PENINGKATAN LIFE SKILL SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAME SIMULATION

dokumen-dokumen yang mirip
Sri Mursiti, Titi Wahyukaeni, Sudarmin Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI STRATEGI INTERACTIVE QUESTION AND READING ORIENTATION BERBASIS PROBLEM POSING

PENGGUNAAN PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LIFE SKILL SISWA SMA

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN LIFE SKILL MAHASIWA

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MEDIA PERMAINAN TRUTH AND DARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN VISI SETS

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN PENUGASAN DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG DIBERI METODE DRILL DENGAN RESITASI

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DAN SELF REGULATED LEARNING PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

Endang Srininsih Guru SMPN 4 Mataram. menyanyi sesuka mereka tanpa memperdulikan adanya aturanaturaan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN PERAN AKTIF SISWA MELALUI MODEL PBI DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Pengaruh Model Discovery learning Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING ISBN :

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PENGGUNAAN ULAR TANGGA REDOKS SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA CALON GURU KIMIA DENGAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERORIENTASI CHEMOE-NTREPRENEURSHIP

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

PENGARUH PENGGUNAAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF PROGRAM MACROMEDIA FLASH MX 2004 SEBAGAI MEDIA CHEMO- EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

Transkripsi:

354 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 354-359 PENINGKATAN LIFE SKILL SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAME SIMULATION Nanik Wijayati, Endang Susilaningsih, Yeni Anita Sari Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru, ternyata hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Ibu Kartini Semarang masih rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran didominasi dengan metode ceramah yang berpusat pada guru. Penggunaan pendekatan game simulation, diharapkan dapat meningkatkan kecakapan hidup (life skill) dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refl eksi. Fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecakapan hidup siswa dan hasil belajar siswa. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat hasil belajar siswa yaitu secara klasikal 85% siswa mencapai ketuntasan belajar individual minimal 65%. Berdasarkan analisa data hasil penelitian, rata-rata kecakapan hidup (life skill) siswa meningkat dari pada siklus I(86%), siklus II (71.52%), dan siklus III (75.02%). Sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 71.05 (siklus I), 75.27 (siklus II), dan 82.24 (siklus III). Kata kunci: game simulation, life skill PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru Kimia di SMA Ibu Kartini Semarang ternyata hasil belajar kimia siswa kelas X masih rendah yaitu nilai rata-rata untuk materi hidrokarbon adalah 64,29 dengan ketuntasan belajar klasikal 42,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa, masih rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep kimia. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh berbagai macam faktor, yaitu kondisi siswa, kondisi guru, dan kondisi proses pembelajaran. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran kimia sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak tetapi juga harus melibatkan siswa secara langsung di dalam pembelajaran, salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan game simulation dengan media Chemo-edutainment (CET). Pendekatan ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk belajar kimia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kecakapan hidup dan hasil belajar siswa.. Media pembelajaran CET merupakan suatu media pembelajaran yang menyenangkan sehingga menimbulkan atau memotivasi minat siswa untuk belajar. Sebagian konsep ilmu kimia tergolong abstrak, karena itu dalam pengajaran kimia diperlukan media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan konsep abstrak menjadi lebih nyata (Suyatno. 2005). Chemo-edutainment (CET) merupakan suatu media yang inovatif dan menghibur. Media-media edutainment yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran kimia antara lain gambar visual, compact disk (CD) tentang pembuatan produk, komik bergambar, permainan atau bahkan kunjungan langsung ke pabrik-

Nanik Wijayati, dkk., Peningkatan Life Skill Siswa... 355 pabrik dapat dijadikan sebagai sarana dalam pembelajaran CET ini. Game Simulation merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecakapan hidup siswa. Game dalam kamus bahasa inggris berarti permainan. Permainan yang dimaksudkan disini adalah strategi pembelajaran yang seluruh aktivitasnya tetap relevan dengan materi pelajaran sehingga dapat memotifasi, mengurangi kejenuhan serta bersifat menghibur. Aktivitas tersebut lebih ditekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Strategi ini termasuk gaya belajar bermain dengan bersosialisasi yaitu bergabung dan membaur dengan orang lain. Simulation berarti tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian simulasi dalam pembelajaran dapat dimaksudkan sebagai cara untuk melakukan sesuatu (materi pelajaran), melalui perbuatan yang bersifat berpura-pura atau melalui proses tingkah laku yang dilakukan seolah olah dalam keadaan yang sebenarnya (Nasution, 2003; Hasibuan, 2006). Penggunaan game simulation dengan media CET ini diharapkan dapat meningkatkan kecakapan hidup dan hasil belajar siswa. Kecakapan hidup (life skill), merupakan suatu ketrampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu. Life skill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya (Tim Broad Based Education, 2001; Depdiknas, 2002). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-1 semester 2 (genap) SMA Ibu Kartini Semarang tahun ajaran 2006/2007, yang terdiri dari 38 siswa (15 orang laki-laki dan 23 orang siswa perempuan). Pada penelitian tindakan kelas ini yang menjadi fokus penelitian adalah kecakapan hidup dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran kimia melalui pendekatan game simulation dengan media CET. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMA Ibu Kartini Semarang. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif kecakapan hidup siswa (kinerja siswa) selama proses pembelajaran dengan pendekatan game simulation, evaluasi proses setiap kelompok, tanggapan siswa terhadap model pembelajaran game simulation), dan data kuantitatif (hasil tes). Pengumpulan data dilaksanakan melalui angket, lembar observasi, dan tes hasil belajar. Prosedur kerja dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri atas tiga siklus. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refl eksi. Tolok ukur keberhasilan tindakan kelas ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan kecakapan hidup dan hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. Menurut Mulyasa (2004), seorang peserta didik tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu mencapai minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas

356 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 354-359 tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Berdasarkan masalah yang teridentifi kasi pada observasi awal telah direncanakan pembelajaran pada pokok bahasan hidrokarbon melalui pendekatan Game Simulation dengan media CET. Pada siklus I ini sub pokok bahasan yang digunakan yaitu kekhasan atom karbon sedangkan metode yang digunakan dengan permainan teka teki silang (TTS). Pelaksanaan tindakan Penelitian dilakukan dengan menggunakan permainan TTS sebagai media CET. Siswa diminta untuk berdiskusi dalam kelompoknya untuk membahas materi kekhasan atom karbon dalam waktu 20 menit. Setelah itu diadakan turnamen belajar, dimana setiap kelompok bersaing untuk mengisi kolom TTS yang sudah di tempel di papan tulis. Peneliti kemudian menjelaskan materi sambil membahas kolom-kolom TTS yang sudah diisi oleh siswa tersebut. Observasi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang diamati pada siklus I ini, saat mengerjakan Lembar kerja siswa (LKS) siswa masih bingung untuk mengerjakannya. Hal ini disebabkan siswa belum memahami materi dan belum dapat menggali dan mengolah informasi yang sudah diberikan. Refleksi Setelah melakukan pengamatan terhadap tindakan pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refl eksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran kimia siklus I adalah: perlu meningkatkan motivasi bagi siswa untuk meningkatkan kecakapan hidup selama proses pembelajaran, perlu memberi penguatan kepada siswa yang bertanya dan yang mau mengerjakan soal di papan tulis, agar dapat memotivasi siswa yang lain untuk turut aktif dalam pembelajaran dan perlu adanya, alat, bahan, dan sarana lain yang mendukung dalam proses pembelajaran dengan pendekatan game simulation dengan media CET. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada akhir siklus I, nilai rata-rata kelas sebesar 66,84 dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I ini adalah 42,11% dan kecakapan hidup siswa secara klasikal pada siklus I diperoleh sebesar 64,86%. Siklus II Perencanaan Perencanaan dalam siklus II ini berdasarkan refl eksi pada siklus I. Kelemahan dalam siklus I akan diperbaiki dalam siklus II ini. Pada siklus II dilaksanakan pada sub pokok bahasan alkana dengan menggunakan permainan kartu. Pelaksanaan tindakan Tindakan pada siklus II, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kartu sebagai media CET. Setiap kelompok diberi kartu yang berisi jawaban yang nantinya akan ditempelkan pada karton yang berisi soal-soal sesuai jawaban dari kartu tersebut. Sebelum permainan dimulai, LKS dibagikan sebagai bahan diskusi siswa, kemudian dipresentasikan di depan kelas. Setelah kegiatan permainan dan penyampaian materi selesai, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang kurang paham dalam mempelajari materi alkana ini. Pada saat pengamatan tampak terlihat bahwa sebagian besar siswa yang dulunya pasif, pada siklus II ini sudah mulai tampak aktif dalam menjawab pertanyaan dan mulai berani

Nanik Wijayati, dkk., Peningkatan Life Skill Siswa... 357 untuk mengemukakan pendapatnya walaupu siswa dalam mengkomunikasikannya masih kurang. Observasi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran siklus II, proses pembelajaran sudah dapat dikatakan kondusif, siswa semakin antusias dalam proses pembelajaran dan sudah ada saling berinteraksi dengan anggota kelompoknya. Kecakapan hidup siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang ingin bertanya, dalam melakukan komunikasi lisan dan tulis juga sudah cukup bagus, serta dalam memecahkan masalah untuk mengerjakan soal-soal juga mengalami peningkatan. Namun demikian, tetap masih ada siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran. Refleksi Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil dari evaluasi akhir siklus II didapatkan bahwa proses pembelajaran sudah semakin baik, hasil belajar siswa secara klasikal meningkat. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus II, nilai rata rata kelas sebesar 71,26 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 71,05%. Meskipun belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, tetapi terjadi peningkatan ketuntasan belajar klasikal dan peningkatan kecakapan hidup siswa secara klasikal adalah 71,52%. Refl eksi untuk siklus II adalah perlu ditingkatkan pengelolaan pembelajaran dalam kelas, lebih memotivasi siswa yang pasif dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa secara individual. Siklus III Perencanaan Pada tahap ini tidak banyak terjadi perubahan skenario pembelajaran yang dilakukan dalam penyusunan rencana pembelajaran. Hal yang perlu ditekankan pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus III ini adalah guru harus lebih meningkatkan peran aktif dan antusiasme siswa dalam proses pembelajaran dan dibutuhkan perbaikan teknik pemberian motivasi. Sub pokok bahasan pada siklus III adalah alkena dan alkuna dengan menggunakan permainan kuis kelompok. Pelaksanaan tindakan Tindakan pada siklus III ini, siswa diberi LKS yang digunakan untuk bahan diskusi kelompok. Pertanyaan rebutan diberikan dengan tujuan untuk memilih kelompok mana yang akan mengikuti kuis. Pada akhir pelajaran guru mereview dan menguatkan kembali pokok-pokok materi hidrokarbon. Peningkatan kecakapan hidup siswa dilakukan dengan praktikum dalam membuat semir sepatu. Siswa sangat antusias dengan kegiatan praktikum tersebut. Selain mereka jarang dalam melakukan praktikum, mereka juga dapat mengetahui bagaimana cara membuat produk semir sepatu yang biasa digunakan sehari-hari. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kecakapan hidup dari siswa sehingga dapat digunakan sebagai lahan untuk berwirausaha. Di akhir siklus diadakan evaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dicapai oleh siswa. Selain diadakan post tes sebagai evaluasi, siswa juga diberi kuesioner pengamatan minat siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, yang berhubungan dengan pendekatan game simulation. Sebagian besar siswa mempunyai tanggapan yang positif terhadap pembelajaran, siswa merasa tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran seperti yang ditunjukkan dalam angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran.

358 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 354-359 Observasi Hasil pengamatan yang diperoleh selama pembelajaran siklus III ini adalah selama proses pembelajaran kecakapan hidup siswa baik dari segi aspek menggali dan mengolah informasi, memecahkan masalah, saat berkomunikasi, bekerjasama, mengidentifi kasi, menghubungkan serta merumuskan hipotesis semakin baik. Siswa yang sebelumnya pasif dalam proses pembelajaran sudah menunjukkan keaktifan. Refleksi Proses pembelajaran telah dapat dikatakan berjalan dengan baik. Kecakapan dan antusias siswa dalam proses pembelajaran telah diperlihatkan oleh hampir semua siswa walaupun tingkatannya berbeda-beda. Kecakapan hidup siswa pada siklus ini semakin meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu perentase kecakapan siswa secara klasikal adalah sebesar 75,025%. Data hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus III, hanya ada 1 siswa saja yang tidak tuntas belajar. Nilai rata-rata kelas menjadi 78,91 sedangkan ketuntasan belajar klasikalnya adalah 97,37%. Hasil ini dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas telah selesai karena telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar klasikal diatas 85%. Pencapaian ketuntasan belajar siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu minimal 85% siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65. selain itu hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan secara bertahap dari siklus I sampai dengan siklus III. Kecakapan hidup siswa juga meningkat setiap siklusnya. Dengan demikian model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti yaitu pendekatan game simulation dapat meningkatkan kecakapan hidup dan hasil belajar kimia siswa kelas X-I SMA Ibu Kartini Semarang pada pokok bahasan hidrokarbon. Data Hasil Observasi Life Skill Siswa Peningkatan kecakapan hidup siswa dari siklus I sampai dengan siklus III disajikan pada Gambar 1. Rata-rata kecakapan hidup siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 64,86%, pada siklus III sebesar 71,52%, sedangkan pada siklus III meningkat menjadi sebesar 75,02%. Evaluasi hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi atau konsep yang diberikan dengan pendekatan game simulation melalui pembelajaran CET. Data hasil belajar siswa dalam penelitian ini merupakan penggabungan dari tiga macam komponen, yaitu nilai LKS, nilai kecakapan siswa dalam proses pembelajaran, dan nilai tes tertulis. Hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III yang disajikan pada Tabel 1. Pada pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum tindakan kelas yang dilakukan pada semester I. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I, II dan III berturut-turut adalah sebesar 71,05 %, 94,74 % dan 100%. Data tentang tanggapan siswa digunakan

Nanik Wijayati, dkk., Peningkatan Life Skill Siswa... 359 untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa tentang penggunaan pendekatan game simulation dengan media CET, dapat diketahui bahwa siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan dari siklus I sampai siklus III. Sebagian siswa tertarik, termotifasi, dan merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan. Siswa juga menyukai cara mengajar peneliti dan menyukai berbagai kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Siswa menyatakan bahwa pemahaman dan keaktifan mereka meningkat dengan adanya pembelajaran CET yang diterapkan oleh peneliti. SIMPULAN Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan game simulation dapat meningkatkan life skill dan hasil belajar siswa kelas X SMA Ibu Kartini Semarang pada pokok bahasan hidrokarbon. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih pada program PHK A-2 Jurusan Kimia FMIPA UNNES yang telah membantu pembiayaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2002. Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Hasibuan. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Suyatno. 2005. Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta : Grasindo. Tim Broad Based Education. 2001. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Llife Skill Education). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional