PEMILU MEKSIKO 2006 : TERTAHANNYA GELOMBANG BALIK DEMOKRASI DI NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN Oleh Alif Oktavian

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada arus modal eksternal, prospek pertumbuhan yang tidak pasti. Krisis

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

Sambutan oleh: Ibu Shinta Widjaja Kamdani Ketua Komite Tetap Kerjasama Perdagangan Internasional Kadin Indonesia

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin. tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan

STRATEGI ALBA MELAWAN HEGEMONI NEOLIBERALISME DAN MEMBANGUN INTEGRASI EKONOMI POLITIK KAWASAN AMERIKA LATIN

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB VI PENUTUP. pembuatan kebijakan serta pengaplikasiannya dari awal hingga akhir masa

Perekonimian Indonesia

ZULHEFI Berubah untuk Menang? Strategi Pemasaran yang Digunakan Partai Buruh Brazil pada Pemilu Tahun Josiane Cotrim-Macieira

Universitas Bina Darma

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

10Pilihan Stategi Industrialisasi

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

Perekonomian Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi dan Optimisme Masyarakat Jumat, 14 Juni 2013

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Analisis Perkembangan Industri

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

Transkripsi:

PEMILU MEKSIKO 2006 : TERTAHANNYA GELOMBANG BALIK DEMOKRASI DI NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN Oleh Alif Oktavian Abstrak Kemenangan Calderon dalam pemilu di Meksiko, bisa jadi menandai tertahannya gelombang kiri yang melanda Amerika Latin. Gelombang terpilihnya pemimpinpemimpin kiri di kawasan Amerika Latin terjadi dalam tahun 200-an. Hugo Chavez dari Venezuela, Luiz Ignacio Lula da Silva dari Brazil, Michelle Bachelet dari Cile, Evo Morales dari Bolivia adalah sebagian dari deretan pemimpin kiri yang dipilih rakyat untuk berkuasa di kawasan ini. Kata Kunci: Pemilu Mexico, Gelombang Balik Demokrasi Pendahuluan Kalau disebut bahwa ada satu gelombang kiri yang melanda Amerika Latin, sebenarnya itu terlalu menyederhanakan keadaan. Mungkin lebih tepat disebut ada serangkaian gelombang kiri, yang beragam tergantung negaranya. Karena ada pemimpin bias disebut kiri arus utama atau kiri moderat, seperti Michelle Bachelet dari Cile dan Luiz Ignacio Lula da Silva dari Brazil. Ada juga yang radikal seperti Hugo Chavez dari Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia. Namun bahkan Chavez dan Moralespun memiliki perbedaan. 111 Tertahannya gelombang kiri bukan hanya ditunjukkan dengan kemenangan Calderon atas Andres Manuel Lopez Obrador, tetapi gejala ini telah diawali kegagalan partainya Evo Morales memenangkan sebuah referendum untuk mengamandemen konstitusi di Bolivia pada bulan Juni 2006, serta kemenangan Alan Garcia yang moderat atas kandidat kiri Ollanta Humala dalam pemilu presiden Peru pada bulan Juni 2006. Kecenderungan yang menjadi factor kemenangan Calderon ini mungkin seperti yang disebutkan oleh Mark Stevenson dari Associated Press, adalah karena pemilih yang ketakutan akan radikalisme Presiden Venezuela Hugo Chavez mencari perlindungan di gagasan-gagasan yang lebih arus utama. Tidak mau toleran, konfrontatif dan sikap yang bagai penyelamat tampaknya kehilangan pamornya. 111 Diah Marsidi, Pemilu Meksiko: Kelompok Kiri Tidak Terima Kekalahan, KOMPAS, 9 Juli 2006, hal 5. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 174

Keadaan itu kalah menarik disbanding pemimpin yang bias memberikan stabilitas dan memperkuat lembaga-lemabaga yang secara histories lemah. Apalagi pemerintah Mexico dibawah kepemimpinan Vicente Fox, memiliki strategi dalam menghadapi perdagangan bebas, dimana secara umum terdapat saluran menuju liberalisasi perdagangan akan memberikan keuntungan sebagai berikut: Satu, meningkatnya alokasi sumber daya; Dua, meningkatnya akses menuju teknologi yang lebih maju, input dan intermediate goods (kualitas barang yang baik); Tiga, perekonomian yang lebih baik akan mampu meraih keuntungan dari pasar yang lebih luas; Empat, kompetisi domestic yang lebih besar; Lima, kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari adanya pertumbuhan yang terjadi di luar; dan Enam, meningkatkan industrialisasi domestic. Enam tahun Fox menjadi presiden ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat namun mantap. Tampaknya kelas menengah di Meksiko yang bertambah besar mencari aman ketimbang mengambil resiko dengan Lopez Obrador yang menjadi jagoan kaum miskin. Dalam pandangan Camacho Solis, 50 persen orang Meksiko adalah kelompok tengah atau konservatif, jadi jangan terlalu berharap memiliki pemerintahan murni kiri, yang diinginkan oleh masyarakat adalah sebuah pemerintah progresif, sebuah aliansi luas. Masyarakat tidak ingin pemisahan kelas. Pemerintah Mexico telah menetapkan bahwa penanaman modal asing (PMA) harus berperan lebih aktif dalam mendukung usaha-usaha dalam negeri. Liberalisasi investasi tidak hanya sekedar ditujukan untuk memberi masukan modal bagi Mexico, tetapi juga untuk menyalurkan teknologi-teknologi baru, memberikan inovasi, strategi pemasaran, dan teknik manajemen yang efektif. Pemerintah Mexico telah memberlakukan peraturan baru untuk memperlancar PMA, menyederhanakan proses birokrasi serta memperluas jangkauan investasi bagi para investor. Hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Mexico. Keterlibatan Mexico dalam perdagangan bebas dalam konteks NAFTA didorong oleh keinginan Mexico untuk meningkatkan perdagangan luar negerinya, khususnya meningkatkan dan melindungi akses perdagangannya dengan AS yang merupakan mitra dagang terbesar. Perdagangan luar negeri sangatlah penting bagi Mexico dalam kerangka strategi pembangunan ekonomi yang baru agar dapat menjaga kestabilan pembangunan. Untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif dengan NAFTA, maka pemerintah Mexico menekan angka inflasi agar perekonomian Mexico dapat Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 175

menarik sebesar-besarnya investasi asing yang akan semakin meningkat dengan adanya kepastian NAFTA, dengan demikian NAFTA berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi yang merupakan sasaran pemerintah Mexico untuk dapat mendukung suksesnya strategi pembangunan Mexico dengan berlandaskan pada liberalisasi ekonomi. Keikutsertaan Mexico dalam NAFTA berkaitan erat dengan usaha untuk meningkatkan ekspor produksi Mexico keluar negeri sehingga sector perdagangan luar negeri dapat menguatkan perekonomian Mexico dan meningkatkan kualitas serta kestabilan kondisi ekonomi. Sesuai dengan langkah kebijakan liberalisasi ekonomi yang dicanangkan sejak tahun 1995. Kebijakan ekonomi luar negeri Mexico, selain mencakup NAFTA juga mencakup kawasan APEC, dimana Mexico menjadi bagian dari kawasan Asia Pasifik sebagai kawasan yang penting dalam meningkatkan perekonomiannya melalui perdagangan luar negeri Mexico. Kawasan Asia Pasifik merupakan pasar ketiga bagi Mexico. Tahun 2000, ekspor Mexico ke kawasan ini sebesar 16,0 Milyar US $ dan Jepang menyerap lebih dari 60 persen. Jepang juga merupakan Negara investor terbesar keempat dengan jumlah investasi sebesar 1,6 Milyar US $ dan merupakan 5,1 persen dari penanam modal asing di Mexico. 112 Industri elektronik Mexico bersaing dengan Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Maka Mexico mengambil strategi perdagangan dengan Negara-negara Asia, dengan menggolongkan proses produksi setiap Negara berdasarkan kelompok ekonomi Negara, baik itu dalam konteks NAFTA, APEC, AFTA maupun MERRCOSUR (Blok Ekonomi Regional Amerika Selatan). Meksiko juga menerapkan strategi-strategi menjadi suatu kebijakan menghadapi pasar APEC, yaitu: Satu, Pembangunan dari kemampuan mamajerial; Dua, Rencana jangka panjang, meliputi kualitas, penelitian pemasaran serta organisasi dan pelatihan; Tiga, Perusahaan dan posisi produk meliputi inovasi, registrasi merek dagang, spesialisasi dan fleksibelitas. 113 Permasalahan yang dibahas pemerintah Mexico meliputi strategi diatas agar dimasa depan potensi kawasan APEC lebih meningkatkan perdagangan Mexico, yaitu meliputi: Satu, masalah dari bagimana struktur regional (heterogenitas geografi, ketergantungan antar regional) dari Negara memberi dampak pada pola 112 Ministry of Foreign Affairs Mexico 2003. 113 ibid Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 176

perdagangan asing dan penampilan ekonomi keseluruhan; Dua, memperbaharui referensi dari geografi ekonomi yang dibagi pada kedalaman penglihatan dari kealamian proses ekonomi; Tiga, pemerintahan yang dapat beraksi untuk konflik kepentingan antara efesiensi dan persamaan, yang dapat memajukan perekonomian. 114 Dalam mengatasi krisis ekonomi yang disebabkan oleh hutang asing, pemerintah Mexico dibawah Miguel de la Madrid, melaksanakan reformasi ekonomi dengan strategi memperoleh kepercayaan luar negeri dan mengupayakan pertumbuhan sector swasta, serta membuka investasi asing yang hasilnya membawa sukses luar biasa bagi perekonomian Mexico. Lalu pemerintahan Carlos Salinas de Gortari berhasil menciptakan penurunan inflasi dan meningkatkan cadangan devisa Negara dan juga meningkatkan neraca perdagangan Mexico serta dengan upayanya tersebut berhasil mendongkrak perekonomian Mexico secara keseluruhan. Dari dasar-dasar yang telah dibangun oleh Madrid dan Salinas, Mexico pada masa pemerintahan Ernesto Zedillo Ponce de Leon berhasil menjadi Negara yang lebih maju dari sebelumnya. Namun saying pada masa pemerintahan Zedillo pula Mexico mengalami deficit yang luar biasa ditengah-tengah berlangsungnya NAFTA dan pemerintahan Zedillo memutuskan untuk mendevaluasi peso untuk menekan deficit. Dengan adanya NAFTA, Mexico dapat menekan angka inflasi untuk menarik investasi asing yang sebesar-besarnya. NAFTA juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Dalam strategi perdagangan bebas, Mexico melakukan perubahan dalam pola perdagangannya dan investasi diliberalisasi secara bertahap, terutama ketika Mexico dipimpin oleh Vecente Fox Quesada. Pemerintahan Mexico sejak zaman Lopez Portillo hingga Vicente Fox Quesada diwarnai dengan gejolak moneter dalam negeri yang dinilai pasang surut, krisis ekonomi yang dinilai parah akibat adanya hutang luar negeri pada masa pemerintahan Miguel de la Madrid sampai tingginya angka inflasi pada pemerintahan Ernesto Zedillo Ponce de Leon. 114 ibid Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 177

Tetapi Mexico selalu berhasil mengatasinya dan pada era Ernesto ini juga Mexico berhasil menjadi Negara maju dan berkembang yang ditandai dengan semakin menguatnya ekonomi Mexico yang lebih terintegrasi dengan pasar global melalui keanggotaannya dalam NAFTA dan OECD yang merupakan organisasi Negara-negara maju. Memasuki tahun 2003, yang ditandai dengan terwujudnya liberalisasi/ perdagangan bebas, Mexico telah mengadakan perjanjian multilateral maupun bilateral dalam konteks FTA (Free Trade Agreement) untuk mempersiapkan diri memasuki full scale liberalization yang merupakan program WTO yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. 115 Liberalisasi yang sedang terjadi di Meksiko hampir berakhir seiring dengan berakhirnya kepemimpinan Presiden Fox. Hal ini disebabkan dalam semua jajak pendapat yang diselenggarakan di Meksiko menjelang pemilu, penerus Fox yaitu Felipe Calderon memperoleh dukungan lebih kecil dibandingkan dengan saingannya yang berasal dari kelompok kiri. Pemilihan umum yang diselenggarakan di Meksiko pada tanggal 2 Juli 2006 adalah peristiwa yang cukup bersejarah dalam perjalanan bangsa Meksiko, sebab dalam pemilu tersebut, persaingan antara partai pemerintah (sayap kanan/konservatif) yang mencalonkan Felipe Calderon dengan kubu kiri yang mencalonkan Andres Manuel Lopez Obrador berlangsung cukup ketat. Bahkan sebelum pemilu dilangsungkan, setiap jajak pendapat yang diselenggarakan di Meksiko, kaum kiri selalu unggul tipis dari partai yang berkuasa. Andres Manuel Lopez Obrador mendapat dukungan lebih luas dikarenakan memiliki visi berkorban lebih banyak bagi kaum miskin melalui program-program kesejahteraan rakyat, seperti program pensiun. Disamping itu, Calderon dengan partai PAN-nya (Partai Aksi Nasional) berjanji akan mempertahankan stabilitas ekonomi yang telah diraih pada masa pemerintahan Fox. Obrador sebenarnya adalah seorang tokoh yang cukup memberi kekhawatiran kepada kubu pemerintah. Sebab dalam pandangan Calderon yang pernah menjabat sebagai menteri energi pada masa pemerintahan Fox, Obrador akan merusak perekonomian Meksiko yang sejauh ini telah berhasil menjadi salah satu Negara yang perekonomiannya stabil di kawasan Amerika Latin. Obrador juga 115 Johan S. Syahperi, Globalisasi: Implikasinya pada Hubungan Luar Negeri Indonesia, dalam kuliah umum di jurusan HI FISIP UNPAS, Bandung, 2001. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 178

dikhawatirkan oleh pemerintah karena popular dimata rakyat, sebagai kubu Fox senantiasa menghalangi upaya Obrador untuk menjadi kandidat presiden dengan berbagai jalan, diantaranya dengan kasus tanah sengketa, ketika ia masih menjabat walikota. 116 Obrador juga dianggap terlalu banyak dipengaruhi oleh pemikiran dari Hugo Chavez di Venezuela. Hal ini terlihat dari visi ekonominya yang anti-privatisasi, menentang kebijakan pasar bebas, dan mendukung peran aktif Negara dalam perekonomian. Sedangkan dibidang energi Obrador akan memodernisasi Pamex, perusahaan monopoli minyak milik Negara, dan meningkatkan anggaran belanja sector energi, tujuannya untuk mengurangi ketergantungan Meksiko terhadap impor BBM dari AS dalam 3 tahun. Sedang dalam hal kebijakan luar negeri, sengaja membatasi kebijakan luar negeri, lebih memusatkan perhatian pada masalah dalam negeri. Kritis mengenai masalah perlakuan terhadap imigran illegal di AS, dan menentang usulan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan. Hal ini yang membedakan dengan dua pesaingnya yaitu Calderon dan Roberto Madrazo. Calderon memiliki visi ekonomi pro-bisnis, pro-investasi luar negeri, bertekad untuk menciptakan lapangan kerja agar rakyat Meksiko tidak perlu melintasi perbatasan AS secara illegal. Sedang untuk energi, Calderon mendukung alih teknologi dan aliansi Pamex dengan perusahaan swasta. Mendukung investasi swasta, namun eksplorasi dan produksi minyak tetap dikendalikan Negara. Di bidang hubungan luar negeri, Calderon menginginkan kebijakan luar negeri yang aktif, sikap yang tegas dalam organisasi multilateral, serta hubungan yang kuat dengan AS, namun menentang usulan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan. Sedangkan Roberto Madrazo, tidak terlalu popular, tetapi partainya PRI, dikenal partai yang cukup solid dan mampu menggiring pendukungnya untuk memberikan suaranya. Madrazo memiliki visi ekonomi yaitu berjanji untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri. Dalam hal energi, kebijakannya agak kabur, namun menentang usaha untuk mencabut larangan partisipasi asing dalam produksi minyak dan BBM. Sedangkan untuk hubungan luar negeri, ia bertekad untuk memperkuat posisi Meksiko sebagai mitra bagi AS. 116 KOMPAS, 30 Juni 2006, hal 11. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 179

Pemilu di Meksiko tahun 2006 ini adalah pertarungan yang cukup ramai dibicarakan karena akan menentukan arah pemerintahan Meksiko selanjutnya, apakah kelompok kiri yang menyatakan akan menjadikan kepentingan rakyat sebagai prioritas dan mengikuti kecenderungan di Amerika Latin untuk menjadi kelompok kiri dan berseberangan dengan AS atau kelompok kanan yang tetap pada program yang menempatkan investasi swasta dan pasar bebas sebagai jalan utama menuju kemakmuran., akan tetapi kubu Calderon/Fox, ada kelemahan, selama memerintah rakyat dibuat kecewa dengan penampilan perekonomian yang tidak menetes kebawah. 117 Pada awal kampanye pemilu presiden ini, Lopez Obrador memimpin, namun ia kemudian kehilangan keunggulan dari Calderon, itu dimungkinkan karena telah membuat khawatir para pemilih dengan tekad untuk mengubah sebuah model ekonomi yang telah membawa stabilitas dan inflasi yang rendah. Pemilu Presiden tahun 2006 ini adalah yang pertama sejak kemenangan mutlak Presiden Vicente Fox pada tahun 2000, yang sekaligus mengakhiri kepemimpinan Partai Revolusioner Institusional (PRI) selama 71 tahun. PRI lebih bernuansa militer dan agak dictator di masa kejayaannya. Pemilu kali juga diwarnai adu klaim kemenangan, meski penghitungan suara belum tuntas. Ketegangan semakin meningkat ketika para pendukung kandidat kiri Obrador dan kandidat konservatif Calderon mengadakan perayaan jalanan yang bersaing, tidak mempedulikan sebuah pengumuman resmi bahwa hasil pemilu presiden masih belum bias dipastikan karena ketatnya perolehan suara. 118 Hasil yang dikeluarkan Lembaga Pemilu Federal (IFE) tanggal 4 Juli 2006 menunjukkan kemenangan tipis diraih oleh calon presiden dari partai PAN, Felipe Calderon dengan raihan suara 36,38 persen suara, sedangkan Lopez Obrador memperoleh 35,34 persen suara, perbedaan sekitar 400.000 suara. Lopez Obrador mempermasalahkan hasil itu dengan mengatakan terdapat ketidakberesan dan meminta penghitungan ulang. Kemenangan Calderon (43) yang merupakan kandidat dari Partai Aksi Nasional akan menjamin meksiko tetap pada kebijakan pasar bebas dari Presiden Vicente Fox yang habis masa jabatannya dan tetap sebagai sekutu AS, melawan 117 KOMPAS, 3 Juli 2006, hal 9. 118 KOMPAS, 4 Juli 2006, hal 8. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 180

kecenderungan Negara-negara Amerika Latin yang telah bergerak kekiri dan menjauh dari Washington dalam tahun-tahun terakhir. 119 Sementara kandidat presiden dari sayap kiri Andres Manuel Lopez Obrador menginginkan tiap suara dihitung ulang dan mengancam akan melakukan demonstrasi-demonstrasi jalanan. Obrador tetap mempermasalahkan hasil pemilu yang memberi kemenangan sangat tipis kepada saingannya Filipe Calderon dari kubu konservatif. Partai pengusung Obrador yaitu Partai Revolusi Demokratis (PRD) menginginkan penghitungan ulang hasil pemilu. Pihak IFE mengatakan, sekitar 3 juta suara tidak menjadi bagian dari penghitungan, karena sejumlah masalah berupa tidak ditandai atau dipertanyakan dan IFE akan mengecek ulang suara tersebut. Sementara kubu Obrador menuding bahwa suara-suara itu menghilang. Namun pihak IFE menyatakan semua pihak telah menyadari sejak awal bahwa suara dengan inkonsistensi tidak akan dimasukkan dalam penghitungan suara awal lembaga itu. 120 Demi demokrasi, IFE memohon agar partai-partai politik bersikap secara bertanggungjawab. Kemenangan Calderon tidak terlepas dari pencitraan Obrador yang diidentikan dengan sosok Chavez. Calderon memanfaatkan ketakutan-ketakutan itu dengan antara lain menayangkan sebuah iklan di televise nasional yang memperlihatkan perselisihan antara Chavez dan Fox. Di iklan tersebut Presiden Venezuela memperingatkan Presiden Meksiko Jangan berurusan dengan saya, bung! Anda akan tersengat. Namun terlepas dari kekalahan Obrador, telah menguatkan asumsi bahwa di Amerika Latin sedang bertumbuh pemikiran kiri, yang diawali oleh terpilihnya Hugo Chavez di Venezuela, Luiz Ignacio Lula da Silva dari Brazil, Michelle Bachelet dari Cile, Evo Morales dari Bolivia. Disamping mereka telah muncul kekuatan-kekuatan kiri yang menjadi pesaing bagi pemerintahan yang berkuasa seperti Carlos Giviria di Kolombia yang menjadi pesaing kuat presiden Alvaro Uribe, Ollanta Humala yang menjadi pesaing Alan Garcia di Peru dan Andres Manuel Lopez Obrador yang menjadi pesaing Calderon di Meksiko. Apa yang sedang terjadi di kawasan Amerika Latin itu memperlihatkan bagaimana para pemilih menginginkan kandidat yang diharapkan dapat memperbaiki kehidupan sehari-hari rakyat, tidak peduli kiri moderat atau kanan. 119 KOMPAS, 5 Juli 2006, hal 10. 120 KOMPAS, 6 Juli 2006, hal 10. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 181

Namun demikian, sikap tidak mau menerima kekalahan dari kubu kiri di Meksiko membuat situasi politik masih rawan. Lopez Obrador meminta pendukungnya untuk turun ke jalan. Pada tanggal 12 Juli 2006, para pendukung kandidat presiden Lopez Obrador turun ke jalan untuk menuntut sebuah penghitungan ulang. Presiden terpilih Filipe Calderon dari konservatif meminta rakyat tenang dan dia berjanji akan menerima sebuah penghitungan ulang sebagian suara. Pendukung Lopez Obrador yang mantan Walikota Meksiko City, telah memiliki rekaman video yang memperlihatkan kecurangan selama pemilu. Lopez Obrador juga menuduh Calderon sebagai pengikut fasis. Pendukung Obrador mencanangkan protes tak henti-henti hingga hasil pemilu yang dimenangkan Felipe Calderon dinyatakan batal. Lopez Obrador mengajukan gugatan secara resmi setelah dinyatakan kalah hanya dengan selisih 244.000 suara dari Calderon, hanya kurang dari setengah persen dari total 41,7 juta suara yang masuk. Pengadilan pemilu Meksiko menerima gugatan itu. 121 121 KOMPAS, 12 Juli 2006, hal 8. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 182