PENGARUH EXERCISE TERHADAP BERAT LEMAK VISERAL DAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA MENCIT OBESITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara mengingat beban biaya serta morbiditas dan mortalitas yang

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

ABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perempuan ideal adalah model kurus dan langsing, obesitas dipandang sebagai

PERBANDINGAN PENGARUH LARI RUTIN DENGAN LARI RUTIN DITAMBAH LATIHAN OTOT INTI TERHADAP LINGKAR PINGGANG PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP

EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK. Miracle, 2012, Pembimbing I : Hj. Sri Utami S, Dra., M.kes Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

Hubungan Kebugaran Jasmani Dan Lemak Tubuh Pada Kelompok Senam Dan Kelompok Tidak Senam

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

EFEK DAGING BUAH NAGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

HUBUNGAN PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium. guajava Linn) TERHADAP KADAR KOLESTEROL MENCIT. (Mus musculus) DIABETIK

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH PEMBERIAN SENAM AEROBIC INTENSITAS SEDANG DAN TINGGI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN. Naskah Publikasi. Disusun oleh :

PERAN LATIHAN FISIK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA INDIVIDU OVERWEIGHT ATAU OBESITAS YANG MENDAPATKAN KONSELING GIZI TENTANG LOW CALORIE DIET

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak. abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan sosial. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA WANITA USIA PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan prevalensi terjadinya berat badan berlebih (overweight)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

JST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

Gambaran upaya penurunan berat badan melalui olahraga aerobik pada remaja obes Kelas X Tahun 2016 di SMA Kristen Irene Manado

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

KARYA TULIS ILMIAH. EVALUASI EFEK TEH JATI CINA (Cassia angustifolia Vahl.) TERHADAP KADAR ALBUMIN PLASMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) OBES

AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS SENTRAL PADA WANITA DI KELURAHAN TANAH PATAH KOTA BENGKULU

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

PENGARUH INJEKSI LEPTIN JANGKA PENDEK TERHADAP KADAR ADIPONEKTIN DALAM SERUM Rattus norvegicus STRAIN WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.

PERBEDAAN KETEBALAN LEMAK ABDOMINAL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK HIGH IMPACT PADA WANITA DI SANGGAR SENAM BENGAWAN SPORT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH EXERCISE TERHADAP BERAT LEMAK VISERAL DAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA MENCIT OBESITAS EFFECT OF EXERCISE ON VISCERAL FAT WEIGHT AND TOTAL CHOLESTEROL LEVELS IN OBESE MICE Dewi Hestiani K 1, Agussalim Bukhari 2, Ilhamjaya Patellongi 3 1 Bagian Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, 2 Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, 3 Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Dewi Hestiani K, S.Kep Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar, 90245 HP : 082197235528 Email : deeheztyadien@yahoo.co.id

Abstrak Latihan fisik dipilih oleh sebagian masyarakat untuk mengatasi obesitas utamanya dalam menurunkan berat badan, lingkar perut, lemak dan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Forced Exercise dan Voluntary Exercise terhadap berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol darah pada mencit obesitas. Desain penelitian adalah Eksperimental dengan rancangan Static Group Comparison dengan jumlah sampel sebanyak 21 ekor mencit obesitas yang terbagi menjadi 3 kelompok sampel. Data yang dikumpulkan meliputi berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi Forced Exercise selama 8 minggu berat badan mencit menurun 13,05 gram, lingkar perut menurun 5,4 cm, dan setelah intervensi Voluntary Exercise selama 8 minggu berat badan mencit menurun 13,30 gram, lingkar perut menurun 6,2 cm. Berat lemak viseral pada ketiga kelompok adalah 0,14 gram pada kelompok Obese + Forced Exercise, 0,09 gram pada kelompok Obese + Voluntary Exercise dan 0,37 gram pada kelompok obesitas. Kadar kolesterol total pada ketiga kelompok adalah 109,42 gr/dl pada kelompok Obese + Forced Exercise,104,28 gr/dl pada kelompok Obese + Voluntary Exercise dan 130,14 gr/dl pada kelompok obesitas. Dapat disimpulkan bahwa Voluntary Exercise memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan Forced Exercise dalam penurunan berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol darah. Diharapkan penerapan Voluntary Exercise dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mengatasi obesitas. Kata kunci : Forced Exercise, Voluntary Exercise, Berat Badan, Lingkar Perut, Lemak Viseral Abstract Physical exercise is chosen by the majority of society to overcome the main obesity in losing weight, waist circumference, fat and cholesterol. The aims of the study to determine the effect Forced and Voluntary Exercise Exercise on body weight, waist circumference, visceral fat weight and blood cholesterol levels in obese mice. This experimental research was designed with Static Group Comparison with a total sample of 21 obese mice were divided into 3 groups of samples. Data collected were body weight, waist circumference, visceral fat weight and total cholesterol levels. The results of the study indicated that after intervention Forced Exercise for 8 weeks mice body weight decreased by 13.05 grams, abdominal circumference decreased by 5.4 cm, and after the intervention of Voluntary Exercise during the 8-week body weight of mice decreased to 13.30 grams, abdominal circumference decreased 6,2 cm. Visceral fat weight in all three groups was 0.14 grams of the group Obese + Forced Exercise, 0.09 grams of the group Obese + Voluntary Exercise and 0.37 grams in the obese group. Total cholesterol levels in all three groups was 109.42 g / dl in group Obese + Forced Exercise, 104.28 g / dl in group Obese + Voluntary Exercise and 130.14 g / dl in the obese group. It can be concluded that the Voluntary Exercise gives a greater influence than the Forced Exercise in weight loss, abdominal circumference, visceral fat weight and blood cholesterol levels. It is expected the application of Voluntary Exercise can be applied in daily life as an attempt to overcome obesity. Keywords: Forced Exercise, Voluntary Exercise, Weight, Abdominal circumference, visceral fat

PENDAHULUAN Salah satu masalah yang meningkatkan risiko gangguan kesehatan di negara maju maupun negara berkembang adalah obesitas. Menurut WHO lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan lebih atau obesitas. Obesitas berhubungan erat dengan gangguan jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus, gangguan keseimbangan kolesterol darah dan penyakit sindrom metabolik yang lain (Nurmalina, 2011). Masalah obesitas meningkat cepat di berbagai belahan dunia menuju proporsi epidemik. Di negara maju obesitas telah menjadi epidemi yang memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap angka kesakitan dan kontribusi 15-20% bagi angka kematian. Sedangkan menurut Euromonitor International, tingkat pertumbuhan obesitas di sejumlah negara berkembang tahun 2010, yakni vietnam 22,5%, Hongkong 17,8%, India 10%, dan Korea Selatan 8,07%, Selandia Baru 5,2% (Barbara et al., 2009). Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menangani masalah obesitas, antara lain : dengan diet, terapi psikologis dan olahraga. Dengan mengatur diet, kalori yang masuk ke dalam tubuh dapat diseimbangkan dengan kalori yang dikeluarkan sehingga obesitas dapat diturunkan. Olahraga juga menangani obesitas. Latihan fisik pada senam aerobik yang dilakukan selama 50 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu dapat mengendalikan berat badan, tekanan darah dan kolesterol atau lemak di dalam darah (Adiwinanto, 2008). Lemak tidak terdistribusi secara merata di seluruh tubuh. Deposit terbesar lemak terletak di area subkutan sebagai lemak subkutan yaitu 80% dari seluruh lemak tubuh, sementara sisanya di viseral sebagai lemak viseral yang terdapat dalam rongga abdomen dan rongga dada. Lemak viseral terutama di rongga abdominal memungkinkan terjadinya komplikasi metabolik yang meningkatkan risiko terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Mengingat distribusi lemak tidak merata dan metode skinfold hanya dapat digunakan untuk mengukut tebal lemak di bawah kulit (lemak subkutan) dan sulit untuk dilakukan pada lemak viseral utamanya yang terdapat pada rongga dada, diperlukan sebuah penelitian yang dapat melakukan penilaian terhadap lemak viseral yang terdapat di rongga dada utamanya lemak viseral jantung dan pada rongga perut atau epididimal fat dengan cara menghitung berat lemak viseral dan melihat struktur lemak viseral (Drolet et al., 2011). Gangguan fungsi insulin merupakan kondisi yang diakibatkan juga oleh obesitas, yang memberikan dampak pada gangguan metabolisme lemak yang meningkatkan kadar kolesterol. Pemberian latihan diharapkan dapat memperbaiki sistem metabolisme utamanya metabolisme lemak dan menyeimbangkan kembali kadar kolesterol dalam darah (Rachmat dkk., 2009)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Forced Exercise dan Voluntary Exercise terhadap Berat Lemak Viseral dan Kadar Kolesterol Total pada Mencit Obesitas. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Animal Fakultas Kedokteran Unhas dan Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan Unhas. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen denga rancangan Static Group Comparison. Rancangan ini membandingkan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan pengukuran sebelum dan setelah perlakuan (Notoatmodjo, 2010). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Mencit ( Mus Musculus) sebanyak 21 ekor yang terbagi dalam 3 kelompok. kelompok 1 ( obesitas + forced Exercise sebagai kelompok perlakuan 1), kelompok 2 (o besitas + Voluntary Exercise sebagai kelompok perlakuan), kelompok 3 (mencit obesitas tanpa exercise sebagai kelompok kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yang memenuhi syarat inklusi untuk diteliti yaitu Mencit (Mus Musculus) yang berumur 10-12 minggu dan Berjenis kelamin jantan, Berat badan 30 gram. Sampel diekslusi jika mencit tidak sehat dan tidak mengikuti latihan, dan didrop Out jika mencit yang mati selama eksperiment. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menmeriksa Kadar kolesterol total dengan mengambil darah dari ekor yang telah desinfeksi menggunakan alcohol yang selanjutnya dipotong sepanjang ± 0,3 cm. kolesterol total kemudian diukur dengan alat tes kolesterol dengan subyek darah yang diteteskan pada strip kolesterol. Sedangkan lemak viseral diperiksa dengan cara membedah dan mengambil jaringan lemak viseral pada daerah epipimis yang selanjutnya ditimbang dengan neraca analitik. HASIL Uji Kruskal Wallis seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. bertujuan untuk mengetahui perbedaan berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Hasil uji ini menunjukkan nilai p = 0,02 atau nilai p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada perubahan berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese.

Untuk membandingkan dua di antara tiga kelompok dan melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan berat lemak viseral yang lebih bermakna dibandingkan dengan kelompok yang lain, maka dilakukan uji Post Hos Mann-Whitney Test sesuai yang ditampilkan pada tabel 2. Adapun hasil uji ini ditunjukkan dengan nilai p pada masing-masing pasangan kelompok yang dibandingkan. Pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise diperoleh nilai p = 0,18 atau p > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise. Demikian pula pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese menunjukkan nilai p = 0,08 atau p > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese. Sedangkan pada perbandingan antara kelompok Obese + dan Obese + Voluntary Exercise menunjukkan nilai p = 0,02 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese dan Obese + Voluntary Exercise. Namun, pada gambar 1. tetap terlihat perbedaan berat lemak viseral pada kedua kelompok tersebut. Uji One Way Anova seperti yang ditunjukkan pada tabel 3. bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Hasil uji ini menunjukkan nilai p = 0,00 atau nilai p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Untuk membandingkan dua di antara tiga kelompok dan melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan kadar kolesterol total yang lebih bermakna dibandingkan dengan kelompok yang lain, maka dilakukan uji Post Hos LSD Test seperti yang terlihat pada tabel 4. Adapun hasil uji ini ditunjukkan dengan nilai p pada masing-masing pasangan kelompok yang dibandingkan. Pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise diperoleh nilai p = 0,02 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise. Demikian pula pada perbandingan antara kelompok Obese + Voluntary Exercise dan Obese menunjukkan nilai p = 0,00 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Dan pada perbandingan antara kelompok Obese + dan Obese + Forced Exercise menunjukkan nilai p = 0,00 atau p <

0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese dan Obese + Forced Exercise. PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat perbedaan yang signifikan pada berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol total antara mencit obesitas tanpa exercise, mencit obesitas yang diberikan Forced Exercise dan mencit obesitas yang diberikan Voluntary Exercise. Aktivitas fisik merupakan istilah umum untuk segala sesuatu pergerakan tubuh karena aktivitas otot yang akan meningkatkan kebutuhan energi. Berbagai hipotetsis menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat mengontrol berat badan melalui proses meningkatkan energi expenditure, memperbaiki kapasitas aerobik, memperbaiki komposisi tubuh, meningkatkan kapasitas mobilisasi dan oksidasi lemak, mengontrol asupan makanan dengan cara mengendalikan selera makan dan asupan makanan tinggi lemak, meningkatkan respon termogenesis, meningkatkan sensivitas insulin serta memperbaiki profil lipid darah (Andrea et al., 2013). Dari hasil penelitian latihan fisik jauh lebih baik dalam menurunkan berat badan dibandingkan intervensi diet dan terapi psikologis. Latihan olahraga mempunyai pengaruh yang jelas pada penurunan kolesterol. Wilmore & Costill menyebutkan bahwa obesitas memicu terjadinya banyak risiko bagi kesehatan dan latihan fisik merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kelebihan lemak sekaligus untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani yang baik (Vissers et al., 2013). Latihan fisik berpengaruh dalam peningkatan oksidasi karbohidrat terjadi peningkatan jumlah, ukuran, dan daerah permukaan membran mitokondria, serta meningkatnya kegiatan atau konsentrasi enzim yang terlibat di dalam daur siklus krebs dan sistem transport elektron, sedangkan pada oksidasi lemak diketahui dengan adanya peningkatan penyimpanan trigliserida di dalam intramuskular, yang disimpan dalam bentuk lemak, meningkatnya pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan lemak, sehingga tersedianya lemak sebagai bahan bakar, serta meningkatnya kegiatan enzim yang terlibat di dalam aktivitas transport, dan pemecahan lemak. Aktivitas otot merupakan salah satu jalan untuk memindahkan lemak dari jaringan adipose kemudian membakarnya menjadi energi di otot (Brian et al., 2009). Para ahli fisiologi olahraga mengemukakan bahwa olahraga umumnya mengurangi presentasi lemak tubuh dan meingkatkan massa otot, serta meningkatkan presentasi jaringan

non-lemak. Selain itu disebutkan pula bahwa program olahlaga aerob dapat mengurangi risiko penyakit yang dihubungkan dengan obesistas (Sheerwood, 2012). Oscai dan Holloszy membandingkan antara efek dari diet dan latihan pada komposisi tubuh beberapa ekor rat, di mana dalam eksperimen itu kelompok di bagi menjadi dua dengan berat badan awal yang sama antara dua kelompok. Selanjutnya salah satu kelompok diberikan diet (pembatasan makanan) dan kelompok yang lain diberikan latihan (renang) selama 18 minggu dan didapatkan kesimpulan bahwa latihan lebih banyak menyebabkan penurunan berat badan. Penurunan berat badan pada sebagai pengaruh dari olahraga bersamaan dengan penurunan massa lemak, lingkar perut, dan kadar kolesterol (Sudibjo, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa Voluntary Exercise memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan Forced Exercise dalam menurunkan berat lemak viseral, dan kadar kolesterol total pada mencit obesitas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pembaca untuk mengaplikasikan voluntary exercise atau latihan dengan intesitas ringan yang dikerjakan secara kontinyu ke dalam aktivitas keseharian. Selain itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Adiwinanto Wahyu. (2008). Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah terhadap Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kesegaran Kardiorespirasi pada Remaja Obesitas (Tesis). Semarang : Universitas Diponegoro Andrea Egger et al. (2013). The Effect of Aerobic Exercise on Intrahepatocellular and Intramyocellular Lipids in Healthy Subjects. Bren Swizterland : University of Bern. Barbara J Nicklas et al. (2009). Effect of Exercise Intensity on Abdominal Fat Loss during Calorie Restriction in Overweight and Obese Postmenopausal Women : a randominazed. Controlled trial. USA : American Society for Nutrition Brian AI et al. (2008). Effect of Exercise Training Intensity on Abdominal Visceral Fat and Body Composition. NIH Public Access. San Diego : University of California Drolet et al. (2008). Hypertrophy and Hyperplasia of Abdominal Adipose Tissues in Women. International Journal of Obesity : Nature Publishing Group. Notoatmodjo Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nurmalina Rina. (2011). Pencegahan & Manajemen Obesitas : Panduan Untuk Keluarga. Jakarta : Elex Media Komputindo Racmat Soegih & Kunkun K.W. (2009). Obesitas : Permaslahan dan Terapi Klinis. Jakarta : Sagung Seto Sheerwood. (2012). Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC Sudibjo Prijo. (2009). Beberapa Pertimbangan dalam Pemilihan Metode untuk Mengestimasi Lemak Badan. Jurnal Universitas Sumatera Utara Vissers et al. (2013). The Effect of Exercise on Visceral Adipose Tissue in Overweight Adults : A Systematic Review and Meta Analys. Open Access. Swizterland : Bern University of Applied Sciences.

Lampiran Tabel 1. Hasil Uji Kruskal Wallis Perbedaan Berat Lemak Viseral Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Mean ± SD Kruskal Wallis 1 0,14 ± 0,78 p = 0,02 2 0,09 ± 0,60 3 0,37 ± 0,19 Tabel 2. Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney Test Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Perbedaan Rata-Rata Post Hoc Test 1 vs 2 0.05 p = 0.18 1 vs 3-0,23 p = 0.08 2 vs 3-0.28 p = 0.02 Tabel 3. Hasil Uji One Way Anova Perbedaan Kadar Kolesterol Total Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Mean ± SD One Way Anova 1 109.42 ± 3.73 p = 0.00 2 104.28 ± 1.60 3 130.14 ± 5.69 Tabel 4. Hasil Uji One Way Anova Perubahan Lingkar Perut Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Perbedaan Rata-Rata Post Hoc Test 1 vs 2 5.14 p = 0.02 2 vs 3-25.85 p = 0.00 3 vs 1 20.71 p = 0.00

Gambar 1. Perbedaan Berat Lemak Viseral 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 berat lemak viseral (gram) 0.37 berat lemak viseral (gram) 0.14 0.09 Obese + Fex Obese + Vex Obese