama penyembuhan diare : 5 hari Biaya tahun 2013: Rp. 366.381.593,41 per tahun 3. Mengurangi biaya penyedotan tinja Rp. 150.000,00 per m 3 Tahun 2013 = Rp. 150.000 x (3000 200) = Rp. 420.000.000,00 4. Mengurangi biaya pembangunan TS Pembangunan TS : Rp. 3.500.000,00 per unit Biaya untuk tahun 2013: Rp. 3.500.000,00 x (3000 200) = Rp. 9.800.000.000,00

Tahun Kas Keluar (Rp.) Alternatif I (dalam juta) Kas Masuk (Rp.) Kas Keluar (Rp.) Alternatif II (dalam juta) Kas Masuk (Rp.) Kas Keluar (Rp.) Alternatif III (dalam juta) Kas Masuk (Rp.) 2013 7.814,38 1.440,67 7.814,38 1.440,67 7.814,38 1.440,67 2014 10.121,29 2.459,13 7.761,48 2.459,13 7.761,48 3.437,85 2015 12.844,49 4.182,09 8.911,48 4.182,09 8.911,48 8.014,03 2016 13.994,49 5.904,30 10.061,48 5.904,30 10.061,48 10.230,74 2017 15.144,49 7.626,51 11.211,48 7.626,51 11.211,48 12.447,45 2018 16.294,49 9.352,85 12.361,48 9.352,85 12.361,48 14.668,28 2019 17.444,49 11.097,05 13.511,48 11.097,05 13.511,48 16.906,98 2020 13.511,48 11.097,05 13.511,48 11.097,05 13.511,48 16.906,98 2021 13.511,48 11.102,49 13.511,48 11.102,49 13.511,48 16.912,43 2022 13.511,48 11.102,49 13.511,48 11.102,49 13.511,48 16.912,43 2023 13.511,48 11.102.49 13.511,48 11.102.49 13.511,48 16.912,43 2024 13.511,48 11.108,48 13.511,48 11.108,48 13.511,48 16.918,42 2025 13.511,48 11.108,48 13.511,48 11.108,48 13.511,48 16.918,42 2026 13.511,48 11.108,48 13.511,48 11.108,48 13.511,48 16.918,42 2027 13.511,48 11.115,07 13.511,48 11.115,07 13.511,48 16.925,01 2028 13.511,48 11.115,07 13.511,48 11.115,07 13.511,48 16.925,01 2029 13.511,48 11.115,07 13.511,48 11.115,07 13.511,48 16.925,01 2030 13.511,48 11.122,32 13.511,48 11.122,32 13.511,48 16.932,25 DF 7,86% 7,86% 7,86% IRR -- -- 10% NPV (-)Rp. 416.030,28 (-) Rp. 274.060,10 Rp. 9.544,21 B/C (-) 0,30 (-) 0,40 1,08 Tidak Layak Tidak Layak Layak Alt I : Pembangunan SR oleh pemerintah, tanpa subsidi Alt II : Pemb. SR oleh masyarakat, tanpa sunsidi Alt III : Pemb. SR oleh masyarakat subsidi pemerintah sebesar 43%

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan: 1. Perencanaan SR di lokasi studi dapat dilakukan melalui 2 tipe, yaitu: Tipe I : penyambungan langsung dari KM, Jamban, dapur Tipe II : penyambungan melalui tangki septik (black water), km, dapur untuk 19% masyarakat 2. Terdapat 90% masyarakat mau untuk memanfaatkan SR dan sanggup membayar retribusi/iuran. Tetapi hanya 2,2% yang bersedia membayar biaya konstruksi 3. Peningkatan jumlah SR dapat dilakukan melalui: Prioritas utama pada Kelurahan Titiwungen Selatan Peran pemeritah dalam melakukan sosialisasi mengenai manfaat IPAL bagi masyarakat Dibutuhkan bantuan pemerintah berupa subsidi dalam pengelolaan IPAL sebesar 43%

KESIMPULAN & SARAN Saran: Perlu penelitian lanjut mengenai potensi penganggaran bagi pengelolaan air limbah di Kota Manado dan lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam pengelolaan AL.

TERIMA KASIH