3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM

dokumen-dokumen yang mirip
Ekonomi Sumberdaya Alam

Sumber Daya Alam. Yang Tidak Dapat Diperbaharui dan Yang Dapat di Daur Ulang. Minggu 1

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS - SEMESTER GANJIL

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

Jenis Jenis Sumberdaya Alam di Indonesia ( Pertemuan ke-3 )

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN 1 SOAL UJI VALIDITAS Instrumen Soal untuk Uji Validitas SD Negeri Blotongan 02 Kecamatan Sidorejo Salatiga

SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA

MAKALAH PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM. Adi Selamet Anhar firdaus Arief Nurrahman Ayu putri H. Budi kurniawan

Konsep Pengelolaan Sumberdaya Alam vs Penatagunaan Sumber Daya Alam Lain

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertambahan penduduk telah meningkatkan kebutuhan terhadap sandang,

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4

Fenomena Eksternalitas:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

MODUL 3 PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. pertambangan antara lain, Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Fenomena Eksternalitas:

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

Teori Sumberdaya Bersama (Common- Pool Resource / Common Property Resource)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN

SUMBER DAYA ALAM. Saefudin

II. PENDEKATAN TEORITIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Tugas Akhir ini tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. fokus utama dari sebuah negara yang sedang berkembang. Menurut Waluyo (2008;

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

MAKALAH MANAJEMEN TAMBANG KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang ada seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

ETIKA DAN LINGKUNGAN

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumberdaya Alam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

BAB I PENDAHULUAN. pertiga dari wilayah Indonesia merupakan laut dan memiliki potensi sumber daya

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan bidang pertambangan merupakan bagian integral dari

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si.

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

KONSEP PUBLIK DALAM KEBIJAKAN DR. NIMMI ZULBAINARNI STAF PENGAJAR DEPARTEMEN PSP-FPIK, IPB

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, luas wilayah lautnya lebih besar

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

4. Berapa besar kerugian ekonomi dan dampak emisi karbon penggunaan bahan bakar minyak kendaraan angkutan kota akibat kemacetan di Kota Bogor?

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

DISCLAIMER. Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber

PENDAHULUAN. Sumberdaya ikan merupakan salah satu jenis sumberdaya alam yang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Mendeskripsikan pengertian pertambangan Memahami jenis barang tambang.

PERTAMBANGAN DAN GALIAN KABUPATEN MALUKU TENGAH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Tentang Pemurnian dan Pengolahan Mineral di Dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah

Politik Lingkungan Global dan Sumber daya Alam. Danil Akbar Taqwadin, BIAM, M.Sc. MK: Politik Lingkungan Global dan SDA.

BIDANG USAHA TERTENTU (1) (2) (3) (4) (5) 1. PERTAMBANGAN BATUBARA DAN LIGNIT

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

INSTRUMEN EKONOMI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

Transkripsi:

3. RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM I. Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA) Secara Umum Sumber Daya alam dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok ( b dasarkan Skala Waktu Pembentukan ) a. Kelompok Stock, yaitu: SDA ini dianggap memiliki cadangan terbatas sehingga eksploitasi dapat menghabiskan SDA, dengan kata lain tidak dapat diperbaharui / non-renewable b. Kelompok Flows, yaitu : Jumlah fisik dari SDA berubah sepanjang waktu artinya berapa jumlah yang dimanfaatkan sekarang bisa mempengaruhi keterbatasan SDA masa datang. Dengan kata lain SDA ini bisa/dapat diperbaharui ( renewable ) dan untuk regenerasinya ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak. Sumber Daya Alam dapat juga diklasifikasikan menurut jenis penggunaaan akhir ( HANLEY, 1997) a. SDA material >>> SDA yang dimanfaatkan sebagai bagian dari komoditas, misalnya biji besi menjadi besi menjadi komponen lain. SDA ini dibagi menjadi material Metalik dan Non Metalik. b. SDA Energi >>> SDA yang digunakan untuk menggerakkan energy melalui proses transformasi panas / energi. MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 1

SUMBER DAYA ALAM Skala Waktu Pembentukan Kegunaan Akhir Stock / Tidak Dapat Diperbaharui Flows / Dapat diperbaharui Sumber Daya Material Energi Habis dikonsumsi Dapat di daur ulang Memiliki titik kritis Tidak memiliki Titik Kritis Metalik Non metalik Energi Contoh : Contoh : contoh : Contoh : Contoh : Contoh : Contoh: - Minyak - Besi - Ikan - Udara - Emas - Tanah - Energi Surya - Gas - Tembaga - Hutan - Angin - Besi - Pasar - Energi angin - Batu Bara - Aluminium - Tanah - Psg.Surut - Aluminium - Air Tampilan 3.1 KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 2

II. Hak dan Pemilikan ( Property Right ) Adalah suatu klaim terhadap SDA/Jasa yang dihasilkan dari SDA. Hak Kepemilikan dapat juga diartikan sebagai suatu gugus karakteristik yang memberikan kekuasaan kepada pemilik hak ( PARTWICK & 1989OLEWILER, 1998 ). Karakteristik tersebut menyangkut ketersediaan, manfaat, kemampuan untuk memberikan / mentransfer hak, derajat eksklusivitas dari hak dan durasi penegakkan hak. Perlu dicermati bahwa meskipun hak pemilikan menyangkut klaim yang sah, tetapi hak tersebut bersifat tidak mutlak dan dibatasi oleh 2 hal pokok, yaitu hak orang lain dan ketidaklengkapan ( incompleteness ). Menurut Gibb & Bremley, 1989 Hak Pemilikan SDA terdiri dari : 1. State Property >>> Klaim pemilikan berada di tangan pemerintah 2. Private Property >>> Klaim pemilikan berada pada individu / kelompok usaha ( korporasi ) 3. Common Property / Communal Property >>> Dimana individu / kelompok memiliki klaim atas SDA yang dikelola bersama. Suatu SDA bisa saja tidak memiliki klaim yang sah sehingga tidak bisa dikatakan memiliki hak pemilikan, SDA ini disebut Open Access (GRIMA & BARKES, 1989). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tampilan berikut : KOMUNAL TERBUKA OPEN ACCESS HAK PEMILIKAN NEGARA AKSES INDIVIDU ( PRIVATE ) TERBATAS LIMIT ACCESS MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 3

Tampilan 3.2 Hubungan Antara Hak Pemilikan dan Akses Keterangan : - Tipe Pertama: Adalah tipe dimana hak pemilikan berada pada komunal / Negara dengan akses terbatas. Tipe kombinasi ini memungkinkan pengelolaan SDA yang lestari. - Tipe Kedua : Adalah dimana SDA dimiliki secara individu privat dengan akses terbatas. Tipe ini karakteristik hak pemilikan terdefinisi dengan jelas pemanfaatan yang berlebihan bisa dihindari. - Tipe Ketiga : Kombinasi antara pemilikan komunal dan akses terbuka. Tipe ini akan melahirkan tragedy of common karena dihasilkan dari SDA dalam Jangka Panjang. - Tipe Keempat : Kombinasi yang jarang terjadi dimana SDA dimiliki individu namun akses dibiarkan terbuka (garis putus). Pengelolaan SDA tidak akan bertahan lama karena rentan terhadap intrusi dan pemanfaatan yang tidak sah sehingga SDA akan terkuras habis. Daftar Pustaka Akhmad Fauzi, Ekonomi Sumber Daya Alam, Gramedia, Edisi 2, 2004 Pembagian SDA, berdasarkan : A. Dari segi bentuk : a. SDA tanah (buku 1 : bab 3, buku 5 : bab 11) b. SDA air (buku 1 : bab 4, buku 5 : bab 12) c. SDA energy (buku 1 : bab 5) d. SDA mineral, dapat dibagi menjadi : 1. Mineral logam, seperti : emas, nikel, tembaga, perak, timah, dan mangan 2. Mineral bukan logam, seperti : intan, pasir, batu gampinh=g, belerang, aspal dan fosfat. e. SDA mineral non-energi, bukan minyak (buku 1 : bab 6) f. SDA hutan (buku 1 : bab 7, buku 5 :bab 14) g. SDA perikanan, terdiri atas : a. Hasil penangkaran MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 4

b. Hasil budidaya h. SDA laut lainnya, seperti terumbu karang, rumput laut, ubur-ubur i. Milik umum kasus sumberdaya ikan (buku 5 : bab 13) B. Dari segi jenis : 1. Yang dapat diperbaharui ( renewable ), yaitu : SDA yang dapat dihasilkan kembali oleh manusia, setelah habis dipakai. SDA yang tidak akan habis karena dapat berkembang biak dan dibudidayakan kembali atau bereproduksi. SDA yang dihasilkan merupakan jenis yang sama akan tetapi merupakan sesuatu yang baru yang tidak terkait dengan SD yang telah habis dipakai sebelumnya. Contohnya adalah : a. Tumbuhan, jika tumbuhan yang tua mati, akan digantikan dengan tumbuhan muda. b. Hewan, jika hewan sudah besar dan tua, disembelih atau mati, maka yang muda bisa berkembang menjadi besar seperti induknya. c. Tanah, Jika kesuburan tanah habis maka bisa dipupuk lagi sehingga bisa subur kembali. Dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu : a. SDA non-hayati atau abiotik, seperti : tanah, udara, air, sinar matahari b. SDA hayati atau biotic, seperti : jenis berbagai hewan atau tumbuhan 2. Yang tidak dapat diperbaharui ( non renewable ), yaitu : SDA yang tidak dapat dihasilkan lagi oleh manusia setelah habis dipakai, dihasilkan oleh proses alami : kimia/biologis, dan dalam jangka waktu yang sangat panjang 3. Dapat diganti ( replaceable ), yaitu : Jika habis dapat diganti dengan yang lain, seperti bensin dengan alcohol, listrik dan tenaga matahari. SD pengganti merupakan SD dalam bentuk yang lain. 4. Dapat didaur ulang ( recyclable ), yaitu : Jika habis dapat diganti dengan SD yang sama, setelah dilakukan proses pengolahan menggunakan teknologi yang dimiliki. Seperti air dapat didaur ulang. Berate air yang dipakai setelah air sebelumnya habis sebagian atau seluruhnya merupakan air yang sama dengan yang telah dipergunakan sebelumnya. C. Dari segi ketersediaan, terdiri atas : MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 5

1. Stock ( persediaan ), merupakan SD yang terssedia dalam jumlah, kualitas, tempat dan waktu tertentu; SDA ini tidak akan bertambah dan akan selalu berkurang setelah dipergunakan oleh manusia. 2. Flow ( aliran ), merupakan : SD yang selalu berubah jumlahnya, misalnya air, angin dan energy matahari. D. Dari segi penguasaan, terdiri atas : 1. Pribadi, yaitu SDA yang dipakai, dimanfaatkan hanya atas hak eksklusif seseorang pemilik. 2. Bersama ( common property resource ), merupakan SDA yang tidak dimiliki secara eksklusif oleh siapapun, terkadang adalah oleh Negara. E. Dari segi taksonomi SDA ( Tietenberg, 1992 : 126 131 ) Dibagi berdasarkan 2 aspek pokok, yaitu : 1. Aspek geologis, dimana diketahui bahwa ada potensi SDA yang diketahui dan ada yang baru dalam taraf diduga keberadaannya. 2. Aspek ekonomis, merupakan SDA yang sudah dikenal secara umum oleh masyarakat. Akan tetapi dilihat dari segi ekonominya : mengunntungkan atau merugikan. (meskipun sebenarnya sulit untuk membedakan antara aspek teknis dan aspek non teknis). Ada tiga konsep yang dipergunakan untuk mengelompokkan sumberdaya yang habis terpakai, seperti tertera dalam gambar 6.1 (versi the Unites States the Geological Survey, USGS) MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 6

SUMBERDAYA ALAM SECARA KESELURUHAN Didemonstrasikan Diketahui ( Identified ) Terukur Tertunjukkan (Measured) ( Indicated ) CADANGAN ( reserves ) Belum ditemukan ( Undiscovered ) Disimpulkan adanya Hipotesis Spekulatif ( Inferred ) Lebih Murah Lebih Mahal Pasti Tidak Pasti Keterangan : Sumberdaya : 1. Teridentifikasi / diketahui : Kandungan khusus bahan mineral yang lokasi, kualitas dan kuantitasnya diketahui oleh manusia berdasarkan bukti geologis dan dukungan ukuran ukuran teknis. 2. Terukur didemonstrasikan : MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 7

Bahan yang perkiraan jumlah dan mutunya dianggap mempunyai tingkat kesalahan 20% disbanding dengan contoh sample dari lapangan. 3. Tertunjukkan didemonstrasikan : Bahan yang jumlah dan mutunya diduga sebagian dengan menggunakan analisis sample dan sebagian lagi menggunakan proyeksi geologis yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Disimpulkan adanya : Bahan yang berada di luar wilayah eksplorasi dari sumberdaya yang didemonstrasikan yang keberadaannya didasarkan pada proyeksi geologis. 5. Belum diketemukan : Kandungan yang tidak jelas dari bahan yang mengandung bahan mineral yang diduga tersedia dengan didasarkan pada pengetahuan dan teori geologis yang luas. 6. Hipotesis : Bahan yang belum diketemukan tetapi diduga ada dalam suatu daerah pertambangan sesuai dengan kondisi geologis yang diketahui 7. Spekulatif : Bahan yang belum diketemukan yang mungkin saja ada, apakah berupa deposit dalam sebuah wilayah geologis tetapi belum diketemukan atau berupa deposit yang belum diketahui tetapi dapat dikenali. ( sumber dari : US. Burean of Mines and th US Geological Survey, dalam Geological Survey Bulletin 1450 A, 1976 ) Pada gambar dapat dilihat bahwa cadangan ( reserves ) hanya ada pada kondisi : Diketahui secara geologis dan dapat dieksplorasi secara ekonomis, di luar wilayah tersebut suatu potensi sumberdaya belum dapat dikatakan sebagai satu sumberdaya. Pada gambar juga dapat diketahui penggolongan sumberdaya berdasrkan kondisi geologis (pada kolom) dan berdasarkan pada kondisi ekonomi (pada baris). Secara geologis, makin ke kanan makin tidak pasti. MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 8

Secara ekonomi, makin ke bawah makin lebih mahal. Untuk mengetahui cadangan ( reserve ), potensi tersebut harus berada di wilayah potensi yang diketahui dan secara ekonomi dapat diperhitungkan, jika tidak maka potensi tersebut tidak dapat dinyatakan sebagai cadangan sumber daya alam. Ada dua dimensi yang dipergunakan dalam penggolongan sumberdaya tersebut, yaitu konsep ekonomis & konsep geologis. Dalam gambar, dari sisi atas ke bawah menunjukkan sumberdaya yang menghabiskan biaya murah dalam penggaliannya sampai dengan yang memerlukan biaya yang paling tinggi. Sebaliknya, dari sisi kiri ke kanan menunjukkan peningkatan ketidakpastian geologis dalam hal jumlah sumberdaya yang tersedia. Ketiga kelompok tersebut yaitu : 1. Cadangan saat ini ( current reserves ), yaitu sumber-sumberdaya yang dapat digali ( extract ) secara menguntungkan dengan menggunakan tingkat harga yang berlaku pada saat ini. 2. Cadangan potensial ( potential reserves ), yaitu merupakan kebalikan dari cadangan saat ini, didefinisikan secara pasti sebagai suatu cadangan fungsional dan bukan sebagai cadangan dalam bentuk jumlah angka. Jumlah cadangan potensial yang tersedia tergantung kepada harga yang mau dibayarkan oleh masyarakat terhadap sumberdaya tersebut : makin tinggi harganya maka makin besar cadangan potensial yang tersedia. Misalnya dikaitkan dengan penggunaan teknologi, dimanasemakin tinggi tingkat teknologi yang dipergunakan maka semakin banyak cadangan sumberdaya yang dapat dihasilkan. Akan tetapi biaya atau harga yang harus dibayarkan untuk penggunaan teknologi tersebut semakin besar. 3. Sumberdaya tambahan ( resource endowment ), menunjukkan sumberdaya alami yang ada di permukaan bumi. Pada sumberdaya jenis ini, ketersediaannya tidak tergantung kepada konsep ekonomi yaitu harga, tetapi lebih pada konsep geologis. Konsep ini penting karena sumberdaya ini menunjukkan kepada kita MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 9

batas tertinggi dari ketersediaan sumberdaya terestria bumi ). ( permukaan Ketiga jenis sumber daya tersebut mempunyai perbedaan yang jelas, akan tetapi terdapat banyak kesalahan dalam mengenal perbedaan tersebut : 1. Salah satunya adalah terkait dengan penggunaan data sumberdaya saat ini sebagai mewakili cadangan potensial maksimum. 2. Yang lain adalah asumsi bahwa seluruh sumberdaya tambahan ( resource endowment ) dapat diubah menjadi cadangan potensial pada tingkat harga tertentu yang mana dibayarkan oleh masyarakat. Jadi, jika suatu tingkat harga tak terbatas ( infinite price ) yang mau dibayarkan oleh masyarakat itu ada, maka seluruh sumberdaya tambahan dapat dieksploitasi seluruhnya. Akan tetapi tingkat harga yang tidak terbatas tersebut tidak mungkin terjadi. Sumberdaya ini berarti bisa dilakukan penggantian tetapi dengan jenis sumberdaya yang sama jenisnya, sedangkan sumberdaya dapat diganti penggantian sumberdaya dilakukan dengan menggunakan sumberdaya yang berbeda. Sumberdaya dapat diganti dapat bersifat : 1. Substitusi 1 arah, artinya jika SDA diganti dengan SDA lainnya maka SDA lainnya tidak dapat menggantikan SDA yang sebelumnya jika terjadi kelangkaan. Misalnya : Minyak dengan kayu bakar. 2. Substitusi 2 arah, artinya jika SDA diganti dengan SDA lainnya maka SDA lain tersebut juga dapat digantikan dengan SDA sebelumnya. Barang Publik, Eksternalitas dan Kegagalan Pasar + Hak Kepemilikan Barang Publik MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 10

Barang dimana jika diproduksi, produsen tidak memiliki kemampuan mengendalikan siapa yang berhak mendapatkannya. Barang Publik memiliki sifat dominan, yaitu: 1. Non-Rivalry ( tidak ada ketersaingan ) 2. Non-Excludable ( tidak ada larangan ) Eksternalitas dan Kegagalan Pasar Eksternalitas Dampak positif atau negatif dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Tipologi Eksternalitas : Teknologi Eksternalitas Produksi Eksternalitas Produksi Positif Contoh : Penelitian Eksternalitas Produksi Negatif Contoh : Pencemaran Air Eksternalitas Konsumsi Eksternalitas Konsumsi Positif Contoh : Vaksin terhadap penyakit menular Eksternalitas Konsumsi Negatif Contoh : Asap Rokok Pecuniary Timbul akibat adanya perubahan harga input atau output dalam kegiatan ekonomi. Privat Eksternalitas yang bersifat bilateral Publik Barang public di konsumsi tanpa pembayaran yang tepat. MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 11

Kegagalan Pasar Kegagalan pasar dapat dipahami dengan pendekatan keberhasilan pasar. Beberapa persyaratan dimana pasar akan berhasil : 1. Pasar eksis dengan hak pemilikan yang terkukuhkan dengan jelas sehingga pembeli dan penjual dapat secara bebas melakukan transaksi. Karakteristik hak pemilikan Hak milik dikukuhkan pemiliknya baik secara individu maupun kolektif Eksklusif: semua keuntungan biaya yang bertambah akibat kepemilikan penggunaan menjadi tanggung jawab pemilik Tranferable: semua hak dapat dipindah tangankan dengan penukaran secara sukarela. Universalitas : semua SDA yang dimiliki jelas bukti-bukti kepemilikannya & spesifikasinya. Enforsabilitas Terjamin 2. Dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimumkan biaya. 3. Harga pasar di ketahui oleh produsen dan konsumen. 4. Tidak ada biaya transaksi. Pemilikan dan Hak { Property Right } oleh Hartwick & Olewiler, 1998 K. Pemelikan Klaim yang sah terhadap sumber daya ataupun jasa yang dihasilkan dari sumber daya tsb. K. Pemilikan Suatu gugus karakteristik yang memberikan kekuasaan kepada pemilik hak. Karakteristik tersebut menyangkut: Ketersediaan manfaat Kemampuan untuk mentransfer hak Derajat eksklusivitas hak Durasi penegakkan hak MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 12

Menurut Gibb & Bromley, 1989 K. Pemilikan terhadap SDA umumnya terdiri dari : State Property : Klaim pemilikan berada ditangan Pemerintah. Private Property : Klaim pemilikan berada pada individu atau kelompok usaha. Common Property : Individu dan kelompok memiliki klaim atas sumber daya yang dikelola bersama. MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM Page 13