PETA KONSEP : PENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MEMBUAT PETA KONSEP PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA BIOLOGI SMA

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MEMBUAT PETA KONSEP PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA BIOLOGI SMA

PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN SAINS. Rini Solihat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Oleh: Unang Purwana. Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas PMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PETA KONSEP PADA MATERI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK KELAS XI SMAN 1 DOLOPO KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR

ISSN: Quagga Volume 9 No.2 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKULTAS EKONOMI UNNES

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata

PETA KONSEP DAN KEMAHIRAN BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

MEMBERDAYAKAN KONSEP SISWA MELALUI MEDIA DAN EVALUASI PERFORMAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA

Pertemuan 12. Materi 1: Peta Konsep

SUATU MODEL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

BAB II PRESTASI BELAJAR, TES PILIHAN GANDA, TES PETA KONSEP DAN KONSEP HUKUM NEWTON

BAB I PENDAHULUAN. adalah demokratisasi penyelenggaraan pendidikan yang memperkuat

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SRI HARYANI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dede Akhmad Junaedi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nisa Novita Qamayani 2014

BAB II LANDASAN TEORI. dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Slameto (2003), mengemukan bahwa belajar adalah suatu proses atau usaha

PENGEMBANGAN APLIKASI KOMPUTER UNTUK MEMBANTU GURU DALAM MENILAI PETA KONSEP SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMU. Budi Utami 1, Srini M.Iskandar 2, &Suhadi Ibnu 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundametal

BAB II PENERAPAN PETA KOSEP PADA MATERI VEKTOR. terhadap sesuatu situasi perubahan tigkah laku yang relatif menetap sebagai

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

IV. Rancangan Kegiatan Pembelajaran :

Prof.Dr. Sri Redjeki MPd. Dra. Widi Purwianingsih MSi. Drs. Dadang Machmudin MSi.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FISIKA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan suatu pengetahuan terhadap sesuatu. Menurut Rosser

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS MELALUI PENYUSUNAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA DI DIY

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-7SMA 5 SEMARANG TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL UT LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada hakekatnya harus dapat memberikan kesempatan bagi

IMPLEMENTASI PETA KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS SEBAGAI COGNITIVE DIAGNOSTIC ASSESSMENT (CDA)

BAB I PENDAHULUAN. menuntut adanya suatu strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

PETA KONSEP (MIND MAPPING) DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PETA KONSEP PADA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 13 KEPAHIANG

PENGGUNAAN PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. hukum, prinsip dan teori. Materi kimia yang sangat luas menyebabkan kimia

Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK VEE BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP SIKAP ILMIAH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV

KORELASI AKTIFITAS SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PETA KONSEP DI SMA INSHAFUDDIN BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Ihsanudin, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAMAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN DENGAN PETA KONSEP BIDANG STUDI MATEMATIKA DI KELOMPOK BELAJAR PAKET B. Misran Rahman ABSTRAK

Diterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006

PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK BELAJAR BERMAKNA DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN EVALUASI PETA KONSEP MODEL C UNTUK MENGUKUR STRUKTUR KOGNITIF PADA POKOK BAHASAN BESARAN FISIKA 1. Oleh : Supriyanto 2.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

II. KERANGKA TEORETIS. Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. studi atau suatu bagian dari bidang studi. Peta konsep bukan hanya

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

Peta Konsep (Concept Maps) dalam Pembelajaran Sains: Studi pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar (SD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Matematika bersifat sangat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Masalah. Konsep merupakan dasar pembangun kemampuan berpikir siswa untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. (Syarifudin, 2007: 21). Dalam arti luas, pendidikan berlangsung bagi siapapun,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

BAB II PENGGUNAAN PETA KONSEP DALAM PROSES PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Biodidaktika, Volume 12 No 2, Juli 2017 p-issn: X; e-issn:

Prof. Dr. Sri Redjeki, MPd. Dra. Widi Purwianingsih MSi. Drs. Dadang Machmudin MSi. Eni Nuraeni, MPd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PESERTA PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUMENTASI MELALUI PEMBUATAN PETA KONSEP SECARA KOOPERATIF MODEL STAD

I. PENDAHULUAN. tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIAGRAM V (VE) SEBAGAI ALTERNATIF BENTUK PRAKTIS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DATAR DI SEKOLAH DASAR BERORIENTASI TEORI BELAJAR PIAGET

Prosiding Nasional ISSN: Seminar dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Denpasar, 2 4 Nopember 2015

Kata Kunci : Model Interaktif dan Pembelajaran IPS

Journal of Innovative Science Education

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nur Annisa, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA

Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK VEE BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA KELAS V SDN DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar yaitu guru, kurikulum, lingkungan belajar, dan siswa. Siswa

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1117

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

Transkripsi:

PETA KONSEP : PENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP Novak and Gowin (1985) menyatakan bahwa peta konsep adalah alat atau cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa. Gagasan Novak ini didasarkan pada teori belajar Ausabel. Ausabel sangat menekankan agar guru mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki oleh siswa supaya belajar bermakna dapat berlangsung. Dalam belajar bermakna pengetahuan baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif (otak) siswa. Bila dalam struktur kognitif tidak terdapat konsep-konsep relevan, pengetahuan baru yang telah dipelajari hanyalah hapalan semata. Peta konsep selain digunakan dalam proses belajar mengajar, dapat diterapkan untuk berbagai tujuan yaitu : a). menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, b). mempelajari cara belajar, c) mengungkap miskonsepsi, dan d). sebagai alat evaluasi. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantic. Dalam bentuk yang paling sederhana, peta konsep dapat berupa dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung untuk membentuk proposisi. Sebagai contoh : langit itu biru mewakili peta konsep sederhana yang membentuk proposisi yang sahih tentang konsep langit dan biru. Dengan demikian siswa dapat mengorganisasi konsep pelajaran yang telah dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya. Hubungan satu konsep (informasi) dengan konsep lain disebut proposisi. Peta konsep menggambarkan jalinan antar konsep yang dibahas dalam bab yang bersangkutan. Konsep yang dinyatakan dalam bentuk istilah atau label konsep. Konsep-konsep dijalin secara bermakna dengan kata-kata penghubung sehingga dapat membentuk proposisi. Satu proposisi mengandung dua konsep dan kata menghubung. Konsep yang satu mempunyai cakupan yang lebih luas daripada konsep yang lain. Dengan kata lain konsep yang satu lebih inklusif daripada konsep yang lain. Keseluruhan konsep-konsep tersebut disusun menjadi sebuah tingkatan dari konsep yang paling umum, kurang umum dan akhirnya sampai pada konsep yang paling khusus. Tingkatan dari konsep-konsep ini disebut dengan hierarki. Pada peta konsep, konsep yang lebih inklusif diletakkan di atas. Konsep yang kurang inklusif kemudian dihubungkan dengan kata penghubung. Konsep yang lebih khusus ditempatkan di bawahnya dan dihubungkan lagi dengan kata penghubung. Konsep yang inklusif dapat dihubungkan dengan beberapa konsep yang kurang inklusif. Konsep yang paling inklusif 1

diletakkan pada pohon konsep. Konsep ini disebut kunci konsep. Konsep pada jalur yang satu dapat dihubungkan dengan konsep pada jalur yang lain dengan kata penghubung. Hubungan ini disebut dengan kaitan silang. Menurut Novak dan Gowin (1985) kriteria penilaian peta konsep adalah : 1. Proposisi, adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung. Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat. Untuk setiap proposisi yang sahih diberi skor 1 2. Hierarki, adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep yang paling khusus. Urutan penempatan konsep yang lebih umum dituliskan di atas dan konsep yang lebih khusus dituliskan di bawahnya. Hierarki dikatakan sahih jika urutan penenmpatan konsepnya benar. Untuk setiap hierarki yang sahih diberi skor 5. 3. Kaitan silang, adalah hubungan yang bermakna antara suatu konsep pada satu hierarki dengan konsep lain pada hierarki yang lainnya. Kaitan silang dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat dalam menghubungkan kedua konsep pada hierarki yang berbeda. Sementara itu, kaitan silang dikatakan kurang sahih jika tidak menggunakan kata penghubung yang tepat dalam menghubungkan kedua konsep sehingga antara kedua konsep tersebut menjadi kurang jelas. Untuk setiap kaitan silang yang sahih diberi skor 10. Sedangkan untuk setiap kaitan silang yang kurang sahih diberi skor 2 4. Contoh, adalah kejadian atau objek yang spesifik yang sesuai dengan atribut konsep. Contoh dikatakan sahih jika contoh tersebut tidak dituliskan di dalam kotak karena contoh bukanlah konsep. Untuk setiap contoh yang sahih diberi skor 1. 2

Contoh peta konsep, Coba tentukan : 1. Ada berapa proposisi yang anda temukan pada peta konsep di bawah ini? 2. Ada berapa hierarki yang anda temukan pada peta konsep ini? 3. Ada berapa kaitan silang yang anda temukan pada peta konsep ini? 4. Ada berapa contoh yang anda temukan pada peta konsep ini? 3

Berdasarkan penjelasan mengenai peta konsep di atas. Cobalah Anda membuat peta konsep dari Pinophyta, dimulai dengan mendata konsep-konsep yang ada pada bahasan Pinophyta. Buatlah konsep-konsep itu menjadi lebih bermakna dengan membuat proposisi-proposisi. Kemudian pilih konsep yang paling inklusif untuk dijadikan konsep kunci yang disimpan paling atas kemudian berturut-turut ke konsep yang kurang inklusif di bawahnya (buat hierarki). Buatlah kaitan silang diantara hierarki bila itu memungkinkan. Terakhir cantumkan contoh-contoh (kalau ada). Selamat Mencoba... 4

Daftar Pustaka : Novak and Gowin. 1985. Learning how to learn. Cambridge; Cambridge University Press. Dahar, R.W. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta; Penerbit Erlangga. Dahar, R.W. 2003. Aneka Wacana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. 5