BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema dari bab I - IV bahwa disini penulis akan merancang Bangunan yang berarsitektur modern supaya Bangunan Candranaya tetap menjadi point interest dengan ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas dari Bangunan Candranaya ini. Sebagai konsekwensi dari pilihan ini, penulis akan menjabarkan beberapa pendekatan seperti : 1. Konsep Pengolahan Tapak 2. Konsep Penampilan Bangunan 3. Konsep Tata Landscape 4. Konsep Sistem Bangunan 5.2 Konsep Pengolahan Tapak 5.2.1 Konsep Pencapaian Seperti telah disinggung dalam Bab IV mengenai analisa sirkulasi, maka sisi Timur menjadi tumpuan keluar /masuk kendaraan Main Entrance (ME) dan Service Entrance (SE) dan juga pejalan kaki.dan juga untuk sisi Barat juga menjadi area sirkulasi keluar masuk penghuni Apartemen dan sirkulasi untuk service Mal dan Apartemen. - 70 -
KONSEP PENCAPAIAN Akses pejalan kaki diletakkan dekat dengan lobby mall baik untuk pengunjung mall,karyawan atau penghuni apartemen itu sendiri.main Entrance (ME) untuk roda empat dan taxi kegiatan service juga sepeda motor di fokuskan dibagian sisi kanan dan kiri lokasi siteplan. Dengan konsep terbuka yang ditunjukkan oleh tangga dan plaza yang lebar membuat jalan lingkungan dan gedung terasa menyatu. Sirkulasi Pintu Selatan -Area pejalan kaki pengunjung mal dan Apartemen yang ditempatkan dekat dengan area lobby mal. -Area main entrace yang untuk keluar masuknya kendaraan roda empat atau roda dua dibuat dua titik main entrace. - 71 -
Yaitu akses pintu selatan danpintu selatansedangkan untuk pintu sebelah selatan hanya untuk pintu masuk, Untuk akses keluar difokuskan dipintu utara. Sirkulasi Pintu Utara Sirkulasi Pintu Belakang ( Barat ) Service Entrance (SE) untuk mal dan Apartemen sebagian bisa melewati pintu belakang begitu pula untuk pengunjung dan penghuni Apartemen. Sirkulasi pintu belakang hanya ada satu bukaan saja supaya dalam segi keamanan lebih terjaga. - 72 -
5.2.2 Konsep Tapak dan Pola Grid Dalam Bab III, telah disinggung mengenai KDB yang diperbolehkan sekitar 6460 m2 mengetahui luasan-luasan di lantai dasar dan podium. KONSEP TAPAK Masa bangunan ditapak Dimanfaatkan semaksimal mungkin supaya kebutuhan ruangan dapat di maksimalkan. KONSEP POLA GRID TAPAK 5500 8000 2000 5500 3500 Pola 8 m untuk arah A-B dan pola 10-12 m untuk arah 1-2 adalah pola efisien dan ekonomis pada gedung-gedung yang memiliki lahan parkir dibawahnya. - 73 -
5.2.3 Konsep penzoningan KONSEP PENZONINGAN VERTICAL Lobby Utama mal terdiri dari 1 drop off yang ditempatlkan dibagian depan banguanan sehingga memberikan kesan menyatu dan terbuka juga akan memberikan kenyamanan dan kelancaran pengunjung. Area Lobby apartemen ditempatkan di wilayah utara selatan dan wilayah barat bangunan.di setiap pintu akan berhubungan dengan lobby utama, tujuannya untuk memudahkan pencapaian ke area lift. Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur Area mall difokuskan di depan lokasi Area selain untuk fasilitas kebutuhan hunian Apartemen juga sebagai pemasukan pendapatan, dan sebagai daya tarik adanya bangunan bersejarah candranaya Area Parkir bertingkat untuk memenuhi kebutuhan parkir mal yang minim yang hanya dibasement. - 74 -
Area tower yang terdiri dari 32 lantai untuk hunian Apartemen Podium Apartemen selain untuk area parkir juga sebagai area fasilitas dari Apartemen ini. 5.2.4 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak dan Dalam Banguna KONSEP SIRKULASI DALAM TAPAK Sirkulasi di desain supaya terlalu berat volumen kendaraannya. Area sirkulasi untuk pengunjung mal dan apartemen ditempatkan di depan lokasi Area sirkulasi untuk service apartemen dan mal bisa dialokasikan di belakang lokasi. memberi waktu pada jalan utama agar tidak Karena volume kendaraan didepan lokasi candranaya sangat padat sekali. Area sirkulasi untuk pengunjung mal memasuki parkir bertingkat. Gambar.5.2.3.1 Area masuk ke basement Sumber documentasi (Sam angkatan 58) Area parkir bertingkat yang area atasnya dipakai untuk area perbelanjaan dan area fasilitas menuju apartemen.sehingga mal apartemen ini saling berhubungan. - 75 -
Area Parkir bertingkat Gambar 5.2.3.2 Area parker bertingkat yang dari lantai 2 sampai 4 dimanfaatkan untuk area perbelanjaan. Sumber dokumentasi (sam angkatan 58) KONSEP SIRKULASI DALAM BANGUNAN Gambar sirkulasi dalam bangunan dari lantai basement satu sampai dengan lantai empat.sumber documentasi sendiri. - 76 -
Escalator untuk melayani kegiatan hiburan KONSEP SIRKULASI LANTAI TYPICAl Terdiri dari 2 core dengan pertimbangan : Core #1 untuk melayani dari area ground floor saja ke atas. Core #2 untuk melayani area parkir dari basement hingga parkir bertingkat. Mewujudkan kekakuan bangunan yang memiliki pola segi empat seperti ini. Penempatan core ditengah adalah : Memberi kekakuan bangunan. Ruangan-ruangan disekeliling menjadi lebih ekonomis Kemudahan akses dari semua penjuru. 5.3 Konsep Penampilan Banguna 5.3.3 Konsep Pola dan Bentuk Massa Bangunan Pola penyusunan massa yang terbaik adalah memanjang yang mempertimbangkan keseluruhan hasil analisa tapak yang telah dilakukan : Massa tower untuk daerah hunian apartemen, Massa podium, lebih kaku dengan bentuk segi empat untuk memberi kesan modern. Massa parkir dengan ramp dengan memberi kesan atraktif bisa menjadi nilai bangunan tersendiri - 77 -
5.3.4 Konsep Fasade Bangunan Pada penjelasan di depan (Konsep Dasar) telah ditentukan penggunaan material dan bentuk bangunannya. Ada beberapa pertimbangan desain berkaitan dengan bangunan Mall dan Apartemen, seperti Dengan Penggunaan Facade signage menghadap dilevel atas utara menjadi dan selatan, nilai yang untuk baik mengurangi dari segi radiasi matahari, sekaligus memanfaatkan estetika dan bisnis. kebutuhan signage Selain dan itu lampu-lampu corporasi penerangan besar yang menyewa di gedung ini bisa memanfaatkannya. Mengurangi radiasi matahari langsung dan menghemat energi karena pengoperasiannya menggunakan baterai dari panel surya. Sistem curtain wall ini belum lama di aplikasikan oleh gedung-gedung di Jakarta. Keunggulannya terdapat pada elemen untuk menghalau matahari. Ada bukaan ventilasi manual untuk sirkulasi udara sehingga mengurangi penggunaan A/C. - 78 -
5.4 Konsep Tata Landscape Penataan landscape di lahan ini bila mengikuti UDGL disebutkan adalah sekitar 25% dari luas lahan atau kurang lebih sekitar 4375 m2, selain itu ada pula yang harus diperhatikan yakni kolam resapan dan sumur resapan. Dalam aturan DKI pasal 129 no. 7 tahun 1991 disebutkan mengenai rasio kebutuhan kolam resapan dan sumur resapan. Bila luas lahan lot-1= 17.500 m2, maka 1% atau 175 m2 harus dipergunakan untuk kolam resapan dengan kedalaman 2,7 m, sedangkan rasio sumur resapan adalah : = Luas Atap ----> bila luas atap 4400 m2 = 176 25 25 = maka, 1 (satu) titik sumur resapan V = 14,13 m3, dari silinder diameter 2 m 2 dan tinggi 4,5 m 2. = jadi jumlah titik sumur resapan adalah 176_ = 12 buah 14,13 Pemanfaatan kondisi tapak yang berkontur memiliki beberapa keuntungan, yakni dijadikan sebagai kolam dengan air yang mengalir tenang dan untuk menurunkan suhu. Penghawaan yang alami di area basement dan element air yang mengelilinginya akan menambah sejuk dan memperbaiki kualitas udara setempat. - 79 -
5.5 Konsep Sistem Bangunan 5.5.3 Konsep Sistem Struktur Penggunaan system struktur rigid frame (rangka kaku beton bertulang) sebagai struktur utama. Struktur ini lazim digunakan untuk bangunan tinggi dengan nilai ekonomis yang tinggi. A. Sub Structure (Struktur Bawah) Menggunakan bor pile dan retaining wall menggunakan diaphragm wall, hal ini disyaratkan agar tidak mengalami gangguan pada bangunan sekitar ketika proses pengerjaan pondasi. Retaining wall sendiri dibuat double wall untuk menghindari efek shrinkage dan menambah kekakuan. Maka ketika basement lebih dari 2 lapis dibeberapa titik disalurkan rembesan air tanah ke sumppit yang letaknya paling bawah dari basement, sehingga basement tetap kering. B. Upper Structure (Struktur Atas) Jenis struktur yang digunakan adalah struktur rangka kaku beton bertulang / rigid frame (kolom dan balok) dengan dimensi yang disesuaikan dari jarak dan ketinggian masing-masing lantai dan diperhitungkan oleh pihak perencana struktur. - 80 -
5.5.4 Konsep Sistem Utilitas A. Mekanikal / Elektrikal Sistem Elektrikal PLN Meteran Genset Panel Sekunder Distribusi Panel Utama Panel Sekunder Distribusi Sistem Komunikasi TELKOM Terminal & Panel Kontrol Operator Telephone Fax Internet SLJJ / SLI B. Sistem Sanitasi Penyediaan Air Bersih PDAM Ground Tank Pompa Tanki Atas Distribusi Sumur Pembuangan Air Kotor Closet Shaft S T P Kolam Resapan Toilet W T P Taman Riol Kota Air Hujan Air Hujan Dari Atap Air Hujan di Site Riol Kota Shaft Bak Kontrol Sumur Resapan - 81 -
Pembuangan Sampah Sampah Perlantai Shaft Sampah Bak Penampungan Sementara Tempat Pembuangan Akhir / TPA C. Sistem Pengamanan Kebakaran Penanganan diluar gedung : 1. Akses yang mudah untuk petugas pemadam kebakaran 2. Perletakan siamis dekat dengan jangkauan petugas PK. 3. Hydrant Box. Penanganan didalam gedung : 1. Tangga darurat berikut jalur evakuasi di bawah yang harus cukup dengan ruang terbuka. 2. Sprinkler system, smoke detector, head detector. 3. Water tank yang disediakan khusus untuk sprinkler. 5.5.5 Konsep Persyaratan Ruang A. Sistem Pencahayaan Pencahayaan alami, memanfaatkan sinar matahari dengan menempatkan bukaan dan pemakaian material kaca di bagian yang tepat sehingga mengurangi energi disiang hari. Pencahayaan buatan, menggunakan sumber energi listrik, untuk menghemat energi, penerangan di kontrol dengan pemasangan saklar dan alat peredup photo elektrik untuk mengendalikan pengoperasian. Sinar Matahari Pencahayaan Alami Menggunakan Cahaya Alami Pencahayaan Artifisial Penerangan lampu dengan dimmer control, hanya menyala pada saat tingkat terang ruangan rendah - 82 -
B. Sistem Penghawaan Sistem Pemanfaatan angin dari arah Tenggara dapat dimanfaatkan untuk area-area parkir bersusun dan sebagian basement yang cukup terbuka / tidak sepenuhnya tertutup slab. Penghawaan buatan, untuk mendapatkan tingkat penyamanan konstan penggunaan A/C system URV lebih memberi keuntungan : 1. Dapat dikontrol oleh masing-masing ruangan perlantai 2. Lahan untuk A/C konvensional bisa dimanfaatkan untuk area komersial. 3. Perawatannya lebih ekonomis 4. Hemat Energi. - 83 -