ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA THE COFFEE BEAN AND TEA LEAF CABANG BALI

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosanpemborosan

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

Jurnal Sains & Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB II KAJIAN LITERATUR

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perguruan Tinggi Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia

Jurnal UNIERA Volume 3 Nomor 1; ISSN Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. John F. Sonoto 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (Studi Kasus di PT Aneka Adhilogam)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

MEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC) Dwi Novirani dan Sugih Arijanto Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung Email: dwinov@itenas.ac.id ABSTRAK Pencapaian visi dan misi merupakan tujuan yang dicapai setiap dengan menerapkan strategi yang baik, yang dapat diukur dengan indikatorindikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja tersebut. Pengukuran kinerja suatu ini ditujukan untuk mengetahui integrasi antar semua orang atau kegiatan yang ada di dalam.metode Balanced Scorecard (BSC) adalah metode yang menerjemahkan visi, misi, dan strategi ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan manajemen strategis (Kaplan dan Norton, 1996). BSC menyatakan adanya keseimbangan antara perspektif finansial, perspektif, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Output yang diharapkan adalah analisis perspektif dengan sasaran strategis: kepuasan dengan indikator Indeks kepuasan, image yang berindikator Jumlah yang loyal, administrasi yang berindikator lama waktu administrasi, terhadap keluhan yang berindikator jumlah keluhan serta waktu penanganan keluhan. Kata Kunci: performansi, Balanced Scorecard, keseimbangan perspektif, ABSTRACT Achieving the vision and mission is an achievable goal every company with a good strategy, which can be measured by the indicators used in measuring the performance. Measurement of the performance of a company is intended to determine the integration among all persons or activities in the company. The Balanced Scorecard (BSC) is a method that translates the vision, mission and strategy into a comprehensive set of measures that provide the framework for a strategic measurement and management (Kaplan and Norton, 1996). BSC suggested a balance between financial perspective, customer perspective, internal business processes, and learning and growth perspective. The expected output is the analysis of the customer's perspective with strategic objectives: Increased customer satisfaction with customer satisfaction index indicator, Improved corporate image berindikator number of loyal customers, Increased administrative services berindikator long time administrative services, Improved service to customer complaints berindikator number of customer complaints and complaints handling time. Keywords: Improved performance, the Balanced Scorecard, a balance perspective Reka Integra - 268

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) 1. PENDAHULUAN Pengukuran kinerja adalah suatu tindakan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan oleh dan hasil pengukuran tersebut akan digunakan untuk merencanakan kegiatan di masa yang akan datang. Tindakan evaluasi tersebut dapat berupa usaha perbaikan apabila terdapat kekurangan pada strategi dalam pencapaian visi misi. Salah satu metode pengkuran kinerja yaitu dengan menggunakan balanced sorecard (BSC). Metode BSC mengukur kinerja karyawan secara seimbang dari aspek finansial maupun non finansial. Metode BSC menyeimbangkan antara perspektif finansial, perspektif, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Hal ini dapat meningkatkan performansi sehingga dapat memenangkan persaingan. Penelitian ini menggunakan metode BSC dengan perpektif sedangkan ketiga perspektif pada penelitian yang lain. Perspektif dilakukan pengukuran yang berfokus terhadap seperti kepuasan, jumlah, serta hal-hal yang dibutuhkan oleh. Sehingga dapat mengidentifikasi hal-hal yang diinginkan dan dapat memenuhi keinginan agar perusahan tidak ditinggalkan oleh para nya. Tujuan penelitian ini adalah mengusulkan rancangan peta strategis untuk pengukuran kinerja dengan menggunakan metode bsc berdasarkan perspektif yang disesuaikan dengan visi, misi, dan strategi 2. STUDI LITERATUR Untuk berhasil secara finansial, apa yang harus kita perlihatkan kepada para pemegang sahamkita? Finansial Tujuan Ukuran Sasaran Inisiatif Untuk mewujudkan visi kita, apa yang harus kita perlihatkan kepada para kita? Pelanggan Tujuan Ukuran Sasaran Inisiatif VISI dan STRATEGI Untuk menyenangkan para pemegang saham dan kita proses bisnis apa yang harus kita kuasai dengan baik? Proses Bisnis Internal Tujuan Ukuran Sasaran Inisiatif Pembelajaran dan Pertumbuhan Untuk mewujudkan visi kita, bagaimana kita memelihara kemampuan kita untuk berubah dan meningkatkan diri? Tujuan Ukuran Sasaran Inisiatif Gambar 1 Kerangka Kerja Balanced Scorecard (BSC)(Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton, 1996) Pada perancangan Balanced Scorecard ini ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sama dari sudut pandangan perspektif sebagai berikut: Menjabarkan visi, misi dan strategi, Menentukan sasaran strategis, Menentukan ukuran strategis (indikator), Menentukan Key Performance Indicators. Reka Integra-269

Novirani, dkk Balanced scorecard (BSC) mempunyai 4 (empat) perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif tersebut saling menunjang guna mencapai visi dan misi. Perusahaan memiliki visi, misi, dan strategi untuk mencapai visi & misi. Visi, misi, dan strategi dijabarkan menurut perspektif. Kemudian dari hasil penjabaran tersebut didapatkan sasaran strategis berdasarkan perspektif. Masing-masing sasaran strategis mempunyai ukuran strategis (indikator), sehingga sasaran strategis tersebut dapat diukur berdasarkan ukuran strategis pada perspektif. Setelah itu menentukan key performance indicator dari seluruh indicator. Key performance indicator merupakan indicator kunci yang dapat mewakili indikator lainnya. Indikator tersebut dijadikan sebagai prioritas utama untuk dilakukan perbaikan karena dapat mempengaruhi indikator lainnya. Hasil dari masing-masing ukuran strategis dimasukkan kedalam template BSC untuk dikonfirmasi oleh pihak, sehingga dapat mengetahui indikator yang masih kurang. Perusahaan menentukan target untuk indikator yang ingin dicapai pada satu tahun kedepan. Sasaran strategis dan ukuran strategis pada masing-masing perspektif saling menunjang. Kemudian dibuat gambar keterkaitan antar sasaran strategis seluruh perspektif BSC, sehingga akan terlihat hubungan antar sasaran strategis yang saling menunjang guna mencapai visi dan misi. Setelah melakukan pengukuran kinerja, diharapkan dapat mengetahui ketercapaian visi misi. Selain itu, dapat mengevaluasi tingkat keberhasilan strategi-strategi yang dimiliki dalam pencapaian visi & misi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah penyusunan BSC ini merupakan langkah-langkah penyusunan BSC menurut Yuwono (2004).sebagai berikut: 1. Tahap pendahuluan, terdiri dari identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat pada. 2. Tahap perancangan penelitian, yaitu studi literatur dan studi pendahuluan, serta menentukan metode BSC. 3. Tahap pengumpulan dan pengolahan data, terdiri dari pengumpulan data dan data yang digunakan untuk perspektif. Pengumpulan data terdiri dari sejarah, penentuan unit bisnis, evaluasi sistem pengukuran kinerja, dan data visi, misi, strategi, dan data. Pengolahan data dilakukan dengan menguraikan visi, misi, dan strategi ke masing-masing perspektif. Kemudian merancang BSC untuk perspektif, setelah itu membuat template perspektif. 4. Tahap analisis dan kesimpulan Tahap ini terdiri dari analisis mengenai ukuran strategis (indikator), peta strategis perspektif dan analisis hubungan sebab akibat antar perspektif. Tahap ini juga terdiri dari kesimpulan dan saran bagi. Pada penelitian ini hanya membahas perspektif. Untuk perspektif, flowchart metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Reka Integra-270

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) Merancang BSC untuk perspektif Menerjemahkan visi, misi, dan strategi kedalam perspektif Menentukan sasaran strategis kedalam perspektif Menentukan ukuran strategis (indikator) Menentukan key performance indicator Kunci faktor sukses perspektif Gambar 2 Bagan Metodologi Penelitian Perspektif Pelanggan 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian awal ini mengacu pada keempat perspektif BSC, yaitu perspektif keuangan, perspektif, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Namun pada penelitian ini hanya membahas perspektif, sedangkan ketiga perspektif lainnya tidak di bahas.model penelitian dengan konsep balanced scorecard dapat pada Gambar 2. Penjelasan dari konsep Balaced Scorecard adalah sebagai berikut: 1. Proses Identifikasi Proses ini merupakan proses menjabarkan visi dan misi kedalam perspektif BSC. Kemudian visi dan misi diterjemahkan kedalam strategi agar dapat dikomunikasikan. Dari strategi tersebut kemudian menentukan sasaran strategi dan indikatornya. Hal ini saling terhubung antar perspektif yang satu dengan yang lainnya. Sehingga indikator yang telah ditentukan akan saling berkaitan pada masing-masing perspektif. Reka Integra-271

Novirani, dkk PROSES IDENTIKASI Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Menjabarkan visi & misi Menjabarkan visi & misi Menjabarkan visi & misi Menjabarkan visi & misi Menentukan indikator Menentukan indikator Menentukan indikator Menentukan indikator Proses evaluasi dan penyesuaian Proses implementasi Gambar 3 Konsep Balanced Scorecard 2. Proses Evaluasi dan Penyesuaian Melakukan evaluasi terhadap indikator-indikator yang telah ditentukan. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat indikator yang masih kurang, sehingga dapat diperbaiki oleh. Tahap ini juga melakukan penyesuaian indikator terhadap dan penyesuaian pada keempat perspektif BSC. 3. Proses Implementasi Proses ini merupakan proses pengukuran performansi kinerja BSC yang telah disusun. Seluruh perspektif di dalam BSC saling terintegrasi atau saling berkaitan untuk menghasilkan kinerja keuangan yang baik (perspektif finansial), tenaga kerja harus mewujudkan sasaran dari persperktif, harus mampu menghasilkan produk dan jasa yang menghasilkan value terbaik bagi (perspektif ), serta produk dan jasa yang memiliki value tersebut harus dihasilkan dari proses bisnis yang produktif (perspektif proses bisnis internal) dan selanjutnya proses bisnis yang produktif tersebut harus dijalankan oleh tenaga kerja yang produktif dan berkomitmen (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan), yang digambarkan pada gambar 6 Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC) Reka Integra-272

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) VISI Menjadi SPPBE terbaik dalam satu regional kabupaten Indramayu MISI Menjadi SPPBE yang memiliki predikat Gas Way. Mengelola SPPBE berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Mengelola SPPBE berdasarkan prinsip kebersamaan & keterbukaan. rasio profitabilitas Penurunan tingkat rasio hutang Rasio hutang terhadap pendapatan bersih - Rasio gross profit margin - Rasio net margin - ROI (Return On Investment) Penambahan aset dari penambahan mesin filling -Jumlah produk yang terjual penjualan pendapatan -Rata-rata pendapatan dari filling fee dan transport fee financial -Indeks kepuasan Perawatan dan pemeliharaan mesin kepuasan image -Jumlah yang loyal Penambahan mesin filling baru administrasi terhadap keluhan INDIKATOR -Jumlah keluhan yang ditangani -Lamanya waktu administrasi customer Penurunan keterlambatan supply akibat terjadinya masalah pada supply point dan truk skidtank -Presentase On Time supply -Persentase penurunan lamanya keterlambatan Penurunan waktu lamanya pengisian 1 truk pengangkut tabung LPG agen - Lamanya pengisian 1 truk perawatan dan penambahan filling machine - Penambahan filling machine (unit). - Jumlah perawatan terhadap filling machine (kali). - Jumlah perawatan tangki timbun dan skid tank Penjaminan ketepatan pengisian gas - Standard pengisian gas (kg). jaminan - Jumlah kesehatan dan kecelakaan kerja keselamatan kerja yang terjadi (kali). (K3) - Jumlah alat pelindung diri (unit). - Jumlah ramburambu petunjuk dan peringatan (unit). Internal Bisnis produktivitas tenaga kerja yang tinggi sesuai dengan bidangnya - Rasio pendapatan per tenaga kerja - Jumlah operator yang mengikuti pelatihan -Jumlah pelatihan yang diikuti oleh operator - Jumlah pelatihan yang diikiuti oleh karyawan / staf - Jumlah pelatihan yang diikiuti oleh karyawan / staf - Jumlah karyawan / staf yang mengikuti pelatihan - Jumlah pelatihan yang diikuti oleh manager / kepala bagian penggunaan teknologi dan sistem informasi yang mendukung tenaga kerja Jumlah media informasi yang ada di. kedisiplinan tenaga kerja - tingkat kehadiran tenaga kerja ( %) - % Jumlah operator yg menggunakan APD saat bekerja kepuasan tenaga kerja - Indeks kepuasan tenaga kerja - Persentase employee turnover Learning & Growth - Jumlah manager / kepala bagian yang mengikuti pelatihan Gambar 4 Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC) Reka Integra-273

Novirani, dkk 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS UKURAN STRATEGIS (INDIKATOR) PERSPEKTIF PELANGGAN 5.1.1 Lama Waktu Pelayanan Administrasi Saat melakukan pengisian gas, agen menyerahkan loading order (LO) sebagai surat perintah pengisian dari PERTAMINA ke SPPBE. Loading order (LO) diserahkan kepada gate keeper untuk diperiksa kesesuaian jumlah tabung dengan yang tertera pada LO. Setelah itu agen menyerahkan LO ke bagian administrasi untuk mendapatkan SPPP (Surat Pengantar Penyerahan Produk) agar bisa memasuki filling hall untuk melakukan pengisian gas. Selain itu, menggabungkan kepengurusan administrasi. Setelah LO diserahkan ke bagian administrasi, LO langsung diserahkan ke bagian filling hall. Pelayanan ini diharapkan dapat memudahkan pihak agen dan mempercepat kepengurusan administrasi. 5.2 Jumlah Pelanggan Yang Loyal SPPBE PTX selalu menjalin hubungan yang baik dengan para, sehingga tercipta rasa kekeluargaan dengan. Salah satunya dengan melakukan pendekatan agar agen melakukan pengisian di SPPBE PTX, jumlah loyal juga dilihat dari jumlah kedatangan untuk melakukan pengisian gas di SPPBE PTX. Saat ini SPPBE PTX memiliki 9 agen elpiji, dan belum ada yang meninggalkan SPPBE PTX. 5.2.1 Jumlah keluhan Pelanggan SPPBE PTX menyediakan layanan kotak saran dan menyediakan layanan telephon untuk menerima keluhan. Hal ini diharapkan SPPBE dapat mengetahui keluhan serta saran dari, sehingga keluhan tersebut ditangani. Setelah keinginginan dapat terpenuhi, maka diharapkan terus melakukan pengisian gas di SPPBE PTX. Terdapat satu keluhan mengenai fasilitas ruang tunggu supir. Keluhan tersebut sudah ditangani oleh SPPBE. Perusahaan juga selalu menghubungi untuk menanyakan keinginan-keinginan atau hal-hal yang masih dianggap kurang oleh. Sehingga dapat segera memperbaiki kekurangan tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah keluhan. 5.1.4 Waktu Penanganan Keluhan penanganan keluhan juga dapat dilihat dari waktu penanganannya. Semakin lama menunggu, maka citra SPPBE juga semakin menurun dimata. SPPBE menetapkan target selama 6 hari sejak SPPBE menerima keluhan tersebut. SPPBE PTX menetapkan target selama 3 hari sejak SPPBE menerima keluhan tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjaga hubungan yang baik dengan, sehingga tidak meninggalkan SPPBE PTX. 5.1.5 Indeks Kepuasan Pelanggan Kepuasan diukur melalui survei terhadap SPPBE PTX. Survei tersebut dengan cara memberikan kuesioner kepada para. Kuesioner diberikan kepada 18 supir truk masing-masing agen. Kuesioner pendahuluan diberikan untuk menguji validitas data. Setelah data valid, kuesioner diberikan kembali untuk mengukur tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran A. Dari pengolahan data didapat hasil kuesioner sebesar 3,7 (puas). Hal ini berarti merasa puas terhadap fasilitas dan SPPBE PTX. Hal ini juga dapat menjadi ukuran Reka Integra-274

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) bagi SPPBE untuk memperbaiki hal-hal yang masih dianggap kurang oleh. Sehingga hal-hal tersebut dapat diperbaiki guna memenuhi kepuasan. 5.3 ANALISIS HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERSPEKTIF PELANGGAN SPPBE PTX Hubungan sebab akibat perspektif dapat dilihat dari hubungan sebab akibat antar sasaran strategis pada perspektif. Hubungan antar sasaran strategis pada perspektif dapat dilihat pada Gambar 5. -Jumlah yang loyal image 4 -Indeks kepuasan kepuasan -Lamanya waktu administrasi administrasi 2 3 1 terhadap keluhan INDIKATOR -Jumlah keluhan - Waktu penanganan keluhan Gambar 5. Hubungan Antar Sasaran Strategis Perspektif Pelanggan Hubungan antar sasaran strategis pada perspektif pada akhirnya akan menunjang sasaran strategis peningkatan image dimata. Karena image akan mempengaruhi pendapatan. Jika image baik dimata, maka akan loyal terhadap dengan melakukan pengisian gas di SPPBE PTX. Hal ini akan membuat SPPBE PTX memperoleh kepercayaan dari untuk tidak meninggalkan SPPBE PTX. Keterangan hubungan sebab akibat antar sasaran strategis pada perspektif adalah sebagai berikut: 1. administrasi dengan peningkatan terhadap keluhan. administrasi akan mempengaruhi peningkatan terhadap keluhan. Caranya dengan menggabungkan prosedur kepengurusan administrasi sehingga dapat mempercepat waktu. Hal ini akan mengurangi jumlah keluhan mengenai yang ada pada SPPBE PTX. Hal ini diharapkan agar SPPBE dapat memenuhi keinginan konsumen dengan memberikan yang cepat dan tepat kepada. 2. administrasi dengan peningkatan kepuasan. Kepuasan akan dipengaruhi oleh yang diberikan kepada, dalam hal ini administrasi. SPPBE PTX memberikan yang cepat dan tepat serta membantu dalam mengurus administrasi. terhadap keluhan dengan peningkatan kepuasan. Reka Integra-275

Novirani, dkk terhadap keluhan akan berpengaruh terhadap kepuasan pelangan. Saat merasa kebutuhannya belum tercapai, akan mengeluh terhadap. SPPBE PTX selalu berupaya untuk tanggap dan segera menangani keluhan. Karena SPPBE ingin memenuhi kebutuhan. Apabila kebutuhan terpenuhi maka akan merasa puas. Perusahaan langsung menangani keluhan saat menerima keluhan, sehingga waktu penanganan keluhan dapat lebih cepat. Sehingga tidak menunggu terlalu lama keuhannya ditangani. Hal ini diharapkan merasa puas terhadap SPPBE karena keluhannya ditangani dengan cepat. 3. kepuasan dengan peningkatan image. Sasaran strategis pada perspektif akan menunjang peningkatan image dimata. Saat merasa puas terhadap SPPBE PTX maka image akan baik dimata. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari. Apabila sudah percaya terhadap, maka tidak akan meninggalkan. Sehingga dapat memberikan keuntungan bagi. Setelah dilakukan survei terhadap kepuasan, maka dapat mengetahui tingkat kepuasan. Selain itu dapat mengetahui halhal yang masih dianggap kurang oleh,sehingga terus berusaha untuk memperbaiki hal-hal yang masih dianggap kurang oleh. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan agar tetap melakukan pengisian di SPPBE PTX. 5.3 ANALISIS HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN KETIGA PERSPEKTIF BSC SPPBE PTX Empat perspektif yang ada pada balanced scorecard saling berhubungan antar satu sama lain. Semua perspektif saling menunjang untuk mencapai tujuan. Begitu juga dengan perspektif yang memiliki hubungan dengan perspektif lainnya. Perspektif ditunjang oleh perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Ketiga perspektif tersebut kemudian menunjang perspektif keuangan. Sasaran strategis dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta perspektif proses bisnis internal akan menunjang sasaran strategis kepuasan pada perspektif. Kemudian dari sasaran strategis kepuasan akan menunjang sasaran strategis peningkatan image yang selanjutnya menunjang sasaran strategis peningkatan penjualan pada perspektif keuangan. Hubungan sasaran strategis dan indikator pada perspektif dengan ketiga perspektif lainnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. Reka Integra-276

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pelanggan Perspektif Keuangan kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang tinggi sesuai dengan bidangnya Penurunan waktu lamanya pengisian 1 truk pengangkut tabung LPG agen kepuasan image penjualan - Rasio pendapatan per tenaga kerja (%) - Jumlah pelatihan yang diikuti tenaga kerja selain pelatihan terpusat dari PERTAMINA - Lamanya pengisian 1 truk -Indeks kepuasan -Jumlah yang loyal -Jumlah produk yang terjual Gambar 6 Hubungan Sebab Akibat Perspektif Pelanggan dengan Ketiga Perspektif BSC Lainnya Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa sasaran strategis peningkatan produktivitas tenaga kerja akan menunjang penurunan waktu pengisian gas. Semakin tinggi produktivitas tenaga kerja maka waktu pengisian gas akan semakin cepat. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan. Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh tenaga kerja diharapkan dapat membantu meningkatkan kulitas dan produktivitas tenaga kerja. Sehingga waktu pengisian gas per truk semakin cepat dan tidak menunggu terlalu lama. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan yang kemudian berpengaruh terhadap jumlah loyal. Pelanggan yang sudah merasa puas diharapkan dapat terus melakukan pengisian di SPPBE PTX. Semakin banyaknya jumlah yang loyal maka jumlah produk yang terjual akan semakin banyak. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Pelanggan Perspektif Keuangan kedisiplinan tenaga kerja jaminan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) kepuasan image penjualan - Tingkat kehadiran tenaga kerja (%) - Jumlah operator yg menggunakan APD saat bekerja (%) - Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi (kali). - Jumlah alat pelindung diri (unit). -Indeks kepuasan -Jumlah yang loyal -Jumlah produk yang terjual - Jumlah ramburambu petunjuk dan peringatan (unit). Gambar7 Hubungan Sebab Akibat Perspektif Pelanggan dengan Ketiga Perspektif BSC Lainnya Reka Integra-277

Novirani, dkk Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa peningkatan kedisiplinan tenaga kerja dapat menunjang peningkatan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Pekerja diharapkan disiplin memakai alat pelindung diri dan menaati peraturan sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja. Jika tidak ada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan, maka terhadap tidak terganggu yang berimbas pada image dimata. Kemudian akan menunjang peningkatan penjualan. Perusahaan selalu menekankan kepada tenaga kerja untuk disiplin dan menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dengan memakai APD. Semakin banyak jumlah operator yang memakai APD dapat menurunkan resiko kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang dialami operator dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Hal ini dapat mempengaruhi kepuasan terhadap SPPBE. Kepuasan dapat mempengaruhi jumlah loyal yang megisi gas. Jumlah loyal ini akan mempengaruhi jumlah penjualan. 6. KESIMPULAN 6.1 KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitianadalah bahwa peta strategis yang menghubungkan keterkaitan antar seluruh sasaran strategis pada keempat perspektif BSC, yang saling berkaitan sehingga diharapkan dapat mencapi visi yang telah ditetapkan. Masing-masing perspektif menghasilkan sasaran strategis dan ukuran strategis untuk mengukur kinerja karyawan. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan menunjang perspektif proses bisnis internal. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat bekerja dengan baik. Kepuasan tenaga kerja dapat dicapai dengan memberikan kebutuhan karyawan seperti pemberian gaji sesuai dengan jenis pekerjaannya. Selain itu memberikan pelatihan bagi karyawan untuk membantu karyawan dalam melakukan pekerjaan. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan pada perspektif proses bisnis internal. ini diantaranya dengan meningkatkan kulitas pengisian seperti waktu pengisian yang cepat serta ketepatan pengisian. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kepuasan pada perspektif. kepuasan diukur dengan melakukan survei terhadap palanggan, dengan memberikan kuesioner kepuasan. kepuasan juga dapat dilakukan dengan menangani keluhan. Pelanggan yang merasa puas akan tetap melakukan pengisian gas pada SPPBE PTX. Hal ini akan meningkatkan jumlah pengisian sehingga meningkatkan keuntungan pada perspektif keuangan. Key performance indicator dijadikan untuk prioritas perbaikan bagi, karena memiliki pengaruh yang besar bagi dan dapat mewakili untuk indikatorindikator lainnya. Perspektif menghasilkan sasaran strategis, ukuran strategis, dan key performance indicator seperti pada Tabel 1. Reka Integra-278

Analisis perspektif dengan sasaran strategis pendekatan balanced scorecard (bsc) Tabel 1 Sasaran Strategis, Ukuran Strategis, Dan Key Performance Indicator Pada Perspektif Pelanggan Key Ukuran Strategis Inisiatif Strategi Performance (Indikator) Indicator Sasaran Strategis administrasi image penanganan terhadap keluhan kepuasan Lamanya waktu administrasi Jumlah yang loyal Jumlah keluhan Waktu penanganan keluhan Indeks kepuasan Menggabungkan kepengurusan administrasi Menghubungi agen untuk memberikan informasi serta bertanya mengenai kritik dan saran untuk SPPBE Menyediakan layanan kotak saran dan menyediakan layanan telephon untuk menerima keluhan Menangani keluhan dengan cepat. Melakukan survei terhadap dengan memberikan kuesioner Indeks kepuasan 6.2 SARAN 6.2.1 Saran Untuk Perusahaan Saran untuk adalah agar SPPBE PTX memiliki tim untuk mengukur kinerja agar kinerja dapat meningkat serta dapat memperbaiki hal-hal yang dianggap menjadi kekurangan bagi. Hal ini berguna untuk kemajuan. DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent. (2002). Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi : Balanced Scorecard Dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis Dan Pemerintah. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kaplan, Robert S. Norton, David P. (1996). Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. Harvard Business School Press. Boston, Massachussets. Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi kedua. Salemba Empat. Jakarta. Singarimbun, Masri, Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Lembaga Penelitian dan Pendidikan, Penerangan dan Penerangan Ekonomi. Jakarta. Reka Integra-279