ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

PROGRAM AKSELERASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi 20%, maupun target

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB V. MATRIKS RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dengan pesat dalam 4 dekade

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Efektif Intervensi Gizi dan Perkembangannya di Indonesia Oleh Prof. (Em) Soekirman Yay. Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

Dinas Kesehatan Aceh 2016

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Developments Program), Indonesia menempati urutan ke 111

SURVEILANS GIZI (Direktorat Gizi Masyarakat)

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Perancangan sistem..., Septiawati, FKM UI, Univerasitas Indonesia

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Setiap manusia mengalami siklus kehidupan mulai dari dalam. kandungan (janin), berkembang menjadi bayi, tumbuh menjadi anak,

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI YUSNIWATI, SKM, M. KES DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian negara berkembang di dunia termasuk Indonesia menjadi salah satu

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

One Day No Rice (sebuah evaluasi)

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

Arah Pembangunan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

D. Kerangka Konsep 1. Infrastruktur 2. Pertanian 3. Pendidikan 4. Kesehatan 5. Ekonomi DIFUSI MODEL PRE

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

WALIKOTA PROBOLINGGO

dibawah usia 5 tahun (Anonim, Kompas, Mei 2005). Hal ini juga golongan masyarakat rentan gizi (Sediaoetama,1999).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan. terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI Kuliah Pembekalan KKP 2012 DR. Ikeu Tanziha Pengertian Pengertian analisis situasi pangan dan gizi adalah kegiatan pengamatan terhadap kondisi pangan dan gizi masyarakat yang bertujuan agar pengambilan keputusan dalam penentuan kebijakan dan program-program dapat terarah kepada perbaikan pangan dan gizi masyarakat terutama dari golongan miskin. 1

Tujuan Analisis situasi pangan dan gizi Analisis situasi pangan dan gizi bertujuan untuk menyediakan informasi secara berkesinambungan tentang keadaan pangan dan gizi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. lima tujuan khusus, yaitu 1. Memberikan gambaran tentang keadaan pangan dan gizi penduduk terutama golongan penduduk berisiko tinggi terhadap kerawanan pangan dan gizi. Sehingga diketahui sifat dan besaran masalah pangan dan gizi, serta perubahannya. Dengan mengetahui masalah gizi kelompok rawan ini maka manajemen program perbaikan gizi yang bersifat promotif, preventif dan rehabilitatif dapat lebih ditingkatkan, termasuk dalam hal penentuan sasaran wilayah maupun individunya. 2

5 Tujuan khusus 2. Menyediakan informasi bagi analisis penyebab dan faktor-faktor yang berkaitan sehingga dapat menetapkan pilihan upaya pencegahan yang mungkin langsung atau tidak langsung terkait dengan program pangan dan gizi. 3. Untuk menunjang pengambilan keputusan oleh pemerintah di berbagai tingkat admnistrasi yang berkaitan dengan penyusunan prioritas dan pengaturan sumberdaya dan dana untuk memenuhi kebutuhan program pangan dan gizi baik dalam keadaan normal maupun darurat. PENYEBAB MASALAH GIZI STATUS GIZI ASUPAN ZAT GIZI PENYAKIT INFEKSI PENYEBAB LANGSUNG Ketersediaan Pangan RT Perawatan Anak dan Ibu hamil Pelayanan/ Fasilitas Kesehatan PENYEBAB TAK LANGSUNG KEMISKINAN, TKT. PENDIDIKAN RENDAH, KETERSEDIAAN PANGAN DI MASY. MENURUN, DAN SEMPITNYA LAPANGAN KERJA MASALAH UTAMA KRISIS EKONOMI DAN POLITIK MASALAH DASAR 3

5 Tujuan khusus 4. Meningkatkan kemampuan prediksi daerah didasarkan atas kecenderungan yang terjadi saat ini, dalam memperkirakan kemungkinan perubahan keadaan pangan dan gizi yang akan terjadi. Bila hal ini dikaitkan dengan potensi, sumberdaya dan dana yang tersedia, maka akan membantu dalam merumuskan kebijakan. 5. Memantau program pangan dan gizi serta menilai efektivitas dalam pelaksanaannya. 6 Perumusan kebijakan, Perencanaan dan Evaluasi Program baik Jangka panjang maupun Jangka pendek, Pengambilan Keputusan ataupun Tindakan Penanganan Masalah Krisis Pangan dan Gizi 4

Ruang Lingkup Analisis situasi pangan dan gizi 1. Pengumpulan data (primer atau sekunder) 2. Pengolahan dan analisis data 3. Penyajian dan diseminasi informasi PREVALENSI BALITA GIZI KURANG MENURUT KABUPATEN TAHUN 2005 < 20 % ( Rendah dan Sedang ) 88 Kab 20 29 % ( Tinggi ) 122 Kab 30-40 % ( Sangat Tinggi ) 75 Kab > 40 % ( Sangat Tinggi ) 35 Kab 5

Pemantauan/Peramalan situasi pangan dan gizi dan faktor-faktor yang berkaitan (SIDI) 90 T-1 T-2 Kewaspadaan untuk Tindakan segera pencegahan memburuknya keadaan Analisis situasi pangan dan Gizi Dan Faktor penyebab Implementasi Program Pangan dan Gizi Kebijakan dan Perencanaan Program Pangan dan Gizi, dan Evaluasi Analisis situasi pangan dan Gizi Dan Faktor penyebab 11 Kaitan antara Penyediaan Informasi Pangan dan Gizi dan Pemanfaatannya untuk Tindakan PENYEDIA INFORMASI (SKPG) - Penyajian informasi - Diseminasi - Advokasi - Pengumpulan data - Analisis data (pemetaan, peramalan & pengamatan PEMANFAATAN INFORMASI OLEH PELAKSANA PROGRAM LINTAS-SEKTOR - Pengambilan keputusan - Perumusan kebijakan - Perencanaan program Tindakan intervensi: - Darurat - Jangka pendek - Jangka panjang ADVOKASI SKPG, MANADO 19/06/ 7 6

Keluaran 1. Situasi pangan dan gizi serta faktor-faktor yang berkaitan 2. Rekomendasi rencana aksi intervensi pangan dan gizi kepada pemda setempat Gambar 1 Sistem Ketahanan Pangan INPUT Kebijakan dan Kinerja Sektor Ekonomi, Sosial dan Politk : Ekonomi Pertanian, Perikanan, Kehutanan Prasarana/ Sarana Lahan/Pertanah an Sumberdaya Air/Irigasi Perhubungan/ transportasi Permodalan Kesra Kependudukan NASIONAL, PROVINSI, KABUPATEN KETERSE- DIAAN PANGAN DISTRIBUSI PANGAN KONSUMSI RUMAH TANGGA PENDAPAT-AN & AKSES PANGAN PENGELOLAAN KONSUMSI & POLA ASUH KELUARGA SANITASI & KESEHATAN INDIVIDU KONSUMSI SESUAI KEBUTUHAN GIZI PEMANFA-ATAN OLEH TUBUH S T A T U S G I Z O U T P U T Pemenuh-an Hak Atas Pangan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas Pendidikan Kesehatan Stabilitas dan Keamanan Nasional PANGAN I Ketahanan Nasional 7

PEMANFAATAN INFORMASI UNTUK PENANGGULANGAN KRISIS PANGAN ( PEMANTAUAN INTENSIF TINGKAT RT ) 13 HASIL PANTAUAN Konsumsi Makanan RT Miskin Oleh Pokja KPG Tk. DESA TINDAKAN PENANGGULANGAN Operasi Pasar, Pembagian Sembako Cuma-cuma Padat Karya, Dll. Pokja KPG Tk. KECAMATAN KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN Pokja KPG Tk. KABUPATEN KOORDINASI TINGKAT KABUPATEN PEMANFAATAN INFORMASI UNTUK PENANGGULANGAN MASALAH GIZI ( PEMANTAUAN INTENSIF INDIVIDU ) 14 HASIL PANTAUAN Status Gizi Balita, Gizi Buruk, HO Bumil KEK, BBLR Oleh Kader POSYANDU + Bidan Desa ( Di DESA ) TINDAKAN PENANGGULANGAN P.M.T, Pengobatan/ Rehabilitasi, Dll. PUSKESMAS KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN KESEHATAN KAB/KOTA KOORDINASI TINGKAT KABUPATEN 8

15 WAH... Kalau begitu kita harus BEKERJA KERAS mengumpulkan DATA untuk keperluan SKPG ini OH... Tidak perlu PAK karena SEBAGIAN BESAR DATA yang kita perlukan hanya tinggal MENYALIN dari LAPORAN RUTIN Instansi 16 9

17 1. Menyalin laporan rutin data Luas Tanam, Luas Kerusakan, Luas Panen dan Produksi dari Instansi Pertanian 2. Menyalin laporan rutin data Jml. Keluarga Miskin dari BKKBN 3. Menyalin laporan rutin data Harga Pangan Pokok dari Kantor Statistik atau DOLOG 18 4. Menyalin laporan rutin data Status Gizi dan Konsumsi Makanan dari instansi Kesehatan KAB/KOTA dan menerima Laporan Pokja KPG Kecamatan 5. Mengolah dan analisis data indikator untuk Pemetaan Tahunan dan/atau Peramalan Berkala Situasi Pangan dan Gizi 6. Melaporkan hasil analisis ke Forum Koordinasi Pemda KAB/KOTA dan ke Pokja KPG PROPINSI 10

21 22 1. Melakukan kegiatan pengamatan intensif terhadap Pola Konsumsi Makanan 20 RT miskin dengan mencatat: Perubahan frekuensi makan Perubahan jenis bhn makanan pokok Perubahan jumlah konsumsi 11

24 1. SETIAP BULAN: Melakukan penimbangan balita di Posyandu sesuai tugasnya 2. SETIAP SAAT: Mengidentifikasi kasus gizi buruk: Kwasiorkor/Marasmus, HO Mengidentifikasi Bumil dan Buteki KEK Mencatat BBLR 3. Melihat laporan hasil Penimbangan dan Pengamatan di Posyandu TUGAS KADER POSYANDU & BIDAN DESA SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR PELAYANAN KESEHATAN Intervensi jangka menengah/ panjang Intervensi jangka pendek, darurat SELURUH KELUARGA 1.Penyuluhan/Konseling Gizi; a. ASI eksklusif dan MP- ASI b. Gizi seimbang c. Pola asuh ibu dan anak 2. Pemantauan pertumbuhan anak 3. Penggunaan garam beryodium 4. Pemanfaatan pekarangan 5. Peningkatan daya beli emua Balita Punya KMS Sehat, BB Naik (N) Sehat, BB Naik (N) POSYANDU Penimbangan balita (D) Konseling Suplementasi gizi Pelayanan kesehatan dasar PMT Pemulihan Konseling Sembuh, tidak perlu SISTEM KEWASPADAAN KELUARGA MISKIN PMT PANGAN DAN GIZI BGM, Gizi buruk, sakit BB Tidak naik (T), Gizi kurang Sembuh perlu PMT Puskesma s Rumah Sakit 12

3. Tingkat pendidikan 4. Kesempatan kerja 5/8/2012 MASALAH GIZI Makanan tidak seimbang (Konsumsi energi: 50% AKG; konsumsi protein: 50% AKG) Ketersediaan pangan sebagian RT belum cukup Prod. Beras di 2 kec.defisit - Pemanfaatan lahan sawah blm optimal - Penerapan teknologi 44,8% - Irigasi blm memadai - Intensitas pertanaman 1-2 kl /th Prod. daging & telur, 5 kec defisit Prod ikan, 2 kec defisit Prod sayur, defisit Status penggarap & buruh Jaminan pasar/kemitraan (-) 32 % masy pengeluaran mkn <Rp 60 ribu/bulan) Gizi Kurang : 18,8 % Gizi Buruk : 6,8% Kurang Iodium : 8,9% Pola asuh anak Pendidikan Tdk Tmt SD : 33,5 % Tamat SD : 34,8 % > SLTP : 31,2 % Kemiskinan 1999 : 32,05 % 2000 : 31,79 % Pemberdayaan masyarakat Partisipasi masy (D/S) = 20,6% Kecenderungan belum berpihak pd klpk miskin Penyakit infeksi Kejadian Diare :1,7% ISPA : 1999: 17,6% 2000: 15,3% Malaria: 1999: 4,5 % 2000: 4,4% Sanitasi, air bersih/ Pelayanan kes. Sarana jamban : 1999 : 32,6% 2000 : 36,5% Sarana Air Bersih 1999 : 76,6 % 2000 : 78,9% Ratio: Pusk/pddk: 1 : 21.628 Posy./kader: 1 : 2 Posy./balita: 1 :113 Dokter/pddk: 1:7875 Paramedis/pddk: 1:693 Bidan/pddk: 1:1650 6. Daya beli keluarga 2. Harga pangan 1. Ketersediaan pangan di masyarakat 5. Pendapatan keluarga 7. Ketersediaan pangan keluarga Distribusi 9. Kebersihan lingkungan, higiene perorangan STATUS GIZI 8. Pola Asuh/Perawatan anggota keluarga 10. Akses ke pelayanan kesehatan 11. Jumlah ART Ketersediaan Pelayanan kesehatan Produksi/impor bahan pangan 26 13

KEGAGALAN PRODUKSI Sangat dini KEWASPADAAN DINI SKPG KRISIS EKONOMI, POLITIK, dll. Pendapatan menurun Ketersediaan Pangan di Masy kurang Cukup dini Ketersediaan Pangan RT kurang Asupan Zat gizi kurang Kurang dini Cegah Daya beli menurun Infeksi SKD: Deteksi, Cegah dan Tanggulangi KURANG GIZI 28 Pokok Bahasan 6 IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN DATA/LAPORAN UNTUK ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI 14

29 JENIS DATA DAN SUMBERNYA INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA 1. Status Gizi Jumlah balita gizi kurang 2. Status pertum- Buhan balita SKDN dan BGM - Posyandu 3. Bayi BBLR Jml. bayi lahir dgn berat < 2500 gram 4. Ketersediaan Pangan keluarga Konsumsi energi & Protein keluarga 5. Penyakit infeksi Jumlah kejadian diare, campak, ispa PSG/Bulan penimbangan - Dinkes Laporan SKDN Dinkes Kohor bayi Dinkes/Puskesmas PKG Dinkes Laporan penyakit Dinkes/Puskesmas 6. Keadaan Sosek Jumlah KK miskin Daftar KK miskin BKKBN/BPS 30 INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA 7. Daya beli Sebaran penduduk menurut jns pekerj. 8. Pendidikan Sebaran penduduk menurut pendid. 9. Produksi tanaman pangan pokok 10. Ketersediaan Protein hewani a. Perkiraan produksi b. Luas lahan produktif c. Luas tanam d. Luas kerusakan e. Luas panen Jumlah berbagai jenis ternak BPS BPS dan Diknas/BKKBN Dinas pertanian tanaman pangan Dinas peternakan/ perikanan 15

31 INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA 11. Sarana pelayanan kesehatan a. Jml. Puskesmas b. Jumlah BP c. Jumlah Polindes d. Jml. Tenaga medis/paramedia e. dll. 12. Kesling Jml. Keluarga dgn sarana JAGA yang memadai 13. Sarana air Bersih (SAB) Jml. Keluarga yang menggunakan sarana air bersih Statistik Kesehatan Dinkes Dinkes Dinkes - PU 32 INFORMASI JENIS DATA SUMBER DATA 14. Demografi Jml. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin 15. Impor bahan makanan pokok 16. Tingkat ketersediaan bahan makanan Jumlah bahan mkn pokok yang masuk Neraca Bahan Makanan (NBM) kabupaten BPS Dolog 17. Kondisi Rumah Status rumah sehat PKK 18. InsMas Jumlah dan jenis lembaga kemasy. Diperta TP dan BPS KPM 16

33 CONTOH: Masalah PG dan Strategi Penanggulangan KECAMATAN MASALAH KEGIATAN 1... 1. Kesling 2. Air bersih 3. Kemiskinan 4. Kesemp. Kerja 5. Partisipasi rendah 2. 1. Produksi 2. Penyakit infek 3. Pengetahuan 4. Perilaku gizi 3.. 1. Pendidikan 2. Kemiskinan 3. Jumlah KK 4. Air bersih 5. Pola makan 34 Bentuk Analisis data 1. Analisis yang bersifat kroseksional perbandingan antar wilayah 2. Analisis yang bersifat melihat kecenderungan data menurut waktu dalam satu periode (tahunan, bulanan) 3. Analisis data untuk mempelajari hubungan antar beberapa faktor 17

35 c. Penyajian Hasil Olah Data 1. Penyajian dalam bentuk Tabel CONTOH: Hasil pengolahan kroseksional Kecamatan 1. Prev Gizi Kurang % D/S % N/D Jml. Ins. Diare % KK miskin 2. 3. 4. 5. dst 18