I. PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman maka kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya sangat. besar. Pada tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 192,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan informasi yang melayani masyarakat dengan berbagai jenis pelayanan.

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. ingin menunjukkan eksistensi dirinya dalam sosialitas. Bagi wanita, kecantikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman. emosional, karena hal itu merupakan pengalaman subyektif.

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Akan tetapi banyak kosmetik yang komposisinya mengandung bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Zaman terus berkembang, begitu pula dengan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik Oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, Jurnal EKonomi, 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi pasta gigi dengan kapasitas total mencapai ton per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB I. dalam menghasilkan pembelian produk membuat perusahaan semakin gencar dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kotler (2003 (M. FarisNaufal, 2014) Vitality Show diakses pada 14 September 2015). Departemen Riset IFT

REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi yang penuh persaingan, baik

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuannya dalam menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga tidak

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir bagi para wanita kosmetik merupakan kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. ini memperlihatkan perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas merek Bagi pemasar, asosiasi merek berguna dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. suka akan keindahan kepada wanita. Cara wanita memelihara. itulah wanita membutuhkan sesuatu yang akan membuat dirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman maka kebutuhan manusia ikut pula meningkat, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan primer tetapi meluas kekebutuhan yang lainnya. Salah satunya adalah kebutuhan akan perawatan kesehatan dan kecantikan diri yang terus berkembang dikalangan wanita sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman. Setiap wanita dimanapun berada mempunyai kecenderungan serupa yaitu ingin terlihat cantik dan menyenangkan untuk dipandang, sehingga mereka membutuhkan sesuatu produk perawatan kesehatan dan kecantikan yang bermanfaat bagi dirinya. Dengan kata lain kebutuhan akan kosmetika mulai dirasakan penting. Kosmetika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penampilan, karena penampilan merupakan refleksi citra diri seseorang. Kebutuhan terhadap kosmetika terus meningkat seiring dengan munculnya jenis-jenis kosmetika baru yang memiliki berbagai macam fungsi mengikuti perkembangan kebutuhan para wan ita, baik itu produk dalam negeri maupun produk luar negeri. Untuk produk kosmetika dari dalam negeri juga memiliki kualitas yang tidak kalah baiknya dengan produk impor. Jenis kosmetika buatan dalam negeri sangat bervariasi dari jenis kosmetika modern sampai dengan jenis kosmetika dengan bahan baku tradisional dan natural. Kebutuhan dan permintaan masyarakat luas terhadap produk kosmetika maupun produk perawatan diri lainnya akan terus meningkat. Peningkatan ini mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri kosmetika, sehingga tak heran jika bisnis kosmetika berkembang menjadi sebuah industri besar didunia termasuk di Indonesia. Sampai saat ini industri kosmetika yang ada di

http://www.mb.ipb.ac.id/ Indonesia terdiri dari 81 perusahaan untuk kategori perusahaan kosmetika kecilmenengah, dan 33 perusahaan 'besar, sehingga menimbulkan persaingan yang cukup ketat di kalangan industri tersebut. Dari keseluruhan perusahaan kosmetika yang ada di Indonesia, terlihat bahwa perkembangan produksi industri kosmetika di Indonesia selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan, seperti yang tertera pada Tabel 1 berikut. Jabel 1. Peningkatan rata-rata produksi seluruh kosmetika di Indonesia tahun 1997-1999 (%) 1997 1998 1999 Sumber: BPS(2001) 62,01 84,02 111,50 Di Indonesia omzet penjualan total produk kosmetika bisa mencapai satu trilyun rupiah setiap bulannya. Melihat dari omzet penjualan di Indonesia dan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk perawatan dan kecantikan, membuat industri kosmetika menjadi industri yang sangat menjanjikan (Melly, 2001). Berdasarkan data dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, ekspor produk kosmetika Indonesia pada tahun 1999 sebesar US$ 35,01 juta sedangkan tahun 2000 mencapai US$ 49,10 juta, berarti mengalami peningkatan sebesar 40,24%. Meningkatnya omzet penjualan kosmetika di Indonesia diikuti pula dengan meningkatnya persaingan diindustri tersebut. Dengan ketatnya persaingan dikalangan bisnis kosmetika ini diperlukan suatu usaha dan kerja keras dari masing-masing. perusahaan. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan produk-produk kosmetika terbaiknya sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Untuk memenangkan persaingan tersebut perusahaan memerlukan suatu strategi usaha yang efektif, khususnya dalam bidang 2

pemasaran. Diperlukan suatu penetapan strategi pemasaran yang efektif dan tepat agar perusahaan dapat menang dan terus tumbuh di pasar kosmetika. Perusahaan harus mencari informasi tentang kebiasaan, kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga bisa mempunyai gambaran dari perilaku mereka. serta menetapkan pasar mana yang akan dijadikan pasar sasaran. Strategi pemasaran dengan penentuan segmen yang lebih terperinci serta target pasar sasaran yang jelas selanjutnya diikuti dengan membangun positioning produk kosmetika yang sesuai pasar sasaran. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atas perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian, sehingga pemasardapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, pada akhirnya pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai serta membeli kemampuan daya saing yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Pemasar yang memahami perilaku konsumen akan mampu mempengaruhi perilaku tersebut sehingga sesuai dengan apa yang diingini pemasar. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen apakah mereka mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan pemasar tersebut. Konsumen yang menjadi tujuan akhir dari suatu produk di pasar, memiliki sifat yang dinamis dalam hal perilakunya, sehingga setiap perusahaan akan lebih baik jika dapat memanfaatkan kondisi ini untuk lebih menarik minat mereka dalam keputusan pembeliannya. Disamping itu, kepercayaan konsumen terhadap suatu merek produk adalah menimbulkan suatu loyalitas niereka terhadap suatu merek produk. Demikian pula halnya 3

dengan produk-produk kosmetika, diharapkan akan mampu menimbulkan sikap positif dan loyalitas yang tinggi dari konsumennya. PT. Pusaka Tradisi Ibu merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika, dengan memanfaatkan sebagian besar kekayaan sumber daya alam lokal sebagai bahan bakunya. Di tengah raksasa persaingan industri kosmetika, perusahaan ini mengambil segmen pasar kosmetika islami, karena dilihat dan total produsen kosmetika di Indonesia hanya 0,3 persen yang mengisi pangsa pasar kosmetika islami, di sinilah PT. Pusaka Tradisi Ibu merebut hati kaum muslimah di tanah air sebagai produsen kosmetika islami. Saat ini gerak tumbuh penjualan produk kosmetika yang dihasilkan selalu naik minimal 20 persen setiap bulan sehingga pendapatannya terus meningkat, dan sudah mencapai 2,5 milyar perbulan. Dalam rangka menyiasati peluang yang ada, saat ini PT. Pusaka Tradisi Ibu ingin terus memprofesionalkan perusahaannya dan mengembangkan bisnisnya yang dilakukan melalui upaya perbaikan yang berkesinambungan. Pengembangan usaha saat ini ditujukan untuk peningkatan daya saing produk di pasaran sehingga mampu meningkatkan pangsa pasar dan dapat menembus pasar ekspor. PT Pusaka Tradisi Ibu saat ini memiliki pangsa pasar yang cukup besar dengan jumlah dan jenis produk yang beragam. Perusahaan dalam produksinya menghasilkan berbagai produk perawatan yaitu mulai dan rangkaian kosmetika perawatan kulit (skin care), perawatan rambut (skin hait), tata nas (make-up) sampai perawatan din sehari-han (personal care). Produk kosmetika yang dikeluarkan perusahaan terdiri dan beberapa merek diantaranya merek Putri, Wardah dan Zahrah. Untuk beberapa merek kosmetika yang diproduksi perusahaan diantaranya memiliki slogan khusus untuk membenkan keyakinan bagi pemakainya, yaitu "suci dan aman". Tujuannya untuk mempe~elas kepada 4

konsumen bahwa kosmetika yang diproduksi perusahaan memegang prinsip suei dan aman, dan juga merupakan produk halal dalam pemakaiannya. Produk kosmetika yang diproduksi perusahaan ini menggunakan bahan baku natural dari ekstrak tumbuh-tumbuhan maupun buah-buahah. Sesuai dengan prinsip suei dan aman, maka bahan baku yang digunakan menghindari unsur-unsur yang subhat, apalagi haram. Jadi tanpa alkohol, minyak babi maupun plasenta. Jikapun membutuhkan bahan lemak hewan dalam proses pembuatannya yang digunakan adalah lemak domba atau sarang lebah (Melly, 2001). Dengan bahan-bahan baku tersebut pihak produsen ingin memberikan yang terbaik yang dibutuhkan konsumen tanpa merusak kesehatan kulit maupun tubuh, dan yang terpenting memberikan kemudahan bagi wanita muslimah agar dapat tampil cantik dan bisa bebas berdandan tanpa merasa was-was ataupun repot membersihkan make-up jika akan melaksanakan ibadah shalat. Segi positif lain dari produk kosmetika islami ini lebih aman dan ramah terhadap Iingkungan, karena produknya menggunakan bahan baku yang alami dan menghindari penggunaan zat kimiawi yang berlebihan, sehingga Iimbah yang dikeluarkanpun lebih aman. Melihat kondisi persaingan yang eukup berat dibidang kosmetika, berimplikasi pada strategi pemasaran yang dilakukan PT. Pusaka Tradisi Ibu. Berbagai bentuk strategi pemasaran telah banyak dilakukan oleh perusahaan disamping kegiatan lainnya yang memakan waktu, biaya serta konsekuensi lain bagi perusahaan. Salah satu usaha yang telah dilakukan perusahaan adalah telah membuat kegiatan promosi dan iklan dalam beberapa media. Keberhasilan industri kosmetika dalam menjual produknya di pasar tidak Iepas dari usaha promosi yang dilakukan. Media promosi utama yang digunakan oleh produsen kosmetika di Indonesia adalah media elektronik seperti televisi dan radio, kemudian media eetak seperti majalah, koran, brosur dan lainnya. Melalui 5

penerapan strategi promosi yang tepat selain dapat lebih mengenalkan produk kepada konsumen, diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar sehingga dapat meningkatkan total penjualan bagi perusahaan. Namun demikian, keadaan ini belum menjamin adanya ketertarikan konsumen untuk melakukan pembelian disamping dapat mempertahankan loyalitas bagi konsumen yang telah menggunakan produk kosmetika muslimah lebih dulu. Kondisi konsumen yang senantiasa berubah akan berpengaruh secara langsung terhadap strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan suatu strategi pemasaran yang tepat dan efektif salah satunya adalah dengan mempertimbangkan preferensi konsumen, yaitu bagian dari perilaku konsumen yang menitikberatkan pada sikap dan persepsi konsumen akan keinginan dan kebutuhan atas suatu produk, faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan untuk membeli produk tersebut. Dengan mengetahui perilaku konsumen, perusahaan akan dapat menentukan strategi bauran pemasaran dan promosi yang tepat, serta memperbaiki kegiatan pemasaran yang telah dilakukan sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar dan mampu meningkatkan total penjualan. 1.2 Perumusan Masalah Dengan adanya potensi pasar yang sangat besarbagi bisnis kosmetika di Indonesia dan tingginya tingkat kesadaran konsumen khususnya wanita dalam hal perawatan dan kecantikan diri dapat memberikan peluang bagi PT. Pusaka Tradisi Ibu untuk memasuki pasar bisnis kosmetika. Melalui slogan kosmetika yang juga menyatakan kehalalan produk tersebut dan pemilihan bahan baku yang tepat, dapat dijadikan sebagai nilai tambah bagi produk kosmetika islami bagi pemasarannya baik di Indonesia maupun di luar negeri untuk jangka panjang, terutama di negara-negara muslim. 6

Namun demikian persaingan dalam bidang kosmetika di Indonesia sangat tinggi, dilihat dari banyaknya jumlah produsen kosmetika baik untuk kategori perusahaan kosmetika keeil-menengah maupun perusahaan besar, dan dengan produk kosmetika import. Untuk memenangkan keadaan tersebut PT Pusaka Tradisi Ibu khususnya dalam bidang pemasaran, perlu menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan tepat agar perusahaan dapat menang dan terus tumbuh di pasar kosmetika. Perusahaan harus meneari informasi tentang kebiasaan, kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga bisa mempunyai gambaran dari perilaku mereka dan keinginan mereka terhadap suatu produk, serta menetapkan pasar mana yang akan dijadikan pasar sasaran. Sedangkan produk kosmetika islami dari PT. Pusaka Tradisi Ibu saat ini dalam hal pemasaran dan penjualan produknya dilakukan dengan eara melalui distributor atau perantara yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yang dikenal dengan eara multilevel marketing dan eara lainnya adalah penjualan yang dilakukan atau ditangani langsung oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan promosi terhadap produk yang dikeluarkan, perusahaan melakukan promosi melalui periklanan lewat media te/evisi, pamflet, buku petunjuk katalog tentang produk yang dihasilkan, sedangkan penjualan perorangan dilakukan melalui para tenaga penjual (salesman) dan wiraniaga. Langkah pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan selama ini masih sederhana, perlu bagi perusahaan melakukan strategi yang efektif terutama dalam memasarkan produknya agar konsumen ataupun masyarakat luas lebih mengenal produk kosmetika islami ini. Dalam hal ini perusahaan perlu memahami perilakukonsumen dalam memasarkan produknya dan nantinya mampu untuk. mempengaruhi perilaku tersebut. Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan salah satu eara untuk mengetahui adanya berbagai masalah yang ada pada konsumen yang berkaitan dengan pemasaran produk kosmetika. Salah satu bentuk pendekatan 7

yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan riset konsumen dengan maksud mengetahui adanya kedinamisan dari perilaku mereka yang banyak dipengaruhi oleh berbagai aspek serta implikasinya terhadap strategi pemasaran khususnya bauran pemasaran dan promosi yang ditetapkan perusahaan.. Berdasarkan Jatar belakang permasalahan diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik perilaku konsumen produk kosmetika tata rias? 2. Bagaimana perilaku konsumen pemakai dan konsumen bukan pemakai kosmetika muslimah dalam memutuskan pembelian produk kosmetika tata rias dan produk kosmetika islami khususnya jenis tata rias? 3. Apa yang harus dilakukan ojeh PT. Pusaka Tradisi Ibu dalam menghadapi kendaja pemasaran produk kosmetika islami dikaitkan dengan karakteristik perilaku konsumen? 4. Bagaimana formulasi strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif untuk dikembangkan PT. Pusaka Tradisi Ibu? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis karakteristik konsumen produk kosmetika tata rias 2. Menganalisis perilaku konsumen kosmetika tata rias dan konsumen kosmetika muslimah dalam tahapan keputusan pembelian 3. Menganalisis strategi bauran pemasaran PT Pusaka Tradisi Ibu dalam usaha meningkatkan daya saing dan pangsa pasar terhadap produk kosmetika islami 8

4. Merekomendasikan alternatif strategi bauran pemasaran produk kosmetika muslimah yang tepat dan bermanfaat bagi PT. Pusaka Tradisi Ibu. 1.4 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti, akan memberikan masukan dan tambahan pengetahuan dalam hal pemasaran, terutama dalam mengaplikasikan teori-teori dengan kondisi yang objektif di dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran. 2. Perusahaan, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan pertimbangan untuk menyusun strategi pemasaran yang bermanfaat bagi perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini difokuskan pada perumusan strategi bauran pemasaran bagi perusahaan, dimana penelitian dilakukan dengan. pendekatan analisis konsumen. Penelitian yang dilakukan di PT. Pusaka Tradisi Ibu terbatas pada produk kosmetika tata rias (make-up) merek Wardah, sedangkan penelitian melalui responden, diambil dari kelompok responden umum dan dari kelompok responden kosmelika islami merek Wardah dan Zahra. Konsumen atau responden yang menjadi objek dalam pengkajian ini adalah konsumen wan ita. Langkah-Iangkah dalam penelilian ini dilakukan melalui kegiatan riset produk yang meliputi analisis terhadap berikut ini: 1. Perilaku konsumen dalam pemilihan produk kosmetika tata rias. 2. Persepsi konsumen terhadap produk kosmetika umumnya dan kosmetika islami. 9

3. Penilaian konsumen terhadap produk-produk kosmetika jenis tata rias yang telah populer di pasar. 4. Perumusan alternatif strategi bauran pemasaran produk tersebut bagi pengembangan usaha PT. Pusaka Tradisi Ibu. 10