METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2014 Januari 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB IV. PRAKTEK PEMBIBITAN DAN TRANSPLANTING

PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

PENGARUH JARAK LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUMBU DI DALAM RUANGAN

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

PENGUJIAN BEBERAPA NUTRISI HIDROPONIK PADA SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG (THST) TERMODIFIKASI

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN A.

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

HIDROPONIK SUBSTRAT TOMAT DENGAN BERAGAM UKURAN DAN KOMPOSISI SERAT BATANG AREN. Dwi Harjoko Retno Bandriyati Arniputri Warry Dian Santika

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2

PENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari - Maret Penelitian

PENGARUH DAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA WARNA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT PERLAKUAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. METODOLOGI. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. B. Bahan dan Peralatan. C. Metodologi

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

Hidroponik Untuk Pemula. Feri Ferdinan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

Transkripsi:

1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di Greenhouse dan Ruang Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah penyemaian, ruang tanam yang dilapisi alumunium foil dengan dimensi 60 cm x 60 cm x 110 cm, toples tandon nutrisi berdiameter 12 cm dan tinggi 11 cm, pot media tanam, lampu neon 36 watt 10 buah, penggaris, gelas ukur, timbangan, ph meter, TDS meter, luxmeter, kamera digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kailan, arang sekam, air, kain flannel, rockwool, dan larutan nutrisi yang terdiri dari larutan stok A dan stok B.

24 3.3 Metode Penelitian Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dan setiap perlakuan terdapat empat tanaman. Kelima perlakuan tersebut adalah: Perlakuan: (N0) Penyinaran cahaya matahari (di dalam greenhouse) (N1) Jarak lampu 20 cm dari media tanam (N2) Jarak lampu 40 cm dari media tanam (N3) Jarak lampu 60 cm dari media tanam (N4) Jarak lampu 80 cm dari media tanam Gambar penelitian masing-masing perlakuan N2 N1 N4 N3 a b c Keterangan: a) lampu neon b) hidroponik sistem sumbu c) penyangga Gambar 5. Gambar masing-masing perlakuan

25 N2 N1 N4 N3 Gambar 6. Dimensi ruang penanaman (cm)

26 3.4 Pelaksanaan Penelitian Mulai Pembuatan Instalasi Sistem Hidroponik Penyemaian Benih Kailan Penanaman Bibit Kailan ke Masing-masing Perlakuan Pengamatan dan Pengumpulan Data pada Masing-Masing Perlakuan Analisis Data Selesai Gambar 7. Diagram alir penelitian 3.4.1 Pembuatan Ruang Penanaman Ruang penanaman terbuat dari kerangka kayu yang disekat dengan papan triplek berukuran 60 cm x 60 cm x 110 cm yang dilapisi dengan alumunium foil. Kemudian lampu dipasang pada bagian atas kotak ruang penanaman sebanyak 5 buah lampu untuk 2 ruang penanaman, sehingga jumlah lampu yang digunakan sebanyak 10 buah.

27 3.4.2 Pembuatan Sistem Hidroponik Sumbu Hidroponik sistem sumbu (Wick System) dibuat dengan toples plastik, styrofoam, dan pot plastik. Toples yang digunakan memiliki diameter 12 cm dan tinggi 11 cm. Styrofoam dilubangi sesuai ukuran pot kemudian diletakkan diatas toples. Pot dilubangi bagian bawah untuk pemasangan sumbu dan aliran udara. Pasang sumbu pada bagian bawah pot kemudian pot di masukkan ke dalam toples yang telah diberi styrofoam dan diisi nutrisi. pot diisi dengan media tanam sekam bakar. 3.4.3 Penyemaian Sebelum disemai benih kailan direndam dalam air hangat 50-60 C selama satu jam agar benih tumbuh lebih cepat dan serempak. Benih yang telah direndam kemudian disemaikan pada media tanam arang sekam. Penyemaian dilakukan selama 3 minggu dengan dilakukan penyiraman menggunakan larutan nutrisi dengan EC 1.000 µs/cm. Setelah 3 minggu, bibit kailan siap untuk dipindah ke media tanam hidroponik. Bibit dipilih dengan kualitas baik yaitu memiliki daun lebar dan batang yang tegak.

28 3.4.4 Kegiatan Penelitian Semaian bibit kailan yang berukuran seragam, diangkat satu persatu, kemudian ditanam ke dalam sistem hidroponik sumbu yang sudah diisi media tanam berupa arang sekam dan larutan nutrisi. Hidroponik sumbu yang telah ditanami bibit kailan kemudian diletakkan didalam greenhouse selama satu minggu sebagai proses adaptasi. Hal ini bertujuan agar akar tanaman kailan menyatu dengan media tanam sehingga akar tanaman sudah kokoh. Setelah itu kailan diletakkan didalam ruang penanaman yang telah dipasang lampu neon. Jarak lampu neon dari tanaman berbeda-beda untuk masing-masing perlakuan, untuk membedakan jarak tersebut maka tanaman diletakkan diatas penyangga yang terbuat dari kayu. Masing-masing ruang penanaman berisi 4 tanaman sehingga total tanaman dalam ruang penanaman keseluruhan sebanyak 16 tanaman, kemudian ruang penanaman tersebut ditutup dengan kain. Sebagai kontrol, satu perlakuan ditanam di greenhouse dengan penyinaran matahari, sehingga jumlah tanaman keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 20 tanaman. Penyinaran lampu dilakukan selama 24 jam. Jenis lampu dan daya lampu yang digunakan untuk masing-masing perlakuan sama yaitu 5 x 36 watt lampu neon untuk 2 ruang penanaman.

29 3.5 Pengamatan Pengamatan dilakukan pada parameter lingkungan, larutan nutrisi, dan pertumbuhan tanaman. Masing-masing parameter ini ada yang diukur harian, mingguan, dan pengamatan saat panen. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu setelah tanam (MST) atau 21 hari setelah tanam (HST). 3.5.1 Pengamatan Harian Pengukuran yang dilakukan dalam pengamatan harian meliputi: 1. Suhu lingkungan Pengukuran suhu dilakukan untuk melihat perbedaan suhu di greenhouse dan di dalam ruang penanaman. Pengamatan suhu lingkungan dilakukan pada pagi hari (07.00-08.00 WIB), siang hari (12.00-13.00 WIB) dan sore hari (16.00-17.00 WIB). Pengukuran suhu di dalam greenhouse dilakukan dengan cara meletakkan alat pengukur suhu di antara tanaman dan atap greenhouse. Sedangkan pengukuran suhu di dalam ruang penanaman alat pengukur suhu diletakkan di tengah-tengah antara tanaman dan lampu. 2. Kelembaban relatif atau Relatif Humidity (RH) Pengamatan kelembaban dilakukan pada pagi hari (07.00-08.00 WIB), siang hari (12.00-13.00 WIB) dan sore hari (16.00-17.00 WIB). Kelembaban di dalam greenhouse diukur dengan meletakkan alat humidity meter di antara tanaman dan atap greenhouse, sedangkan

30 kelembaban diruang penanaman diukur dengan meletakkan alat humidity meter di tengah-tengah antara tanaman dan lampu. 3. Evapotranspirasi tanaman Pengukuran evapotranspirasi dilakukan untuk melihat volume kehilangan air pada setiap harinya. Evapotranspirasi tanaman diukur dengan cara mengamati perubahan ketinggian air dalam toples menggunakan penggaris. Pengamatan evapotranspirasi tanaman dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB. 4. Intensitas cahaya Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan luxmeter. Luxmeter ditempatkan diantara keempat tanaman dalam perlakuan dengan jarak pengkuran mengikuti pertumbuhan tinggi tanaman. Intensitas cahaya diukur pada pagi hari (07.00-08.00 WIB), siang hari (12.00-13.00 WIB) dan sore hari (16.00-17.00 WIB). 5. Potensial hydrogen (ph) larutan Larutan nutrisi pada setiap tanaman diukur tingkat keasamannya dengan mencelupkan ph meter kedalam toples yang berisi larutan nutrisi dan dilihat hasilnya. 6. Electrical conductivity (EC) Larutan nutrisi pada setiap tanaman diukur tingkat kepekatannya dengan mencelupkan TDS meter ke dalam toples yang berisi larutan nutrisi dan dilihat hasilnya.

31 3.5.2 Pengamatan Mingguan Variabel tanaman yang di ukur meliputi : 1. Jumlah daun per tanaman (helai) Perhitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang telah membuka sempurna pada setiap tanaman. 2. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur dari perbatasan antara akar dan batang sampai daun tertinggi pada masing-masing tanaman. Pengukuran dilakukan mengunakan penggaris. 3. Panjang dan lebar daun (cm) Setiap daun pada masing-masing tanaman diukur panjang dan lebar nya menggunakan penggaris. 4. Luas daun (LD) dan Indeks Luas Daun (ILD) Luas daun (LD) diukur dengan menggunakan metode gravimetri, dengan cara menggambar daun secara langsung pada sehelai kertas A4 yang akan di ukur luasnya. Luas daun di hitung berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas dengan rumus perhitungan sebagai berikut : LD = Dimana : x (LK) LD = Luas daun W r = Berat kertas replika daun W t = Berat total kertas A4 LK = Luas total kertas A4

32 Perhitungan selanjutnya yaitu menghitung Indeks Luas Daun (ILD) dengan rumus : ILD = Dimana LD = Luas daun total per tanaman A = Luas kanopi daun Luas kanopi daun dihitung dengan cara mengambil gambar pada setiap tanaman dengan jarak foto yang sama. Hasil foto di cetak dan di potong mengikuti bentuk daun. Luas kanopi daun di hitung berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas dengan rumus perhitungan sama seperti rumus pengukuran luas daun (LD). 3.5.3 Pengamatan Saat Panen Tanaman kailan di panen pada 21 hari setelah tanam (HST). Kailan yang siap panen memiliki ciri-ciri fisik yaitu tanaman belum berbunga, batang dan daun belum terlihat menua, dan batang masih dalam keadaan lunak Pengamatan saat panen meliputi: 1. Bobot brangkasan total Tanaman hasil panen pada masing-masing perlakuan ditimbang seluruhnya beserta akarnya menggunakan timbangan. 2. Bobot brangkasan atas (tajuk) tanaman

33 Tanaman dipotong bagian akarnya, kemudian ditimbang bobot atas (tajuk) tanaman menggunakan timbangan. 3. Bobot brangkasan bawah (akar) tanaman Bobot brangkasan bawah tanaman diperoleh dari pengurangan bobot brangkasan total dengan berat tajuk tanaman. 3.6 Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan data produksi tanaman dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT.