Creation of an Island

dokumen-dokumen yang mirip
PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN. Banteng (Bos javanicus d Alton 1823) merupakan salah satu mamalia

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

BAB I PENDAHULUAN. rapat dan menutup areal yang cukup luas. Sesuai dengan UU No. 41 Tahun

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konservasi Biodiversitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang ada di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Distribusi yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

Cover Page. The handle holds various files of this Leiden University dissertation.

2016, No Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Jenis Invasif; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konse

ANALISIS STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. endemik pulau Jawa yang dilindungi (Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. yang tinggi dan memiliki ekosistem terumbu karang beserta hewan-hewan laut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

STUDI HABITAT PENElURAN PENYU SISIK (Eretmoche/ys imbricata l) DI PULAU PETElORAN TIMUR DAN BARAT TAMAN NASIONAl KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai negara megadiversity (Auhara, 2013). Diperkirakan sebanyak jenis

apendiks.??? diatur. spesies yang terancam punah. terancam punah di dunia.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

Biogeografi Daluga Untuk Prospek Ketahanan Pangan Nasional

KOMUNITAS BURUNG DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA JAWA TENGAH: APLIKASI TEORI BIOGEOGRAFI PULAU MARGARETA RAHAYUNINGSIH

KOMUNITAS BURUNG DI BAWAH TAJUK: PENGARUH MODIFIKASI BENTANG ALAM DAN STRUKTUR VEGETASI IMANUDDIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dan mempunyai luas daratan

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

Konsep konsep dasar Geografi apakah yang dapat menjelaskan Geografi Pariwisata?

KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.03/ MEN/2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN JENIS IKAN

01. BATIMETRI. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :

MANAGEMENT OF THE NATURAL RESOURCES OF SMALL ISLAND AROUND MALUKU PROVINCE

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai BATIMETRI. Oleh. Nama : NIM :

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

BAB I PENDAHULUAN. seumur. Namun, di dalam hutan tanaman terdapat faktor yang sering dilupakan,

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

Modul 1 : Ruang Lingkup dan Perkembangan Ekologi Laut Modul 2 : Lautan sebagai Habitat Organisme Laut Modul 3 : Faktor Fisika dan Kimia Lautan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Berdasarkan

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

PENYEBARAN DAN DISTRIBUSI SERTA PERILAKU DAN SELEKSI HABITAT

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

GEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. organisme laut yang sangat tinggi sehingga menjadikan Indonesia salah satu negara

Keragaman Biologi (Biology Diversity)

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Allah telah menciptakan alam agar dikelola oleh manusia untuk

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

Mengembalikan Teluk Penyu sebagai Icon Wisata Cilacap

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI. Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK

POTENSI EKOLOGIS KEANEKARAGAMAN HAYATI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan satu dari sedikit tempat di dunia dimana penyu laut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumatera merupakan pulau yang memiliki luas hutan terbesar ketiga setelah pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang dan Masalah yang dikaji (Statement of the Problem) I.1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. lebih dari jenis tumbuhan terdistribusi di Indonesia, sehingga Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA

Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA, BANDUNG

C. Model-model Konseptual

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung adalah salah satu pengguna ruang yang cukup baik, dilihat dari

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

PENDAHULUAN Latar Belakang

CORAL TRIANGLE INITIATIVE FOR CORAL REEFS, FISHERIES & FOOD SECURITIES Oleh: M. Eko Rudianto 1

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. benua dan dua samudera mendorong terciptanya kekayaan alam yang luar biasa

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASAS- ASAS DAN KONSEP KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS

BAB IV KEMANFAATAN PEMETAAN ENTITAS ENTITAS EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR

Transkripsi:

ISLAND LIFE ANI MARDIASTUTI DEPARTMENT OF FOREST CONSERVATION FACULTY OF FORESTRY BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY

Why We Study Island? Indonesia : + 17,000 islands Most of our endangered primates live in island Island species are unique Application to habitat island for conservation

Creation of an Island

Island Type True Island a. Continental island b. Oceanic island c. Atoll d. Ancient island Habitat Island

A.Continental Island (Pulau Kontinental) Merupakan pulau yang pernah terhubung dengan massa daratan luas, namun kemudian terpisah oleh daratan dengan daratan induknya, baik dengan jarak dekat maupun jarak jauh Satwa darat mencapai pulau dengan menyeberangi jembatan darat ketika masih terhubung dengan benuanya Contoh: Sebagian besar pulau-pulau di Indonesia

B. Oceanic Island (Pulau Oseanik) Pulau-pulau yang tidak pernah memiliki hubungan darat dengan sebuah kontinen, yang dapat berasal dari gunung berapi, dan terletak ribuan mildari daratan terdekat Satwa berasal dari seberang lautan, dimana arah datangnya dapat ditentukan oleh tingkat arus angin dan samudera sehingga dapat diketahui wilayah zoogeografis yang menjadi asalnya Pada umumnya terdiri atas grup dasar yang sedikit, dimana hal ini berkaitan dengan kemampuan bertahan hidup selama menyeberangi lautan tersebut Organisme yang mencapai daratan akan beradaptasi sehingga memiliki karakteristik individu tertentu Vegetasi dan satwa jarang tetapi mamalia dan satwa laut berukuran kecil cukup banyak sehingga karnivora terhambat keberadaannya Contoh: Krakatau

C. Atoll Pulau-pulau kecil yang terbentuk dari terumbu karang yang telah mati Berbentuk bulat atau cincin akibat penurunan dataran yang berupa gunung Banyak terdapat di Lautan Pasifik Sangat miskin jenis flora dan fauna

D. Ancient Island (Pulau Kontinental Kuno) Pulau kontinental yang terpisah sejak lama dan memiliki karakteristik yang sama dengan pulau oseanik karena telah terisolasi lama Contoh: Madagaskar

Characteristic of an Island Small size Less diversity of habitat Lots of barriers isolated Highly affected by climatic change

Features of Island Life a. Disharmony (Disharmoni) Mentawai Island Perbedaan antara komposisi jenis yang terdapat di pulau dengan yang terdapat di daratan utama terdekat Ketiadaan trophic level atau taxa tertentu di pulau Pulau menjadi lebih rentan, mudah diinvasi mudah mengalami kepunahan dibanding jenis-jenis daratan

b. Impoverishment (Pemiskinan Jenis) Pulau-pulau memiliki jumlah jenis yang lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah daratan yang memiliki luasan yang sama Genera hanya diwakili oleh beberapa jenis; famili hanya diwakili oleh beberapa genera Dipengaruhi oleh kedudukan dalam rantai makanan (trophic level)

c. Dwarfism or Gigantism (Perubahan Ukuran) Dwarfism - Jenis-jenis penghuni pulau memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari kerabatnya yang berada di dataran utama - Muncul sebagai adaptasi terhadap keterbaasan pakan di pulau Contoh: Harimau Jawa lebih kecil dari Harimau Asia Gigantism - Jenis-jenis penghuni pulau memiliki kelebihan ukuran tubuh dibandingkan dengan kerabatnya yang ada di daratan utama - Disebabkan oleh tidak adanya pembatas seperti tidak adanay predator, tak ada pesaing, struktur komunitas sederhana Contoh: Kura-kura Galapagos

d. Loss of Dispersal Ability (Kehilangan Kemampuan Melakukan Penyebaran) Berkaitan dengan perubahan struktural anggota tubuh atau organ penting lainnya melalui proses evolusi yang didorong oleh kondisi lingkungan Contoh: Burung Kiwi di Selandia Baru dan Dodo di Kepulauan Mauritius (sudah punah)

e. Reproductive Change (Perubahan Reproduktif) Terjadi pada beberapa jenis burung dan reptil yang ada di pulau Betina cenderung menghasilkan telur dengan ukuran yang lebih besar dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan kerabatnya yang ada di daratan utama Persentase berat telur terhadap berat tubuh meningkat

f. Extinction (Kepunahan) Pulau-pulau bersifat rentan karena ukuran pulau yang kecil dengan sumberdaya yang terbatas serta terisolasi Kepunahan karena manusia lebih mendominasi dibanding secara alami Kepunahan karena kegiatan manusia: - Kepunahan secara langsung karena kegiatan pemanfaatan (perburuan) - Kepunahan secara tidak langsung karena perusakan habitat - Kepunahan akibat introduksi jenis-jenis dari luar pulau

g. Relict and Endemism (Endemisme) Relict Pulau tersebut mempunyai jenis yang tidak terdapat di tempat lain padahal sebelumnya jenis tersebut pernah tersebar secara luas Contoh: Lemur di Madagaskar Endemism (Endemisme) Pulau tersebut mempunyai jenis yang tidak terdapat di tempat lain karena sebelumnya tidak pernah tersebar ke tempat lain kecuali ditempatnya sekarang berada Contoh: Semua jenis burung darat di Pulau Tristan

A. Filter route Dispersal Route Mammalian faunas

B. Sweepstake route Weevil family (Cryptorhynchinae, Coleopera)

C. Island hoping