MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDUP RUKUN MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS I SDN 21 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Surahman, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

pemahaman siswa kelas III terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUDUT MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS II SDN NO. 26 DUNGINGI KOTA GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: VIVI AFRILIA SARI NIM AIDI09131

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI NILAI NILAI PANCASILA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS II SDN I TLAGA KABUPATEN GORONTALO

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi

Rinendah Sihwinedar 16

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta


PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN ALAT- ALAT SEDERHANA FISIKA UNTUK MENINGKATAN KETRAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS XII SMK NURUL HUDA SUKARAJA Mursilah

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MATERI KEPUTUSAN BERSAMA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. kecamatan Dungingi, dan merupakan sekolah terbesar yang ada di kelurahan

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

Transkripsi:

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDUP RUKUN MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS I SDN 21 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Asna Nipon Karim, Haris Mahmud, Nurhayati Tine ABSTRAK Asna Nipon Karim. 2014. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Hidup Rukun Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar di Kelas I SDN 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi S1-PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I: Drs. H. Haris Mahmud, S.Pd,.M.Si, Pembimbing II Nurhayati Tine, S.Pd.I, M.H.I. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi hidup rukun mata pelajaran IPS di kelas I SDN 21 Telaga Biru. Tujuan penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi hidup rukun mata pelajaran IPS di kelas I SDN 21 Telaga Biru melalui media gambar. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 16 siswa kelas I SDN 21 Telaga Biru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan dua siklus ini indikator kinerja yang telah dirumuskan tercapai dengan baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I. Siswa memiliki motivasi belajar memperoleh 65% pada aspek perhatian, aspek keberanian 79%, aspek antusias 71% dan aspek semangat 73%. Sedangkan pada siklus II, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yakni memperoleh 89% aspek perhatian, aspek keberanian 83%, aspek antusias 81% dan aspek semangat 77%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada hidup rukun di kelas I SDN 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Media Gambar. Asna Nipon Karim, Mahasiswa pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo. Drs. H. Haris Mahmud, S.Pd., M.Si, Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Nurhayati Tine, S.Pd.I, M.H.I, Dosen Pada Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo.

Proses membangkitkan motivasi belajar menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Jadi tanpa motivasi belajar yang memadai, sangat sulit bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi belajar siswa dapat berasal dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Kecerdasan, cita-cita atau harapan, kesenangan merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan motivasi yang tinggi. Keadaan tersebut juga terjadi pada siswa SD Negeri 21 Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Dalam mata pelajaran IPS kurang mendapat perhatian yang serius dari siswa, khususnya siswa kelas I. Motivasi belajar siswa sangat rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) mata pelajaran IPS diberikan pada jam pelajaran terakhir; (2) siswa merasa kurang tertarik pada pelajaran IPS; (3) siswa sulit untuk menguasai materi pelajaran; (4) rendahnya aktivitas siswa dalam belajar, karena tidak mempunyai atau menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan; (5) siswa tidak mau melakukan tugas tertentu, meskipun sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan, hal ini disebabkan oleh topik yang tidak menarik, metode mengajar guru yang menoton dan tidak bervariasi. Kondisi aktivitas belajar siswa sesuai hasil tes belajar dari 16 orang siswa kelas I di SDN 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo pada tahun pelajaran 2013/2014 yang secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran IPS seperti kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang aktif hanya sebesar 26 % atau 4 orang. Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka untuk mengkaji lebih mendalam tentang peningkatan motivasi belajar siswa, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Hidup

Rukun Mata Melajaran IPS Melalui Media Gambar Siswa di Kelas I SD Negeri 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah motivasi belajar siswa pada materi hidup rukun mata pelajaran IPS dapat meningkat melalui media gambar di kelas I SD Negeri 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo? Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi hidup rukun mata pelajaran IPS di kelas I SD Negeri 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo melalui media gambar. Dengan peningkatan motivasi belajar pada siswa, diharapkan juga membawa dampak positif yaitu peningkatan prestasi belajar pada pelajaran IPS. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Wodkowski motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut (dalam Isa: 2007.37). Sedangkan menurut Hamalik (2008: 158), motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sejalan dengan pemahaman tersebut Sukmadinata (2007: 381) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi dalam diri individu atau peserta didik untuk melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru sebagai berikut : 1) Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. 2) Dengan motivasi belajar yang berbeda-beda pada siswa, guru dapat menggunakan berbagai macam strategi belajar mengajar

3) Guru dapat bertindak sebagai pembimbing, fasilitator, instruktur, terutama sebagai motivator. 4) Membuat siswa belajar sampai berhasil. a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sardiman, 2005: 29). Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sardiman, 2005: 33). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sardiman, 2005: 29) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. b. Penerapan Media Gambar Dalam Pembelajaran IPS Bentuk umun dari media gambar terangkum dalam pengertian dari media grafis. Karena media gambar merupakan bagian dari pembuatan media grafis. Menurut Tegeh, (2010:15) media grafis atau graphic material adalah suatu media visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk menikthisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data kejadian. Batasan tersebut member gambaran bahwa media grafis merupakan media dua dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indra pengelihatan. c. Pembelajaran Membaca Media Ganbar Menurut Musfiqon (2012: 75) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar siswa dapat membaca gambar:

1) Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap para siswa. 2) Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan sekolah, dan sebagainya. 3) Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak gunung latar belakangnya. 4) Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah simbolsimbol gerakan. 5) Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas. Indikator Kinerja Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 14 orang atau 85% dari keseluruhan jumlah siswa kelas I memperoleh hasil belajar 70 keatas dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70. Variabel Penelitian Variabel Input Adapun variabel input dalam penelitian ini adalah : a. Siswa kelas I SDN 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. b. Guru Kelas I SDN 21 Telaga Biru c. Bahan ajar yaitu materi sikap hidup rukun dalam rumah tangga.

d. Sumber belajar dengan menggunakan lingkungan sekolah. e. Lingkungan belajar siswa. Variabel Proses Hal yang perlu diperhatikan pada Variabel proses dalam penelitian ini adalah : 1) Keterampilan bertanya guru : memberikan stimulus kepada siswa untuk merespon kegiatan pembelajaran. 2) Gaya bertanya guru, memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai tingkat kesulitan, apabila siswa belum paham dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka guru mengubah pertanyan tersebut dalam bentuk lebih sederhana yang mudah dipahami oleh siswa. 3) Cara bertanya siswa: pertanyaan siswa masih sangat sederhana, guru berusaha harus meluruskan tujuan pertanyaan siswa, sehingga siswa paham maksud pertanyaannya. 4) Implementasi penggunaan media gambar. Variabel Output Yang menjadi variabel output pada penelitian ini adalah : 1) Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran, 2) Hasil belajar setelah pembelajaran selesai, 3) Sikap siswa terhadap pengalaman belajar, 4) Rasa ingin tahu yang dimiliki siswa. Prosedur Penelitian Persiapan Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan berbagai persiapan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Refleksi awal, peneliti mengidentifikasi permasalahan motivasi belajar pada siswa kelas I SD Negeri 21 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. 2. Peneliti merumuskan permasalahan secara operasional yang relevan dengan rumusan masalah penelitian.

3. Peneliti merumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan ini bersifat tentatif, sehingga sangat mungkin akan mengalami perubahan sesuai dengan keadaan di kelas. 4. Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang meliputi: a. Menetapkan indikator-indikator desain pembelajaran dengan penggunaan media gambar. b. Menyusun rancangan strategi belajar mengajar dengan media gambar. c. Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa catatan di lapangan, pedoman analisis, dokumen, dan catatan harian. d. Menyusun rancangan pengolahan data. e. Mempersiapkan penyusunan laporan hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus. Apabila siklus satu belum berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus ke dua. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Teknik Analisis Data Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1) Data hasil pengamatan kegiatan guru Seluruh data hasil pengamatan kegiatan guru dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan persentasi. 2) Data hasil pengamatan motivasi belajar siswa Seluruh data hasil pengamatan motivasi belajar siswa dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan persentasi. 3) Data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Seluruh data hasil pengamatan kemandirian dan sikap siswa dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan persentasi.

4) Data hasil belajar siswa Tingkat penguasaan = SkorCapaian SkorIdeal x 100 % Untuk menentukan keberhasilan siswa secara perorangan, peneliti menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 untuk materi hidup rukun. Hal ini berarti masing masing siswa dikatakan berhasil jika mencapai hasil belajar dengan nilai minimal 70. Hasil Tindakan Siklus I Hasil tes evaluasi pada siklus I menunjukan bahwa siswa yang sudah tuntas belajar sebanyak 10 siswa atau 62.5%, dan yang belum tuntas belajar sebanyak 6 siswa atau 37.5%. Jadi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada observasi awal dapat dilihat pada tabel halamat berikut. Hasil Evaluasi Siklus I No Nama siswa Nilai Hasil Evaluasi KKM Capaian Indikator 1 Ismail Ambeda 50 70 - Belum Tuntas 2 Sarton Ibrahim 81 70 Tuntas - 3 Alim Idris 75 70 Tuntas - 4 Isal Harun 69 70 - Belum Tuntas 5 Rosman Abdullah 56 70 - Belum Tuntas 6 Rolan gafar 56 70 - Belum Tuntas 7 Rasya Djumuli 73 70 Tuntas - 8 Jesliah Masi 75 70 Tuntas - 9 Suciyati Danial 81 70 Tuntas - 10 Desriyanti Dadi 75 70 Tuntas 11 Adelia Oktaviani 75 70 Tuntas 12 Yuyun Tuuna 56 70 - Belum Tuntas 13 Regina Dakio 75 70 Tuntas - 14 Cindrawan Kasim 75 70 Tuntas - 15 Lian Tuuna 81 70 Tuntas - 16 Ayun Moha 50 70 - Belum Tuntas Jumlah 1103 1120 10 6 Daya serap dan Presentase 68.9 70 62.5 37.5

Pada tahap ini dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan penelitian yang dilakukan dan berdasarkan tabel 4.6 jelas menunjukan bahwa : 1) Pada siklus I terdapat 10 siswa atau 62.5% yang hasil belajarnya pada materi hidup rukun sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Sedangkan masih terdapat 6 siswa atau 37.5% hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan. 2) Hasil Evaluasi pada Siklus I menunjukan bahwa terdapat 10 siswa yang hasil belajar pada materi hidup rukun sudah memenuhi ketuntasan dan 6 siswa yang belum mencapai ketuntasan dari kriteria ketuntasan minimal, sebagaimana yang ditampilkan pada tabel 4.6. Hasil menunjukan bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum yang di tentukan sekolah yakni 70, sebanyak 10 siswa dengan presentase 62.5% dan siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan sebanyak 6 siswa dengan presentase 37.5%. Adapun daya serap siswa pada siklus I ini yaitu sebesar 68.9 dan ketuntasan ini belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Berdasarkan analisis dan refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama guru pengamat, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke Siklus II, karena pada siklus I masih ada beberapa aspek motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa belum mencapai target sebagaimana telah ditetapkan pada indikator kinerja. Hasil Tindakan Siklus II Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui dari hasil menunjukan hasil belajar pada siklus I sebanyak 15 siswa atau 93.75%, dan yang belum tuntas belajar sebanyak 1 siswa atau 6.25%.

Hasil Evaluasi Siklus II No Nama siswa Nilai Hasil Evaluasi KKM Capaian Indikator 1 Ismail Ambeda 75 70 Tuntas 2 Sarton Ibrahim 85 70 Tuntas - 3 Alim Idris 80 70 Tuntas - 4 Isal Harun 75 70 Tuntas 5 Rosman Abdullah 70 70 Tuntas 6 Rolan gafar 70 70 Tuntas 7 Rasya Djumuli 85 70 Tuntas - 8 Jesliah Masi 80 70 Tuntas - 9 Suciyati Danial 90 70 Tuntas - 10 Desriyanti Dadi 85 70 Tuntas 11 Adelia Oktaviani 85 70 Tuntas 12 Yuyun Tuuna 65 70 - Belum Tuntas 13 Regina Dakio 85 70 Tuntas - 14 Cindrawan Kasim 80 70 Tuntas - 15 Lian Tuuna 85 70 Tuntas - 16 Ayun Moha 80 70 Tuntas Jumlah 1275 1120 15 1 Daya serap dan Presentase 80 70 93.75 6.25 Data menunjukan bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum yang di tentukan sekolah yakni 70, sebanyak 15 siswa dengan presentase 93.75% dan siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan sebanyak 1 siswa dengan presentase 6.25%. Adapun daya serap siswa pada siklus II ini yaitu sebesar 80 dan ketuntasan ini telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Secara klasikal kegiatan belajar mengajar sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 atau lebih telah mencapai jumlah lebih dari 85 %.

Pembahasan Berdasarkan hasil observasi, pengamatan oleh siswa, dan hasil belajar yang dilakukan pada observasi awal, siklus I dan siklus II, maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengamatan Aktivitas guru Dari hasil pengamatan mengenai kegiatan guru dalam pembelajaran pertemuan siklus II, dari 24 aspek yang diamati dan dinilai, 21 aspek atau 87.5% kegiatan pembelajaran guru mencapai kategori baik (B), 3 aspek atau 12.5% mencapai kategori cukup (C). Jika dibandingkan dengan siklus I, dari 24 aspek yang diamati dan dinilai maka pengamatan terhadap kegiatan guru kategori baik (B) 50%, kategori cukup (C) 16,7%, kategori kurang (K) 33,3%. Perbandingan Pengamatan Aktivitas Guru pada siklus I dan siklus II Siklus I (%) Keter- Siklus II (%) Keter- Kategori capaian capaian B C K TB % B C K TB % Pra Pembelajaran 2 0 0 0 8.33 2 0 0 0 8.33 Kegiatan Inti 8 4 8 0 83.34 17 3 0 0 83.34 Penutup 2 0 0 0 8.33 2 0 0 0 8.33 Jumlah 12 4 8 0 21 3 0 0 Presentase (%) 50 16.7 33.3 0 100% 87.5 12.5 0 0 100% Dari tabel ini menunjukan bahwa ketercapaian aktivitas guru pada siklus I untuk kategori baik sebesar 50% dan ketercapaian pada siklus II untuk kategori baik dan sebesar 87.5%. Sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti dan guru mitra bahwa penelitian ini dianggap telah selesai bila pengamatan terhadap aktivitas guru mencapai 85%. Dan hal ini telah tercapai pada siklus II dengan capaian hasil pengamatan aktivitas guru untuk kategori baik telah mencapai 87.5%.

Perbandingan Motivasi Belajar Siswa, Pertemuan Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Aspek Yang diamati Jml % Jml % Perhatian 31 65% 42 89% Keberanian 38 79% 40 83% Antusias 34 71% 39 81% Semangat 35 73% 37 77% Ket. Motivasi belajar siswa berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan bahwa pada siklus siswa kurang motivasi yakni pada aspek perhatian hanya 65%, dan pada siklus II menjadi 89%. Untuk aspek keberanian dari 79% menjadi 83% mengalami peningkatan dari pada siklus I dan untuk aspek antusias dari 71% menjadi 81% sedangkan untuk aspek semangat juga mealamai peningkatan pada siklus I 73% menjadi 77% pada siklus II. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I, dan siklus II, maka dapat diketahui sebagaimana dalam tabel halaman berikut: Perbandingan Hasil Evaluasi Belajar Tuntas Belum Tuntas No Kegiatan Jml % Jml % 1 Observasi Awal 7 43.75 9 56.25 2 Siklus I 10 62.5 6 37.5 3 Siklus II 15 93.75 1 6.25 Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 7 siswa atau 43.75 pada observasi awal menjadi 10 siswa 62.5% pada siklus I, dan menjadi 15 siswa atau 93.75% pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar mengalami penurunan dari 9 siswa atau 56.25% pada observasi awal menjadi 6 siswa atau 37.5% pada siklus I, dan menjadi 1 siswa atau 6.25% pada siklus II.

Terkait tingkat ketuntasan hasil belajar siswa materi hidup rukun di buat dalam bentuk diagram yang menunjukan presentase keberhasilan dari obeservasi awal, tindakan siklus I dan II dapat dilihat pada diagram 1 berikut. Diagram 1. Diagram hasil belajar observasi awal, siklus I dan II 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Observasi Awal Siklus I Siklus II Tuntas Belum tuntas Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menyatakan bahwa Jika media gambar diterapkan pada materi hidup rukun maka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas I SDN 21 Telaga Biru akan meningkat dapat diterima. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar dalam kegiatan pembelajaran IPS pada materi hidup rukun dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPS. Peningkatan motivasi belajar juga dapat membawa dampak positif yaitu meningkatnya hasil belajar siswa. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi hidup rukun di kelas I SDN 21 Telaga Biru. karena media gambar dapat menarik perhatian siswa perseorang maupun kelompok dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar dalam kegiatan pembelajaran IPS pada materi hidup rukun dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPS. Aspek Perhatian, keberanian, antusias serta semangat siswa merupakan variabel dari motivasi belajar siswa. Jadi dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar pelajaran IPS, khususnya pada siswa kelas I SDN 21 Telaga biru Kabupaten Gorontalo. Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yang menyatakan bahwa Jika media gambar diterapkan pada materi hidup rukun maka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas I SDN 21 Telaga Biru akan meningkat dapat diterima. Saran Berdasarkan simpulan tersebut peneliti ingin menyampaikan beberapa saran guna meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPS materi hidup rukun di kelas I Sekolah Dasar, yakni sebagai berikut: 1) Guru harus mengembangkan sikap professional dalam melaksakan pembelajaran, mampu menggunakan media dan menjadikan pembelajaran sebagai hal yang menyenangkan bagi siswa. 2) Guru diharapkan memberi sedikit penjelasan tentang materi yang diajarkan guna sebagai bekal siswa dan mentranfer informasi yang didapati dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. 3) Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas di harapkan guru harus memberi bimbingan dan arahan yang baik kepada siswa agar tidak terjadi kesalahan pada hal-hal yang tidak diinginkan. 4) Sekolah perlu memfasilitasi kebutuhan belajar agar guru hendaknya berupaya mengoptimalisasi pengembangan mutu pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.

DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta : Bandung Cahyo, N Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Diva Pres : Jogyakarta Hanafiah Nanang. Suhana.2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama, Bandung Hamalik, Umar. 2008. Proses Belajar Mengajar, PT bumi aksara.jakarta cet 7 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD. Isa Hamid.2007.Belajar dan Pembelajaran Bahan ajar Universitas Negeri Gorontalo Musfifon, HM.. 2012. Pengembangan Media Dan Sumber Pembelajaran, Prestasi Pustakaraya Jakarta PT. Ngalimun.2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Presindo, Sleman Yogyakarta Pomalingo Nelson.2009. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional : Universitas Negeri Gorontalo Sardiman Arief, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sukmadinata Syaodih,2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Tegeh I Made. http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/06/27pengembangan media pembelajaran. Trianto.2008. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Prestasi Pustaka.