Sessi Lingkungan Perdagangan Internasional yang Dinamis Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. http://moebarak.wordpress.com
Dengan Ekonomi Global Tercipta Pasar Dunia yang Kompetitif Terbentuk Pasar-pasar Baru yang menguntungkan bagi Pemasar Pasar-pasar Kecil tumbuh cukup besar untuk menjadi peluang bisnis Konsumen diuntungkan dgn terbukanya kesempatan untuk memperoleh produk dengan harga relatif rendah
Setiap negara cenderung mengendalikan perdagangan internasional demi keuntungan mereka sendiri Ketika Kompetisi meningkat, Kecenderungan ke arah proteksionisme terjadi Dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) merupakan salah satu kemenangan terbesar untuk perdagangan g bebas selama beberapa dekade
Pada akhir dekade abad ke-20, perubahan-perubahan besar dalam cara dunia melakukan perdagangan telah terjadi. Penyatuan Negara-negara Eropa Pembentukan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) Pembentukan Area Perdagangan Bebas Amerika (AFTA) Perkembangan Konferensi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Merupakan awal dari blok-blok perdagangan global yang diperkirakan akan mendominasi i pola perdagangan di masa depan
Neraca Pembayaran Ketika Dunia melakukan perdagangan, Transaksi finansial di antara bisnis atau konsumen dari bangsa yang berbeda mulai bermunculan Produk diekspor dan diimpor Pembayaran moneter saling diberikan Investasi dan pembayaran tunai dilakukan Kuitansi uang tunai diterima Liburan dan perjalanan luar negeri bermunculan Singkatnya, Selama satu periode waktu, terjadi aliran uang yang konstan yang masuk dan keluar dari satu negara. Sistem laporan yang mencatat transaksi finansial internasional satu bangsa disebut neraca pembayaran
Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran suatu bangsa memberi gambaran keseluruhan tentang posisi ekonomi internasionalnya dan Merupakan undang-undang ekonomi yang penting yang digunakan oleh perbendaharaan, bank-bank pusat, dan perwakilan-perwakilan pemerintahan lain yang tanggung jawabnya adalah mempertahankan stabilitas ekonomi eksternal dan internal. Sebuah neraca pembayaran, Menunjukkan perbedaan antara pemasukan dari negara asing (di satu sisi), dan pembayaran untuk mereka di sisi yang lain
Proteksionisme Walaupun WTO telah efektif mengurangi g pajak, banyak negara yang terpaksa menggunakan undang-undang proteksionisme untuk melindungi pasar satu negara dari gangguan perusahaan asing. Alasan-alasan Proteksionisme: 1. Proteksi industri yang baru berdiri 2. Proteksi pasar negara asal 3. Kebutuhan untuk menyimpan uang di rumah 4. Dorongan akumulasi modal 5. Pemeliharaan standar kehidupan dan gaji 6. Perlindungan sumber-sumber alami 7. Industrialisasi bangsa bergaji rendah 8. Pemeliharaan pekerjaan dan pengurangan pengangguran 9. Pertahanan nasional 10. Peningkatan ukuran bisnis 11. Pembalasan dan tawar-menawar
Rintangan-rintangan Perdagangan Guna mendorong industri domestik dan melakukan proteksi industri yang sudah ada, pemerintah membentuk rintangan: 1 Kuota Kuota adalah satuan tertentu atau batas dolar yang ditetapkan untuk jenis barang tertentu. Inggris Raya membatasi impor pesawat televisi Jerman menentukan kuota untuk bantalan peluru Jepang Italia membatasi sepeda motor Jepang AS menetapkan kuota untuk gula, tekstil til dan kacang
Rintangan-rintangan Perdagangan 2 Pajak Pajak adalah ongkos yang dibebankan oleh pemerintah untuk barang-barang yang memasuki perbatasan wilayahnya. Biasanya digunakan untuk meningkatkan penerimaan pajak, mengurangi barang impor atau kedua-duanya. PAJAK Meningkatkan: 1. Tekanan Inflasi 2. Hak istimewa atas bunga khusus 3. Pengawasan pemerintah & pertimbangan politik dalam persoalan ekonomi Melemahkan : 1. Posisi i Neraca Pembayaran 2. Pola Persediaan & Permintaan 3. Hubungan internasional Membatasi : 1. Sumber-sumber b Persediaan Pabrik 2. Pilihan yang tersedia untuk para konsumen 3. Kompetisi i
Rintangan-rintangan Perdagangan 3 Pengekangan Ekspor Sukarela Serupa dengan kuota, yaitu sebuah persetujuan antara negara importir dan eksportir atas satu pembatasan pada volume ekspor. Jepang menandatangani persetujuan dan bersedia mengekspor otomobil ke Amerika Serikat dalam jumlah tertentu setiap tahunnya Disebut sukarela, karena negara eksportir menentukan batas- batasnya, namun pada dasarnya dibebankan di bawah ancaman kuota dan pajak yang lebih keras, jika pengekangan ekspor tidak dilakukan.
Rintangan-rintangan Perdagangan 4 Boikot dan Embargo Boikot pemerintah adalah pembatasan absolut terhadap pembelian dan impor barang dari negara lain. Embargo adalah penolakan untuk melakukan penjualan ke negara tertentu. AS menggunakan boikot dan embargo terhadap negara yang memiliki pertikaian dgn AS Kuba dan Iran masih mempunyai sanksi yang dibebankan oleh AS.
Rintangan-rintangan Perdagangan 5 Rintangan-rintangan Moneter Pemerintah bisa efektif mengatur posisi perdagangan internasionalnya i dgn berbagaib bentuk pembatasan pengendalian pertukaran. Tiga Rintangan yang harus diperhatikan: Mata uang yang diblokir, digunakan sebagai senjata politik atau sebagai respon terhadap situasi neraca pembayaran yang sulit. Pemblokiran dilakukan dgn cara tidak mengizinkan importir untuk menukar mata uang nasionalnya dgn mata uang penjual Nilai tukar diferensial merupakan metode penetapan p nilai tukar mata uang atas produk yang diperdagangkan. Nilai tukar untuk produk yang dibutuhkan 1 : 1, sedangkan produk yang tidak dibutuhkan bisa 1 : 3 Persetujuan Pemerintah yaitu izin untuk menukar sejumlah mata uang lokal dengan mata uang asing bagi importir yang ingin membeli barang asing.
Rintangan-rintangan Perdagangan 6 Standar-standar Rintangan-rintangan nonpajak dari kategori ini meliputi standar- standar untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kualitas produk Peraturan kandungan buah untuk selai Ukuran lubang pada tripleks yang dikirim ke Jepang bisa menentukan diterima atau tidaknya pengiriman tersebut AS mengharuskan beberapa produk memiliki persentase kandungan lokal guna memeroleh izin masuk ke pasar mereka.
Rintangan-rintangan Perdagangan 7 Penalti Antidumping Hukum antidumping dirancang untuk mencegah produsen-produsen asing dari penetapan harga yang ganas, sebuah praktik dimana produsen asing menjual produknya di bawah harga produksi untuk merusak kompetisi dan mengendalikan pasar.
Mengurangi Rintangan Perdagangan a Undang-undang Perdagangan & Daya Saing Omnibus Undang-undang Perdagangan dirancang untuk menangani defisit perdagangan, proteksionisme dan keadilan partner- partner dagang. Undang-undang tersebut mencerminkan realisasi bahwa kita harus menghadapi mitra-mitra dagang kita menginginkan mereka untuk berperilaku. Rancangan undang-undang tersebut mencakup tiga bidang yang dianggap penting dalam meningkatkan perdagangan, yaitu: akses pasar, perluasan ekspor dan pembebasan impor.
Mengurangi Rintangan Perdagangan b Persetujuan Umum mengenai Pajak dan Perdagangan Kadang kala, bangsa-bangsa anggota bertemu untuk mengevaluasi ulang rintangan-rintangan perdagangan dan membentuk undang-undang d internasional i yang dirancang untuk membantu perkembangan antara anggota. Persetujuan tersebut mencakup tiga elemen, yaitu : (1) Perdagangan harus dilakukan dengan dasar yang tidak diskriminatif (2) Proteksi harus memberikan perlindungan terhadap industriindustri domestik melalui bea pajak, bukan melalui undangundang perniagaan seperti kuota impor (3) Perundingan harus menjadi metode utama yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah perdagangan global
Mengurangi Rintangan Perdagangan c Organisasi Perdagangan Dunia WTO mempunyai : (1) banyak peraturan yang mengendalikan perdagangan di antara 148 anggotanya, (2) menyediakan panelis untuk mengetahui dan mengendalikan pertikaian perdagangan g antara anggotanya, (3) mengeluarkan keputusan yang berhubungan dengan perjanjian (4) Mewajibkan anggotanya untuk membuka pasar-pasar mereka dan terikat dengan peraturan-peraturan dari sistem perdagangan internasional
Mengurangi Rintangan Perdagangan d Menyusuri Semangat GATT dan WTO Dalam pelaksanaannya banyak negara yang mencari siasat dan cara untuk menghindari ketetapan-ketetapan dari WTO. Beberapa negara menegosiasikan kesepakatan perdagangan bilateral. Hal ini dianggap sah dilakukan selama tidak bertentangan dengan tujuan dan aspirasi WTO.
be SMART!